Pura ini sering banget tak liat fotonya dari berbagai tautan travel (jalan-jalan) tapi gak pernah berhasil ditemukan. Saat awal Agustus 2018 barusan balik ke Bali, bermodalkan GPS di tangan, Pura ini tak terbaca di arahan/petunjuk jalan. Kami (saya dan Dewi) malah nyasar diarahkan masuk ke jalan buntu yang belakangan saya sadari berada lumayan jauh dari Pura. Plusnya lagi, supir yang kali ini menemani kami, Pak Rofi, tidak begitu lihai dan hafal dengan jalan-jalan yang ada di Ubud. Klop sudah.
Mondar mandir di tengah kemacetan, awalnya saya sempat putus harapan untuk tidak melanjutkan perjalanan. Tapi setelah menimbang perjuangan untuk mencapai Ubud yang tidak sedikit, saya mencoba bertahan sekali lagi. Masak sih, puluhan kali main di Ubud gak nemu Pura yang cantik dan sangat populer ini?
Semakin grogi dengan lalu lintas yang stuck dan bunyi klakson gak sabaran dari beberapa pengendara, saya memutuskan untuk turun di satu tempat, bertanya, dan melanjutkan pencarian dengan berjalan kaki saja. Masalah mobil parkir tak pasrahkan saja dengan Pak Rofi. Keputusan yang kudu diambil karena untuk menyusuri (pusat kota) Ubud yang super padat pertimbangan berjalan kaki keknya paling tepat.
Turun di tengah jalan diantara para pejalan kaki yang memenuhi trotoar, kami memilih untuk bertanya ketimbang mengandalkan mobile map. Dan benar saja. Ternyata Pura yang kami cari-cari berada persis di samping tempat kami berdiri. Tak ada tulisan apapun. Hanya sebuah gerbang besi kecil dan bale-bale berukuran sedang di pintu masuk. Dengan adanya bangunan ini, Pura pun otomatis tidak keliatan dari jalanan. Jadi buat teman-teman yang ingin berkunjung ke sini, carilah dulu Cafe Lotus yang berada di Jl. Raya Ubud ya. Cafe inilah yang menjadi titik arahan penemuan karena memang menyatu dengan Pura. Dan saat saya berkunjung, beberapa pekerja sedang merapihkan outlet Starbucks di sisi yang berbeda. Gak besar sih ukurannya tapi lumayan bisa jadi pertanda untuk pencarian.
Tidak ada biaya masuk (tiket masuk) untuk menikmati keindahan Pura yang bernama lengkap Pura Taman Kemuda Saraswati. Dibangun antara tahun 1951-1952 untuk keluarga kerajaan Sukawati, Ubud, Pura dengan ratusan bunga teratai ini didirikan dalam rangka pemujaan terhadap Dewi Saravati (Saraswati/Dewi ilmu pengetahuan dan seni) oleh seorang perancang bangunan tradisional Bali, I Gusti Nyoman Lempad.
Melewati seorang bapak-bapak yang menawarkan tiket pertunjukan tari yang regular diadakan oleh Pura Saraswati, beberapa langkah kemudian saya langsung terpana dengan keindahan sebuah rancang bangun khas budaya Bali. Di hadapan saya terpampang sebuah kolam besar berisikan ratusan tanaman bunga Teratai (Lotus Pond) dengan jembatan kecil yang membelah persis di tengah kolam. Setelah melewati kolam ini, kita akan bertemu dengan undak-undakan seperti panggung kecil dengan lambang teratai, area panggung besar di lapisan berikutnya, kemudian sebuah gerbang besar menuju bagian dalam Pura. Di samping kanan kiri pintu Pura, ada 2 buah pohon besar, yang terlihat menua dan tampak kering tapi keren banget buat difoto.
Persis di bagian bawah panggung, ada kolam kecil di sisi kanan dan kiri. Kolam ini dihiasi dengan patung-patung memegang kendi yang mengucurkan air. Kolampun diisi dengan banyak daun bunga Teratai. Sementara di sekeliling kolam dilengkapi dengan berbagai tanaman yang terlihat sangat terawat. Sentuhan penataan yang ciamik dan adem banget menurut saya.
Mendampingi gerbang besar Pura yang berada di tengah, di ujung kanan dan kiri juga ada pintu masuk dengan ukiran yang tak kalah indahnya. Gerbang kayu bercat emas dengan tumpukan ukiran 4 lapis tampak menjulang tinggi. Di sini saya sempat memotret sepasang wisatawan Perancis yang bergantian memotret saya dan Dewi di tempat yang sama.
Membalikkan badan di titik tengah pijakan teratas Pura, rasa kagum langsung merangsek ke dalam dada. Memotret dari sisi manapun rasanya gak ada yang gagal. Semua tampak cantik. Cafe Lotus yang lebih terlihat dari arah ini pun memberikan sentuhan kekhasan tersendiri bagi setiap jepretan. Apalagi melihat kolam yang penuh dengan daun teratai (sayangnya lagi tidak berbunga) dari ketinggian tertentu, menjadikan tanaman air ini indah tak terkira. Untuk saya yang memang menyukai Bunga Teratai, berlama-lama di sini gak akan pernah membosankan. Dan ketika pulang, terus terang saya menyesal. Kok tidak nongkrong dulu di Cafe Lotus ya. Padahal sedang tidak diburu waktu.
Photo Gallery
#PuraTamanSaraswati #PuraDiUbud #WisataUbud #WisataBali #PuraDiBali #DestinasiWisataBali #VisitBali #Pura #Bali
Salah satu destinasi di Bali ialah Saraswati, perjuangan kesana cukup salut tidak putus asa dan semangat. Bunga teratai dan pura menjadi kekhasan wisata tersebut. Belum kesana? Menurut saya bagus
Cantik, indah, dan unik, adalah katakata yang ga pernah bisa dilepaskan tiap kali memuji keindahan taman-taman di Bali. Khas banget, dan nuansanya tuh selalu adem, kayak sesuatu yang selalu berhubungan dengan kesejukan dan kesegaran.
Taman di Pura Saraswati ini pun tak cukup kata buat memujinya. Kebayang umat yang beribadah, pasti bisa merasa tenang dan khusuk saat berdoa, karena suasananya memang dapet banget. Jadi kangen main ke Bali lagi. Kapan ya? :D
Setuju Rien. Meski pada awalnya penuh perjuangan untuk sampe ke sini, kekaguman langsung merangsek ke dalam dada ketika masuk, meski hanya baru di bagian depan Pura. Ubud, Bali, selalu cantik untuk dinikmati. Gak pernah ada rasa bosan setiap ke sini meski harus bermacet-macetan.
Yok Rien. Pengen nian aku ngajak awak ke Bali. Pasti foto-fotonya cetar di tanganmu yang kecil itu hahahaha. Kagek nginap di villa kami bae yang di Uluwatu yo.
semoga bisa berkunjung kembali kalau teratainya berbunga. pasti indah banget liat warna-warna merah di kolam.
bangunannya bagus banget, ukiran-ukirannya indah.
Aamiin YRA. Semoga pandemi cepat berlalu ya Mbak. Biar bisa bebas lagi travelingnya.
Ketika GPS tidak membantu, Gerakan Penduduk Sekitar alias bertanya memang efektif ya, Mbak. Berasa mencari hidden gems kalau begini. Puranya terlihat cantik
Buanget Mbak. Setelah berhasil nemu rasanya seneng banget. Dan ternyata saya sering bolak balik lewat jalan ini setiap ke Ubud. Tapi karena gak ada signagenya, jadi gak pernah kepikiran mampir.
Nyoman Lempad, salah satu undagi favoritku di Bali. Karyanya juga banyak itu di Denpasar mba. Ubud emang indah ya mba, tapi udah macet bangetttt. Hahaha. Soalnya jalannya kan kecil, sementara arus wisatawan mancanegara yang ke sana sudah semakin ramai. Nyari parkir apalagi, duuuh susahnya di Ubud.
Aahh sama Mbak Mutia. Saya juga mengagumi beliau. Karya-karyanya luar biasa indah.
Nah itulah. Kenapa ya jalan-jalan di Ubud itu tidak dilebarkan. Masalah macet jadi gak pernah teruraikan. Boro-boro mau cari parkir ya mobil mau lewat aja penuh perjuangan hahahaha. Enaknya memang kalo kesana tuh didrop aja. Trus nginep. Pulangnya baru dijemput lagi.
Bali selalu indah ya mbak ..kayaknya kalau sampai Bali tuh bawaanya males pulang hihi..btw aku baru ngeh lho ada tempat Taman Saraswati ini..kurang jauh nih aku mainnya kalau ke Bali..besok2 lah kusempatin mampir di sini
Betah kalo dah di sana. Saya aja yang 3-4 kali setahun ke Bali gak pernah ngerasa bosan. Selalu ada hal baru untuk telusuri dan dilihat.
Nah, saya juga baru tahu tentang Taman Saraswati ini. Taunya juga lewat IG nya temen yang orang Denmark. Dia sudah nyampe duluan. Padahal saya sering lewat depan jalannya hahahaha.
Mencari pura ini ga boleh malas bertanya berarti ya.
Aku juga penyuka bunga teratai dan lotus, mba.
Ngelihat kolam yang penuh teratai di Pura Taman Saraswati ini saat bunganya pada bermekaran, wuih pasti tjantik dan indah banget.
Bener banget. Malu bertanya sesat di jalan. Gak boleh cuma ngandalin GPS.
Duh sama banget Mbak. Waktu saya berkunjung ini, Lotusnya belom bermekaran. Kata yang jaga, bakal mekar semua setelah 1 bulan kedepan. Saya loh sampe bela-belain balik lagi ke Bali, 1 bulan setelah itu. Daannn alhamdulillah bisa menyaksikan ratusan Lotus bertebaran di semua sisi.
Puranya enggak besar tapi eksotik. Lihat hasil jepretan kak Annie saja, jadi berharap pengen ke sana juga saya, hehehe. Di catat dulu ini, patokannya adalah cafe lotus. Semoga saya bisa berkunjung juga ke sini
Puranya besar banget Mbak. Yang saya potret ini baru bagian depannya aja. Puranya sendiri ada di bagian setelah kolam ini. Sayangnya tidak bisa diakses oleh publik.
Bener banget. Patokan ke sini adalah CAFE LOTUS dan STARBUCK di sebelahnya. Waktu saya ke sini (di tulisan ini) Starbucknya sedang dalam proses pembangunan. Sekarang sudah eksis dengan manisnya.
Cantik ya?
Jadi teringat dulu ada kolam dengan banyak teratai di depan rumah saya di Sukabumi, indah banget
sayang, karena penghuninya bukan hanya keluarga kami, teratai ngga terawat dan mati
malah air di kolam sekarang surut , hiks
Ya ampun, sayang banget Mbak. Padahal kolam Lotus kalau dirawat akan cantik banget pas bermekaran.
Indah dan cantik bunga teratai apalagi pas datang ke pura taman saraswati pas muncul teratai. Apalagi tiket tidak bayar makin senang aja foto foto
Iya Mbak. Saya betah banget di sini. Sayangnya gak nongkrong dulu di Cafe Lotus. Padahal kalau duduk-duduk dulu di sana sambil memandang kolam teratai pasti menyenangkan banget ya.
Indah dan cantik bunga teratai-nya apalagi bali sebagai destinasi yang mesti kita tulis dalam blog ini, agar masyarakat lebih mengenail Bali
Betul banget
Destinasi wisata yang kalau ke Bali sayang untuk dilewatkan. Bisa masuk wishlist, yang penting kasih catatan ternyata patokannya cafe Lotus ya, biar ke sananya gampang
Yup bener. Salah satu tempat yang wajib dikunjungi saat ke Ubud
Teratainya kalau lagi pas berbunga, pasti jadi makin cantik banget pemandangannya.
Wah, tempat sebagus ini, dan banyak juga dikunjungi wisatawan, tapi nggak ada papan penunjuknya, nggak pakai tiket masuk juga. Jadi memang harus mengandalkan lisan buat bertanya lokasinya ya mbak
Saya sampai bela-belain balik lagi kemari Mbak Nanik. Saat saya kunjungi ini (tulisan ini) lotusnya belum berkembang. 2 bulan berikutnya saya kembali kemari karena penasaran dengan penampakan lotusnya yang penuh berkembang di seluruh kolam. Seneng banget ngeliatnya.
Iya Mbak. Gratis. Tapi akan ditutup jika ada upacara adat atau sembahyangan. Salah satu tempat yang wajib kita kunjungi saat ke Ubud
Bali memang jadi tempat paling menarik bagi turis dan masyarakat lokal untuk berlibur. Menarik sekali sepertinya lokasi Pura Taman Sari tersebut. Ulasan kak Annie tentang Pura ini juga mengingatkan saya saat berlibur ke bali beberapa tahun lalu. Wah, perlu dicoba nih datang ke Pura Saraswati kalo pas liburan ke Bali lagi.. thanks deskripsinya kak, lengkap sekali hehe
Kalau ke Ubud, kesini wajib hukumnya Mas Wahid hahahaha. Tempatnya menyenangkan dan cantik untuk dilihat.