Terjebak Kekaguman di Outlet Dekranasda Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan

Terjebak Kekaguman di Outlet Dekranasda Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan
Terjebak Kekaguman di Outlet Dekranasda Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan
Banjarbaru, 2 februari 2022
Vivi Mar’i Zubedi Aditya Mufti Ariffin
Ketua Dekranasda Kota Banjarbaru

Tulisan penuh makna dan berbobot ini saya temukan tersaji indah di salah satu dinding ruang kedatangan Mess L, tempat dimana Dekranasda Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan menampilkan banyak karya kriya nan apik. Saya tertegun dengan setiap kata yang terangkai indah di sana. MashaAllah. Ada banyak pesan khusus yang terpampang dan bisa kita selami dengan rasa. Salah satu nya adalah risalah hati tentang bagaimana seorang istri Walikota Banjarbaru berperan sebagai pembina utama dan pelindung UMKM yang berada di bawah naungan Kota Banjarbaru. Sebuah kota kecil yang menjadi ibu kota provinsi Kalimantan Selatan.

Sebagai seorang handmade crafter dan pengusaha kecil di bidang ini dan penggiat literasi, saya langsung terpana. Siapapun yang membuat konsep setiap kalimatnya, bagi saya, inilah salah satu rangkaian diksi yang apik dan mengena. Ada setumpuk impian dan harapan yang terpatri serta menyatu di sana. Khususnya tentang seorang Ibu yang terpesona dengan mereka yang bergelut di dunia kreatif tapi tak pernah kenal lelah untuk menggapai angan.

Kepedulian akan eksistensi dan perkembangan banyak usaha mikro dan kecil sejatinya tak hanya dimulai dari lingkungan terdekat. Tapi juga oleh mereka yang memiliki kemampuan, jabatan/posisi dengan jejaring kuat dan sekiranya punya kapabilitas melakukan banyak hal untuk itu. Terutama untuk mengenalkan dan memasarkan beragam produk kreatif. Dua ujung tombak kekuatan UMKM yang tak akan semudah itu digapai kecuali dibantu, didukung dan ditangani oleh mereka yang memiliki excellent and growing networks yet maintained facilities.

Hal-hal tersebut di atas, mau tak mau harus kita akui. Tanpa jejaring yang kuat, kemungkinan untuk branding, akan sulit dijalankan. Meski memiliki produk sekeren apapun, tanpa tangan-tangan lain yang mampu merengkuh dan menggandeng untuk naik ke tangga berikutnya, produk kita akan terseret-seret di putaran persaingan.

Seketika saya merasakan keberuntungan karena sudah diajak ke tempat ini oleh dua sahabat blogger dan penggiat budaya Banjarbaru, Utari Ninghadiyati dan Ruli Retno. Karena berkat merekalah saya bisa menyaksikan hasil karya dari banyak tangan-tangan terampil yang dihadirkan oleh Dekranasda Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Saya langsung terjebak dan larut dalam kekaguman yang sulit terwakilkan oleh kata-kata.

Baca Juga : Swiss-Belhotel Borneo Banjarmasin. Semalam Menginap di Depan Sungai Martapura

Merubah Rencana

Hujan deras tanpa henti membawa langkah saya dari Banjarmasin menuju Banjarbaru. Ditengah perjalanan yang memakan waktu sekitar 45 menit itu saya sempat tertidur di dalam mobil karena cuaca yang sejuk dan comfortable. Apalagi mobil yang saya sewa berjalan pelan, takut terjebak dengan lobang jalan dan genangan air yang ditemui sepanjang perjalanan.

Enaknya sih, dengan cuaca seperti ini, ngukur kasur di hotel. Tapi ngapain mangkrak di kamar, doing nothing, sementara saya berada di daerah yang jarang dapat raih atau dikunjungi. Apalagi ini kan dapat sponsor dari suami.

Hari itu saya memenuhi janji dengan Utari dan Retno untuk berjumpa kembali. Seperti rencana sehari sebelumnya, kunjungan kali kedua ke Banjarbaru adalah ingin melihat beberapa destinasi wisata alam yang dimiliki oleh kota Banjarbaru. Rencana baru setelah sehari sebelumnya saya mampir ke sentra pembuatan anyaman tikar, pusat batu serta semi-precious and precious stones di Martapura dan produsen kain Sasirangan.

Tapi hujan yang membabibuta dan membalas dendam kesumat atas tanah yang tak berdosa, ternyata tidak mengijinkan saya untuk mewujudkan rencana ini.

Sembari nongkrong di warung yang ada di sisi belakang Museum Lambung Mangkurat, saya menikmati hujan sembari menanti kedatangan hingga akhirnya berbincang dengan Tari dan Ruli. Melihat hujan yang enggan mingkem bahkan malah bertambah dengan angin kencang, akhirnya kami memutuskan untuk mencari wisata dalam ruang saja. Salah satunya adalah kulineran.

Enggan berjauh-jauh, pilihan pun jatuh pada Galeri Dekranasda Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan yang berada di gedung Mess L dan Soto Banjar H. Anang Ayam Bapukah yang berada di Jl. Jend. A. Yani. Keduanya berada hanya beberapa langkah dari Museum Lambung Mangkurat dimana kami berdiskusi sembari ngopi plus menunggu pak supir selesai salat Jum’at.

Yok kita kemon.

Galeri Dekranasda Kota Banjarbaru yang Mengesankan

Saya berlari-lari kecil ke teras gedung satu lantai yang tampak sedang direnovasi disana-sini. Mengenakan topi yang sudah saya bawa dari rumah, rintik hujan tak sempat membasahi kepala. Untungnya yah tak lupa membawa topi setiap rekreasi.

Sampai di bagian depan gedung Mess L yang dipakai sewa dari TNI AU ini, saya melihat ada beberapa tukang yang sibuk bekerja. Tapi di salah satu sisi bangunan ada dua ruangan yang menyalakan lampu luar dan dalam. Lampu kuning tersebut terlihat memberikan rasa adem dan sentuhan yang manis serta indah. Teras yang berada di depannya menjadi terlihat bercahaya dan menandakan bahwa di situ ada pusat kegiatan yang bisa dikunjungi.

Di lobby tengah, saya melihat sebuah dinding yang berhiaskan beberapa lembar kain Sasirangan dalam berbagai warna dan motif. Kehadirannya menandakan bahwa di tempat inilah para tamu dapat melihat kriya asli milik Banjarbaru. Hal ini semakin disempurnakan dengan hadirnya logo resmi Kota Banjarbaru serta Dekranasda Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan sebagai tuan rumah. Tampak juga rangkaian kalimat indah yang saya tuliskan di awal tadi dan ditandai sebagai goresan hati dari seorang istri Walikota Banjarbaru, Ibu Vivi, yang juga adalah Ketua Umum Dekranasda Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan.

Rampung mengagumi dinding yang indah ini, Utari dan Ruli kemudian mengajak saya memasuki kedua ruangan yang lampunya terlihat indah dari luar tadi.

Dan keindahan itupun mendesak rasa dan ruang kekaguman saya.

Dengan area yang cukup luas dan penataan yang professional, indera penglihatan saya dimanjakan dengan berbagai produk handcrafted yang beragam. Dinding keramik cantik, tiang-tiang dan rak display keemasan, dudukan dengan shocking color, chandelier kristal nan apik, serta lampu-lampu sorot yang atraktif, pendingin ruangan dengan suhu yang pas, membuat outlet ini begitu nyaman dan bikin betah.

Saya menyebarkan pandangan dengan mata berbinar-binar. Plus hati yang berdebar-debar karena takut akan godaan belanja yang kemungkinan besar sulit untuk dipegang.

Ini sih benar-benar surga untuk pecinta produk lokal seperti saya.

Terjebak Kekaguman di Outlet Dekranasda Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan
Layout cantik yang bisa kita nikmati di Dekranasda Creative Hub kota Banjarbaru

Terjebak Kekaguman di Outlet Dekranasda Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan
Penyusunan produk yang terkonsep dan tidak berdesakan melahirkan kenyamanan bagi setiap tamu yang datang

Untuk beberapa saat saya duduk di salah satu sofa kemudian menebarkan pandangan dan menatap ke setiap produk dari banyak tangan-tangan trampil binaan Dekranasda Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan.

Tempat yang kemudian disebut sebagai Dekranasda Creative Hub Kota Banjarbaru ini tertata bak fashion outlet yang ada dan pernah saya lihat di berbagai shopping promenade di kota-kota besar di Indonesia. Mulai dari penataannya, peletakan kombinasi barangnya, hingga beberapa box kaca di beberapa titik yang memunculkan kesan eksklusif.

Berbagai produk handmade dikemas dengan sentuhan khas daerah nan berkelas. Tas purun misalnya. Untuk menaikkan nilai dari pekerjaan para penghasil di desa Cempaka, salah satu sentra produksi purun, tas ini kemudian diberikan nilai tambah. Seperti simpulan tali-tali macrame dan rajutan berwarna-warni. Sentuhan kemewahannya semerta-merta langsung terangkat dengan value design yang juga naik kelas.

Terjebak Kekaguman di Outlet Dekranasda Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan
Tas purun yang sudah dipercantik dengan macrame

Terjebak Kekaguman di Outlet Dekranasda Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan
Tas purun yang sudah diperindah dengan rajutan

Kain Sasirangan pun begitu. Kain khas daerah asal provinsi Kalimatan Selatan ini, selain dijual dalam bentuk lembaran, juga diolah dan menjelma menjadi berbagai finished products yang apik dan berkelas, seperti pakaian, tas, dompet, gantungan kunci, jilbab, bandana, dan masih banyak lagi.

Jahitan dan pengerjaannya juga rapi. Kelihatan sekali setiap materi diolah dengan hati-hati dan rinci.

Tas-tas, dompet, dan produk fashion lainnya yang terbuat dari manik-manik juga ada di sini. Ciri khas Kalimatan dengan pola dan jalur penyusunan manik. Yang seperti itu ada rumusan atau hitungannya loh. Gak bisa ngasal. Mengerjakannya butuh konsentrasi yang tidak sedikit. Apalagi jika polanya berisikan berbagai warna dengan motif yang juga tidak sederhana.

Kecuali monochrome, saya pribadi tak mampu mengerjakan kriya seperti ini dengan manik berwarna. Bukan karena malas atau gak sabar, tapi lebih kepada kelemahan saya pada urusan warna. Saya terlahir buta warna parsial dengan pengetahuan tentang warna yang minim banget.

Dari sekian banyak fashion items, tersedia juga materi dekorasi serta pernak-pernik yang bikin gemes bukan kepalang. Dari rajutan bisa dibuat bunga-bungaan, dari beading (merangkai manik) bisa jadi pembungkus/cover puplen atau pensil, bahkan banyak produk dari bebatuan cantik yang diproduksi di Martapura atau Pumpung yang masih berada di dalam kawasan kota Banjarbaru.

Dan eh, ada juga coklat batangan yang bungkusnya berupa kertas yang diprint menggunakan pola kain Sasirangan. Ya ampun itu asik banget ya sentuhan kreatifnya.

Apalagi yang ada ya?

Aaahhh dekorasi ruangan. Saya juga melihat beberapa produk berbahan dasar kayu yang apik untuk household, house accessories atau pajangan ruangan. Karya cantik seperti ini juga cocok untuk food photography.

Sungguh benar-benar godaan tingkat dewa ini sih. Secara ya saya hobi banget motret makanan dan sering menggunakan wood items sebagai properti foto.

Baca Juga : Rattan Inn Banjarmasin. Klasik dan Berkelas

Branding dan Promosi yang Jempolan

Serious handling.

Yup. Dua kata ini sepertinya sangat tepat untuk disematkan kepada Dekranasda Creative Hub Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan.

Mengulik akun Instagram @dekranasda.banjarbaru saya menemukan tumpukan informasi yang sangat penting sebagai penjembatan antara Dekranasda Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan dengan publik. Bahkan sebagai salah satu institusi yang dimiliki oleh pemerintah setempat, keberadaan media sosial ini bisa juga mempresentasikan kegiatan-kegiatan positif yang sudah dilakukan dan beberapa program yang sedang atau akan dijalankan oleh Dekranasda Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan.

Akun media sosial ini juga menampilkan beberapa pencapaian yang telah diraih. Salah satunya adalah keterlibatan Dekranasda Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan di event Paris Fashion Week, berbagai sesi pemotretan karya fashion dengan kain Sasirangan, foto-foto kunjungan selebritis dan orang-orang penting atau institusi luar daerah, juga beberapa event yang diadakan di gedung Mess L, rumahnya Dekranasda Creative Hub Kota Banjarbaru.

Dan yang paling penting adalah ulasan tentang produk yang ditampilkan di dalam outlet yang dimiliki oleh Dekranasda Kota Banjarbaru. Ada product knowledge dari sisi budaya dan creative. Lalu ada pula ulasan tentang kepedulian Dekranasda Kota Banjarbaru dengan berbagai isu sosial.

Pada satu postingan, saya juga membaca tentang 5 kriya unggulan yang ditampilkan di Creative Hub. Produk tersebut adalah kain Sasirangan, Bhanjaruu Bags (tas yang berbahan dasar benang polyester), tas Purun, kayu ulin dan tas manik yang menjadi icon dunia kreatif Kalimantan.

Saya sekali lagi merasa beruntung karena berhasil mengadopsi salah satu Halfmoon Bag by Kakaba yang terbuat dari kain Sasirangan bergradasi warna hijau, kuning dan sedikit oranye. Tas ini sedari awal memang sudah menyita perhatian saya. Tampilannya anggun, khas daerah, dan tentu saja dengan harga yang pas di budget saya. Saya juga membeli beberapa kaus bergambar tempat wisata yang ada di Kalimantan Selatan untuk anak-anak. Lalu berbungkus-bungkus coklat dengan cover kertas cetakan bergambar kain Sasirangan.

Kalo gak nahan-nahan diri dan ingat-ingat mau beli oleh-oleh makanan, semua yang ada di outlet pengen tak borong semua. Sayangnya saya bukan Sultan yang uangnya tidak berseri.

Terjebak Kekaguman di Outlet Dekranasda Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan
Tas manik-manik khas kalimantan

Terjebak Kekaguman di Outlet Dekranasda Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan
Bhanjaruu Bags. Tas rajutan berbahan dasar benang polyester
Salah satu kriya unggulan yang ada di Dekranasda Creative Hub kota Banjarbaru

Terjebak Kekaguman di Outlet Dekranasda Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan
Halfmoon bag (tas yang paling ujung) yang ada di sofa ini yang akhirnya saya adopsi. Cakep kan?

Lewat akun IG ini juga saya mencatat bahwa Dekranasda Creative Hub Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan sudah melewati soft opening pada 2 Februari 2022 dan grand opening pada 18 Desember 2022. Terlihat acaranya meriah dengan mengundang artis ibukota. Acara ini diselenggarakan di satu area terbuka yang ada di tengah-tengah keseluruhan bangunan Mess L.

Tampak di tempat ini beberapa food truck, tempat-tempat duduk bertenda, sudut-sudut foto istagenic yang cantik terekam dan bisa kita hadirkan apik di media sosial. Asik banget jadi tempat nongkrong, hang-out atau kumpul-kumpul sembari ngopi, ngobrol ngalor ngidul.

Sayangnya saat saya berada di sana, hujan masih aja betah mengambur tanpa henti. Saya hanya mampu terpana melihat beberapa food truck yang terparkir dari kejauhan. Padahal ada satu penjaja yang mengepulkan asap gilingan kopi yang terlihat pas dengan suasana.

Kembali ke akun IG tadi. Akun ini juga tersambung dengan katalog produk yang dijual oleh Dekranasda Creative Hub Kota Banjarbaru. Kita tinggal klik aja. Atau bisa juga menekan tautan @infodekranasdabjb yang nyantol di IG yang sama. Di tautan ini lebih lengkap lagi. Kita terhubung dengan katalog, form pendaftaran tenant dan official store yang ada di Shopee.

Efektif banget ya.

Lewat satu akun kita bisa terhubung dengan banyak fasilitas branding dan promosi.

Keren dan jempolan lah pokoknya. Mengikuti arus aktivitas on-line terbarukan dengan memanfaatkan teknologi tentunya punya nilai tersendiri.

Satu lagi yang tak boleh terlupakan adalah, selain oleh-oleh dalam bentuk produk kriya atau handmade, pengunjung biasa mampir ke mini market yang ada di sini. Mini market ini menghadirkan aneka jajanan untuk oleh-oleh, minuman serta sayur-sayuran dari para petani lokal.

Klop banget kan? Dalam satu tempat kita langsung terhubung dengan banyak hal dan sumber kebutuhan. Apalagi produk yang ditampilkan di sini sudah melewati proses kurasi, baik secara kualitas, kekhas-an dan tentu saja efek visual yang mencerminkan dan membawa nama baik daerah.

Dekranasda Kota Banjarbaru, Dekranasda Creative Hub Hota Banjarbaru Kalimantan Selatan di Mata Pribadi Saya

Menulis tentang tempat ini melahirkan rindu ingin kembali ke Banjarbaru. Termasuk memiliki tempat yang sama seperti ini. Punya area untuk product display sekaligus spot kecil untuk mereka yang berminat menguasai keahlian yang menyangkut dengan perhiasan kawat (wire jewelry) yang sudah belasan tahun saya geluti.

Senang rasanya bertemu dengan orang-orang baru yang memiliki minat sama akan manmade jewelry.

Biasanya saat pelatihan itu sedang berlangsung, saya dan teman yang sedang belajar, akan saling mendekatkan diri dalam rangkaian perbincangan yang hangat. Tentu saja diselingi dengan ilmu teori tentang wire jewelry yang saya miliki. Saya sangat bersemangat saat berhasil mengulik apa yang menjadi alasan kuat untuk belajar perhiasan khusus ini dari mulut mereka. Termasuk mendengarkan banyak pengalaman pribadi tentang pekerjaan dan lain-lain yang pastinya (sangat) berbeda dengan apa yang pernah mampir dalam hidup saya.

Jadi saya membayangkan, jika di Dekranasda Creative Hub Kota Banjarbaru ini bisa mengakomodir space khusus untuk pelatihan secara berkala, saya yakin kesempatan ini bisa menjadi salah satu jembatan komunikasi antara publik dan Dekranasada Kota Banjarbaru.

Lewat pelatihan, publik pun biasanya akan paham tentang keberadaan dan fungsi sosial dari Dekranasda Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan. Semakin banyak yang “bersentuhan” tentunya semakin membuka ruang bagi kedua belah pihak untuk melangkah maju. Bukan tak mungkin, mouth to mouth promotion akan bergeliat lewat jejaring yang dimiliki oleh masyarakat.

Promosi dari mulut ke mulut tuh sangat ampuh menurut saya. Karena kita dikenal dan dikenalkan karena testimoni baik. Saya sendiri pun, jika mencari sesuatu atau menginginkan sesuatu, selalu bertanya kesana-sini dulu, terutama kepada mereka yang memiliki jam terbang tinggi dan pengetahuan tinggi akan produk. Nyatanya cara seperti ini sangat jitu. Selain memangkas waktu mencari, advice dan pengalaman pengguna pastilah jadi sumber informasi pertama yang sahih dan pantas kita coba.

Terjebak Kekaguman di Outlet Dekranasda Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan
Area kasir yang tertata sangat apik

Konsep one-stop-activities yang ada di Mess L menurut saya sudah well-arranged. Kehadiran tempat khusus untuk performance seperti halnya kehadiran panggung dilengkapi dengan fasilitas jajanan, memiliki nilai plus yang asik. Open area nya juga cukup luas untuk digunakan sebagai venue berbagai kegiatan pemasaran seperti pameran produk kreatif atau bahkan khusus untuk kuliner khas daerah Banjarbaru.

Everything looks great and fabolous. Semoga ya tempat sekece ini semakin berkembang kedepannya. Terus menjalankan fungsinya meskipun institusi dan pejabat yang berkuasa berganti dalam beberapa periode masa.

Koleksi Foto

Terjebak Kekaguman di Outlet Dekranasda Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan
Aneka tas indah yang siap untuk diadopsi

Terjebak Kekaguman di Outlet Dekranasda Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan
Aneka coklat dengan packaging foto icon Kalimantan dan kota Banjarbaru

Terjebak Kekaguman di Outlet Dekranasda Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan
Senang rasanya bisa berada di salah satu pusat kriya yang sangat menginspirasi

Terjebak Kekaguman di Outlet Dekranasda Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan
Bhanjaruu Bags yang cantik tak terkira

Terjebak Kekaguman di Outlet Dekranasda Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan
Support local brand? yeaahh why not!!

Terjebak Kekaguman di Outlet Dekranasda Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan
Berbagai produk kreatif UKM Banjarbaru yang indah tak terkira

Terjebak Kekaguman di Outlet Dekranasda Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan
Open space yang menjadi bagian dari Dekranasda Creative Hub kota Banjarbaru Kalimantan Selatan. Tampak beberapa rumah kuliner dan area khusus untuk nongkrong, sembari berkuliner ria.

If you need your valuable premises and products well-reviewed, please do not hesitate to reach me at the above email or phone number

    Blogger, Author, Crafter and Photography Enthusiast

    annie.nugraha@gmail.com | +62-811-108-582

    38 thoughts on “Terjebak Kekaguman di Outlet Dekranasda Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan”

    1. Keren banget Mba Annie, udahlah produknya keren, sooo Kalimantan sekaleh, hehehe. Pengaturan display produk juga sangat menentukan ya, rapi banget. jadinya terlihat lebih menarik.

      Dan emang produk-produk khas Kalimantan itu udah unik sih, ditata kayak gini malah makin terlihat lebih khas dan berkelas.

      Btw itu tas yang corak kuning yang jadi di adopsi, emang kece Mba, syukaaa liatnya :D

      Reply
      • Beginilah seharusnya produk kreatif ditampilkan ya Mbak. Kesannya mewah dan berkelas. Seneng banget deh bisa punya waktu dan kesempatan mampir ke sini.

      • Betul banget Mba, hal ini akan mengangkat nilai produk itu sendiri, apalagi kalau produk buatan sendiri ya, seharusnya bernilai tinggi, dan tentunya dipajangnya juga wajib memperhatikan estetika :)
        Banyak banget barang-barang bagus, yang terpaksa nilainya jatuh, karena dipajang seasalnya gitu saja

      • Setuju kak Rey,
        Dari dipajang dengan gaya elegan seperti di Dekranasda Creative Hub Kota Banjarbaru ini maka tampak mahal. Kalau asal²an aja ya buat calon pembeli jadinya juga ogah-ogahan

    2. Masyaallah, seneng bisa jadi bagian dari kisah perjalanan ini. Bahkan saya yang orang sini belum pernah menulis tentang hal ini. Terimakasih banyak telah menuliskan cerita indah tentang kotaku, mbak. Senang juga bisa menjamu tamu jauh dengan baik meski tidak maksimal karena cuaca kurang mendukung. Ditunggu kedatangannya kembali ya mbak, miss u..

      Reply
      • Bener-bener pengen balik lagi Rul. Next khusus untuk destinasi wisata alam dan kuliner. Di Banjarmasin maupun di Banjarbaru. Bener-bener 2 kegiatan yang terlewatkan. Dan itu kudu 2-3hari ya Ru.

    3. pingin tasnyaaaa……

      hehehe, saya tuh paling gak bisa lihat tas etnik gitu maunya langsung beli

      jadi panasaran pingin ke dekranasda Bandung, sekarang kan di bawah Ibu Atalia

      pastinya juga banyak terobosan di sana

      Reply
      • Nah, saya kepengen tuh ke outlet Dekranasda Kota Bandung atau provinsi Jawa Barat Mbak. Mau ngatur waktu khusus untuk itu.

    4. Ini seperti surganya fashion item kalo kata aku.. cantik banget penataan outletnya. Dan aku baru tau kalo macrame ternyata dikombinasi dengan tas anyam jadi makin estetik dan high value..

      Wahh super kreatif umkm di Banjar baru yaa..

      Reply
      • Di tangan-tangan terampil, materi/bahan dasar yang sederhana pun bisa terangkat kelasnya. Jadi makan mewah, cantik dan menjual.

    5. Daku setuju sama Bu Annie, bener-bener apik penataannya.
      Bikin penasaran, mau bawa pulang semua tapi bisa berabe dompet eh 😂.
      Unik-unik juga motifnya.
      Meski wallpaper pada dinding bercorak kembang² tapi tetap manis tas² imutnya ada di rak tersebut.

      Reply
      • Saya juga pengen balik lagi Mbak. Ketemuan sama Ruli dan Tari. Next trip pengen menjelajah wisata alam dan kuliner. Dua hal yang belum sempat saya lakukan.

    6. Waah lengkap ya mbak, selain ada oleh2 berupa kerajinan tangan juga ada makanan2 khas sana yang juga bisa dijadikan buah tangan kalau ke sana.
      Aku tuh jarang pulang ke Bjb krn mertua yg dulu sblm pandemi lbh sering ke Jkt.
      Terakhir ke BJb kyknya tahun 2013 dan belum tahu ini hehe.
      Moga ntar kalau ke Bjb lagi bisa mampir ke sana, mau nyari sasirangan juga nih :D

      Reply
      • Lumayan juga ya Pril kalau mudik ke Banjarbaru. Tiket pesawatnya lumayan mahal menurut aku sih. Pokoknya nanti kalau ke Banjarbaru, jangan lupa mampir ke mari. Gampang kok nyarinya. Persis di belakang Museum Lambung Mangkurat.

      • Semua adalah produksi asli daerah Mbak. Kriya yang dikerjakan oleh banyak perajin di kota Banjarbaru. Kualitasnya bagus dengan design produk yang sophisticated. Wajib banget kita lestarikan dengan membeli produk mereka

    7. Gedung mess pakai sewa milik TNI AL disulap jadi tempat cakep begini. Belum lagi produknya keren, didukung barnding dan promosi, pantesan wara-wiri di marketplace hadil kriya kota Banjarbaru. Tapi teteup rasanya bakal puas ngubek-ubek sendiri ke situ. Mau diangkut semuaaaa:)

      Reply
      • Sentuhan profesional mulai dari penataan tempat dan produk yang ditampilkan Mbak Dian. Totalitas yang patut dicontoh. Pokoknya seneng banget deh berada di Dekranasda Creative Hub Kota Banjarbaru ini. Apalagi buat saya yang memang terlibat langsung dengan produk kreatif. Serasa menemukan dunianya sendiri.

    8. Tooss dulu mba annie, aku jga pecinta produk lokal apalagi yg etnik2 begini. Jujur belum pernah ke Kalimantan, dan ga mengira ada outlet secantik itu. Keren sih konsepnya, moga makin maju dan bisa ke mancanegara

      Reply
      • Senang dan bangga sekaligus ya Mbak. Melihat setiap crafter sudah melahirkan banyak karya handmade yang berkualitas, keberadaan produk-produk ini di sebuah outlet yang berkelas, tentunya mampu mengangkat nilai dari produk tersebut.

    9. MashaAllah ini setara butik kekinian ya.. Dekranasda Kabupaten tempat ortu saya menetap harusnya studi banding ke BanjarBaru nih..
      Dulu sudah di ada bangunan yang luas dan indah, di lokasi super strategis (langsung di belakang rumah dinas Bupati, berhadapan dengan pelabuhan internasional dan di jalan utama), malah di tukar gulingkan ke Perpusda lalu memilih ruko kecil di tengah Pasar yang sudah pindah.
      Alhasil sepi pengunjung padahal hasil karya asli daerah tidak kalah menarik utk dijadikan buah tangan atau cindramata.

      Reply
      • Ya ampun. Sayang banget ya Mbak. Padahal semestinya karya-karya handmade andalan daerah yang diwakili oleh Dekranasda setempat mendapatkan perhatian lebih dan area yang layak. Karya-karya perajin lokal inilah yang seharusnya bisa menjadi “wajah” produk kreatif dari daerah yang bersangkutan.

    10. Hasil karya UMKM semakin bagus. Sekarang juga semakin banyak UMKM yang dikelola secara profesional. Kecintaan masyarakat Indonesia terhadap produl lokal juga semakin meningkat. Saya semakin optimis kalau produk lokal bisa semakin terkenal nantinya

      Reply
      • Setuju Mbak Myra. Dan pada kenyataannya UMKM lah yang menghidupkan banyak nafas rejeki masyarakat. Mereka lah justru grada terdepan dari roda perekonomian negara.

      • Aamiin Yaa Rabbalalaamiin. Semoga dengan berbagi ilmu, dunia kriya di Indonesia khususnya di Banjarbaru jadi lebih berwarna

    11. Lihat foto-foto yang dibagikan Mbak Annue saja saya sudah klepek-klepek jatuh hati…. Pasti kalau langsung merasakan vibes outlet Dekranasda bakal kerasan berlama-lama di sana.. apalagi sambil cuci mata lihatin hasil karya etnik yang cantik-cantik itu..bwah surga dunianya wanita banget, Mbakm.

      Reply
      • Hahahaha bener banget Mbak Elisa. Saya tertegun lihat bagaimana tempat ini ditata dan dikelola. Menyenangkan hati. Saya sampai duduk manis dan menebarkan pandangan dalam beberapa waktu supaya bisa total melihat apa yang tersaji di depan mata. Dan itu sungguh jadi pengalaman yang tak terlupakan.

    12. Pasti banyak kenangan dan kesan yang sangat menarik ya mbak. Jangan mbak yang langsung di tempat was-was tergoda belanja saya yang lihat foto-foto di sini sudah gemes pingin punya satu. Karya yang sangat bagus dan menarik. Semoga ya ke depan masyarakat kita semakin mengapresiasi UMKM dan bangga memilikinya sama seperti brand-brand ternama

      Reply
    13. Jadi lapar mataaaa….hehhehe

      Di Banjarbaru ada Dekranasda Creative Hub, di Bandung ada pemisahan antara Dekranasda dan Bandung Creative Hub, namun keduanya mendorong kreativitas

      Sangat berharap kota lain mengikuti jejak Banjarbaru, agar kreativitas bisa mengeksplorasi SDA yang ada, yang selama ini terabaikan

      Reply
    14. Cantik banget, kak Annie..
      Tapi acara Dekranasda ini selalu menyajikan pameran yang cantik Nan aesthetic yaah..
      Naksir banget dari dulu sama tas kain motif sasirangan Bhanjaru.

      Modelnya macem-macem dan stylish banget. Jadi bisa menyesuikan dengan ootd setiap hari.

      Reply
    15. Suka sama barisan kata yang terpampang di dinding itu Mba Annie. Ketua Dekranasda Banjarbaru ini juga keren yaaa. Bahkan bisa membawa grupnya ke event Paris Fashion Week lewat kain sasirangan.

      Creative hub-nya keren. Klasik modern. Budaya Kalimantan pun makin mendunia.

      Reply

    Leave a Comment