Buku ini sampai di rumah setelah sekian lama sempat tertunda karena berbagai masalah tekhnis. Kalau tidak salah hitung sih hampir 6-7 bulan buku antologi ini berproses hingga akhirnya benar-benar siap dipegang secara fisik dan ditawarkan kepada publik untuk diadopsi.
Jadi saat buku ini saya buka pertamakalinya, ada satu kepuasan dan kebahagiaan yang sulit untuk diungkap dengan kata-kata. Menunggu ternyata telah meninggalkan kesan yang begitu menggugah dalam hati saya dan mengajarkan banyak hal tentang kesabaran untuk mendapatkan yang lebih baik.
Karena waktu kelahiran yang cukup lama, saya sempat mix-up dengan buku-buku lain yang juga sedang dalam proses penyelesaian. Tapi setelah menilik kembali beberapa file tulisan/artikel yang pernah saya buat, saya baru ngeh kalau untuk buku ini saya menguraikan perjalanan hobi FOOD PHOTOGRAPHY. Sebuah hobi yang mulai saya geluti beberapa bulan setelah pandemi membungkam setiap kegiatan luar ruang. Hobi yang membuat saya bahagia karena keunikan, ketrampilan yang mengundang rasa penasaran yang tinggi hingga akhirnya berhasil “mengalahkan diri sendiri”.
Isi Dalam Buku yang Menginspirasi
Buku Hobi Yang Membuatku Bahagia ini adalah salah satu buku antologi yang dilahirkan oleh komunitas WRITERPRENEUR CLUB dan RUMAH LITERASI DEKA AMALIA. Komunitas menulis yang hampir 100% anggotanya adalah wanita yang memiliki ketertarikan yang sama dalam dunia literasi.
Untuk saling berbagi ilmu dan menebarkan semangat satu sama lain, para anggota secara regular bertegursapa dalam sebuah Whatsapp Group (WAG). Termasuk diantaranya adalah mendapatkan pengumuman tentang kelas-kelas pelatihan menulis yang bisa diikuti oleh para anggota.
Kelas menulis tentang hobi adalah salah satu dari kelas yang saya ikuti. Satu kesempatan yang kebetulan bersamaan dengan masa-masa dimana saya merangkak, mengumpulkan ilmu dan berlatih sesering mungkin untuk mendalami serta menguasai setumpuk ilmu tentang food photography. Jadi saat tulisan yang berjudul MERAMBAH ILMU DARI JEPRETAN BERPIRING MAKANAN DAN BERGELAS MINUMAN ikut serta menjadi bagian dalam buku berjudul HOBI YANG MEMBUATKU BAHAGIA ini, saya berharap bisa menjadi bagian dari langkah-langkah kecil dalam mengembangkan diksi, diri dan hobi baru saya.
Dibawah bimbingan Deka Amalia, buku Hobi berisikan tentang 10 kisah inspiratif dari 10 orang penulis wanita termasuk saya. Berbagai kisah tersebut kemudian dilengkapi dengan rangkaian uraian tentang Hobi yang disampaikan secara rinci oleh Deka Amalia. Kesepuluh kisah inspiratif itu adalah:
- Merambah Ilmu Dari Jepretan Berpiring Makanan dan Bergelas Minuman – Annie Nugraha;
- Pohon Harapan – Nurul Badriyah;
- Pengalaman, Hobi dan Bisnisku – Erlina Nitasari W.;
- Biarkan Bumiku Tersenyum – Lina Budiarti;
- Hobiku Beranak Pinak – Novica Armayanti;
- Aku dan Menulis – Helnita Sulistiani;
- Menemukan Hobby Art yang Menjadi Treatment di Kala Pandemi – Velly Mediviera;
- Mengungkap Rasa Melepas Duka – Minarni Merry Yanti;
- Semangat Pagi dan Semaraknya Jelang Senja di Rumah – Cahya Leswaeny;
- Jendela Duniaku – Runny
Setiap kisah dan artikel tersebut diatas lahir dari cerita pengalaman pribadi (non-fiksi) yang dialami langsung oleh para penulis. Beraneka hobi yang dimulai dari sebuah mimpi, mengisi waktu dengan aneka kegiatan positif, melanjutkan kebiasaan sedari kecil, menjadi enterpreneur setelah berhenti jadi orang kantoran, bahkan berangkat dari sebuah hati yang tergores oleh luka hidup.
Beragam kisah inilah yang kemudian berkolaborasi dengan apik lewat buku setebal 98 halaman ini. Satu buku berisikan rangkaian pengalaman yang kemudian diharapkan dapat menginspirasi siapapun yang memiliki dan membaca sajian rangkaian kalimat yang dihadirkan.
Ulasan Beragam Tulisan yang Inspiratif
POHON HARAPAN – NURUL BADRIYAH (Nurul)
Saya tersenyum penuh arti saat Nurul melukiskan tentang dirinya yang memiliki “tangan panas” saat berhubungan dengan tanaman. Rasanya setiap tumbuhan tuh pasti kering kerontang dan mati apalagi dia yang merawat dan membesarkan. Hingga akhirnya memutuskan untuk tidak terlibat dengan kegiatan apapun yang berhubungan dengan tanaman.
Semua kemudian terbalik saat Nurul mendapatkan amanah dari suami untuk merawat tanaman saat suami harus meninggalkan rumah dalam waktu yang cukup lama. Amanah yang gagal dipenuhi hingga akhirnya meninggalkan rasa berdosa karena selain lalai memenuhi janji, juga rasa sedih karena melihat tanaman yang tadinya begitu indah lalu kemudian terbengkalai.
Nurul akhirnya memperhatikan, mengikuti dan membersamai suami yang dengan begitu telaten hingga mendapatkan begitu banyak insight yang tadinya tak pernah terlintaskan di dalam dirinya. Nyatanya tanaman yang dirawat adalah juga mahkluk hidup yang wajib diajak berkomunikasi, didoakan bahkan diberikan semangat agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Bukan hanya disirami saja tapi juga selalu melakukan pemupukan, penyiangan, serta penggemburan tanah. Merawat tanaman layaknya merawat anak. Harus dilakukan dengan niat yang baik dan sepenuh hati.
Dan saat kemudian terkontaminasi menjadi penyuka tanaman, hobi merawat berbagai jenis ciptaan semesta ini pun akhirnya melekat dalam diri Nurul.
PENGALAMAN, HOBI DAN BISNISKU – ERLINA NITASARI W. (Erlina)
Berangkat dari pengalaman mengadakan ulang tahun anak dan kesukaan mempersiapkan sendiri acara tersebut termasuk menyediakan goody bag dan perintilannya, Erlina akhirnya menemukan salah satu hobi atau kegiatan yang disukainya. Rangkaian kegiatan yang begitu memberikan semangat untuk memulai bisnis di lini yang sama.
Meninggalkan pekerjaan kantoran, Erlina akhirnya melahirkan jenama HAFAZA PAKET SNACK DAN SUVERNIR ULTAH di 2012, yang kemudian melayani dan bekerjasama dengan sekian banyak konsumen pribadi maupun organisasi dalam mengadakan event sekaligus menyediakan semua keperluan yang diperlukan oleh acara tersebut.
Bertekad bulat agar hobi ini menjadi sesuatu yang berarti dan menjadi salah satu sumber penghasilan, Erlina pun membangun pekerjaan dengan professional. Termasuk diantaranya dengan mengaplikasikan tips dan trik yang sangat dibutuhkan agar usahanya dapat berkembang dengan baik dan diterima oleh masyarakat. Seperti misalnya selalu menggunakan produk baru agar terhindar dari kerusakan dan kedaluarsa. Aktif berpromosi termasuk diantaranya menghadirkan testimoni dari para pelanggan yang sudah menggunakan jasanya.
BIARKAN BUMIKU TERSENYUM – LINA BUDIARTI (Lina)
Tulisan Lina berbicara tentang flora khususnya bunga. Salah satu ciptaan Sang Maha Kuasa yang sangat disukai sejak masih kecil. Mulai giat menanam dari SMA. Kuliah di jurusan Biologi dengan menghadirkan skripsi tentang bunga dan mengambil lokasi Taman Bunga Nusantara sebagai lahan penelitian. Kemudian membantu merawat ribuan bunga di sebuah kebun yang dimiliki oleh anak sang dosen. Hingga akhirnya menjadi guru dan menggalakkan program sekolah hijau menjadi sebuah Sekolah Adiwiyata dan memiliki Green House atau tempat untuk membudidayakan tanaman-tanaman tertentu koleksi sekolah).
Luar biasa. Serangkaian hobi merawat bunga yang terus berjalan bahkan berkembang hingga ke satu titik dimana Lina dapat mengabdikan salah satu sisi hidupnya karena kecintaannya atas bunga.
Lewat rangkaian tulisan yang sangat berbobot ini, Lina ingin menyampaikan beberapa hal penting yang wajib kita perhatikan jika ingin bergelut dalam dunia tanam-menanam. Pertama adalah rajin menimba ilmu. Bisa lewat buku, mengikuti talkshow, seminar dan diskusi soal lingkungan. Kedua adalah tanamlah yang bermanfaat. Bermanfaat untuk diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Ketiga adalah mempunyai tujuan yang jelas. Sehingga kita dapat mengambil kebijakan sesuai dengan apa yang kita harapkan.
HOBIKU BERANAK PINAK – NOVICA ARMAYANTI (Novi)
Novi ini persis seperti beberapa orang teman saya. Banyak sekali hal, kegiatan atau hobi yang ingin digeluti. Semua hal tampak begitu menarik dan menantang untuk didalami. Tanpa terkecuali. Yang kalau dalam bahasa gaulnya adalah asik celamitan. Mencoba sana-sini lalu menikmatinya satu demi satu.
Dari semua yang saya baca, ada satu hal yang tampak begitu berkesan dalam hidup Novi yaitu saat membuat koleksi artikel yang dibuat manual alias dengan tulisan tangan. Tulisan ini beredar diantara semua temannya dan mereka memberikan apresiasi yang sangat menyenangkan.
Ada satu pesan bermakna yang patut kita catat di bagian terakhir dari tulisan Novi.
“Mulai dari menyukai menulis, hiking, traveling hingga berbisnis on-line, saya berhasil memiliki kehidupan yang lebih baik, memiliki kepercayaan diri yang cukup baik dan melatih kemampuan leadership. Besar harapan saya dari sejumlah pengalaman hobi saya yang beranak-pinak itu, mampu mengantarkan saya menjadi manusia yang bermanfaat.”
AKU DAN MENULIS – HELNITA SULISTIANI (Helnita)
Helnita menjadi gemar menulis berangkat dari kesukaan membaca. Melahap apa saja yang menarik untuk dibaca, Helnita mengikuti beberapa tantangan menulis yang justru semakin memberikan pecutan semangat baginya untuk bergelut di dunia literasi. Hingga membuatnya semakin mencintai dunia merangkai kata ini.
Helnita bahkan akhirnya melahirkan asumsi bahwa menulis bisa dijadikan terapi jiwa. Termasuk diantaranya memperluas jaringan pertemanan lewat sahabat pena.
MENEMUKAN HOBY ART YANG MENJADI TREATMENT DI KALA PANDEMI – VELLY MEDIVIERA (Velly)
Lewat tulisannya, Velly menceritakan tentang banyak penundaan yang harus dia alami karena pandemi. Mulai dari menyelesaikan program sekolah, mengurus perpanjang tinggal dan ijin untuk bekerja di Canada. Dari yang biasanya aktif hingga akhirnya harus dirumahkan. Dan itu tidak mudah bagi Velly yang biasa berkegiatan penuh dan tinggal serta mengikuti aturan negara yang “menahan langkahnya”.
Dari yang biasanya aktif melakukan hal ini itu, terutama menyelesaikan program sekolah, dan tidak punya cukup waktu untuk berleha-leha, Velly akhirnya jadi sering menggunakan dan akrab dengan media sosial. Terutama mencari informasi-informasi berbagai kegiatan dan hobi yang bisa dilakukan di dalam rumah. Sepertinya misalnya melukis, memasak, merajut, mengerjakan sketch gambar, serta kegiatan berkesenian (art) lainnya.
Media sosiallah yang akhirnya bisa mengusir kebosanan, menjadi media belajar, hingga akhirnya beberapa hal yang dipelajari tersebut bisa menjadi hobi dan treatment jiwa selama menikmati masa-masa di rumah saja.
MENGUNGKAP RASA MELEPAS DUKA – MINARNI MERRY YANTI (Yanti)
Untuk seorang introvert dan besar dengan keterbatasan fisik, menulis tentunya menjadi salah satu pelarian yang paling pas. Tak mampu mengurai kata dan kalimat dalam lisan, penyakit asma membesarkan Yanti menjadi seseorang yang aktif dalam menulis. Dan mewujudkan kegiatan menulis di diary sebagai hobi dan bagian dari aktivitas sehari-hari.
Karena tidak dapat keluar rumah disebabkan oleh kesehatan, Yanti akhirnya menemukan beberapa “teman” yang membuatnya betah di dalam rumah. Teman yang dimaksud adalah membaca, menulis, mendengarkan musik dan bernyanyi. Berbagai hal inilah yang mampu mengalirkan rasa bahagia dan membuatnya lupa akan keinginan untuk bermain di luar rumah.
Menulis juga pulalah yang akhirnya menjadi media pengobat jiwa saat harus berpisah selamanya dengan suami tercinta. Kesedihan, kedukaan dan luka hati kemudian tercurahkan lewat beranda Facebook, mengikuti rangkaian kelas menulis on-line hingga akhirnya ikut serta dalam beberapa antologi.
SEMANGAT PAGI DAN SEMARAKNYA JELANG SENJA DI RUMAH – Cahya Leswaeny (Cahya)
Satu lagi cerita seru tentang hobi merawat dan memelihara tanaman. Salah satu kegiatan outdoor yang sesungguhnya hanya dalam langkah yang sama seperti “di dalam rumah”. Sebuah kebun pribadipun akhirnya terbangun dan tertata setelah apa yang ditanam akhirnya beranak pinak. Termasuk diantaranya mengadopsi tanaman atau bunga jenis baru yang terlalu indah dan cantik untuk ditolak.
Bercocok tanam ini akhirnya membawa Cahya untuk selalu menyambut pagi dengan ceria dan waktu-waktu menjelang senja dengan kegiatan memberikan sentuhan berkualitas dan membumi pada sebuah kebun yang diciptakannya di lingkungan rumah.
Cahya merasakan hal itu. Hingga akhirnya menyadari bahwa hobi di dunia flora ini telah membawanya menjadi seorang penanam dan pecinta tumbuhan yang lihai dan berkualitas. Meski beranjak dari sekedar hobi, keterlibatan secara emosional dan rinci menjadikan Cahya memiliki hubungan batin yang erat dengan setiap tumbuhan yang dia sentuh. Bahkan pernah ada cemara yang terlihat mulai mengering dan terlihat seperti akan menjelang ajal. Tapi berkat sentuhan tangan Cahya, perawatan maksimal yang diberikan, cemara ini akhirnya segar kembali.
Satu pelajaran yang dapat saya petik dari tulisan Cahya adalah bahwa berkebun dan berkutat dengan tanaman nyatanya dapat menjadi salah satu inspirasi kehidupan. Termasuk di dalamnya adalah soal ketelatenan, konsistensi dan tumbuhnya cinta atas salah satu makhluk hidup yang diciptakan oleh Yang Maha Kuasa.
JENDELA DUNIAKU – RUNNY
Saya terkagum-kagum tanpa putus saat selesai membaca artikel yang dibuat oleh Runny ini.
Kecintaan membaca sedari kecil nyatanya telah berhasil melahirkan seorang Runny yang memiliki sederetan prestasi karena kegemarannya yang satu ini. Kecanduan membaca, buku apa saja, akhirnya menggiring Runny menuliskan segala kegiatan, perasaan dan keinginan di sebuah buku diari. Dan itu dilakukannya setiap hari. Bahkan untuk melengkapi kegiatan menulis tadi, Runny biasanya akan membaca ulang apa yang sudah dia tulis.
Nyatanya saking cintanya akan buku, Runny giat menanbung dan berikhtiar mengumpulkan uang (menabung) agar bisa membeli setiap buku yang diinginkan. Seperti misalnya sengaja berjalan kaki ke sekolah agar uang transportnya dapat ditabung, serta berjualan kue yang dititipkan di warung sekolah. Buktinya, sejak memiliki tabungan, daftar buku impian pun semakin berderet dalam daftar belanjaan. Hingga saat tabungan tersebut melahirkan sebuah keleluasaan untuk membeli buku dan semakin banyak coretan tentang buku yang berhasil dimiliki.
BACA JUGA : Berimajinasi Lewat Ilustrasi Bersama CANVA
MERAMBAH ILMU DARI JEPRETAN BERPIRING MAKANAN DAN BERGELAS MINUMAN – ANNIE NUGRAHA
Satu lagi cerita tentang efek pandemi.
Saya yang tadinya aktif melakukan kegiatan luar ruang sebagai seorang travel blogger, akhirnya harus tunduk dengan bayang-bayang pandemi yang muncul di tri semester pertama 2020. Bahkan persis 1 minggu sebelum Covid dinyatakan merebak di tanah air, saya masih sempat bertualang ke Medan dan Surabaya. Memotret, bertemu banyak teman dan menuliskan kisah perjalanan ini untuk blog saya.
Jadi saat tahu bahwa harus mengikat kaki agar terus di rumah dalam jangka waktu yang belum bisa dipastikan, saya mulai berpikir. Menulis (mengisi tulisan di dalam blog) dan mengerjakan craft memang seyogyanya menjadi bagian kegiatan di dalam rumah itu sendiri. Tapi saat materi sudah habis, lalu apa yang bisa saya lakukan? Bayang-bayang mati gaya pun langsung terlintas.
Apa yang saya takutkan pun terjadi. Saya mulai merangkak mengolah topik untuk blog, termasuk harus menahan produksi wire jewelry karena berbagai tempat dimana jenama saya menitipkan produk harus tutup serta penjualan produk yang terus anjlok dari hari ke hari. Kesukaan akan memotret pun teredam karena tak bisa kemana-mana.
Mengandalkan strategi membangun silaturahmi lah yang akhirnya membawa saya kepada food photography. Saya berbincang dengan seorang sahabat yang saya ketahui memang sudah terlibat dalam keahlian memotret. Perbincangan yang tadinya sekedar menanyakan kabar, akhirnya meluas menjadi waktu-waktu sharing yang berisi dan berkualitas. Berbagi cerita, ilmu dan pengalaman tentang dunia memotret khususnya merekam keindahan dan estetika makanan serta minuman.
Waktu kemudian bergulir, saya pun akhirnya serius pada keahlian ini. Saya kemudian meluangkan waktu untuk belajar, belajar dan belajar lagi. Mengeruk ilmu dari berbagai sumber dan dari aneka titik keahlian yang dibutuhkan. Karena nyatanya meskipun saya memotret landscape sudah saya sukai, food photography butuh sentuhan seni yang berbeda. Dan menimba ilmu dari seorang yang memang ahli di bidang ini tentunya akan jadi titik total penguasaan yang mumpuni.
Langsung bisa? Tentu saja tidak. Butuh waktu, konsisteni, ketelatenan dan semangat pantang menyerah agar keahlian baru ini menjadi satu modal kebisaan yang bukan saja membayar kepuasan pribadi tapi juga bisa melahirkan sumber penghasilan sampingan yang cukup menjanjikan.
BACA JUGA : Merambah Ilmu Dari Berpiring Makanan dan Bergelas Minuman
Berbicara Tentang Hobi dan Buku Hobi yang Membuatku Bahagia
Melengkapi semua kisah dan cerita inspiratif para penulis tentang hobi yang mereka tekuni, saya juga ingin menghadirkan beberapa rangkuman dan hal-hal penting tentang hobi yang sudah dengan sangat apik diuraikan oleh Deka Amalia (Deka). Diantaranya adalah tentang hobi (makna dari kata dan apa yang terkandung dalam kata hobi), memilih hobi, menekuni hobi, hobi yang dibayar dan konsep tentang sukses dan bahagia dengan menjalankan hobi.
Melalui ke-5 poin penting yang patut kita simak tersebut di atas, Deka banyak mengungkapkan beberapa hal yang bagus untuk menambah pengetahuan kita akan hobi, satu kegiatan yang membuat kita bahagia. Beberapa rangkuman yang bisa saya bagi adalah:
- Menurut KBBI, arti kata hobi adalah sebuah kesenangan istimewa yang dilakukan di waktu senggang;
- Hobi pada kenyataannya bisa menjadi satu hal yang memancarkan kepribadian yang kita miliki;
- Hobi bisa dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan mental juga bisa membuat kita mengenali potensi diri. Terkadang ada banyak hal yang tersembunyi di dalam diri kita yang belum kita sadari;
- Hobi juga memberikan manfaat secara mental dan emosional, membuat pikiran lebih tenang dan hati senang. Manfaat psikis yang secara tidak langsung juga akhirnya memberikan manfaat bagi fisik kita;
- Tips memilih hobi yang tepat adalah mengikuti kata hati, kerap belajar, lakukan dengan sepenuh hati, mau menggali potensi diri dan mengikuti komunitas;
- Menekuni hobi dengan baik, berjalan terus menerus (konsisten), pelajari dengan baik (terus menambah pengetahuan akan hobi tersebut), niscaya akan memberikan hasil yang maksimal;
- Hobi yang kemudian dilakukan secara professional dan menjadi suatu ide usaha, punya peluang berkembang yang lebih besar. Karena kita mencintai apa yang kita kerjakan dan semua hal dilakukan dengan sepenuh hati. Semua dijalani dengan rasa bahagia dan semangat tinggi. Jika ada masalah atau tantangan, kita lebih bisa dengan mudah menemukan solusi dan mengatasinya dengan baik.
Jika kita ingin menjadikan hobi sebagai profesi atau ide usaha, berikut adalah tips yang juga dibagikan oleh Deka:
- Pelajari semua hal yang dibutuhkan. Pastikan kita mengetahui semua dengan dalam dan rinci, sehingga kita benar-benar mahir akan hobi tersebut;
- Lihat apa yang dibutuhkan oleh banyak orang, hingga kita bisa menjawab kebutuhan tersebut dan jadi solusi dari masalah banyak orang. Bisa memenuhi apa yang dibutuhkan oleh banyak orang;
- Mulai saja. Jangan menunda. Jika kita sudah yakin akan kemauan dan niat kita, maka mulai saja. Tindakan menunda akan membuat peluang sukses makin jauh;
- Mulai dari yang kecil dan yang kita bisa saja dulu. Jangan menunggu harus ini itu, lihat apa yang ada, lihat apa yang kita bisa, lalu mulai saja. Memulai dari yang kecil dan dari nol justru lebih terasa nikmat dan terasa perjuangannya;
- Lakukan promosi mulai dari lingkungan terdekat dan media sosial yang kita miliki. Kenalkan dan lakukan promosi secara berkala dan pantang menyerah;
- Kenali kompetitor kita, hingga kita bisa berpikir dan melakukan hal yang berbeda untuk menemukan ciri khas kita yang bisa menjadi kekuatan dan daya jual kita;
- Belajar dari orang yang sudah lebih dulu sukses dari kita tetapi tetap menjadi diri sendiri
Menutup buku ini setelah sekitar 4 jam membaca, menelisik, lalu merangkumnya, membuat saya semakin bergairah untuk terus melakukan berbagai hobi yang sedang saya jalani hingga saat ini. Pada kenyataannya setiap lembar dari buku ini, telah menguatkan niat dan minat saya untuk konsisten di jalur non-formal yang satu persatu saya geluti.
Menjadi seorang crafter (baik sebagai pembuat dan pengajar), menulis (baik sebagai blogger maupun author/penulis buku), photographer (khususnya di bidang food photography) dari titik awal hingga semua menjadi usaha dan sumber penghasilan sampingan. Rangkaian aktivitas yang membuat hati bahagia, hidup terasa lebih hidup, serta tentu saja membuat diri sendiri bermakna. Berbagai hobi yang saya jalani juga turut mengangkat idealisme saya bahwa meskipun berkarya hanya dari rumah, hobi sudah membawa saya untuk tetap bermanfaat dan meningkatkan kualitas diri.
Mantap. Keren mbak Terima kasih ya.
My pleasure Mbak Deka. Semoga buku ini membawa banyak manfaat bagi semua yang terlibat dan mereka yang memiliki dan membacanya.
Senang baca ini, terlihat sekali kalau mbak Annie benar-benar menyukai food photography dengan penuh dan sadar. Bahkan ditularkan melalui sebuah buku, artinya hobi ini tidak hanya sekedar hobi, tapi juga sebagai media menyalurkan ilmu ke orang lain
MashaAllah. Terimakasih Mbak Ria. Seneng saat menemukan hobi baru diantara 2 lain yang tetap saya jalankan. Dan benar. Semoga kehadiran buku ini bisa menjadi media untuk menyalurkan ilmu kepada orang lain. Terutama untuk para pembacanya.
Wah ulasan buku yang menarik nih, Kak.Isinya bikin penasaran dengan hobi-hobi di dalamnya yang tentu di bukunya banyak kisah, certita, dan proses yang bisa digali. Saya ada beberapa hobi, dan ketika disalurkan memang membuat bahagia.
Punya hobi memang menyenangkan. Salah satu healing yang begitu mengena dan membahagiakan.
Semuanya sangat inspiratif.
Btw kirain saya hobi beranak pinak itu tidak menggunakan alat kontrasepsi. Hehehe…
Ternyata bukan ya….
Hahahaha. Saking banyaknya kepengenan. Jadi semuanya pengen dilakukan
setuju banget
berkat hobby saya berhasil keluar dari mental illness
mungkin karena mengerjakan hal yang disukai ya?
sehingga pelan-pelan bisa melupakan masalah
Benar banget Mbak. Saya kalau stuck mengerjakan sesuatu, seperti writing block, biasanya saya beralih ke hobi yang lain. Bisa membaca, mengerjakan jewelry, atau sekedar melukis. Self healing banget itu.
Food photography punya tehnik tersendiri ya mbak hingga terlihat menggugah selera ini yang menjadi poin pentingnya.
Betul banget. Banyak skill yang harus dikuasai. Talent dan feel juga pengaruh. Termasuk banyak belajar dari mereka yang sudah senior.
Menarik sekali ulasan bukunya mbak
Hobi emang paling pas buat merawat kesehatan mental ya mbak
For sure. Menjalankan apa yang disukai lewat hobi, kita diajak untuk lebih memahami diri sendiri.
Wah keren, nambah satu lagi nih antologi bukunya yang sudah diterbitkan.
Hihi, saya kayak Nurul nih, selalu beranggapan memiliki tangan panas, hingga membiarkan lahan kosong dibelakang rumah terbengkalai tanpa ada tanamannya.
Semua kisah yang ditulis para penulis buku ini menarik untuk di simak
Banyak insight yang bisa didapat di dalam buku ini Mbak Nanik. Meski hanya 98 halaman, isinya padat, menarik dan memberikan banyak pelajaran hidup.
Hobi memang membuat hati senang.
Apalagi kalau dari hobi bisa menghasilkan.
Seperti hobi nya Bu Annie yang demen jepret, kelihatan banget hasilnya itu cakep.
Jadinya kalau muncul di temlen saya, suka seneng plus ngiler kalau pas makanan haha
Hihihihi. Saya masih harus banyak belajar Fen. Masih sering mengamati mereka-mereka yang lebih senior atau yang punya hasil potret yang jauh lebih bagus. Nyandu akhirnya motret makanan.
Ulasannya detail sekali Mbak. Saat baca sampai jumlah nama penulis auto membatin, wah banyak penulis yang sudah banyak dikenal. Lalu diulas satu per satu inti dari tulisan mereka. Beneran bagus isinya, dan pastinya sangat membantu mereka yang masih tersesat di belantara minat dan belum meneguhkan hobi yang diseriusi.
Mungkin karena saya terlibat mulai dari konsep hingga buku antologi ini lahir ya. Jadi saya bisa menuliskan banyak hal tentang apa saja yang ada di buku ini. Makasih untuk complimentnya Mbak Susi. Selalu suka membaca komen-komen Mbak Susi yang selalu berkualitas.
Mau dongg gabung komunitasnya, saya juga emak-emak yang suka literasi dari kecil😁 bukunya menarik sekali, ada hikmah yang bisa di tarik di dalamnya.
Nanti kita ngobrol via WA ya.
Senang banget yaa bisa menekuni hobby, apalagi bila hobby tersebut bisa menghasilkan materi. Dan lebih bahagia lagi karena kita bisa menceritakan hobby tersebut dalam sebuah buku, seperti yang Mba Annie, dkk lakukan. Keren banget, Mba!
Alhamdulillah. Seneng sekali bisa berbagi Mbak Ira. Syukur-syukur bisa menginspirasi pembaca tentang dunia hobi.
Mengerjakan sesuatu yang disukai memang sangat nyaman dan menyenangkan ya Kak. Apalagi jika itu bisa menambah penghasilan, atau pertemanan, rasanya pasti luar biasa.
Betul sekali Mbak Ida
setuju banget sama tipsnya, ketika pengen mengubah hobi menjadi profesi harus mulai aja dulu ya. biasanya gak akan ada beban karena kita juga happy ngerjainnya.
Bagus nih bukunya, dilengkapi dengan tips yang pastinya bermanfaat.. hobi memang hal yang dilakukan dengan bahagia dan ceria 🤩
Bener Mbak Ira. Terkadang, tanpa kita sadari, kita tuh punya bakat sesuatu. Terlepas dari bakat menulis seperti yang kita lakukan sekarang. Jika sehat dan punya kesempatan, ada baiknya diolah, diseriusi, bahkan bisa menambah pendapatan
Lihat apa yang dibutuhkan oleh banyak orang.
Ini yang paling banyak diadaptasi anak-anak muda zaman now, keren banget.
Banyak permasalahan orang di sekitar mereka, yang diberikan jawabannya, dan akhirnya jadi ide usaha buat mereka.
Btw, keren banget bukunya, jadi penasaran isi lengkapnya :)
Sejatinya begitu Mbak. Karena menyusur pasar tertentu, akan membuat apa yang kita lakukan bisa lebih terarah.
Buku yang penuh inspirasi, Mbak Annie. Penulis dengan pengalaman masing-masing memberikan pencerahan bahwa hobi yang membuat mereka bahagia, ternyata bisa jadi kegiatan bermanfaat tak hanya bagi diri tapi juga sesama. Wah…ada yang hobinya ga cuma 1 atau 2 tapi beranak pinak pula! Keren sekali!
Salah satu buku antologi yang paling saya sukai Mbak Dian. Karena setelah pensiun, aktivitas awal saya adalah menyentuh craft terlebih dahulu. Hingga akhirnya berkembang ke dunia traveling, blogging, writing dan photography. Semoga bisa menjadi kegiatan yang bermanfaat hingga akhir hayat.
Hobi memang semestinya saat dikerjakan membuat hati bahagia. Di tengah keruwetan urusan pekerjaan, saya sedang mencoba untuk kembali aktif menulis nih, Bun, sebagai penyeimbang hidup. Rasa-rasanya, keruwetan cukup di kantor saja. Di rumah, biarlah saya bersenang-senang lewat foto, video, dan tulisan.
Biar apa? Ya biar hidup seimbang lalu tercipta kebahagiaan. Makasih udah ngingetin ya, Bun.
Nah itu salah satu kenapa kita harus punya hobi Mbak Melina. Menjadi penyeimbang hidup. Dan ini benar-benar bermanfaat untuk ketenangan batin dan menambah kebahagiaan.
hobi itu, sesuatu yang bisa bikin happy dan lupa semua stress atau masalah. Makanya aku punya banyak hobi. dan itu tuh nggak bisa direkayasa ya ternyata… pernah ikut-ikutan menekuni sesuatu karena ngetrend eh… setelah lama baru sadar itu bukan passion ku . ditekuni pun hasilnya nggak maksimal karena nggak dari hati.
By the time, setelah banyak mencoba, biasanya akan ketemu dengan passion kita Mbak Ade. Dan saat waktu itu tiba, senangnya bukan main.
Kalau perempuan sudah bergerak, bersatu, mereka bisa mengguncang dunia dan melakukan perubahan di berbagai lini kehidupan. Semoga buku ini menginspirasi lebih banyak perempuan Indonesia agar berani membangkitkan hobinya. Sangat banyak hobi perempuan yang justru tak sekadar memberi kepuasan tersendiri untuknya, tetapi juga puas secara materil juga. Misalnya Mba Annie yang hobi fotografi. Saya yakin job pun banyak mengalir karena hobi ini.
Baca judul-judul tulisannya pun menarik. Nomor 5, tulisan Mba Novica Armayanti, Hobiku Beranak Pinak, ini juga bikin penasaran. Hahahaha. Banyak penulis yang tidak saya kenal, tetapi kalo ada Mba Annie di dalamnya, sudahlah pasti semua penulisnya jempolan ini.
MashaAllah. Well written Mutia. Pada kenyataannya dengan membukukan cerita tentang hobi yang beragam ini, ada satu jejak legacy yang sudah ditinggalkan. Semoga bukunya bisa menginspirasi banyak orang tentang bagaimana hobi tuh bisa menjadi penghibur jiwa. Apalagi kemudian menjadi salah satu sumber pendapatan.
Dari hobi kemudian menjadi penghasilan adalah passion yang sesungguhnya. Menurut daku sih begitu hehe.
Soalnya yang dilakukan jadi lebih natural, mengena di hati dan enjoy banget
Setuju banget Fen. Dari hobi lahirlah rangkaian kebahagiaan jiwa
Mengembangkan karya ketrampilan menulis dan menjadi buku memang menyenangkan, betul menyemangati diri sendiri dengan menulis
Setuju banget Mas
Selamat atas kelahiran bukunya yaa mbak. Buku yang membahas tentang hobi gini tuh selalu asyik dibaca. Mengapa? karena kitanya jadi tahu bahwa di luar sana ternyata ada beragam jenis hobi. Lebih dari itu, jadi tahu pula bagaimana sih orang-orang lain selain kita menjalankan hobinya, suka dukanya, dan bagaimana hobi tersebut mampu membentuk dirinya.
Well written Mbak Andy. Begitulah pada kenyataannya. Semoga keberadaan buku ini bisa membawa manfaat dan melahirkan inspirasi banyak orang tentang hobby.
Terpukau dengan aktivitas kak Annie yang berbagi melalui tulisan di buku antologi yang sangat insightful ini.
Rasanya hobi yang membahagiakan adalah sebuah perjalanan dan proses untuk kita menapaki satu demi satu pekerjaan yang kita cintai sepenuh hati.
Selamat berbahagia, kak Annie.
Barakallahu fiikunna untuk karyanya.
MashaAllah. Terimakasih untuk apresiasinya Lendy. Semoga buku ini bermanfaat dan bisa menginspirasi banyak orang.
Saya pikir hobi beranak pinak itu memiliki anak kandung gitu… Atau dibilangin orang karena (maaf) misalnya hamil terus… Ternyata aslinya suka melakukan berbagai kegiatan ya.
Sehingga di akhir semua itu sangat bermanfaat
Hahahaha. Bisa jadi begitu ya Teh Okti
Wahh setuju sekali dengan quotesnya, melakukan hobi dengan orang yang sehobi itu bikin jadi waktu yang kita habiskan dengan dia bermanfaat karena kita bisa menghasilkan karya bersama.
Bener banget Mbak. Semoga buku ini bisa menginspirasi banyak orang untuk menekuni hobi ya.
Aq juga mengerjakan hobi yang akhirnya jadi profesi mbak, dulu sempat galau setelah melahirkan mau kerja apa biar terus bisa dapat duit biarpun di rumah aja. Alhamdulillah setelah ngeblog ada aja rejekinya
Alhamdulillah. Pada kenyataannya, dari hobi kita menulis, kita bisa menghasilkan pendapatan tambahan ya.
Mengubah hobi jadi pekerjaan atau profesi emang tantangan banget ya mba, poin-poin di atas reminder banget, apalagi soal pelajari kompetitor dan orang yang sudah sukses di bidang tersebut. Reminder juga buat saya yang kadang punya hobi tapi melakukannya belum sepenuh hati.