Sering banget liat foto-foto dan ulasan tentang tempat ini di berbagai media sosial. Baik dari rekan-rekan blogger, penulis khusus wisata (travel writer), dan dari teman-teman pejalan. Yang paling heboh terutama adalah emak-emak yang doyan ngukur jalan dengan kegiatan arisan. Duuhh kalo ngeliat foto-fotonya di medsos ya, aslik bikin ngiri. Ada yang asik menikmati makan di pinggir sungai, belanja di supermarket dan factory outletnya, berfoto heboh di museum 3d nya, plus pose-pose cantik di beberapa sudut-sudut istagenic yang tersebar disana-sini. Pokoknya kapan-kapan kudu nyambangi tempat ini. Entah bersama temen-temen atau bareng keluarga.
Keinginan itu akhirnya terwujud saat saya, suami, dan anak-anak, mampir ke mari di saat liburan Idul Adha 10 dzulhijjah 1440H (tahun 2019 Masehi). Tepatnya dalam perjalanan pulang menuju Cikarang dari Cipanas. Hari itu bener-bener gak nyangka kalau traffic Jl. Raya Puncak lancar tanpa hambatan. Padahal biasanya penuh gak ketulungan. Bahkan seringnya jalur turun (Puncak menuju Jagorawi) ditutup dan memprioritaskan serbuan kendaraan yang menanjak menuju Puncak. Jadi daripada stuck di dalam kemacetan, kami lebih sering kali pulang melalui rute Cianjur, Jonggol, dan Cibarusah. Tapi keberuntungan hari raya kurban tampaknya hadir untuk kami berempat saat itu. Berangkat dari rumah (di Cipanas) sekitar pkl. 10:00 wib, kami pun tiba di Cimory sekitar 30 menit kemudian. Lancar banget.
Memasuki gerbang utama dengan lahan parkir yang luas, Cimory sudah dipenuhi oleh lautan pengunjung. Kesibukan terutama terjadi di resto karena memang waktu sudah mendekati jam makan siang. Tak ingin lebih dulu terjebak kepadatan dan antri tempat duduk, kami memutuskan untuk melongok lebih dahulu ke supermarket karena memang salah satu tujuan utama mampir ke Cimory adalah membeli aneka snack, sosis, yoghurt, dan beberapa panganan kecil lainnya.
Menemukan kesukaan dalam berbagai produk dan packaging yang menarik, anak-anak hampir 1 jam sendiri menghabiskan waktu di supermarket ini. Wadah dan pengaturan tata letak produk pun sangat menarik dan bener-bener bikin betah untuk melihat dan memegang setiap produk satu persatu. Ada yang diletakkan bertumpuk di dalam keranjang lebar. Ada juga yang diletakkan berjejer di dalam rak terbuka. Dari pengamatan selintas, harga berbagai camilan ini berkisar antara 25ribu s/d 45 ribu per pack. Harga ini tergantung jenis dan olahannya. Semakin berbumbu dan semakin jarang sumber materinya, maka harganya akan lebih dari yang sekedar digoreng. Fair enough.
Di sisi dalam kita juga akan menemukan produk bakery seperti bolu susu khas Cimory, pie dalam berbagai topping, cake isi sosis atau olahan daging lainnya. Ada juga ice cream gelato, jajan pasar (walau tidak dominan), panganan khas Jawa Barat seperti dodol, serta olahan durian. Bahkan untuk melengkapi suasana belanja, Cimory juga menyediakan satu sudut khusus untuk barang-barang cenderamata. Space yang penuh dengan boneka, tas cangklong, gantungan kunci, serta craft lain yang sayangnya tidak sempat saya perhatikan satu persatu. Takut kalap belanja aahhh. Sementara anak-anak mborong snack aja sudah 400rb-an. Bisa bangkrut ini mah.
Keluar dari supermarket, ternyata jumlah pengunjung malah semakin membludak. Pintu depan resto tampak semakin padat. Beberapa keluarga, dalam rombongan gede, terlihat asik menunggu, memenuhi pintu masuk. Suami kemudian mengajak untuk turun melihat Factory Outlet (Sanubari) yang letaknya persis di bawah supermarket. Tapi perhatian saya kemudian malah beralih ke photo spot yang ada persis di depan FO. Cimory ciamik membuat botol-botol yoghurt sedikit lebih tinggi dari saya, bejejer rapih di depan sebuah dinding tinggi bertuliskan Cimory Riverside. Untuk dapat foto yang clear tanpa “bocor” yah kudu sabar ngantrinya.
Tak jauh dari tempat saya berfoto ini ada sebuah jalan khusus menuju area bermain anak-anak. Ada juga jembatan kayu menuju mini zoo. Ada loket pelayanan wisata yang bagus untuk anak-anak seperti Forest Walk (15rb/orang), Monster Aquarium (25rb/orang), 3D Museum/Museum Lulu (yang berada di dalam gedung utama), dan paket keseluruhan/terusan (Foreign Tourist) seharga 100rb/orang . Sementara di belakang saya ada tangga menuju resto sisi semi outdoor dengan pemandangan sungai dan hutan kecil. That’s why tempat ini kemudian dinamakan river side.
Luas banget sebenarnya area semi outdoor ini. Tapi karena kami datang persis di jam makan siang, tak ada satupun meja yang tampak available untuk kami. Pelayan kemudian mengarahkan kami ke dalam dengan posisi meja yang persis berdampingan dengan dapur terbuka mereka. Awalnya lumayan terganggu dengan kesibukan pelayan mondar-mandir. Apalagi teriakan (mungkin) seorang koordinator pesanan yang tiada henti. Seett dah keras bener itu suara. Cocok banget untuk ngisi suara sopran dalam paduan suara. Padahal bisa kan ya sentral penerima pesanan menampilkan order di layar? Alih-alih penasaran dengan muka orang yang tereak-tereak ini, kami akhirnya malah ketawa. Sambil menunggu pesanan kami datang, kami asyik menandai dan menghitung menu apa yang paling banyak dipesan. Daaaannn nasi goreng lah juaranya. Karena tak henti diumumkan berkali-kali sekeras toa.
Kami akhirnya memilih menu yang menurut pelayan adalah menu khas Cimory. Dua diantaranya menghidangkan sausage (sosis) yang memang diproduksi oleh Cimory. Sesuai selera anak-anak sosis ini dilengkapi dengan potatoe wedges dan chicken wing. Masing-masing dilengkapi sejumput salad dan saus dengan 2 rasa berbeda. Sementara saya dan suami menikmati capcay goreng dengan beragam sayur segar dan masih krenyes-krenyes dikunyah. Porsi per piringnya pas banget. Gak kurang tapi juga gak berlebihan. Kenyangnya gak bikin neg. Ditambah dengan 1 lagi menu fish and chips (tidak sempat saya foto), lunch kami di Cimory adalah salah satu makan bersama yang sempurna yang pernah kami nikmati. Dilengkapi dengan secangkir besar susu hangat, 2 gelas penuh ice tea, dan 1 gelas tinggi teh tawar hangat, biaya yang harus kami keluarkan saat itu berkisar hampir 400an ribu. Harga yang setara dengan kualitas masakan, service cepat yang kami terima, dengan suasana resto yang menyenangkan.
Untuk hari-hari biasa/kerja (Senin – Jumat) Cimory buka mulai pkl. 08:00 wib – 22:00 wib). Sementara untuk weekend (Sabtu dan Minggu), jam operasionalnya mulai dari pkl. 07:00 wib hingga 22:00 wib. Karena berada tidak begitu jauh dari exit tol Jagorawi menuju Cipanas/Cianjur, mampir ke mari bisa menjadi salah satu solusi tepat sambil menunggu kemacetan terurai. Bener-bener tempat ngaso yang pas saat dalam perjalanan menuju Puncak atau hanya sekedar mampir menghabiskan waktu berkualitas dengan keluarga.
Waah saya jadi kangen banget sama cimory riverside. Biasanya habis dari TSI pasti ke sini. Kalau lapar sebelum ke TSI mampirnya ke cimory mountain view.
Di sana yg jelas oleh2 yg bisa dibeli beda sama kyk yg di cimory on the valley 😬
Pengen bisa ke sana lagi kalau virus udah wuzz wuzz
Iya. Kangen banget bisa jalan-jalan bebas tanpa rasa khawatir. Refreshing mata, hati dan memuaskan lidah dengan makanan-makanan yang istimewa.
Mbaaa, ciyus alergi es krim? :D Kudu nanges aku mbaaaa :D
CIMORY ini nge-heitsss banget! Di JaTim juga ada, tapi sampe detik ini, aku blm pernah menginjakkan kaki di sana *hiks hiks melas jayaaa
padahal, aku penggemar SEMUA produk Cimory
kalo ga kliru sosis KANZLER yg ndagiinggg itu kan Cimory products juga yak? Me likeyyy!
Iya Nur. Minum sedikit langsung berasa gatel di sekujur tubuh.
Ngehits banget Nur. Apalagi di sini (Riverside) banyak fasilitas pendukung untuk wisata. Jadi hampir tiap hari, terutama weekend, ramenya gak ketulungan. Entah pas pandemi gini ya. Mungkin meskipun banyak pengunjung, pasti dibatasi. Semoga.
Sosis KANZLER memang salah satu jualan andalan Cimory. Seng ada lawanlah enaknya.
kirain cuma produk yoghurt
ternyata punya outlet yang bikin pengunjung membludak
eniwei yoghurt cimory emang beda, lebih legit karena itu jadi pilihan saya untuk bahan puding dan masakan
Lengkap buanget kalo yang ini Mbak. Sudah jadi destinasi wisata pilihan di daerah Puncak.
Ah bener, yoghurtnya, kata temen-temen yang hobi baking, memang paling pas rasanya.
Ternyata di Cimory yg juara banyak dipesan adalah nasi goreng ya, bukan susu atau makanan turunannya terkait khas dari Cimory, hehehe…
Terakhir ke Cimory jauh sebelum pandemi. Sekarang ke sana di perbatasan Cianjur Bogor selalu ada pemeriksaan
Nasi goreng itu menu yang tak pernah salah Mbak Okti plus menu mati gaya, bingung kalo disuruh memilih hahahaha. Tapi jangan salah, pas saya intip, nasgor nya tampak beda loh. Ada potongan sosis produksi Cimory sendiri. Mungkin itu yang bikin orang-orang ketagihan.
Iya Mbak. Perjalanan saya ke sini juga jauh sebelum pandemi. Sekarang mungkin pengunjung sudah sangat dibatasi
Keren cimory kulinernya variatif. Tempat bagus saya belum kesana jadi nambah antrian ngantri kunjungan.
Duh kapan bisa ke cimory nih , di jawa timur kayaknya juga udh ada cuma aku belum tahu tepatnya dimana. Seneng ya di supermarketnya, aku pasti bingung mau beli apa.
Tempatnya juga menyenangkan Mbak. Selalu rame pengunjung
Tempatnya selalu rame cak itu ya yuk? Berarti favorit nian yo, sebagai tempat tujuan wisata. Akubelum pernah ke sini, Alief yang pernah, pas mereka tour sekolah. Kalau Mas Arif pas motoran samo kawan2 alumninyo, mampir makan di sini. Jadi pingin ramean sekeluargo ke sano, kalau dapat waktu yang pas dan nggak rame. Foto-fotonya bagus-bagus yuk.
Rame terus Rien. Susah parkir kalo dah kesiangan. Tapi memang tempatnyo bagus. Makanan, hiburan, belanjo, segalonyo rapi dan tertata. One stop shopping ini. Lokasinyo jugo masih di bawah. Blom naik ke Puncaknyo. Jadi wong banyak nangkring di sini pas lagi macet-macetnyo
Besar dan lengkap ya. Pas banget buat tempat hangout keluarga. Berangan-angan di Medan tempat saya juga di buka Cimory Riverside
One stop tourism destination Mbak. Jadi bisa ajak keluarga
Eh baru tahu ternyata Bu Annie domisili Cipanas alias urang Cianjur?
Saya di Cianjur Selatan nya Bu
Di Pagelaran
Hampir empat jam kalau dari Cipanas. Kalau di Jawa sana, empat jam itu udah bisa lewat empat kabupaten kota ya, hehehe…..
Saya tinggal di Cikarang Teh Okti. Cipanas ada rumah lagi yang ditempati adik dan ibu saya.
Kapan-kapan kalau pas saya ke Cipanas kita ketemuan yok. Rumah saya gak jauh dari Istana Cipanas. Sekitar 300an meter aja.
Penataan display di Cimory sangat bagus ya, bisa katakan unik juga. Kalau saya di sana pastinya sibuk ceklak-ceklik
Setiap sudut tempat menarik untuk difoto Mbak Susi. Pasti seneng deh foto-foto
keren ya, bikin betah
produk Cimory sendiri selalu jadi pilihan untuk bikin kue
hasilnya lebih enak dan teksturnya bagus
Iya Mbak. Anak-anak ku seneng belanja yoghurt dan camilan juga produk bakery di sini. Semua enak-enak
Cimory tempat yang menarik, jajanan dan makan-makannya bikin ngiler, mudah bisa kesana juga
Betul banget Mas Iwan. Ajak keluarga pasti seru
Kalo ngajak Aisyah ke sini pasti seneng nian. Aku belum pernah jugo ke situ. Kalau Mas Arif sudah pernah, pas touring bareng kawan alumni SMA nyo mereka rame-rame mampir di sini. Harusnyo bisolah ke sini sekeluargo, idak jauh jugo perjalanan. Asal bukan weekend caknyo, biar idak macet yo yuk.
Chicken Wing nyo menggoda nian yuk. Jadi pengen :D
Caknyo memang dari BSD lebih deket yo. Dan memang nyaman luar biasa disini. Cuma memang harus sabar karena pengunjungnyo selalu rame (sebelum pandemi). Tempatnyo lengkap dan makanannyo enak-enak
Sering saya baca ulasan teman-teman di blog ttg Cimory Riverside ini, beneran surganya jajanan ya. Jadi kepikiran kalau ada kesempatan liburan ke Jakarta sekalian mampir ke sini
Ini di Cibodas, Jawa Barat Mbak Yanti. Jalan menuju Puncak dan Cipanas.
Biasanya dijadikan jalur orang bepergian dari Jakarta menuju Bandung
wah, aku dah lama nih ga jalan2 ke Pucak Bogor. Sejak pandemi emang sengaja ga kemana2 dulu.
Riverside Cimory jadi makin keren ya…duh, jadi kangen deh mampir kesana. doain ya, biar bisa jalan lagi kesana. kangen bgt nih…
Iya Mbak Lita. Ini juga perjalanan 2019, sebelum pandemi menyerang tanah air. Padahal nyenengin banget tempat ini. Segala ada. Apalagi kami sekeluarga penggemar produk-produk Cimory
Seru banget ya jalan ke sana, suasana asri dan banyak jajanan yang bikin ngiler, pasti langsung fresh habis dari sana hehe
Menyenangkan Mbak Ratna. Apalagi kalau datang pagi-pagi sebelum rame pengunjung
Wiiiiiii, Mba Annie, lama mataku memandang header blognya, masya Allah cantik niaaaaan.
Aduuh, kapan lah daku ke Cimory Riverside lagi yaaaa. Kangen makan di sana. Tapi paling sebel emang kalo penumpangnya lagi keramean. Ini mba ke sana Agustus bulan kemaren tah? Tetap aja ruameee walau pun pandemi ya mba.
Paling enak memang datang pagi-pagi sekali, pas buka. Jadi gak rame. Ini kunjungan 2019. Sebelum pandemi menyerang tanah air
Membaca ulasan kak Annie ini saya jadi inget saben bulan selalu bikin yogurt dengan starter bakteri asam laktatnya pake produk Cimory ini, dan ampuh sih produk ini kalo dijadikan starter untuk membuat yogurt rumahan hehe.
Btw, rame bener ya cimory riverside puncak Bogor ini, sepertinya kalo rame berarti pelayanannya prima dan mungkin menu2 makanannya enak dan memuaskan lidah pengunjung.
Wah hebat Mas Wahid. Bisa bikin yoghurt sendiri. Aku dan anak-anak memang penggemar yoghurtnya Cimory. Rutin beli dus-dusan buat stok di rumah.
Ini kunjungan 2019 Mas. Sebelum pandemi. Dan memang selalu rame kalau sudah menjelang makan siang. Jadi kalau kesini harus pagi-pagi sekali biar nyaman.
Almond nut nya itu menggoda banget, kak
Eh eh, potato wedgesnya juga
Astagaaaaa… Mupeng
Mana ada boneka-boneka pula
Ah, yakin deh. Kalau bawa pasukan ke cimory, emak bisa bangkrut ini haha
Tempat yang memanjakan banget pokoknya. Mulai dari makanan, tempat dan belanjaannya