Semangkok Kelezatan Mie Keriting Benhil Mas Pujo

Semangkok Kelezatan Mie Keriting Benhil Mas Pujo

Semangkuk kelezatan Mie Keriting Benhil Mas Pujo. Rasanya sajian mie, dimana pun jenis apa pun, sudah jadi salah satu opsi asupan yang bejibun penggemarnya. Selain warteg dan masakan padang, mie ayam – menurut saya – jadi incaran para penggemar jajanan. Baik itu disajikan oleh resto, rumah makan besar atau kecil, dan gerobakan sekalipun. Menurut kalian gitu juga gak sih?

Menemukan Mie Keriting Benhil Mas Pujo dari Media Sosial

The power of social media. Yup!!

Untuk urusan lambung dan destinasi wisata kuliner, sumber tersahih yang menjadi acuan saya adalah media sosial khususnya platform Instagram. Akun terbanyak yang saya ikuti yah para food vlogger, food blogger, resto-resto di hampir seluruh Indonesia, dan tentu saja rekan seprofesi. Ini saya lakukan karena memang seneng menjelajah dunia kuliner termasuk merekamnya dalam lensa kamera. Apalagi semenjak saya bertekad untuk serius di lahan food blogger and photographer. Passion yang saya temukan selain dunia menulis, crafting, dan wire jewelry design.

Salah satu yang saya temukan dari Instagram adalah Mie Keriting Benhil Mas Pujo yang berada di kawasan Benhil. Sebuah area di tengah ibu kota Jakarta yang dipenuhi oleh berbagai pilihan destinasi wisata kuliner. Mulai dari gerobakan, warung kecil, termasuk resto dengan fasilitas yang lebih mumpumi. Jenis hidangannya pun beraneka ragam. You name it lah. Asal mau berjalan menyusur dari ujung ke ujung, semua sisi dipenuhi oleh jajanan beraneka rupa. Lokasinya yang strategis juga menjadi strong point dari kawasan Benhil.

Dulu, saat saya masih nge-kos di kawasan Karet, Kuningan, yang jaraknya hanya sekitar 1-2km dari Benhil, saya dan teman-teman seringkali menikmati waktu sembari makan malam di Benhil, setelah pulang kantor. Kami bahkan seringkali yah jalan kaki aja. Tanggung soalnya naik kendaraan umum. Apalagi di zaman itu belum ada kendaraan on-line seperti gojek, gocar, dan lain-lain. Lumayan sih jauhnya tapi jika dinikmati sambil ngobrol dengan teman-teman, jarak itu seperti gak terasa. Malah jadi makin kelaparan dan lahap makannya.

Ketika saya kembali lagi ke kawasan ini karena kangen dengan Rumah Makan Padang Bopet Mini dan menelisik beberapa unggahan di IG, perhatian saya mendadak terpaku pada Mie Keriting Benhil Mas Pujo tersebut. Foto-foto dan cerita tentang warung ini menggoda betul. Semua yang pernah berkunjung memuji kelezatan dan pelayanannya tanpa ragu. Cus lah. Mari dibuktikan sendiri.

Semangkok Kelezatan Mie Keriting Benhil Mas Pujo

Lokasi Nyempil Antara Bengkel Motor dan Photo Copy

Meski sudah sering main dan jajan di kawasan Benhil (Jl. Bendungan Hilir Raya), saya nyatanya tetap butuh dibantu google maps untuk benar-benar mencapai Mie Keriting Benhil Mas Pujo tepat pada posisinya. Kenapa? karena memang dari ujung ke ujung, kawasan Benhil tuh padat luar biasa. Jumlah penjaja kuliner – kalau mau dihitung – mungkin ada ratusan. Selain – tentu saja – berbagai usaha lain dan beberapa kantor seperti bank, supermarket, salon, masjid dan usaha photo copy.

Saya sempat lieur dan harus menengok berulang kali karena ternyata warung Mie Keriting Benhil Mas Pujo ini posisinya cukup nyempil, berada di antara bengkel motor dan outlet photo copy. Penandanya adalah sebuah banner dengan tulisan yang besar-besar, huruf berwarna merah dan warna kuning untuk kainnya. Tapi sayangnya banner ini tidak diikat permanen di bagian bawahnya. Jadi saat terhembus angin, kainnya akan melambai-lambai dan cukup sulit untuk langsung membaca tulisan yang ada di banner tersebut.

Saat berkunjung ke sana, di hari Minggu, kebetulan traffic tidak terlalu padat. Jadi saya bisa menyusur dengan ritme laju kendaraan yang cukup pelan. Dan karena banyak toko dan kantor di sekitar yang tutup, saya tidak kesulitan untuk mencari tempat parkir. Sementara kalo weekdays, terutama saat waktu makan, padatnya nauzubillah. Jadi biar gak mumet nyari parkir, mending jalan kaki (dengan mobil terparkir di tempat yang agak jauh) atau naik angkot yang melewati Benhil dari ujung ke ujung.

Oia, persis di atas warung atau nyempil di gang antara warung mie ini dengan bengkel, ada salon atau jasa treatment tubuh dan wajah. Saya sih tidak lihat langsung saking padatnya ruangan.

Warung mie nya aja formasinya memanjang atau panjang ke belakang. Di sisi depan kita langsung melihat gerobak layaknya penjual mie. Kemudian ada meja kasir dan kulkas berukuran sedang yang menampung sekian banyak minuman dingin. Setelah itu berjejer banyak meja dan kursi kayu. Memanjang ke belakang. Banyak banget. Dan karena cukup sempit dan sering padat pengunjung, hati-hati aja saat melangkah. Bisa senggol-senggolan. Di tengah area makan, ada toilet, sebuah dapur kecil tanpa kompor, kulkas mini, lalu sebuah pintu lagi yang terhubung dengan gang kecil di sebelah kedai.

Saya tidak bisa bilang kedai ini bersih ya. Tapi kondisi tempatnya cukup tertata meski langit-langit ruangan gak tinggi. Para petugas juga lumayan banyak. Jadi saat ada yang selesai makan, meja bisa cepat dibersihkan. Langkah-langkah penting yang memang harus diperhatikan di sebuah ruangan yang tidak luas sementara tamu datang silih berganti.

Semangkok Kelezatan Mie Keriting Benhil Mas Pujo

Membuktikan Kelezatan Mie Kerinting Benhil Mas Pujo

Saya, suami, dan anak-anak mendapatkan meja yang di belakang. Saat duduk di meja sudah tersedia lembaran menu (kertas berwarna yang sudah dilaminating), wadah berisikan berbungkus-bungkus potongan pangsit goreng, sambal bijian dan botolan, kecap, garpu, sendok dan sumpit yang masih tertutup plastik.

Menunya sederhana saja. Mie ayam yang dimasak asin atau manis/yamin. Kombinasinya juga standard. Ada bakso, pangsit kuah dan pangsit goreng. Minumannya juga seperti warung-warung biasanya. Minuman botolan atau teh dalam gelas. Ada juga jeruk perasan. Dingin atau pun panas. Tapi saya lebih sering mesen teh botol dingin. Pilihan minuman – yang menurut saya – paling pas dengan sajian hangat seperti mie ayam. Apalagi kan belakangan bulan, Jakarta tuh panas kejengkang.

Di kunjungan pertama, saya memutuskan untuk mencoba mie keriting asin lengkap dengan bakso dan pangsit. Yang bikin kaget adalah porsinya. Beeuuhhh. Buanyak banget. Untuk saya yang lambungnya sudah kisut, butuh extra effort untuk menghabiskan semangkok penuh mie keriting tersebut. Apalagi yang saya pesan dilengkapi dengan bakso dan pangsit yang masing-masing dua buah. Ukurannya juga cukup besar.

Kesan pertama saat mangkoknya nangkring di hadapan saya, selera makan langsung bangkit. Selain kuah kaldu di sebuah mangkok kecil, Mie Keriting Benhil Mas Pujo menyajikan tambahan daun bawang yang banyak bener. Suami yang memang hobi menikmati aneka masakan dengan berlimpah daun bawang, langsung cerah ceria. Selain itu, potongan ayamnya pun berlimpah ruah. Semua serba banyak pokoknya.

Yok bicara soal rasa.

Bagi penggemar mie ayam dan semua pelengkap yang menyertainya, rasanya patut dapat pujian. Mie keritingnya ter-rebus dengan kematangan yang pas. Topping ayamnya juga terlihat termarinasi dalam waktu yang lama. Sehingga rasanya nonjok bener. Potongannya juga gak terlalu kecil-kecil. Dan jumlahnya banyak. Puas bener.

Bakso uratnya jempolan. Dari sekian banyak bakso urat yang pernah saya nikmati, di Mie Keriting Benhil Mas Pujo adalah salah satu yang terbaik. Saya juga coba mencoba pangsit kuah. Sayangnya isinya dikit banget. Jadi cuma bisa merasakan kulitnya. Yang lebih asik tuh pangsit gorengnya yang dipotong panjang-panjang dan dibungkus plastik. Jadi rasa kriuknya tetap bertahan. Beneran bisa beralih fungsi sebagai kerupuk yang melengkapi dan membangkitkan selera makan kita.

Di kunjungan berikutnya, saya memutuskan untuk mencoba mie keriting yaminnya. Menurut saya sajian yang ini manis gurihnya tanggung. Kurang begitu terasa. Jadi untuk saya pribadi, mie keriting asin lebih oke.

Untuk harga masih ramah untuk dompet. Harga mie keritingnya antara 20K – 25K/porsi. Tambahan menu lainnya berkisar antara 3K – 25K. Minuman juga murah-murah. Ditawarkan dengan harga 3K – 8K. Dengan makan berempat, saya dan keluarga biasanya menghabiskan dana maksimum 150K. Rincian lengkapnya ada di foto paling bawah ya. Pembayaran bisa dengan cash atau lewat QRis. Jadi jangan takut saat ketinggalan dompet. Yang penting ada HP dan terhubung dengan aplikasi pembayaran on-line. Sungguh memudahkan.

Semangkok Kelezatan Mie Keriting Benhil Mas Pujo

Kesan Pribadi Untuk Mie Keriting Benhil Mas Pujo

Saya dan keluarga penggemar aneka sajian mie. Di lingkungan perumahan di mana saya tinggal sekarang, banyak banget pilihan jenis masakan ini. Ada yang versi Bangka, versi Wonogiri, ala Tiongkok, dan banyak yang melahirkan bumbu dan sajian khas sendiri, seperti misalnya Mie Gacoan, Solaria, plus aneka ramen. Rata-rata sudah saya coba. Dan karena memang menyukai (baca: hobi), dari semua yang saya konsumsi tidak ada yang gagal rasa meski sentuhannya beragam. Jadi kehadiran Mie Keriting Benhil Mas Pujo sejatinya melengkapi semua jelajah kuliner yang pernah mampir di indera perasa saya.

Jika menilik soal tempatnya, saya sih berharap agar kedai ini bisa lebih appropriate, rapi, cantik, dan tertata apik secara visual. Tidak perlu yang mewah-mewah karena mungkin akan terlalu memakan modal. Tapi setidaknya dindingnya terbangun dengan semen permanen dan atap yang lebih nyaman (tinggi dan tertutup dengan baik). Apalagi jika dilengkapi dengan kipas angin atau pendingin ruangan khusus untuk area makan untuk sebuah kenyamanan.

Tapi pilihan terakhir ini tentu saja ada konsekuensinya. Tagihan listrik pastinya akan lebih meningkat. Namun jika pemilik kedai bisa mengatur dan menghitung operational cost yang tak memberatkan, saya rasa usulan ini patut dipertimbangkan. Saya kok melihat, dengan cuaca Jakarta yang sungguh “menantang” kenyamanan, tempat dengan berpendingin ruangan pastinya bakal bikin betah para tamu untuk berlama-lama di dalam kedai. Lumayanlah. Kondisi begini kan bisa (sangat) mengurangi cucuran keringat karena mengkonsumsi masakan yang hangat-hangat.

Hal lain yang saya usulkan adalah soal seragam para petugas. Bukan hanya sebagai penanda diri tapi juga memunculkan kesan kerapihan, profesional serta memudahkan para tamu untuk berkomunikasi. Saya sendiri sempat celingak-celinguk mencoba mencari petugas. Baru berani memanggil saat melihat seseorang berjalan sembari membawa nampan. Nah baru deh yakin kalo itu petugas.

Selainnya sudah ok banget.

Semoga kedepannya kedai Mie Keriting Benhil Mas Pujo ini semakin berkembang, kualitas sajiannya tetap berkualitas, pelayanannya semakin oke, dengan kondisi tempat yang jauh lebih baik lagi. Coba aja intip IG @miekeritingbenhil untuk melihat keseruan kedai ini dan berbagai liputan dari para pengunjung.

Semangkok Kelezatan Mie Keriting Benhil Mas Pujo

Semangkok Kelezatan Mie Keriting Benhil Mas Pujo

Blogger, Author, Crafter and Photography Enthusiast

annie.nugraha@gmail.com | +62-811-108-582

20 thoughts on “Semangkok Kelezatan Mie Keriting Benhil Mas Pujo”

  1. Wuaaaaahhhhh… memang khaaan lezat dan nikmat makan mie ayam keriting mas Pujoooo πŸ˜˜πŸ˜˜πŸ‘πŸ‘ 25K aja semangkok pake bakso dan pangsit basah udah bikin begah. Eh, masa waktu itu suamiku nambah loh wkwkwkwk…. Iya sih tempatnya seadanya dengan kipas angin. Tapi mayan lah. Kalau jadi estetik dan ber-AC ntar jadi mahal harga mie nya hihihi. Sip mbak Annie πŸ₯°

    Reply
    • Salah satu postingan yang bikin aku penasaran sama tempat ini adalah dari IG dan blog nya Fitri. Beberapa bulan berikutnya baru bisa terlaksana. Dan beneran seenak itu ya Fit. Gak kaget kalau Fitri dan suami sudah bolak-balik ke sini.

      Hahahaha. Emang sih bakalan naik harganya kalau dibuat lebih estetik tempatnya karena ada operational cost yang bertambah. Tapi aku membayangkan makan lahap di sini tanpa harus keringetan dan takut atapnya runtuh hahahaha.

  2. Kalo denger benhil ingetnya langsung bakso benhil sih. Apa masih ada hubungan ya antara bakso benhil dan mie kriting benhil? Btw apapun itu, tetep ngiler lihat foto-foto Kak Annie. Bening dan pas banget jadi pelengkap artikel. Kalo kata anak sekarang, foto yang bisa anda rasakan, hehehehe…..

    Reply
    • Baso Benhil lain lagi Mas. Ada memang warung yang menjualnya. Tapi saya belum pernah mampir.

      Alhamdulillah. Semoga foto-fotonya bisa mewakili kelezatan Mie Keriting Benhil Mas Pujo. Kapan ke Benhil mampirlah kemari ya Mas Adi.

    • Yup bener. Kalo naspad yang terkenal di sana itu namanya Bopet Mini. Mie Aceh juga ngetop memang. Cuma saya lupa namanya. Posisinya dekat sama masjid.

  3. Saya baru tahu kalau Benhil itu adalah kependekan dari Bendungan Hilir Raya.

    Walau posisinya diapit bengkel dan fotocopy, tapi kalau rasanya memang juara, pasti tetap diburu para pembeli ya mbak.
    Semoga aja, penataan tempatnya bisa lebih oke lagi, walau posisinya tetap di situ.

    Reply
    • Iya Mbak Nanik. Dan Behil itu area legendaris di tengah kota Jakarta. Bersinggungan dengan Jl. Jend. Sudirman dan Semanggi.

      Bener Mbak. Kalau sudah lengket sama rasanya, Mie Ayam Keriting Pujo di Benhil ini banyak diburu para penggemar mie ayam. Dan memang seenak itu. Kapan dinas ke Jakarta, mampir ke sini Mbak. Gampang nyarinya.

  4. auto krucuk-krucuk lihat foto-fotonya Mbak Annie

    saya emang paling “lemah” lihat mie ayam dan mie bakso.
    Segala macam diet ambyar begitu lihat mie ayam atau mie bakso :D :D

    Walau seperti review Mbak Annie kali ini, tempatnya nyempil dan terkesan jorok

    Untunglah anak-anak saya meniru saya yang gak terlalu ngeributin tempat makan, yang penting rasanya lezattt

    Reply
    • Karena menempati bangunan lama, suasananya memang biasa Mbak. Semoga tempatnya bisa sedikit dirapikan dan direnov kalau bisa malah. Jadi gak terkesan gelap dengan langit2 ruangan yang old banget.

      Mie ayam seng ada lawan memang. Kegemaran sejuta umat.

  5. Ada banyak hidden gem di Benhil. Seru banget ceritanya Mbak Annie! Nggak nyangka ya, di Benhil ada mie keriting yang jadi favorit banget. Ngebayangin Mbak Annie jalan kaki sama teman-teman dari Karet sampe nostalgia makan malam pas zaman kosan dulu kayaknya aku juga relate meski sedikit beda lokasi.

    Porsinya juga bikin kenyang banget, plus toppingnya banyak, pokoknya bikin ngiler deh. Makasih ya Mbak Annie udah sharing pengalaman kuliner yang seru ini. Ya kali aja nanti pas weekend seliweran sekitar Benhill. Semoga bisa nyobain langsung kalau ke sana nanti.

    Reply
    • Secara ya Benhil ini kawasan legendaris. Dari zaman aku SMA – bahkan mungkin sebelumnya – Benhil tuh dah ngetop kemana-mana. Beberapa diantara rumah makannya juga masih bertahan hingga saat ini. Luar biasa. Bisa jadi memori untuk orang bernostalgia juga.

  6. Kulineran enak walau ditempat tersembunyi selalu menemukan penikmatnya ya mbak, apalagi harga bersahabat banget sama kantong jadi bikin tambah asik makan deh😍

    Reply
  7. Dengan harga seperti itu, masih terbilang terjangkau sih. Karena di tempat daku ada yang segitu juga harganya.
    Nah yang bikin penasaran tentunya cita rasanya.
    Terserah nih mau pilih bakso atau mi ayamnya. Paling ya gabung aja mi ayam bakso wkwkwk.
    Gasskeeun lah ke Benhil

    Reply
    • Sekarang ya Fen. Jajanan harga 20-30an ribu tuh sudah standard. Apalagi kalau Fenni lihat porsinya. Harga, kuantitas, sama kualitas tuh seimbang banget.

  8. Wah…aku kok kebayang pengen nyobain baso uratnya loh. Beberapa kali makan mie baso atau baso kuah, baso uratnya campuran tulang…hiks…
    Suka banget soalnya baso urat, tapi kalau dicampurin tulang ya…gimanaa gitu.
    Mienya bisa terlihat kenyal gitu yah. Topingnya juga mewah…
    Kapan yaa aku ke BenHil?…

    Reply

Leave a Comment