
Selama pandemi berlangsung baru kali ini saya dan keluarga dine-in di restoran. Hal ini kami lakukan dengan tujuan meminimalisir kontak dengan orang lain. Salah satu cara untuk menghindar dari virus Covid-19 yang hingga saat saya menulis ini, masih meliputi tanah air. Menyebar hampir di setiap kota. Malah angka penderitanya terus bertambah dari hari ke hari.
Alasan memilih Padang Merdeka sebagai tempat dine-in pertama adalah lebih karena kami sekeluarga memang menggemari lauk padang yang bersantan menyelerakan itu dan tentu saja kualitas masakan dari jenama ini. Hal lainnya adalah karena letaknya yang tidak jauh dari rumah. Sekitar 3km saja. Alasan terakhir adalah karena tidak (terlalu) padat pengunjung.
Kami sudah mengunjungi 3 outlet Padang Merdeka sebelumnya. Di Tebet, Mall Kelapa Gading dan daerah wisata Kota Tua. Jadi yang di Cikarang ini adalah outlet ke-4. Sebenarnya gak nyangka juga kalau Padang Merdeka mau buka cabang di sini karena banyak pebisnis kuliner dengan jenama besar yang menganggap bahwa area Cikarang tidak begitu menjanjikan. Jadi saat tahu mereka ada di sini plus bisa memesan lewat layanan on-line, Padang Merdeka pun selalu jadi incaran saat kangen dengan masakan ala Minangkabau ini.
Baca juga: PADANG MERDEKA. Resto Dengan Hidangan Berkualitas dan Tampilan Kekinian
Ambience yang Sederhana Tapi Menarik


Terik menyerang saat kami memarkirkan mobil persis di samping resto. Meskipun dikelilingi oleh banyak ruko di kanan dan kiri, parkiran tampak lengang. Hanya satu dua kendaraan yang terlihat parkir. Walaupun berada agak ke belakang, bangunan Padang Merdeka gampang banget dicari. Selain memasang signage yang tinggi besar dan terlihat dari depan jalan raya, posisi hook dan warna shocking red membuat kita mudah untuk mengenalinya. Belum lagi dibantu oleh hadirnya billboard kain besar terpampang di jalan raya menemani beberapa spanduk di lingkungan ruko tempat mereka berada. Cuslah gak bakalan nyasar ini sih.
Seorang petugas menyambut saat kami membuka pintu utama. Protokol kesehatan pun dilakukan. Tampak semua petugas berseragam mengenakan masker yang sama. Salah seorang petugas menyapa kami dengan ramah dan seperti biasa menanyakan apakah akan menikmati makanan hidangan atau ala carte. Ah, wajib dong hidangan lengkap. Justru itu kan senengnya dine in di resto padang.
Saya menyempatkan diri melihat interior dan pembagian ruang di dalam resto sebelum duduk manis menikmati hidangan. Yang pertamakali menarik perhatian dan selalu menjadi ciri khas Padang Merdeka adalah wall mural yang didominasi oleh warna merah. Lukisan sarat nasionalisme yang salah satunya adalah menampilkan wajah proklamator dan Presiden RI ke-1, Soekarno. Di setiap outlet Padang Merdeka, setidaknya dari keempat tempat yang (sudah) kami kunjungi, pasti ada lukisan beliau. Seringnya diikuti dengan naskah proklamasi yang mewakili penamaan “merdeka” yang disematkan atau beberapa kalimat yang disampaikan beliau saat berorasi.
Di salah satu dinding terluas, saya menemukan tulisan besar yang indah tak terkira. Kalau dilihat dari dekat sih 3D nya gak begitu tertangkap secara visual. Tapi saat kita berdiri dari kejauhan tertentu, keunikannya mampu meninggalkan kesan di hati. Para tetamu diajak untuk melihat bendera merah putih terbentang melebar kemudian di atasnya terpampang tulisan Padang Merdeka, teks proklamasi dengan handwriting yang persis sama dengan naskah aslinya, dan seruan retorik serta siluet para pejuang. Semua diurut dalam rangkaian gradasi dengan warna merah, putih, orange, dan hitam.

Di area makan utama ini ada juga open kitchen yang dilengkapi dengan deretan wadah gerabah berisikan pilihan lauk dan spot khusus untuk mengolah minuman. Karena pengunjung selama pandemi berlangsung relatif sepi, Padang Merdeka tidak menyediakan stok masakan yang banyak. Jadi saya paham saat melihat piring-piring gerabah yang besar-besar itu sebagian kosong tak berisi.
Pembagian ruangan cukup bijak. Demi kenyamanan pengunjung, terutama untuk mereka yang tidak merokok, Padang Merdeka menyediakan area khusus untuk para ahli hisab. Tentu saja dilengkapi dengan peralatan pengganti udara yang memadai. Hanya saja tidak ada pembatas yang cukup, tidak berpintu khusus dan jaraknya cukup dekat dengan area non-smoking. Jadi kalau ruangan itu penuh pengunjung bukan gak mungkin asapnya akan beredar ke seluruh ruangan. Perlu banget diperhatikan untuk mereka yang memang tidak kuat dengan ruangan berkabut. Oia karena space ini full berdinding kaca, lebih nikmat nongkrong di sini saat senja atau malam hari. Atau pas hujan terus dengan derasnya. Memandangi percikan air yang menempel di dinding kaca biasanya meninggalkan kesan di relung kalbu. Apalagi jika ditambah dengan segelas kopi. Aaahh lupa daratan inget lautan.
Nikmatnya Aneka Hidangan

Rasanya gak ada deh orang Indonesia yang gak suka masakan Padang. Apapun itu versinya, setenar apapun jenamanya, dan dimananapun restonya berada. Saat mati kutu dengan pilihan menu, biasanya makanan padang selalu jadi solusi jitu, selain nasi goreng dan mie goreng yang dijual abang-abang pake gerobak.
Pun saat saya kedatangan tamu dari luar negeri dan dapat giliran untuk meluangkan waktu dengan mereka (offices’ guests entertainment). Setiap mereka tanya makanan apa yang wajib mereka coba, saya selalu hadir dengan jawaban, “You must try Padang restaurant”. Dan selanjutnya, untuk lebih meyakinkan, akan bersambung dengan penjelasan soal rendang yang memang (sudah) populer di kalangan pecinta kuliner dunia. Dan itu the best nya ada di resto padang. The most delicious food in the world (biar tambah kesengsem).
Tapi biasanya kalau ke Padang Merdeka, ada beberapa menu yang menurut saya itu jawara dan berbeda dibandingkan dengan resto sejenis. Masakan yang sangat digemari saya dan keluarga. Menu-menu tersebut adalah telor bebek dadar yang garing, ayam goreng crispy, rendang jengkol, sayur ubi tumbuk (masakan Medan) dan kikil. Telor dadar dan ayam goreng (2 yang disebutkan pertama) akan dihidangkan upon request. Kemudian untuk kikil. Sepanjang sejarah menikmati lauk kikil, saya mencatat bahwa masakan yang 1 ini bener-bener jempolan kalau kita berkunjung ke resto padang yang sudah eksis dengan nama besarnya. Termasuk salah satunya Padang Merdeka. Di sini kikilnya terasa lembut, empuk, gak susah buat dikunyah. Gak bikin gigi dan rahang berantem. Seng ada lawan lah kalau bicara soal kualitas masakan kikilnya. Untuk menu lainnya, secara umum, saya bisa sampaikan bahwa kualitasnya setara/hampir sama dengan jenama-jenama populer lainnya.

Personal Review
Secara umum, Padang Merdeka buat saya adalah salah satu resto Padang yang berada diperingkat 5 teratas. Meskipun mereka lahirnya belakangan dibandingkan dengan rekan-rekan di line business yang sama. Awareness mereka akan kekuatan medsos juga bagus. Khususnya lewat akun IG @padangmerdeka. Salah satu tools brand imaging yang setidaknya mampu merangkul customer yang melek teknologi. Lewat medsos juga mereka menampilkan produk yang menggugah selera dan melakukan berbagai kegiatan promosi sesuai dengan porporsinya.

Secara ukuran fisik, Padang Merdeka yang ada di Cikarang gak begitu besar. Pengaturan interior designnya juga tidak megah. Tapi kenyamanan fasilitas, kualitas masakan, dan kebersihannya cukup terjaga. Cocok dan pas untuk menjamu tamu istimewa. Pastinya masuk jadi salah satu restoran dan pilihan kuliner berkualitas di kabupaten Bekasi. Daerah tempat saya dan keluarga tinggal selama 20 tahun belakangan.
Untuk harga, Padang Merdeka masuk dalam skala premium. Namun tetap setara dengan beberapa jenama yang sudah punya nama dan dikenal bergengsi oleh masyarakat luas. Yang penting diingat adalah harga yang ditetapkan setara dengan kualitas asupan yang mereka hidangkan. Moto yang selalu saya pegang untuk menetapkan kelas nya sebuah restoran. You deserve something equal to it’s value.
Kapan kalian ke Cikarang cus kabarin saya ya. Kita makan bareng di Padang Merdeka.

#PadangMerdeka #PadangMerdekaCikarang #RestoPadang #KulinerMinangkabau #KulinerNusantara #KhasIndonesia
Galeri Foto



