Menikmati Keseruan Hakiki di Puncak Beliung Batam

Menikmati Keseruan Hakiki di Puncak Beliung Batam
SALAH SATU SPOT FOTO DENGAN SIGNAGE DAN TULISAN YANG ATRAKTIF

Yippie!! Ke Batam lagi.

Yup.  Saya diajak lagi ke Batam sama suami.  Kali ini ada pekerjaan istimewa yang harus dihadiri oleh suami.  Acaranya gak main-main.  Penting bagi khalayak ramai nusantara yang semakin menggeliat menggunakan jaringan internet dan perangkat komunikasi terbarukan sebagai salah satu bagian penting dari kehidupan.  Sehari kedepan setelah kedatangan saya dan suami (Minggu, 18 Juni 2023) akan ada peluncuran Satelit Satria-1 pada Senin, 19 Juni 2023 di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat. Suami menjadi salah seorang penyaksi diantara sekian banyak undangan di Batam.  Satu dari sebelas stasiun bumi yang ada di Indonesia dan mengadakan nobar di waktu yang sama.

Tapi saya bukan akan membicarakan urusan satelit ini, karena saat suami deg-degan menyaksikan peluncuran satelit yang alhamdulillah sukses itu, saya sudah mengatur acara sendiri.  Jalan-jalan ke berbagai tempat bersama Bams, yang sudah terbiasa menjadi kawan ngukur jalan selama saya di kota mandiri yang dikelola oleh BP Batam ini.

Salah satunya adalah menenggak keseruan hakiki di Puncak Beliung yang berada di Jl. K.H Ahmad Dalan, Tanjung Riau, Sekupang.

Wisata Alam Kekinian

Setelah berpanas-panas ria dan mengelilingi Pulau Belakang Padang, saya diajak Bams untuk mampir bermain sebentar ke Puncak Beliung.  Satu tempat wisata alam yang sedang hits di salah satu sudut bahu bukit yang ada di seputaran Sekupang.

Menurut cerita Bams, tempat ini sangat menarik untuk menantang nyali tapi tetap punya beberapa sudut istagenic untuk nebeng cantik di media sosial kita.  Saya menyesap cerita Bams satu demi satu dan sepakat untuk mampir setelah berpuas diri menyusur laut, merasakan tamparan panas matahari, berkeliling pulau naik becak, dan melihat kehidupan masyarakat bersahaja di pesisir Pulau Belakang Padang.

Pengalaman selama di Pulau Belakang Padang akan saya tuliskan di artikel terpisah ya.

Baca Juga : Terpesona Kecantikan KTM Resort, Sekupang, Batam

Bams sepertinya tak mengalami kesulitan sedikitpun saat berkendara menuju Puncak Beliung, meski untuk mencapai tempat ini, kita harus sedikit jeli membaca signage yang dipasang di beberapa titik jalan.  Dan karena berada di sebuah bukit yang subur dengan pepohonan jangkung, kendaraan pun diwajibkan menanjak untuk meraih lahan parkir yang saat saya berkunjung, sebagian besar masih beralaskan tanah.

Wisata alam kekinian belakangan tahun menjadi semakin populer karena tempat seperti ini, buat saya pribadi, mampu mengusir kebosanan dengan wisata dalam ruang.  Apalagi jika destinasi wisata tersebut dikelilingi oleh penghijauan dan sudut-sudut asyik untuk sekedar menikmati minuman dingin dan ngobrol berpanjang-panjang.  Oksigen yang terhirup sepertinya begitu damai untuk melengkapi saat-saat seru, meski hanya duduk-duduk sepanjang masa.

Semenit setelah turun dari mobil dan melangkah ke gerbang masuk, saya disambut oleh teriakan-teriakan ramah dari para petugas Puncak Beliung yang tampak masih muda-muda.  Lalu ada Pak Rudi sang pemilik tempat beserta istrinya yang semringah menyambut Bams, sang sahabat lama.

Vibes akrab ini sangat terasa.  Saya pun tersenyum semanis mungkin untuk membalas keramahan mereka.  Saya langsung merasa beruntung.  Satu lagi lini silaturahim di Batam sudah saya dapatkan.

Menikmati Keseruan Hakiki di Puncak Beliung Batam
ICE RAINBOW. FREE DARI TIKET TERUSAN 50K. SIRUP WARNA-WARNI YANG SUNGGUH SANGAT MENYEGARKAN DAN MENDINGINKAN TENGGOROKAN DI TENGAH HAWA PANAS YANG HADIR.

Dari parkiran tadi, butuh langkah-langkah tegap agar bisa meraih gerbang masuk.  Lumayan menanjak.  Apalagi saat mendekati dan melewati gerbang untuk menyaksikan berbagai wahana yang berada di bagian bawah.  Banyak batu sengaja ditanamkan agar bisa membantu menguatkan pijakan.  Lumayan membantu sih keberadaan bebatuan ini. Terutama untuk ibu-ibu menjelang lansia seperti saya, yang kapur dengkulnya mulai tergerus, dan butuh doa agar bisa melangkah tanpa termiring-miring.  Bahkan harus digandeng jika posisi tanjakan terlalu heboh untuk dilewati.

Saya memilih opsi terbaik tiket masuk sebesar Rp50.000,00.  Dengan tiket harga segini saya puas menikmati semua wahana tanpa biaya tambahan plus secangkir tinggi minuman atau es pelangi yang segarnya luar biasa.  Saya sampai nambah segelas lagi karena memang tenggorokan minta disiram kesegaran untuk mengusir panas dan kering yang begitu terasa.  Untuk gelas berikutnya tentunya harus bayar.  Tapi gak mahal kok.  Hanya 15K.

Haus Maaakk!!

Baca Juga : Menikmati Barelang dari Pirates Cafe and Bar Batam

Mencoba Wahana dan Beberapa Fasilitas yang Ada

Sebelum niat mencoba wahananya satu-persatu, saya menebarkan pandangan ke beberapa sisi yang ada di area bawah.  Layaknya pengamat amatiran, saya menoleh ke beberapa titik satu persatu sebelum memutuskan akan memulai dari arah mana.  Setidaknya menyimpan memori akan beberapa titik potret yang elok untuk diceritakan kepada orang lain.

Mari tengok dulu ke arah kanan pintu masuk.

Tersedia sebuah wahana eye-catchy yang disebut rainbow slider (seluncuran berwarna-warni).  Tingginya mencapai 40 meter.  Ada empat jalur seluncur dengan shocking color yang beralaskan karpet tipis.  Sementara di sampingnya ada puluhan anak tangga berwarna-warni yang sungguh mencabar diri dengan pegangan kayu yang terpasang tanpa polesan apapun kecuali beberapa umbul-umbul yang terus meliuk-liuk ditiup angin.  Di bagian atasnya ada sebuah space khusus untuk para pemain menunggu hingga petugas menyiram cairan licin agar wadah seluncur bisa beroperasi maksimal.  Para petugas inilah yang kemudian mendorong setiap seluncuran yang sudah diduduki untuk melaksanakan tugasnya.

Saya sempat enggan menaiki seluncuran ini karena terus terang saya tak berteman dengan tangga.  Baik naik ataupun turun, tangga sudah menjadi musuh abadi saya sedari kecil.  Saya tak pernah sih mengalami jatuh akibat tangga (amit-amit semoga gak akan pernah).  Tapi karena nafas saya pendek-pendek, naik turun tangga tuh bikin saya seolah-olah sedang menyambut sakratul maut.

Anak-anak muda yang bertugas pun tak henti memprovokasi agar saya mencoba rainbow slider ini, tapi saya membalas dengan ke-gigih-an menolak.  Termasuk satu tawaran untuk menggapai puncak bukit yang lagi-lagi, kudu naik turun tangga.  Tahu saya enggan ber-tangga-ria, anak-anak ini mewarkan boncengan motor.  Tapi saat saya lihat jalur tanjakan motornya yang mirip dengan jalur menuju surga saking miringnya, omakjang, sudahlah mari kita lupakan.  Macam ngeri kali lah lihatnya.

Bams terkekeh-kekeh saat saya bercerita panjang kali lebar soal tangga itu.  Dan karena kekehnya itu tak henti, saya pun akhirnya ikut mentertawakan diri sendiri.

Kami melanjutkan derai tawa itu dengan obrolan tentang dunia blogger dan perkembangan pekerjaan ini di tanah air.  Saya mengajak Bams untuk menengok blog saya ini dan beberapa akun rekan nara blog seperti tautan Teh Okti blogger Cianjur, yang mengulas tentang banyak hal, termasuk diantaranya ulasan tentang curcol khas perempuan

Di tengah diskusi yang seru tersebut, belasan menit kemudian, kerasnya hati tak mau mencoba rainbow slider itu akhirnya luluh juga.  Kok bisa? Gegara ada seorang ibu, salah seorang rombongan wisata dari Malaysia, mencari “korban” untuk mencoba permainan yang menantang ini bersama-sama.  Hingga tetiba seorang petugas ngomong kek gini.

“Ih Bunda nih.  Ayoklah naik.  Tengok itu (sambil menunjuk ibu yang nyari teman tadi).  Macam sibuk kali nyari kawan untuk naik rainbow slider.  Kalo dilombakan, Bunda pasti menang.  Beratnya dia itu Bun.  Bunda nih langsing.  Pasti menang,” lanjutnya tanpa dosa dan ekspresi datar.

Kata “langsing” itu sepertinya lebih pada menjebak daripada compliment.

Saya terbahak-bahak bagai tak ada hari esok. Siapa juga yang mau lomba main slider?

Tapi penjelasannya sungguh ampuh.  Sayapun langsung luluh.  Apalagi setelah melihat si ibu melonjak gembira melihat saya mau ikutan.  Sayapun naik dengan langkah gontai bagai pesakitan yang dipaksa panjat pinang sembari menikmati selangkah demi selangkah pijakan tangga yang juga dicat warna-warni.

Seru gak? Ya seru dong.  Sebab sesungguhnya saya senang aneka permainan yang mencabar mental.  Bahkan dulu, saat masih tinggal di Bali, saya pernah rutin main bungy jumping di Uluwatu.  Hampir setiap weekend.  Sampe jadi kenal akrab dengan operator bulenya yang ganteng maksimal.   Ketagihan dengan sensasi debarnya.  Kalau sekedar sliding begono mah, kecil laahh (sombong).

Menikmati Keseruan Hakiki di Puncak Beliung Batam
RAINBOW SLIDER DENGAN KETINGGIAN 40 METER YANG MENANTANG ITU

Baiklah.  Mari kita lanjut.

Sekarang bergeser sedikit di bagian bawah sliding tadi.  Di sisi kanannya ada sebuah bunga yang terangkai dari akar-akaran yang sudah terajut dengan baik dan kuat. Selain kokoh, bentuk bunga yang cukup besar ini diberi cat hitam sehingga tampak gagah dan berkarakter.  Sementara di pinggir kelopak dipasang lampu LED string yang terikat lekat. Di bagian tengahnya ada bentukan bulat dengan dudukan kayu di bagian dalamnya.  Dudukan untuk obyek foto.  Setelah melihat hasil foto yang dijepret Bams, saya mendadak pengen ganti baju dengan warna kuning atau merah menyala.  Dua warna yang rasa-rasanya paling pas untuk dikombinasikan dengan kelopak hitam sang bunga.

Melipir sedikit ke arah yang berlawanan.  Di sisi ini ada beberapa pondokan kayu dengan atap jerami.  Cocok banget untuk tempat ngumpul-ngumpul reramean sambil makan-makan.  Bentuk pondokannya juga unik.  Bisa ditiru nih untuk jadi jadi gazebo atau pondok resto di tengah kebun atau sawah.  Seandainya punya tanah yang luas di belakang rumah, pondokan kayu ini juga asik untuk dimiliki.  Bisalah jadi tempat nongkrong-nongkrong saat ada tamu atau hanya sekedar untuk menyulam mata sembari menikmati udara segar dan angin semilir.

Menikmati Keseruan Hakiki di Puncak Beliung Batam
BERTAPA DI TITIK TENGAH BUNGA RANTING YANG SANGAT BESAR. SEMBARI MENDOAKAN DIRI SENDIRI AGAR TERUS SEHAT DAN TETAP BISA/MAMPU JALAN-JALAN DAN MENJELAJAH NUSANTARA.

 

Menikmati Keseruan Hakiki di Puncak Beliung Batam
SALAH SATU PONDOKAN KAYU YANG ADA DI DEKAT RAINBOW SLIDER.  MODELNYA UNIK DENGAN AREA DUDUK KAYU YANG BERADA DI DEPANNYA.  ASYIK BANGET BUAT NGUMPUL-NGUMPUL SEMBARI NGOBROL-NGOBROL SEMBARI MENYAKSIKAN PARA SLIDER YANG HEBOH DENGAN TERIAKAN-TERIAKAN SERU.

Di samping bunga ranting yang gede banget itu tadi, ada sebuah kolam renang yang memang diperuntukkan untuk anak-anak.  Kalo gak ingat rasa malu karena sudah berumur banyak, pingin rasanya nyemplung di sana untuk menuntaskan terik matahari dan keringat yang menempel di badan sedari pagi.

Tak jauh dari kolam ini, ada sebuah rumah kayu yang berfungsi sebagai kedai kecil.  Banyak juga yang ternyata bisa ditawarkan kepada tamu.  Ada aneka minuman dingin seperti es pelangi yang saya tenggak tadi, ada juga berbagai pilihan ice cream, makanan ringan (snack) dan makanan yang cukup mengeyangkan.  Surganya bocah-bocah memang.  Habis main air dan jejeritan di kolam, perut biasanya langsung berdendang riang minta diisi.  Jadi jikapun emak-emak lupa bawa bekal atau bekalnya habis sebelum pulang, jajan di warung ini cukup solutif.

Beberapa langkah, dekat dengan kolam, ada sebuah lahan khusus yang disediakan untuk foto-foto.  Ada sebuah bangku dengan background pohon-pohon jangkung dan berbagai papan tulisan dengan ukuran, warna dan aneka huruf yang unik, estetik dan istagenic.

Saat saya datang, lahan ini masih beralaskan tanah merah.  Tapi akan jauh lebih apik jika tanah-tanah ini sudah ditumbuhi oleh rumput-rumput cantik yang membuat nuansa adem dengan keindahan lahan yang lebih alami.

Yang pasti spot foto ini lebih dari layak untuk memperindah feed media sosial kita.  Yang datang berombongan, coba niatkan pake seragam deh.  Bakal apik luar biasa hasil jepretannya.  Oia jangan khawatir untuk urusan foto itu ya karena para petugas yang masih muda-muda itu piawai dalam memotret bahkan mengarahkan gaya agar hasil foto bisa maksimal.

Menikmati Keseruan Hakiki di Puncak Beliung Batam
SPOT FOTO APIK YANG SANGAT SAYANG UNTUK DILEWATKAN

Bergeser sedikit dari spot foto di atas, Puncak Beliung menyediakan tempat-tempat apik lainnya untuk dijadikan area nongkrong. Banyak pondokan-pondokan kayu rimbun yang dinaungi oleh pepohonan.  Bahkan ada yang letaknya sedikit lebih tinggi agar kita lebih leluasa untuk menebar pandangan ke seluruh spot yang berada di area bawah Puncak Beliung.

Saya melihat rombongan ibu-ibu dari Johor tampak bercengkrama di berapa pondokan kayu ini sambil ngopi-ngopi, ngemil, ngobrol dan tertawa sepuas hati.  Nikmat banget memang bisa refreshing seperti itu. Rabuk hati, jiwa, dan batin sembari berpesiar, pelesir bersama teman-teman.  Saat-saat riang sambil menikmati waktu yang menentramkan hati.  Sejatinya tertawa pun adalah obat hati yang paling murah di dunia.  Dimanapun dan kapanpun itu.

Pasti semua setuju deh dengan pemikiran ini.  Iya kan?

Yuk, kita lanjutkan lagi penjelajahannya.

Dari pondokan kayu di mana saya memotret es pelangi yang segar itu, saya melangkahkan kaki ke sebuah lahan khusus dengan pagar semen dan pintu kayu dengan dua sisi.  Dari jauh saya melihat ada sebuah kandang pendek dengan berbagai hiasan yang terbuat dari semen dan dicat seperti wortel dan jejamuran yang tumbuh liar.

Di dalam kandang tadi, ada beberapa ekor kelinci dengan bulu-bulu tebal.  Lucu-lucu banget.

Kedatangan saya ke kandang kelinci ini disambut oleh seorang Ibu yang sepertinya memang bertugas menjaga kebersihan dan pemeliharaan para kelinci.  Bersama anak lelakinya, Ibu ini menawarkan saya untuk membeli makanan yang akan diberikan kepada para kelinci.  Bisa nih jadi opsi tamu anak-anak yang akan memegang sembari bermain dengan binatang peliharaan pengerat ini.

Menikmati Keseruan Hakiki di Puncak Beliung Batam
BEBERAPA KELINCI YANG ASYIK NGUMPUL DI SUDUT KANDANG

Usai mengamati makhluk lucu yang sibuk bergerak kesana-kemari itu, saya memutuskan untuk berbincang dengan Pak Rudi dan istrinya yang sibuk membuat beberapa perangkat dekorasi.  Mereka tampak tekun bekerja meski saya berulangkali mengajukan beberapa topik obrolan untuk saya tuliskan.

“Beneran Ibu gak mau naik ke bagian atas?” ujar Pak Rudi sembari tersenyum ramah ke arah saya.  “Di atas banyak tempat foto yang apik loh.  Ada ayunan, karpet terbang dan spot foto dengan akar-akaran seperti bunga itu,” ucapnya sembari menunjuk ke arah bunga besar yang ada di seberang tempat kami duduk.

“Anak-anak tuh pintar kok bawa motornya.  InshaAllah meski menanjak tajam, selamat lah bisa sampai atas.  Pernah kok mereka membonceng ibu-ibu yang jauh lebih besar dari Ibu.” sambungnya sambil mesem-mesem.  Sayang lah Bu, sudah sampai sini.”

“Ayok Bu!!” istri Pak Rudi nimbrung menyemangati.

Saya terkikik-kikik.  Kagum dengan semangat mereka dalam mempengaruhi keputusan saya.

Tapi sungguh saya lebih memilih untuk ngobrol dan bercengkrama dengan sepasang pasutri ini ketimbang naik ke sisi teratas Puncak Beliung.  Memperhatikan mereka bekerjasama membuat ornamen jauh lebih menarik untuk disimak.  Kompak dan saling mendukung. Yang satu menggunting sementara yang lain menempelkan hasil guntingan tersebut. Lalu saling bertanya tentang keindahan dan kepatutan hasil kerjaan mereka.  Adem banget ngeliatnya.

“Nanti saya pinjam aja foto-foto di atas dari IG ya Pak.  Cukup kok.  Akun IG Puncak Beliung juga nanti akan saya sertakan.  Biar bisa support sosialisasi tempat ini.”

Satu rangkaian kalimat penutup yang mengakhiri rangkaian kunjungan saya ke Puncak Beliung.  Kami saling berjabat erat dengan sebuah janji bahwa saya akan membuatkan sebuah artikel tentang tempat yang mereka kelola.  Hanya itu kontribusi saya sebagai seorang blogger untuk sebuah usaha yang ditangani secara serius dan professional. Sebuah wisata luar ruang yang akomodatif untuk keluarga.  Setidaknya jadi salah satu opsi bergembira saat kita berada di Batam.

Menikmati Keseruan Hakiki di Puncak Beliung Batam
GIANT’S SWING di PUNCAK BELIUNG BATAM. FOTO COURTESY DARI IG @PUNCAKBELIUNG

 

Hasil Jepretan Pribadi Untuk Puncak Beliung 

Menikmati Keseruan Hakiki di Puncak Beliung Batam
HAPPY WALKING DARI SEORANG ANAK YANG NDEREK IBUNYA KERJA DI PUNCAK BELIUNG
Menikmati Keseruan Hakiki di Puncak Beliung Batam
SALAH SATU SPOT FOTO YANG SAYA SUKA. VIBESNYA SUDAH SEPERTI DI PERKAMPUNGAN INDIAN DI AMERIKA SANA
Menikmati Keseruan Hakiki di Puncak Beliung Batam
NONGKRONG ASYIK DI PINGGIR KOLAM RENANG. AIRNYA SESUNGGUHNYA MENGGODA SEKALI UNTUK CEBAR-CEBUR
Menikmati Keseruan Hakiki di Puncak Beliung Batam
RUMAH KAYU YANG BEROPERASI SEBAGAI KEDAI MAKAN DAN MINUM. LUMAYANLAH UNTUK MENUNTASKAN LAPAR DAN DAHAGA SAAT BERADA DI PUNCAK BELIUNG
Menikmati Keseruan Hakiki di Puncak Beliung Batam
RABBIT GARDEN. COCOK UNTUK JADI LAHAN PERMAINAN ANAK-ANAK AGAR LEBIH MENDEKAT KE BINATANG PELIHARAAN

 

Blogger, Author, Crafter and Photography Enthusiast

annie.nugraha@gmail.com | +62-811-108-582

27 thoughts on “Menikmati Keseruan Hakiki di Puncak Beliung Batam”

    • Sirup aja itu Mas Sugi. Tapi yang bikin pintar mengatur komposisi dan saat penuangannya. Cantik memang visualnya dan seger banget pastinya.

  1. Spot foto dengan banyak tulisan itu aku jadi inget Tebing Breksi di Yogya yang konsepnya sama. :) Tapi di Puncak Beliung ini lebih lengkap, ada hewan dan kolam renang segala. Emang cocoknya ngajak anak-anak berarti kalau ke sini. Eh rombongan pengajian juga boleh (langsung keingat ibuku haha) yang kalau nemu spot foto kece pasti hueboooh dan mau pose ini itu hwhwhw

    Reply
    • Hahahahaha. Memanglah ye spot foto kek ini tuh jadi rebutan. Kalo pinter ngambil sudut fotonyo, hasilnyo pasti ciamik. Sekalian jadi kenang-kenangan jugo.

  2. ahahaha… emang ya, wanita tuh kalau sudah kena kata langsing dari mulut orang lain, jadi gampang luluh. Yang semula tak ada minat buat cobain rainbow slider setinggi 40 meter pun, jadinya ayok aja.

    Bagus nih mbak tempatnya, terutama bagi yang suka tantangan. Lha buat sampai ke situ aja butuh perjuangan

    Reply
    • Hahahahaha. Padahal mungkin menghibur aja itu ya Mbak hahahahaha. Compliment tapi menjebak.

      Bener Mbak Nanik. Lumayanlah untuk ganti-ganti konsep dan nuansa liburan kan? Apalagi ada spot-spot foto yang ciamik. Cakep banget buat kenang-kenangan atau pergi sebatalion.

    • Surganya hiburan anak-anak memang Mbak. Habis main seluncuran, berenang, makan-makan terus lihat kelinci. Yakin betah ini sih.

  3. Lengkap juga wahana yang ada di Puncak Beliung Batam.
    Tak hanya suguhan view yang oke, tapi juga ada Rabbit Garden dan Kolam renang.
    Mengajak anak-anak ke sini pasti mereka bahagia banget.

    Reply
  4. Duuh mupeng pengen ke sana juga. Aku Biasanya ke Batam gak pernah lama, hanya sekedar transit sebentar krn kapal udh gak ada. Harus nunggu besok pagi saat mau ke Kepri makanya nginep dulu di hotel kisaran Nagoya Batam.

    Reply
    • Next time, kudu sediain waktu buat jalan-jalan Des. Batam sekarang sudah jauh berubah. Wisatanya semakin maju dengan banyak pilihan.

  5. Fokusnya ke ICE RAINBOW….
    Untung ngga ibu sertakan resepnya.
    Karena hanya akan menambah dokumen tersimpan aja tapi eksekusinya entah kapan2, hihii

    Buuu, enak banget sih jalan2 muluuuu

    Reply
    • Hahahaha. Memang seenak dan sesegar itu ice rainbownya Ci. Apalagi diminum pas di tengah udara panas seperti saat kedatangan saya ke Puncak Beliung ini. Eeehh kapan Suci ke Jakarta lagi. Kabar-kabari ya Ci. Siapa tahu kita bisa ketemuan ya.

  6. Slider rainbow nya tinggi aja ya mbak, tapi memang perosotan itu menyenangkan klo lebih tinggi, view-nya cakep-cakep jadi doa bisa kesana juga deh🤩

    Reply
    • Sekarang destinasi wisata seperti ini banyak bermunculan di Batam Mbak. Pengen melihat tempat-tempat lain. Tapi sayang waktunya terbatas.

  7. Waaah jalur seluncurnya 40 meter? Kebayang dah tuh bakalan serunya.
    Mungkin bisa jadi sambil teriak juga kali ya Bu pas meluncur hehe.
    Asik juga ini liburannya menikmati wahana seru di Batam

    Reply
  8. Jadi pengen nyicipin es rainbownya. Seger kayanya kalau diminum siang-siang. Instagramable deh Puncak Beliung Batam. Naik Rainbow Slider seru juga ya, hehe saya kayanya bakalan deg-degan takut jatuh pas di bawahnya. Banyak juga ya wahana di sini, bisa naik ayunan juga.

    Reply
  9. Maaf, ka Annie..
    Ini kayanya bukan ka Annie semua kan ya..yang jadi model selama perjalanan ke Puncak Beliung Batam?
    Atau aku yang pangling lihat ka Annie?

    Rainbow slide tuh memang lagi happening dimanapun sih ya..
    Tapi ini kenapa kemiringannya agak tinggi gitu yaa.. beneran serem si.. ((ngomong serem, tapi penasaran, wkwkwk))

    Reply
  10. Foto di pintunya Rabbit Garden kok apik ya, Mba. Suka deh.

    Hmm di sana juga ada perosotan pelangi ya. Rasanya belakangan ini perosotan pelangi tuh hits banget di berbagai lokasi wisata. Nggak di Bandung, di Bogor, di Sukabumi, eehhh ternyata di Puncak Beliung Batam juga ada. Bisa dijajal sama para wisatawan lokal juga nih kalau mau seluncuran di perosotan pelangi gini.

    Reply
    • Nah bener Cha. Aku juga lihat banyak sekali tempat wisata yang bikin seluncuran seperti ini. Seru banget

  11. benar2 wisata untuk keluarga ternyata ini, ya. kirain targetnya para remaja kekinian. tapi, itu view di ayunan beneran cakep, deh. kapan2 beneran naik dong, ke sana (ikut merayu)

    Reply
  12. Haha sama kayak saya mbak Annie, kalo ada wisata yang harus naik-naik kudu mikir 18.900 juta kali untuk bilang IYA. Duh, ngos-ngosannya itu loh yang bikin nggak kuat. Meski akhirnya kalau naik juga hepi, apalagi kalau liat view dari atas. Ternyata di Batam ada tempat asyik nan instagramable nih. Semoga suatu saat bisa menjejakkan kaki ke Puncak Beliung Batam. Amin. Btw, selalu suka suguhan foto-foto mba Annie :)

    Reply
    • Iya hahahaha. Semoga suatu saat Mbak Septi bisa main ke Puncak Beliung Batam ya. Ngajak anak-anak/keluarga sepertinya bakal seru banget.

Leave a Comment