
Selama pandemi berlangsung, nonton Youtube jadi salah satu kegemaran saya. Tiap hari rasanya gak pernah putus nonton Youtube. Awalnya hanya channel tentang wisata atau jalan-jalan, konser musik, movie video atau cerita kegiatan dari BTS plus artis/penyanyi lainnya, dan beberapa akun yang bercerita atau menampilkan hal-hal berbau horor. Random banget.
Tapi setelah sempat “mati gaya” dengan tautan-tautan yang biasa dilihat tadi, tontonan saya mulai merambah ke soal makanan. Terutama ke beberapa akun yang sering banget bereksplorasi ke berbagai tempat dengan referensi sajian yang rasanya jempolan. Dan yang pasti subscribers nya sudah jutaan.
Nah gegara eksplorasi ke dunia memamahbiak inilah akhirnya saya menemukan channel milik pasangan youtuber Kenneth Chandra dan Gratiana Lianto atau yang lebih dikenal sebagai Ken & Grat. Salah satu postingan mereka yang saya tonton sampai berulangkali adalah saat mereka berkunjung dan dine-in di KFC Naughty by Nature yang berlokasi di Jl. Senopati, Jakarta Selatan. Dan itu liputannya sungguh menggoda. Ngences maksimal. Apalagi setelah mengetahui bahwa tempat ini bukanlah outlet KFC seperti biasanya. Tapi adalah resto cepat saji dengan pilihan menu yang berbeda dengan banyak outlet KFC yang banyak bertebaran di seluruh penjuru tanah air.
Sejak saat itu langsung terpatri kuat keinginan bahwa once menginjakkan kaki di seputaran Jakarta Selatan, wajib hukumnya mengunjungi KFC Naughty by Nature ini. Apalagi dari ulasan duo food blogger yang kebetulan pula adalah pasutri ini, KFC Naughty by Nature punya beberapa menu yang wajib banget dicoba karena berkualitas, berkuantitas dan tentu saja berkelas.
Tiba di KFC Naughty by Nature

Anak saya, selama perjalanan dari Cikarang ke Jakarta, berulangkali bertanya apa saya tahu persis lokasi KFC Naughty by Nature ini. Dengan yakinnya, apalagi label “tukang ngeluyur” masih berlaku hingga saat ini, saya dong nanggepin pertanyaan itu dengan rentetan senyum sumringah. Dora kok ditanyain lokasi. Apa kabar pengalaman bertahun-tahun ngekos di seputaran Jakarta Selatan? Sombongnya kumat.
Tapi setelah mobil berbelok di Jl. Tendean, saya baru inget bahwa jika datang dari arah Blok S, Senopati itu terbagi atas 2 sisi. Ke kanan atau ke kiri. Dan parahnya adalah jika sudah salah belok, berarti muternya bakalan jauh banget. Tuh kaaann? Jadi daripada nyasar dan harus ngukur jalan lagi, saya meminta Fiona, anak saya, untuk ngecek lokasinya lewat Google Maps. Dari situ baru ketahuan bahwa KFC Naughty by Nature ada di sisi kiri Jl. Senopati dan gedungnya juga berada di sisi kiri jalan.
Mengurangi kecepatan kendaraan, view resto cepat saji ini langsung terlihat dari kejauhan. Apalagi di fasad bangunan tampak tempat duduk dan meja-meja kayu bertingkat/berjenjang yang mendominasi sisi luar resto. Tempat yang sepertinya asik banget untuk ngobrol sambil ngopi-ngopi sembari menikmati senja atau pergantian siang ke malam. Tampak ini jugalah yang menjadi pertanda bahwa kita sudah sampai di KFC Naughty by Nature.
Nyetir dengan pelan ternyata cukup dibutuhkan karena ternyata tempat ini hanya punya 1 pintu untuk keluar masuk kendaraan di lantai dasar. Beruntungnya karena saya tiba sekitar pkl. 10:30 wib, area parkir yang terbatas itu masih cukup lowong. Jadi saya tidak mengalami kesulitan untuk menitipkan kendaraan. Tapi jika parkiran sudah penuh, ada sih 1 orang petugas yang selalu siap membantu untuk memarkirkan kendaraan kita (valley services).
Oia, untuk parkir regular ini kita dikenakan biaya 10K/mobil.
Dari parkiran yang ada di lantai dasar ini, kita bisa masuk ke area dine-in lewat sisi depan yang ada tempat duduk berjenjang tadi, atau lewat tangga dan lift yang sudah disiapkan di lahan parkir. Karena masih cukup pagi dan tenaga masih full, saya memutuskan untuk naik lewat tangga saja. Lagian gak tinggi juga. Gak menguras tenaga.

Rancang Dalam dan Luar Ruang yang Lega dan Nyaman
Di lantai 1 dari gerai yang terlihat sophisticated ini saya menemukan tiga area makan.
Pertama adalah outdoor dengan beberapa tempat duduk dan memang dikhususkan bagi para ahli hisab. Dilengkapi dengan aneka tanaman artificial di bagian dinding, di teras luar ini kita bisa melihat bangunan-bangunan jangkung yang ada di SCBD dan melongok ke tetangga yang dindingnya dihiasi dengan mural yang sungguh menarik.
Selain tempat yang saya sebutkan di atas, ada 1 lagi ruang makan yang khusus diperuntukkan kepada ahli hisab. Ruangannya berdinding kaca sementara di satu sisi ada pemandangan penuh dengan tanaman rambat (sepertinya juga artificial) dengan satu sisi atap yang sedikit terbuka. Hanya ada 2 meja panjang disini. Jadi memang sangat terbatas. Cocok untuk rombongan sirkus yang sebagian besar diantaranya adalah perokok.
Selesai melakukan serangkaian prokes (cek suhu badan, register check-in lewat aplikasi Peduli Lindungi serta mencuci tangan), kita akan diarahkan oleh petugas untuk duduk di area makan berikutnya yaitu sebuah ruang besar berkonsep industrial. Ruang makan terbesar dan utama yang dimiliki oleh KFC Naughty by Nature.
Disini juga terbagi dua yaitu area dengan dudukan sofa (di sisi kiri pintu masuk) dan area duduk seperti biasa (di sisi kanan). Semua tertata rapi dengan suhu dalam ruang yang adem menyenangkan. Di bagian tengah ada display berkaca dan open kitchen, sementara di pojok kiri ada counter cafe yang melayani dessert dan aneka minuman. Dari beberapa tamu yang datang setelah saya, mereka lebih memilih duduk di deretan sofa ini. Mungkin karena atmosphere nya lebih santai dan comfortable plus ada pemandangan menghadap ke jalan yang pastinya jarang bisa kita nikmati.
Tepat di atas sentral pelayanan makanan kecil dan minuman tadi, saya melihat sebuah ruangan dengan langit-langit rendah yang dari luar sekilas seperti meeting room. Tapi setelah saya tanyakan kepada salah seorang petugas, ruangan ini diperuntukkan bagi mereka yang ingin membuat podcast atau meeting dengan jumlah peserta yang terbatas.
Saya diberikan kesempatan untuk melongok ke dalam ruangan mezzanine ini dan menemukan beberapa sudut foto yang menarik untuk direkam lewat kamera. Keren juga ternyata menikmati dan melemparkan pandangan seluas mungkin dari hampir semua sisi gerai yang terlihat well-managed dan most convenient ini.
Usai melongok dari satu ketinggian tersebut, saya melanjutkan langkah ke arah yang berlawanan.
Di bagian ini ada sebuah mini display yang menyajikan produk fashion. Kemudian dari salah satu dinding kaca terhubung dengan area makan yang diperuntukkan bagi perokok yang sudah dijelaskan di atas tadi. Di sisi ini juga ada toilet yang bersih dan tertata rapi. Karena tidak berpintu dan terhubung langsung dengan meja makan di dekatnya, unsur kebersihan toilet ini tentu saja harus dijaga dengan baik. Ya haruslah ya. Outlet seapik ini jelas harus menjaga kenyamanan pengunjung dalam hal apapun.
Kesimpulannya adalah dengan ceiling yang lumayan tinggi dan kecerdikan pembagian ruangan, KFC Naughty by Nature telah menghadirkan interior dalam dan luar ruang yang memberikan rasa lega dan nyaman,.




Merasakan Menu Terfavorit Pengunjung
Dari beberapa tautan yang membahas tentang kehadiran KFC Naughty by Nature sejak Oktober 2020 lalu, gerai ini ingin menghadirkan sebuah pengalaman kuliner chicken fast food yang berbeda dari biasanya. Alih-alih “merasa bersalah” karena telah mengkonsumsi fast food yang katanya tidak sehat itu, KFC Naughty by Nature mengajak para pecinta ayam goreng iconic nya KFC untuk mengkombinasikan asupan dengan sajian yang menyehatkan.
Sewaktu saya bertanya dengan salah seorang waitress yang bertugas tentang the most favorite and referable food yang mereka miliki, saya mendengarkan nama OLDIES BUT GOODIES meluncur tanpa ragu. “Ayamnya bisa pilih bagian apa aja,” ujar si petugas meyakinkan saya. Well that’s a good offer though.
Melongok ke dalam buku menu yang seketika diberikan saat saya duduk, pikiran saya langsung tertuju pada Ken & Grat yang juga memesan sajian ini. Foto yang dihadirkan sungguh apik dan banyak berbicara. Sebagai seorang pembelajar food photography, dengan melihat fotonya saja saya bisa berselancar dalam rasa dan mendapatkan informasi lengkap tentang menu yang dimaksudkan.
Agar mendapatkan pengalaman rasa yang berbeda, anak saya memilih STEAK PLATED CREAMY yang juga hadir dengan visual yang (sangat) menggoda. Untuk minuman saya memesan ICED BUTTERFLY PEA TEA dan SMOOTHIES PB and J (peanut butter, milk, honey, strawberry, blueberry and banana). Sementara untuk hidangan penutup adalah APPLE PIE SLICE dan TRUFFLE and CHEESE CROISSANT. Ditutup dengan sebotol air putih berikut es untuk melegakan tenggorokan.
OK. Let’s experience these wonderful course.

Saat kedua menu utama ini datang, saya sempat terdiam. Dengan piring keramik tebal berwarna hitam dan bentuk yang sedikit bergelombang, saya mendadak terpana dengan selera yang mendadak bangkit tak tertahankan. Meski belum waktunya makan siang dan paginya sempet makan rada banyak (ampun dah), perut saya kok langsung menyanyi melihat Oldies But Goodies terhidang di depan mata.
Crispy fried chickennya mungkin sudah biasa ya. Tapi mashed potatoes, grilled cauliflower dan coleslaw nya menggiring selera saya akan sebuah premium taste yang akan segera meluncur ke dalam lambung. Sesaat saya sempat berpikir bahwa saat itu mungkin saya sedang tidak berada di KFC. Tapi kekhasan ayam gorengnya, terutama bagian paha atas yang paling saya gemari, membuat saya meleleh.
Yang membangkitkan memori adalah coleslaw nya. Dulu sekali. Mungkin sekitar puluhan tahun yang lalu atau entah berapa masehi yang lalu, KFC sempat menghadirkan coleslaw sebagai menu sehari-hari yang bisa kita pesan di outlet KFC manapun. Tapi entah sejak kapan dan karena alasan apa, sajian ini lalu menghilang. Padahal, menurut saya, coleslaw inilah yang bisa mengimbangkan efek minyak goreng yang melekat pada ayamnya. Dan taraaaa si coleslaw yang saya rindukan itu hadir kembali di sepiring hidangan istimewa yang tersaji di hadapan saya.
Satu lagi yang membangkitkan selera adalah creamy mushroom gravy nya. Selain ditaruh khusus di dalam sebuah mangkok kecil, cream ini sungguh tasty dan pas banget di lidah. Puas deh mencelupkan ayam gorengnya ke dalam mangkok cream yang tumpah ruah ini.
Dan oh jangan sampai lupa ngomongin si cauliflower. Jika biasanya menikmati sayuran kol ini direbus atau ditumis, kali ini kol yang sudah dipotong-potong ini dipanggang hingga renyah banget. Satu lagi pengalaman mengkonsumsi sayuran dengan cara memasak yang berbeda.
Not to forget to mention berikutnya adalah mashed potatoes nya. Salah satu pilihan sajian kentang yang selalu jadi favorit saya. Hasil olahan kentangnya empuk dan light banget. Tidak ada campuran berlebihan sehingga kita bisa merasakan original taste dari kentang yang berkualitas. Dan itu saya suka tak terkira. Asupan pengganti nasi yang selalu jadi pilihan utama saat berada di satu resto yang memberikan opsi karbohidrat. Tekstur serta kelembutan dari kentang tumbuk versi KFC Naughty by Nature ini pantas mendapatkan 5 jempol deh. One of the best lah pokoknya.
Untuk sepiring besar Oldies But Goodies ini saya membayar IDR 109.091,- belum termasuk 10% pajak.

OK. Sekarang beralih ke pesanan anak saya, Steak Plated.
Secara visual Steak Plated tidaklah sepadat Oldies But Goodies. Tapi bentangan atau potongan panjang short ribs nya tampak menggoda. Isinya sendiri gak banyak. Selain ribs, juga dihadirkan roasted mushroom (premium portobello mushroom with aromatic herbs) yang tampak keling, pipilan jagung yang tersiram cream yang kalau tidak salah berselaput butter lalu ada cream satu lagi yang terasa sedikit pedas.
Bumbu untuk ribs nya tuh meresap banget. Hanya sayangnya sedikit perlu perjuangan untuk dipotong dan dikunyah. Jamurnya, meskipun secara visual kurang menarik karena legam, rasanya juga ok. Apalagi saat dicampurkan dengan salah satu cream yang ada. Pipilan jagungnya manis tapi terimbangi dengan gurih cream yang menyatu dengannya.
Anak saya sih sepertinya not get into this course ya. Terlihat enggan melihat piringnya sendiri dan malah asyik menatap saya yang terlihat rakus gak noleh-noleh. Akhirnya saya pun harus merelakan Oldies But Goodies saya yang baru dimakan 1/4 untuk dia habiskan. Sementara saya kemudian menuntaskan Steak Plated. Sayang dan wajib lah untuk tetap dihabiskan karena steak ini lumayan pricy kawan. Sekitar IDR 168.182,- belum termasuk pajak 10%.

Untuk minuman yang kami pesan yaitu Ice Butterfly Pea Tea dan Smoother PB and J, semuanya oke. Dugaan saya yang tadinya bakal kemanisan ternyata tidak. Smoothies nya apalagi. Dengan campuran yang lumayan banyak, saya merasakan sensasi smoothies yang beda dari biasanya.
Menyempurnakan makanan utama yang berhasil kami habiskan tanpa sisa, kedua jenis minuman berikut dua makanan penutup yaitu Apple Pie Slice dan Truffle and Cheese Croissant sungguh telah menjadikan pengalaman bersantap di KFC Naughty by Nature sebagai salah satu cerita makan di resto cepat saji yang patut direferensikan kepada publik.
Haruslah. Karena selain mendapatkan dan merasakan menu cepat saji yang berkualitas, berkuantitas dan berkelas, kita pun harus merogoh kocek yang (jauh) lebih dalam ketimbang menikmati KFC di gerai-gerai yang lainnya. Untuk semua yang saya dan anak saya nikmati siang itu, kami harus membayar total IDR 488.000,- (setelah PPN 10%). Jadi jika ada beberapa referensi atau tautan yang membahas tentang KFC Naughty by Nature sebagai wisata kuliner di Jakarta sekelas sultan, saya tidak membantah.
Kesan Pribadi Untuk KFC Naughty by Nature
Ada teman yang menghubungi saya lewat WA beberapa saat setelah memposting foto Oldies But Goodies di media sosial saya.
“Duh, jajanan mahal itu sih Ann. Ya kalau berdua. Kek gue gini serombongan minivan, bakal bangkrut bandar keknya,” begitu tulisan si teman diiringi dengan emoticon tertawa yang panjang tak terkira. “Apapalagi lo tahu kan. Anak-anak lanang gue yang segrup sepak takraw itu, makannya gahar nauzubillah” lanjutnya.
Saya membalas tulisan itu dengan emoticon ngakak berguling-guling.
Itu bener banget. Ibu 5 anak dengan 3 diantaranya adalah remaja lelaki nanggung yang lagi tumbuh kembang keatas dan kesamping. ini, lumayan ngos-ngosan mengatur menu buat makan 3 kali sehari di rumahnya. Yang namanya jajan di luar tuh hanya dilakukan di saat-saat istimewa aja. Paling banter pas ada yang ulang tahun. Itu pun masih dianggap sering. Karena itu artinya kan 7 kali dalam setahun (Bapak, Emak, plus 5 orang anak).
Saya pernah difotokan bon setelah mereka maksi di sebuah resto padang yang cukup tenama di Jakarta. Tagihannya hampir 1 juta bok. Saat saya tanya kok bisa semahal itu, si teman ini langsung ngakak gak ketulungan.
“Lah itu 3 bujang. Lauknya masing-masing 4. Nasi tambah berkali-kali. Belum lagi order juice, sate padang 2 piring. Dan 2 gadis pun ketularan rakus. Semangat banget makannya bareng abang-abang. Gue sama suami cuma bisa bengong. Entar karena seneng anak-anak sehat jadi makannya serba enak, atau memang anak-anak gue kemasukan jin,” jelasnya panjang kali lebar.
Kami yang tadinya cuma berkirim teks, akhirnya tertawa bersama lewat percakapan langsung di HP. Dia dan suaminya cuma terbengong-bengong, terpana, sampai akhirnya ketawa bareng.
“Jadi gue keknya gak mungkin dah ngajakin anak-anak nongkrong di KFC Naughty by Nature. Langsung bangkrut”
Saya tertawa geli entah untuk alasan apa. Tapi iya bener sih. Meskipun misal 1 anak hanya memesan 1 menu utama dan 1 minuman, biaya yang dikeluarkan tentunya lumayan banget. Dan anak-anak itu pasti tahu, mereka akan memilih menu yang tidak bisa mereka temukan di outlet KFC yang regular dan sudah biasa mereka datangi.
Ya iyalah, mumpung ada di gerai yang istimewa kan. Kita pasti tergiur mencoba sesuatu yang baru dan jarang bisa dinikmati. Apalagi untuk saya yang tinggal di area Bekasi coret. Kota enggak, Jawa Barat masih jauh. Ke Jakarta dan intentionally mampir ke satu tempat makan yang premium, pastinya terniat banget nabung (halah) dan bersengaja menikmati menu yang berbeda.
Kebetulan di saat yang sama, saya sudah menjadwalkan waktu untuk datang ke Inacraft 2022 yang diadakan di Jakarta Convention Centre. Plus karena sudah kangen jalan-jalan dan motret/berpotret di Jakarta, saya dan Fiona, memang sudah mengatur waktu agar kami bisa bereksplorasi juga ke Sarinah Thamrin yang baru diresmikan dan ke jembatan penyeberangan GBK yang fotonya banyak bersliweran di media sosial. Dan tentu saja ber-staycation di seputaran Wahid Hasyim yang hanya beberapa langkah dari Sarinah Thamrin.
Untuk cost yang sudah dikeluarkan selama berwisata kuliner di KFC Naughty by Nature, menurut saya still acceptable. Seperti yang kebanyakan disampaikan oleh masyarakat pada umumnya. You’ll get what you pay. Kualitas terbaik tentunya diiringi dengan biaya yang tinggi juga. Dan itu kesan yang saya dapatkan setelah makan di KFC Naughty by Nature.
By the way, mereka juga ada kok tawaran makanan yang puluhan ribu. Dan itu sudah dengan nasi. Jadi jika kesini tujuannya untuk merasakan atmosphere yang asik tanpa harus mengeluarkan uang banyak juga bisa. Tapi ya itu. Tidak dengan pasukan minivan atau rombongan sirkus. Kecuali. Ya kecuali jika memang gak punya masalah serius dengan isi dompet.
Above all and the most important thing to be noted is that I’ve got some good culinary experiences though. Gak nyesel sudah keluar uang banyak? Of course not. Terutama untuk Oldies But Goodies nya. Lebih dari mengesankan pastinya.






