Tiramisusu by Chocomory. Si Manis Oleh Oleh Khas Bandung

Kami berada di seputaran area Riau, Bandung, saat si bungsu bolak-balik mencolek dan merayu saya. Nasi di piring belumlah tandas saat dia berulangkali menunjukkan foto bolu tiramisu. Tepatnya foto dari berderet kotak kue tiramisu dan berbagai cookies dengan ragam varian yang sangat menyelerakan.

Godaan iman dunia perjajanan apalagi nih. Selalu ada aja ya.

Meluncur ke Jl. Anggrek No. 48, Riau, Bandung

Tiramisusu by Chocomory. Si Manis Oleh Oleh Khas Bandung
keranjang di tangan sudah penuh tapi tetap tergoda dagangan yang lain

Nama dan lokasi Tiramisusu by Chocomory pun muncul di layar gawai anak perempuan saya satu-satunya itu. Alamatnya di Jl. Anggrek No. 48. Tak jauh memang dari resto Tepian Rasa Live Seafood yang berada di Jl. Lombok. Tempat dimana saat itu kami berada dan makan siang bersama keluarga.

Melihat jarak antar keduanya tak lebih dari 2km, nyatanya memang kedua tempat ini berada di area yang sama. Area berkumpulnya pusat jajanan, aneka pertokoan (khususnya produk fashion), resto dan hotel atau penginapan yang sangat populer di Bandung.

Bahkan sempat jadi omongan bahwa “belum sah sudah sampai di Bandung kalau belum ke daerah Riau”. Saking populernya Bandung sebagai salah satu destinasi wisata di tanah air. Apalagi dulu, di waktu/masa factory outlet dan street food atau warung tenda sedang naik daun, Riau bagaikan episentrum dari beragam kegiatan wisata di Bandung. Terutama untuk para pejalan asal Jakarta, Bogor dan sekitarnya.

Wisatawan domestik pun tumpek bleg di seputaran Riau saat weekend atau liburan panjang dengan membawa kendaraan sendiri. Jadi urusan parkir pun seret layaknya proses lahiran tapi baru sampai bukaan tiga lalu mandeg gak maju-maju. Cocok gak itu analoginya? Hahahaha.

Bandung sendiri selalu penuh dengan mobil berplat B, F, dan T, setiap akhir pekan atau di masa-masa liburan sekolah. Termasuk disaat kami mampir tepat di 31 Desember 2021, sehari sebelum pergantian tahun.

Jadi saat tiba di Chocomory, keriuhan mencari tempat parkir dan kesibukan beberapa tukang parkir pun tak mengagetkan sama sekali. Motor aja berderet di beberapa sisi. Termasuk persis menguasai setengah lahan parkir di depan toko.

Karena suami terpaksa memarkirkan mobil di pinggir jalan dan menutup beberapa mobil yang sudah nangkring sebelumnya, dia pun memutuskan untuk tidak masuk ke dalam toko.

Tak apa. Orangnya bisa menunggu. Yang penting dompetnya tetap ikutan belanja. Catet.

Tiramisusu by Chocomory. Si Manis Oleh Oleh Khas Bandung
signage atau billboard mini yang ada di fasad bangunan dan eye-catchy banget

Riuh Rendah di Dalam Toko

Tiramisusu by Chocomory. Si Manis Oleh Oleh Khas Bandung
bingung kan mau milih yang mana?

Melewati deretan motor yang terparkir rapi di halaman depan, seorang petugas mengarahkan saya dan Fiona ke pintu masuk yang berada di sisi kanan rumah. Pintu yang sengaja memang dipisahkan dengan pintu keluar agar tidak terjadi penumpukan masa. Tidak ada pemeriksaan suhu tubuh pun cairan pencuci tangan bahkan scan check-in dari aplikasi Peduli Lindungi.

Toko yang tadinya saya kira berupa gedung besar ternyata hanya sebuah rumah biasa seukuran kira-kira 200m2 dan masih berdiri dengan model bangunan lama.

Kalau mau jujur sih luasnya toko rasanya tidak seimbang dengan popularitas dan kesuksesan yang sudah dicapai oleh jenama ini atau Cimory sebagai mother-brand nya.

Saya sempat melongok melihat signage/billboard yang terpasang di sisi depan fasad bangunan sebelum melangkah masuk. Dari penulisan dan beberapa logo pendukung, pengunjung akan langsung tahu bahwa Tiramisusu by Chocomory ini adalah salah satu anggota keluarga besar Cimory.

Namanya aja mirip bukan?

Padatnya parkir mengarahkan pikiran saya bahwa saat itu outlet ini pasti sedang dipenuhi pengunjung. Benar saja. Saya dan Fiona harus menghentikan langkah seketika karena padatnya manusia di dalam toko dan antrian di depan kasir yang sudah mengular.

Sementara menanti antrian 3 baris itu berkurang, saya berpindah ke sisi kiri toko. Satu area atau ruangan khusus penerimaan dan pemrosesan pesanan on-line (via ojol dan berbagai market place).

Ruangan ini meski kecil, pilihan dagangannya banyak banget. Mulai dari kue kering, aneka coklat, keripik, kerupuk dan camilan-camilan lain yang tentunya menggoda rasa. Semua tersusun rapi dalam sederetan rak kayu yang menempel kokoh di dinding. Dikelompokkan sesuai dengan jenisnya sehingga memudahkan pengunjung untuk memilih.

Tiramisusu by Chocomory. Si Manis Oleh Oleh Khas Bandung
RUANGAN KECIL YANG ADA DI SISI KIRI OUTLET. ADA KASIR KHUSUS YANG MENANGANI PEMBELIAN ON-LINE. TAPI SEMUA PRODUK TETAP BISA DIAMBIL UNTUK DIBELI ON THE SPOT

Packaging nya juga bagus-bagus. Plastik pembungkusnya tebal dan tertutup sangat rapat. Gambar atau ilustrasi yang terpampang di bungkus pun jempolan, meski dikerjakan dengan rancangan sederhana dan warna-warna simpel. Dominannya sih warna hitam putih seperti khasnya sapi. Dan saya pun merasakan vibes nya Cimory dan teringat akan outlet Cimory di jalur menuju ke dan dari Puncak yang sempat saya kunjungi dan buatkan artikelnya.

baca juga : cimory riverside. tempat ngaso serba ada di puncak, bogor

Puas memilih camilan yang penasaran ingin dicoba, kami pun mengantri untuk membayar sekaligus membeli the signature product yaitu tiramisu susu di kasir.

Jadi tiramisu susu ini hanya ada di area kasir, diletakkan di dalam lemari pendingin, berdampingan dengan produk-produk dairy Cimory lainnya seperti yoghurt dan lain-lain. Rejekinya, saat giliran kami tiba, masuklah puluhan stok baru yang siap dimasukkan kedalam pendingin.

Wajah Fiona pun langsung cerah ceria. Padahal tadinya sempat khawatir melihat stok tiramisu di belakang kasir mulai sangat menipis.

Tiramisusu by Chocomory. Si Manis Oleh Oleh Khas Bandung
tumpukan tiramisu susu yang baru datang (sisi kiri foto)

Tiramisu Susu yang Laris Itu

Karena sudah sempat browsing di official website nya, Fiona langsung memesan 1 box tiramisu susu original dan 1 box tiramisu susu cookies & cream. Saya sempat mendelik. Melihat ukuran boxnya yang lumayan besar sementara pemakan manis di rumah hanya Fiona, saya sempat khawatir apa yang dia beli terlalu berlebihan.

Tapi saat melihat ekspresi wajah muramnya saat saya minta dia untuk memilih dan membeli 1 saja, saya pun langsung luruh. Ya sudahlah.

Tiramisu susu yang versi original dilengkapi dengan sebungkus chocolate crumble. Sementara yang edisi cookies & cream ditambahi dengan sebungkus cookies crumble yang juga warnanya coklat. Melihat ini saya mendadak ngilu. Apalagi setelah sempat mengintip lelehan coklat yang mendominasi bagian atas kue nya.

Semuanya yang pasti berwarna coklat pekat dan mengandung coklat jenuh yang manisnya luar biasa.

Untuk 2 box tiramisu susu yang super duper manis ini kami harus membayar Rp 75.000,-/box. Sementara untuk camilan lain harganya berkisar antara Rp 25.000,- – Rp 50.000,-/bungkus. Harga yang disesuaikan dengan jenis dan beratnya produk.

Kepikiran dengan seperti apa tiramisu susu yang barusan kami beli, saya membuka tautan Instagram @tiramisusu_bychocomory. Dan sungguh terkesan dengan ilustrasi yang ditampilkan di tautan tersebut.

Tiramisusu by Chocomory. Si Manis Oleh Oleh Khas Bandung
ilustrasi tentang kandungan tiramisu susu (tiramisusu) by chocomory

Chocomory menyebutkan bahwa tiramisu susu (tiramisusu) mengandung 6 lapisan yang disebut sebagai 6 layers of happiness.

Lapisan teratas adalah milk crumble (yang masih dalam bentuk bungkusan). Kemudian diikuti oleh creme milk chocolate (cokelat lumer atau leleh), white chocolate, espresso, bolu putih dan lapisan terbawah adalah bolu coklat.

Amazing!!

Buat saya yang tak paham tentang atau cara pembuatan produk bakery serta cakes, tentu saja langsung kagum dan membayangkan bagaimana sabar dan rincinya pekerjaan membuat tiramisu susu ini. Lapis per lapis, mengikuti takaran tertentu, sesuai dengan standarisasi jenama (Quality Control dan Quality Assurance nya), hingga akhirnya layak untuk dibeli dan dimakan oleh pelanggan.

Kesan Pribadi Untuk Tiramisusu by Chocomory

Tiramisusu by Chocomory. Si Manis Oleh Oleh Khas Bandung
CHOCO-O-BAR CHOCOMORY

Berbeda dengan Fiona, saya bukan penggemar coklat apalagi sampai addicted. Coklat malah justru bisa memunculkan alergi di tubuh saya berupa gatal-gatal di tangan atau di wajah. Jadi saat berkeliling dan melihat sekian banyak tawaran makanan manis yang mengandung coklat, saya tidak begitu tertarik.

But surprisingly, saya menemukan beberapa panganan asin, seperti kerupuk dan sejenisnya yang juga tersusun rapi di rak kayu. Camilan renyah yang biasanya tersedia di beberapa outlet oleh-oleh, khususnya buah tangan khas Bandung.

Hal utama yang ingin sekali saya sampaikan kepada Tiramisusu by Chocomory adalah agar jenama ini menemukan dan pindah ke tempat yang (jauh) lebih besar. Berada di tempat yang lebih luas dengan parkiran yang nyaman, tentunya akan memudahkan dan menyenangkan semua konsumen. Plus tentu saja lingkungan dengan akses jalan yang lebar agar tidak mempersulit pengunjung untuk memarkirkan atau menitipkan kendaraan.

You may think that the above-mentioned are simple tapi sesungguhnya sisi kenyamanan tuh adalah salah satu poin penting untuk menarik publik agar tidak segan untuk datang. Apalagi jika ditambah dengan dekorasi dan interior design instagramable yang mengikuti selera dan kebutuhan pasar. Malah kalau memungkinkan, membuat cafe dan atau tempat ngopi/nongkrong yang menyatu dengan toko (penjualan produk) bakal jadi plus poin bagi Chocomory.

Asik juga kan kalau bisa berada di satu tempat dengan suasana yang comfortable dan cozy untuk berlama-lama sambil menikmati sajian yang manis dan bikin betah. Lalu bisa merekam saat-saat seru ketika berada di dalam outlet kemudian menampilkannya di media sosial. Bakal seru pastinya.

Anda penggemar coklat? Nah berarti wajib banget mampir kesini.

Tiramisusu by Chocomory. Si Manis Oleh Oleh Khas Bandung
choco almond crunchies yang menggemaskan
Tiramisusu by Chocomory. Si Manis Oleh Oleh Khas Bandung
menemukan pop corn dalam berbagai rasa (manis dan asin)
Tiramisusu by Chocomory. Si Manis Oleh Oleh Khas Bandung
crispy matcha ball
Tiramisusu by Chocomory. Si Manis Oleh Oleh Khas Bandung

Blogger, Author, Crafter and Photography Enthusiast

annie.nugraha@gmail.com | +62-811-108-582

20 thoughts on “Tiramisusu by Chocomory. Si Manis Oleh Oleh Khas Bandung”

  1. kemasan produknya lucu yaa

    Saya juga gak terlalu suka yang manis, Mba, soalnya kalo kebanyakan makan yang manis tenggorokan saya langsung sakit dan gak lama kemudian saya langsung batuk. Saya lebih suka makanan gurih dengan rasa sedikit asin, hehehe

    Reply
  2. Kuliner seperti coklat dan pilihan produk varian di lokasi tersebut menjadi daya tarik di Bandung buat dibawa oleh-oleh ke kerabat, saudara. Menariknya packagingnya menarik, segmen pasarnya sudah meluas. Pas buat dikunjungi dan jadi buah tangan.

    Reply
  3. wah saya penggear cokelat, apalagi rasa tiramisu itu kesukaan saya banget. jadi pengen nyobain deh. ini toko oleh-oleh nya lengkap banget ya semua ada dan tempatnya bagus, packaging nya juga keren.

    Reply
  4. Saya penggemar berat Tiramisu dan Coklat Bu Annie, baca ceritanya langsung kebayang lezatnya..btw adakah dijual di Jakarta ? Kalau online takutnya lumer deh itu coklat ..pengen beli ke outlet cabangnya aja kalao ada hehehe

    Reply
  5. Baru ya?
    Duh kebayang nyoklat cake nya
    Mau ah ke Tiramisusu by Chocomory kalo ntar ke Jalan Riau
    Saya sering jajan di sekitar sini (lomie, gudeg banda, bakso jalan anggrek) waktu dulu nemenin anak anak saya sekolah di Taruna Bakti

    Reply
  6. Asli ngiler nih pagi-pagi baca review kak Annie Tiramisusu Chocomory. Anggota keluargaku penyuka tiramisu cake, walaupun aku sesekali mencicipi saja karena he…he..he…kalau udah umur harus bisa ngerem selera. Jadi ini keluarga besarnya Cimory ya kak? Aku beberapakali berkunjung ke Cimory yang dekat Bogor, belanja cemilan sambil lihat pemandangan. Nanti deh kalau pas ke Bandung aku mampir kesana, btw jalan Riau masih banyak gak jualan oleh-olehnya? aku sudah 4 tahun tidak kesana

    Reply
    • Orang bandung tapi lom pernah nyobain oleh-oleh bandung yang ini..

      Kadang suka mikir “orang bandung bemeran bukan sih aku nih” wkwkwkwk..

      Jalan anggrek yaa.. dekeettt, meluncurlah!

  7. Bandung emang dahsyaaat! Ada lagi Tiramisusu yang lebih heiits dari bolu biasa – atau bolu kukus
    Aku penikmat tiramisu tapi yang puding, jadi penasaran apakah ini sama dengan itu? karena ada 6 layer ya jadi pasti enak

    Reply
  8. Wah T play daerah mana itu?
    Hm…yeah.semua berbau coklt sellai tempted dan mengundang. Bali tidak seperti Bandung di mana orang-orangnya suka menjajal jenis makanan baru itulah kenapa makanan yang beda kadang tidak cepat booming layaknya Bandung, Jogja dan Malang

    Reply
  9. Anak sulungku (dan emaknya) suka jajanan beginian..bisa kalap akutuuu. huhuhu
    Baca judulnya saja, dah nebak apa ada hubungan sama Cimory si Chocomory ini..eh ternyata anaknya. Dan setuju, dengan segala varian yang sudah mampu merebut hati pelanggan, harusnya kenyamanan ditingkatkan. Perluasan bangunan atau pindah ke area lebih besar, biar lebih lengkap dan nyaman mestinya

    Reply
  10. Chocomory ini masih satu anak perusahaan sama chimory bukan sih? Mantap banget, diferensiasi produknya luar biasa. Selalu ada produk baru yang menarik dan lezat. Aku belum pernah nyobain chocobarnya nih. Ada kakak di Bandung, mudah-mudahan bisa mampir

    Reply
  11. Saya kalau masuk ke dalam TIramisusu sepertinya bakal betah banget Bu dan borong semua produk kali ya. KArena di Surabaya sepertinya pusat oleh-oleh ini belum ada. Ya kan emang khas bandung juga ya, hehehe. Itu saya ngiler sama layernya Tiramisusu menggoda banget kalau dinikmati sore sore begini

    Reply

Leave a Comment