Bumi Aki Heritage Puncak. Estetik Tempatnya Umami Sajiannya

Bumi Aki Heritage Puncak. Estetik Tempatnya Umami Sajiannya
Rangkaian sajian umami yang kami pesan saat berada di Bumi Aki Heritage Puncak

Pernah gak punya pengalaman datang ke satu restoran yang estetik tempatnya dan umami sajiannya? Satu paket lengkap yang diidam-idamkan oleh seorang travel blogger, restaurant reviewer sekaligus food photographer seperti saya. Satu kesenangan dan keberuntungan yang tak terduga.

Pengalaman seperti di atas mampir ke saya di satu weekday saat selesai mengantar balik ibu saya ke rumah adik yang berada di Cipanas dan berniat menikmati makan siang ala Sunda yang menjadi favorit saya dan keluarga. Khususnya bagi suami yang memang lahir dan besar di tanah Pasundan. Sunda pisan lah pokoknya.

Terpana dengan Estetika Tempat yang Mengesankan

Saya bersengaja mengantar ibu kembali ke Cipanas di hari kerja. Pertimbangan utamanya adalah agar tidak terjebak dalam kemacetan yang menjadi langganan rute Jagorawi – Gadog – Puncak – Cipanas di setiap akhir pekan. Apalagi di saat itu saya tidak berencana untuk menginap karena masih banyak persiapan yang harus saya kerjakan sebelum berangkat umrah, dua minggu setelah acara mengantar ini.

Setelah beberapa pengalaman merasakan beragam kuliner di seputaran tempat tinggal adik saya ini, saya tergoda untuk mencoba tempat baru dengan nuansa baru dan tentu saja berbagai hidangan yang saya harapkan belum pernah saya rasakan sebelumnya.

Pilihan kemudian jatuh kepada restoran Bumi Aki Heritage Puncak yang berada di Jl. Raya Puncak, Gadog. Jaraknya sekitar lima kilometer dari rumah dan memang akan saya lewati dalam perjalanan pulang via tol Jagorawi.

Baca Juga : Raosnya Sajian Rumah Makan Alam Sunda Cipanas

Sedikit melewati waktu makan siang, suami tidak menemukan kesulitan untuk menemukan area parkir. Beberapa petugas berseragam tampak berdiri tegak menyambut kedatangan kami dengan senyum yang ramah dan telihat tulus. Plus tentu saja kalimat “wilujeng sumping” yang biasanya hanya saya baca di beberapa papan sambutan.

Dari sedikitnya kendaraan yang ada saat itu, saya langsung merasakan kegembiraan yang teramat sangat. Setelah beberapa kali lewat dan menyaksikan sederetan mobil yang harus terparkir di pinggir jalan, saya merasa gentar untuk makan di Bumi Aki Heritage Puncak. Kebayang ketidaknyamanan akibat penuhnya pengunjung dan tentu saja pelayanan yang melambat. Duuhh enggak banget ah. Saya memilih lebih baik menahan diri daripada berada di satu tempat yang terlalu padat, terlalu crowded dan harus bersabar dari Sabang hingga Merauke hanya untuk menanti pesanan dihidangkan.

Benar saja.

Sesaat turun dari mobil, saya bahkan sempat merasakan tenangnya suasana dan sejuknya udara Puncak meski panas juga menghinggapi tubuh. Menebarkan pandangan ke segala arah dan melihat berbagai area makan serta beberapa fasilitas umum yang disediakan untuk pengunjung.

Dari tempat saya parkir, ada beberapa pondokan dan beberapa unit lesehan yang menghadap ke perbukitan luas yang berada di belakang resto. Kebayang banget nyamannya makan di sini saat udara dan cuaca bersahabat sembari melihat hijaunya alam terbentang. Apalagi jika kehadiran bumi sedikit mendung dengan sapuan angin yang sejuk, dan tidak panas seperti di saat kedatangan saya. Nangkring berlama-lama dengan hanya menyeruput kopi atau minuman hangat lainnya pun jadi kegiatan yang merabuk jiwa.

Tak jauh dari tempat mobil berlindung, dengan rangkaian tanaman, kebun kecil, dan beberapa pohon besar yang menjulang tinggi, juga ada beberapa lesehan dalam ruang semi terbuka. Di sini area lesehannya lebih besar dari yang pertama saya lihat. Tempatnyanya juga selesa, lapang, dan cocok untuk acara keluarga dengan jumlah anggota yang banyak. Buat emak-emak arisan sembari jalan-jalan juga asik loh. Jika tidak penuh, ngobrol di sini rasanya gak bakalan menganggu orang lain.

Asiknya lagi. Baik bangunan dan taman yang ada terlihat sangat terurus, rapi, bersih dan terlihat adem dengan rindangnya pohon-pohon tinggi di berbagai sudut lahan.

Bumi Aki Heritage Puncak. Estetik Tempatnya Umami Sajiannya
Sebuah taman cantik di lantai bawah dengan area lesehan yang luas dan panjang.
Cocok untuk rombongan dalam jumlah besar
Bumi Aki Heritage Puncak. Estetik Tempatnya Umami Sajiannya
Pondokan dengan lesehan yang ada di lahan bagian belakang

Di lahan paling depan, saat kami datang tadi, juga ada serangkaian lesehan, semi terbuka dengan bangunan yang berbentuk L. Yang tidak mau repot dengan parkir kendaraan atau hanya naik motor, space ini pas banget. Tapi saya berasumsi bahwa ruang semi terbuka ini adalah kebutuhan tambahan saat di bangunan belakang tadi (bersebelahan dengan parkir mobil saya), lesehan di samping dan ruang makan utama yang lumayan tinggi itu, sudah penuh dengan tetamu.

Seorang petugas dengan ornamen busana ala Sunda, mengarahkan saya, suami dan si bungsu untuk ke bangunan utama saja. Sebuah bangunan berlantai dua yang menjadi ruang utama dari sekian banyak ruang yang ada di Bumi Aki Heritage ini. Bangunan yang belakangan saya ketahui dapat juga diakses melalui sederetan lesehan yang besar-besar tadi.

Di teras depan ruangan ini disediakan welcome drink dan beberapa bangku untuk menunggu. Terlihat sebuah ruangan besar atau lebih tepatnya rumah dengan deretan jendela kayu yang terbuka di banyak sisi. Di dalamnya ada ruang berbentuk setengah lingkaran, teras kecil di sisi yang menghadap ke jalan raya, ruang tengah yang juga diisi oleh kasir dan rak display untuk camilan serta oleh-oleh lalu sederetan meja dan bangku yang berada di sebuah teras kecil yang menghadap ke bagian belakang dari keseluruhan bangunan Bumi Aki Heritage Puncak.

Belum ada satupun tamu saat kami datang. Asiknya. Saya jadi puas memotret berkeliling, ke setiap sudut tanpa kecuali, tanpa bocor.

Bahkan saat pesanan kami datang, seorang petugas tampak sangat antusias membantu saya mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan. Mulai dari meja dengan sinar matahari yang cukup, sudut pengambilan gambar, dan tambahan properti jika memang dibutuhkan. Kapan lagi ya gak bisa memotret dalam suasana dan kondisi seperti ini.

Beruntungnya saya.

Bumi Aki Heritage Puncak. Estetik Tempatnya Umami Sajiannya
Furniture full kayu dan berbagai wadah masakan yang unik melahirkan berbagai foto yang menarik hati

Baca Juga : Jelajah Rasa dan Kenyamanan di Resto Bumi Aki Puncak

Menikmati Sajian Umami yang Memanjakan Lidah

Karena tidak dalam kondisi repot karena tamu yang berlimpah, saya dan si bungsu sengaja meminta waktu lebih agar dapat menelusur semua menu tanpa harus tergesa-gesa. Kondisi seperti ini ternyata sangat menyenangkan loh. Saya jadi bisa melamati satu persatu tawaran hidangan. Apalagi jika buku menu yang dipinjamkan kepada kita disertai dengan foto-foto yang apik, rincian dari ingredients masakan, serta penggolongan atau kualifikasi jenis sajian yang terkadang sering kita lewatkan.

Saya malah sempat mengingatkan suami dan si bungsu agar mereka memilih menu yang berbeda dengan apa yang akan saya pesan. Selain untuk bisa saling mencicipi, kondisi ini bisa menantang saya untuk menghadirkan food photography dengan sajian penuh yang indah untuk direkam lewat lensa kamera.

Para petugas pun tampaknya paham dengan situasi ini. Mereka memberikan kami waktu yang sangat luang untuk memilih. Bahkan sempat bertukar pendapat tentang makanan yang sempat menarik hati. Dari ngobrol-ngobrol ini jugalah akhirnya saya tahu bahwa Bumi Aki yang mengusung kata Heritage di belakang namanya adalah restoran Bumi Aki yang mengkhususkan diri dalam mengolah, meyajikan dan menawarkan khusus masakan Sunda. Kelasnya pun premium dengan tampilan fisik serta penataan ruangan, outdoor serta interior design yang lebih sophisticated.

Berbeda dengan Resto Bumi Aki (tanpa kata Heritage) yang lokasinya tak jauh dari Bumi Aki Heritage yang sedang saya kunjungi ini. Karena pernah juga makan di Resto Bumi Aki, saya langsung paham atas apa yang disampaikan.

Baiklah. Menu apa aja sih yang akhirnya saya pesan?

Selain nasi putih untuk porsi dua orang (Rp10.000,00/porsi) dan nasi merah satu porsi (Rp13.000,00/porsi), kami juga memesan Kambing Bakar Puncak (Rp155.000,00), Sop Buntut Bumi Aki (Rp98.000,00), Ikan Gurame Mak Combrang (Rp168.000,00), Rujak Kangkung Cirebon (Rp27.000,00) dan Es Bandung (Rp33.000,00). Minuman terakhir ini benar-benar untuk tujuan keindahan photography. Agar komposisi warna yang didapat jadi lebih hidup. Selainnya kami diberikan teh tawar hangat yang dihidang dengan wadah bambu berukuran setengah gelas yang apik serta estetik.

Bumi Aki Heritage Puncak. Estetik Tempatnya Umami Sajiannya
Kambing Bakar Puncak ala Bumi Aki Heritage Puncak

Enak-enak gak?

So pasti besties. Semua per-daging-an, kambing dan buntut, lembut dan mudah dikunyah.

Bumbu kambing bakar untuk Kambing Bakar Puncak nya meresap sampai ke tulang-tulang. Tampaknya proses marinasi dagingnya ditangani secara serius dan dalam hitungan waktu yang tidak sedikit. Meski secara visual kambing bakarnya terlihat lebih gelap karena gosong khas barbeque, ternyata rasanya gak pahit sama sekali. Ada kombinasi rasa gurih dan manis yang tercampur begitu sempurna. Potongan acar (tomat, bawang merah dan rawit) nya segar banget. Diguyur kecap manis jadi tambah seru terasa di lidah. Disajikan di piring hitam khusus barbeque, daging kambingnya masih terasa hangat saat dihidangkan.

Ngomongin soal Ikan Gurame Mak Combrang. Gorengan ikannya pas. Tidak terlalu garing tapi juga tetap memberikan efek lembut untuk daging putih ikannya. Bahkan sirip dan buntut ikannya pun garing dan kriuk untuk dimakan. Toppingnya pun membangkitkan rasa dan dalam jumlah yang pas. Jadi rasa garing yang timbul dari gorengan ikannya tetap bisa dipertahankan dengan baik. Disajikan juga serutan mangga muda untuk melengkapi saus ikannya. Ya ampun. Penggabungan manis dan sedikit asam yang perfecto.

Terus terang ukuran ikannya lumayan besar untuk kami bertiga. Tapi bisa dibungkus ya kan? Disambung makannya di rumah, enaknya si ikan tetap terjaga. Dan BTW, plating ikannya juga estetik loh. Selain ukurannya pas, bentuk wadahnya yang hijau dengan efek bergelombang meliuk-liuk, sangat mengesankan untuk dilihat. Saya jadi penasaran dimana lah ya biar beli wadah ikan seperti itu. Cakep banget kan untuk food photography.

Bumi Aki Heritage Puncak. Estetik Tempatnya Umami Sajiannya
Ikan Gurame Mak Combrang ala Bumi Aki Heritage Puncak
Bumi Aki Heritage Puncak. Estetik Tempatnya Umami Sajiannya
Sop Buntut Bumi Aki ala Bumi Aki Heritage

Lanjut ke sop buntut. Dengan wadah yang biasa digunakan untuk masakan berkuah dan cairan yang bisa menyalakan api penghangat, tampak daging buntutnya sungguh menggoda selera. Potongan buntutnya gemuk-gemuk, padat daging. Tambahan sayurnya juga hadir menyelerakan. Jangan tanya soal kuahnya. Kaldunya makjleb lezatnya. Saya sampai gak sabar pengen langsung menghirup kuah kaldunya yang seger itu. Aduh aduuhhh. Yang hobi dengan aneka sajian sup atau masakan lauk berkuah, Sop Buntut Bumi Aki ini patut sangat dicoba. Wajib dipesan saat berkuliner ria di Bumi Aki Heritage Puncak.

Nah, dari sedemikian banyak lauk, kami hanya memesan satu hidangan sayur yaitu Rujak Kangkung Cirebon. Awalnya tadi ingin memesan karedok. Tapi menurut suami menu ini sudah terlalu biasa dan terlalu sering kami pesan. Diputuskanlah akhirnya untuk mencoba rujak kangkung. Ternyata kami bertiga sepakat bahwa untuk kangkung ini kami belum menemukan kekhasan yang membuat olahan kangkung ini istimewa. Kangkungnya terlihat over cook sehingga kerenyahannya tak terasa.

Sebagai pelengkap, kehadiran Es Bandung, sungguh bisa menambah sentuhan warna untuk photography saya di Bumi Aki Heritage Puncak. Makasih banyak untuk Mas petugas yang sudah mereferensikan minuman ini. Visualnya cantik. Saya sendiri tidak mencoba ya karena memang pada dasarnya mencoba menghindari makanan dan minuman manis. Jadi si bungsulah yang tertatih-tatih menghabiskan apa yang tidak bisa dihabiskan oleh orang tuanya. Kecuali ya ikan gurame tadi. Saking banyaknya, opsi dibungkus adalah keputusan yang terbaik.

Acara makan kami hari itu di Bumi Aki Heritage Puncak ditutup dengan menikmati teh hangat yang sama berkualitasnya dengan semua makanan.

Sempurna.

Baca Juga : Sambal Hejo Sambal Dadak Grand Wisata Bekasi. Istagenic Tempatnya Umami Sajiannya

Bumi Aki Heritage Puncak. Estetik Tempatnya Umami Sajiannya
Es Bandung ala Bumi Aki Heritage Puncak

Estetik Tempatnya Umami Sajiannya

Kalimat di atas ini seperti (sangat) cocok untuk disematkan kepada Bumi Aki Heritage Puncak. Pencantuman kata Heritage sangat mewakili apa yang ingin dipersembahkan oleh resto kepada para pelanggannya. Heritage yang secara harafiah sebagai warisan budaya, tentunya mengusung makna yang bukan sekedar memanjakan netra tapi juga sebagai rangkaian visi misi Bumi Aki dalam melestarikan budaya kuliner khas Sunda lewat outlet istagenic yang mereka bangun.

Restoran Sunda banyak bertebaran, tapi tidak semua menyadari bahwa kuliner pun butuh tangan-tangan publik yang ikut mempertahankan nilai budaya. Mulai dari jenis masakan yang berfokus pada satu lini tapi juga didukung dengan vibes dan atmosphere tempat yang mencerminkan budaya daerah yang diwakili.

Sembari menunggu pesanan saya dihidangkan, saya memutuskan untuk berkeliling memotret bersama si bungsu. Diiringi dengan musik atau tembang Sunda yang lamat-lamat terdengar, saya merasakan kekhas-an negeri Pasundan begitu menyelimuti suasana. Apalagi secara nyata, lokasi Bumi Aki Heritage ini memang berada di provinsi Jawa Barat. Sesuai tempat dengan konsep yang mewakili.

Dia area tempat saya duduk dan makan, semua sisi penuh dengan kayu dan ornamen yang terbuat kayu. Termasuk beberapa titik teras dengan hiasan ruangan yang mengingatkan kita akan ademnya rumah dengan tempat luas serta nyaman untuk mengadakan kumpul keluarga. Tapi ada satu tempat yang asik sekali untuk diduduki yaitu ruangan paling depan yang memiliki banyak jendela tinggi dan lebar, menghadap ke bagian depan outlet. Ruangan ini padat dengan tempat duduk.

Kemudian di teras luarnya ada sebuah teko gerabah yang berukuran besar dengan kucuran air tertuang ke sebuah cangkir yang juga berbahan dasar gerabah. Taman kecil ini dilengkapi dengan kanopi membrane putih, pijakan batu alam, batu-batu koral dan tentu saja berbagai tanaman yang memberikan efek penghijauan yang adem di hati.

Bumi Aki Heritage Puncak. Estetik Tempatnya Umami Sajiannya
Teras istagenic yang langsung bisa terlihat dari jalanan utama (jalur Puncak)

Saya mendadak teringat dengan model rumah lama di jaman Belanda yang ada di berbagai pelosok atau titik di Jawa Barat. Bangunan kuat ala Eropa yang megah dan dulu pernah menjadi area tempat tinggal orang Belanda yang tinggal di provinsi ini sembari mengurus dan menjadi juragan berbagai perkebunan (dominan adalah kebuh teh). Sebagian besar konsep rumah-rumah tersebut adalah dengan jendela dan pintu besar untuk memberikan kesempatan kepada udara segar untuk menyusup ke dalam rumah dengan sempurna.

Kebayang ya di saat hujan turun dengan derasnya, dinginnya udara, kita duduk di dekat jendela sembari menyeruput minuman hangat dan mengunyah berbagai camilan. Kalau saya sih pasti akan menggeret laptop, merangkai diksi, mengisi blog atau bahkan menyelesaikan novel yang masih menggantung. Bahkan melamun, doing nothing menatap hujan aja rasanya meng-adem-kan relung kalbu ya.

Iiihhh jadi melamun dan berandai-andai.

Yang pasti, saya juga sempat membayangkan bisa ngobrol berlama-lama dengan teman-teman blogger dan penulis di Bumi Aki Heritage ini. Berada di frekuensi yang sama, tentunya banyak hal yang bisa didiskusikan. Apalagi jika memiliki minat yang sama tentang film atau drama Korea atau ngobrolin tentang blog drama Korea terbaru. Pasti seru banget untuk dibahas sembari nyambung mengulas tentang KPop. Meskipun kami memiliki minat dan bias dari boyband yang berbeda, saya yakin waktu-waktu yang saya habiskan dengan Lendy akan penuh warna, canda, dan materi-materi asik untuk diobrolkan.

Buat saya yang doyan ngelencer, mencoba berbagai kedai, tempat makan atau resto apapun dan dimanapun, Bumi Aki Heritage Puncak adalah salah satu tabungan pengalaman kuliner yang terbaik. Saya berani merekomendasikan tempat ini dan bahkan ingin mengajak tamu-tamu atau teman warga negara asing untuk merasakan sajian original dari salah satu daerah yang ada di tanah air. Gak cuma sekedar menyimpan kesan akan rasa otentik Jawa Barat tapi juga melahirkan foto-foto cantik di berbagai sudut instagrammable yang rapi diatur oleh Bumi Aku Heritage.

Foto-foto Indah yang Terekam di Bumi Aki Heritage Puncak

Bumi Aki Heritage Puncak. Estetik Tempatnya Umami Sajiannya
Langit biru cerah melengkapi indahnya taman di teras bangunan depan resto.
Jendela-jendela besar, taman yang rimbun serta kanopi membrane yang cantik, hadir untuk menyempurnakan keindahan itu
Bumi Aki Heritage Puncak. Estetik Tempatnya Umami Sajiannya
Salah satu area taman dengan tempat duduk yang asik banget untuk ngobrol-ngobrol
Bumi Aki Heritage Puncak. Estetik Tempatnya Umami Sajiannya
Teras samping dengan sofa dan bantalan empuk yang memanjakan kesenangan. Bisa banget buat ngobrol berlama-lama dengan keluarga atau para sahabat
Bumi Aki Heritage Puncak. Estetik Tempatnya Umami Sajiannya
Bersama suami di deretan lesehan yang ada di sisi bawah. Unit lesehannya luas-luas dengan taman yang bersih dan tertata rapi di depannya
Bumi Aki Heritage Puncak. Estetik Tempatnya Umami Sajiannya
Teras yang hommy banget. Nyaman dan bikin betah. Apalagi saat udara dingin menerpa.
Bumi Aki Heritage Puncak. Estetik Tempatnya Umami Sajiannya
Megahnya bangunan utama yang terlihat dari area parkir depan
Bumi Aki Heritage Puncak. Estetik Tempatnya Umami Sajiannya
Rujak Kangkung Cirebon ala Bumi Aki Heritage Puncak

Blogger, Author, Crafter and Photography Enthusiast

annie.nugraha@gmail.com | +62-811-108-582

30 thoughts on “Bumi Aki Heritage Puncak. Estetik Tempatnya Umami Sajiannya”

    • Aamiin YRA. Semoga suatu saat bisa mampir, makan dan menikmati keindahan Bumi Aki Heritage Puncak ya Mas.

  1. Itu es bandungnya bisa dibawa pulang sama gelasnya gak Bu Annie, eh wkwkwk.
    Imut banget pengemasannya.
    Menikmati pemandangan sekitar sambil kulineran ya bisa menerbitkan pengalaman menyenangkan.
    Kayaknya bisa bolak-balik ke sana ya, Bu

    Reply
    • Kalau pakai gelas yang bentuknya unik bakal lebih seru itu Fen hahahaha. Gemas memang dengan perpaduan warnanya.

      Yup betul banget. Dengan tempat secantik ini dan masakan yang jempolan, bakal betah deh bolak balik.

  2. Terimakasih kak Annie yang sudah mengenalkan tempat ini kepada seluruh pembaca di Indonesia. Sepanjang saya menyimak tulisan dan hasil potret foto kak Annie memang sangat indah. Saya kagum dengan tulisan kak Annie. Sudah kubaca sambil di sela-sela kesibukan mengajar hari ini. Terimakasih banyak.

    Reply
    • MashaAllah. Terimakasih banyak untuk complimentnya Mas Wahid. Semoga tulisan ini memberikan manfaat bagi siapapun yang membacanya.

  3. Wow kuliner Sunda pisan, lezaaaattttt

    disajikan dalam suasana bumi Pasundan yang bikin betah

    angin semliwir, kuliner gak bikin eneg, selesai makan bakal enak tidur ini mah :D :D

    Gak usah takut gemuk, karena kuliner Pasundan tidak dirancang untuk bikin gemuk :D

    Reply
    • Kesukaan keluarga ku nih Mbak. Semenjak dapat suami urang Bandung, saya jadi lebih sering makan masakan Sunda. Untungnya lidah saya cepat beradaptasi dan mudah menikmati. Apalagi di rumah makan sekualitas Bumi Aki Heritage ini.

  4. Setuju bangeeett..
    Kalo ketemu ka Annie, uda bisa dibayangin yaa.. kalimat pembukanya “Lagi nonton apa?”
    Hihihi.. seneng banget ka Annie bisa membahagiakan dan menghormati Ibunda tercinta. Meski kesannya sederhana yaa.. makan bareng, tapi kalo tempatnya nyaman, sajiannya estetik, semoga bikin semua anggota keluarga happy dan jadi kenangan indah dengan semua kebaikan kak Annie dan keluarga.

    Reply
    • Hahahaha. Dah kebayang keseruannya Len. Bisa duduk bareng di tempat yang nyaman sambil ngobrol panjang lebar tentang KDrama, KMovie dan KPop. Duuhhh bisa berjam-jam betah berlama-lama.

    • Nuhun ka Annie.
      Selalu suka kalau ka Annie mereview apapun.
      Jadi inget kalau uda lama banget ga ke Bogor lewat Puncak yaa..padahal di Puncak bisa kulineran seru di Bumi Aki.

      Sepertinya cabangnya lumayan banyak yaa, ka Annie..?

  5. Terakhir kali ke Lembang itu kami makan di resto masakan Sunda yang nyaman kayak resto ini yuk. Sayangnya, viewnya tembok dan jikapun pilih yang di deket pintu, cuma kelihatan jalan raya haha. Jelas Bumi Aki Heritage Puncak ini jauh lebih cakep. dan dari sajian menunya kelihatan lebih total. Aku sampe ngences liatnya. Untuk harga pun masih standar (dari tolak ukur nasi putihnya aja udah keliatan). Nggak sampe yang muahal banget. Dan ya sepadan dengan experiencesnya. Apalagi banyak spot foto yang fotogenic :)

    Reply
    • Udaranya juga asik di sini Yan. Standard suasana Puncak yang memang adem dan nyaman. Makan yang anget-anget bakal nambah-nambah terus hahaha. Satu lagi, resto ini ndak jauh dari rumah di Cipanas, jadi kami bisa sering nangkring di sini kalau lagi mati gaya pengen makan apa.

  6. sepadan dengan semuanya ya mbak Annie. Tempatnya bersih, indah dan bikin nyaman menyantap makanan yang dipesan..Estetik pula. Senada dengan nama restonya, aki Heritage. Jadi pengen guramenya deh mbak. Garing tapi dalemnya tetap lembut.

    Reply
    • Betul banget Mbak Windi. Paket kenyamanan yang sempurna. Apalagi di Puncak kan udaranya masih segar dan adem. Jadi dengan kondisi jendela terbuka lebar, kita bisa betah duduk berlama-lama.

  7. Ya ampuunnn, ini entah karena kepiawaian mengambil foto, atau memang sebagus itu viewnya dan restonya super bersih kali ya, kok asyik banget ngeliatnya. Paling suka deh sama sebuah resto tuh, yang utama adalah kebersihannya, berikutnya rasa makanan dan pelayanannya.
    Bumi Aki Heritage Puncak ini keknya paket lengkap banget ya :)

    Reply
    • Paket sempurna Mbak Rey. Suasana asik, udara yang adem dan nyaman, plus makanan enak. Bakal betah berlama-lama.

  8. Saya langsung terpana lihat foto-foto makanannya, Mbak. itu semua tertata dengan apik, sampai tempat sambal itu adanya dipinggir. Terus suasana juga asyik di puncak. Semoga nanti bisa mampir ke sini, nih.

    Reply
    • Alhamdulillah saat saya ingin memotret, staff resto banyak membantu. Apalagi saat saya datang pengunjung belum banyak. Jadi bebas bereksplorasi tanpa harus mengganggu kenyamanan orang lain. Kapan ke Puncak, berkuliner ria di sini tuh worth it banget Mas.

  9. Emang seperti ini yang dicari saat makan diluar
    Nggak cuma makanannya yang harus enak, tetapi tempat makannya juga harus estetik
    Jadi perut kenyang hati senang ya mbak

    Reply
    • Kita jadi punya pengalaman kuliner yang berbeda pastinya ya. Ada kenangan yang tertinggal setelahnya.

  10. kalau melihat bangku dengan nuansa bantal dan tirainya daku pikir kek bukan di tempat makan, tapi kayak di rumah, hehe. Nyaman banget ya Bu Annie.
    Apalagi urusan menu makanannya yang luar biasa lezat. Dan setuju banget daku, kalau ke tempat makan rame-rame gitu memang bagusnya pesen makanan yang berbeda, biar lebih berwarna hehe

    Reply
    • Tempatnya beneran se-hommy itu sih. Kita berasa berada di lingkungan yang membuat kita nyaman. Apalagi buat saya yang memang suka food photography dan mereview tempat-tempat makan se-estetik itu.

  11. WOW, paaling ngeces lihat rujak kangkung dan ikan gurame mak combrang

    khas masakan Pasundan banget, mereka mengutamakan bahan yang premium, cara memasak yang tepat

    karena bumbu khas Pasundan kan sebetulnya gak seribet masakan Sumatra Barat dan daerah lain yang pekat dengan bumbu

    mereka hanya menggunakan bawang, garam dan terasin atau taucon untuk rasa umami .

    Reply
    • Iya ya Mbak. Bumbu masakan sunda tuh simpel banget sebenarnya. Jadi memang menghidangkannya pun tidak butuh waktu yang lama. Saya suka ikan-ikan yang dimasak garing terus disiram bumbu-bumbu yang kaya rasa seperti itu. Makan tanpa nasi pun rasanya sudah full di mulut.

  12. Nuansa tempatnya memang tampak estetik dan Asri. Design interiornya juga tertata dengan apik, untuk eksplore nya juga jadi menyenangkan, beruntungnya saat kondisi tidak terlalu ramai jadi bener-bener merasakan me time nya. Kalau dari menu yang dipotret memang tampak menggugah selera

    Reply
    • Bener Mbak. Beruntung saya saat datang pengunjungnya sedikit. Jadi bebas eksplorasi dan memotret.

  13. Kalo ga salah di bandung juga ada bumi aki..
    Tapi sama ngga yaa

    Duh auto nelen liur liat semua menunya.. sedep dipandang mara semua..
    Favoritku sop buntut, kebayang seger, anget, gurih nikmat sama nasi pulen.. hhhu mantap

    Reply
    • Ada di seputaran Riau. Belum lama aku makan di sana. InshaAllah nanti akan diulas di blog ini.

Leave a Comment