Membuka, membaca dan merenungi buku ini, saya mendadak dejavu akan pengalaman saya dan beberapa teman cewek yang masih bujangan menjelang usia kami merangkak ke angka 30. Masa pertengahan 90an. Dimana perempuan berumur lebih dari 25 tahun itu termasuk dalam golongan telat laku (baca: perawan tua)
Padahal kalau dibandingkan dengan hari gini, umur 25 tahun tuh masih tergolong imut-imut. Yekan?
Tapi apa daya, saya dewasa di jaman itu. Bukan sekarang. Jadi kami berempat yang waktu itu sekantor dan masih single sering banget jadi lahan perjodohan. Saya sih sebenarnya udah punya pacar. Tapi ya gitu. Gaje (ngekek). Yang kata boss saya waktu itu, “Yang njemput kok ganti-ganti melulu?” Eeeaaaa. Ketauan deh.
Perjodohan itu diseriuskan oleh mamak-mamak yang ada di kantor. Saban ada tamu, rekanan kantor, temennya temen kantor atau pegawai kantor sebelah, semua mamak-mamak tak putus usaha untuk mempromosikan kami berempat. Tentu saja dengan pesan sponsor yang bererot bagai iklan 2 menit yang diulang-ulang terus menerus. Marah? Tersinggung? Ya enggaklah. Dibawa fun aja. Toh niatannya baik bukan? Justru gegara proyek perjodohan ini saya sering diajak ketemu banyak orang dan dapat makan gratis. Secara ya waktu itu saya juga anak kost. Tuh kan ada sisi positifnya (ngekek).
Aaahh jadi panjang deh preambule nya. Yok let’s talk about buku yang penuh inspirasi ini.
Dibalik Lahirnya Buku Single, Strong & Sparkling
Buku ini lahir dari komunitas Ibu Ibu Doyan Nulis (IIDN). Salah satu komunitas menulis yang hampir 1 tahun ini saya ikuti. Kecintaan akan dunia literasi, menemukan banyak rekan satu frekuensi dan kesempatan mengembangkan pengetahuan serta skill diksi adalah 3 diantara banyak alasan saya bergabung di komunitas ini. Apalagi sejak melihat bahwa IIDN bersama para anggotanya menerbitkan rangkaian buku berkualitas seperti Pulih, Bikin Ketawa dan Single, Strong & Sparkling (Single) ini.
Buku Single ini mengalami proses berjenjang sebelum akhirnya siap ditawarkan kepada publik. Mulai dari kesepakatan pemilihan tema, seleksi administratif dan content kemudian diteruskan dengan proses revisi hingga akhirnya sampai pada titik editing. Ada 13 cerita dari 13 orang penulis yang dihadirkan. Sebagian besar (bahkan mungkin semua) adalah tulisan bergenre faksi (fakta yang dirangkai sebagai fiksi) dan menceritakan pengalaman orang lain.
Dengan 138 halaman, ringan dan nyaman dibuka, buku Single menampilkan cover yang sarat makna. Jika diperhatikan dengan lebih teliti, ada falsafah khusus yang disampaikan lewat sebuah sepatu stiletto runcing berwarna merah, hanya sebelah dengan efek dramatis bintang-bintang dan cahaya. Hanya sebelah melambangkan single (sendiri atau kesendirian). Merah dan runcing mencerminkan kekuatan (strong). Sementara bintang-bintang dan cahaya terang mewakili pesan sparkling (gemerlap dan berkilau).
Lewat buku ini juga, begitu banyak hal-hal tentang perempuan dan kemandirian yang bisa kita kupas dari buku Single, Strong & Sparkling ini. Terutama tentang makna cantik yang bisa kita dalami dari berbagai sisi dan sudut pandang. Karena sejatinya setiap perempuan terlahir cantik dengan semua kelebihan dan kekurangannya. Cantik fisik yang kemudian disempurnakan dengan kecantikan hati. Semua tokoh yang menjadi bagian dari buku ini adalah mereka yang cantik oleh kedewasaan dan keikhlasan menerima takdir.
Untuk melengkapi sebarisan renungan dan jutaan makna dari setiap tulisan, setiap author membuat quote yang indah untuk dibaca dan dipahami. Saya memilih beberapa untuk ditampilkan di sini.
Review Buku
Layaknya sebuah antologi, buku ini menghadirkan gaya bertutur yang penuh warna. Setiap penulis melukiskan berbagai kisah tentang beberapa personal yang istimewa. Mereka adalah para wanita single yang hidup bahagia dengan cara dan keputusan pribadi yang telah mereka pilih.
What’s wrong with the single issue?
Pertanyaan lainnya adalah “Siapa sih yang tidak ingin berkeluarga dan memiliki keturunan?” Pertanyaan klise yang sesungguhnya tidak butuh jawaban. Apalagi untuk seorang perempuan. Membangun sebuah rumah tangga bahagia, suami sholeha, anak-anak yang sehat, tentunya jadi impian yang manusiawi, bagi seorang perempuan. Begitupun dengan beberapa perempuan yang cerita hidupnya diulas oleh 13 penulis yang bergabung di dalam buku ini.
Setiap tokoh yang ditampilkan tentu saja menghadapi sekian banyak tantangan, kritikan, kejulidan, bahkan sindiran tentang kesendirian mereka. Perihal yang menjadi pergolakan batin dan butuh hati yang seluas samudra untuk menerimanya. Ada yang dianggap terlalu meletakkan kriteria yang tinggi dan terlalu pilah-pilih hingga tuduhan menyukai sesama jenis. Rangkaian “penghakiman” yang terus bahkan kerap tumbuh dan berkembang di masyarakat. Tapi semua dapat dilalui dan mendapatkan pemecahan yang melegakan hati, malah bisa menjadi contoh kemandirian bagi para perempuan lain.
Tiga diantara tokoh yang diceritakan di dalam buku dan menjadi favorit saya adalah:
Morina yang ditampilkan oleh Marie J. Simbolon dalam artikel berjudul Biarkanlah Burung Terbang Bebas. Lahir sebagai anak perempuan tertua, di usia 42 tahun, Morina sangat menikmati hidupnya sebagai seorang PNS di Kecamatan Jorlang Hantaran, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Dalam kesendirian dan kesehariannya dia terlibat dengan anak-anak panti asuhan, para keponakan yang mengisi hari-hari berkualitasnya dan setiap weekend menghabiskan waktu bersama orang tua di rumah mereka. Tidak ada penghakiman ataupun tekanan dari orangtua atas kesendiriannya. Tapi justru dengan apa yang harus dia terima sekarang, memberikan kesempatan pada Morina untuk lebih lama berbakti dan mengurus orang tua.
Ada satu rangkaian kalimat yang disampaikan oleh Bapaknya Morina, saat keluarga mereka diterpa berbagai pertanyaan mengenai kondisi Morina. Kalimat yang menurut saya memiliki kekuatan emosional dan kebijakan.
“Aku mengenal dengan sangat baik putriku. Bila dia menemukan orang yang tepat maka dia akan mengatakannya terlebih dahulu kepada kami. Pilihan Morina adalah bebas dan merdeka. Kami memberi restu dan mengasihi Morina apapun keadaannya. Menikah ataupun tidak, kami tetap mengasihi putri kami”
Tokoh kedua adalah Runi. Si anak bungsu yang ditampilkan di artikel Aku Bahagia dan ditulis oleh Eda Erfauzan. Keputusan Runi berhenti bekerja untuk mengurus ibunya yang sudah berusia lanjut sungguh adalah hal yang amat mulia. Hidup berpindah dari satu rumah kakak ke rumah kakak yang lain sesungguhnya bukanlah hal gampang. Runi harus menjadi orang tengah yang menghubungkan antara ibu dan saudara-saudara kandung, memahami semua keponakannya dan harus mampu menempatkan diri dalam lingkungan keluarga kakak-kakaknya. Hingga tibalah terjadi perselisihan yang mengakibatkan Runi tersakiti hatinya dan mengajak ibunya tinggal di rumah seorang sahabat. Tetapi berkat kelunakan hati, semua saudaranya memutuskan untuk membelikan rumah bagi ibu dan Runi. Di rumah ini pulalah Runi menjalankan bisnis rumahan dan hingga kini menikmatinya sebagai sebuah kegiatan berkualitas sembari merawat ibu.
Mencintai Takdir yang ditulis oleh Bunga Monintja. Kisah seorang perempuan dari keluarga kelas bawah yang sempat harus memupus keinginannya untuk berumahtangga karena orang tua sang kekasih tak menerima perbedaan status sosial antara mereka. Karena tak memiliki uang untuk melanjutkan sekolah, perempuan ini bekerja di sebuah pabrik hingga akhirnya memutuskan untuk berdagang baju dari pintu ke pintu. Di tengah menjalankan usahanya inilah, dia bertemu dengan seorang anak yatim piatu bernama Aulia yang saat itu berusia 8 tahun. Aulia pun diangkat sebagai anak, dipenuhi kebutuhan hidupnya, disekolahkan hingga sarjana dan menjadi guru.
“Meskipun aku tak pernah menjalani indahnya sebuah pernikahan, setidaknya aku merasakan pahit getir, tawa bahagia dalam kesendirianku. Menikmati hidup yang telah Allah berikan untukku. Menjaga amanah yang sudah Allah titipkan padaku. Aku bahagia”
MashaAllah. Hati saya langsung mengharu biru membaca untaian kalimat tersebut di atas. Aulia bukan darah dagingnya. Tapi Yang Maha Esa telah mempertemukan mereka dalam satu ikatan kasih sayang hingga dia merasakan nikmatnya menjadi orang tua, pelindung bagi seorang anak yatim piatu, hingga sang anak menjadi seseorang yang mengabdi dalam dunia pendidikan.
Blog Tour Ulang Tahun IIDN ke-11
Dalam rangka memperingati ulang tahun ke-11 komunitas IIDN yang jatuh pada 24 Mei 2021, dengan rasa bangga dan sukacita saya menghadirkan tulisan ini untuk meramaikan Festival Perempuan yang diadakan oleh IIDN. Festival yang khusus diadakan dengan serangkaian aktivitas literasi seperti Instagram Challenge dan Blog Tour. Saya terpilih sebagai salah seorang Host dari Blog Tour dan berharap bahwa dengan hadirnya kegiatan ini, sekian banyak doa dan harapan bisa disampaikan untuk langkah-langkah penuh arti yang akan terus dijalankan oleh IIDN.
Untuk melengkapi dan meramaikan Blog Tour ini, IIDN akan menyediakan 2 (dua) buah buku ditambah dengan 2 (dua) buah perhiasan kawat (wire jewelry) dari FIBI Jewelry senilai @ IDR 350.000,-. Hadiah-hadiah ini akan diberikan kepada 2 (dua) orang pemenang yang mengikuti aturan-aturan berikut ini:
- Memberikan komen atas tulisan ini dengan untaian kalimat yang berurai makna sehubungan dengan materi tulisan. Topik yang diulas bisa tentang bukunya, materi tentang single atau kehidupan mandiri para perempuan;
- Membagikan tulisan ini setidaknya di 2 media sosial (Facebook, Instagram atau Twitter) dengan tag dan follow akun saya (FB @AnnieNugraha, IG @annie_nugraha, Twitter @AnnieNugraha) dan IG @ibuibudoyannulis dengan menyertakan hashtag #happyanniversaryIIDN #blogtourIIDN;
- Semua kegiatan di atas diadakan selama periode 1 – 14 Juni 2021 Posting terakhir adalah 14 Juni 2021 pkl. 23:59 wib
Jika ada pertanyaan lebih lanjut tentang Blog Tour ini, silahkan hubungi saya via WA 0811 108 582 atau lewat email annie.nugraha@gmail.com
Hadiah Dari FIBI Jewelry
Swirl Turquoise Bracelet dan Turquoise Chips Necklace ini dipersembahkan khusus untuk IIDN Blogtour 2021 yang saya hadirkan lewat blog ini.
#CantikVersiKuIIDN #HappyAnniversaryIIDN #SebelasTahunIIDN #blogtourIIDN
Baru baca sekilas tentang tokoh di buku ini saja rasanya seperti merasakan langsung perasaan mereka. Jadi teringat saat di usia 25 tahun belum menikah..dan stigma negatif berbau bodyshame kerap kuterima..
“Kamu , jelek, pendek, hidup lagi..mana ada lelaki mau sama kamu!”
Dan guyonan -guyonan bernada melecehkan yang keluar dari teman teman .
Ya, ..aku adalah cewek unik saat itu yang tidak fashionable. Biyayakan dengan ketomboyanku, jutek dan sukanya demo…
Tidak ada yang berani mendekatiku apalagi bilang cinta, kecuali suamiku 😅😅
Akhirnya label “perawan tua ” sukses tersemat untukku. Padahal sebenernya sudah punya pacar tapi sengaja kusembunyikan 🙈
Buku ini sepertinya keren dan mampu mewakili isi hati para single women.
Sukses buat bukunya ya mba..semoga menginspirasi banyak orang. Dan untuk para single women.. tetap semangat, positif dan fokus pada tujuan yaa
Terimakasih sudah mampir dan ikut serta dalam BLOG TOUR kali ini.
Perempuan memang ditakdir untuk kuat dalam segala hal. Banyak tantangan hidup yang harus dihadapi dalam berbagai kondisi. Baik single, berkeluarga ataupun sebagai orang tua tunggal, perempuan itu selalu luar biasa.
Wohooo, GA yg cihuy banget ini mbaa
semoga hadiahnya jatuh utk sosok yg bener2 keren!
Single, Strong & Sparkling
amazing banget juduul buku ini.
dan ofkors, aku jadi belajar banyak tentang makna cantik yang bisa kita dalami dari berbagai sisi dan sudut pandang
Makna dibalik penentuan judulnya juga sudah istimewa ya Nur. Falsafah foto cover bukunya juga jempolan. Maknanya sungguh sangat mendalam.
Ternyata antologi fiksi, menantang banget karena saya paling ngga bisa nulis fiksi
Tapi pernah ikut antologi bareng Komunitas 1 minggu 1 cerita. Wah pake semedi segala 😀😀😀
Challenge nya menyusul ya Mbak Annie, karena seperti saya tulis saya “lemah” urusan merangkai kata, hiks
Ini faksi Mbak Maria. Cerita fakta yang kemudian difiksikan. Sebagian besar cerita menceritakan tentang pengalaman orang lain. Tapi semuanya terulas dengan sangat baik.
MBak Annie kayaknya saya tertarik nih dengan buku ini , bisa dibeli dimana ya mbak ? Ini kok sesuai banget dengan kondisi saya saat ini walau sudah menikah namun belum berketurunan dan kadang ada saja omongan orang
Bisa ke IG nya Ibu-ibu Doyan Nulis Mbak Maria. Bukunya fully ready biasanya.
aku masih single sih ya, jadi kayaknya bakal cerita tentang mandiri aja. aku suka nih topik bukunya. tentang perempuan mandiri. Inspiratif sekali. Kata2 ayahnya Mbak Morina ini mengingatkan aku sama mimi dan ayah. Orangtua juga gak nuntut mesti nikah cepat. Tergantung sama aku juga, dan aku lebih memilih untuk jadi mandiri dulu. Yah, berkat ajaran mereka juga sih. berawal dari SD dulu, mimi ngajarin aku mulai jualan di sekolah. dari situ aku dididik untuk gak malu buka usaha. jualannya dulu macem2 kayak coklat, roti, balon-balonan, banyak deh. Hingga akhirnya itu membuat aku berpikir tamat sma harus bisa nyari uang sendiri. Biar gak ngerepotin mimi. Akhirnya aku coba2 ikutan lomba nulis online, bikin blog dan youtube, akhirnya itu jadi sumber penghasilan aku. seneng banget bisa jadi perempuan mandiri yang bisa nyari duit sendiri. :)
Kemandirian dan menjadi mandiri itu gak ada ruginya. Justru bagus banget kalau bisa dimulai dari usia muda. Contoh yang bagus Molly. Semangat terus untuk bisa berdiri sendiri. Seneng banget bacanya.
semoga dilancarkan ayuk buat kegiatan dan giveaway ini. menarik buat diikutin.
Aamiin YRA. Mokasih Deddy
Sebelas tahun perjalanan komunitas IIDN membuat saya sebagai pembaca, kuat banget dedikasi untuk sebuah literasi. Sementara itu review buku diatas menginspirasi arti kemandirian, aktifitas dan jodoh.
11 tahun yang tentunya luar biasa dan gak gampang.
Memang ucapan banyak orang yang terkesan basa-basi menanyakan kapan menikah, seringkali annoying ya mba. Terutama jika ditanyakan terus menerus kepada orang yang sedang mengalami beban hidup cukup tinggi. Butuh effort untuk mencapai resiliensi tertentu agar pertanyaan itu jadi angin lalu saja.
Padahal kalau dipikir-pikir, kebermanfaatan usia orang tidak dinilai dari status maritalnya. Contohnya seperti kisah Runi yang berbakti kepada ibunya tadi. Dia bisa melakukan banyak hal yang bermanfaat sembari merawat ibunya. Allah pasti sudah punya takdir istimewa untuk setiap orang, baik yang menikah ataupun tidak.
Buku ini sangat membantu orang-orang single untuk membesarkan hati atas apa yang telah dicapainya selama ini. Banyak orang single yang lain, terutama yang sudah menuangkan kisahnya di buku ini, ternyata punya hidup yang bisa saja jauh lebih berarti dibandingkan dengan mereka yang sudah menikah. Semoga banyak yang membeli dan baca buku ini ya, mba. Sukses terus untuk IIDN yang selalu menghadirkan buku-buku bacaan terbaik penuh inspirasi.
Duh saya sempat ngalaminnya Mbak Uniek. Seumuran kita waktu itu umur 25 tahun aja kalau belum nikah dah bikin gerah kayaknya ya hahahaha. Sementara yang diomongin santai aja kerja dan gak sadar kalau usia dah memasuki 30 tahun. Cerita saya tuh hahahaha. Kalau sekarang, rata-rata sudah santai ngeliat cewek-cewek berusia 30an yang mandiri dengan kedudukan yang patut diacungi jempol. Bangga banget ngeliatnya.
Aamiin YRA. Saya juga berharap buku-buku yang menginspirasi seperti Single, Strong & Sparkling ini bisa dibaca oleh lebih banyak orang.
Aseeeek 138 halaman, kurang dari 200, menarik dan ringan untuk diikuti. Kadang kalo ada buku yg tebalnya udah 300-an ke atas, kalo penulisannya gak kuat, suka bosan mengikutinya mba.
Covernya yang sepatu stiletto mengingatkan saya pada The Devil Wears Prada. Kekeke. Jelas lah ini kuat sekali kisah perempuannya. Saya juga suka buku-buku yang banyak quote dari authornya, bukan sekadar quote dari orang lain yang ditulis kembali.
Selamat ya IIDN. Kembali menelurkan karya emas dari member-membernya.
Hahahaha. Sama banget. Kalo dah diatas 300 lembar rasanya ngos-ngosan. Suka akhirnya gak konsen meskipun itu buku antologi. Di tengah jalan suka menyerah #ngakak.
Eh bener banget deh. Jadi keinget film The Devil Wears Prada. Cewek kucel mendadak harus merubah penampilan demi pekerjaan.
Isi buku yang diceritakan kembali sangat menggugah perasaan
Beneran para perempuan hebat
Tidak hanya menginspirasi tapi juga memberikan banyak pelajaran hidup ya
Sukses untuk giveawaynya ya
Setuju banget. Yok Mbak Okti ikutan blog tournya
Kisah runi dan marie sungguh luar biasa ya, bikin terharu dengan kompleksitas kehidupannya namun tetap bisa bermanfaat bagi orang lain. Keren sepertinya isi buku ini, sesuai judulnya “single strong sparkling”. Mantap dan makasih kak annie atas reviewnya..
Setuju Mas Wahid. Cerita-cerita yang lainpun sangat menginspirasi
Satu kata yg terlintas dlm benak saya saat membaca tulisan ibu di atas : “UNPREDICTABLE” ! Di luar ekspektasi karena awalny saya berimajinasi bahwa buku “Single & Strong Sparkling” ini bercerita tentang sisi lain kehidupan sosok sosialita, dg menarik benang merah dari simbol sepatu stiletto berwarna merah menyala, runcing dg sparkling star bertaburan yg mengelilingi. Kesan glamor nan angkuh auto menguar dari imajinasi saya tentang buku tsb. Maaf atas ketidaktahuan saya.
And finally ketika akhirnya saya membaca detail tulisan ibu ini, yg ada malah 180° perasaan saya berbalik dibuat mengharu biru dan berujung pada speechless. Why? Karena sejujurnya, membaca review yg ibu tuliskan seolah membaca cerita dua saudari saya yg blm menikah. Beliau berdua berusia di rentang 40+ dan 50+ dan masih melajang hingga saat ini. Terlahir sbg bungsu dari 10 bersaudara membuat jarak usia saya dg kakak2 saya terpaut jauh. Namun, respek dan cinta utk beliau semua senantiasa tercurah, wa bil khusus kpd 2 saudari saya yg masih melajang tsb. Sosok dua saudara perempuan yg tangguh, tulang punggung keluarga, pantang utk meminta tolong selagi mampu, pribadi yg taat beribadah dan insyaa Allah shalihah. Walaupun saya sudah berkeluarga dan memiliki 2 orang buah hati, honestly, justru terbawa dari pengalaman keluarga tsb yg melecut saya utk senantiasa berhusnudzon atas takdir Allah, pada mereka sesama kaum perempuan khususnya di luaran sana yg blm menemukan jodohnya hingga hari ini. Bahwa jodoh tidak akan pernah tertukar, Allah akan hadirkan di waktu yg tepat. Hanya saja waktu yg tepat bagi Allah tdk selamanya sama dg persangkaan kita. Berbicara tentang jodoh jg berbicara tentang ujian hidup. Tentang keimanan seseorang akan ketetapan Allah. Tak mudah menjadi perempuan single, stereotip yg melekat memang sesuai dg apa yg Ibu tuliskan dlm review. Karenanya hingga hari ini saya dan anggota keluarga yg lain senantiasa tak pernah henti memberikan support kepada 2 saudari saya tsb, menjadi support system yg baik agar beliau berdua tdk merasa sendiri dan terpuruk dlm keadaannya.
Semoga menjadi jalan rezeki bila akhirnya saya berkesempatan utk memenangi challenge ini dan mendapatkan buku “Single & Strong Sparkling”, insyaa Allah akan saya persembahkan untuk dua saudari tercinta sebagai wujud dari cinta dan rasa hormat saya utk beliau berdua. Beliau layak untuk bahagia dalam segala keadaannya, termasuk bahagia tanpa harus mendapatkan justifikasi dari lingkungan sekitar yg merendahkan tentang image perempuan yg belum bertemu jodohnya meski usia telah menapaki senja. Barakallahu fiik Bu Annie. Thank for sharing :)
MashaAllah. Terimakasih untuk tulisannya yang begitu apik, mengalir dan meninggalkan kesan istimewa. Pada kenyataan hidup dan kehidupan setiap orang itu punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Semua ada ceritanya. Tinggal bagaimana kita menyikapinya.
Sampaikan salam saya untuk kedua saudara perempuannya ya. Kemandirian dan keshalihan mereka tentunya menjadi contoh yang baik bagi kita semua. InshaAllah
Walaupun sendiri harus tetap bahagia yaa…Beruntung bagi perempuan mandiri tersebut malah mendapat dukungan keluarga. Aku tertarik dengan kisah Morina. Ayahnya ga masalah dia merupakan perempuan mandiri.
Penasaran dengan kisah-kisah perempuan lain di buku Single, Strong & Sparkling ini. Pastinya menginspirasi buat perempuan lain yang ‘masih’ sendiri, supaya tetap ‘sparkling’…
Saya juga salut dan angkat topi untuk orangtua Morina. Sangat menghargai keputusan putrinya. Cinta mereka tak luruh meski Morina harus tetap sendiri di usia yang sudah matang.
Seneng deh kalau punya ortu seperti Bapaknya Morina. Soalnya kalau orang lain nanya, kita bisa aja cuek dan balas dengan senyum saja. Tapi kalau orang tua yang nanya, jadi bikin kepikiran juga.
Setuju banget Mbak Nanik.
Single kerap dipandang sebelah mata, padahal yang melihatnya begitu tidak tahu bagaimana jungkir baliknya dia bermunajat kepada Maha Pengasih dan Penyayang.
Berapa banyak derai air mata yang meluncur deras. Mungkin bila dinding di kamarnya bisa berbicara, maka tidak akan membiarkan orang-orang lain melihatnya seperti itu.
Bukan berarti juga, karena Single tidak mau untuk membina suatu hubungan. Namun, sejatinya ikatan abadi yang ingin diraih, dan menjaga kesucian diri dari yang dilarang oleh Maha Cinta, maka pilihan single pun dipilihnya.
Sudut pandang yang bijak sekali Fenni. Banyak cerita dibalik sebuah keputusan tentunya. Apapun itu
Kadangkala sejak muda perempuan dituntut harus menikah dan lainnya, gak perlu sekolah tinggi. Padahal kita juga sama-sama manusia yang memiliki hak untuk berprestasi yah. Jadi kuat dan sukses karena tangan sendiri hehe!
Teguh dalam pendirian dan mampu membuktikan kemandirian mungkin bisa jadi salah satu pemecahan masalah di atas.
Buku ini sangat diperlukan bagi perempuan yang sedang merasa terpuruk dan asyik dengan kekurangannya. Luar biasa Mbak. Reviewnya bikin tambah penasaran
Setuju Mbak Susi. Semoga bisa meringankan apa yang terbenam dalam pikiran
mindset beberapa orang terhadap status single sampe sekarang masih melekat. Bukankah hidup yang menjalankan adalah diri sendiri. Kadang malah orang lain yang gemes pengen ikutan cawe cawe.
karena artian single adalah bukan yang selamanya akan single, tapi memang belum waktunya aja
Betul banget. Terkadang orang-orang begitu ingin ikut campur dengan hidup orang lain. Padahal bukan mereka yang akan merasakan suka dan dukanya
Sebuah review yang ditulis dengan sangat apik oleh seorang blogger, penulis, woman preneur dgn @FIBI Jewelrynya, photographer sekaligus ibu dan istri dari keluarga yang bahagia. @ mba Annie Nugraha. Membaca reviewnya saja sudah penasaran..apalagi membaca bukunya Single, Strong and Sparkling. Bagi saya single adalah pilihan. Bukan aib bukan pula sesuatu yang perlu dipertanyakan. Untuk apa dipaksa menikah jika akhirnya tak bahagia. Apabila akhirnya bertemu jodoh di usia yang tak lagi muda maka itu adalah takdir. Yang penting pasrah pada kehendakNya , menjadi bahagia dan berguna bagi sesama adalah pilihan ..bukan begitu mba Annie ?.. ❤️❤️
Bahagia rasanya saya bisa ikut menjadi bagian dari keluarga besar IIDN. ( Ibu ibu Doyan Nulis). Bertemu dengan pengampu dan teman teman yang luar biasa. 🙏😍
Bener banget Mbak Agnes. Being single adalah pilihan. Once saat hati sudah klop dan bertemu dengan yang pas, pasti akan tergerak untuk membangun rumah tangga.
Makasih sudah mampir Mbak Agnes. It means a lot indeed. Salam sehat dan sukses juga untuk Mbak Agnes.
Single, Strong and Sparkling adalah sebuah buku yang rekomended. Mengangkat isue tentang kemandirian seorang perempuan.
Setiap perempuan pasti menginginkan punya pasangan hidup atau buah hati. Namun, pada kenyataaanya masih belum terlaksana.
Saya percaya dan mengimani takdir, bahwa Tuhan pasti akan memberikan yang terbaik dan menjawab semua doa, meski terkadang Kita diminta menunggu atau diganti yang lebih baik dari yang diminta dalam doa.
Tidak ada yang salah dengan kesendirian, masih lajang sampai usia yang engga muda lagi atau belum diberi keturunan setelah menikah bertahun-tahun bahkan puluhan tahun lamanya.
Yang terpenting adalah apa yang bisa dilakukan saat menunggu terkabulnya doa. Single, Strong and Sparkling adalah gambaran perempuan hebat yang bisa memanfaatkan waktu dengan mengisinya untuk hal yang bermanfaat baik bagi diri sendiri atau pun orang lain.
Bersyukur tiada henti atas semua nikmat yang diberi, nanti akan menemukan bahwa nikmat-Nya jauh lebih besar dari apa yang belum kita terima. Bahagia dengan bersyukur. Percayalah semua perempuan itu istimewa dan berhak bahagia.
MashaAllah. Bener banget Mbak Lia. Couldn’t agree more.
Jalan hidup tentunya bermula dari hati yang bahagia. Karena dengan bahagia, setiap jejak langkah tentunya membawa kita pada seribu kebaikan.
Mau coba ikutan Giveaway, ya, Mba Anie. Nanti saya share blog postnya di Twitter dan Fb.
Monggo Mbak Lia
Membaca buku bagi saya ternyata tidak hanya sekedar untuk pelampiasan kesedihan semata saja, akan tetapi bisa membuka mata saya dan memberikan jalan ke semua arah yang bisa dibayangkan dalam benak saya. Dengan membaca, membuat saya setidaknya bisa mendaki tempat yang lebih tinggi dari sebelumnya.
Membaca review dari Mbak Annie ini apalagi buku yang berhubungan dengan perempuan. SINGLE, STRONG, SPARKLING. Dari judulnya saja, bagi saya IT IS SO POWERFUL!!
Bukankah perempuan diciptakan begitu kuat? meskipun dalam kesendiriannya?
Kekuatan untuk memberikan cahayanya bagi sekitar?
Apakah ada yang salah?
TIDAK!
Karena kita sendirilah pengaruh terbesar dalam kehidupan ini. Semua perjalanan diawali dengan pilihan. Pilhan itulah yang akan menjadi kompas agar bisa menikmati hidup dengan sepenuhnya.
Setuju banget dengan kalimat SEBUAH PERJALANAN DIAWALI DENGAN PILIHAN. Being single juga adalah pilihan.
Dari awal melihat cover buku Single, Strong & Sparkling sudah sukaaaa banget, hadir sebuah kekuatan yang elegan dari sosok perempuan. Dan, begitu membaca review Mbak Annie, auto mewek pas baca ungkapan Ayah dari Morina dalam tulisan Mbak Marie J. Simbolon yang berjudul Biarkanlah Burung Terbang Bebas, dan quote Mbak Bunga Monintja dalam Mencintai Takdir. MasyaAllaah terima kasih banyak Mbak Annie sudah membagikan kisah inspiratif hingga saya dapat kembali bermuhasabah diri. Sukses selalu menebar banyak kisah inspiratif, Mbak Annie, Mbak Maria, Mbak Bunga dan pastinya IIDN tercinta 💝💝💝 salam sehat dan bahagia
Luar biasa ya Mbak orangtuanya Morina. Menerima kondisi anak apa adanya. Keikhlasan untuk melihat anaknya kuat, sendiri tanpa pasangan. Toh hidup anaknya bahagia dan mampu membawa diri bermanfaat bagi sesama khususnya orang disekitarnya.
Hidup melajang menjadi pilihan bagi beberapa orang dan masing-masing memiliki alasan sendiri. Ada Yang beralasan belum ketemu jodohnya, sulit move on, masalah komitmen, minder dengan kekurangan yang dimiliki, punya standar tinggi terhadap pasangan, nyaman dengan dirinya sendiri, atau bahkan sulit untuk percaya pada orang lain. Dengan melajang terkadang orang memiliki lebih banyak pilihan dalam hidupnya dan lebih mandiri. Pilihan sebagai “single” memerlukan kekuatan mental dan fisik yang luar biasa karena sering dipandang sebelah mata bahkan masih ada yang menganggap sebagai cela atau yang lebih parah sebagai “kutukan” ihhhh ngeri dech. Menjadi single bukanlah hal terburuk dalam hidup ini, yang terpenting memiliki tujuan yang jelas, menjalani setiap proses dalam hidupnya dengan baik dan bermanfaat bagi kebaikan. Single & Strong Sparkling merupakan cerita unik dan menarik yang disampaikan para penulisnya dengan penuh keberanian dan kelugasan sebagai sebuah pembuktian diri bahwa hidup single tak selamanya cerita kelabu tetapi ada juga yang bahagia menjalaninya dan menjadi kontributor atau inspirator dalam kehidupan bermasyarakat. Kesimpulannya, hidup melajang tetap bisa bahagia karena kebahagiaan diukur bukan dari status hubungan, tetapi lebih pada tujuan hidupnya. Memaknai hidup dengan lebih bijak lebih baik daripada menjalani hidup dengan tekanan atau paksaan. Setiap orang berhak memutuskan atas hidupnya sendiri dan berhak bahagia.
Setuju banget dengan kalimat HIDUP MELAJANG TETAP BISA BAHAGIA KARENA KEBAHAGIAAN BUKAN DIUKUR DARI STATUS HUBUNGAN TETAPI LEBIH PADA TUJUAN HIDUPNYA. Keren banget Mbak Sri Rahayu. Kalimat yang sarat makna banget.
Terimakasih sudah meninggalkan sederetan kalimat yang luar biasa ini.
Review buku yang menarik, bikin hati jadi bertanya-tanya tentang bukunya. Sayangnya saya telat baca perihal blog tournya sudah ditutup tanggal 14 kemarin. Klo beli bukunya langsung ke IIDN begitu ya mbak?
Iya Mbak Nanie. Tanggal 14 barusan sudah tutup