• Home
  • About Me
  • Blog
  • Travel
  • Video
Annie Nugraha
  • Home
  • About Me
  • Blog
  • Travel
  • Video
Me and My Travel Journey
Me and My Travel Journey
Film Review

The Hymn of Death. Tragedi Cinta Seorang Soprano dan Sastrawan Korea.

Annie Nugraha
59 Comments
August 26, 2020
7 Mins read
HOD Cover

Saya sempat sekilas membaca beberapa review drama ini di berbagai tautan, sebelum akhirnya memutuskan untuk menonton. Drama Korea yang diangkat dari sebuah kisah nyata di tahun 1920an dan dibuat (hanya) dalam 6 episode ini banyak mendapatkan pujian. Apresiasi tersebut ditujukan kepada 3 hal yaitu tata busana, alur cerita dan cinematography nya. 3 hal yang menurut saya adalah prioritas disamping tentu saja beberapa hal lain yang turut mendongkrak kualitas hadir dan lahir nya sebuah drama.

The Hymn of Death sebelumnya pernah diwujudkan dalam sebuah film yang berjudul Death Song dan ditayangkan pada 1991. Setting pakaian dan lingkungan dibuat mengikuti jaman saat Korea berada di bawah kekuasaan Jepang. Style outfit nya menurut saya sih ada sentuhan Eropa nya. Atau setidaknya biasa kita lihat saat menonton film-film Hollywood dengan tampilan masa lampau. Jadi gak salah jika penonton memuji tatabusana dan cinematography drama korea yang satu ini.

The Hymn of Death. Tragedi Cinta Seorang Soprano dan Sastrawan Korea.
Lee Jong-suk (Kim Woo-jin) dan Shin Hye-sun (Yun Sim-deok)

Sekilas Tentang 2 Pemeran Utama

Bergenre historical, romance, dan melodrama, peran utama drama korea ini dipercayakan kepada Lee Jong-suk (Jong-suk) sebagai Kim Woo-jin (Woo-jin) dan Shin Hye-sun (Hye-sun) sebagai Yun Sim-deok (Sim-deok).

Woo-jin dikisahkan sebagai pria dengan penampilan stunning, diidolakan oleh teman-temannya, anak orang kaya, dan mahir menulis (berbagai karya sastra). Woo-jin saat itu sedang kuliah Sastra Inggris di Tokyo University. Dia menikah dengan seorang perempuan pilihan ayahnya. Istrinya tinggal bersama sang Ayah di kampung halamannya. Woo-jin dikisahkan selalu dalam kontrol Ayahnya yang menginginkan agar dapat terus melanjutkan/mewarisi bisnis Ayahnya setelah selesai kuliah.

Sementara Sim-deok juga mahasiswi Tokyo University tapi mengambil jurusan musik. Sim-deok lahir dari keluarga sangat sederhana dengan 2 adik (lelaki dan perempuan). Rumahnya pun di pelosok desa. Sim-deok menjadi tulang punggung keluarga. Mulai dari membiayai keperluan makan hingga biaya sekolah adik-adiknya. Sim-deok bekerja sebagai seorang penyanyi sopran (sopran) dengan bayaran yang tidak seberapa. Mencapai puncak karirnya dan populer saat tampil di sebuah gedung teater/opera, hingga akhirnya mendapatkan kesempatan rekaman di Osaka, Jepang. Dalam catatannya Sim-deok diakui sebagai soprano perempuan pertama di Korea Selatan.

Lahirnya Sebuah Cinta Terlarang

The Hymn of Death. Tragedi Cinta Seorang Soprano dan Sastrawan Korea.
Woo-jin, Sim-deok, dengan teman-teman mereka di kelompok teater/drama

Keduanya mulai merasakan getaran cinta saat kelompok drama Woo-jin akan mengadakan pertunjukkan. Sim-deok sendiri diperkenalkan oleh salah seorang teman lelaki Woo-jin, seorang pemain biola, yang juga adalah teman dari Sim-deok. Tadinya Sim-deok diajukan sebagai pemeran utama wanita untuk drama tersebut, tapi akhirnya dihadirkan sebagai soloist yang mengiringi jalannya drama. Dari pertemuan yang rutin terjadi diantara merekalah akhirnya jalinan cinta itu semakin menguat dan kokoh.

Sim-deok awalnya tidak mengetahui bahwa Woo-jin sudah menikah. Tapi saat Woo-jin mengundang seluruh teman drama/teater nya ke rumah, Sim-deok akhirnya paham beberapa hal tentang Woo-jin. Fakta bahwa Woo-jin adalah anak orang kaya dan dia sudah menikah sangat meluluh lantakkan hati hingga akhirnya Sim-deok kembali ke Tokyo secara diam-diam dan sempat menghentikan hubungannya dengan Woo-jin.

Tapi ternyata kekuatan cinta bisa mengalahkan jarak dan waktu. Meskipun 5 tahun kemudian masing-masing dari mereka hidup terpisah, nyatanya cinta mereka tak pernah mati. Woo-jin selalu mengingat Sim-deok lewat tulisan-tulisan yang sangat menyentuh. Sementara Sim-deok setiap bernyanyi selalu merasakan kehadiran Woo-jin di sisinya.

Kerinduan itu mencapai puncaknya ketika Sim-deok tampil sebagai soloist di sebuah gedung teater besar yang dulu menjadi mimpinya sebagai seorang penyanyi. Mimpi yang sempat dia utarakan kepada Woo-jin. Saat itu dia berharap agar Woo-jin turut hadir menyaksikannya menyanyi. Dan itu terjadi. Reuni inilah yang akhirnya menjadikan hubungan mereka terbangun kembali. Bahkan lebih kuat dari sebelumnya.

The Hymn of Death. Tragedi Cinta Seorang Soprano dan Sastrawan Korea.
Berkunjung ke rumah Woo-jin

Munculnya Rentetan Perkara

Derita Woo-jin.

Setelah bertahun-tahun mengikuti keinginan Ayahnya memimpin perusahaan/bisnis, Woo-jin akhirnya menyerah. Passion menulis yang biasanya dia lakukan setelah jam kerja, akhirnya menuntut lebih banyak perhatian. Kemarahan Ayahnya yang tidak menyukai kegiatan menulis Woo-jin berbuah tindakan membakar semua buku-buku dan karya tulis Woo-jin. Pertengkaran demi pertengkaran terus terjadi diantara Ayah dan anak ini. Hingga akhirnya Woo-jin benar-benar meninggalkan rumah. Bahkan saat istrinya mendatangi tempat tinggalnya di Tokyo, membujuk Woo-jin pulang untuk menengok Ayahnya yang depresi, Woo-jin nyatanya tak bergeming.

The Hymn of Death. Tragedi Cinta Seorang Soprano dan Sastrawan Korea.
Woo-jin bertengkar dengan Ayahnya. Pertengkaran inilah yang membuat Woo-jin meninggalkan rumah

Derita Sim-deok.

Jika Woo-jin bisa dengan bebas meninggalkan keluarganya, lain cerita dan derita yang hinggap untuk Sim-deok. Terhimpit dengan tuntutan hidup dan keuangan, Sim-deok dijodohkan oleh orang tuanya dengan anak orang kaya. Harapannya bahwa dengan terlaksananya pernikahan ini, kedua adik Sim-deok bisa dibiayai sekolahnya di Amerika, dan kebutuhan orang tuanya bisa diambil alih oleh sang (calon) mantu. Sim-deok sendiri sudah berusaha mendekat ke lelaki yang jadi pilihan orang tuanya. Tapi cintanya kepada Woo-jin sudah terlalu kuat untuk dikalahkan.

Sementara Sim-deok mencari kesempatan kerja kesana kemari, dia malah jadi perbincangan publik karena sering terlihat mampir ke rumah seorang hartawan yang menyukai bakat bermusiknya. Apalagi saat itu muncul berita bahwa Sim-deok telah putus dari lelaki kaya yang batal jadi suaminya padahal pengumuman tentang pernikahan mereka sudah disebar ke publik. Perkara ini sempat dia curahkan kepada Woo-jin dan dengan tenang lelaki itu merangkul Sim-deok seraya berkata, “Tetaplah bersamaku. Saya tidak yakin akan hidup tanpa mu”. Ah hati siapa yang tak luluh menyaksikan adegan ini.

Barulah rampung kesulitan-kesulitan di atas, Sim-deok mengalami tekanan mental dari seorang pejabat pemerintahan gabungan Korea-Jepang. Bapak yang memandang Sim-deok sebelah mata ini meminta agar Sim-deok bernyanyi untuk pemerintah di setiap acara yang diadakan. Alasannya untuk menghibur para tamu dan sebagai bukti bahwa Sim-deok cinta akan negaranya. Bayarannya sangat kecil dan Sim-deok pun menyatakan keberatannya. Tapi sang pejabat memberikan ancaman pedas. Jika dia menolak permintaan tersebut maka keluarganya akan berada dalam bahaya.

The Hymn of Death. Tragedi Cinta Seorang Soprano dan Sastrawan Korea.

Sim-deok di tengah masyarakat yang mempergunjingkannya
The Hymn of Death. Tragedi Cinta Seorang Soprano dan Sastrawan Korea.
Sim-deok di hadapan orang tua dan adik-adiknya

Meskipun akhirnya Sim-deok mendapatkan kontrak membuat album menyanyi oleh sebuah perusahaan Jepang, nyatanya kerja paksa terakhir dari pejabat pemerintah tersebut terus menghantui setiap jalannya.

Penutup Cerita yang Tragis

Pada episode terakhir (ke-6) kita disuguhkan betapa dua sejoli ini saling bergantung satu dengan lainnya. Banyak scene kebersamaan mereka yang sarat dengan ungkapan-ungkapan cinta yang mendalam. Dalam satu kesempatan Woo-jin menceritakan sebuah buku yang ditulis oleh Takeo Arishima. Buku yang menceritakan tentang cinta yang tak sampai hingga berakhir pada keputusan untuk bunuh diri. Woo-jin pun menyampaikan bahwa pastilah kedua kekasih yang mengakhiri hidupnya tersebut ingin beristirahat dari segala derita tapi mereka ingin tetap bisa bersama. Sim-deok pun mengutarakan bahwa dia ingin istirahat (dari semua tekanan) dan sudah merasa capek. Tapi dia merasa tidak mampu meninggalkan Woo-jin.

Mereka akhirnya memutuskan untuk terus bersama. Woo-jin menemani Sim-deok berangkat ke Osaka untuk rekaman. Beberapa momen menyentuh pun dihadirkan seperti saat mereka duduk berdampingan di kereta, kebersamaan di dalam kamar dimana Woo-jin terus melahirkan karya-karya tulis, sembari menerima pelukan Sim-deok dari belakang tubuhnya.

Beberapa ungkapan cintamu lahir dari momen-momen ini. Termasuk saat mereka melepaskan sepatu, berdansa di geladak kapal, memeluk, dan berciuman (pertama dan terakhir dalam kehidupan di dunia), hingga terjun ke laut.

Life is running in the vast wilderness. Where is it that you are heading? In this lonely world filled with cruel suffering. What are you looking for? (Sim-deok)

In this world made of tears will my death truly be the end of it all? Those of you in search of happiness, only futility awaits you. (Woo-jin)

Those smiling flowers and crying birds, all share the same fate. (Sim-deok)

Pitiful life, absorbed in living, you are the once dancing on the blade. (Woo-jin)

The Hymn of Death. Tragedi Cinta Seorang Soprano dan Sastrawan Korea.

Baik Woo-jin maupun Sim-deok sempat meninggalkan catatan terakhir untuk orang-orang terdekat mereka. Woo-jin menuliskan pesan kepada temannya untuk “menjemput/bertemu” dia di Osaka dalam 5 hari kedepan. Saat yang diasumsikan adalah waktu dia dan Sim-deok bunuh diri. Pun catatan di atas koper yang ditemukan di dalam kamar kedua sejoli ini. Woo-jin berpesan agar kopernya diantarkan ke rumahnya. Sementara Sim-deok berpesan pada adik perempuannya untuk menjaga orang tua mereka, memastikan bahwa keluarganya menerima upah dari kontrak rekamannya, sembari mengantarkan adiknya pulang ke rumah. Sim-deok menyelesaikan rekamannya di Osaka dengan diiringi oleh permainan piano adik perempuannya. Rekaman ini yang melahirkan lagu Praise of Death ciptaan Sim-deok.

Your unforgettable name. Deep in my heart your name is engraved, and I long for you. You set fire to my heart. In my heart, you ignited the indistinguishable flame of love. Before your name can be forgotten, I long for you again. Ah, even at the moment of death, I shall call out your name. Even as I am living, my heart longs for you. Until the moment of death, I will long for you. You set fire to my heart. In my heart, you ignited the indistinguishable flames of love. (Sim-deok)

The Hymn of Death. Tragedi Cinta Seorang Soprano dan Sastrawan Korea.
Sepatu Woo-jin dan Sim-deok yang ditemukan di geladak kapal

Catatan Pribadi

Menonton The Hymn of Death, drama korea tentang tragedi cinta seorang soprano dan sastrawan Korea ini, buat saya adalah tontonan kisah cinta sehidup semati. Cobaan hidup yang sudah tak mampu mereka hadapi, mengalirkan sebuah kesepakatan bersama untuk mengakhiri hidup. Pilihan yang tadinya tidak saya duga.

Saya sepakat dengan pendapat bahwa drama korea sedikit episode ini memilik 3 kelebihan yang disebutkan di paragraf awal. Tapi dibalik kekuatan tersebut saya belum menemukan greget acting dari Jong-suk. Ekspresi dan sorot matanya terlalu datar untuk seorang yang sedang dalam tekanan hebat. Pun saat dia beraksi marah di depan Ayahnya. Ungkapan dari dalam jiwa yang hampa belum terwakilkan lewat garis dan raut wajahnya. Beda halnya dengan Hye-sun. Aktris Korea yang satu ini terasa pas memerankan sosok Sim-deok yang hidup dalam banyak cobaan hidup. Hanya saja pakaian-pakaian yang dia kenakan tak sekalipun mencerminkan bahwa dia berasal dari keluarga yang kekurangan.

Penilaian saya untuk drama korea ini adalah 8/10.

Highly recommended untuk mereka yang senang dengan melodrama yang sarat dengan kisah cinta dalam skala cinta mati. Jumlah episodenya juga gak banyak. Jadi alur ceritanya tidak banyak melantur kesana kemari dan tidak menimbulkan kebosanan.

The Hymn of Death. Tragedi Cinta Seorang Soprano dan Sastrawan Korea.

#TheHymnOfDeath #KoreanDrama #DramaKorea #CintaTerlarang

#dramakorea #thehymnofdeath #tragedicinta
Shares
59 Comments
  1. Khata S. Fluorida

    August 27, 2020 6:48 pm

    waduh, menarik banget ceritanya. tapi saya takut nonton yang begitu, soalnya saya sering keikut depresi kalau nonton drama yang sedih-sedih haha. Bacanya aja udah berasa tragisnya. Kaya langsung pengen pegang tisu gitu..

    Reply
    1. Annie Nugraha

      August 27, 2020 7:54 pm

      Hahahahaha. Musti stok tissue yang banyak memang

  2. Maria G Soemitro

    August 27, 2020 7:31 pm

    Pemain prianya aku suka, pemain perempuan nya ngga
    Jadilah saya ngga nonton
    Alasan yang aneh ya?

    Reply
    1. Annie Nugraha

      August 27, 2020 7:56 pm

      Hihihihi. Ceritanya bagus Mbak dan episodenya gak banyak. Coba deh tonton

    2. WIndi Astuti

      January 21, 2022 10:49 am

      ini kalau aku yang nonton bakalan magis Bombay mbak Annie. kisah cinta sehidup semati yang pasti bikin mewek dan jadi ingat kisah nyata. hhhe

  3. andyhardiyanti

    August 28, 2020 9:05 am

    Kalau dari paparan di atas, kelihatannya pemain prianya beneran kece nih. Hahaha..salah satu alasan saya pengen nonton adalah kalau suka sama karakter pemain prianya.

    Reply
    1. Annie Nugraha

      August 28, 2020 9:53 am

      Lee Jong-suk memang termasuk salah seorang aktor papan atas KorSel Mbak. Penggemarnya bejibun

  4. Titi Keke

    August 28, 2020 4:16 pm

    Aku baru pertama kali baca ada review film Korea di zaman penjajahan Jepang. Sepertinya keren yaa jadi pengen nonton

    Reply
    1. Annie Nugraha

      August 30, 2020 8:07 am

      Keren Mbak Titi. Plot ceritanya konsisten dari awal hingga akhir. Bener² drama percintaan yg apik

    2. Marhana

      August 12, 2021 8:31 pm

      Kurang suka drama yang meromantisasi perselingkuhan, cukup baca reviewnya, keren, makasih ya mba annie

  5. Lucky Caesar Direstiyani

    August 30, 2020 1:41 am

    Menikmati sekali membaca review film ini mbaak, lama jugaa gak nonton drama korea sejak tinggal di busan. Cukup menarik filmnya, bisa bayangin bagaimana kekuatan cinta mereka. Hehehe

    Reply
    1. Annie Nugraha

      September 3, 2020 8:44 pm

      Waahh tinggal di Busan. Duuhh pengen denger deh cerita2nya Mbak. Saya lagi belajar Hangeul nih. InshaAllah habis pandemi pengen ke KorSel sama anak saya.

  6. Firmansyah

    August 31, 2020 9:34 pm

    Oalaaahhh. Saya baru ngeh kalau ternyata Mbak Annie suka menulis review film juga di blog. Walaupun saya kurang begitu suka dengan drama Korea bergenre Romance, tapi kalau film Korea yang bergenre Horror Drama seperti Train to Busan atau Dark Comedy dan penuh teka-teki seperti Parasite itu saya suka. Hehe …

    Saya biasanya kalau review film suka iseng-iseng buatnya di Insta Story saja. Belum seserius Mbak Annie dan blogger2 lain yang menulis reviewnya di blog. :)

    Reply
    1. Annie Nugraha

      September 3, 2020 8:47 pm

      Semenjak pandemi dan gak bisa ngebolang dulu, saya jadi berkegiatan macem2 Fir hahahaha. Maklum gak bisa diem.

      Materi tulisan juga dah berubah. Photography juga dah pindah dari pemandangan, self-portrait, sekarang jadi food photography. Pokoknya yang bikin badan terus bergerak dan otak terus jalan hahahaha.

      Oia, aku juga jarang banget nonton film2 yg bergenre romance kecuali kalo dapat referensi dari orang yang sudah pernah nonton film itu

  7. Titiek Kismiyati

    October 11, 2020 8:50 am

    Saya suka pemain prianya Lee Jong Suk tapi tidak suka pemain perempuannya gara2 nonton Still 17.

    Reply
    1. Annie Nugraha

      January 2, 2021 4:05 pm

      Wah saya belom pernah nonton STILL 17

  8. Sri Imnida

    January 2, 2021 2:18 pm

    Sependapat sama pendapat mimin hehe. Saya juga bingung sama kostum dan pakaian yang digunakan mbak Sim Deok,bagus dan mewah. Namun tidak menunjukan jati dirinya sebagai anak orang miskin terutama sebagai sandwich generation

    Reply
    1. Annie Nugraha

      January 2, 2021 4:06 pm

      Iya Mbak. Seharusnya disesuaikan ya. Meskipun mungkin tidak compang camping tapi setidaknya menyesuaikan dengan penokohannya.

  9. syofie

    January 17, 2021 2:59 pm

    wah bagus sekali reviewnya mbak. Saya baca reviewnya aja udah mewek 😁, gimana nonton drama langsung.

    Reply
    1. Annie Nugraha

      August 2, 2021 8:15 am

      Ayuk nonton. Salah satu film drama percintaan yang menyentuh dan layak untuk ditonton

  10. Sri Kusumawati

    August 1, 2021 9:01 pm

    Outfitnya Simdeok mestinya cocok untuk kalangan ningrat, menurut sy sih akting kedua nya belum maksimal. Akting Lee Jung Suk masih optimal di W. Two Word

    Reply
    1. Annie Nugraha

      August 2, 2021 8:18 am

      Betul. Terlalu wah untuk mengisahkan keluarga yang tidak mampu. Detail yang terlewatkan.

      Saya jarang sekali nonton drakor/filmnya Jung-suk. Sekalinya nonton itu When You Were Sleeping sama film VIP kalo gak salah. Dan acting serta ekspresinya flat. Nanti coba nonton ah yang W Two World.

  11. Eci

    August 25, 2021 12:26 am

    bru selesai nonton dan setuju sama Mimin. Jong suk kurang greget mainnya. Kalo Hye sun mah jempol bgt kalo acting sedih2. Tapi semoga tidak ada yg terinspirasi untuk suicide nya ya. Amiiin
    Krn ini film kalo gk kuat iman pasti kebawa, iih seureum nauzubillah

    Reply
    1. Annie Nugraha

      January 22, 2022 10:25 am

      Nah. Kita sependapat nih Mbak Eci. Drakornya memang mengaduk-aduk emosi ya. Apalagi saat mengikut 1/3 bagian akhirnya.

  12. Marini Dian Sari

    October 10, 2021 5:45 am

    Aku baru selesai nonton dan kurang puas makanya ini googling eh ketemu postingan ini
    Reciewnya mba mewakili pemikiranku
    Kisah mereka yg based on true story ini emang tragis, aku bukan termasuk pendukung cinta terlarang sii, cuma klo kita bisa menempatkan pada posisi mereka ya bakal
    Lain ceritaa yaa
    Acting jongsuk bener mba kurang greget menurut ku, aku suka acting dia di W Two World, trus Doctor Stranger
    Yaa bener outfit hyesun, mewaah bgt, tapi
    Bisa jadi dia mmg sutradara mengedepankan fashion krna dia penyanyi sopran korea pertama kann

    Reply
    1. Annie Nugraha

      January 8, 2022 9:28 pm

      Kisah based on true story memang selalu menarik untuk digali dan dihadirkan di layar lebar. Apalagi jika pengolahan filmnya ditangani dengan serius dengan naskah yang matang dan paripurna.

    2. Annie Nugraha

      January 22, 2022 10:29 am

      Nah sependapat kita ya Mbak Marini. Sepertinya Jong-suk memang kurang pas untuk tokoh yang ada di drakor ini. Actingnya tidak sekuat di drama-drama yang lain yang pernah diperani.

      Iya ya. Soal outfit Hye-sun seperti karena mengikuti alur cerita. Meskipun untuk standard perempuan yang lahir dari keluarga kurang beruntung, pakaian yang dikenakan terlalu mewah.

  13. ashAJMS

    January 8, 2022 8:42 pm

    Sorry ya..nak tegur sikit. Bukan Korea Selatan ya, tapi Korea.

    Reply
    1. Annie Nugraha

      January 8, 2022 9:25 pm

      Terimakasih untuk masukkannya. Saya pun menuliskan kata KOREA untuk judul sebagai identitas.

  14. Taufiqur rahman

    January 20, 2022 12:27 pm

    Duh, endingnya bikin nyesek ya…
    Aku sebenarnya bukan pecinta drakor. Tapi setelah membaca ulasan kak Annie, aku jadi pingin nonton…
    Makasih ya kak Annie

    Reply
    1. Annie Nugraha

      January 22, 2022 10:19 am

      Nonton Mas. It’s worth watching banget. Dramanya juga tidak bertele-tele

  15. Katerina

    January 20, 2022 3:58 pm

    Aku sudah lamo nian nonton ini, di Netflix, dan terhenti di episode ke-3 gara-gara tidak ada sambungan lagi ke episode berikutnya. Padahal waktu itu bukan sedang on going. Kukira cuma sampai eps 3 ternyata sampai 6 ya yuk.

    Aku jugo seneng nonton drama ini, makonyo penasaran samo lanjutannyo. Coba aku cek lagi di Netflix, apa sudah lengkap sampai 6.

    Reply
    1. Annie Nugraha

      January 22, 2022 10:21 am

      Lanjut Rien. Cuma 6 episode. Pendek. Dan alur ceritanyo bagus, idak bercabang-cabang sampai akhir.

  16. Dennise Sihombing

    January 20, 2022 4:13 pm

    The power of love terkadang sulit diterima ya. Seperti kisah Woo -Jin yang walaupun sudah menikah dia mencintai wanita lain Sim-Deok. Walaupun sempat terputus tetapi perasaan cinta itu kembali hadir. Ah…DraKor seringkali membuatku merasa ada didalamnya kak Annie alias hanyut dalam perasaan. Terkadang ikut nangis haru juga loh, he…he…he… mellow ya

    Reply
    1. Annie Nugraha

      January 22, 2022 10:23 am

      Iya Kak Dennise. Drakor ini tuh mengobrak-abrik perasaan banget. Dari awal hingga akhir.

  17. Dhenok Hastuti

    January 20, 2022 7:19 pm

    aku ngga suka sad ending huhuhu..

    tapi barangkali, seperti halnya hidup, apa pun kudu diterima, film dari berbagai perspektif pun layak ditonton.

    enam episode-nya rada menggoda ini. biasanya panjang2 serial, sering ngga tahan :) ntar cari ah.

    Reply
    1. Annie Nugraha

      January 22, 2022 10:44 am

      Nonton Mbak Dhenok. 6 episode mah gak terasa. Apalagi drakor ini alur ceritanya apik dan konsen di permasalahan inti aja. Jadi kita bisa menikmatinya dari awal sampai akhir.

  18. Ida T

    January 20, 2022 10:13 pm

    Ceritanya menarik tapi aku ga suka kalau akhir ceritanya tragis…jd nyesek baper deh…hehe

    Reply
    1. Annie Nugraha

      January 22, 2022 10:47 am

      Hiihihiihi. Tapi drakor ini worth watching Mbak Ida. Jumlah episodenya juga gak banyak. Jadi tidak berpanjang-panjang.

  19. Maria G

    January 21, 2022 12:22 am

    dulu mau nonton tapi batal sesudah lihat pemeran perempuannya

    hihihi dulu, gak tau kenapa, saya gak suka Hye Sun

    namun berubah setelah menonton Mr Queen

    sesudah baca review Mbak Annie, saya jadi penasaran pingin nonton

    Reply
    1. Annie Nugraha

      January 22, 2022 10:45 am

      Naahh saya malah kebalikan Mbak. Tau tentang Hye-sun saat menonton drakor ini. Jadi saat nonton Mr. Queen saya cukup kaget karena peran yang dia bawakan itu jauh berbeda. Tapi keduanya dilakoni dengan baik.

  20. Prisa

    January 21, 2022 6:13 am

    Kedua pemeran ini memang selalu sukses melakoni perannya di setiap drama yang pernah mereka bintangi, ketika disatukan benar sekali langsung membuat saya membaca penuh ulasan ibu, love it

    Reply
    1. Annie Nugraha

      January 22, 2022 10:48 am

      Patut ditonton pastinya ya Mbak

  21. Sumiyati Sapriasih

    January 21, 2022 7:17 am

    Endingnya …. bikin makin penasaran nih … nonton draktor, terkadang suka hanyut perasaan kalau nonton drakor terbawa emosi dan sedih terbawa dalam kehidupan

    Reply
    1. Annie Nugraha

      January 22, 2022 10:49 am

      Betul Mbak. Apalagi jika ceritanya mengalir dengan baik dari awal hingga akhir.

  22. YSalma

    January 21, 2022 8:03 am

    Kalau episode nggak banyak begini, kudu nonton drama ini, apalagi mendapatkan apresiasi yang baik dari kritikus. Endingnya memilih keputusan bersama untuk mengakhiri tekanan hidup, sedih bagi penonton, tapi membuktikan bahwa cinta yang kuat tidak bisa dilemahkan. Menontonnya akan membuat mata berair sepertinya ini mba.

    Reply
    1. Annie Nugraha

      January 22, 2022 10:51 am

      Duh bener Mbak Salma. Di 1/3 bagian dari drakor ini memang menguras air mata. 2 episode terakhir lah. Mengharu biru dan mengocok-ngocok perasaan.

  23. deddyhuang.com

    January 21, 2022 9:02 am

    wah lumayan buat daftar nonton soalnya cuma 6 episode singkat :D

    dengan cerita yang menarik, aku suka pemilihan kostum-kostum setting pemain, klasik dan berkelas :)

    Reply
    1. Annie Nugraha

      January 21, 2022 11:33 pm

      Worth watching pokoknya Ded. Alur ceritanya teratur dan fokus. Jadi kita gak perlu berpikir keras untuk memahami inti dari tema yang dihadirkan. Aku juga seneng dengan film-film bernuansa klasik seperti ini.

  24. Ira Hamid

    January 21, 2022 9:46 am

    saya gak kuat nonton drama ini, Mba, soalnya pemeran utamanya berselingkuh, huhuhu

    Nanti mau coba kuatkan hati deh biar bisa menyelesaikan dramanya

    Reply
    1. Annie Nugraha

      January 22, 2022 10:52 am

      Iya ya. Awal hubungan yang tidak baik karena sudah mengorbankan wanita lain. Yang di drakor ini diceritakan sebagai perempuan yang baik dan sangat menjaga nama baik suaminya.

  25. Okti Li

    January 21, 2022 11:43 am

    Visual tokohnya menarik mata. Pasti bakal banyak yang melihat nih. Saya akui kalau pemainnya cakep nontonnya tuh makin semangat. Hehehe

    Reply
    1. Annie Nugraha

      January 22, 2022 11:51 am

      Hahahaha betul juga Teh Okti. Saya juga sering ngeliat pemainnya dulu baru nonton. Jadi makin semangat ya nontonnya.

  26. Ratna Kirana

    January 21, 2022 12:11 pm

    Iya ini dari kisah asli, makin jlebbb filmnya ya hhuhu.. Setting dan kostumny abagus banget ya, super niat hehe.

    Reply
  27. Shyntako

    January 21, 2022 2:43 pm

    kisah cinta yang teramat dalam sekaligus tragis yaaa, itulah ketika orang tua terlalu memaksakan hidup anaknya, kasian yaaa, terlepas dari kisahnya terlarang karena si pria sudah beristri yaaa, ceritanya menarik buat disimak nih

    Reply
    1. Annie Nugraha

      January 22, 2022 11:52 am

      Setuju Mbak. Apapun itu yang namanya “pemaksaan” pasti hasilnya gak baik. Apalagi ini menyangkut hati

  28. Nengsi

    January 21, 2022 10:34 pm

    Dengan 6 episode, sepertinya tidak butuh waktu lama apalagi sampai begadang beberapa hari untuk nonton film ini. Apalagi udah dapat penghargaan dari kualitas filmnya. Pasti keren banget ini kan. Kebetulan udah lama nggak nge-drakor, masukin list dulu lah..

    Reply
    1. Annie Nugraha

      January 22, 2022 11:54 am

      Nonton Mbak Nengsi. Selain hanya 6 episode, drakor ini tuh alur ceritanya gak bercabang-cabang. Konsen pada masalah kehidupan kedua peran utamanya aja.

  29. Sani

    January 21, 2022 11:35 pm

    istri saya nih suka melodrama. Menariknya gak panjang ya episodenya
    ada bbrp film memang dipanjang panjangin jad bosen hehe
    tq reviewnyaa

    Reply
Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

VIP. Film Korea yang Sarat Ketegangan dan Kejutan.

Next Post

Travellers On Fire. Buku Antologi Sarat Cerita Dari 35 orang Penulis.

Categories
  • Blogging Competition and Events
  • Book Review
  • Cerita Pendek
  • Craft Activities
  • Featured
  • Film Review
  • Hotel Review
  • Publication
  • Restaurant and Culinary
  • Travel
  • Uncategorized
  • Video
You might also like
MTH Cover Blog
Film Review

MOVE TO HEAVEN. Menikmati Harunya Risalah Hati, Cinta dan Kasih Sayang yang Sesungguhnya

16 Mins read
June 9, 2021
INSPECTOR JOY Cover Blog
Film Review

Secret Royal Inspector & Joy. Saeguk yang Romantis dengan Komedi yang Otentik

8 Mins read
March 7, 2022
TC Cover Blog
Film Review

TAKING CHANCE. Kisah Nyata Sarat Pesan Moral dan Penuh Makna

6 Mins read
November 25, 2018
Ryo-Minami
Film Review

Yang Gemesin dari MY TEACHER MY LOVE

7 Mins read
May 2, 2021
OS Cover Blog
Film Review

THE OFFICIAL SECRETS. Saat Nurani Memerangi Sumpah Profesi

6 Mins read
May 3, 2021
PAWN 3
Film Review

PAWN. Saat Cinta dan Kasih Sayang Tak Terbatas Oleh Hubungan Darah

6 Mins read
May 23, 2021
© Annie Nugraha
Me and My Travel Journey
  • Home
  • About Me
  • Blog
  • Travel
  • Video
Me and My Travel Journey
  • Home
  • About Me
  • Blog
  • Travel
  • Video
  • Home
  • About Me
  • Blog
  • Travel
  • Video
Categories
  • Blogging Competition and Events
  • Book Review
  • Cerita Pendek
  • Craft Activities
  • Featured
  • Film Review
  • Hotel Review
  • Publication
  • Restaurant and Culinary
  • Travel
  • Uncategorized
  • Video