Sabtu pagi itu kami masih bermalas-malasan di rumah sembari menyicil packing pakaian dan beberapa perlengkapan yang kami butuhkan untuk family gathering and staycation di Bandung. Karena akan menghabiskan 3 hari 2 malam dalam formasi lengkap (4 orang) dan mempertimbangkan bagasi mobil kami yang tidak terlalu luas, saya memutuskan untuk membawa 2 koper kecil ketimbang 1 koper besar yang biasa dipakai.
Mau kemana Buk?
Jadi gini nih. Keluarga kandung suami, 3 perempuan dan 1 lelaki, beserta anak-anak sepakat untuk staycation bareng di Pramestha Resort Town (Pramestha) yang berlokasi di Lembang. Satu area perumahan yang beberapa unitnya sudah dimiliki secara personal dan disewakan kepada publik. Kami pun mendapatkan info tentang tempat ini lewat Air BnB. Salah satu jaringan pemesanan penginapan yang cukup dipercaya karena seringnya proses reservasi dan komunikasi dilakukan langsung dengan pemilik atau pengelolanya.
Karena waktu check-in sewa tempat (hotel, villa, dll) sudah beberapa tahun ini mundur ke pkl. 13:00-14:00 wib, kami baru berangkat dari Cikarang sekitar pkl. 10:00wib. Dengan asumsi bahwa kami akan memiliki waktu yang pas dengan jarak tempuh yang biasa kami lakukan. Rutenya adalah melewati tol Cikampek, exit tol Padalarang, menembus dalam kota Cimahi, Bandung, lalu berkendara melewati Dago Atas menuju Lembang. Hujan rintik-rintik pun pengen ikutan eksis dan menemani kami sepanjang perjalanan.
Sempat beberapa kali, bolak-balik bertanya ke warga sekitar tentang Pramestha, tapi tampaknya tidak ada yang tahu persis titik lokasi resort ini. Jawabannya hanya “Terus lurus aja Pak” tapi tak mengetahui persis posisi yang dituju. Sementara google maps mulai bermasalah karena signal yang byar pet dengan akurasi posisi yang berulangkali harus direset. Udara dan rintik hujan yang enggan berhenti sepertinya bikin jaringan internet ingin guling-gulingan juga kayaknya. Mager.
Mengikuti kata “terus” yang disampaikan oleh mamang-mamang penjaga parkir, kami pun berjuang melewati jalur menanjak yang butuh banget konsentrasi untuk melewatinya. Ada sebagian yang sudah dibeton tapi ada juga yang masih dengan aspal biasa yang kebanyakan sudah mulai berlubang.
Selama perjalanan menyusur ria itu, naga di perut sudah menggeliat tak henti. Ditambah pulak hujan yang enggan berhenti bonus pemandangan warung kopi dan indomie yang berjejer minta dihampiri. Tapi karena sudah membayangkan bakal menyantap nasi kebuli kegemaran yang sudah dipesan oleh adik, kami pun cukup menelan ludah memandangi fotonya yang dibagikan lewat WAG keluarga.
30 menit dari terakhir kami bertanya tadi, akhirnya yang katanya “dekat” itu kami raih juga.
Here we come!!
Melewati signage yang cukup eye catchy, jalan lebar dengan pepohonan yang rimbun dan tinggi besar pun menyambut kedatangan kami. Jalur kendaraan yang terlihat megah dengan udara segar dan luar biasa istimewa. Setidaknya istimewa buat kami yang tinggal di kompleks perumahan yang dikelilingi oleh daerah industri. Jadi saat nyetir pelan-pelan dengan suasana dan nuansa yang berbeda, decak kagum pun tak henti terputus.
Memesan 1 unit vila di cluster Alinda, kami tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai ke tempat tujuan. Tak jauh dari jalan masuk tadi kemudian bertemu dengan Marketing Gallery persis di pertigaan, kami langsung belok kiri dimana cluster Alinda berada.
Villa Alinda C01 sudah terlihat dari kejauhan. Apalagi letaknya di hook dan bangunan yang gagah serta tinggi menjulang. Berada di sudut bukit paling ujung, villa bercat putih ini menurut saya lebih cocok disebut premium residence ketimbang villa. Terdiri dari 4 lantai, ada ruang khusus untuk para asisten persis di depan parkir kendaraan. Ada tangga lumayan curam di kiri parkiran menuju teras dan lantai 2 rumah. Sementara di kanan parkiran ada jalan selebar 1m agar para asisten bisa mencapai pintu masuk ruang tengah rumah di lantai 2. Bisa jugalah menjadi alternatif lain masuk rumah atau jika ada orang tua yang harus menggunakan kursi roda.
Lantai 1, selain ruang tamu di bagian depan, ada dapur kecil tapi lumayan lengkap (kulkas, kompor tunggal, lemari perlengkapan, dispenser, dll.). Lalu ada kamar dengan tempat tidur ukuran queen, meja makan besar, ruang keluarga dengan sofa yang nyaman, karpet dan TV. Dilengkapi juga dengan kamar mandi yang berada di low level lantai 1. Luasnya menurut saya lebih dari cukup.
Jika di lantai 1 tersedia function area, lantai 2 dikhususkan untuk kamar saja. Disini ada kamar utama yang lega, dilengkapi oleh kamar mandi yang juga luas dan tempat tidur berukuran king. Ada teras memanjang yang asik banget setelah kaca jendela. Meskipun tidak begitu lebar, tapi cukuplah untuk menampung 2 bangku dan 1 meja kecil buat kita ngobrol-ngobrol sambil nyemil dan minum kopi. Venue yang menyenangkan seraya menikmati udara Lembang yang cenderung dingin.
Selain kamar utama, di lantai 2 ini ada 2 kamar lagi dengan twin bed dan kamar mandi di luar. Jadi kalau ditotal lantai ini bisa menampung 7 orang dewasa. Jika kurang, bisa tuh mesen tempat tidur lipat untuk ditaruh di kamar utama. Di depan kamar mandi ada sebuah kaca besar rustik dan estetik. Lalu ada sebuah teras kecil berdinding kaca di sisi kanan bangunan. Dari teras kecil ini kita bisa melihat jalanan utama dan taman yang ada di sudut kecil rumah.
Naik ke lantai teratas, saya menemukan ruangan berukuran sedang dengan dinding full kaca. Disini disediakan treadmill dan beberapa sofa bambu dengan bantalan shocking color, serta teras yang penuh dengan tanaman. Di lantai ini pemandangannya jauh lebih asik lagi. Duduk di terasnya kita bisa melihat salah satu sudut Lembang dengan lebih jelas. Termasuk diantaranya bukit-bukit yang mengelilingi kompleks/resort, berderet-deret rumah berbentuk kotak yang letaknya berjenjang, juga sekian banyak villa cantik yang terlihat menempel indah di perbukitan. Mengesankan!!
Sayang langit mendung selalu. Jadi saya tidak bisa mendapatkan foto ciamik dengan langit biru.
Malamnya hujan rintik masih menaungi. Betah banget ya. Kami sekeluarga memutuskan untuk tetap di villa sambil ngobrol ngalur-ngidul dari Sabang sampai Merauke. Topik pembahasan yang mendominasi adalah anak-anak, lalu diikuti dengan sosial politik dan ekonomi plus perkara remeh temeh yang seru untuk diperbincangkan. Yah sekalian membalas kangen karena sudah lama tidak bertemu langsung akibat pandemi.
Pagi harinya langit sempat cerah sebentar. Saya terbangun dengan perasaan nyaman karena tertidur lelap tanpa bantuan AC. Mumpung berada di lingkungan yang menghasilkan oksigen maksimal, saya dan suami pun memutuskan untuk berkeliling seputaran villa untuk menghirup udara segar. Lahan yang berkontur naik turun lumayan melatih otot kaki dan mengisi paru-paru dengan oksigen pagi. Nawaitunya sih ingin menyusuri jalanan dengan pepohonan tinggi itu, tapi terpaksa dibatalkan lagi-lagi karena hujan. Kami pun berhenti dan terjebak di Marketing Gallery. Tanpa disangka ternyata menyatu dengan gallery ini, ada resto dan cafe dengan outlet mini yang menjual pernak-pernik lucu. Bahkan di bagian belakangnya ada bird park yang terlihat sangat menarik. Bird & Bromelia Pavillion nama lengkapnya.
“Yah, tau begitu kan semalem kita nongkrong disini aja ya,” Saya tersenyum dan mengangguk membenarkan apa yang disampaikan suami.
Sayangnya bird park masih tutup dan hujan pun turun semakin deras. Ah hujan bikin kacau acara aja. Padahal pengen banget memasuki area itu lebih dalam lagi. Terlihat sih dari kejauhan pohon-pohon menjulang dan hutan kecil alami yang sangat terpelihara. Suara burung pun berkejar-kejaran merdu menembus gendang telinga. Di pintu depannya tampak beberapa sudut istagenic yang bisa jadi spot foto. Semua terbuat dari kayu. Sentuhannya dibuat menyatu dengan alam. Cantik tak terkira.
Tak ingin kehilangan momen, saya tetap memaksakan diri untuk berfoto di beberapa titik foto yang ada di sana. Meski harus berlari-lari kecil berkejaran dengan hujan. Tentu saja dengan gaya pas-pasan karena wajah dan kacamata yang bolak-balik basah. Tapi sayang kan. Kapan lagi coba. Belum tentu juga punya kesempatan balik lagi kemari.
Kesempatan family gathering itu jadi satu hal yang selalu saya nantikan. Apalagi diantara kami sering terbatasi oleh kegiatan masing-masing yang memakan waktu. Untuk saya yang berprofesi sebagai pengacara (pengangguran banyak acara) dan tukang jalan, sebenarnya lebih fleksibel. Tapi saya kan gak mungkin pergi sendiri. Harus nunggu suami yang bisa cuti meski WFH (Work From Home) dan kelegaan anak-anak yang pastinya banyak tugas sekolah atau kuliah yang harus diprioritaskan. Jadi ketika kami bisa pergi dengan formasi lengkap, saya seneng luar biasa.
Untuk villa nya sendiri, secara umum sangat menyenangkan. Posisinya yang berada di ujung bukit dan sudut jalan plus tingginya bangunan, kita bisa menikmati hutan-hutan sekitar resort yang sangat rimbun. Beberapa titik terlihat sudah diisi dengan bangunan, tapi so far masih dominan lahan hijaunya.
Tapi saya ada beberapa masukan kecil untuk rumah ini. Terutama soal dapur yang tampak rada sempit. Kompornya mungkin bisa lebih bagus lagi karena saat kami berada di sana, kompornya cuma 1 tungku dan udah kelihatan jadul banget. Fasilitas peralatan makannya pun akan lebih baik jika diperbanyak. Untungnya kami membawa piring dan mangkok serta wadah sendiri sehingga beragam asupan yang kami bawa segambreng dari rumah bisa diletakkan tanpa kesulitan.
Di setiap kamar mandi disediakan sabun botolan besar. Tapi cuma sabun ya. Jadi kita harus bawa keperluan-keperluan pribadi dari rumah. Apalagi di seputaran resort tidak ada mini market incase kita kelupaan bawa sesuatu.
Di villa juga ada sepasang suami istri yang memang ditugaskan untuk membantu para tamu. Mereka cukup sigap saat kami panggil. Terutama saat listrik bolak-balik mati. Penerangan sempat byar pet bahkan 2 kali bohlam di lantai 1 sempat pecah. Padahal tidak ada peralatan elektronik ekstra yang kami gunakan kecuali untuk ngecharge handphone. Wah jadi merinding.
Pramestha, menurut saya, cocok untuk acara kumpul keluarga dengan anak-anak yang sudah cukup besar seperti keluarga kami. Tapi jika mengajak anak-anak kecil, mereka akan merasa sepi karena tidak ada kolam renang dan tempat bermain. Apalagi mereka ini cenderung kurang tertarik untuk menjelajah pegunungan dengan balutan sepi yang menggigit.
Hahahahaha, dekat kok Mba… lurus aja, wkwkwkwkw.
Nggak enaknya bertanya ama orang itu gitu ya, untung sekarang udah ada google maps biar kata sering ngadat.
Dan untung juga nanyanya sambil naik mobil, kebayang kalau nanya sambil jalan kaki, dekatnya orang-orang itu mencurigakan, wakakaka.
Btw keceeee banget Mba villanya, liat fotonya aja, udah kebayang bagaimana nyamannya, view di kamarnya pula, masha Allaaaahhh.
Pas banget nih beneran buat saycation bareng keluarga, apalagi bawa bekal dari rumah bareng-bareng, duh senangnyaaa.
Cuman memang hanya untuk orang dewasa ya, kalau anak-anak kecil, memang butuh kolam renang dan taman bermain biar mereka lebih senang :)
Gitu dah. Berhubung google mapsnya byar pet, terpaksa tanya sana-sini. Apalagi area yang kita kunjungi itu tidak pernah kita lalui sebelumnya. Jadi bagai berjalan di tengah hutan hahahaha.
Iya Mbak Rey, kalau bawak anak-anak kecil, baiknya memang memilih tempat yang ada area bermainnya. Terutama kolam renang. Tujuan bermain yang pasti ditunggu anak-anak kalau nginap di luar rumah.
Tempat kelihatan sejuk sekali, cocok untuk menghilangkan kepenatan bekerja, jadi pengen kesana juga hehee
wah seru banget yah. Ada cafe dan gallerynya. Semoga suatu waktu juga bisa berkunjung di tempat ini.
Dari foto2nya aja villa di Pramestha Resort Town Lembang ini ciamik bener. Nyeni gitu ada ornamen kayu2nya dan tampak natural deh. Betah di sini, ogah pulang hihihi ya mbak Annie? Enak juga ada suami istri yang khusus membantu ini-itu jadi ga rempong ya. Suka deh sama foto mbak lagi duduk manis yang sandal kuningnya dicopot wkwkwkw. Meskipun ga ada taman bermain dan kolam renangnya, tempat ini menawarkan kenyamanan tersembunyi yach. Boleh juga jadi pilihan kalau suatu hari aku kepengen nginep di sekitar Lembang.
Iyes, setuju dengan kak Nurul, villanya juga nampak hijau ya karena banyaknya pepohonan, jadi pabrik oksigen banget nih villa. Seneng rasanya bisa tinggal sejenak di villa bersama orang tersayang.
Untuk keluarga yang anak-anaknya sudah besar seperti kami memang asik tempatnya. Cuma jangan lupa bawak makanan dan perlengkapan yang lengkap karena tidak ada mini market atau tempat jajan yang walking distance. Kalau mau main sih memang harus berkendara ke pusat kota Lembangnya.
MasyaAllaah pemandangannya bikin seger mata. Lembang juga temasuk tempat pavorit saya kalo lagi di Bandung . Ngga pernah bosen kesana meski macet2an. Palagi kalo dpt tempat nginep yang lokasinya agak di atas jd jarak pandangnya luas. Btw dsini cuma sediain vila ya mbk ngga ada kamar2 gitu kah?
ngelihat viewnya kayanya saya pernah ke sini
nganter teman yang anaknya ikut pesantren kilat di salah satu villa
lupa lupa ingat sih, karena banyak banget villa di daerah Lembang
(gak heran Lembang sering longsor, hiks)
yang pasti belum pernah ke Pramestha Resort Town :D :D
Oh, jadinya Mba Annie nginep di Pramestha, Lembang. Tadinya saya mikir dulu, ini di mana, ya, tempatnya? Ternyata Mba Annie kasih info kalau resort ini masih satu kawasan ama Bird and Bromelia Pavillion.
Lihat review Mba Annie, resortnya asyik, ya. Suka ama view kamarnya. Pasti happy banget bisa staycation di sini bareng keluarga.
Asyik banget tempatnya, asri alami. Sayangnya turun hujan ya, jadi nggak bisa menjelajah ke dalam lebih jauh lagi.
Sangkar burung anek bentuk yang lucu di kafe itu ada isinya kah mbak, atau hanya hiasan saja. Bentuknya lucu-lucu.
Bagus banget yaa tempatnya, ada cafe dan gallery juga…klu ke lembang bandung ini bisa jadi bahan referensi untuk list tempat nginap…
nice mba resortnya, aku aja udah mumet banget nih sama kehectican ibukota, asli lagi butuh dan pengen liburan kaya gini nih, adem lihat pepohonan dan tanaman hijau, menghirup udara segar dan jauh dari hingar bingar perkotaan yaa
kalau kumpul keluarga, emang enaknya menginap di villa ya mbak, daripada di hotel
apalagi kalau menginap di villa dgn fasilitas lengkap seperti ini
pasti bikin nyaman, bisa puas kumpul bareng keluarga
Salah satu villa di Bandung yang mantep abis, view nya asri mirip Kota Batu Jawa Timur juga dingin klo ke Lembang. Kapan ya bisa kesana kembali?Referensi jempol dua buat bu Annie
Duh, impian banget kalo punya rumah kayak resort begini. Hihihi. Apalagi kalo lingkungannya di Lembang begini.
Cocok banget Pramestha Resort Town ini jadi tempat menginap buat wisata keluarga besar ya mba. Lapang, lega, feels like home aja.
nggak hanya mbak anie saja deh ya senang kalau pergi destinasi tertentu bareng keluarga dan formasi lengkap. akupun senang juga mbak. kalau mampir kesini tuh senang, pengemasan tulisan mbak ani bikin betah aja bacanya. hhe
bayangin bagaimana menikmati proses perjalanan yang diguyur hujan dan menarik perhatian ingin menikmasti nasi kebuli benar-benar mengesankan ya mbak.
Saya seneng banget kalau ibu sudah menulis review tempat rasanya saya seperti berada di trmpat itu. Resortnya asyik banget utk rebahan ya Bu. Apalagi bawa keluarga besar.
Berkumpul bersama keluarga itu emang penting ya Mbk, apalagi di era digital ini suasana ngumpul kadang sibuk gadget aja. Nah, kalau lokasinya mendukung gini, wiiih makin happy acara ngumpul keluarga,
penginapannya kereeeennn ihh.. homey banget, dan banyak spot jadi nggak bosenin. Enak lagi buat jalan2 sekitar hotel pas pagi2
Dari kemarin sempat melamun kapan ke Bandung lagi, eh pas banget baca ini, jadi makin bersemangat mau ke sana hehe!