Bebek Joni Restoran, Ubud, BALI - kaya pemandangan di tengah persaingan

Restoran yang satu ini tidak pernah terlewatkan (hampir) setiap saya berkunjung ke Bali. Β Pokoknya kalo sudah sampe Bali dan punya waktu ke Ubud, kudu makan di sini. Bahkan seringnya dibela-belain gak makan dulu atau membiarkan diri lapar banget sebelum nongkrongΒ di sini hahahaha.

Menu favorit dan selalu saya pesan adalah CRISPY DUCK. Β Gak pernah ganti-ganti, walaupun sudah kemari berkali-kali. Β Kerenyahan itu yang bikin kangen. Β Bebeknya tergoreng garing sampai ke bagian dalam. Β Tidak berbau. Β Kriuk-kriuk terasa banget di bagian kulitnya. Β Duuuhh…sambil menulis ini, saya kok jadi membayangkan bebek garingnya hahahaha. Β Pokoknya menu yang satu ini te-o-pe be-ge-te dah.

Terhidang dalam piring putih besar beralaskan daun pisang, selain nasi dan bebek goreng garingnya, menu dilengkapi juga dengan sate lilit ikan khas Bali, sayuran (kacang panjang dan tauge), 2 jenis sambal (sambal matah/mentah dan sambal pedes biasa), dan kerupuk sebagai pelengkap. Β Penampakannya kira-kira seperti foto di bawah ini. Β Menyelerakan banget kan? Ayo pasti liat fotonya sambil ngences air liur hahahaha.

Ngomongin kerupuknya, tersedia berbagai macam jenis dengan tampilan yang berbeda-beda. Β Mulai dari kerupuk gendar, kerupuk kampung (seperti di foto), peyek, dan kerupuk dengan isi kacang kedele. Β Favorit saya adalah kerupuk kacang kedele itu karena jarang banget ketemu kerupuk model begitu. Β Jadi buat yang gila kerupuk dan makan berasa gak lengkap tanpa kerupuk, di sini deh jawaranya.

Bebek Joni Restoran, Ubud, BALI - kaya pemandangan di tengah persaingan

Bebek Joni Restoran, Ubud, BALI - kaya pemandangan di tengah persaingan

Kali ini, awal Februari 2017, setelah 4 bulan sebelumnya saya (juga) mampir ke mari, kunjungan kami (Saya, Fuli, dan Mbak Yayuk) disertai dengan rintik hujan yang bikin perut tambah laper. Β Dan seperti biasa, resto selalu penuh. Β Tamu mengalir baik air sungai. Β Satu datang, satu keluar. Β Begitu terus menerus. Β Apalagi kalo pas ada rombongan bis yang mampir dan terlihat parkir di halaman depan. Β Wuaaahh kudu nunggu dulu untuk dapat tempat duduk.

Resto memang tidak kelihatan dari jalan raya karena bagian depan tertutup oleh bangunan yang dulu adalah Sekolah SD. Β Setiap saya kemari, selalu ada perubahan-perubahan, terutama dari segi fisik bangunan. Β Pertama kali saya ke Bebek Joni ini, restorannya hanya 1 bangunan dan tidak terlalu besar. Β Kalo gak salah sekarang menjadi bagian tengah dari seluruh bangunan. Β Sementara gallerynya besar berada di sisi kanan ketika kita masuk. Β Sawah sudah keliatan ada tapi masih sempit terlihat, terhalang oleh pagar tanaman setinggi dengkul. Β Suasana resto masih sederhana banget. Β Meja kayu dan kursi lipat dudukan merah merk chitose hahahaha.

Nongol lagi di kunjungan berikutnya, bangunan resto melebar ke kanan dengan bangunan yang sudah permanen. Β Meja dan kursi kayu terlihat penuh bertebaran. Β Bagian pinggir yang menghadap ke sawah juga mulai dirapihkan. Β Kita jadi bisa duduk melamun, tersapu angin dan menatap sawah yang keliatan semakin luas.

Di kunjungan-kunjungan yang entah sudah keberapa kalinya, pelan-pelan berdiri kokoh bangunan 2 lantai plus beberapa gazebo di sisi kiri kita masuk. Β Tak terhitung berapa lama Made Joni berinvestasi dengan terus menerus memperluas fasilitas duduk. Tapi di saat kunjungan ini, saya benar-benar terkagum dengan bangunan hitam 2 lantai yang benar-benar menguasai hampir 70% area dining.

Bebek Joni Restoran, Ubud, BALI - kaya pemandangan di tengah persaingan Bebek Joni Restoran, Ubud, BALI - kaya pemandangan di tengah persaingan Bebek Joni Restoran, Ubud, BALI - kaya pemandangan di tengah persaingan Bebek Joni Restoran, Ubud, BALI - kaya pemandangan di tengah persaingan Bebek Joni Restoran, Ubud, BALI - kaya pemandangan di tengah persaingan Bebek Joni Restoran, Ubud, BALI - kaya pemandangan di tengah persaingan

Kalau melihat dari arah sawah, terpampang di depan mata, 2 sisi sayap resto yang berbeda satu sama lain. Β Di sisi kiri terlihat area lama, rumah 1 lantai. Β Saya biasa nongkrong di sini dan selalu berusaha mendapatkan meja yang paling ujung supaya bisa memandang sawah dengan lebih bebas. Β Sementara di sisi kanan, rumah hitam 2 lantai gagah terlihat. Β Wah kapan-kapan saya harus coba duduk di lantai 2 itu. Β Pasti lebih mantab lagi ngeliat hamparan sawah, yang menurut saya semakin luas.

Bebek Joni Restoran, Ubud, BALI - kaya pemandangan di tengah persaingan Bebek Joni Restoran, Ubud, BALI - kaya pemandangan di tengah persaingan

Petak-petak sawah pun rapih terlihat. Β Sayang, saat foto ini diambil, padinya sudah dipanen dan tunas-tunas baru hanya semata kaki baru ditanam. Β Sungai kecil yang berada diantara area makan dan sawah juga sangat rapih dan bersih terjaga. Β Jembatan kecil berdiri di atas sungai ini. Β Ada beberapa patung-patung kecil yang turut menghiasi selain patung Dewi Sri yang tinggi besar berada di tengah-tengah sawah.

Yang terlihat sangat nyaman adalah beberapa gazebo/gubuk berukuran sedang. Β Tamu terlihat berebutan untuk dapat spot ini. Β Asik juga sih. Β Kapan-kapan mungkin bisa reserve dulu supaya aman. Β Yang pasti harus dengan rombongan supaya lebih seru ngobrolnya.

Bebek Joni Restoran, Ubud, BALI - kaya pemandangan di tengah persaingan Bebek Joni Restoran, Ubud, BALI - kaya pemandangan di tengah persaingan

Oia, membahas soal menu. Β Di Bebek Joni ini tersedia menu paket maupun ala carte. Kalo saya perhatikan beberapa kali, menu paket biasanya dipesan oleh rombongan besar yang datang pake bis. Β Rata-rata sudah dipesan duluan, baik tempat duduknya maupun jenis makanannya. Β Rombongan dalam jumlah besar yang sering saya lihat adalah orang-orang Jepang. Β Mereka ini memang sangat berhitung soal waktu dan kenyamanan. Β Seringnya sih tempat mereka dipisahkan jauh dari tamu-tamu umum yang datang on the spot tanpa reservasi.

Untuk harga yang pasti di atas rata-rata tapi setara dengan resto-resto lain yang berada dikelas yang sama. Β Untuk crispy duck, 2 bungkus kerupuk dan minuman (saya biasanya order kelapa muda atau soft drink), saya biasanya merogoh uang sebesar Rp 100.000,- s/d 120.000,- sudah termasuk pajak. Β Still acceptable lah jika kita berhitung dengan kualitas dan view yang Bebek Joni hadirkan.

Bicara soal pelayanan. Β Fair enough menurut saya. Β Tidak istimewa tapi tidak juga buruk. Β Dulu, di pintu masuk (bagian dalam), suka ada beberapa orang dengan kebaya khas Bali menyambut kedatangan kita. Β Tapi terakhir-terakhir sudah gak ada. Β Gallery Art sepertinya juga tidak diperhatikan. Β Bahkan nyaris sepi pengunjung. Β Kalaupun masih ada lukisan-lukisan, materi seni ini tidak terlalu ditonjolkan di bagian yang gampang terlihat.

Bebek Joni Restoran, Ubud, BALI - kaya pemandangan di tengah persaingan

Above all, Bebek Joni Resto, sampai detik ini masih menjadi favorit saya. Β Keputusan mereka untuk tidak membuka cabang dimanapun, menurut saya sangat tepat. Β Kualitas lebih terkontrol dan terjaga. Β Investasi pun tidak celamitan sana sini. Β Lebih baik meningkatkan performa tempat yang sudah ada, ketimbang melebarkan sayap tapi minim kualitas.

2 COMMENTS

  1. Kesekian kali makan siang di bebek jonny dan nggak ada bosennya …..bebek krispi nya garing dan renyah banget…..plus sambal matah nya yang maknyuus…..

    • Bener banget Mbak. Kapan2 kita nyobain duduk di lantai 2 di bangunan rumah yang besar ya. Pasti lebih keren tuh liat pemandangannya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here