BINYEO 빈여. Yang Rupawan dari Fashion Klasik Korea

여러분 안녕하세요 yeoleobun annyeonghaseyo | Halo semuanya

Suka nonton drama korea (drakor) gak?

Kalo saya, belakangan jadi suka dan sering banget. Apalagi sejak diberlakukannya aturan “di rumah saja” karena merebaknya virus Covid-19 (Corona) selama hampir 4 bulan terakhir. Waah tambah-tambah deh jadwal nonton drakor diantara kegiatan-kegiatan mandiri lainnya.

Kalo nonton sukanya genre apa? Kolosal, fiksi, real life issues, komedi romantis, atau apa?

Dari survey kecil-kecilan yang saya lakukan di lingkungan pertemanan saya (tentu saja para drakor mania), genre real life issues menempati ranking teratas. Terutama jika topiknya masalah rumah tangga seperti perselingkuhan di The World of The Married (Couple) 결혼 한 세계. Drakor yang saat ini menempati rating tertinggi dalam sejarah penayangan di Korea dan dunia.

Kalo saya? Semuanya saya suka. Tapi yang selalu menarik perhatian saya adalah genre kolosal. Ada beberapa yang sudah saya tonton, seperti The Moon Embraces The Sun 태양을 수용하는 달, Love In The Moonlight 달빛에 사랑, The Empress Ki 황 후기, dan Sung Kyun Kwan Scandal 선 경관 스캔들

Apa sih yang menarik dari genre kolosal? Duh banyak banget. Terutama soal fashion yang diantaranya adalah pakaian dan asesoris yang dikenakan oleh para pemain wanita. Hanbok/Handbog 한복 misalnya. Semua terlihat wah dan cantik luar biasa baik dari segi warna dan cutting nya. Apalagi Hanbok yang dikenakan oleh para bangsawan, seperti ratu, permaisuri, ibu suri, putri kerajaan (princess), selir, dan istri-istri pejabat kerajaan. Bener-bener bikin saya terkesan.

Tapi sejak nonton The Moon Embraces The Sun, perhatian saya yang tadinya didominasi ke pakaian, mendadak beralih ke hiasan kepala. Dandanan kepalanya tidak berlebihan tapi sungguh menarik hati. Rambut disisir super rapih, digelung ke arah bawah, dijadikan sanggul, kemudian ditambahi dengan ornamen di bagian ubun-ubun dan gelungnya. Berselancar di berbagai tautan akhirnya saya tau kalau ornamen di gelung/sanggul ini namanya adalah BINYEO 빈여

Apa itu Binyeo?

BINYEO 빈여. Yang Rupawan dari Fashion Klasik Korea
BINYEO 빈여. Yang Rupawan dari Fashion Klasik Korea

Melansir dari tautan www.asiansociety.org, Binyeo adalah tusuk sanggul yang berfungsi agar sanggul yang dikenakan tetap rapih dan bentuknya tidak berubah. Tapi ternyata, Binyeo memiliki makna lain dari sekedar ornamen gelung. Binyeo dipercaya juga mencerminkan jiwa (soul) si pengguna. Jika suatu saat Binyeo dilepaskan berarti yang bersangkutan telah kehilangan kesetiaan (fidelity) dan martabatnya (dignity).

Untuk hal ini seringkali dipertontokan di drakor ketika seorang bangsawan, ibu suri contohnya, disuruh melepas atau dilucuti pakaian berikut dandanan rambutnya. Saat itu si ibu suri sedang dijatuhkan atau dilepaskan marwahnya oleh raja karena tindakan yang tidak terpuji.

Binyeo ini sebenarnya digunakan oleh pria dan wanita. Tapi setelah dinasti Joseon (1392-1910 sebelum Masehi) Binyeo ekslusif diperuntukkan HANYA bagi wanita yang sudah menikah. Selain itu Binyeo juga digunakan sebagai lambang cinta (seperti seserahan) dari mempelai pria kepada wanita, atau sering juga digunakan sebagai perantara pernyataan cinta ketika pertama kali berkencan antara sepasang kekasih.

Hingga waktu berlalu, akhirnya Binyeo pun mengalami proses “pembagian kasta”. Ini terjadi di masa dinasti Silla (57 sebelum masehi – 935 Masehi). Binyeo yang berbentuk Kepala Naga dan burung Phoenix dan membawa makna keberuntungan (fortune), hanya diperbolehkan digunakan oleh mereka yang memiliki darah bangsawan atau yang berhubungan langsung dengan kerajaan. Tapi yang model Kepala Naga ini tetap diperbolehkan untuk acara pernikahan (tentu saja dikenakan oleh pengantin wanita). Sementara yang dibuat dari bahan-bahan lain boleh dikenakan oleh rakyat biasa/kebanyakan.

BINYEO 빈여. Yang Rupawan dari Fashion Klasik Korea
Binyeo emas berkepala naga
BINYEO 빈여. Yang Rupawan dari Fashion Klasik Korea
Binyeo emas berkepala burung Phoenix

Berbagai Jenis Binyeo

Mengutip dari www.artsandculture.google.com, Binyeo memiliki berbagai nama yang dibuat berdasarkan materi/bahan baku dan bentuknya. Batu Jade disebut Bichwijam 비취잠. Berbahan batu coral/koral disebut Sanhojam 산호잠. Berbentuk burung Phoenix disebut Bongjam 봉잠. Berbentuk kepala naga dinamakan Yongjam 용잠. Berbentuk buah plum dan bambu disebut Maejukjam 매국. Berbahan dasar bambu dinamakan Jukjam 죽잠 atau Jukjeoljam 죽절. Berbentuk kelopak bunga dinamakan Hwayeopjam 화엄. Berbentuk bunga Anggrek disebuh Garanjam 가란. Burung Phoenix dinamakan Deabongjam 대봉. Dan masih banyak lagi.

Kata JAM sendiri biasanya digunakan untuk Binyeo yang berbentuk stik. Sementara yang berbentuk tong (tong-shaped) dinamakan CHAE. Keduanya tetap memegang teguh aturan hanya boleh dikenakan oleh wanita yang sudah menikah.

Bahan baku Binyeo pun bermacam-macam. Ada yang terbuat dari emas, perak, batu Jade, dan beberapa golongan batu berharga lainnya, yang biasa dimiliki dan digunakan oleh rakyat kelas atas. Kemudian ada yang terbuat dari besi nikel, batu-batuan alam lainnya (semi-precious stones), tembaga brass, dan kayu, biasanya dipakai oleh rakyat umum. Yang kayu dalam catatannya menandakan identitas si pemakai adalah seorang janda.

BINYEO 빈여. Yang Rupawan dari Fashion Klasik Korea
BINYEO 빈여. Yang Rupawan dari Fashion Klasik Korea

Dari sekian banyak Binyeo yang saya lihat di layar drakor, yang terbuat dari Jade dengan ornamen besi berukir (smithing) adalah yang paling saya gemari. Seperti foto di atas. Jade yang sudah diukir berbentuk daun dibalut dengan design filigree motif liukan, daun dan bunga, kemudian dilengkapi oleh Jade yang diukir bentuk bunga kecil-kecil. Kecuali batunya, semua berbalut emas atau memang berbahan dasar murni emas. Dan sepertinya yang model seperti ini sangat exclusive, pricy, dan rada berat dipakainya.

BINYEO 빈여. Yang Rupawan dari Fashion Klasik Korea

Kalo foto yang di atas ini, Binyeo terbuat dari nikel, tembaga, atau besi, yang kemudian dilapisi dengan chrome atau cat-cat tertentu yang memunculkan warna shocking. Ini pastinya lebih ringan saat dipakai. Dan pastinya jauh lebih murah dibandingkan dengan Binyeo yang berbahan baku precious stones dengan balutan emas atau perak.

BINYEO 빈여. Yang Rupawan dari Fashion Klasik Korea
Proses pembuatan gelung/sanggul kemudian pemasangan Binyeo
BINYEO 빈여. Yang Rupawan dari Fashion Klasik Korea
Binyeo yang digunakan oleh ratu dalam drakor The Moon Embraces The Sun

Dunia fashion dan perhiasan (baik itu accessories ataupun jewelries) nyatanya memang gak pernah habis untuk ditelusuri. Begitu banyak cerita dibalik pembuatannya. Sejarah disetiap rancangannya. Dan ribuan makna diantara kesemuanya. Hanya sekedar tusuk sanggul/gelung aja sudah banyak pengetahuan yang bisa kita gali dan baca. Belum lagi jika kita mengikutkan sederetan kekaguman yang terkadang hanya bisa kita simpan di dalam sanubari.

Referensi tulisan: www.artsandculture.google.com | www.feedingmyprocrastination.wordpress.com | www.asiasociety.org

Referensi photo: Pinterest | Instagram | dan website yang disebutkan di atas

BINYEO 빈여. Yang Rupawan dari Fashion Klasik Korea

#binyeo #tusuksanggul #hiasankepala #koreanhairpin #koreantraditionalpin #koreanaccessories #khaskorea

Blogger, Author, Crafter and Photography Enthusiast

annie.nugraha@gmail.com | +62-811-108-582

24 thoughts on “BINYEO 빈여. Yang Rupawan dari Fashion Klasik Korea”

    • Bener Mbak. Di Saeguk atau drama kolosal, outfit dan accessories lainnya itu luar biasa kerennya.

      Aahhh sama Mbak Cindy. Jarang banget saya suka genre romance. Lebih suka yg thriller. Lebih menantang nontonnya.

    • Nah di drama Cina kolosal (kerajaan) juga ada tusuk konde seperti ini. Tapi aku belum browsing soal nama dan sejarahnya. Tapi sepertinya bakal mirip ya Lin.

      Drama2 Saeguk/kolosalnya Korea, Binyeo banyak dipake. Terutama untuk perempuan bersanggul dengan status sudah menikah. Kalo yang gadis, pake penjepit aja. Itu juga cakep2 loh

  1. di drakor ketika seorang bangsawan, ibu suri contohnya, disuruh melepas atau dilucuti pakaian berikut dandanan rambutnya. Saat itu si ibu suri sedang dijatuhkan atau dilepaskan marwahnya oleh raja karena tindakan yang tidak terpuji.

    Wah, berarti buanyaaakk adegan filosofis di KorSel ini ya Mba.

    Aku selama ini, nonton sekadar nonton doang :( Ternyata kalo mau browsing lebih lanjut, drakor ataupun pilem Korea mengandung muatan hikmah yg warbiyasaakk. Mantap!

    Reply
    • Iya Mbak Nurul. Dari Binyeo ini saya jadi banyak menelusuri banyak informasi soal budaya Korea. Apalagi di drama Saeguk (sejarah) yang mengandung puluhan makna tentang etiket.

  2. Sambil baca sambil nginget nginget, apa ya nama familiernya
    Udah saampai paragraf akhir baru inget:
    TUSUK KONDE hihihi
    Saya nemu waktu ke Jogja nih
    Kan eyangku berkonde, ada yang untuk harian, ada yang untuk ke pesta
    Sayang mau menggali harta lebih lanjut, harus pulang ke Bandung :D

    Reply
    • Hahahaha bener Mbak Maria. Rasa-rasanya di setiap negara, tusuk konde ini jadi identitas yang khas untuk daerah/negara tersebut. Terutama saat mengenakan pakaian tradisional. Tampilannya jadi tambah cantik, megah, dan mewah.

  3. Kalau ayuk suka drama kolosal, ada drama recommended yang ala The Moon Embraces The Sun 태양을 수용하는 달 dan Love In The Moonlight 달빛에 사랑 yaitu Rookie Historian.

    Di drama2 model ini memang dipastikan bakal nemu aneka “tusuk konde” di kepala para wanitanya, terutama keluarga raja dan bangsawan.

    Selain sebagai perhiasan, sebagai “senjata” juga kayaknya. Pernah nonton adegan pembunuhan sadis oleh wanitanya pakai binyeo ini hahaha. Biasanya pas cerita ada adegan jahat gitu, gampang banget tinggal cabut lalu tusuk :D

    Reply
    • Dari ke-2 KDrama Saeguk inilah yang akhirnyo mendorong aku untuk menggali info soal tusuk konde itu. Beberapo hari googling sampe ketemu namo BINYEO dan rinciannyo.

      Aaahh iyo bener Rien. Karena ujungnyo tajem, jadi sering dipake untuk senjata jugo hahahaha

  4. Wah..wah detail juga ya..Aku kalau liat drakor bertema Saeguk /zaman sejarah lebih fokus ke cerita dan hanbok yg dikenakan. Jarang perhatian detail ke riasan kepala. Ternyata Binyeo variatif beragam bentuknya dan cantik-cantik selain itu ada maknanya tersendiri juga

    Reply
    • Sama Mbak Siti. Dulu juga saya fokus banget dengan Hanbok nya. Tapi sejak nonton The Moon Embraces The Sun, saya terpaku ngeliat ornamen/hiasan sanggul para pemeran wanitanya. MashaAllah ternyata bagus bener buat diulas

  5. WAh, informasi baru yang saya baca dengan penuh rasa ingin tahu.
    Saya kurang suka drakor. Kalau menonton yang kolosal saja, itu pun tetap pilih-pilih. TApi saya suka perhatikan fashionnya.
    Kemarin menonton Dong Yi lagi dan bajunya istimewa.

    Reply
    • Awalnya saya juga terpaku dengan Hanbok Mbak. Tapi sejak nonton The Moon Embraces The Sun, saya jadi terpesona dengan Binyeo. Apalagi saya juga berkutat dengan dunia jewelry/perhiasan. Tambah deh semangat untuk menggali dan mengulas hiasan rambut ini.

  6. Thats why binyeo aka tusuk konde ini sering dijadikan hadiah terindah ya mbak. Ah ternyata so sweet banget. Meskipun drama kolosal ini sering genrennya berat tapi saya tetep suka. Pesonanya itu berkali-kali lipat menurut saya sih wkwkwk

    Reply
    • Sepakat Mbak Aisyah. Binyeo pantas banget jadi hadiah istimewa. Apalagi yang terbuat dari Jade dan tembaga berlapis perak atau yang sudah diukir. InshaAllah jika diberi kesempatan menginjakkan kaki di Korea, saya ingin beli 1 buat kenang-kenangan

Leave a Comment