SANTIKA Pasir Koja Bandung. Weekend Getaway di Awal Oktober 2021

Setelah 2 minggu yang lalu ke Bandung untuk koordinasi dengan kurir/jasa angkut muatan berat dalam rangka pengiriman motor anak, saya dan suami akhirnya harus balik lagi ke Bandung untuk urusan yang sama. Pertama datang karena harus bertemu dengan supirnya langsung, plus sekalian jalan-jalan memecah kebosanan. Jadi ngajak anak-anak. Tapi di weekend selanjutnya, saya akhirnya pergi berdua saja dengan suami karena si bungsu mau UTS, sementara si sulung sedang banyak tugas kuliah.

Kok gak koordinasi via telepon aja? Gak bisa karena harus serah terima STNK asli sebagai syarat membawa motor via darat. Jadi ya pilihan balik (lagi) ke Bandung adalah yang terbaik dan satu-satunya saat itu. Tapi memang pada dasarnya saya excited bisa balik lagi ke Pasir Koja, Bandung, setelah menemukan banyak hal menarik di sekitar situ, termasuk Mall Festival Citylink, beberapa highly-recommended resto, dan sebuah taman besar yang sayangnya tidak sempat saya kunjungi.

Saya pun merayu suami supaya bisa menginap aja instead of bolak-balik Cikarang – Bandung yang lumayan melelahkan untuk kami. Dan tak disangka hotel yang awalnya saya incar sudah fully booked. Seriously? Suami yang mengatur reservasi pun sama terkejutnya dengan saya. Tapi karena wes kadung pengen nginep, akhirnya kami memutuskan menginap di SANTIKA Hotel yang berada di lingkungan yang sama.

Hotel Bintang Tiga yang Bersih dan Nyaman

SANTIKA Pasir Koja Bandung. Weekend Getaway di Awal Oktober 2021
Area lobby dan receptionist dengan lantai marmer mengkilat bagai kaca

Suami menemukan Hotel Santika Pasir Koja dan memutuskan untuk melakukan reservasi setelah melihat poin review 8.5/10 (impressive) lewat aplikasi booking on-line. Hotel dengan layanan yang memuaskan banyak orang tentunya. Sementara kalau ditilik dari harga yang kami dapatkan, nilai sewa kamar sudah kembali seperti semula. Saat sebelum pandemi menyebar di tanah air dan pembatasan mobilitas diberlakukan di hampir semua lini, kegiatan dan tempat. The business is coming back as usual.

Selesai makan siang di Festival Citylink Mall yang jaraknya tak lebih dari 300 meter, saya dan suami datang tepat saat jadwal check-in berlangsung. Menunggu sekian banyak tetamu yang juga akan menikmati akhir pekan dan lebih dulu datang, saya menikmati nyamannya udara yang ada di lobby. Ruangan yang tidak terlalu besar ini tampak sederhana dengan beberapa bangku kayu dengan sentuhan rustik dan lantai mamer mengkilat hingga kita bisa berkaca. Backdrop/dinding belakang meja penerima tamunya tampak indah dengan garis-garis kayu tipis yang memberikan kesan luas dan beberapa lampu gantung yang warnanya senada dengan ambience yang ada disana.

Dominasi warna ruangan terlihat lembut dan melahirkan kesan adem. Mengalahkan rasa gerah saat kita berada diluar. Bahkan saat menurunkan koper dari parkiran mobil yang berada persis di depan pintu masuk dan pertama kali menginjakkan kaki di area penerimaan tamu ini, wajah bersih dan nyaman hotel sudah terasa. Saya sangat menikmati waktu menunggu sambil memberikan waktu untuk keringat saya mengering.

Di saat menunggu, saya tersenyum-senyum saat melihat 2 bocah, kakak dan adik, asik memainkan koper cabin saya. Mereka tampak riang berkejar-kejaran dan jejeritan seperti penyanyi yang akan konser di panggung yang luas. Saya cukup memandangi tingkah mereka. Kesal? enggak lah. Been there before. Keseruan sama yang dulu saya rasakan saat anak-anak saya seusia mereka dan kami sering menghabiskan libur akhir minggu dengan menginap di hotel, belasan tahun yang lalu. Sayangnya keriangan mereka berhenti saat salah seorang diantaranya tergelincir di atas marmer yang sungguh terlihat sering dipoles.

Dan saya pun tak dapat menahan ketawa.

Baca juga: JAMBULUWUK Thamrin Jakarta. Staycation ditengah Kerisauan Pandemi

Kamar Tipe Superior yang Suitable Untuk 2 Tamu

SANTIKA Pasir Koja Bandung. Weekend Getaway di Awal Oktober 2021
Kamar simpel dengan King Size Bed yang super nyaman

Dengan luas sekitar 18m2, kamar tipe Superior Hollywood di lantai 7 ini berbentuk persegi panjang dengan ruang kosong yang tidak begitu luas. Mungkin karena kami memesan king-size bed yang dominan menguasai keseluruhan ya. Pewarnaan ruang diisi dengan abu-abu dan coklat kayu tersebar di segala penjuru. Termasuk untuk bed-head, dinding di belakang tempat tidur, side lamp, sebuah hiasan dinding yang di bawahnya ada nampan yang berisi electric kettle, beberapa sachet kopi, brown sugar, white sugar, creamer dan teh. Ada juga 2 botol mineral water dan 2 lagi di kamar mandi sebagai compliment. 4 botol air putih yang cukup banget untuk melewati malam dan pagi. Serta 2 slippers yang melegakan saya untuk tidak menginjak langsung lantai parquette kamar.

Untuk pelayanan gratis di dalam kamar, hotel hanya menyediakan gelas kertas untuk menikmati minuman dan 2 gelas plastik di kamar mandi untuk menampung sikat gigi dan odol. Sesuatu yang baru bagi saya karena biasanya ada 2 cangkir dan 2 gelas kaca untuk keperluan itu. Tapi mungkin kebijakan ini karena efisiensi. Atau memang perlengkapan dining memang yang belum mencukupi karena hotel ini baru beroperasi di 2020.

Ada sebuah roller blind/vertical blind dengan kaca dan ukuran yang tidak terlalu besar. Peletakan yang miring, membuat jendela ini tidak mengganggu pemandangan atau kesan silau dari cahaya matahari langsung. Kamar kami kebetulan menghadap jalan raya di depan hotel. Memungkinkan saya menyaksikan sedikit kesibukan warga Bandung yang melintas di Jl. Peta, area tempat hotel ini berada.

Tempat tidurnya nyaman dengan kasur yang empuk dan bedsheet serta bedcover yang bersih. Pendingin ruangan pun cukup memberikan kenyamanan maksimal karena usai mandi, berganti baju, dan sempat membaca sebentar, saya langsung lelap hingga adzan maghrib terdengar. Tidur nyenyak yang tentunya sangat diharapkan semua orang, terutama di usia saya yang seringnya sulit gampang terlelap.

Mengingat padatnya peralatan yang ada di dalam kamar, unit tipe superior ini sangat pas untuk 2 orang tamu atau 2 orang dewasa saja. Jikapun membawa anak-anak, 2 orang berusia dibawah 10 tahun masih accomodated. Sementara untuk perlengkapan mandi ada baiknya membawa amenities pribadi juga. Karena bath gel, shampoo dan lainnya hanya cukup untuk 1 kali mandi orang dewasa. Ah padahal saya ingin banget mengguyur diri dengan sebanyak mungkin busa mandi di bawah pancuran yang setelan dingin dan panasnya pas banget.

Saya mulai beranjak dan melanjutkan membaca saat suami memberitahu bahwa dia melihat via pencarian on-line bahwa ada 1 restoran dengan penilaian bagus. Resto ini berjarak hanya 100 meter dari hotel. Menunya berkisar antara mie, pelengkapnya dan juga ada bubur ayam. Review dari para pengunjungnya juga bagus-bagus. Awalnya suami aja yang kesana dan take away. Tapi setelah melihat beberapa foto, saya memutuskan untuk dine-in aja. Satu keputusan yang tepat banget pada akhirnya. Meski harus mengulang acara mandi. Tulisan tentang resto ini akan saya buat terpisah ya.

Jadi untuk yang menginap disini, jangan khawatir akan urusan lambung ya. Selain menu yang disediakan hotel, ada juga resto mie yang saya sebutkan diatas, atau jika berkenan jalan kaki sedikit lagi bisa berpuas memilih aneka hidangan yang ada di Festival Citylink Mall.

Baca juga: HARPER Hotel Cikarang. Merenda Kenyamanan Menginap di Lippo Cikarang

SANTIKA Pasir Koja Bandung. Weekend Getaway di Awal Oktober 2021
Compliments yang gak banyak tapi sudah lebih dari cukup untuk sekedar berdua

Makan Pagi yang Terbatas

SANTIKA Pasir Koja Bandung. Weekend Getaway di Awal Oktober 2021
Full meals untuk kami berdua pagi itu. Karena masih dalam periode pandemi. Semua hidangan dituang oleh para petugas hotel.

SANTIKA Pasir Koja Bandung. Weekend Getaway di Awal Oktober 2021
Salah satu sajian favorit saya dan suami. Fresh salad yang segar di pagi hari

SANTIKA Pasir Koja Bandung. Weekend Getaway di Awal Oktober 2021
Menu buffet yang mengenyangkan

Sarapan atau makan pagi adalah salah satu kegiatan yang paling ditunggu saat menginap di hotel. Sebagian besar pelancong bahkan menentukan penilaian terabsolut dari sebuah hotel melalu hidangan-hidangan yang disajikan di pagi hari. Disamping tentu saja unsur kebersihan, pelayanan dan keramahan.

Saya termasuk salah seorang diantaranya.

Mengingat bahwa ada beberapa tempat yang ingin kami datangi sebelum pulang, saya dan suami sepakat sarapan sekitar pkl. 08:00 wib. Menghabiskan sekitar 1 jam setelahnya untuk berkeliling dan memotret. Lalu pkl. 10:00 wib langsung check out.

Resto Pakuwon yang berada di lantai 3 ini sudah penuh dengan pengunjung saat kami datang. Kesibukan para petugas pun sangat terasa karena tamu tidak diperkenankan mengambil sendiri hidangan yang ada. Semua dilayani bahkan untuk mengambil air putih sekalipun.

Hanya ada 3 area untuk peletakan makanan dan minuman. 1 space khusus untuk lontong sayur lengkap dengan aneka gorengan dan seorang petugas yang siap menerima orderan masakan telur. Layanan bubur lengkap di tempat yang sama. Lalu 1 deret area untuk minuman dingin, minuman hangat, susu dan sereal, serta buffet yang berisikan nasi goreng, sayuran, ayam masak kecap dan mie goreng. Disamping buffet ini ada cilok dengan panci gede jadul yang bolak-balik diisi ulang saking larisnya. Lihat pancinya mendadak saya teringat dengan Ibu saya. Panci besar yang biasa beliau pake untuk memasak ketupat atau makanan berkuah dalam jumlah banyak disaat/waktu-waktu tertentu saja. Saat lebaran misalnya.

Satu area terakhir adalah aneka kue, salad dan roti. Di sini saya terkesan dengan kue talam bulat 3 warna nya. Kenyal dan manisnya pas banget. Kebetulan pula kue ini adalah salah satu jajan pasar favorit saya. Niatnya sih ingin saya ambil ulang tapi ternyata sudah keburu kehabisan. Dan saya tidak berniat bolak-balik karena sudah kekenyangan.

Tidak ada yang salah tentang rasa dari semua hidangan. Hanya perlu penataan yang lebih apik, mewah layaknya sebuah hotel, supaya acara makan lebih menyenangkan dan menyelerakan. Sistem pelayanan seperti ini ada plus minus tentunya. Plusnya adalah selain tidak banyak waste/sisa makanan. Tamu pun tinggal menyampaikan apa yang diinginkan untuk kemudian dibawa. Tapi cara seperti ini justru mengurangi keseruan saat mengelilingi restoran dan menyendok/mengambil makanan sesuai selera. Cara pelayanan dengan sebagian besar wadah menghadap ke dalam juga menyulitkan saya untuk memotret. Jadilah harus cukup puas menyimpan foto sarapan dari piring-piring yang ada di meja kami saja.

Bagaimana dengan rasanya? Dominan menu yang kami rasa sepagian itu tidaklah istimewa tapi juga tidak buruk. Kalau dari sudut penilaian, setara dengan bintang 3, sarapan di hotel ini ada di angka 6/10.

SANTIKA Pasir Koja Bandung. Weekend Getaway di Awal Oktober 2021
Cilok yang diminati oleh banyak tamu. Rasanya memang enak dengan kuah kacang yang tidak terlalu kental pun tidak terlalu encer. Kami sempat 2 kali mengambil mesti harus sedikit menunggu saat pengisian kembali

Fasilitas Lain yang Ada di Hotel

Saat saya mengambil kue, saya melihat area makan outdoor yang juga penuh oleh pengunjung. Sebagian besar memilih tempat ini dan memilih sarapan disini karena bisa sekaligus menunggui anak-anak yang sedang asyik berenang. Sebuah kolam renang dengan ukuran lumayan besar ada di bagian belakang lantai 3 dan persis berdampingan dengan Pakuwon Resto. Jarang sekali saya lihat ada hotel bintang 3 yang memiliki kolam renang seluas itu.

Rame? So pasti. Jejeritan anak-anak yang tak peduli dengan tajamnya sengatan sinar matahari sepagian itu, menambah cerahnya suasana pagi. Salah satu aktivitas yang saya rindukan saat memiliki anak-anak yang masih dalam periode tumbuh kembang. Masih lekat dalam ingatan bagaimana susahnya menyuruh mereka berhenti. Sementara para orang tua cuma bisa memandangi, terkadang harus berteriak karena anak-anak melebihi batas dan bolak-balik merayu supaya anak-anak berhenti berenang. Apalagi setelah melihat mereka kedinginan dengan wajah kebiruan dan jari-jari yang mulai berkerut. Dan seperti biasa setelah itu kelaparan, makan lagi sebanyak-banyaknya, mandi, hingga akhirnya harus check-out.

Di lantai ini juga, di dekat pintu masuk utama Resto Pakuwon, saya menemukan satu sudut kecil nan cantik yang melayani konsultasi dan atau reservasi acara pernikahan serta meeting. Sudutnya tidak terlalu luas tapi cukup nyaman untuk ngobrol-ngobrol sembari menikmati berbagai minuman dan panganan ringan. Saya sendiri tidak bersengaja melihat ruangan-ruangan yang bisa disewakan untuk kepentingan ini. Cukup mengambil foto dan sibuk dengan bayangan aneka dekorasi yang ingin dipasang seandainya saya diijinkan untuk mempercantik sudut unik ini.

SANTIKA Pasir Koja Bandung. Weekend Getaway di Awal Oktober 2021
Salah satu sudut foto yang apik

Kesan Pribadi untuk Hotel Santika Pasir Koja

Untuk setara hotel bintang 3, Santika Pasir Koja, bisa jadi pilihan terasik saat kita berada di seputaran/area Pasir Koja. Banyak fasilitas umum yang bisa kita nikmati. Termasuk diantaranya aneka rumah makan, pusat perbelanjaan yang cukup besar dan lengkap, Taman Petra (yang sayang tidak sempat saya singgahi), pasar ikan hias, pasar burung, dan lain-lain yang bisa mengisi waktu-waktu kita berkunjung ke Bandung.

Rancang bangun hotel ini sederhana dan minimalis tapi menyediakan banyak tempat parkir di area yang cukup luas. Fasilitasnya ramah untuk pengguna kursi roda dan tentu saja mereka melengkapi diri dengan protokol kesehatan yang dibutuhkan selama pandemi.

Dengan ukuran kamar yang terbatas, sayangnya tidak dilengkapi dengan penahan/peredam suara yang belum memadai. Selama di dalam kamar, saya bisa dengan jelas mendengar percakapan tamu yang bersebelahan dengan saya. Apalagi jejeritan anak-anak yang sibuk mondar-mandir, berlarian dari satu kamar ke kamar yang lain.

Selainnya sudah lebih dari cukup buat saya dan suami.

Koleksi Foto

SANTIKA Pasir Koja Bandung. Weekend Getaway di Awal Oktober 2021
Floor alley di depan kamar di lantai 7. Masih didominasi dengan rancangan simple dan warna netral

SANTIKA Pasir Koja Bandung. Weekend Getaway di Awal Oktober 2021
Sekitaran tempat untuk konsultasi event pernikahan

SANTIKA Pasir Koja Bandung. Weekend Getaway di Awal Oktober 2021
Halaman depan hotel yang simple. Ada jalur khusus untuk para pengguna kursi roda

SANTIKA Pasir Koja Bandung. Weekend Getaway di Awal Oktober 2021
Aneka gorengan yang diletakkan berdampingan dengan lontong sayur

SANTIKA Pasir Koja Bandung. Weekend Getaway di Awal Oktober 2021
Kue Talam yang enak itu. Pengen ngambil berkali-kali tapi daya tampung lambung tidak mencukupi.

SANTIKA Pasir Koja Bandung. Weekend Getaway di Awal Oktober 2021
Kue apa ya ini namanya? Tapi yang pasti visualnya cakep dan rasanya juga gak terlalu manis. Cocok banget untuk makanan penutup

SANTIKA Pasir Koja Bandung. Weekend Getaway di Awal Oktober 2021
Resto Pakuwon di lantai 3 tempat kami sarapan. Dining area yang cukup luas untuk hotel bintang tiga

SANTIKA Pasir Koja Bandung. Weekend Getaway di Awal Oktober 2021
Area parkir yang cukup luas

SANTIKA Pasir Koja Bandung. Weekend Getaway di Awal Oktober 2021
Sebagian sisi kamar

SANTIKA Pasir Koja Bandung. Weekend Getaway di Awal Oktober 2021
Pemandangan jalanan yang berada di depan hotel

SANTIKA Pasir Koja Bandung. Weekend Getaway di Awal Oktober 2021
Bantal empat buah itu bener-bener menyenangkan buat saya yang lebih nyenyak kalo tidur dengan guling

SANTIKA Pasir Koja Bandung. Weekend Getaway di Awal Oktober 2021
Bubur dengan kuah yang berlimpah ruah.

SANTIKA Pasir Koja Bandung. Weekend Getaway di Awal Oktober 2021
Semua gorengan dan kuenya so so. Tapi yang enak saya putuskan jatuh pada kue talamnya. Salah satu jajan pasar yang saya sukai sejak kecil.

SANTIKA Pasir Koja Bandung. Weekend Getaway di Awal Oktober 2021
Sarapan kami di Minggu pagi, 10 Oktober 2021

SANTIKA Pasir Koja Bandung. Weekend Getaway di Awal Oktober 2021
Kolam renang di lantai yang terhubung dengan restoran yang berada di lantai yang sama

Blogger, Author, Crafter and Photography Enthusiast

annie.nugraha@gmail.com | +62-811-108-582

27 thoughts on “SANTIKA Pasir Koja Bandung. Weekend Getaway di Awal Oktober 2021”

    • Karena memang berada di wilayah Pasir Koja Mbak Farida. Exit tol nya juga Pasir Koja kalau dari arah Jakarta/Bandung.

  1. Eh, ada ciloknya, langsung membayangkan enaknya, hehehe. Hotel bintang 3 tapi bagus ini. Terlihat nyaman kok. Tandain akh, buat referensi kalau mengulas soal hotel. Tulisan mbak Annie, keren.

    Reply
  2. Aku kebayang anak2ku pasti sama seperti anak2 yang Mbak Annie ceritakan di atas. Jejeritan, lari sana sini. Love banget melihat seperti itu.

    Keren ya Mbak, hotel Bintang 3 tapi fasilitas spt bintang 5. Aku ngiler lihat kue talamnya.. krn memang skg kok ya susah mencari makanan tradisional seperti itu. Bagus ya, meski hotel berbintang tapi tidak meninggalkan ketradisionalannya (kue talan dan cilok).

    Reply
    • Kolam renang itu surganya anak-anak kalau ada kesempatan nginap di hotel. Gak selesai kalo gak diteriakin hahahaha.

      SANTIKA memang rajin menghadirkan jajan pasar buat sarapan. Kalau di SANTIKA bintang 4 atau 5, jenis jajan pasarnya bisa jauh lebih banyak. Bahkan sering ada kue yang sudah lama tidak kita temui lagi.

  3. Hotel bintang tiga tapi aku kok lihatnya ini rapi jali dan keren banget ya Mba Annie. Foto Mba Annie di lobinya Santika Pasir Koja Bandung itu bagus banget.

    Asik bangettt, sarapan di kamar superior. Langsung kangen traveling lagi aku Mba Annie. Hahaha. Terakhir kemaren ke Taman Mini, nginep semalam doang di hotel dekat sana.

    Reply
    • Ya. Dan jarang banget hotel bintang 3 tuh ada kolam renang sebesar itu. Surganya anak-anak lah hahahaha.
      Staycation itu memang liburan singkat tapi menyenangkan. Seandainya tidak pandemi, pengen banget ngabisin waktu di Bali seperti dulu

  4. Kesan pertama hotel bisa dilihat dari lobinya ya mbk, biasanya akan ikut ke kamar2nya.
    oiya aku juga lebih nyaman dapat kamar yang lantainya marmer atau parket daripada pake karpet. bayangin debu dan kotoran itu nempel dan mengendap disana dalam wktu yg lama kok ngeri hehee

    Reply
    • Aahh sama Mbak. Aku juga kurang nyaman dengan karpet. Penyimpan debu yang kuat itu. Jadi kalau gak rajin dibersihkan, sangat berbahaya buat pernapasan.

    • Ini baru buka di 2020 Mbak Maria. Relatif masih baru ya. Yang di Jl. Sumatera sepertinya bintang 4 atau 5 ya? Saya juga pernah nginap disana. Lebih bagus dari yang di Pasir Koja ini.

  5. Uuuuu, membaca review hotel seperti ini bikin saya kangen staycation. Santika memang selalu menjadi salah satu pilihan kalau kita mencari kenyamanan. Waktu di Garut ada acara, kakakku juga mencarikannya hotel Santika. Mereka punya standar kenyamanan tinggi soalnya.

    Reply
    • Betul Mbak Ajeng. Apalagi untuk SANTIKA yang berbintang 4 atau 5. Fasilitas dan kualitasnya bisa jauh lebih bagus dari yang berbintang 3 seperti SANTIKA Pasir Koja ini.

  6. Saya sering lewat ke Hotel Santika Pasir Koja, dalemnya nyaman banget ternyata. Suka deh ama dekorasinya, makanannya juga keliatan enak. Ada jajanan tradisonal Sunda juga di sana, paling suka makanan tradisonal buat camilan. Rekomended ya hotelnya.

    Reply
    • Untuk hotel bintang 3, SANTIKA Pasir Koja recommend banget Li. Jarang-jarang juga ada hotel bintang 3 punya kolam renang yang cukup besar.

  7. Wah ga nyangka di Santika nemu Cilok juga ya mba hehee

    Tapi memang ya kalau staycation di daerah pasti ada aja sesuatu yg menarik utk diceritakan 😊

    Reply
  8. Ada donat 🤩
    We time bareng keluarga seperti itu memang mengasikkan, apalagi sajian hidangannya menarik dan aneka jajanan yang familiar.
    Lagi-lagi catet dulu deh, pan kapan siapa tahu bisa ke sana, aamiin

    Reply
  9. Oh bintang 3 tapi designnya cukup berkelas dan terlihat nyaman (eh..ini real atau Karena bidikan kamera yg apik ya)
    Karena masih ditengah Pandemi mungkin..jadi beberapa diantaranya masih begitu terbatas

    Reply
    • Aahh bisa jadi ya Mbak. Pandemi mungkin jadi salah satu alasan untuk melakukan efisiensi.
      Semua foto hasil jepretan saya Mbak. Kecuali foto-foto diri saya yang diambil oleh suami.

  10. Aku satu kali nginep di Santka Bandung yg lama, mbaaa
    jalan apa itu ya, sumatera kalo ga kliru

    kalo santika yg lama, seingatku tampilannya lebih sederhana/ jadul gitu (ga tau kalo sekarang apa udah direnov atau belum)

    Yg jelas, hampir semua santika yg pernah daku satronin, makanannya JUARA.

    Reply
    • Iya. Yang lama itu ada di Jl. Sumatera. Berdekatan dengan Jl. Riau. Kalau yang disana itu masuk bintang 5 Nur. Jadi quality levelnya lebih mentereng dibandingkan dengan yang di Pasir Koja ini.

      Aku juga pernah nginap yang disana. Termasuk Santika bintang 4 yang ada di Surabaya. Fokus menghidangkan sajian asli Indonesia memang jadi perhatian mereka.

  11. Hotel bintang 3 aja cakepnya seperti itu ya,Mba. Memang saat pandemi gini banyak hotel yang memberikan harga lebih terjangkau dengan fasilitas dan pelayanan tidak menurun. Btw,aneka kulinernya itu tampak sesuai cemilan nusantara,kue-kuenya buat saya ikut selera mau mencoba.

    Reply

Leave a Comment