Halal UBUD Burger. Resto Sahabat Muslim di Ubud, BALI

Berada di lingkungan international tourism dengan warga muslim yang minoritas, menemukan makanan pure halal di Ubud jadi pe-er tersendiri untuk para wisatawan yang beragama Islam.  Sebagian besar tempat makanan, cafe, tempat nongkrong, atau apapun yang sejenisnya, menyajikan makanan non-halal dalam deretan menu.  Walaupun terkadang waitress mengatakan semua masakan diolah dan dimasak terpisah antara halal dan non-halal, saya masih dalam tahap ragu.  Setidaknya berusaha menghindar dari “kemungkinan” menyantap setiap jenis masakan yang tidak diperbolehkan dalam keimanan saya.

Teman-teman saya yang volume kunjungnya lumayan sering ke Ubud sih pada ngomong kalau mereka lebih prefer mencari restoran yang agak melipir sedikit dari pusat kota Ubud, dan memilih nongkrong di coffee shop (nyobain kue atau menikmati ice cream) selama keliling sentral wisata Ubud (Pasar Ubud dan sekitarnya).  Menurut mereka, dan saya mahfum kan, ini sebagai jurus jitu agar tidak “terjebak” dengan keraguan.

Di kunjungan saya terakhir ke Ubud (September 2018), ada seorang teman yang mereferensikan Halal Ubud Burger (HUB) yang berada di Jl. Raya Ubud, untuk saya coba, liput, dan tuliskan.  “Jalan kaki aja.  Jangan bawak mobil karena gak ada parkir.”  Begitu pesan teman ini melalui WA.  “Restonya juga gak terlalu besar.  Kalau naik kendaraan, takutnya kelewatan.”

Halal UBUD Burger. Resto Sahabat Muslim di Ubud, BALI
Barisan toko yang berada di depan Halal Ubud Burger. Duduk di bangku yang menghadap ke jalan, bikin acara nunggu dan ngobrol jadi tambah menyenangkan

 Halal UBUD Burger. Resto Sahabat Muslim di Ubud, BALI

Baiklah.  Memegang informasi awal ini, saya dan Ika (seorang teman blogger), akhirnya jalan kaki santai dari hotel kami yang berada 200 meter dari Monkey Forest ke HUB.  Yang ternyataaaaa butuh perjuangan hahahaha.  Jalan menanjak hampir 2/3 jalan nyatanya betul-betul menguji mental, dengkul, dan betis.  Belum lagi bonus panasnya sinar matahari yang terang gumintang bersinar layaknya lampu sorot studio foto.  Taaahh eta terangkanlah.

Menyiasati nafas ngos-ngosan dan panas yang tegaan banget, kami bolak balik mampir ke beberapa outlet berAC yang ada di sepanjang jalan.  Lumayan.  Dari strategi ini akhirnya saya dapat baju dan Ika beli gelang anyam.  Saya pun jadi mulai lebih mengenali dan hafal beberapa tempat yang selama ini hanya selintas terlihat karena duduk manis di dalam mobil.  Padahal ngapain juga dihafalin.  Kan ga ada ujiannya? Hahahaha.

Perjuangan mulai mencapai titik nadir ketika kami sampai di perempatan menceng yang persis berada di sudut Pasar Ubud.  Dari sini jalan sudah tidak mendaki.  Tak ingin kalah sebelum berperang, melongok sebentar ke Google Map, ternyata tempat yang kami tuju hanya berjarak 200 meteran saja dari tempat kami berdiri.  Asseekkk.  Kami pun mempercepat langkah. Menuntaskan niat dan menjawab penasaran.  Kaki pun sepertinya mulai bergetar mintak berhenti ((halaahh)).

Halal UBUD Burger. Resto Sahabat Muslim di Ubud, BALI

Bener kata teman saya, lebih baik tidak bawak kendaraan (baca: mobil), karena gak bakalan bisa parkir di depan resto.  Beda urusan kalo naik motor.  Naahh bisa tuh.  Dan eehh kalaupun teman-teman datang dari arah Denpasar dengan menyewa mobil, parkir aja di halaman Museum Lukisan yang berada tidak jauh dari HUB.

Dalam kondisi berjalan kaki, signage box putih yang tergantung di depan resto, membantu kami segera mengenali tempat ini.  Logo Halal dari MUI pun terpajang di signage ini dan beberapa menu board yang dipasang di dinding.  Restonya memang tidak luas, tapi dibuat 2 lantai untuk mengantisipasi ramenya tamu.  Lantai bawah dibangun agak tinggi (sebahu saya), dan tidak sejajar dengan jalan.  Kami berdua memilih tempat duduk di lantai bawah yang persis menghadap ke jalan.  Posisi wuenak.  Sambil makan bisa menikmati hiburan lalu lalang wisatawan yang kala itu tidak seramai biasanya.

Halal UBUD Burger. Resto Sahabat Muslim di Ubud, BALI
Papan informasi untuk para tamu

 

Halal UBUD Burger. Resto Sahabat Muslim di Ubud, BALI
Daftar menu yang informatif banget

 

Disodorkan menu berupa kertas yang sudah dilaminating, saya dan Ika sempat bingung ingin memesan apa.  Sampe akhirnya keluarlah jurus jitu dengan bertanya “Menu apa yang paling laris di sini?” kepada Mbak-mbak yang melayani.  Well, dari situ akhirnya muncul jawaban Hub Burger with Mushroom and Green Chilli seharga 65K sudah termasuk french fries segambreng yang endes luar binasa, dengan segelas besar ice lemon tea yang ditawarkan free flow.

Disajikan di atas kertas putih berlogo HUB, burger yang kami pesan ternyata besarnya cukup bikin kami ngos-ngosan buat ngabisin.  Daging burgernya tebal, rotinya enak, dengan bumbu yang sarat rasa.  Tapi buat saya yang terasa istimewa adalah gorengan kentangnya.  Sepertinya kentang ini diolah dengan bumbu tertentu baru setelah itu digoreng.  Pokoknya top banget lah.  Dengan harga segitu plus 10% pajak menurut saya sangat sepadan.

Jadi, buat teman-teman muslim (yang gak muslim juga), saya memberikan rekomendasi full buat mampir ke sini.  Mau numpang sholat? Ada loh musholla di lantai 2.  Komplit paket bersahabat untuk para pejalan muslim kan?

Happy Traveling!!

Halal UBUD Burger. Resto Sahabat Muslim di Ubud, BALI

#HalalUbudBurgerBali #MakananHalalDiUbud #RestoHalalUbud #KulinerUbud #UbudBali

Blogger, Author, Crafter and Photography Enthusiast

annie.nugraha@gmail.com | +62-811-108-582

32 thoughts on “Halal UBUD Burger. Resto Sahabat Muslim di Ubud, BALI”

    • Kudu mampir kalo ke Ubud Rin. Enaknya luar biasa menurut ku. Worth it untuk menikmati santapan yang dijamin halal selama jalan2 di pusat wisata Ubud

    • Wajib Dha. Gak bakalan nyesel deh. Roti burgernya garing, isinya gak maghteg, dan french fries nya juga sarat bumbu. Endes maksimal pokoknya

    • Iya Mbak Shanty. Apalagi di seputaran Ubud. Hadirnya HUB jadi bermakna banget. Kita, yang muslim, jadi bisa makan dengan tenang. Apalagi ini tempatnya strategis sekali

  1. Dulu pernah sih pernah keliling kota Bali waktu liburan kampus bareng temen2, seru sekali….ke Ubud juga pernah, cuma belum nyoba halal ubud burger resto, pastinya bisa bikin nyaman bagi muslim yang sedang cari2 makanan di sekitaran ubud. Saya juga sempat agak belum bisa adaptasi dengan makanan di Bali waktu itu…ada alasan sendiri sih secara agamais.

    Reply
    • Iya Mas Wahid. Alhamdulillah sekarang Bali mulai ramah dengan wisata kuliner halal. Selain berbagai jenama fastfood ada pilhan resto yang benar-benar terjamin halalnya.

  2. Waw, muantab resto ini. Burgernya juara, sedia mushola pula. Hati tenang deh kulineran di sini. Udah lama aku ga main ke Bali 😍 Asyiknya emang jalan kaki sambil lihat2, belanja, makan dll sampai ngesot hahaha saking capeknya wkwkwkwk.

    Reply
  3. Bagi seorang muslim, menemukan restoran halal di Bali memang membahagiakan yaa, Mba, karena kita tidak lagi dihantui keraguan saat makan. Kita jadi lebih menikmati liburan tanpa memikirkan kehalalan makanan yang kita konsumsi

    Reply
    • Betul banget Mbak Ira. Alhamdulillah sekarang sudah ada resto yang full halal. Ada tempat sholatnya pulak. Menyenangkan dan menenangkan banget.

  4. Wah kerennnn …. sekarang ada halal Ubud burger resto gini ya? Jadi ingat dulu waktu kuliah di Nusadua, kalau libur lebaran yang hanya 2 minggu, pasti pulangnya ke Ubud, karena tante dan keluarganya tinggal di sana. Om dulu GMnya Royal Pitamaha dan Tjampuhan, jadi keluarganya menetap di sana, dikasih fasilitas oleh Tjokorda. Kangen suasana asri, sejuk, budayanya Ubud. Kalau ada resto halal, wah jadi punya tempat nongki baru nih muslim-muslimah di sana.

    Reply
    • Duh enaknya Mbak Annisa punya tempat untuk stay di Ubud. Saya juga pengen banget, dalam satu waktu, bisa stay agak lama di Ubud. Banyak banget yang pengen aku tuliskan. Terutama soal budaya.

      Royal Pitamaha itu keren loh Mbak. Saya pernah nginep di sana karena menghadiri konferensi. Sayang waktu itu belum jadi blogger yak hahaha. Kalau enggak bisa puas deh ngeliput dan mengulas tempatnya.

    • Hahahaha saya juga begitu Mbak. Gampang banget bangkit selera ngeliat foto-foto yang menarik hati.

      Alhamdulillah. Setidaknya, untuk di Ubud, ada resto yang benar-benar halal tanpa harus bercampur dengan menu yang lain.

  5. UBUD! Kuangeennn banget ama destinasi satu ini.
    Iya banget mba Annie, kalo ke Bali tuh sering riweuh nyari warung/resto halal certified.
    Alhamdulillah, kalo ada Halal Uud Burger Resto ini jd mantab jiwa dah

    Reply
    • Iya Nur. Aku juga dah kangen banget pengen ngukur jalan lagi di Bali. Rasanya gak habis-habis keinginan untuk kesana kemari. Makanya pengen full pindah ke sana setelah suami pensiun.

  6. Kenapa tampilan foto awalnya itu ya…kan bikin tambah kepengen, hehe.
    Mantaps nih Burger halalnya di Ubud, jadi kalau ke sana langsung hapal ada rekomendasi ini. Nggak bingung cari menu halal

    Reply
  7. Duh Mbak, burger & kentang gorengnya aku banget tuuuh. Tapi mungkin aku nggak sanggup ngabisin kalo pattynya lumayan tebal. Anak saya makan bigmac langsung leb aja, saya malah ngos-ngosan ngabisinnya.

    Reply
    • Kalau di HUB ini ukurannya gede Mbak Mia. Makan berdua sepertinya pas. Kalau anak-anak memang daya tampungnya lebih gede hahaha. Jadi yang ini mungkin masih habis buat mereka sendirian.

    • Iya Mbak. Pantas menurut saya harganya. Apalagi jika dibandingkan dengan kuantitas dan kualitas rasanya. Minum di sana juga freeflow. Bebas untuk refill.

  8. terakhir ke Bali tahun 2013, ya Allah itu udah lama banget wkwkwk. wkatu itupun ke Ubud cuman selintas aja lewatnya, meksipun sempat ucap dalam hati next ke Bali lagi mesti nginap di Ubud nih. Semoga pas ke sana lagi, bisa mampir juga du HUB ini.

    Reply
    • Sempatkan nginap kalau sudah sampai Ubud Mbak Nanie. Banyak banget tempat-tempat wisata yang wajib kita kunjungi. Udara di Ubud juga adem dengan suasana yang menyenangkan.

Leave a Comment