Ayam Pramugari. Sajian Unik Khas Tanah Rencong yang Menggugah Selera

Ayam Pramugari. Sajian Unik Khas Tanah Rencong yang Menggugah Selera
Sajian lengkap yang saya nikmati di RM Ayam Pramugari

Saat suami bertugas ke Aceh tahunan yang lalu, dia pernah membawa oleh-oleh sebungkus besar ayam goreng rempah yang dikenal sebagai Ayam Pramugari. Sajian khas Tanah Rencong yang menggugah selera ini adalah kuliner Aceh kedua yang saya kenal setelah mie Aceh. Alhamdulillah akhirnya semesta mengizinkan saya untuk datang langsung ke Rumah Makan Ayam Pramugari di Blang Bintang sembari membuktikan kembali lezatnya sajian yang sudah populer ini.

Branding yang Menarik

Di hari kedua keberadaan saya di Banda Aceh, sebelum berangkat menyusur beberapa destinasi wisata, saya ngobrol terlebih dahulu dengan Akmal, pendamping wisata yang dikenalkan Bang Sani (si Kaki Lasak) jauh-jauh hari sebelumnya. Melengkapi apa yang sudah kami obrolkan lewat whatsapp, Akmal mengajak saya mampir ke sebuah warung kopi yang tidak begitu jauh dari hotel tempat saya menginap. Di warung kopi inilah kemudian kami melanjutkan diskusi dan memantapkan jadwal hari itu.

Kunjungan pertama setelah ngopi tadi adalah Museum Tsunami Aceh. Saya menghabiskan cukup banyak waktu di museum ini karena berlimpahnya informasi yang ingin saya gali sekaligus mengabadikan limpahan info serta diorama yang begitu informatif di setiap sudut museum. Menghabiskan waktu hampir tiga jam di dalam museum, waktu makan siang pun tiba. Saya pun meluncur ke RM Ayam Pramugari di Blang Bintang Aceh Besar. Lumayan jauh jaraknya. Setidaknya sepanjang perjalanan, saya bisa mengorganisir foto-foto yang telah direkam dan menjejak informasi awal tentang RM Ayam Pramugari. Dengan perut full on tank, saya kemudian melanjutkan langkah menuju ke legenda tenun songket Nyak Mu yang berada di Siem, Darussalam. Lalu cerita hari pertama di Aceh ditutup dengan makan malam bareng suami di Mie & Nasi Goreng Bardi di Lamlagang, Banda Aceh.

Tentang Museum Tsunami Aceh : Menelusur Sejarah dan Peristiwa di Museum Tsunami Aceh

Akmal bercerita cukup banyak tentang RM Ayam Pramugari ini. Dan saya salut dengan sumur ide yang membuat mereka menetapkan kata “pramugari” sebagai main branding untuk usaha mereka. Saya yakin, banyak tamu khususnya first traveler ke Aceh, akan bertanya tentang kata ini. Dari obrolan kami dan beberapa referensi yang ada, saya mencatat bahwa lokasi dan dominasi tamu yang berkunjung menjadi awal kemunculan penamaan pramugari.

Lokasinya sangat dekat dengan bandara Sultan Iskandar Muda. Sering banget jadi tempat makan dan istirahat bagi cabin crew. Pun bagi penumpang pesawat yang akan berangkat atau baru datang dari bandara sebelum melanjutkan perjalanan ke Banda Aceh. Di outlet yang baru, yang saya datangi, kita bisa melihat pesawat landing dan take off. Apalagi di pinggir terjauh rumah makan hanya dibatasi oleh pagar besi yang terbuka dan tanah rumput yang lapang, membuat jarak dan rentang pandangan pun begitu luas. Bahkan selama makan di RM Ayam Pramugari, saya sempat melihat kegiatan dua buah pesawat dengan deru mesin yang menyeruak keras ke telinga. Itu karena saking dekatnya.

OK back to kata pramugari. Seringnya cabin crew makan di sini dan merujuk pada fisik – khususnya bagian kaki – sang pramugari yang panjang dan ramping, ditemukanlah kecocokan dengan ayam goreng milik rumah makan ini. Kaki ayam kampung yang jenjang tersebut dijadikanlah branding tempat ini. Tapi kalo menilik dari cara masak dan penampilan visualnya, hidangan ayam dengan beragam daun (rempah-rempah) yang digoreng ini jelas merujuk pada ayam tangkap. Hanya saja di RM Ayam Pramugari ayamnya disajikan dalam potongan utuh (potongan per delapan dari ayam seekor) sementara ayam tangkap sudah dipotong kecil-kecil.

Inspiratif banget ya branding nya.

Ayam Pramugari. Sajian Unik Khas Tanah Rencong yang Menggugah Selera
Sang pemilik resto yang juga tampak sibuk di dapur

Sajian Unik Khas Tanah Rencong yang Menggugah Selera

Satu yang asik banget di RM Ayam Pramugari ini adalah kecepatan sajian. Kita gak perlu berlama-lama milih menu karena semua yang ditawarkan oleh resto sudah tersedia dalam stok besar dan akan langsung dihidangkan ke hadapan kita. Jadi sudah sepaket seperti saat kita berkunjung ke restoran padang. Isinya adalah sepiring ayam pramugari yang terhidang dengan aneka dedaunan seperti daun kari, daun temurui, cabai hijau yang sebelumnya sudah terolah oleh rempah-rempah seperti serai, daun jeruk, daun kari, kunyit, daun pandan, dll. Kemudian ada Sie Reboh (daging rebus yang sudah dicacah dan dicampur dengan banyak bumbu). Lalu pecel ala Aceh (variasi sayuran yang sudah disiram kuah kacang). Dan terakhir adalah Kuah Beulangong daging sapi yang dimasak berkuah santan yang saat saya amati ada potongan sayur nangka dan gajih sapinya. Saya sempat mengambil kuah karinya dan itu oke banget rasanya.

Jika diminta, RM Ayam Pramugari juga menyediakan bebek goreng, udang goreng, daging asap, kuah bedaging, kari ayam, sop daging, dengan pilihan minuman serta juice yang banyak banget. Pengen sih mencoba semua. Tapi jelas gak mungkin karena daya tampung lambung saya tidak seluas itu. Lain cerita jika datang dengan rombongan sebatalion (pengunjung yang duduk persis di samping meja saya). Semua masakan yang dimiliki RM Ayam Tangkap dikeluarin semua. Saking banyaknya, semangat berbagi tentunya lebih menyenangkan. Jadi kalau tidak salah asumsi sesungguhnya metode pelayanan di resto ini mirip dengan restoran padang. Karena yang kita bayar adalah apa yang makan saja.

Atau bisa juga saat datang kita hanya meminta beberapa menu yang kita minati saja. Malah lebih praktis dan cepat pelayanannya. Seperti yang saya dan Akmal lakukan.

Dari apa yang saya alami (saya makan), resto ini kelezatannya memang fokus pada ayam pramugari itu. Ditawarkan seharga Rp15.000,00/potong, ayam kampung di sini ukurannya lebih besar dari ayam kampung biasa dengan tungkai kaki yang panjang dan cukup lembut untuk digigit. Bumbunya juga sangat terasa. Apalagi jika kita coba nikmati dengan cabai dan beraneka daun goreng yang menyertainya. Rasa gurih mendominasi dan terasa unik menyentuh lidah. Saya yang biasanya tidak tuntas menghabiskan nasi yang cukup banyak, kali ini mampu menghabiskan nasi tanpa sisa sebutir pun. Kelezatan yang patut dirayakan dengan makan sebanyak mungkin.

Kenikmatan hakiki yang hanya bisa kita dapatkan dengan ayam pramugari yang umami tak terkira. Sajian unik khas tanah rencong yang menggugah selera.

Ayam Pramugari. Sajian Unik Khas Tanah Rencong yang Menggugah Selera
Ayam pramugari. Secara visual mirip dengan Ayam Tangkap

Tentang Songket Aceh : Nyak Mu. Legenda Tenun Songket Aceh

Ayam Pramugari. Sajian Unik Khas Tanah Rencong yang Menggugah Selera
Pecel ala Aceh. Sayuran lengkap dengan kuah kacang yang kental

Ayam Pramugari. Sajian Unik Khas Tanah Rencong yang Menggugah Selera
Sie Reboh. Daging rebus ala Aceh

Ayam Pramugari. Sajian Unik Khas Tanah Rencong yang Menggugah Selera
Kuah Beulangong. Sajian bersantan yang mengingatkan kita akan kuliner Padang/Sumatera Barat

Kuliner Aceh : Daus Peunayong. Sang Legenda Kuliner Banda Aceh

Wisata Kuliner Wajib Kunjung di Aceh

Jika suami tergila-gila dengan Mie Aceh berkuah yang disajikan oleh banyak rumah makan di Banda Aceh, saya menjatuhkan pilihan selera pada ayam pramugari ini. Saking sukanya, saya memutuskan untuk membungkus ayam pramugari dalam perjalanan menuju bandara, terbang pulang ke Jakarta. Dua bungkus besar sekaligus. Dan itu sukses membuat saya ketagihan berhari-hari. Selain memang hanya bisa saya nikmati di Aceh, entah kenapa bumbu dan rempah-rempah sudah meninggalkan cerita tersendiri bagi pengalaman kuliner saya di tanah Sumatera. Saya yang biasanya menempatkan lauk ayam sebagai alternatif kesekian setelah ikan, telur, tahu, tempe, dan daging, malah jatuh cinta tergila-gila pada olahan ayam kampung yang termarinasi dan tergoreng sempurna di resto ini.

Selama berada di Aceh dan dua kali datang ke RM Ayam Pramugari, saya sangat mereferensikan para pejalan untuk makan di sini. Beneran deh. Jangan sampai terlewatkan.

Tempat ini yang sejatinya bernama RM Aditya Jaya, memiliki dua resto yang posisinya saling berdekatan. Jika kita datang dari jalanan depan, yang pertama kita lihat adalah RM Aditya Jaya di kanan jalan. Ini adalah outlet pertama mereka. Warungnya tidak besar dan dikelilingi oleh kebun kecil. Nah yang saya kunjungi adalah warung ke dua dengan menampilkan tulisan RM Pramugari di salah satu rangka dinding atasnya. Bangunannya megah dengan dua lantai dan dominasi warna oranye pada lis fasad dan tempat duduk. Sungguh menarik perhatian dari kejauhan.

Di warung kedua ini, area parkir dan makannya tentu lebih luas. Bangunannya pun terlihat masih baru. Dapurnya terbuka dan berada di bagian depan. Dengan kondisi setengah terbuka (bangunan tanpa dinding) dan ceiling yang jangkung, rumah makan ini terlihat sangat luas dengan meja dan kursi yang berlimpah ruah. Cocok banget untuk tamu-tamu yang datang berombongan. Kebersihan bangunannya juga (sangat) terjaga. Bikin kita nyaman dan yakin bahwa setiap suapan yang kita nikmati diolah dengan kebersihan yang tak diragukan.

Ah, mendadak kangen kembali ke Aceh. Provinsi istimewa yang begitu menjaga adab, tata krama, dan syariat Islam yang patut dihormati. Plus tentu saja kekayaan kuliner otentik yang menjadi salah satu bagian penting dari destinasi wisata tak bernilai di ujung Barat tanah air tercinta.

Kuliner Aceh : Mencicipi Lezatnya Kuliner Aceh di Mie & Nasi Goreng Bardi Banda Aceh

Ayam Pramugari. Sajian Unik Khas Tanah Rencong yang Menggugah Selera
Area makan yang luas di RM Ayam Pramugari (RM Aditya Jaya) di Blang Bintang, Aceh Besar

Ayam Pramugari. Sajian Unik Khas Tanah Rencong yang Menggugah Selera

Blogger, Author, Crafter and Photography Enthusiast

annie.nugraha@gmail.com | +62-811-108-582

28 thoughts on “Ayam Pramugari. Sajian Unik Khas Tanah Rencong yang Menggugah Selera”

  1. Pernah denger nama RM ini , sayangnya aku blm sempat ngerasain langsung 😁.

    Kuliner ayam tangkap Aceh, memang sedap. Rata2 yang aku coba di sana semuanya enak, ga ada yg failed. Jadi yakin kalo ayam goreng pramugari ini juga sama mantapnya. Bahkan mba aja sampe bawa 2 bungkus besar ke jakarta yaa 😍👏. Jadi penasaran..pengen bgt ke Aceh lagi, dan pasti bakal puas2in makan kuliner fav ku Di sana, plus cobain rumah makan yg lain

    Reply
    • Kuy balik lagi ke Aceh. Lokasi RM nya deket banget sama bandara. Jadi kalau baru datang atau ingin pulang ke Jakarta, bisa mampir sebentar ke RM ini. Layanannya cepat jadi kita gak khawatir bakal kehilangan atau berkejar-kejaran dengan waktu.

    • Duuh teh, aku pikir ayam pramugari model resto pesawat yang penyajian para pramusajinya pake baju pramugari ala2 di steak 21. Ternyata emang namanya ayam goreng pramugari makanan khas Aceh ya. Ahaha. Jadi ngiler euuy.

  2. Histori namanya lucuu, kok ya kepikiran pake nama pramugari yaa, hheee
    kalo di medan nama kulinernya “ayam tangkap”
    Tapi ngga tau historinya kenapa disebut ayam tangkap.
    Tampilannya sih persis, tapi ngga tau rasanya. Feeling sih sama…
    Enak dan gurih.
    Ya ampuun gara2 tulisan2 Bu Annie, suci yang ngga pernah pingin/kepikiran ke Aceh
    jadi pingin ke Aceh loh, Bu…
    The power of writing

    Reply
    • Secara visual dan mungkin resep sepertinya memang sama dengan ayam tangkap. Bedanya di soal ayam potongnya. Kalo Ayam Pramugari potongannya biasa (8pcs dari seekor) sementara Ayam Tangkap dipotong kecil-kecil. Kalo rasa sih sama persis.

      Kuy, bisa naik bis double-decker Medan-Aceh kalo gak salah ya. Pernah ada teman yang posting. Kelihatannya oke banget.

  3. Sambal kacangnya wuuih bikin pengen mencicipinya. Apalagi ini harganya cukup terjangkau ya Bu Annie dan unik pula ditemani sama ayam pramugark, kan jadinya kolaborasi hidangan yang memang asik untuk disantap.

    Reply
    • Beuh. Kuah pecelnya memang top deh Fen. Rasanya lebih berat dibandingkan dengan kuah pecel biasanya.

  4. auto ngeces lihat ayam pramugari

    enggak hanya visualisasinya, juga setelah tahu bahwa ini ayam kampung

    jadi kebayang umaminya ayam pramugari dengan bumbu khas Aceh dan ada topping cabai hijau

    menari banget!

    tapi yang bikin saya heran pecelnya. ternyata Aceh juga punya pecel yang setahu saya khas kuliner Jawa Tengah-Jawa Timur

    penasaran dengan rasanya ^^

    Reply
    • Pecelnya Aceh memang unik Mbak. Beda dengan pecel dari Jawa. Sebagian besar isinya adalah daun pepaya, bunga daun pepaya, timun, dan ada beberapa lagi (saya lupa). Kuah pecelnya juga terasa lebih berat di lidah dibandingkan dengan pecel dari Jawa. Tapi buat saya tetap jempolan. Bisa mengimbangi daging-daging yang kita makan.

  5. Namanya ayam pramugari. Lucu banget makanan aceh tuh rasanya pada umumnya manis asin atau gimana ya mb? Tampilannya menggugah selera nih. Penasaran sama yg daun hijau di ayamnya. Daun apa itu ya?

    Reply
    • Cenderung asin. Seperti standard masakan orang Sumatera kebanyakan. Dedaunannya macem-macem Mbak dan itu bisa kita makan untuk membangkitkan selera. Masakan Aceh memang kaya bumbu dengan rasa yang berat di lidah.

  6. Waktu baca judul artikel ini emang sudah penuh tanda tanya
    Hah, ayam pramugari? Jadi yang punya itu dulunya pramugari gitu kah?
    Tapi ternyata oh ternyata, karena dekat dengan bandara, dan biasa didatangi cabin crew ato penumpang yang mau ke bandara, terus inspirasi dg kaki jenjang Pramugari
    Well make sense sih
    Ternyata jadi cabang kedua ya
    Ahh mana itu dari gambarnya juga terlihat pemandangan hijau lapangnya sekalipun secuil
    Luas juga tempat duduknya
    Mana pelayannya cepat, ga kalah lagi ayamnya itu menggoda banget 😍

    Reply
    • Brandingnya jadi bikin orang penasaran ya Mbak. Idenya itu loh, mantab banget. Dan sepertinya bisnis mereka memang (sangat) berhasil. Sampe sekarang bisa punya 2 outlet yang besar, lapang, dan menyenangkan. Kualitas masakannya pun jempolan dan patut dapat pujian.

  7. Sudahlah makannya habis tanpa tersisa sebutir nasipun, Mba Annie sampai bawa 2 bungkus besar Ayam Pramugari saat pulangnya. Kan, saya jadi penasaran dengan rasanya…
    Dari penampakan dengan dedaunan dan rempah terbayang bumbu yang meresap ke daging ayamnya. Mantap benar!
    Mesti jadi wishlist nih kalau ke Tanah rencong lagi, mencicipi ayam Pramugari ini

    Reply
    • Hahahaha iya Mbak Dian. Saya tuh jarang-jarang bisa menghabiskan makanan sendiri. Begitu sampai ke 1/2 porsi saya langsung menyerah dan dilanjutkan oleh suami atau anak-anak hahahaha. Jadi seringnya kalau ada menu porsi anak-anak saya selalu mesan itu.

      Cus Mbak Dian, saya ada tulis beberapa referensi rumah makan di Banda Aceh yang bisa dikunjungi. Semua rasanya jempolan. Apalagi buat mereka yang suka dengan masakan kaya rempah dan berlimpah rasa.

  8. Jadi punya wawasan lagi nih bakal makan apa kalau ke Aceh. Selama ini tahunya pengen icip-icip Mie Aceh, Tahu Siram, dan ngopi pinggir jalannya itu. Nah, di atas ini kan aneka menu beratnya. Bismillah…soon trip ke Aceh, sekarang kumpulin infonya dulu.

    Reply
    • Semoga bermanfaat Mbak Andy. Mampir ke beberapa rumah makan legendaris Mbak. Ada tulisannya di blog saya ini. Yang pasti kalau suka masakan kaya rempah dan bumbu, pasti cocok dengan sajian Aceh.

  9. wah liat foto restorannya aku suka deh bersih dan rapi, plus makanannya tuh kayanya enak tuh dan flavory alias berasa berempah bumbunya tuh kalo liat penampakannya mah, kalo trip ke sana mesti cobain ahhh mampir sini

    Reply
    • Bener Mbak Shinta. Layaknya kuliner Aceh, masakan di RM Ayam Pramugari (RM Aditya) ini kaya bumbu dan rempah-rempah. Jenis masakan yang memang berat di lidah.

  10. Filosofinyaaa.. hihihi, mantap yaa..
    Kakinya jenjang seperti pramugari. Kalau aku yang punya mungkin aku namain Ayam SNSD.
    Huuhuhu.. karena member SNSD kakinya cakep-cakeeepp..

    Btw, di Bandung juga ada ka Annie..
    Ayam SPG.
    Aku dikenalin teh Nchie.

    Tapi sungguh berbeda konsep makannya kaya di RM Ayam Pramugari sii…

    Suka banget kalau tempat makannya luas.
    Dan aku langsung ngileeerr liat pecelnya.
    Aku sukaa sayuurrr..

    Reply
    • Woaah barusan pulang dari Bandung akutuh. Next time pengen nyoba deh ayam SPG itu. Di daerah mana itu Len? Jadi penasaran hahahaha.

      Pecelnya Aceh beda dengan pecel kebanyakan. Campuran sayurannya itu loh. Tapi yang paling banyak itu daun pepayanya. Masaknya juga jagoan. Daun pepayanya gak terasa pahit sama sekali. Terus kuah kacangnya itu, menurutku juga rada beda, ada campuran sesuatu yang membuatnya lebih heavy/berat di lidah.

  11. Mbak Annie maafkan saya penasaran sama kaki jenjang si ayam, tapi nggak kelihatan ya mbak, hehe.
    Sepertinya karena seringnya para crew cabin sering makan di sana plus dekat bandara, maka brandingnya pakai nama RM Pramugari ya mbak?
    Tapi berkat baca blog Mbak Annie saya makin penasaran dengan kuliner tanah rencong ini.

    Reply
    • Ayamnya ketutupan dedaunan/rempah-rempah itu Mbak Nanik. Tapi yang pasti meski ayam kampung, ukurannya besar-besar dengan kaki/paha bawah yang panjang banget. Saya juga baru kali itu lihat ayam dengan kaki yang panjang.

Leave a Comment