Kepincut!! Aselik. Sungguh tidak diduga.
Yup. Saya langsung jatuh cinta pada drama Jepang ini sejak episode 1 dari keseluruhan 9 episode yang dihadirkan Netflix pada 24 November 2022. Ajaibnya lagi saya sudah berurai airmata tak lebih dari 30 menit sejak drama diputar. Cengeng banget yak. Tapi beneran deh. Saya langsung terpincut romansa indah di drama Jepang First Love ini.
Saya mendapatkan informasi tentang drama ini dari sebuah tautan on-line yang memberikan daftar 10 drama Jepang baru yang wajib kita tonton. Salah satu dari 10 drama tersebut adalah First Love atau terkenal dengan judul lain yaitu Hatsukoi. Cus saya langsung meluncur ke tautan Netflix dan bergegas mencari drama Jepang First Love (2022) yang saat saya menulis review ini telah menjadi perhatian publik tanah air dengan rating penilaian 8 di beberapa jaringan ulasan film.
Seberapa apikkah drama romansa First Love ini? Yuk ya baca sampai akhir.
Sekilas Tentang Drama Jepang First Love
Layaknya sebuah drama percintaan, First Love menghadirkan 2 sejoli, lelaki dan perempuan yang terikat dan jatuh cinta pada pandangan pertama saat mereka berusia 14-15 tahun. Mereka adalah Yae Noguchi (Yae) dan Harumichi Namiki (Harumichi).
Yae hidup dengan ibunya yang menjadi single parent setelah Ayah biologis Yae selingkuh. Mereka tinggal di sebuah rumah sederhana. Ibunya bekerja di sebuah pabrik sebagai buruh biasa. Sementara Harumichi hidup di sebuah keluarga bahagia. Orangtua masih lengkap dan dia memiliki adik perempuan yang tunawicara. Harumichi tumbuh besar sebagai anak lelaki yang ceria, banyak tingkah, tapi sangat melindungi adiknya.
Meski hidup dalam perbedaan, nyatanya Yae dan Harumichi saling “menemukan” satu sama lain. Cinta pun terajut dengan manis. Namun terpaksa terpisah puluhan tahun, hingga takdir akhirnya menemukan mereka kembali. Perjalanan cinta mereka yang panjang inilah yang terurai di dalam drama First Love ini.
Drama First Love diilhami oleh 2 lagu tentang cinta yang berjudul First Love (1998) dan Hatsukoi (2018). Dua lagu yang adalah hasil karya Hiraku Utada. Kedua lagu ini tampil indah dan menyempurnakan rasa kita saat menonton First Love. Nada-nada lembutnya merasuk ke dalam hati. Pas banget untuk disandingkan sebagai lagu yang melengkapi manisnya banyak adegan penuh haru dan romantis yang dihadirkan oleh First Love.
Naskahnya sendiri ditulis dan disutradarai oleh Yuri Kanchiku (Yuri) yang jika saya lihat dari beberapa tautan Yuri adalah salah seorang penulis yang punya nama besar di Jepang.
Para Pelakon yang Bermain Apik di First Love
Siapa saja pelakon yang bermain apik di First Love?
Drama ini menghadirkan beberapa pemain dengan penokohan dan karakter sebagai berikut:
Hikari Mitsuhima (Hikari) sebagai Yae Noguchi (dewasa). Aktor wanita kelahiran 1985 tampil all out. Wajahnya yang lembut dan sendu pas sekali untuk memerankan Yae dewasa yang hidup serba apa adanya. Yae dewasa dilukiskan sebagai seorang wanita tangguh yang hidup sendiri, menerima keadaan tanpa mengeluh, dan bekerja sebagai supir taxi. Penokohan Yae begitu apik diperankan oleh Hikari. Terutama saat dia terpaku pada memori lama yang pelan-pelan bangkit lewat banyak kejadian yang menggugah ingatannya kembali. Termasuk salah satunya adalah mendengarkan lagu memori yang dulu sering dia nikmati saat bersama dengan Harumichi.
Takeru Satoh (Takeru) sebagai Harumichi Namiki (dewasa). Aktor pria yang satu ini lebih dahulu saya kenal sebagai Kenshin Himura dalam serial Rurouni Kenshin. Seorang Samurai terkenal di jaman Jepang sekitar tahun 1940an. Serial ini sangat mendebarkan dengan laga-laga seru antara para jagoan bela diri yang sangat disegani. Jadi saat menonton acting Takeru dalam drama percintaan ini, saya cukup surprise. Ternyata Takeru juga bisa bermain apik dalam drama. Senioritas Takeru yang sudah main di banyak film, menjadikan aktor kelahiran 1989 ini begitu memesona sebagai seorang lelaki berumur yang mengejar cinta sejatinya.
Rikako Yagi (Rikako) sebagai Yae Noguchi di saat remaja. Kecantikan Rikako sungguh unik dan natural. Garis wajahnya seperti bukan orang Jepang asli menurut saya. Yae remaja dilukiskan sebagai anak perempuan penurut, tak banyak tingkah dan sekolah dengan baik. Dia sering menang berbagai perlombaan. Salah satunya adalah sebagai juara ke-2 dalam Speech Contest Bahasa Inggris yang diadakan oleh sekolahnya. Yae bermimpi ingin menjadi pramugari supaya bisa keliling dunia. Tapi dia harus mengubur mimpinya tersebut karena sebuah kecelakaan. Semasa SMA, Yae banyak ditaksir teman-teman pria di sekolahnya, tapi hatinya sudah terpaut pada Harumichi.
Taisei Kido (Taisei) sebagai Harumichi di usia remaja. Aktor kelahiran Fukuoka ini, ketampanannya bikin emak-emak gemes deh. Wajahnya itu bak bad-boy, selenge’an tapi sesungguhnya hatinya lembut dan menurut orangtua. Harumichi yang banyak tingkah ini, mendadak cep saat pertama kali bertemu Yae di dalam gerbong kereta api. Panah asmara langsung tertancap hingga dia bela-belain belajar sangat keras agar lolos tes penerimaan sekolah SMA negeri favorit yang juga diincar Yae. Begitulah kuatnya cinta ya.
Towa Araki (Towa) sebagai Tsuzuru. Duuhhh saya guemess banget lihat Towa ini. Kelahiran 2005, acting Towa tak bisa dianggap main-main loh. Dia mampu memerankan seorang Tsuzuru dengan sangat baik. Seorang remaja yang sedang mencari jati diri, hidup dalam rangkaian mimpi. Tsuzuru harus menerima kondisi bahwa dia dituntut untuk jadi anak sekolahan oleh Ayah kandungnya yang dokter terkenal, sementara dia sendiri lebih suka dan cinta pada bidang seni, khususnya musik. Tsuzuru sangat menghargai perasaan orang tua kandungnya. Jadi jiwa pemberontaknya dapat terurai dengan cara dan proses yang baik.
Selain ke-lima aktor yang disebutkan di atas, ada juga beberapa pemain pendukung yang actingnya juarak. Ada Kaho sebagai Tsunemi, tunangan Harumichi, seorang psikolog yang juga sedang berjuang melawan masalah kejiwaannya sendiri. Lalu ada Minami sebagai Yuu Namiki, adik kandung Harumichi yang tuna wicara. Seorang adik, yang menurut Harumichi adalah bagian yang sangat penting dalam hidupnya. Lalu ada Kyoko Koizumi yang berperan sebagai Kihako Noguchi, ibu kandung Yae. Seorang wanita pejuang, membesarkan anak perempuannya sendiri, tanpa keluhan. Karakter yang kemudian mendarah daging dan dicontoh oleh Yae saat dia dewasa.
Tapi meskipun nama-nama di atas hanya sebagai peran pendukung, kehadiran mereka menyempurnakan banyak kisah dan rahasia yang terpendam selama film berlangsung.
Cinta Masa Remaja
Ada yang percaya dengan cinta pada pandangan pertama?
Saya salah seorang diantaranya dan sudah membuktikannya sendiri (melipir dulu jangan biarkan rahasia lama terbongkar hahahaha). Nah first sight love nya Yae dan Harumichi nih antik.
Berada di satu gerbong kereta, Harumichi langsung nyetrom ngelihat kecantikannya Yae. Well, as we all know, perkara krusial soal cinta pada pandangan pertama adalah pada visual atau tampak fisik seseorang. Adegan pun dibuat slow motion dengan menampilkan Yae melihat ke arah jendela dengan rambut panjang yang terurai dan melambai-lambai. Harumichi langsung terpesona dengan mata membulat dan mulut menganga.
Sementara Yae kesetrum sama Harumichi saat lelaki muda itu sedang gelut-gelutan sama temen cowoknya. Wajah riang dan ganteng Harumichi bikin Yae terpana. Dasarnya cewek ya. Mendadak tersipu malu tanpa sebab akibat yang masuk di akal. Wajah memerah tapi terus mencuri-curi pandang saat bertemu dengan Harumichi dimanapun.
Pembuktian otentik dari cinta Harumichi adalah saat dia akan mengikuti ujian masuk SMA, dimana dia melihat Yae sedang mengincar sekolah favorit yang seleksinya ketat. Bertekad untuk dekat dengan Yae, Harumichi tak kenal waktu belajar segiat mungkin di rumah. Sampe terkantuk-kantuk dan gak minat main keluar bareng sohibnya. Benci diganggu. Bahkan saat makan pun dia masih memegang buku padahal matanya tertutup. Kocak banget.
Usaha tidak mengkhianati hasil.
Harumichi akhirnya berhasil masuk SMA yang sama dengan Yae. Sekelas malah. Cus jadilah banyak kesempatan pendekatan yang bisa dilakukan oleh pemuda ganteng dan manis itu. Kocaknya, sebelum “nembak” Yae, Harumichi menjadi saksi dari sekian banyak temen sekolahnya yang berusaha mendekati Yae. Tapi perempuan berambut panjang itu cintrongnya ya cuma ke Harumichi.
Jadian dong.
Sejak hari bersejarah itu, penonton disuguhkan adegan-adegan romantis kebersamaan Yae dan Harumichi. Dan saya akui First Love nih bisa bikin iri yang nonton deh. Aaaiiihhhh cinta masa remaja yang sweet banget. Seperti bagaimana Yae memeluk Harumichi yang sedang berdiri di pinggir jalan sementara malam itu cuaca sedang sangat dingin dengan ribuan salju yang turun ke bumi. Ada lagi saat mereka mendengarkan lagu bersama lewat earphone. Ada juga saat mereka berlarian di pantai sembari Harumichi berbicara tentang takdir (yang kemudian terbukti dalam jalan hidup mereka). Hingga akhirnya mereka sepakat untuk menuliskan perasaan mereka dalam secarik kertas, mengumpulkan semua benda kenangan mereka, memasukkannya ke dalam box lalu menguburkannya di satu tempat. Ini terjadi saat keduanya harus berpisah mengejar cita-cita dan akan kembali bersama, menggali box ini kembali, lalu bersama kembali.
Romantis buangets kan.
Cerita berlanjut dengan Yae pergi ke Tokyo menuntut ilmu sementara Harumichi mendaftarkan diri sebagai kadet calon pilot di Angkatan Udara Jepang. Long Distance Relationship jadi cerita hidup mereka seterusnya. Tapi mereka nyatanya masih tetap saling sayang, teleponan rutin, hingga akhirnya bisa ketemuan melepas kangen saat Harumichi bisa cuti.
Tapi di titik inilah kemudian kisah mereka menjadi terbalik. Berubah total tanpa mereka duga.
Saat mereka bertemu, Harumichi merasakan ketidaknyamanan dengan kehadiran teman-temen kuliah Yae yang sok, sombong dan tampak merendahkan usaha Harumichi yang sedang berjuang berlatih sebagai pilot AU. Terjadilah percekcokan diantara mereka yang mengakibatkan Harumichi meninggalkan Yae dalam keadaan marah. Tersadar bahwa dia sudah menyakiti hati kekasihnya, Harumichi bergegas menelpon Yae, menyampaikan permintaan maaf. Hanya saja nahas, saat teleponan itulah Yae kena tabrak lari, terhantam kepalanya hingga akhirnya mengalami demensia.
Yae tidak lagi mengenali Harumichi. Dan atas desakan ibu Yae, lelaki ini diminta untuk menjauh dari kehidupan Yae. Meski Harumichi masih rutin mengirimkan surat dan berniat baik bertemu Yae saat kelulusan, ibu Yae, tetap tidak mengijinkan Harumichi untuk bertemu dan berhubungan lagi dengan anaknya.
Yae yang melalui terapi dengan seorang dokter pun perlahan membangun ingatan baru. Dia pun menikah dengan dokter yang merawatnya tersebut hingga memiliki seorang putra bernama Tsuzuru.
Bagaimana Harumichi setelah mengetahui Yae demensia dan dipaksa untuk memutuskan hubungan dengan Yae? Lelaki ini berkelana, bekerja sebagai pilot, mengalami gangguan pada tulang belakang hingga akhirnya harus bekerja di ground. Hingga akhirnya nasib membawanya menjadi seorang security di sebuah perkantoran. Dia menjalin hubungan dengan Tsunemi. Seorang psikolog yang menangani masalah Harumichi. Mereka tinggal satu atap dan sudah bersepakat untuk meresmikan hubungan mereka ke jenjang pernikahan.
Cerita di Usia Dewasa
Pernikahan Yae dengan sang dokter ternyata tidak bahagia. Sang dokter selingkuh sementara sang mertua juga memberikan tekanan tersendiri kepada Yae. Mertua perempuannya sering menghinakan ibunya Yae yang dalam pengetahuannya adalah perempuan kelas rendah. Begitupun pendapatnya tentang Yae. Hanya seorang perempuan tak berkelas dan tak memiliki tingkat pendidikan tinggi yang bisa mengimbangi pergaulan anaknya (suami Yae). Hinaan demi hinaan ditelan Yae dalam diam hingga akhirnya Yae memutuskan untuk berpisah dan kembali ke rumah Ibu nya.
Yae yang tidak memiliki ijazah sarjana akhirnya harus bekerja mengandalkan fisik. Menjadi cleaning service di bandara. Disinilah dia mengingat kembali bagaimana dulu dia bercita-cita menjadi pramugari. Dan di titik ini jugalah Yae merasakan beratnya hidup dengan penghasilan yang pas-pasan. Apalagi kemudian Yae menyadari bahwa dirinya harus membesarkan Tsuzuru secara layak.
Sanggupkah dia melakukan tanggung jawab itu?
Setelah sekian lama merawat Tsuzuru, Yae akhirnya menyerah pada permintaan mantan suami dan keluarganya. Merelakan Tsuzuru dirawat oleh mereka agar mendapatkan fasilitas hidup yang lebih baik dan tentu saja kesempatan sekolah di tempat yang bergengsi. Dengan catatan bahwa Yae diberikan kesempatan untuk bertemu Tsuzuru, secara berkala, setiap minggu. Dan waktu-waktu itu menjadi saat-saat yang sungguh membahagiakan Yae di tengah perjuangannya mencari nafkah.
Bagaimana akhirnya Yae dan Harumichi bisa bertemu kembali?
Prosesnya sungguh mengharukan. First Love pandai sekali mengolah momen dari yang sekedar sekilas melihat, mendengar suara, hingga akhirnya bertemu secara fisik.
Adalah di satu waktu, siang hari, selepas kerja, Harumichi menaiki taxi untuk pulang ke rumah. Di tengah jalan, tanpa sengaja, Harumichi melihat Yae sedang mengendarai sebuah taxi. Yak. Yae sudah berubah profesi menjadi supir taxi. Harumichi gigih mencari informasi tentang keberadaan Yae. Kesana kemari tanpa lelah. Tapi justru yang menjadi momen dia berjumpa lagi dengan Yae adalah lewat Tsuzuru.
Anak lelaki Yae ini, secara tanpa sengaja sering berpapasan dengan Harumichi. Bahkan Harumichi sering menjadi tempat curhatan Tsuzuru. Saat mereka sudah sangat dekat, Tsuzuru mengenalkan Harumichi pada ibunya. Dan betapa terkejutnya Harumichi saat berjumpa dengan Yae. Dia tertegun, menitikkan airmata saat mengetahui bahwa Yae masih dalam kondisi demensia. Tak mengingatnya sama sekali.
Sejak pertemuan itu, Harumichi selalu berusaha mendekatkan diri dengan Yae. Bahkan pernah Harumichi harus kejengkang dan masuk RS karena menolong Yae yang terjatuh dari tangga. Saat Yae mengunjungi Harumichi di RS ini, Yae akhirnya bertemu lagi dengan Yuu, adik Harumichi yang tuna wicara. Yuu mengenali Yae dan mencoba mengajaknya “ngobrol” tapi Harumichi menghalanginya karena saat itu Yuu tidak tahu bahwa Yae mengalami demensia.
Waktu berlalu.
Yae langkah demi langkah mulai bangkit kembali ingatannya. Dan proses ini benar-benar diolah dan ditampilkan dengan baik dalam film First Love.
Ada lagu lama yang dulu pernah didengarkan bersama. Ada berbagai kelebat kejadian yang tetiba mampir. Juga ada masa-masa tertentu yang kembali melintas dalam ingatan saat Yae memandangi atau membayangkan wajah Harumichi. Dia pun semakin penasaran, kembali ke rumah ibunya (yang lama), hingga menemukan jejak-jejak masa SMA. Yae juga menemukan kotak yang isinya adalah tumpukan surat cinta yang ditulis Harumichi saat mereka LDR.
Ingatan itu kembali. Rangkaian memori cinta pertama itu terangkai lagi satu demi satu.
Yae menyusur dan membongkar liang tempat dia dan Harumichi dulu menguburkan kotak. Dan dia menyambung lembar tiap lembar hingga menggambil keputusan terbaik untuk dia dan Harumichi.
Lalu bagaimana Harumichi?
Setelah lelah menghadirkan kembali ingatan Yae dan akhirnya terpaksa meninggal Tsunemi, Harumichi akhirnya memutuskan untuk tidak berada di dekat Yae. Dia menerima tawaran pekerjaan di luar negeri sebagai pilot pesawat khusus/carteran.
Apakah kedua sejoli ini memang ditakdirkan untuk bersama?
Nikmati deh episode 8 dan 9 First Love yang sarat dengan deburan detak jantung, emosi yang dibolak-balik, air mata yang mendadak tak tertahankan, serta rasa gemas yang muncul terus menerus tanpa bisa kita hentikan.
Beberapa Adegan Menyentuh Hati
Kembali ke soal mewek itu tadi ya. First Love dengan apiknya menyimpan banyak adegan menyentuh hati yang bikin kita (sangat) terharu hingga tanpa sadar menitikkan air mata.
Diantara sekian banyak shoot yang terbangun, ada beberapa adegan, yang menurut saya, begitu berkesan dan menjadi bagian penting dari keseluruhan film First Love.
Pertama. Saat dimana Yae dan Harumichi sepakat menulis kesaksian saat masing-masing jatuh cinta. Dan itu jadinya berlembar-lembar. Khususnya untuk Harumichi yang punya banyak kenangan saat mendekati Yae. Selain itu mereka juga mengumpulkan benda-benda kenangan semasa remaja yang menjadi “harta karun” bagi mereka berdua. Semuanya kemudian dikumpulkan dalam sebuah kotak, dikuburkan di tengah ladang, dan sepakat akan digali bersama 10 tahun kemudian. Bersama-sama dalam sebuah ikatan. Dan ini akhirnya dilakukan sendiri oleh Yae yang akhirnya terduduk dengan kondisi semua ingatan lamanya akan siapa Harumichi hadir kembali.
Kedua. Adegan dimana Yae dan ibunya harus melepas Tsuzuru. Terlihat bagaimana Tsuzuru sesungguhnya tidak mau tinggal bersama Ayah dan Neneknya. Tangisan, sedu sedan Tsuzuru sangat menghancurkan hati Yae. Tapi apalah arti perpisahan itu demi masa depan Tsuzuru yang lebih baik. Setidaknya Tsuzuru bisa tinggal di tempat yang lebih layak dan mengenyam pendidikan tinggi demi masa depannya. Ibu mana yang tidak hancur hatinya saat melihat sang anak harus hidup terpisah karena ketidakmampuan yang tak dapat dipecahkan.
Ketiga. Pertemuan yang mendebarkan. Bertemu lagi di saat yang tak terduga juga dengan manis dihadirkan oleh First Love. Momen ini menghadirkan acting prima dari seorang Takeru yang berperan sebagai Harumichi dewasa. Dia mendadak berlinang air mata saat mengetahui bahwa Ibunya Tsuzuru adalah Yae, perempuan yang dicarinya selama ini. Keharuan langsung menyesak dada.
Keempat. Saat Harumichi harus mengambil keputusan yang sangat berat dalam hidupnya. Merasa berdosa karena “terpaksa” meninggalkan Tsunemi. Seorang perempuan yang merasakan bahwa hati Harumichi sudah berpaling dan tidak lagi mencintainya dengan sepenuh hati. Ada luka disana. Ada kelegaan di sisi lainnya.
Kelima. Saat Harumichi pun akhirnya harus memutuskan untuk meninggalkan Yae. Padahal di saat itu, Yae tanpa malu-malu menyatakan perasaan sukanya kepada Harumichi. Dia mengajak lelaki itu ketemuan di sebuah resto. Harumichi sudah melangkahkan kaki ke resto tersebut tapi mendadak membatalkan niatnya. Dia menerima telpon Yae persis di saat dia berada di depan resto dan melihat Yae dari kejauhan. Ya ampun Harumichi. Kebersamaan itu sudah tinggal selangkah lagi, tapi kok dia nekad melepaskannya.
Keenam adalah kegigihan kedua sejoli ini memperjuangkan cinta serta tatapan mata penuh kasih dan cinta yang dihadirkan oleh Yae dan Harumichi. Terlepas dari ini adalah “hanya” sebuah drama penokohan Yae dan Harumichi bisa terjadi di salah satu sudut bumi. Nyatanya keduanya merasakan sebuah ikatan hati sebagai sebuah takdir yang terjadi 1 dibandingkan jutaan kisah cinta yang ada di dunia.
First Love di Hati Saya Pribadi
Salah satu drama romantis terbaik yang pernah saya tonton adalah First Love ini.
Meskipun mengusung tema dan alur cerita awam, First Love menghadirkan rangkaian cerita tentang cinta pertama, cinta abadi, diantara seorang Yae Noguchi dan Harumichi Namiki, dengan berbagai plot yang terhadir istimewa. Terbangun dari saat remaja (SMA) melewati proses berpisah, nyatanya takdir mempertemukan mereka kembali. Jika semesta menghendaki, Yang Kuasa mengijinkan, apalah kuatnya manusia untuk menolak. Meski nyatanya harus melewati jalan berliku, perasaan yang turun naik, luka disana-sini, banyak orang lain yang hadir disana, dan semua hal yang merangkai kisah hidup mereka.
Lewat First Love jugalah, saya melihat ada salah seorang perempuan tangguh yang terlahir di muka bumi.
Tokoh Yae, seorang single parent, banyak mendidik dirinya agar berdamai dengan keadaan. Menikmati demensia sebagai garis hidup. Melepaskan darah daging diluar pengawasannya meski itu pada mantan suami sendiri. Namun meskipun terpisah secara fisik, cinta sejati seorang ibu pada anaknya tak pernah luruh. Saat-saat bersama dengan Tsuzuru adalah hal berharga bagi seorang Yae. Dukungan tak henti selalu diberikan Yae. Wanita itu selalu memberikan compliment kepada Tsuzuru dan selalu mendukung anaknya untuk menggapai mimpinya sendiri.
Yae juga adalah seorang perempuan yang jujur pada kata hatinya. Dan itu dia lakukan sejak masih remaja hingga akhirnya secara terbuka menyampaikan isi hatinya pada Harumichi. Meski dalam kata dan kalimat yang penuh getaran dan harus mengubur malu di hadapan seorang pria yang akhirnya kembali dalam hidupnya.
Satu yang cukup mengganggu dari semua rangkaian cerita adalah adegan-adegan dewasa yang terlalu vulgar ditampilkan. Meski hanya 2 scene, menurut saya, adegan ini tidak seharusnya ada. Tanpa tambahan adegan ranjang pun, First Love tetap berkualitas, apik dan nyaman untuk dinikmati.
Bonding dan chemistry cinta yang dalam sangat terlihat diantara 4 tokoh. Baik saat masih remaja maupun ketika sudah dewasa. Teristimewa justru saat keduanya masih dalam usia belia. Meski dalam kenyataannya para pemeran Yae dan Harumichi juga di usia muda, mereka bisa tampil total, menyuguhkan acting terbaik, dan mampu meninggalkan memori yang tak terlupakan layaknya First Love, cinta pertama dalam hidup manusia.
Mungkinkah kisah Yae dan Harumichi ini ada di dunia nyata? Mungkin saja. Karena tidak ada yang tidak mungkin di bawah langit cakrawala jika semesta mendukung.
Score saya untuk drama Jepang ini adalah 9.5/10.
Poin tinggi untuk First Love adalah pada alur cerita yang lurus fokus pada pokok permasalahan. Tidak ada kejadian yang tiba-tiba ada atau orang-orang yang mendadak muncul, dihadirkan di tengah-tengah, mengisi rangkaian kisah. Dan ah harus saya akui bahwa visual para aktor pun membuat saya terpaku. Semua cantik-cantik dan rupawan. Sangat menghibur mata. Apalagi untuk Taisei Kido pemeran Harumichi muda dan Towa Araki sebagai Tsuzuru. Aktor-aktor muda berbakat dengan visual yang indah bak pahatan.
Anda penyuka drama romantis? Jangan sampai melewatkan JDrama yang satu ini ya. Worth watching!!
Tak lama setelah mengakhiri JDrama ini, saya mendadak punya keinginan untuk menambah pengetahuan tentang bahasa Melayu untuk menambah khasanah diksi yang selama ini menunjang kegiatan saya sebagai seorang blogger. Dan itu kemudian saya temukan di blog milik Nisa, salah seorang Mom Blogger yang mengulas tentang hal ini plus juga menyajikan berbagai artikel menarik tentang lifestyle, keluarga dan aneka liputan khusus.
wah scoren ya tinggi banget: 9,5! Nonton ah ..
udah lama gak nonton dorama, jadi kangen
walau terkadang agak aneh denger aksen Jepang para pemerannya
tapi lebih aneh lagi drama Thailand
Keren ini JDrama nya Mbak. Meski mengolah tema yang sudah pasaran, tapi alur ceritanya rapi dengan acting para pelakon yang apik. Wajib nonton ini.
Aaahhh bener. Saya masih sakit telinga denger bahasa Thailand. Nyentak2 gitu ya. Serasa dimarahin terus hahahaha
Kekuatan cinta pertama kalau kisahnya seperti dicerita ini bikin hati nyess.
Saya membaca review mba Annie tentang First Love berkaca-kaca, mba. Apalagi kalau nonton. Harus siapkan tisu yang banyak sepertinya. Tontonannya mengandung bawang tapi bikin penasaran untuk diikuti.
Nonton deh Mbak Salma. Luar biasa apik filmnya. Siapin tissue karena banyak adegan yang bikin mewek
Hahahah..setuju. Kadang tuh gemes dan kzl sendiri pas udah suka sama suatu drama, tapi malah ada aja nongol yang namanya adegan dewasa, yang menurut kita tuh sebenarnya ya gak perlu-perlu amat untuk nongol. Tapi entahlah..mungkin emang gak sah kalau belum ada scena gitu..ckckck.
Hahahahaha ngeselin yak. Mana adegannya heboh pulak. Hadeeehh. Lagi nonton asik-asik mendadak jengkel deh
Aku juga sejatuh cinta itu sama drama First Love ini..
Hanya sedikit kritikan buat NF yang always uda smooth, tus ada scene ranjang. HUH…!! Inginku berkata… “Perlu gitu pake adegan begini??”
Tapi overall, mataku bengkak nonton ini.
Nangis, mewek dan gak tau kudu komentar apa.. Remaja zaman dulu tergambarkan sekali gimana kalo punya rasa sayang terhadap seseorang.
Tapi Jepang memang selalu sukses sih kalo bikin drama mellow..
Masih inget banget beberaoa drama Jepang yang masih sekarang masih aku suka SUKAAA pake banget.
Hehhee, capslock gak bisa dikondisikan kalo uda ngobrolin drama.
Laafff Utada Hikaru~
SAIGOOOO…
Hahahaha bener Len. Rasanya mangkel kalo ada adegan dewasa yang tiba-tiba nongol dan gak perlu, gak nyambung dengan garis merah cerita. Padahal tanpa itu pun, dramanya sudah asik dan menarik.
Aku lagi nyari JDrama yang berkualitas untuk ditonton nih Len. Nanti browsing-browsing ah. Pengen nyari
Udah lama juga gak nyimak drama Jepang.
Walau genrenya bukan yang daku suka, tapi lihat pemain dan ulasannya Bu Annie sepertinya para cast berkarakter dalam memerankannya
Worth watching pokoknya. Wajib deh nonton
Dalam real life, ada kok Mbaaak, cinta yang lebih membekas di hati daripada cinta pada pandangan pertama.
Btw, kalau nonton film tuh paling gemes pada adegan mestinya udah ketemu, udah bisa happy, eh tau-tau terpisah lagi….
Aaahh bener banget. Cinta pada pandangan pertama bisa jadi cinta sejati kedepannya. Tapi cinta sejati belum tentu datang dari cinta pertama.
Saya pertama kali nonton drama jepang di televisi, Mbak. Judulnya Ordinary People. Kemudian lanjut tentang hotel dan pekerjanya. Apa ya judulnya, saya lupa hehehe.
Tapi baca ulasan ini, saya jadi penasaran ingin nonton untuk dipelajari. Apalagi ini dimulai dari cinta remaja di usia 14-15 tahun hehehe.
Seru ini Mas. Meski mengambil tema yang biasa dipilih untuk drama romansa, First Love dihadirkan apik dalam 9 episode saja. Worth watching pokoknya.
Saya termasuk percaya cinta pada pandangan pertama karena pernah ngalamin sendiri. Meski ngga jadian, hahaa
Tapi dikehidupan nyata sangat jarang terjadi orang dari keluarga bahagia ketemu orang biasa. Biasanya criclenya juga beda, ya bu.
Makanya ini serunya nonton drama, ya. sebab yang kelihatan ngga mungkin bisa jadi mungkin. Udah gitu visualnya sering memanjakan mata bangeeet.
Dari perbedaan itulah yang akhirnya menjadi konflik dalam sebuah drama. Perbedaan. Selalu jadi topik yang menarik untuk diolah dan dibahas.
Yae sudah mulai teringat, tapi Harumichi malah mau pergi lagi. Duh jadi penasaran kan gimana akhir kisahnya. Tapi kayaknya bakal bersatu deh hehehe….
Hahahaha iya Mbak. Bikin gemes di bagian itu. Padahal kebahagiaan sudah di depan mata. Tapi endingnya sesuatu loh Mbak Nanik. Yuk nonton deh.
Aku belum nonton yang versi 2022 mbaaaaa dan aku baru tahuuuuu. Wkwkwwkwk. Kalau Majo no Jouken alais First Love 1998 udah pasti nonton dong. Hatsukoi yang 2019 kalau gak salah, itu juga sudah nonton. Ihirrrrrrrr, seru nih pasti yang 2022. Soalnya yang main Takeru Sato, Si Battousai, Kenshin Himura. Selalu jatuh cinta sama aktingnya dia. Ada Towa Araki juga si unyu unyu. Guanteeeeeng.
Seru yaaa kalau cinta SMA itu bisa memotivasi kita. Seperti Harumichi yang bisa langsung jadi kutu buku, belajar giat biar bisa menyamai Yae yang mau masuk sekolah favorit.
AKU HARUS NONTOOOOOON. Thank you Mba Annie reviewnya.
Aku belum nonton yang versi lama. Tapi yang released 2022 ini apik banget Mut. Worth watching habis. Kisah cinta puluhan tahun yang terpisah kemudian kembali kepada muaranya.
Aku belum.bonton…ceritanya alurnya bikin Kita Naik turun memang emosinya.. Aku sampai baca2 oekan Aja ikut ngebayangin kisah cinta mereka berliku… Mudah2an nanti di akhir happy ending ya…jarang banget nih drama first love yg mulus2 aja
Ini drama baru atau yang remake ya mbak?
Aku pernah nonton juga, dorama judul sama cuma emang beda pemainnya
Drama lama
Tapi endingnya cinta pertamanya nggak bersatu
Dorama Jepang ini juga seru seru ceritanya
Nanti aku mau lihat nonton drama First Love ini, mumpung langganan Netflix juga
Gegara mba Annie nihhh, aku marathon seharian nge J drama qkqkqk
Aduuhh kangen ama masa SMA jadinyaaa
Seru bgt
Aku pun termewek-mewek meski endingnya agak kurang apa gitu yaaaa pas mereka di pesawat itu :) tapi overall emang bagus banget setelah bosan dengan drakor yang alurnya mirip… I also hate old Harumichi’s hair, love Taiseiiiii :)
Mbaaak… Aku tuh nggak suka drama jepang. Tapi kenapa pas baca ini Kaya diracuni gitu… Hayoo tanggung jawab aku jadi cari-cari dramanya kan, asli bikin pengen nonton drama first love…
netflix kak
Nonton film2 berbau romansa masa remaja ini jadi kita flashback ke masa lalu…
Sy senang nonton film2 romansa kayak gini. Keren…
Setuju banget . Yang paling mengganggu memang adegan ranjangnya. ššš
Suka tokoh belianya. Mereka top banget