Namanya unik. Pertama kali saya temukan dari key-word tempat nongkrong di Sanur. Pun akhirnya setelah itu diberitahu Fuli bahwa cafe yang satu ini hanya sekepotan dari rumah yang berada di Tukad Balian. Jadilah hari itu, kami (saya, Fuli, dan Indah) mengatur waktu agar sempat mampir kemari setelah berkunjung ke Museum Naga Sanga Amurwabhumi.
Baca juga NAGA SANGA AMURWABHUMI MUSEUM
Berada di jalan ring road Sanur, coffee shop & garden ini, lokasinya bergabung dengan Pie Susu Bali. Jadi dalam sekali kunjung kita bisa merampungkan 3 kegiatan sekaligus. Berwisata kuliner, menikmati berbagai hidangan enak yang ditawarkan oleh resto milik Pie Susu Bali di lantai bawah gedung. Sekedar ngopi-ngopi, nongkrong, dan mencicipi produk bakery milik Senja Di Bali di teras luar bangunan. Kemudian bisa sekaligus berbelanja aneka oleh-oleh di lantai atas. Konsep one stop place for many activities tampaknya memang sudah disiapkan dari awal.
Begitupun yang kami lakukan sesorean itu di sini. Selesai menuntaskan waktu berkualitas di museum, kami menikmati late-lunch, menyaksikan kecantikan cafe, kemudian menutup kunjungan dengan berbelanja oleh-oleh.
Memulai kunjungan dengan perut yang sudah meraung-raung kelaparan, menu yang kami pesan pun beragam. Saya dengan sop buntut goreng, Fuli dengan nasi rendang dan telor dadar, sementara Indah dengan sepiring gado-gado. All in good taste. Saya sempat melirik pesanan Fuli yang tampak menyelerakan. Looks ordinary. Khas menu rumahan. Tapi ternyata rendangnya oke pake banget dimakan barengan dengan dadar. Duo gurih bertemu di satu piring. Sedapnya.
Intinya semua makan dengan lahap. Khusuk terpekur menikmati hidangan. Tak perlu waktu lama untuk membuat kami terduduk kekenyangan setelahnya. Sambil “mengademkan” perut, saya membiarkan indra penglihatan menyapu ke seluruh ruangan. Area makan di lantai bawah ini dilengkapi dengan kids corner. Diisi dengan tempat bermain walaupun tidak begitu luas. Resto disetting seperti food court. Ada beberapa counter dengan pilihan makanan berbeda-beda. Memutar badan dari tempat saya duduk, tampaklah Senja Di Bali. Aaahh ternyata lahan terbatas di luar resto inilah yang dimanfaatkan sebagai area khusus coffee shop.
Melangkah keluar, mata langsung terpaku dengan sebuah pondokan bergaya rustik. Di sinilah pusat layanan coffee shop dilengkapi dengan beberapa tempat duduk sofa dan dekorasi dalam ruang yang sama rustiknya. Dilengkapi dengan coffee roaster dan kotak display kaca berisikan sederatan cakes yang begitu menggoda dan beberapa ornamen yang unik, bonus pencahayaan yang temaram, pondokan ini terasa banget nyamannya.
Menuju ke pondokan ini, keindahan wall mural dilengkapi dengan berbagai furniture antik yang sudah dipercantik dan pas dengan konsep Senja Di Bali secara keseluruhan. Yang paling menarik itu adalah tempat cuci tangan terbuat dari mesin jahit edisi jadul. Buat mereka yang lahir di tahun 60an dan 70an, pasti cukup familiar dengan mesin yang satu ini. Mesin manual dengan engkol tangan dan kaki, ada penggerak besi dengan bentuk persis seperti setir mobil, dan tatakan kayu yang kokoh. Rangka besinya mantab luar biasa kokohnya. Termasuk juga kualitas kayu yang digunakan. Jadi inget. Dulu Ibu saya pernah punya mesin jahit seperti ini. Kokoh dan berat karena untuk nggesernya aja perlu 2 tenaga laki-laki.
Di sampingnya ada 2 dudukan kayu yang tersambung jadi satu lengkap dengan sebuah meja diantaranya. Suka banget dengan kursi ini. Kebayang asyiknya ngoceh dari sabang sampai merauke sambil menikmati kopi dan sepiring pisang goreng garing pontianak yang ditaruh di tengah, sejangkauan tangan. Etapi untuk saya, bangku kayunya kudu ditaruh bantalan duduk. Supaya bokong saya yang tepos ini gak meraung-raung karena duduk lama.
Di sisi luar pondokan, ada sederetan meja kecil dan bangku tinggi (bar chair). Sementara persis menempel di sisi bangunan utama, ada bangku panjang yang terbuat dari kayu-kayu besar. Ada 2 roda kayu yang biasa digunakan untuk pedati di kanan dan kiri. Dudukannya juga tinggi. Buat saya dengan panjang badan pas-pasan, perlu berjinjit untuk duduk hahahaha.
Berbelok ke kanan, kami temukan sederetan pemandangan yang cantik luar biasa. Berdinding semen tanpa plester di sebelah kanan dan mural di dinding sebelahnya, ruang semi terbuka ini terlihat memanjang. Dilengkapi dengan tanaman-tanaman cantik, beberapa tempat duduk dan meja, kita diajak merasakan indahnya teras di lahan terbatas. Di sisi terujung ada ayunan kayu yang sering kali saya lihat di IG jadi spot foto favorit pengunjung. Untuk meninggalkan jejak akan keberadaan kita, sengaja dibuat signage kayu nama Senja Di Bali di beberapa titik foto. Ide kecil tapi mengena.
Ada juga beberapa quote yang diabadikan di media kayu. Ditata dengan begitu apiknya bersamaan dengan suburnya tanaman-tanaman hijau dan dekorasi rustik yang memang (sepertinya) jadi ciri khas Senja Di Bali. Beberapa hasil kerajinan tangan (craft) dan bantalan kursi dengan cover cantik juga ada melengkapi sentuhan penataan teras. Overall, berada di sini meninggalkan kesan kepada kita bahwa dalam lahan terbatas pun, dengan sentuhan yang bijak dan smart, ruangan dapat meninggalkan kesan berbeda.
Teman-teman yang sedang liburan di Bali dan punya waktu (sangat) terbatas, terutama untuk hunting oleh-oleh dalam kondisi tidak hiruk pikuk, plus cari tempat yang nyaman untuk beristirahat dan tidak membosankan untuk anak-anak, datang ke sini jadi pilihan yang tepat banget. Emak belanja, anak bermain, Bapak juga bisa menikmati waktu menunggu sambil ngopi-ngopi. Klop sudah.
Ingin mendapatkan info lebih lanjut, yok follow akun IG nya berikut ini ya.
Ya ampun Mbak Annie, sampai bolak balik scroll lihat kecantikan coffee shop nya
Kayanya kalo kesana saya bakal betah ngga mau pulang 😀😀😀
Ganti dekor rumah jadi seperti itu apa ya?
Tapi bakal ribet ngurus tanamannya, haha haha, kebanyakan mau saya tuh, sayang pemalasan tingkat tinggi 🙈🙈🙈
Hahahaha. Kapan ada waktu dan rezeki ke Bali, let me know ya Mbak Maria. Kita bareng ke sini. Tempat yang asyik banget buat ngopi-ngopi dan ngobrol-ngobrol dari Sabang sampai Merauke
Hayuk Mbak Annie. Semoga pandemic segera berlalu ya?
Sehingga kita bisa jalan jalan tanpa rasa takut ketularan dan nularin
Rasanya cape banget di rumah 😀😀😀
Walaupun lahir akhir tahun 90an, aku juga kena dengan mesin jahit legend itu mbak. Soalnya di rumah ibuku masih ada mesin jahit itu. Sayangnya sudah gak digunain lagi. liat ini, jadi ini menarik buat di sulap jadi barang berguna lain.
Bisa jadi dekorasi rumah yang menarik tuh Mbak Dyah. Rustik dan tetap keliatan keren.
Tempat yang menarik dan instagramable. Yang cocok buat saya yang seperti ini, tak hanya kopi tapi juga menjual berbagai makanan unggulan lainnya. Terjangkau kan mba ?
Buat berlama-lama ngobrol juga asik Mas Andrew. Kapan ke Bali sempatkan mampir ke sini ya
Harga food and beveragenya terjangkau banget. Standard coffee shop lah
Aduh jujur nih selain suka sama dekorasi bangunan dan furniture nya saya juga suka sama itu tanaman hiasnya. Awas ada yg nyuri. Hehehe
Hahahaha iya Mbak Okti. Seneng liat tanamannya yang sehat dan terawat
dekorasinya bikin jatuh hati
pasti nyaman ya mbak ngopi bareng sahabat disini
suasananya bikin betah
instagramable pula
Dekorasi rustiknya keren banget ya Mbak. Walaupun tempatnya gak luas, tetap keren banget buat foto-foto
Asyik dan nyaman banget ih suasana coffee shopnya. Menu makanannya juga kelihatannya enak. Noted deh, besokbesok mampir ke sini kalau pas jalan-jalan ke Bali.
Nyaman juga jadi tempat buat janji ketemuan Mbak Andy. Ada tempat buat beli oleh-oleh juga. Mau makan besar juga ada. Jadi one-stop-entertainment lah
Asik sekali tempatnya bikin betah. Kalo aku yang kesana bakalan lama memandangi aneka hiasan hiasan di tempat itu. Bisa bisanya orang orang itu kreatif sehingga ruangannya jadi asik begitu.
Menikmati keindahan dekorasi sembari nyeruput kopi. Asik lah pokoknya
Melihat suasananya jadi banyak melahirkan inspirasi dan ide cemerlang apalagi ada bangku dan menurut daku nama yang pas untuk bangku beroda besar itu adalah bangku kebahagiaan 😂 karena bikin bahagia yang di foto 😂
Yang pasti asik buat ngobrol rame-rame nih Mbak Fenni. Jangan lupa mampir kalau pas ke Bali ya
Ambience-nya menenangkan, menyenangkan, meneduhkaaan…
mupeng banget bisa ke sini mbaa
BALI sekarang masih sepi ya
semoga pariwisata Bali bisa bangkit kembali
Masih sepi banget karena memang negara-negara lain belum mengijinkan warganya untuk berlibur di Bali.
Saya ada teman dari Jerman yang biasanya suka ketemuan dan wisata bareng di Bali. Dia info bahwa pemerintahnya tidak mengijinkan warganya ke Indonesia karena kita tercatat masih tinggi prosentasi penyebaran pandeminya.
Aamiin YRA. Semoga pandemi segera berlalu ya Mbak Nurul. Bali kan sangat tergantung dengan bisnis/usaha pariwisata. Imbasnya berasa banget
Duh keren-keren banget foto-fotonya Mba Annie… di tulisan Senja di Beli sama yang background-nya wordquote, semuanya keren deh pokoknya. gak jauh2 dari rumah pula ya.. makasih ulasannya cofee shopnya Mbak… bs jd referensi nih kl ke Bali
Referable banget pokoknya Mbak. Bisa sekalian beli oleh-oleh juga
Sukaaaa banget sama aura kuno tapi estetiknya!
tempat cuci tangan terbuat dari mesin jahit edisi jadul ini bisa inspiring buat kalo punya rumah deh
Idenya unik ya Mbak Tanti
Sepertinya tempat ini nggak cm asik buat nongkrong lama bareng tmn. Tapi seru buat nambah koleksi jepretan.
Betul Mbak Rika. Istagenic tempatnya
Aku suka pojok rustik nya mbak. Paling suka bangku couple itu yang dicat rustik juga.
Pas banget memang buta pepotoan ya tempat ini.
Jadi pengen kesana…
Setuju Mbak Fida. Pokoknya tempatnya instagramable banget lah.
bagus-bagus banget fotonya mba annie. mupeng banget pengen foto disana juga. Di tambah lagi ada pie susu juga ditempat tersebut. bisa melakukan 3 kegiatan sekaligus sekali datang ke satu tempat.
Tempatnya juga cantik banget untuk difoto Mbak. Nyenengin pokoknya.