Melancong, Berwisata dan Berbelanja di IKEA The Garden City, Cakung, Jakarta

IKEA. Salah satu big store yang jadi favorit keluarga saya. Tempatnya nyaman. Produk-produk yang ditawarkan terorganisir dengan baik dengan variasi pilihan bahkan untuk sekedar mangko kecil sekalipun. Restonya hadir dengan menu yang selalu menarik hati. One stop shopping and leisure pastinya.

Kami sudah mengunjungi 2 store IKEA yang ada di Indonesia yaitu yang berlokasi di Alam Sutera Tangerang dan di Kota Parahyangan Bandung. Semua tampil serupa dengan standard rancang luar dan dalam ruang yang luas serta lega. Pembagian display nya juga teratur dan terarah. Pengunjung tinggal mengikuti petunjuk arah yang ada di lantai bangunan sehingga semua sudut toko gak bakalan kita lewatkan.

Nah untuk kali ini, kami memutuskan untuk datang ke IKEA yang berada di The Garden City, Cakung, Jakarta (IKEA Garden City). Satu store yang lokasinya paling dekat dengan tempat kami tinggal.

Melancong ke IKEA The Garden City, Cakung, Jakarta

Dengan niatan mencari sofa baca untuk ruang tidur saya, kami pun berangkat ke IKEA Garden City. Dan ini bakal jadi kunjungan pertama kami kesana.

Lalu lintas di Sabtu pagi itu ternyata sangat bersahabat karena tak lebih dari 45 menit kemudian kami sudah sampai di parkiran yang terlihat baru 1/3 terisi. Suara decit ban mobil mulai terdengar bersahut-sahutan saat saya, suami dan Fiona melakukan scan aplikasi Peduli Lindungi dan mengikuti arahan petugas agar mengikuti protokol kesehatan yang ditentukan oleh IKEA Garden City.

Sebelum melancong di dalam ruangan besar milik IKEA Garden City, saya sempat menoleh ke satu tempat dalam ruangan kaca yang ternyata isinya adalah pameran mini dari UKM kawasan Jakarta Timur. Area atau bagian dari Jakarta dimana IKEA Garden City berada. Wah saya jadi kangen pameran/bazaar seperti mereka. Selama pandemi kegiatan off-line berdagang seperti ini sempat berhenti total.

Setelah sempat berkunjung dan bertegur sapa dengan para perajin, kami disambut 1 tangga lebar dan 2 escalator di samping kanan dan kiri tangga. Ada 2 opsi arah setelah itu. Ke kiri untuk berbelanja, sementara sisi kanan untuk langsung masuk ke restoran yang terlihat luas dan lega. Jadi jika niatan kita hanya ingin berwisata kuliner, merasakan aneka hidangan khas Swedia, berarti kita bisa langsung belok kanan.

OK. Let’s start the journey.

Langit-langit bangunan yang menjulang, menghadirkan sirkulasi udara yang nyaman sejak langkah pertama. Berbagai furniture cantik dan tematik terlihat di urutan depan. Jadi sesungguhnya kami tidak perlu waktu lama untuk mendapatkan sofa yang saya inginkan. Beruntungnya edisi kali ini sofa-sofanya klop banget dengan selera saya. Baik dari segi warna, bentuk maupun kenyamanannya. Harganya pun sudah sesuai budget.

Tapi meskipun tujuan utama sudah tercapai, misi melancong dan berwisata di IKEA Garden City pun harus tetap dilanjutkan. Sekalian cuci mata dan siapa tahu ada yang klop di hati. Terutama pernak-pernik properti yang bisa meramaikan koleksi peralatan studio foto saya. Salah duanya adalah aneka dekorasi dalam ruang dan kitchenware serta tableware yang luar biasa cantik dan bikin nafsu belanja sulit untuk dikontrol. Kalau bawa duit sekoper, mungkin akan dibeli semua tanpa kecuali.

Godaan dunia yang memang tak terbantahkan.

Dan godaan itu pun tambah menggemaskan saat melihat IKEA menghadirkan interior design untuk ruang kecil dan kamar dengan sentuhan tangan seorang professional. Perpaduan warnanya serasi, furniture nya pas, termasuk semua pernak-pernik yang menyertainya. Bisa jadi contoh atau ide saat ingin mengisi rumah atau apartemen dengan luas yang terbatas. Strategi penjualan yang patut diacungi jempol.

Di setiap rancangan juga disertakan informasi tentang jenis dan harga barang-barang yang ditampilkan. Ada stiker gantung berisikan kode khusus yang tercantum untuk setiap materi supaya nantinya kita bisa mencari dan mengambil barang tersebut di rak perlengkapan. Kalau naksir sama produknya, cus langsung tulis nama dan kode barangnya. Atau biar lebih simpel sih difoto aja.

Karena barang yang diperjualbelikan ragam dan ukurannya luas, untuk heavy equipment akan tersedia di rak perlengkapan yang menjadi bagian atau ruangan terakhir dari toko secara keseluruhan. Pernak-pernik yang kita lihat di display pun bisa kita ambil disini jika tidak tersedia di dekat area penjualan. Dan biasanya barang-barang berat seperti ini (sofa, meja, rak, dll.) harus kita rakit sendiri di rumah. Jadi saat kita ambil di rak, semua masih dalam bentuk potongan-potongan dan sudah terbungkus dalam box coklat yang bisa langsung kita angkut.

Jadi jika berniat belanja banyak di IKEA, siapkan bagasi yang luas atau membuat permintaan pengiriman barang dengan biaya tambahan yang disesuaikan dengan jarak pengantaran.

Wisata Kuliner ala Swedia

Jajan di IKEA itu adalah salah satu nawaitu yang wajib diwujudkan. Pegel dan capek berkeliling langsung terobati dengan menikmati beragam asupan ala Swedia. Kelezatan (hampir) setiap menu sudah jadi rahasia umum. Dan yang terpopuler adalah bola-bola daging yang dihidangkan dengan brokoli dan kentang tumbuk (mashed potatoes). Bisa dibilang yang satu ini adalah jawara dan food signature nya IKEA.

Selain Swedish Meat Balls (bakso ala Swedia) isi 12 buah yang disebutkan diatas, kami juga memesan Fish and Chips, Mushrom Cream Soup, Tuna Salad, Fried Chicken (chicken drum sticks) + nasi dengan 4 makanan penutup yaitu Cream Cheese Cake, Chocolate Chips Cake, dengan 3 roti ukuran sedang. Sementara untuk minuman kami memesan 3 gelas teh tawar yang bisa diisi ulang sepuas kita dan 1 botol air putih.

Untuk topping makanan seperti barbeque sauce, cream sauce dalam bungkusan sachet bisa kita ambil saat sekaligus membayar atau berada di kasir. Tentu saja dengan tambahan biaya sekitar 5K/sachet.

Semuanya makanan hadir dengan rasa yang jempolan, porsi yang lumayan besar serta harga yang reasonable. Untuk semua yang kami nikmati siang itu ditambah dengan pajak, dana yang kami habiskan sekitar 300K. Yang jika dipukul merata untuk kami bertiga, berarti 100k/orang. Angka yang setara bahkan above expectations dengan kenikmatan rasa yang kami kecap selama di restoran milik IKEA.

Kualitas rasa dilengkapi dengan kenyamanan selama menikmati sajian. Area dining-in nya luas dengan penerangan yang cukup. Meja dan kursi pun diatur jaraknya dan disesuaikan dengan protokol kesehatan. Selain tempat duduk untuk tamu dewasa, IKEA juga menyediakan tempat duduk khusus untuk balita.

Oia, saat kita mengantri, self service memesan, mengambil dan membayar makanan serta minuman, kita harus menggunakan trolley ukuran sedang dan tray dengan 3 layer nampan. Untuk kami sih 3 tray ini sudah cukup banget. Tapi kalau kita datang serombongan sirkus, baiknya sih lebih. Apalagi kalau gak nahan pengen nyicipin semuanya.

Dan layaknya aturan yang ditetapkan IKEA, trolley dan tray yang sudah atau selesai kita gunakan wajib kita bereskan dan kembalikan di satu tempat khusus yang sudah disediakan. Pembiasaan yang sepatutnya dicontoh dan dilaksanakan di restoran manapun menurut saya.

Kami menutup rangkaian acara melancong, berwisata dan berbelanja di IKEA dengan membeli oleh-oleh makanan untuk si sulung dan ice cream yang ada di dekat deretan kasir. Ada juga mini market dan bakery stall yang worth buying. Apalagi untuk berbagai frozen food (produk olahan beku) yang cocok untuk menu sehari-hari yang praktis.

Belanja lagi ke IKEA? Udah pasti dong. Berada di IKEA tuh salah satu stress release dan hiburan menyenangkan buat saya.

Dan eh ada 1 hal yang wajib dilakukan dan tak boleh dilewatkan saat di IKEA. Itu tuh berfoto diantara rak-rak besar dan tinggi, tempat kita mengambil barang-barang berat yang ingin kita beli. Saya dan suami selalu rutin dan menyempatkan diri berfoto disini. Selalu seru pokoknya.

Galeri Foto