Alam Sunda Cianjur. Rumah Makan Untuk Semua Kalangan

Alam Sunda Cianjur. Rumah Makan Untuk Semua Kalangan

Ini kunjungan ketiga saya ke rumah makan Alam Sunda. Dua kali ke cabangnya yang di Cipanas dan sekali ini ke tempat mereka yang berlokasi di Cianjur – jalur ke arah Bandung melewati Cipatat. Berada di naungan yang sama, keduanya tentu tiada perbedaan yang signifikan. Tapi ada satu yang lolos dari pengamatan saya. Di Warung Nasi Alam Sunda yang satu ini ada tawaran sajian seafood campur-campur yang bisa dimasak dengan bumbu pilihan kita.

Tentang Alam Sunda Cipanas : Raosnya Sajian Rumah Makan Alam Sunda Cipanas

Rumah Makan Untuk Semua Kalangan

Saya dan keluarga dalam perjalanan menuju Cimahi dari Cipanas dalam rangka acara keluarga. Saat itu waktu menjelang ramadan. Jadi setelah sowan ke Ibu saya (saat itu beliau masih hidup) yang tinggal dengan adik saya di Cipanas, kami melanjutkan misi yang sama dengan mengunjungi kedua kakak suami yang tinggal di Cimahi.

Beberapa kali melewati jalan yang sama, saya menandai bahwa rumah makan Alam Sunda punya outlet di jalur tersebut. Tapi saat itu saya belum meniatkan diri untuk makan di resto ini. Apalagi saat melihat kepadatan yang terjadi hingga menyebabkan lalu lintas sedikit tersendat. Nah sekali itu saya sudah niatkan untuk mampir dengan mengatur waktu agar pas jam makan siang kami melewati rumah makan yang selalu ramai pengunjung ini.

Saat ide ini saya sampaikan, suami dan anak-anak menyambut dengan hangat. Dua kali pernah makan di rumah makan Alam Sunda di Cipanas tanpa gagal, masing-masing dari kami sudah mengantongi preferensi akan apa yang akan disantap. Yang pasti semua suka dengan segala gorengan yang kemudian dilumuri oleh kremes. Tumpah ruah saking banyaknya. Satu paket lengkap gorengan yang sangat membangkitkan selera makan.

Tiba sekitar 30 menit sebelum makan siang, saya melihat deretan kendaraan mulai terparkir satu persatu. Terlihat sebuah area makan setengah terbuka yang begitu luas dengan tulisan-tulisan besar dengan latar belakang warna kuning. Salah satu pilihan shocking color yang sungguh menarik perhatian. Bahkan saat malam pun dimana pencahayaan alami berkurang, warna kuning akan menimbulkan efek menerangkan yang sangat signifikan. Penulisan dan pilihan warna yang sepertinya sudah jadi standard profile dari warung makan Alam Sunda.

Di halaman yang luas, sudah tampak jejeran mobil dan motor yang datang satu persatu. Keriuhan mulai terasa apalagi kemudian ditambah dengan suara sempritan tukang parkir yang siaga di beberapa titik. Entah ini petugas resmi atau bukan, yang pasti kehadiran mereka – seperti biasa – akan terlihat saat kita beranjak pulang. Kehilangan barang di dalam kendaraan adalah tanggung jawab masing-masing. Lalu apa gunanya kehadiran mereka di ruang parkir umum tersebut? Pertanyaan krusial yang belum saya temukan jawabannya hingga kini.

Meski di sisi depan disediakan parkir buat mobil, tapi suami memutuskan untuk mengambil slot di belakang. Dengan pertimbangan tempat yang lebih luas tadi. Di sisi ini juga ada musala dan sederetan bilik toilet. Lumayan bersih. Meski tak licin totalitas. Biasalah ya. Gak semua orang sadar untuk menjaga kebersihan fasilitas umum di ruang publik.

Hanya dalam hitungan beberapa menit, parkir langsung penuh. Kesibukan luar biasa dapat saya lihat di parkiran motor. Menata kendaraan roda dua ini terlihat tricky. Harus berjejer dengan jarak yang memungkinkan untuk menarik motor keluar. Sibuknya bukan kepalang. Itu juga belum terhitung dengan kedatangan banyak tamu yang turun dari angkot atau kendaraan umum lainnya. Kondisi membludak yang sempat tidak saya perkirakan.

Sungguh satu tempat bersantap yang disediakan untuk semua kalangan ya. Berada di jalan umum yang sangat strategis, warung makan Alam Sunda Cianjur ini sudah menetapkan positioning bisnis yang jelas serta spefisik. Konsumen mereka adalah semua lapisan masyarakat.

Alam Sunda Cianjur. Rumah Makan Untuk Semua Kalangan

Alam Sunda Cianjur. Rumah Makan Untuk Semua Kalangan

Kuliner Jakarta : Semangkok Kelezatan Mie Keriting Benhil Mas Pujo

Rangkaian Menu yang Kami Santap Hari Itu

Layaknya warung makan dengan area yang luas, mata langsung disajikan oleh berderet meja dan bangku kayu panjang. Menilik ukurannya, di satu tempat itu kira-kira bisa muat sekitar belasan orang. Jadi saat kami berempat duduk, masih ada ruang kosong untuk orang lain bergabung.

Dalam kondisi setengah terbuka, tentu saja tidak ada pendingin ruangan di sini. Hanya beberapa kipas angin yang diletakkan di beberapa sisi saja. Itu pun sepertinya kurang memadai saat pengunjung tumpah ruah seperti yang saya alami waktu itu.

Selain bangku dan meja panjang, di area makan yang super luas ini tersedia area display berbagai lauk pauk dan sayur yang bisa dinikmati oleh pengunjung. Sementara di belakangnya ada dapur terbuka yang juga luas banget. Para tetamu tinggal mengambil piring dan memilih setiap lauk lalu memberikannya kepada petugas. Sederetan lauk setengah matang ini nantinya akan digoreng lalu disirami oleh kremes itu tadi. Sementara untuk masakan yang bukan gorengan, Alam Sunda Cianjur mempersilahkan kita untuk mengambil sendiri langsung. Seperti misalnya aneka sop, gado-gado, urapan dan sayur asem. Di dekatnya juga disedikan semua bahan untuk membuat sambal sesuai dengan selera kita masing-masing. Kalau ingin memesan tumisan sayur atau sayur yang ingin diolah lagi, ada spot khusus untuk melayani ini. Kita tinggal bilang ke petugas untuk dicatatkan dan diproses.

Saya sendiri memilih untuk tidak ngulek sambal sendiri karena memang buta urusan dapur. Jadi yah cuma menikmati sambal matah atau sambal dower khas Alam Sunda yang selalu disediakan langsung di meja makan. Sambalnya ditaruh di dalam sebuah cobek dengan cekungan yang cukup dalam. Jadi bagi yang hobi dan wajib makan dengan sambal, apa yang sudah ada di cobek ini sepertinya sudah cukup. Tapi hati-hati ya, pedasnya nauzubillah. Nyobain sedikit aja saya harus menenggak minuman dingin setengah gelas sendiri.

Di saat kedatangan kami, menjelang waktu makan siang, deretan sajian tuh penuh dan lengkap. Milihnya jadi leluasa. Hanya satu yang ketinggalan adalah paket seafood. Bungkusan seafood ini baru terhidangkan setelah kami selesai makan. Duh padahal pengen banget nyobain. Pertama adalah karena kami sekeluarga penggemar makanan laut dan kedua karena belum pernah ketemuan tawaran yang sama saat makan di Alam Sunda sebelumnya.

Setelah bolak-balik dan mondar-mandir, untuk gorengan saya, suami, dan anak-anak memilih bebek, ayam, tahu, ikan asin sepat (ini favorit saya) dan beberapa sate. Untuk sayur kami memilih karedok, asinan sayur, dan terong dimasak pecak. Lalu dilengkapi dengan nasi bakulan yang porsinya cukup untuk tiga orang. Tambahan yang langsung terhidang di meja itu adalah aneka lalapan dan setoples besar kerupuk putih.

Saya lupa mencatat dan memotret bonnya, tapi seingat saya dengan semua apa yang kami nikmati, harganya tak lebih dari Rp200.000,00. Bahkan mungkin kurang karena tidak ada menu daging-dagingan sapi dsb. yang kami makan. Ramah banget di mata lah. Mata pencaharian maksudnya. Jadi jika punya dana terbatas dan ingin makan sebatalion di luar rumah, tentunya masih tidak khawatir harus membayar dengan harga selangit.

Untuk rasa semua nikmat-nikmat aja. Layaknya masakan rumahan ala Sunda, semua tersaji umami khas Alam Sunda dan sesuai dengan selera saya dan keluarga.

Alam Sunda Cianjur. Rumah Makan Untuk Semua Kalangan

Tentang Kuliner Aceh : Daus Penayong. Sang Legenda Kuliner Banda Aceh

Alam Sunda Cianjur. Rumah Makan Untuk Semua Kalangan

Jelajah Rasa yang Mengesankan

Menengok ke kanan dan kiri, saya perhatikan sajian gorengan kriuk ini jadi pilihan favorit. Bahkan ada satu keluarga yang memesan begitu banyak gorengan hingga petugas harus menyediakannya dalam tiga piring besar. Saking banyaknya petugas memisahkan atau membagi setiap piring sesuai dengan jenis lauknya. Kalau pesan berlimpah ruah sih memang pas jika cara penyajiannya seperti ini. Ada juga yang request kriuknya saja dalam piring terpisah. Jadi gak membuat kita kerepotan untuk mengambil atau menambah kriuk atau keremsan tersebut.

Kalau saya lihat sih aneka gorengan inilah yang menjadi ciri khas Alam Sunda dan dicari oleh banyak tamu. Kelimpahan kremesannya itu beneran bikin selera makan kita bangkit. Apalagi memang dalam satu penelitian yang pernah saya baca, orang Indonesia tuh tak bisa lepas dari gorengan, kerupuk, dan sambal. Bener gak sih?

Saya pun melihat banyak anak-anak yang makannya heboh dan rakus dengan gorengan dan kremesan itu. Kalau sudah begini, tak ada alasan jika kita menggolongkan Alam Sunda sebagai rumah makan rumahan untuk segala usia dengan beraneka selera.

Pelayanannya juga cepat. Karena mungkin petugasnya juga banyak. Mereka berseragam rapi sehingga kita bisa langsung meminta bantuan pada orang yang tepat. Beragam tawaran minuman pun juga bejibun. Dan ini yang belum sempat saya eksplorasi karena teh hangat dan es teh tawarnya saja pun sudah menyenangkan rasa dan menyegarkan diri di tengah keringet yang terus mengucur deras.

Dalam langkah-langkah menuju parkir, suami langsung mengajak saya kembali lagi ke Alam Sunda kapan-kapan. Penasaran ingin mencoba seafoodnya. Pengen order tiga porsi dengan bumbu atau olahan yang berbeda-beda. Ngiler maksimal saat ada satu meja yang begitu lahap menikmati sajian laut ini.

Nah kan belum apa-apa sudah heboh sendiri. Saat mengetik artikel ini pun, saya membayangkan kenikmatannya. Satu lagi pengalaman gastronomi dalam perjalanan saya sebagai food blogger and photographer. Jelajah rasa yang mengesankan dan pengalaman memotret yang ingin terus saya ulangi.

Tentang Kuliner Aceh : Ayam Pramugari. Sajian Unik Khas Tanah Rencong yang Menggugah Selera

Alam Sunda Cianjur. Rumah Makan Untuk Semua Kalangan

Alam Sunda Cianjur. Rumah Makan Untuk Semua Kalangan

Alam Sunda Cianjur. Rumah Makan Untuk Semua Kalangan

Alam Sunda Cianjur. Rumah Makan Untuk Semua Kalangan

Alam Sunda Cianjur. Rumah Makan Untuk Semua Kalangan

Alam Sunda Cianjur. Rumah Makan Untuk Semua Kalangan

Alam Sunda Cianjur. Rumah Makan Untuk Semua Kalangan

Alam Sunda Cianjur. Rumah Makan Untuk Semua Kalangan

Alam Sunda Cianjur. Rumah Makan Untuk Semua Kalangan

Alam Sunda Cianjur. Rumah Makan Untuk Semua Kalangan

Alam Sunda Cianjur. Rumah Makan Untuk Semua Kalangan

Blogger, Author, Crafter and Photography Enthusiast

annie.nugraha@gmail.com | +62-811-108-582

24 thoughts on “Alam Sunda Cianjur. Rumah Makan Untuk Semua Kalangan”

  1. Sumpah deh, jadi ngiler kalo kak Annie yang udah foto2 makanan, detail dan karakter makanannya jadi bisa langsung dirasakan walaupun dalam ulasan tulisan. Narasinya berkelas cuy.. :D

    Itu berarti makanan2 yg disajikan ada yang makanan sunda ya kak? suka sih..

    Reply
    • Hahahaha biar yang baca tambah ngiler Mas Wahid. BTW, makasih banyak untuk complimentnya. Semoga foto-fotonya juga menghibur.

      Bener Mas, ini masakannya ala Sunda. Tapi in general sih rata-rata masakan rumahan biasa. Kalau yang jago masak sih sepertinya familiar dan mampu bikin hidangan-hidangan seperti ini.

  2. Wah mantep banget nih rumah makan alam sunda. Bisa nyambel sesuai selera. Kan ada tuh orang yang nggak doyan pedes. Atau mereka punya preferensi sendiri soal bahan sambal.

    Ini tuh kayak kita makan di warung nasi tapi berasa makan di rumah.

    Reply
    • Bener Mbak Yuni. Kebebasan nyambel ala selera sendiri dan beberapa lauk yang bisa diracik sendiri, bikin emak-emak si jago masak jadi tertantang. Buat mereka inilah kesempatan untuk meramu ala Alam Sunda dan selera khusus mereka.

  3. Uniikk banget ini mbaaa, bisa ngulek sambel deweee 🤩 sebenernya ngulek bentarrr aja mbaa, buat konten ,😹
    aku sukaaaa tipikal resto kek gini.
    cocok utk semua kalangan
    karena aku kalo Wiskul kan ajak kbu mertua (78 thn) dan Sidqi (17 thn)
    jadi kudu piawai milih resto

    Reply
    • Iya. Aku juga sekarang suka masakan rumahan begini. Apalagi kalau mereka punya keunikah tersendiri. Makan jadi selera dan ngundang jarum timbangan badan terus bergerak ke kanan. Gaswat dah.

  4. Ya, sekali lagi Mbak Annie sukses membuat kita ngiler sodara-sodara. Makanan Sunda atuh siapa bisa tahan. Lalapan yang segar dipadu aneka sambal menggoda lidah, memaksa kita untuk tak berhenti melahap. Sukses deh untuk Alam Sunda Cianjur.

    Reply
    • Apalagi kalau pas ketemu sambal yang pas ya Mas. Itu nasi sebakul keknya habis sendirian hahahaha.

  5. Minta ampun deh Mbak Annie, siang-siang gini bikin saya ngeces

    dan jujurly dibanding masak sendiri yang ribet, saya pilih kulineran di resto Sunda walau terkadang harus sendirian hehehe

    nagih banget sih.
    Gak ada satu pun menu masakan Sunda yang saya gak suka, termasuk yang pahit-pahit
    Padahal saya Jawa asli, dan malah ada beberapa menu Jawa yang saya gak suka

    Reply
    • Memang menu sesundaan itu tuh nagih deh. Saya semenjak nikah dengan orang Sunda, selera ala Sumatera ku sedikit berkurang. Jadi ketagihan menu Sunda. Segala pokoknya doyan hahaha.

  6. Udangnyaaaaa bikin ngileeerrrr. Enak banget kayaknya, secara sayah penggemar seafood.
    Tapi Cianjur itu sekarang udah nyaris tak terjangkau euy. Zaman baheula ke Jakarta lewat Cianjur. Sekarang ke Bogor aja lewat tol. Kecuali emang niat liburan sih, ya.

    Tapi masih ramai ya, Mbak? Semoga tetep ramai meski moda kendaraan umum udah berkurang.

    Reply
    • Iya. Sekarang jalur Bandung ke Cianjur lewat Cipatat tuh sering banget macet. Terutama saat melewati beberapa pabrik dan pasar. Beuuhh deretan motor tuh dan banyak perempatan bikin macet banget. Pernah waktu liburan lewat sini. Dari rumah di Cipanas sampai Cimahi sekitar 6 jam. Pegel banget.

    • Apalagi kalau sudah berada di tempat Mbak. Asli bingung mau makan apa saking banyaknya pilihan.

  7. Ngiler banget loh ini aku liat foto-foto aneka pilihan makanan di resto ini, aneka masakan khas Sundaan yang pastinya bikin ngiler krn kebayang nikmatnya makan pakai nasi anget plus sambal duh yummyyyy

    Reply
  8. Menurut daku, kenapa paket seafood-nya baru datang setelah Bu Annie selesai makan pertanda untuk melakukan kunjungan lagi ke sana yang khusus menikmati seafood-nya hehe.
    Menunya itu hommy banget ya Bu dan menggugah selera untuk disantap bareng keluarga

    Reply
    • Hahahaha bener Fen. Pas selesai makan, mau cuci tangan, eeehh ngeliat paket seafoodnya bertengger. Ya ampun. Padahal kita sekeluarga doyan banget sama paket seafood campur-campur begitu. Bener deh harus balik lagi.

  9. Sudah lama banget gak makan masakan Sunda. Lihat gini, jadi ngiler. Apalagi pilihan menunya lengkap banget. Kalau ke sana harus dalam kondisi benar-benar lapar nih biar makin puas

    Reply
  10. Yang digantung itu sapi kah, ka Annie?
    Hebat juga yaa.. show-off kaya di tempat jualan kebab, gitu..
    Aku belum pernah dateng ke tempat makan sunda yang begini hebohnya, hehehe.. karena disediakannya dari raw food.
    Sampai makanannya datang, ga butuh waktu lama kan yaa..kak Annie?

    Laffaarr syekalii melihat aneka sajian yang tersedia di restoran Alam Sunda Cianjur.

    Reply
  11. Yang digantung itu kalo gak salah kambing. Kalau melihat dari ukurannya ya. Untuk makanan/masakan yang harus diolah dulu memang butuh waktu tapi gak lama sih. Goreng-gorengan juga cepat betul. Yang pasti kita gak nunggu sampai kelaparan. Kapan-kapan cobain Len. Gak terlalu jauh dari Bandung juga. Ikuti jalur ke Cianjur lewat Cipatat.

    Reply

Leave a Comment