Rombongan kami hari ini ke Pulau Leebong. Hari terakhir, hari ke-3 di rangkaian kunjungan ke Belitung selama 3 hari 2 malam. Saya semangat luar biasa karena pulau ini adalah salah satu bucket list di 2019 dan tidak menyangka bahwa akhirnya benar-benar tercapaikan. Padahal ya Belitung itu cuma 1 jam terbang dari Jakarta. Tak lah jauh. Tapi yang namanya kesempatan, rejeki, kesehatan, kadang tidak terduga. Buktinya walaupun sudah bertahun-tahun ngebet pengen ke Belitung, barulah tahun ini bisa terlaksana.
Kami berangkat dari Pelabuhan Tanjung Ru menuju Leebong disertai hujan. Duhhh saya sempat patah arang. Membayangkan kalau hujannya gak berhenti berarti saya harus melewatkan waktu-waktu bermain pasir sambil basah kuyup. Sementara saat itu saya pun tidak menyiapkan baju ganti. Tapi ternyata hujan sepagian itu hanya berniat untuk menghalau udara panas yang menerpa karena tak lebih dari 10 menit kemudian hujan mendadak berhenti dan langit pun cerah ceria.
Melewati Hutan Bakau
Sebuah keindahan hakiki menyambut kami hanya dalam 15 menit berlayar. Tampak di hadapan mata sebuah hutan bakau yang tumbuh subur di atas air yang bening. Saking beningnya, saya bisa melihat wajah saya tergambar begitu sempurna saat menunduk ke arah air. Kalau gak ada kaca bisa nih ngerapihin bedak dimari. Atau bisa juga dijadikan media memandangi dan mengevaluasi wajah sambil melamun. Melihat sisi mana yang harus dipermak atau sekedar narsis membanggakan wajah sendiri tanpa harus mendengarkan pendapat orang lain. “Aaaahh ternyata. Aku mulai terlihat tua loh. Hidung saya tetap bertahan peseknya. Pipi saya tetap bulat menggemaskan” itu kesimpulan saya setelah sekian menit “menikmati” penampakan copy paste lukisan rupa di atas air. Tapi jangan bilang-bilang yang lain ya.
Nahkoda kapal kecil ini tampaknya sudah lebih dari terbiasa menjawab kekaguman setiap pengunjung. Begitupun ketika melihat saya lama menunduk terpaku. Mungkin dalam benak si bapak terlintas kalimat, “Itu si Ibu lagi ngapain sih? Duuhh jangan sampe mendadak mintak berenang di sini. Repot dah ah.”
Kapal pun dibawa menelusuri sebuah jalur kecil, cukup satu perahu, memberikan kesempatan untuk kami menikmati indahnya hutan di atas air ini. Berlayar pelan sambil sesekali menyenggol dahan atau akar bakau, saya terbawa kenangan atas beberapa hutan bakau yang pernah saya kunjungi sebelumnya.
Kesibukan tetiba riuh rendah terjadi di atas perahu. Awalnya tak pikir ada yang kecebur. Tapi ternyata dugaan saya keliru. Aaahhh ternyata. Lagi ngantri nongkrong di ujung perahu ya. Layaknya berharap menyimpan kenangan pernah mampir ke mari, kami satu persatu dipotret di ujung yang melancip itu dengan latar belakang pertemuan daun-daun bakau yang terlihat bertaut di layar kamera. Saya? Ya ikutan dong. Mesti dapat giliran terakhir (yang tua kudu ngalah) saya tetap semangat minta difoto sambil merasakan goyangan halus perahu.
Baca juga : Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai Bali | Destinasi Wisata Alam Hutan Mangrove | Bali
Pulau Pasir Burung
“Ayok pada turun. Kita hore-hore dulu di sini sambil shooting video pake drone,” teriak Jeng eh Bang Mamay, tour guide merangkap anggota segala bisa dari Picniq Tour. Saya mengikuti teman-teman yang berlarian semangat mendengar kata drone. Musti hasilnya cetar membahana ini sih.
Kegembiraan kami semakin lengkap sesaat menginjakkan kaki di pulau pasir timbul tak berpenghuni ini. Pasirnya lembut banget. Selembut bedak tabur. Gampang merosot ketika diinjak. Air laut yang mengelilingi pun tampak bening membiru. Saya melihat disana-sini tampak lobang bulat memanjang. “Lobang kepiting itu Bu,” sahut Bang Mamay saat melihat saya berjongkok penasaran. “Ooohh tak kira lobang harta karun May,” jawab saya sekenanya. Yang diajak ngomong ngekek gak brenti-brenti.
Kami mengukir keindahan Pulau Pasir Burung dengan berkali-kali berfoto bersama dan menikmati video drone yang dioperasikan oleh Bayu. Hasilnya? Keren pake bangets. Videonya bisa dilihat disini ya.
Oia, di pulau ini juga disediakan sebuah gazebo, ayunan, dan hammock. Sayang, ke-3 fasilitas ini tergenang air laut yang cukup bikin celana panjang basah sampe sedengkul. Saya, yang memang gak bawa baju ganti, memutuskan untuk melewatkan kesempatan ini, kembali ke perahu atas komando Bang Mamay, melanjutkan perjalanan menuju Pulau Leebong.
Baca juga : Beberapa Tempat Wisata Asyik dan Wajib Kunjung Ketika Main ke Bontang
Pulau Leebong
Beberapa petugas berseragam tampak ramah cerah ceria menyambut kedatangan kami di dermaga kayu milik Pulau Leebong. Senyum manis mereka dan sapaan “Selamat datang di Leebong” mengiringi langkah-langkah kami menyusuri dermaga kayu tanpa atap nan istagenic itu.
Pulau Leebong yang aslinya adalah private island (milik sebuah keluarga asli Belitung) awalnya saya kira hanya untuk para tetamu yang sudah memesan villa, tapi ternyata bisa kok dikunjungi oleh masyarakat/publik tanpa harus menginap. Ada paket tertentu (Day Trip) yang disediakan oleh manajemen Leebong jika kita ingin kemari. Paketnya lengkap. Mulai dari menjemput di Pelabuhan Pegantungan (naik perahu pastinya bukan berenang), menikmati semua fasilitas permainan yang disediakan, seperti paddle board, naik sepeda keliling pulau, kayak, volley, ping pong, arena permainan anak, termasuk berlayar mengelilingi hutan bakau dan ke Pulau Pasir Burung yang barusan kami lakukan. Makan siang juga disediakan loh. Menunya disiapkan fresh, hangat, dan lezat semuanya. Ada pepes ikan yang bumbunya meresap sampe ke tulang, cumi goreng tepung, sop sayur dengan bakso ikan, ayam goreng kecap (untuk yang gak suka ikan), sayur kangkung, plus tentu saja beberapa sambal dan buah-buahan untuk menuntaskan rasa.
Sila klik disini untuk mendapatkan rincian paket kunjungan sehari ini ya.
Puas main air dan berendam air laut, Leebong menyediakan toilet lengkap dengan shower room. Biliknya banyak. Semua disediakan untuk publik atau tamu yang datang. Saking lengkapnya shampoo dan sabunnya pun ada di ruang mandi. Kekurangan baju karena bolak balik basah kecebur, anak-anak pengen ngemil, atau kita-kita yang dewasa pengen belanja belanji segala pernak-pernik tentang Belitung dan Leebong? Weits jangan kawatir. Lebong menyediakan convenience store yang cukup lengkap untuk menjawab kebutuhan-kebutuhan ini. Pembayarannya pun sangat memudahkan. Bisa cash atau menggunakan debit dan credit card jika kita tidak membawa uang tunai. Mudah dan bener-bener memanjakan para tetamu.
Saya dikenalkan dengan Pak Totok oleh Katerina. Pria murah senyum dengan wajah yang sangat bersahabat ini tampaknya adalah key person nya Leebong. “Segala macam diurus sama Pak Totok. Sampe ganti kloset sekalipun,” jelas Katerina seraya memperkenalkan saya. Saya mengangguk penuh arti dan membalas jabat tangan beliau dengan senyum manis ala emak-emak (lebay). Bersama beliau lah akhirnya kami diajak mengunjungi beberapa villa yang siap disewakan dan mengijinkan kami untuk memotret setiap sudut villa yang saat itu sedang tidak dihuni.
Saya paling terkesan dengan Villa Zarra. Villa pohon yang terbangun sangat kokoh dengan kayu pilihan yang tentu saja terbaik. Bagian teratas adalah kamar berfasilitas sangat lengkap, tersambung dengan teras depan kamar (balkon) dan sebuah tempat duduk-duduk yang menempel pada bagian tertinggi pohon. Ada tangga yang menghubungkan teras kamar dengan tempat duduk-duduk tadi. Sementara di lantai bawahnya ada beberapa area duduk-duduk lengkap dengan kursi santai yang juga terbuat dari kayu berkualitas tinggi.
Selain Villa Zarra, ada juga Villa Barata, Villa Chicas, Villa Declan, dan Abe Villa. Ke-empat villa yang saya sebutkan terakhir, juga dibangun 2 lantai dengan kamar di atas dan bawah. Fasilitasnya juga lengkap. Ada teras, kamar mandi (shower dan bathtub) lengkap dengan toiletries, berbagai macam compliment, dan yang paling penting adalah semua menghadap ke arah laut. Bisa kita sewa keseluruhan villa atau hanya salah satu kamar saja. Semua kamarnya nyaman dan spacious. Jadi cocok banget untuk staycation sekompi atau sekeluarga besar. Untuk informasi lengkap mengenai rangkaian villa ini bisa diklik disini ya.
Melengkapi kunjungan ke Leebong kali itu, rombongan kami diajak ke Pantai Chicas. Penamaan pantai yang mengingatkan saya akan seorang penyanyi cilik dari keluarga Koeswoyo (Chica Koeswoyo). Tapi bener gak ada hubungan loh antara Chica dan Chicas loh hahahaha.
Untuk mencapai pantai yang berada di sisi yang berbeda ini kami diajak berjalan melewati hutan kecil. Rute berpasir yang meramaikan keakraban rombongan kami. Saling canda, ketawa riuh rendah, dan berkali-kali merekam kebersamaan ini melalui video. Seru lah pokoknya. Seseru dan seheboh ketika sampai di pantai Chicas. Pantainya gimana? Dduuhhh keren abis lah pokoknya.
Air laut meninggi ketika kami menginjakkan kaki di pinggi pantai Chicas. Angin dan suara ombak tampak menderu di telinga. Ada 2 gazebo dengan atap berwarna dan 1 menara kecil tak jauh dari bibir pantai. Spot foto yang sering saya liat di berbagai media sosial. Sayangnya air pasang hingga sepinggang menghalangi saya untuk melangkah ke sana. Jadi ketika beberapa orang dari kami semangat melangkah melawan arus menuju gazebo, saya asyik nongkrong di Pirates Cafe, pepototan, minum kopi, sambil main congklak bareng Fauziah. Jadi buat yang memutuskan untuk tidak main air, ada tempat buat nongkrong-nongkrong, cemal cemil sambil ngobrol dan menikmati permainan tradisional yang disediakan oleh cafe. Tempat duduk-duduknya juga banyak. Tempat main anak juga ada. Plus tentu saja bilik siram untuk yang ingin menyegarkan diri sehabis main air.
Waktu sudah menunjukkan pkl 2 siang ketika kami bergegas meninggalkan Leebong. Masih ada 1 tempat lagi yang akan kami kunjungi sebelum akhirnya menuju bandara H.A.S Hanandjoeddin yang berada di Tanjung Pandan. Yang pasti banyak kenangan tertinggal untuk Leebong. Belum puas rasanya hanya beberapa jam saja main ke pulau yang menjadi salah satu destinasi wisata unggulan Belitung ini. Penasaran pengen menikmati sun rise, sun set, basah-basahan sampai kulit berubah ungu, menyantap serangkaian menu enak, nongkrong-nongkrong asyik di teras atas villa, plus tentu saja menghabiskan waktu-waktu berkualitas bersama keluarga.
Trip berkesan dan penuh makna untuk rombongan kami ini diselenggarakan dan diatur dengan sangat baik oleh Picniq Tour. Yang berminat turut merasakan liburan penuh kesan di Belitung, sila hubungi Picniq Tour di +62.819.4955.5588 atau bisa intip IG @picniqtour dan FB @yourpicniq Picniq Tour & Travel.
Baca post mba, aku langsung envy mba.. hahaha kayaknya aku butuh banget vitamin sea. Udah lama banget semenjak pandemi gak kemana-mana. Rasanya udah menggebu banget.
Paling aman ke laut ya ke pulau kecil begini ya Mba.. privat nya dapet banget. Gak keramean.
Sama. Saya pun dah kangen banget pengen bebas traveling lagi. Tanpa ada beban. Apalagi ketakutan akan virus. Semoga pandemi segera berakhir ya Mbak. Biar kita bisa jalan-jalan lagi tanpa rasa khawatir
maunya jalan-jalan,,,,udah gatel bgt kaki saya nih…pas mampir di postingan ini…udah makin pen jalan-jalan. Melihat keindahan leebong,,,,klo kesana bakal foto-foto deh,,,,utk konten (hihih)
Yang pasti tempatnya nyenengin banget. Apalagi buat yang suka dengan pantai dan suasana tenang.
Pantesan saya pikir kok ini samaan bahas tentang Pulau Lebong. Ternyata emang piknik bareng ya…
Foto fotonya pada bagus. Apalagi yg di pantai itu. Terang dan jelas.
Ini perjalanan 1 tahun yang lalu Mbak Okti. Kebetulan waktu itu perginya sama Katerina dan teman-teman yang lain. Tripnya diatur oleh Picniq Tour & Travel
Ya ampun tambah pingin ke Belitung deh
Sekitar 10 tahun lalu teman teman Pengajian ke belitung dan saya cuma bisa gigit jari, hiks
Ayok Mbak Maria, main deh ke Belitung. Ada paket murah loh dari Picniq Tour & Travel. Pergi 3 hari 2 malam aja udah cukup Mbak karena dalam 1 hari aja sudah banyak kegiatan yang bisa kita lakukan.
Aaaaah, aku mupeng lihatnya. Udahlah villanya indah dan nyaman, pemandangan di sekelilingnya pun sangat memanjakan mata. Kepengen deh ih sekeluarga nginep di villa kayak begini. Berasa second honeymoon nih kalo bawa si bebeb ke sini. Worth it ya harganya dengan fasilitas yang kita dapatkan.
Bener banget Mbak Nia. Apalagi buat mereka yang senang dengan pantai dan laut. Di sini juga banyak kegiatan-kegiatan dan fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh pihak Leebong. Bahkan untuk sekedar melamun memandangi laut aja enak banget. Jadi memang cocok untuk honeymoon
Saking tertariknya aku sampai klik info tentang rumah pohon Zarra, kece banget ya tempatnya. Asik tuh ngermpi bareng keluarga, hahahaa. Aku penasaran kalo enggak nginap tuh bugdetnya berapa ya
Kalau gak pake nginep itu seingat saya sekitar 300an-400anrb/orang Mbak. Itu sudah termasuk menikmati semua fasilitas yang ada di villa dan makan siang. Habis bermain pasir dan air pun disediakan kamar mandi yang nyaman banget. Jadi gak harus membersihkan diri di kamar villa. Oia itu juga dah termasuk biaya antar jemput di pelabuhan tertentu.
Leebong island oh Leebong Island…sungguh kau masuk jadi list travelingku bersama anak-anak suatu saat. Baguuuuuuuuuuus mbak annie ya, huhuhu.Memang ada rencana setelah uang terkumpul mau traveling ke belitung, e..pas banget ini tempat juga ada di belitung
Gak bakalan nyesel kalo ke sini Mbak Julia. Anak-anak bisa lupa waktu kalo sudah main pasir dan air. Tempatnya juga luas dengan fasilitas beragam. Hubungi aja Picniq Tour & Travel Mbak. Mereka bisa atur dengan harga yang sangat bersaing.
Kalau melihat lautan bakau itu jadi tumbuh pengharapan agar selalu dijaga kelestariannya sehingga tetap bening dan jernih airnya
Setuju Mbak Fenni. Bakau itu banyak menaungi biota laut untuk hidup tenang dan beranakpinak. Wajib dijaga kelestariannya.
LEEBONG! Aku selalu terkiwir2 saban lihat postingan mba Annie dan mba Kate. beneran mengundang buangeettt ini.
Moga2 next year ada kesempatan untuk main ke sini.
I need vitamin sea!
Aamiin YRA. Semoga terwujud ya Mbak Nurul. Saya juga pengen balik lagi dengan keluarga. Anak-anakku pasti seneng banget berada di sini. Secara. Kita sekeluarga penyuka destinasi wisata laut.
Pulau yang sangat ideal buat liburan keluarga, karena dari anak-anak sampai dewasa dan berusia lanjutpun bisa menikmati suasana dan aktivitas di pulau ini. Dari laut, pantai, dan daratannya, semua menawarkan pengalaman yang mengesankan.
Semoga kita bisa liburan bareng lagi ya yuk, pasti seru kalau ramean.
Aamiin YRA. Betul banget Rien. Kapan ada waktu dan rezeki, aku pengen ngajak keluarga ke sini
ah sudah lama nggak main di pantai, baca postingan ini jadi pgn mantai aku mbak…
aku blm pernah ke belitung, smg tahun dpn bisa kesini, merayakan anniversary sama suami, hehe
Aamiin YRA. Semoga bisa anniversary di sini ya Mbak Dian. Turut mendoakan
Perjalanan yang seru. Apalagi itu tuh yang naik perahu di hutan bakau.
Pemandangan yang ciamik dari foto fotonya.
Sanpai menu makan siang yang menggugah selera sekaki
Terima kasih untuk kisah perjalanannya. Senang bisa mampir ke mari
Perjalanan seru bareng temen-temen yang asik banget. Pengalamannya jadi tak terlupakan.
Saya tertarik dgn kamar mandinya, bu. Dan tentu saja destinasi wisata pantai seakan tak ada bosannya ya Bu. Picnic tour selaku biro perjalanannya benar2 bisa memberi pilihan destinasi wisata yg terbaik utk pelanggannya
Saya juga paling senang wisata laut atau pantai meskipun sebenarnya gak tahan panas. Soalnya foto di destinasi begini jarang sekali fotonya gagal. Apalagi kalau pas langit biru terang dengan awan putih yang cantik
Salah satu kota yang ingin saya kunjungi itu Belitung. Keindahan alamnya, MasyaAllah. Cita-cita saya ingin sekali bisa jalan-jalan keliling Indonesia, termasuk Belitung.
Saya juga pengen balik lagi ke Belitung Mbak Litha. Pengen ngajak suami dan anak-anak. Best timenya sepertinya setelah musim hujan ya. Biar langit dan lautnya biru dan cantik buat difoto
Seru banget ya kak perjalanan ke Leebong Island Belitung. Rasanya libur kesana tidak cukup 2 hari ya. 3-4 hari baru mantap ya. Surga liburan yang menyenangkan ya. Semoga tahun depan ada grup liburan ke Lebong, impian yang sudah lama ingin liburan ke luar kota
Setidaknya 2 malam memang kalau mau nginap disini. Tempatnya juga akomodatif dan lengkap. Jadi jangan khawatir kehabisan gaya.
bagus sekali yaaa pulaunya, itu resortnya juga bagus deh, jadi kaya rumah pohon gitu ya mba, masukin ke wishlist trip aku ah
Rumah pohon itu bikin kita bisa melihat laut lepas lebih jauh. Rasanya tenang di hati kalau sudah lihat lautan luas. Aamiin. Semoga suatu saat bisa sampai ke Leebong ya Mbak
wah Belitung, aku padamu ……
jadi ingat waktu teman-teman pengajian berwisata ke sini dan saya dilarang
akhirnya cuma bisa gigit jari lihat selfie welfie mereka
Waaaahhh kenapa dilarang Mbak? Padahal asik banget loh Belitung ini. Gak jauh dari Jakarta tapi pantainya luar biasa indah.
Duh, senangnya. Aku belum pernah ke Belitung. Cuma sering ke Jalan Belitung di Bandung. Hehe….
Tetap berharap, insya Allah. Semoga ada rezeki (waktu, kesehatan, materi) buat liburan ke sana sama anak-anak.
Semoga suatu saat bisa sampai Belitung dengan keluarga ya Mbak.
Seru ya tempatnya. Alami banget dan sejuk pastinya. Bisa nih dijadikan destinasi liburan bareng keluarga
wahh senangnya mbak Annie bisa jalan jalan ke Leebong
Alamnya indah banget ya mbak, pantai dan hutan bakau yang memukau
Kulinernya juga sangat lezat ya
masha lalah, tergambar ya mbak betapa senangnya bisa singgah disana. kepengin deh,,,,serius. dan kayaknya wajib deh mbak, kalau bepergian bawa baju ganti. biar bisa basah kuyub sekalian. hhhe. dibuat video traveller juga keren mbak annie, selalu puas dg gambar yang diambil. penasaran budget keseluruhan kalau kesana berapa, termasuk uang bensinnya.
Pas kesini saya ikutan paket 3hari 2malam bersama PICNIQ Tour Mbak Windi. Sekitar 2.5jt/orang sudah termasuk tiket pesawat, hotel dan makan. Murah sih menurut saya. Mbak Windi bisa kontak notel yang saya sebutkan diatas ya.
Jiwa jalan-jalanku meronta-ronta baca ini hahahaha Sungguh kangen liburan! kapan lagi kito jalan bareng yuk? Belitung nih seru nian yo, kecik tapi seru buat main-main air. Apolagi ke pulau kayak Leebong ini, seminggu jugo betah main di situ. Trus kito syukur nian ado Bayu motoin pakai drone, jadi keren video nyo.
Yok Rin. Banyak kepinginan kalo ditanyo hahahaha. Tapi yang aku pengen nian itu ke Labuan Bajo. Dan nyari nian wong cak Bayu itu. Yang pacak bantu bikin foto dan video dengan drone. Pas di kapal phinisinyo ye.
Jalan-jalan dengan teman perjalanan yang satu vibe menyenangkan ya, fotonya jadi maksimal dan pemandangan alam juga terlihat dengan sangat jelas. Saya baru pertama tahu ada Pulau Leebong dan ternyata seindah ini!
Pulau Leebong. luar biasa alamnya. Mudah-mudahn bisa kesana juga. Belitung bukan hanya pemandangannya yang menarik, tapi kulinernya juga. Bikin orang gagal diet hehehe
Mbsk Annie, bagi tipsnya dong bisa ‘jalan-jalan’ di atas air tanpa mabuk laut. Ingin sekali menikmati indahnya ciptaan Tuhan dari atas air, apa daya diri ini belum apa-apa udah pusing duluan sebelum naik perahu, alias ah sudahlah. Wkwkw
Harus minum ANTIMO dulu kali tuh Mbak hahahaha. Kalo saya sih memang orang yang bebal. Naik pesawat puluhan jam juga dah pernah dan asik-asik aja.
Aku berasa beneran ke Pulau Leebong baca artikel Mbak Annie…seperti biasa dalem dan khas story telling-nya
Beneran 1 jam naik pesawat dari Jakarta belum juga ke sini akutuuu huhu. Banyakan eksplor Jawa sekalian mudik soalnya mumpung amsih ada orang tua. aku keep noted infonya buat bucket list nanti ke sana
Kapan ada waktu yang pas Belitung memang layak untuk dikunjungi Mbak Dian. Over the weekend juga asik. Tapi memang lebih pas kalau minimal 3hari 2malam. Yang menyukai wisata air, ke Belitung tuh udah paling pas. Selain tidak begitu jauh, wisata air Belitung itu beragam banget dan jaraknya tidak jauh-jauh
Sungguh menyegarkan mata meskipun Mba Annie yang berpergian kesana. Belitung ini memang memberikan banyak sekali keindahan ya. Punya impian juga sih bisa sampai kesana untuk berlibur. Apalagi itu Villa Zarra yang menambah pengalaman baru bisa santai ala villa pohon gitu.
Semoga suatu saat bisa sampai sini ya Kak Ririn. Melalak masih sesama di pulau Sumatera.
Aku ke beliung 2016 waktu itu, atau 2017, lupaa..😅. Itupun outing kantor HSBC, cuma nginep semalam. Jadi serius ngerasa ga puaaas banget mba.
Sayangnya yg melintasi bakau kami ga datangin. Tapi hopping island pulau2 , pantai dan sekolah laskar pelangi. Sisanya kuliner.
Masih kurang sih waktunya 😅. Aku pengen bgt cobain stay di vila pohon di atas. Kebayang aja serunya yaa … Tangga kayunya aja secakep itu buat foto2 😄😍.
Dan hasil video drone kalian kereeen sih Mbaaa ❤️
Enaknya kalo ke Belitung itu 3 hari 2 malam keknya. Atau 4 hari 3 malam. Biar gak buru-buru ke sana ke mari ya. Kalo aku senengnya nyantai kemana-mana. Menikmati tempat yang dikunjungi. Terbagi antara wisata alam dan kuliner. Jadi ke tubuh juga gak terlalu capek. Maklum udah uzur hahahaha.