Merasakan Masakan ala Timur Tengah di ABUNAWAS Bali. Lezat Makanannya. Cantik Restonya

“Kita ke Abunawas habis ini yok Mbak,” Fuli mencolek saya saat kami asyik beberes dagangan.

“Masakan Timur Tengah Ful?” tanya saya penasaran.

“Iya Mbak. Makanannya enak-enak dan tempatnya cakep luar biasa. Keren buat feed di IG,”

Alamak!! Pas banget itu ya. Makan enak sekaligus bisa mejeng keren di IG. Saya mendadak semangat merapihkan barang-barang. Pengen cepet beres. Terus mesen taxi on-line langsung cus ke arah Imam Bonjol di tengah udara panas terik yang menyengat tak terkira. Lapar, penasaran, dan tetesan keringet susul-susulan di sepanjang perjalanan.

Merasakan Masakan ala Timur Tengah di ABUNAWAS Bali. Lezat Makanannya. Cantik Restonya

Sambutan ramah dan pintu masuk megah beratap lancip menyambut kami sesaat ketika tiba di Abunawas Resto Bali. Pintu terbuka ini dibuat 3 lapis, berkarpet, dan dengan sentuhan ukiran kayu yang apik banget. Rancang bangun yang sangat mencerminkan karakter negara-negara Arab. Selangkah melewati pintu ini, sebuah ruangan terbuka dengan taman berbatu tampak menarik pandangan mata. Selain air mancur di dalam sebuah guci marmer, ada juga beberapa pohon, lampu-lampu standing berwarna-warni, dan semua dekorasi yang membawa kita seperti sedang berada di Timur Tengah.

Niat pengen ngadem sambil makan enak ternyata harus disimpen dulu karena lantai bawah ini adalah murni ruang semi terbuka. Ceiling yang menjulang dengan ruangan tanpa sekat ternyata tidak memberikan pengaruh signifikan untuk menghindari udara panas yang sedang menyerang. Jadi ketika salah seorang pelayan resto mendatangi kami seraya berkomentar, “Panas banget ya Bu,” Saya cuma bisa mengangguk pasrah sambil bolak balik mengusapkan tissue di wajah. “Udah kek pintu neraka,” saya menjawab sekenanya. Padahal amit-amit manalah saya tau neraka itu seperti apa.

Kami, saya dan Fuli, meminta waktu untuk melihat deretan menu yang bujubuneng banyaknya. Penamaan menunya pun tidak mudah diucapkan dan tentu saja diingat. Karena memang pada dasarnya tidak begitu “kenal” dengan makanan mediterania, saya memutuskan untuk mencoba Nasi Mandi dengan potongan daging kambing. Referensi jitu dari si Mbak yang melayani kami saat itu, setelah saya sampaikan bahwa saya kurang begitu suka dengan nasi yang terlalu kental dengan bumbu. Fuli memilih Muqabalat Musyakkal dengan roti panggang ala Arab (Houmus) dengan 4 pilihan bumbu oles. Untuk minuman, saya kembali ke selera asal, segelas besar teh tawar, sementara Fuli memilih Summer Dates Smoothies. Gimana penampakan komplit pesanan kami? Ini nih fotonya ya.

Merasakan Masakan ala Timur Tengah di ABUNAWAS Bali. Lezat Makanannya. Cantik Restonya
Pesanan kami

Rasanya? Perfecto!! Untuk saya bumbu nasinya udah pas. Gak berlebihan tapi juga tidak tasteless. Cocok dengan lidah dan selera saya. Yang istimewa itu daging kambingnya. Bumbunya sangat terasa, meresap hingga ke tulang, dengan tingkat kelembutan daging yang tiada tara. Seumur hidup saya makan kambing, kali ini adalah edisi yang terenak (ini serius loh). Ditemani irisan tomat dan semangkok kecil sambal, Nasi Mandi sepiring besar ini awalnya yakin bakal saya habiskan. Tapi ternyata, baru 1/2 porsi, nafas sudah ngos-ngosan. Jadi kalau boleh usul, jika ingin pesan nasi ini, baiknya buat berdua tapi dengan nambah menu daging kambing (saja) 1 porsi. Naahh dah klop tuh kalo begitu. Kenyangnya pas.

Roti Houmus pesanan Fuli juga endes maksimal. Tasty, gurih, dan renyah digigitnya. Saya hanya sanggup nyoel 1/2 porsi aja karena perut sudah full oleh Nasi Mandi. Pokoknya acara makan siang rada telat kami hari itu sungguh sempurna. Sesuai dengan apa yang saya harapkan.

Merasakan Masakan ala Timur Tengah di ABUNAWAS Bali. Lezat Makanannya. Cantik Restonya
Merasakan Masakan ala Timur Tengah di ABUNAWAS Bali. Lezat Makanannya. Cantik Restonya
Sofa yang super nyaman di dining area lantai bawah

Rampung “menenangkan” perut yang penuh terisi, kami berkeliling resto untuk memotret. Di Lantai bawah ini sebagian sisi dikuasai oleh dapur, sementara di sisi seberangnya adalah area makan.

Tetamu bisa memilih kursi tegak dan meja-meja kecil atau sofa dengan dudukan lebar dan meja yang tidak terlalu tinggi (coffe table). Sofanya tampak nyaman dilengkapi dengan bantal dan guling. Saya membayangkan, sofa ini memang diatur untuk tamu-tamu yang ingin makan sambil bersila, bersantai, seperti duduk di atas karpet. Mungkin juga dimanfaatkan untuk bebaringan sambil menunggu pesanan makan datang atau justru buat berleha-leha setelah kekenyangan makan. Ketiduran setelah makan? Bisa jadi. Yang pasti semua sofa-sofa ini diatur menghadap langsung taman kecil yang ada di tengah-tengah lantai bawah. Kalau lampu-lampu yang mengelilingi taman itu nyala di malam hari, pastilah sofa-sofa ini jadi rebutan.

Mari kita melongok ke lantai 2.

Merasakan Masakan ala Timur Tengah di ABUNAWAS Bali. Lezat Makanannya. Cantik Restonya
Di depan salah satu ruang makan berkarpet di lantai 2

Untuk mencapai lantai 2 ada 2 cara. Naik lift atau naik tangga. Kami memilih naik tangga di salah satu sisi terujung lantai 1. Tangganya sedikit melingkar dihiasi beberapa lampu gantung. Pasti cakep banget berfoto di sini pas lampunya nyala.

Lantai 2 didominasi oleh beberapa ruangan berkarpet dengan pintu dan pembatas kayu. Ruangan-ruangan ini memang dikhususkan untuk grup tamu dalam jumlah besar dengan makan sambil melantai. Untuk menjaga privacy, pembatas kanan kiri dan pintu depannya bisa ditutupi dengan gorden tebal. Saat kami memotret, tampak beberapa ruangan dalam kondisi tertutup rapat tapi terdengar celotehan riuh rendah di dalamnya. Wah, sepertinya seru juga ya botram rame-rame disini bareng gerombolan emak-emak atau sekeluarga besar. Dengan kondisi duduk di atas karpet sih kira-kira muatlah 20an orang.

Merasakan Masakan ala Timur Tengah di ABUNAWAS Bali. Lezat Makanannya. Cantik Restonya

Kami menutup kunjungan dan melengkapinya dengan obrolan serta keramahan si Mbak yang tadi melayani kami. Dalam sebuah percakapan singkat saya mengetahui bahwa Abunawas Bali didirikan menyusul permintaan dari Raja Saudi yang sempat beberapa waktu lalu berkunjung ke Bali. Seperti saat kita melancong ke luar negri, rasanya seneng tak terkira ketika ketemu restoran Indonesia di negara yang kita kunjungi. Begitupun mungkin yang ingin atau juga dirasakan oleh Raja Saudi.

“Abunawas yang disini sama pemiliknya dengan Abunawas yang ada di Kemang dan Matraman Jakarta Bu,” begitu penjelasan si Mbak. Aaahh baiklah. Jadi ceritanya saya duluan menikmati sajian Abunawas Resto di Bali ketimbang di Jakarta. Kapan waktu saya tentunya akan mengajak keluarga ke Abunawas Jakarta sambil sekali lagi menikmati Nasi Mandi dengan daging kambing yang hari itu menjadi tambahan menu favorit dari rangkaian jelajah kuliner saya.

Merasakan Masakan ala Timur Tengah di ABUNAWAS Bali. Lezat Makanannya. Cantik Restonya
Dining room di lantai bawah | Tampak tangga melingkar menuju lantai 2
Merasakan Masakan ala Timur Tengah di ABUNAWAS Bali. Lezat Makanannya. Cantik Restonya
Dining room di lantai bawah
Merasakan Masakan ala Timur Tengah di ABUNAWAS Bali. Lezat Makanannya. Cantik Restonya
Bersama Fuli di salah satu spot foto ciamik di lantai bawah
Merasakan Masakan ala Timur Tengah di ABUNAWAS Bali. Lezat Makanannya. Cantik Restonya
Bersama Fuli di pintu depan resto
Merasakan Masakan ala Timur Tengah di ABUNAWAS Bali. Lezat Makanannya. Cantik Restonya

ABUNAWAS Restaurant Bali | Jl. Imam Bonjol No. 446, Denpasar | IG @abunawasbali

#AbunawasBali #AbunawasRestaurant #MediterraneanRestoInBali #MiddleEastRestoInBali #BaliCulinary #ExperienceBali #BaliTrip

Blogger, Author, Crafter and Photography Enthusiast

annie.nugraha@gmail.com | +62-811-108-582

34 thoughts on “Merasakan Masakan ala Timur Tengah di ABUNAWAS Bali. Lezat Makanannya. Cantik Restonya”

  1. Ini di Bali ya? Kayanya di Jakarta ada juga restoran Abunawas di daerah Petamburan. Kalau ga salah ya hehee

    Masakan timur tengah yg kusuka nasi mandhi. Wah juara ya rasanya. Beda banget rasanya karena berasnya juga lain bulirnya

    Reply
    • Di daerah Cikini ada Mbak.

      Nasi Mandhi memang salah satu pilihan yang pas dengan lidah kita. Siap-siap makan banyak kalo sudah ke resto timur tengah hahahaha

  2. kedua kalinya baca tentang Abunawas ini, jadi lebih familier dan jadi lebih ngiler hehehe.
    Kalau ke Bali wajib nyobain aahh.
    yang menarik dari sebuah resto Timur Tengah itu, suasana di dalamnya asri dan tenang banget :)

    Reply
    • Bener banget Mbak Reyne. Area makannya juga diatur supaya kita bisa leyeh-leyeh. Ndelongsor habis kekenyangan hahahaha

    • Ado nian Ded. Area makannyo sengajo diatur supaya kito pacak leyeh-leyeh. Abis makan pacak tetiduk’an kekenyangan hahahaha

    • Duuhh makasih untuk complimentnya Mbak Maria. Kapan-kapan yok kita ketemuan di Bandung. Ngobrol panjang sambil makan bareng. Tentunya setelah pandemim berlalu

  3. Aku tuh selalu suka berkunjung ke blognya Mbak Annie. Suka traveling juga soalnya. Cakep bener bangunannya, beneran ala Timur Tengah. Makanan khas Timur Tengah ini kaya rempah dan rasanya enak. Jadi pengen ke sini ah, suatu hari nanti kalau lagi di Bali. Makasih sharingnya

    Reply
    • Makasih banget atas complimentnya Mbak Lia. Seneng ya Mbak sharing pengalaman traveling kita di blog. Bisa jadi kenangan yang terus bisa kita ingat.

  4. Mba Annie nemuuuu aja destinasi kuliner yg cantik di IG sekaligus memuaskan lidah dan perut :D
    Aaakk pengin ubek2 blog mba Annie soal kuliner nusantara nih.
    Pasti bakal ngecesss selama baca wkwkwkkwkw

    Reply
    • Hahahahaha. Saya sampe bikin kategori khusus untuk review resto dan makanan Mbak. Monggo. Silahkan berseluncur di bagian itu

  5. Aku kangen makan beras panjang itu hahaha, walaupun sebetulnya pas dimakan rasanya blas aja gitu, gak padat kayak beras yang ada di Indonesia.

    Suasananya nyaman bener yuk. Langsung kebayang sudut-sudut menarik buat photo session hahaha.

    Reply
    • Iyo Yan. Beras panjang-panjang nih beda ukuran bae. Rasonyo ado yang lebih lemak dari beras biaso. Tapi ado jugo yang plain. Tergantung hargo. Mun pegi ke daerah Mustafa Singapore, banyak nian jenis nasi ini yang pacak kito pilih.

      Interior design memang jadi salah satu kelebihan resto timur tengah. Kaya warno samo bentuk bangunannyo ye. Cantik nian memang untuk difoto

  6. Wah roti houmusnya bikin kangen ma roti di mekah nih hehe. Cocolannya kalo saya suka-suka sih, kadang pake saus spagheti juga okeh hehe. Oya, aku note nih ya resto Abu Nawas, instagramable banget oy. Asik buat makan juga berfoto.

    Reply
    • Houmus memang roti khas timur tengah. Enak memang dicocol saus apapun sesuai dengan kesukaan kita.

      Bener banget Mbak. Resto timur tengah selalu kaya dengan dekorasi, bentuk bangunan, dan warna-warna interior nya

  7. Interiornya bagus banget ya, Mbak. Aku suka banget sama masakan ala timur tengah seperti ini karena di Surabaya juga banyak yang jual, terutama di kawasan Ampel. Cuma resto yang pernah saya datangi nggak sebagus ini hehehe. Kalau dari segi harga di Abunawas gimana, Mbak?

    Reply
    • Resto timur tengah memang cantik interior designnya. Tempatnya juga diatur sangat nyaman. Nyenengin banget memang. Naahh waktu ke Ampel saya blom sempat nyobain salah satu resto timur tengah di sana. Next ah, inshaAllah, kalau balik lagi ke Surabaya, aku pengen mampir.

      Setahuku harga makanan di Abunawas tidak terlalu mahal walaupun juga tidak murah. Tapi terbayar lah dengan kualitas masakan dan suasana yang kita nikmati

  8. Sekarang kalau milih cafe atau resto, bukan sekadar liat menunya aja ya tapi juga instagtamable ngga cantik ngga buat pepotoan hihihi jadi paket lengkap gitu 😁

    Reply
  9. Suka banget mba sama ambience restonya daaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan ku jadi mupeng and kangen pengen ke Bali deh mba, kangen liat pantai, baru banget semalam mimpi jalan-jalan di pantai and snorkeling. SO, next ke Bali mau juga ah ke Abunawas.

    Reply
    • Duuhh saya juga nih. Biasanya ke Bali bisa 3-4 kali dalam setahun karena urusan pekerjaan. Sejak pandemi, tahun ini, belum sama sekali sampe sana. Kangen banget.

  10. Mba Annie, bener ya cakep2 banget tuh spot2 fotonya… orgnya juga cakeep hehe… Instagramable yak, btw Nasi Mandinya menggugah selera euyy trus deskripsi makan daging kambing terenak, lembut sampe ke tulang jg sukses bikin pembaca ngiler lho

    Reply
    • Katanya nuansa malam dengan lampu-lampu yang indah jauh lebih cantik Mbak. Tapi sayangnya saya punya kesempatan siang hari aja. Ah jadi pengen balik lagi deh.

    • Harganya kelas menengah ke atas tapi pantas/sesuailah karena 1 porsi itu banyak banget (bisa buat 2 orang) dan kualitas masakannya juga jempol

Leave a Comment