Sudah lama banget saya tidak membahas atau mengulas tentang drama korea. Bukan karena mulai tidak tertarik tapi lebih karena minimnya waktu. Sementara jika ingin mengulas sebuah rangkaian drama, saya perlu konsentrasi dan menikmati episode demi episode dengan waktu-waktu yang benar-benar minim gangguan. Setidaknya tidak ada tugas atau pekerjaan lain yang juga butuh didahulukan.
Tetapi 2 hari belakangan, saat saya berkesempatan membuka sebuah tautan dari rekan blogger, Lendy Agassi www.lendyagassi.com saya menyimak sebuah tulisan tentang drama korea yang released Mei 2022 yang berjudul The Sound of Magic.
Saya yang sempat dikejar beberapa date-line pun langsung tertarik. Bukan hanya karena menghadirkan kembali Ji Chang-wook dalam dunia drama, tapi juga karena The Sound of Magic hanya terdiri dari 6 episode dengan genre yang jarang digarap yaitu drama musikal, cerita fantasi dan sedikit sentuhan thriller. Kondisi yang klop banget antara menonton dikala waktu-waktu mepet dan kesempatan untuk menikmati sebuah sajian sinema yang berbeda dari biasanya.
Beberapa Fakta Menarik Tentang The Sound of Magic
Drama yang diproduksi oleh NETFLIX bekerjasama dengan JTBC salah satu channel TV Korea yang sangat populer dan CONTENT ZIUM sebagai penanggung jawab produksi ini, sudah berkesan dihati tak lama setelah beberapa menit saya menikmati episode 1. Beberapa konflik langsung ditampilkan termasuk tokoh-tokoh utama yang dominan hadir selama cerita berlangsung.
Sungguh suatu sajian yang mengundang kita untuk mengikuti drama The Sound of Magic tanpa berpaling ke judul lain yang juga sedang dalam proses siar. Apalagi ini kan hanya 6 episode. Cukup pendek untuk standard ukuran drakor. Jadi kita tak perlu mati penasaran menunggu masa putar berikutnya atau kelelahan nonton karena durasi drama yang panjang. Apalagi, seperti kebiasaan NETFLIX, drakor yang dihadirkan langsung disajikan berurutan tanpa harus menunggu selisih waktu seperti drakor biasa.
Tak ingin kehilangan momen yang penuh kesan tersebut, saya langsung berselancar ke berbagai tautan yang mengulas tentang The Sound of Magic. Dari beberapa tautan ini jugalah saya menemukan fakta-fakta menarik dan khas tentang The Sound of Magic yang patut dibagikan. Tentu saja didukung oleh pengamatan pribadi selama menikmati The Sound of Magic.
Pertama. The Sound of Magic diangkat dari sebuah webtoon dengan judul Annarasumanara
Judul yang kemudian dijadikan sebagai tag line dalam skenario dan kerap diucapkan oleh para pemain utama, terutama sang pesulap (Lee-eul) dan sang gadis yang ingin segera dewasa (Yoon Ah-yi). Webtoon Annarasumanara ini dihadirkan di Naver pada 2010 dan sudah dibaca oleh jutaan penggemar webtoon. Kepopuleran itu jugalah yang mendorong NETFLIX untuk menghadirkan Annarasumanara dalam sebuah rangkaian drama menarik berjudul The Sound of Magic.
Kedua. The Sound of Magic digarap oleh sutradara ternama
Sutradara tersebut adalah Kim Seong-yoon yang pernah menyutradarai drama Love In The Moonlight dan Itaewon Class. Dua drama fenomenal yang mendapatkan rating tinggi dan banyak pujian dari korean drama lovers di seluruh dunia. Saya pun sudah menonton keduanya dan memang jempolan. Baik dari jalan cerita yang tergarap dengan baik juga bagaimana cinematography nya dihadirkan dengan nyaris sempurna.
Ketiga. Casting yang pas dan tepat. Menampilkan bakat menyanyi dari para pemain utamanya
Siapa sih, penggemar KDrama yang tidak kenal dengan Ji Chang-wook (Chang-wook)? Selain visualnya memang keren pol, acting nya juga layak dapat jempol. Aktor yang satu ini sudah menjiwai beragam peran dari berbagai jenis/genre KDrama. Menjadi putra mahkota di drama saeguk, menjadi pengawal dengan keahlian bela diri dan menjadi sosok cowok melankolis di sebuah drama percintaan. Untuk drama The Sound of Magic, Chang-wook mengambil peran sebagai seorang pesulap yang menolak dewasa bernama Lee-eul.
Lalu ada Choi Sung-eun (Sung-eun) sebagai Yoon Ah-yi (Ah-yi). Seorang gadis remaja, kelas 2 SMA, yang penuh rintihan hidup dan harus menjaga dan membesarkan adiknya yang masih SD seorang diri. Ditinggal pergi oleh ibu kandungnya yang tak pernah dimengerti alasannya. Ditinggal juga oleh Ayahnya karena menghindar dari para penagih hutang. Tragis banget. Di satu saat Ayahnya datang, menjenguk Ah-yi dan adiknya, Ah-yi meluapkan keluh kesahnya. Itupun sang Ayah masih berbuat tega karena mencuri uang Ah-yi lalu meninggalkan Ah-yi dan adiknya tanpa penjagaan orang dewasa, seperti yang sudah dilakukan Ayahnya selama ini.
Hwang In-youp sebagai Na Il-deung (Il-deung). Aktor berwajah webtoon ini menurut saya unik dan sangat awet muda. Meski sudah berumur 30an tahun, In-youp masih cocok aja mengambil peran sebagai remaja belasan tahun. Termasuk di The Sound of Magic ini.
Chemistry diantara ketiganya membaur dengan apiknya, meski kisah romansa dan skin touch tidak begitu kental atau kerap ditampilkan. Satu yang paling meninggalkan kesan istimewa adalah ekspresi Sung-eun dalam memerankan tokoh Ah-yi. Bola matanya yang bulat turut mendukung kesempurnaan actingnya. Penokohannya sebagai gadis dengan banyak beban hidup sangat terwakilkan.
Dari informasi yang diedarkan, ketiga pemeran utama ini diberikan kesempatan untuk menampilkan bakat menyanyi mereka. Suara mereka merdu banget. Salah satu scene menyanyi favorit saya dari Sung-eun adalah saat dia berduet dengan Chang-wook membawakan lagu yang menceritakan tentang teriakan, gejolak hati dan bagaimana sulap bisa membantu meringankan beban hidup. Suara Sung-eun yang lembut berpadu apik dengan suara Chang-wook yang juga soft banget. Apalagi saat Chang-wook bernyanyi falseto di nada-nada tertentu.
Chang-wook dan In-youp juga diberikan kesempatan untuk tampil bernyanyi solo. Duh, keren banget deh. Ternyata ya Chang-wook dan Il-youp punya bakat terpendam yang apik untuk menyempurnakan sebuah drama musikal.
Pengambilan gambar untuk scene dimana Il-youp (Il-deung) menyanyi untuk Sung-eun (Ah-yi) terlihat apik dan romantis banget. Berada di tengah rerumputan hijau yang luas, kebersamaan kedua murid SMA ini terasa begitu hangat tanpa harus menampilkan adegan mesra dengan bersentuhan layaknya dua orang yang sedang dimabuk asmara.
Terkait dengan Chang-wook, salah seorang Ahjussi ganteng Korea, menurut kabarnya sempat membuat proses pengambilan gambar The Sound of Magic tertunda. Ini dikarenakan Chang-wook terinfeksi Covid-19 dan harus istirahat dalam jangka waktu yang cukup lama. Jadi jangan kaget saat melihat penampilan fisiknya jauh lebih kurus dari biasanya. Terutama pada bagian wajah yang terlihat sangat tirus.
Keempat adalah kehadiran Bella. Pemeran pendukung yang bukan manusia.
Bella ini adalah burung beo, yang menjadi peliharaan kesayangan Lee-eul sang pesulap. Layaknya burung beo, Bella bisa menirukan banyak kalimat yang diobrolkan oleh manusia selama drama The Sound of Magic berlangsung. Bella hadir sebagai teman sehari-hari sang pesulap yang hidup sendiri dengan teman-teman yang terbatas. Jadi saat Bella sakit dan harus meregang nyawa, Lee-eul pun sempat tertekan dan in deep-crying.
Memang ya kehadiran peliharaan tuh sudah seperti bagian dari napas dan hidup kita. Saat mereka sakit atau menderita, emosi kita pun ikut diaduk-aduk.
Kelima adalah kehadiran tag line Annarasumanara
Satu kata yang dijadikan judul untuk webtoonnya dan dihadirkan sebagai kata pembuka saat sebuah sulap akan ditampilkan. Sama fungsi dan artinya dengan kata Abrakadabra. Kira-kira begitulah. Lee-eul pun selalu mengucapkan Annarasumanara saat ingin mempertunjukkan ketrampilan sulapnya sembari diikuti serangkaian kalimat yang berbunyi “Do you believe in magic?”.
Saya selalu terpana saat Annarasumanara diucapkan sembari menunggu wujud sulap apa yang akan tampil. Dan lebih terkesan lagi saat setelah Annarasumanara diucapkan, layar akan dihiasi dengan hadirnya seekor kupu-kupu cantik, bersamaan dengan titik-titik salju tipis yang turun perlahan.
Annarasumanara. Do you believe in magic?
Alur Cerita yang Mengalir Runut Mulai Dari Episode Pertama
Sang Pesulap dan Si Gadis Mandiri
The Sound of Magic yang hanya 6 episode ini, ceritanya memang padat dan tidak bertele-tele. Konfliknya juga jelas di awal dengan titik puncak pergulatan masalah di episode-episode berikutnya yang sangat menegangkan.
Karakter ketiga peran utama langsung ditampilkan lugas dengan back-up life stories yang sangat menyentuh hati.
Ah-yi, si gadis remaja, yang ditinggal kedua orang tua harus menelan banyak tekanan hidup yang seharusnya tidak dialami oleh gadis seusianya. Selain berjuang untuk sekolah dengan baik, Ah-yi harus kuat mental menghadapi para penagih hutang dan sang pemilik rumah kontrakan. Ah-yi juga harus mencari nafkah dengan bekerja sampingan agar dia dan adiknya dapat tetap makan dengan layak. Jadi selain berusaha keras hidup mandiri, dia pun harus berfungsi sebagai orang tua untuk adik semata wayangnya.
Ah-yi kemudian bertemu dengan Lee-eul, si pesulap. Pertemuannya dramatis. Lee-eul menyapa Ah-yi saat gadis mungil itu datang ke sebuah taman bermain yang sudah tak beroperasi dan di satu saat harus mengejar uang senilai 50.000 Won yang dia dapatkan dari bekerja sebagai penjaga mini market.
Ah-yi senang duduk-duduk di taman ini karena mengingat ibunya yang dulu sekali sering mengajaknya bermain disini. Nyatanya di tempat ini jugalah Lee-eul tinggal. Menempati ruangan kosong/nganggur di belakang panggung, Lee-eul hidup sendiri, sederhana tanpa teman.
Lee-eul jugalah yang menyelamatkan Ah-yi dari usaha pemerkosaan seorang lelaki, pemilik supermarket dimana Ah-yi bekerja. Awalnya lelaki ini dikira adalah seorang penolong karena mau meminjamkan uang kepada Ah-yi untuk melunasi biaya kontrakan rumah. Tapi ternyata lelaki inilah yang menjadi momok beberapa kejahatan yang terjadi di lingkungan tempat tinggal Ah-yi dengan menyamar sebagai Lee-eul, sang pesulap.
Annarasumanara. Do you believe in magic?
Hubungan Lee-eul dan Ah-yi yang awalnya kaku, pelan-pelan mulai melunak. Mimpi Ah-yi yang ingin cepat dewasa agar lebih mampu berdiri sendiri serta menghadapi berbagai tekanan dan kebutuhan hidup, beriring dengan berkembangnya persahabatan dengan Lee-eul. Berkat pesulap ini pulalah, Ah-yi akhirnya bisa dengan lebih santai menghadapi permasalahan hidup yang dihadapi hingga semangat ikut belajar ilmu sulap.
Ah-yi sangat memercayai Lee-eul bahkan di saat Lee-eul dituduh sebagai pembunuh dan bertanggungjawab atas hilangnya seorang gadis, teman sekelas Ah-yi.
Annarasumanara. Lihatlah bagaimana magic telah membuka jalan seseorang untuk bertemu dengan mimpinya.
Si Gadis Mandiri dan Sahabat Lelakinya
Ah-yi selain mandiri, ternyata juga adalah gadis yang pintar di bidang matematika. Di kelas, dia hanya punya seorang teman baik dan juga adalah teman sebangku bernama Na Il-deung (Il-deung). Lelaki berkacamata ini adalah anak dari keluarga terpandang dan kaya. Il-deung anak lelaki yang pandai, nilainya 100 di segala bidang ilmu. Hanya saja Il-deung merasa bahwa apa yang dia kejar dan dilakukannya sekarang hanyalah demi mewujudkan mimpi orang tuanya. Bukan mimpinya sendiri.
Annaramusumanara. Do you believe in magic?
Persahabatan Ah-yi dan Il-deung akhirnya terhubung dengan Lee-eul si pesulap. Il-deung yang sebenarnya suka dengan Ah-yi pada awalnya merasa cemburu melihat kedekatan Ah-yi dan Lee-eul. Tapi by the time, akhirnya Il-deung paham akan makna dari persahabatan antara kedua orang tersebut. Il-deung bahkan masuk dalam lingkaran pertemanan mereka dan perlahan mulai memahami bahwa dia bisa mengejar mimpinya sendiri.
Sementara waktu, Il-deung sebenarnya adalah anak yang penurut dan sangat menghormati orangtuanya. Tak pernah bermasalah dan berprestasi di dunia akademik. Bahkan saking ingin menyempurnakan nilai istimewanya, Il-deung bahkan nekad “mempekerjakan” Ah-yi sebagai pesuruhnya. Pesuruh dalam artian mengerjakan semua tugas-tugas sekolah Il-deung. Lalu di satu waktu meminta Ah-yi agar dapat “mengalah” dengannya yaitu dengan cara “mengurangi” nilai matematika Ah-yi tidak lebih dari 80 agar nilai matematika Il-deung berada di posisi tertinggi. Padahal jikapun Ah-yi tetap mendapatkan nilai sempurna dalam matematika, Il-deung pasti tetap akan menjadi juara kelas karena nyatanya Il-deung mendapatkan nilai tertinggi di segala mata pelajaran.
Semua ini ditawarkan Il-deung kepada Ah-yi dengan bayaran yang cukup besar. Dan karena memang butuh uang, Ah-yi menerima kerjasama ini dengan senang hati.
Awalnya penonton pasti akan berpikir bahwa apa yang dilakukan oleh Il-deung adalah sebuah kejahatan. Namun pada kenyataannya Il-deung ingin menolong Ah-yi. Dia mencuri dengar percakapan antara Ah-yi dan Lee-eul, bahwa Ah-yi harus bertahan hidup dengan penghasilan sedikit yang didapatkan menjadi pegawai freelance di minimarket. Dan sebagai seorang yang belum berpenghasilan sendiri tapi memiliki uang banyak, cara itulah yang bisa dilakukan Il-deung untuk menolong Ah-yi.
Hal ini kemudian menjadi masalah serius. Kesannya adalah bahwa Il-deung menghalalkan segala cara untuk menjadi murid yang terbaik di angkatannya. Tapi akhirnya perkara ini beres berkat keterlibatan orang tua Il-deung yang memang mempunyai banyak pengaruh pada sekolah.
Berbagai Permasalahan yang Dihadirkan Dalam The Sound of Magic
Kasus utama yang menjadi titik permasalahan The Sound of Magic adalah hilangnya seorang teman sekolah Ah-yi. Kasus serius yang sudah ditangani oleh polisi selama berbulan-bulan. Hingga akhirnya jazadnya ditemukan mengapung di sebuah danau.
Annarasumanara. Do you believe in magic?
Nyatanya, saat polisi mencurigai Lee-eul sebagai pelaku terbunuh teman Ah-yi, sebuah keajaiban terjadi. Magic? Bisa jadi. Kecurigaan pada Lee-eul terjadi karena ditemukan jejak-jejak terakhir teman Ah-yi di taman yang sudah terbengkalai itu. Persis di salah satu halaman taman ditemukan beberapa benda milik teman Ah-yi ini.
Tapi tidak ada satupun dari penemuan tersebut yang membuktikan secara langsung bahwa Lee-eul terlibat. Tapi karena TKP terakhir adalah di halaman tempat tinggal Lee-eul, polisi pun menangkap Lee-eul dan menginterogasinya. Ajaibnya, entah darimana bukti itu kemudian muncul, ada sebuah rekaman CCTV yang menampilkan seseorang menggunakan kostum pesulap seperti yang sering digunakan Lee-eul. Dan setelah diputar lebih lanjut, terlihatlah wajah si pelaku sebenarnya. Padahal ya CCTV itu sudah aus seiring dengan rusaknya taman bermain yang ada disana. Bahkan tak ada sambungan listrik yang memungkinkan CCTV itu berfungsi sebagaimana mestinya.
Sungguh suatu keajaiban yang akhirnya melepaskan Lee-eul dari segala tuduhan.
Latar belakang kehidupan Lee-eul pun perlahan terbongkar satu persatu. Dan semakin intens di 2 episode terakhir. Cerita inilah yang menjadi cikal bakal mengapa Lee-eul memutuskan untuk menjauh dari keluarga dan tinggal di sebuah ruangan yang terbengkalai di sebuah taman bermain yang sudah usang.
Annarasumanara. Kehadiran sulap jugalah yang akhirnya menghilangkan keberadaan Lee-eul.
Ah-yi kemudian kehilangan jejak Lee-eul hingga dia dewasa. Tapi Ah-yi masih tetap rajin mengunjungi taman bermain tersebut dan sering meninggalkan surat di dalam sebuah kotak surat ajaib yang berada di salah satu sudut taman. Kotak yang dipercaya oleh Lee-eul dan Ah-yi mampu menyampaikan pesan kepada semua orang yang dikirimi surat.
Bagaimana dengan Il-deung?
Lelaki ini berani memutuskan bahwa dia akan mengambil jalan sendiri untuk masa depannya, tidak berada di bawah pengaruh atau tekanan orangtua, terutama sang Ayah. Meskipun harus mengalami siksaan, pukulan dan kemarahan Ayahnya, Il-deung tetap dengan pendiriannya.
Drama pun ditutup dengan happy ending yang menghadirkan sebuah penampilan panggung dari semua personal yang terlibat dalam drama ini. Lagu yang dibawakan pun riang gembira dan membiarkan kita menikmati makna kebahagiaan dari Annarasumanara. Do you believe in magic?
Teman-teman yang ingin membaca banyak review dari drama atau film Korea, bisa loh ngintip berbagai artikel yang saya tulis di kategori film review atau bisa juga ngintip di blog sahabat saya Lendy Agassi, review film dan drama. Banyak banget referensi yang bisa dibaca dan bisa jadi pilihan untuk menikmati sebuah karya sinema.
Annarasumanara. Aaahh kata ini mendadak jadi favorit saya.
Percaya pada sulap? Tidaklah. Sulap itu bisa dipelajari dan diangkat dari keahlian seseorang dalam memainkan trik. Jadi sulap bagi saya adalah salah satu entertainment semata. Sulap ntuk dinikmati bukan untuk dipercayai karena untuk menjadi seorang pesulap profesional bahkan non-profesional sekalipun, seseorang harus banyak berlatih. Berulang-ulang, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Dia pun dituntut untuk konsisten pada ilmunya.
Tapi saya percaya pada keajaiban. Tentu saja keajaiban yang tercipta atau terjadi atas seijin Allah SWT. Yang sakit bisa sembuh. Yang hatinya kering bisa adem. Yang tadinya kita berpikir tidak mungkin, tapi jika Allah menginginkan dan mengijinkannya, sesuatu itu bisa terwujud. Bahkan selembar daun yang jatuh dari pohon pun, terjadi atas seijin Allah SWT. Tidak ada alasan untuk tidak mengimani ini.
Banyak kisah di drama korea bisa diambil hikmahnya. Saya percaya dengan keajaiban dengan berdoa kepada Sang pencipta. Jika melihat sosok wanita yang mandiri, saya bangga!
Iya Mbak Titis. Apalagi jika drama tersebut diangkat dari kisah nyata dan ceritanya mengalir dengan sempurna.
masalahan yang ada The Sound of Magic hampir related dg kenyataaan yg Ada d sini Juga mba ya… Suka banget Aku Juga sama alaurnya
saya sudah pernah liat trailer nya nih, tapi belum tertarik nonton. nah, tapi kalau cuma 6 episode kayaknya sayang juga ya kalau gak nonton. apalagi ceritanya unik dan beda dari drama lainnya.
Drama dengan genre yang jarang digarap Mbak. Menurut saya The Sound of Magic bagus. Ada banyak hal-hal baik yang pantas untuk mengisi pengetahuan kita tentang makna keajaiban
Ya ampun makasih kak review nya. Kemarin sempat lihat trailernya di Youtube. Keren banget sih, animasi dan cast nya juga keren dan ganteng, hehehe. Masuk wish list film yang akan ditonton nanti…
Cus nonton Mbak Ida. Bagus kok dramanya
Setuju dg kak Annie, kadang saya gak terlalu nyimak banyak drakor yg baru2. Pertama karena waktu yg kadang gak sempet, tapi nunggu waktu pas lagi bener2 luang.
Saya heran dg orang2 yg bisa detail memahami plot film drakor terus nulisnya sampai panjang. Contoh kak Lendy bagus tuh webnya kebanyakan review drakor.
Memang kalau niat nonton drakor sampai ending dengan konsentrasi, memang harus punya waktu khusus ya Mas Wahid. Saya baca review The Sound of Magic di blognya Lendy. Jadi dapat referensi tontonan yang berkualitas.
maju mundur mau nonton The Sound of Magic karena gak kenal aktrisnya
hehehe…..saya mah gitu, harus terpikat aktor dan aktrisnya dulu
jadi, andai kisahnya jelek, tetep mau nuntasin
Hahahaha saya juga sering gitu Mbak. Yang ditonton duluan tuh yang pemainnya kesukaan atau idola hahaha. Disini Ji Chang-wook dan In-youp lumayan populer Mbak. Chang-wook malah masuk dalam 10 aktor berwajah tampan di Korea. Acting mereka juga patut diperhitungkan.
Eh. Cuma ada 6 episode aja. Aku awalnya pingin nonton ini. Tapi masih kepikiran. Karena itu tadi. Kita harus minim gangguan. Kirain mah episodenya kayak drakor kebanyakan.
Kalau cuma dikit mah aku bakal nonton lah.
Iya Mbak. Cuma 6 episode. Nontonnya juga bisa marathon kalo gak lagi sibuk berat.
Dari kata annarasumanara saja terkesan magic, do you believe in magic. wow!
6 episode sudah lengkap ada konflik dan ending enggak mesti panjang diputar-putar, aku sukaa bener yang model serial begini. Segera selesai dan bisa ganti ke judul lainnya.
Jadi kepo apakah Lee-eul bisa ditemui lagi oleh Ah-yi. Hmm…mesti nonton nih biar tahu ya Mbak Annie:)
Sebenarnya, aku menunggu Ji Chang Wook main drama lagi selepas dia wamil. Tapi entah kenapa, aku masih menyimpan drama ini di list. Mungkin karena aku merasa Ji Chang Wook lebih oke main action?
Kdrama yang ditunggu-tunggu udah muncul nih.. kemarin ngeliatin anak saya yang suka baca webtoon, dilihat-lihat seru + mengharukan ceritanya. Alurnya juga menarik, jadi penasaran sama kdrama nya
Belum pernah nonton The Sound of Magic tapi bersleweran di tiktok spoilernya. Jadi kepo deh The Sound of Magic semoga dengan udha baca review ini jadi tergambarkan dan menentukan pilihan buat nonton lengkap The Sound of Magic.
Wah toss mbak Annie, saya juga nonton dramanya Ji Chang Wook ini
Emang menarik ceritanya, Ji Chang Wook jadi pesulap
Makin tertarik deh nonton The Sound Of Magic setelah baca review dari kak Annie. Kok kayanya ceritanya hangat yaa, di saat Ah Yi di posisi terhimpit masih banyak kawan yang diam-diam support dengan gayanya sendiri, apalagi dramanya happy ending, sip lah..
Saya pun demikian, gak ada waktunya untuk harus nonton semua drama Korea. Jadi ya memang mesti pilih-pilih mana yang sesuai selera, atau nontonnya setelah baca ulasan tentang drakor tersebut dari postingan teman-teman blogger. Ada yang dari blognya Teh Lendy, Teh Erry, atau yang lainnya. Membantu banget tuh biar tahu sneak peek dari drakor tersebut.
Daku kalau mau nonton Drakor, kadang dilihat dulu siapa pemainnya dan jalan ceritanya. Sehingga gak semuanya ditonton, dan jadinya memang gak update sih. Malah pernah nontonnya udah rilis kapan tau baru daku tonton haha
Eh eh, aku belom nonton nih drama ini. Aaaa.. Kang Iwok. Aku sukaaa. Hahaha segera nonton ah. Kayaknya seru. Udah lama gak nonton drakor Si Akang Jangkung ini 😆
Kemarin sudah lihat thriller nya tapi belum sempat nonton.
Duh baca ini langsung pengen segera nonton. Segera dijadwalkan hihiii
aku penasaran, yuk Annie gimana atur waktu buat nonton drakor sambil urus anak-anak haha.. tiap bikin ulasan drakor bisa lengkap
Hahahaha. Anak-anak aku la besak-besak Ded. La punyo acara dewek-dewek. Jadi emaknyo idak pening lagi nak ngurus kebutuhan mereka sehari-hari.
Keshayangan akuuh..
Hwang In-youp hehehe… Soalnya kalau Babang Ichang uda langsung deg-degan yaa… Apalagi pas ngomong bahasa Jawa pas di konten Tokped.
Melihat karakter Ji Chang Wook dari sisi yang berbeda ini unik sih yaa..
Soalnya biasanya karakternya nyata. Kalau di drama The Sound of Magic karakternya sedikit halu dan menyimpan trauma dari pengasuhan orangtua.
Hahahaha oya? dia ngomong bahasa Jawa di konten Tokped? Wooaahh aku belom nonton.
Iya nih. Chang-wook tampil dengan peran yang sangat berbeda disini. Tidak dengan acting manly seperti drakor-drakor dia biasanya. Tapi tetap seru. Terkadang memang seorang aktor tuh perlu berperan di beberapa penokohan yang berbeda biar banyak pengalaman.
Udah sempat memasukan ke dalam list next tontonan, apalagi karakter utamanya aktor yg punya nama kaya Ji Chan Wook dan Hwang Inyoup selain itu disini mereka juga menampilkan bakat lainnya yakni bernyanyi. (Seperti drama musikal klo liat trailer nya)
Cukup tertarik sama tema yg unik dan tak biasa. Baru ngeh dah end ternyata karena episodenya cuma 6