Today: Dec 04, 2024

Mengulik Lembar Pengetahuan di Dunia Pendidikan Bahasa Lewat Buku ANAKKU BINGUNG BAHASA?

Mengulik Lembar Pengetahuan di Dunia Pendidikan Bahasa Lewat Buku ANAKKU BINGUNG BAHASA?
1 year ago
Mengulik Lembar Pengetahuan di Dunia Pendidikan Bahasa Lewat Buku ANAKKU BINGUNG BAHASA?

Buku “Anakku Bingung Bahasa” dan Memori Lalu

Saya menutup buku “Anakku Bingung Bahasa?” dengan sekian banyak kenangan akan belasan tahun yang lalu saat saya berada di area dilema yang sama.

Si sulung saat itu berusia 7 (tujuh) tahun dan si bungsu berusia 3 (tiga) tahun. Tahun 2007. Masa dimana saya memutuskan untuk berhenti menjadi mbak-mbak kantoran setelah 17 (tujuh belas) tahun berkarya dan menjadi full time mother.

Belasan tahun bekerja di PMA (Perusahaan Modal Asing), tentu saja tuntutan untuk menguasai bahasa Inggris menjadi first important requirement sejak wawancara agar mendapatkan satu posisi yang saya incar. Apalagi end-user atau superior langsung saya dan sebagian besar tim yang akan terlibat bekerja bersama adalah orang asing yang, tentu saja, menggunakan bahasa Inggris sebagai komunikasi sehari-hari.

Dari pengalaman bekerja inilah, saya sangat menyadari bahwa penguasaan bahasa kedua (dalam hal ini bahasa Inggris) sangat krusial dalam menggapai impian atau posisi tertentu. Dan “pensiun dininya” saya mendadak melahirkan semangat untuk mengajarkan bahasa kedua ini kepada anak-anak saya sendiri dengan memanfaatkan kemampuan yang ada.

Lalu apa dilemanya?

Saat itu, tak lama setelah berhenti bekerja nine-to-five, ada beberapa institusi pengajaran bahasa Inggris menawarkan freelance job untuk saya. Muridnya adalah expatriate berkebangsaan Jepang yang baru datang ke Indonesia dan butuh belajar bahasa Inggris bonus bahasa Indonesia agar bisa membaur dengan pekerjaan dan komunitas sosial yang mereka baru hadapi.

Saya terima?

Yup. So pasti. Dengan menjadi pengajar tentunya saya tetap belajar.

Tapi bisakah mengajar orang dewasa menjadi strong platform saya mengajarkan hal yang sama kepada anak-anak saya sendiri?

Ternyata bisa. Bahkan tanpa diduga kemampuan dan kekuatan anak-anak saya menerima materi justru lebih cepat ketimbang Japanese expatriates umuran 30-an tahun yang menjadi murid saya. And you know what? Karena bukan seseorang yang tamat dari basic pendidikan guru, keduanya menerima materi pelajaran dari buku yang sama. Sistem hajar bleh yang sesungguhnya tak patut ditiru (ngetiknya sambil mesem-mesem).

Jadi saat saya membuka dan membaca lembar demi lembar buku yang disusun oleh Ika Budiwanti Patte, S.Pd. (Ika Patte) ini, saya seolah kembali ke memori masa lalu saat saya berada di sepatu yang sama.

Been there fellas. But with a bit different stories though.

Rangkuman Singkat Tentang Isi Buku

Masa 25 tahun bergelut dalam dunia pengajaran bahasa Inggris untuk OAK TREE, bukanlah waktu yang singkat bagi Ika Patte untuk mendulang asam garamnya berjibaku dalam dunia pendidikan bahasa Inggris. Menjadi founder and leader sekaligus guru di institusi ini, tentunya sudah memberikan Ika Patte masa yang lebih dari cukup untuk menelaah, mengamati, menimbang dan mengambil keputusan yang tepat untuk membuat kebijakan dan proses pengajaran yang tepat bagi semua anak didiknya.

Jadi bisa saya katakan bahwa buku ini lahir dari seorang praktisi berpengalaman. Orang yang terjun langsung ke ranah praktik dan bukan sekedar ber-teori.

Lebih makjleb dan mantab bukan?

Baiklah. Sebelum mencercah satu demi satu perihal penting yang ada di setiap lembar buku, berikut adalah rangkuman singkat dari buku “Anakku Bingung Bahasa?”

Beranjak dari dunia praktisi, buku ini berisi panduan mudah mendampingi anak usia dini belajar bahasa Inggris. Dan usia dini yang dimaksudkan adalah anak berusia 0-8 tahun. Generasi emas yang dalam masa-masa berkilau pada proses tumbuh kembang baik secara fisik, mental dan rohaniahnya.

Mendapatkan pendampingan penulisan dari Anang YB, seorang mentor menulis profesional, buku “Anakku Bingung Bahasa?” diterbitkan oleh Stiletto Book di awal Juli 2023. Publisher sama yang sudah bertahun-tahun bekerjasama dengan saya pribadi dan komunitas Pondok Antologi Penulis Indonesia (PAPI) yang saya rintis.

Buku sebanyak 86 (delapan puluh enam) lembar ini terdiri dari 10 bab yang beranjak dari sudut pandang publik, dilema yang terjadi, menghadirkan beragam teori sebagai sudut pandang profesional, penguatan akan pentingnya serta manfaat yang didapat menjadi seorang bilinguist, usulan praktik yang bisa digunakan dalam pengajaran, hal-hal yang patut dihindari dalam proses pengajaran dan tentu saja pemberian motivasi bagi orang tua agar konsisten dan menciptakan suasana kondusif yang memungkinkan tujuan pengajaran bahasa asing lainnya ini tercapai.

Mengulik Lembar Pengetahuan di Dunia Pendidikan Bahasa Lewat Buku ANAKKU BINGUNG BAHASA?
Membesarkan anak-anak dwibahasa bukan hanya tentang bahasa, tetapi juga tentang memberikan ketrampilan, pandangan, dan kepercayaan diri kepada anak-anak untuk menjadi warga dunia yang dapat terhubung dengan orang dari seluruh dunia

Mengulik Lembar Pengetahuan di Dunia Pendidikan Bahasa Lewat Buku ANAKKU BINGUNG BAHASA?
Pro & Kontra Pendidikan Bahasa Inggris Untuk Anak Usia Dini (0-8 tahun)

Tentang Pro dan Kontra

Kenyataannya, apapun yang ada di atas muka bumi ini ada pro dan kontranya.

Ada hitam dan putih. Ada gelap dan terang. Ada depan dan belakang.

Cara berpikir orang beragam dan pandangan akan sesuatu juga tak selalu sama. Seperti sebuah kalimat pepatah “Kepala boleh sama hitam tapi apa yang ada di dalam pikiran bisa berbeda.” Semua bertumbuh karena terpengaruh oleh banyak hal dan dari berbagai sumber. Begitupun saat dihubungkan dengan kebutuhan dan kondisi yang sedang dihadapi.

Mengajarkan bahasa asing lain selain bahasa Ibu kepada anak usia dini berusia 0-8 tahun pun begitu adanya.

Mereka yang pro berpendapat bahwa justru di usia keemasan itulah anak-anak memiliki “kelenturan” adaptasi. Layaknya sebuah kertas putih, dari usia dini lah kita, para orang tua, akan menjadikan kertas itu berisi apa dan akan bertuliskan apa saja.

Secara umum, pihak pro mengungkapkan bahwa memberikan pendidikan bahasa kedua akan menambah kecerdasan anak, membuat anak lebih fasih dalam berbahasa kedua dengan tentu saja diiringi oleh tekanan dan disiplin ketat agar hasilnya lebih maksimal. Sementara yang kontra menyampaikan opini bahwa hal ini bisa mengakibatkan speech delay pada anak, lunturnya nasionalisme, cukuplah bahasa kedua diajarkan di sekolah, kuasai dulu bahasa Ibu, dan tentu saja pertimbangan akan kondisi orang tua yang bersangkutan. Bukankah butuh orang tua yang lebih dulu fasih agar bisa mengajarkan anaknya?

Anda duduk “di bangku” yang mana?

Well, before you decide, Ika Patte menghadirkan sebuah kenyataan tentang kemampuan anak usia dini dalam menyerap bahasa kedua yang dia tuliskan dengan lapang di halaman 7 (tujuh).

“Terpapar berbagai bahasa sejak usia ini, dapat membantu anak-anak memahami perbedaan bahasa dan memperoleh kemampuan untuk membedakan bunyi yang berbeda, mengakumulasi kosakata, dan memahami tata bahasa. Selain itu, anak-anak yang terbiasa dengan variasi bahasa juga cenderung lebih mudah menyesuaikan diri dengan cara berbicara yang berbeda-beda. Mereka pun akan dapat mengembangkan kemampuan berbahasa yang fleksibel.”

Taaapiiiii. Ada tapinya loh ya.

“Belajar bahasa asing memerlukan upaya yang konsisten dan sistematis, serta keberanian untuk berlatih dan membuat kesalahan.”

Karena apa? Karena sebuah keahlian praktik akan menjadi semakin membaik saat kemampuan tersebut terus diasah, dilatih, digunakan, dan tak takut dengan kesalahan agar bisa terus memperbaiki diri.

Jadi saat saya bertanya, “How’s your English?” lalu kemudian dijawab dengan “It’s getting better”, hati saya akan sesak dengan pujian.

Mengulik Lembar Pengetahuan di Dunia Pendidikan Bahasa Lewat Buku ANAKKU BINGUNG BAHASA?

Mengulik Lembar Pengetahuan di Dunia Pendidikan Bahasa Lewat Buku ANAKKU BINGUNG BAHASA?
Manfaat Penutur Banyak Bahasa

Mengulik Lembar Pengetahuan di Dunia Pendidikan Bahasa Lewat Buku ANAKKU BINGUNG BAHASA?
Pentingnya Mempelajari & Menguasai Bahasa Inggris

Pentingnya Mempelajari & Menguasai Bahasa Inggris

Dunia bergerak. Teknologi meningkat. Kebutuhan pun merangkak naik. Dan persaingan pun ikut melonjak.

Itu harus kita ketahui dan sadari.

Pada Bab II, Ika Patte mengajak pembaca untuk mendalami apa dan bagaimana menguasai bahasa kedua penting bagi anak usia dini. Pemikirannya cukup sederhana menurut saya. Terutama jika kita pertimbangkan bahwa menjadi bilingualist atau bahkan multingualist justru banyak nilai plus nya.

OK. Let’s focus on english language yang menjadi pilihan sebagai bahasa kedua. Mengapa bahasa Inggris menjadi penting untuk dipelajari dan dikuasasi?

Menurut Ethnologue (sumber yang diakui dan dihormati secara internasional dalam penelitian bahasa), bahasa Inggris adalah bahasa ke-2 terbesar di dunia berdasarkan jumlah penuturnya (360 juta) setelah bahasa Mandarin. Jadi boleh lah ya jika kita sepakat dengan kesatuan suara bahwa bahasa Inggris sudah menjadi bahasa internasional.

Bahasa yang menjadi alat berkomunikasi di seluruh penjuru dunia. Bahasa yang mengantarkan kita untuk berinteraksi secara nyaman dengan orang lain yang berada di belahan bumi berbeda dan yang memiliki budaya serta bahasa ibu yang tak sama.

Nyaman bukan jika kita bisa berbahasa Inggris saat harus menggunakan sebagai bahasa ketiga agar bisa “nyambung” dalam kondisi di atas?

Praktik Mengajarkan Bahasa Inggris Kepada Anak Usia Dini

Sebelum beranjak ke arah beragam teori dan menemukan banyak tindakan yang nyata sebagai proses pengajaran bahasa Inggris yang efektif bagi anak usia dini, ijinkan saya terlebih dahulu mengutip rangkaian kalimat berikut yang ditulis Ika Patte di halaman 33.

“Tidak ada satu metode pembelajaran bahasa Inggris untuk anak usia dini yang paling sempurna. Karena setiap anak memiliki gaya belajar dan kebutuhan yang berbeda.”

Mengapa menurut saya statement ini sangat penting untuk dipahami oleh para orang tua di tahap awal? Karena belajar haruslah menjadi kegiatan yang mengasyikkan buat si anak. Tidak membebani dan tidak memaksakan.

Setelah menemukan kunci penting di atas, Bab III hingga Bab VIII, akan membuka wawasan pembaca akan bagaimana proses pengajaran bahasa tersebut selayaknya berlangsung.

Sebagai seorang praktisi dan pengajar bahasa Inggris selama puluhan tahun, Ika Patte begitu rinci mengolah kalimat hingga gampang untuk dipahami dan menjadi landasan praktik bagi orang dewasa. Seperti misalnya menggunakan semua materi visual (baik dalam bentuk video maupun gambar), materi suara (lewat lagu dan irama yang riang), memberikan contoh terutama dalam pengucapan yang benar, hingga menghadirkan atmosphere belajar yang menyenangkan dengan konsistensi waktu dan saat belajar yang pas bagi si anak. Melibatkan anak sebagai partner dalam belajar dan memberikan kesempatan kepada mereka agar terus aktif selama dalam proses pemindahan ilmu, tentunya juga menjadi satu acuan yang patut diperhatikan oleh pengajar.

Apalagi yang harus diperhatikan?

Kenali juga beberapa faktor penghambat pembelajaran yang diurai apik oleh Ika Patte untuk buku “Anakku Bingung Bahasa?” ini. Pertahankan motivasi awal yang sarat dengan tujuan kebaikan, dan memaksimalkan semua jurus kunci di atas agar proses penguasaan bahasa Inggris tidak menjadi beban bagi si anak.

Mengulik Lembar Pengetahuan di Dunia Pendidikan Bahasa Lewat Buku ANAKKU BINGUNG BAHASA?

Mengulik Lembar Pengetahuan di Dunia Pendidikan Bahasa Lewat Buku ANAKKU BINGUNG BAHASA?
Kegiatan Belajar Bahasa Inggris yang Mengasyikkan

Mengulik Lembar Pengetahuan di Dunia Pendidikan Bahasa Lewat Buku ANAKKU BINGUNG BAHASA?
Faktor Penghambat Proses Belajar Bahasa Inggris

Motivasi Untuk Orang Tua

Support system.

Yup. Kita sampai pada tahap penting dalam setiap langkah dan kondisi yang membawanya pada titik kesuksesan. Dan itu adalah tentang support system. Dukungan dan pengaruh positif yang datang terutama dari orang-orang terdekat. Siapa mereka? Keluarga. Khususnya orang tua yang berada di lini terdepan.

Lalu apa yang bisa dilakukan orang tua sebagai bagian terpenting ini? Ternyata banyak sekali loh. Ika Patte menjelaskan dengan singkat dan rinci di Bab IX.

Beberapa hal yang disoroti dan sangat dianjurkan untuk dilakukan orang tua terhadap proses pembelajaran kepada anak usia dini diantaranya adalah menyadari akan pentingnya bahasa Inggris. Ini yang menurut saya perlu sekali ditanamkan di dalam benak orang tua di titik awal seluruh proses. Sebelum tentu saja melakukan langkah-langkah lain sebagai motivasi kepada anak seperti membuat waktu belajar yang konsisten, memberikan penguatan yang positif, mencari dan menerapkan metode belajar yang menyenangkan, serta tak henti terus belajar bersama anak sebagai wujud dukungan tanpa henti.

Bagaimana kondisinya jika orang tua tidak memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang baik?

Ika Patte memberikan jawaban yang jitu di halaman 66.

“Tidak selalu diperlukan kefasihan dalam bahasa Inggris agar bisa mengajari anak usia dini dalam mempelajari bahasa Inggris. Ada hal yang lebih penting daripada itu, yakni orang tua dapat MEMFASILITASI PEMBELAJARAN bahasa Inggris anak dengan cara yang berbeda. Seperti membacakan buku bahasa Inggris, menonton film atau program televisi berbahasa Inggris, atau memainkan permainan berbahasa Inggris sederhana bersama.”

Totally agree.

Intinya adalah MEMFASILITASI. Percayakan pendidikan kepada institusi atau kursus bahasa Inggris yang dapat dipercaya. Satu lembaga pendidikan yang memiliki program yang tertata dan sesuai dengan usia anak usia dini. Jangan ragu untuk berdiskusi, bertukar pikiran dan banyak bertanya kepada institusi agar mendapatkan pemahaman terbaik. Lakukan juga evaluasi bagaimana perkembangan bahasa Inggris anak-anak Anda dari waktu ke waktu.

Mengulik Lembar Pengetahuan di Dunia Pendidikan Bahasa Lewat Buku ANAKKU BINGUNG BAHASA?
Rangkaian motivasi untuk para orang tua. Cuplikan dari Bab IX buku “Anakku Bingung Bahasa?”

Buku “Anakku Bingung Bahasa?” dari Kacamata Pribadi

Tell you what. Saya mencintai buku ini bahkan dari halaman yang berjudul “Pada Mulanya…..”

Halaman depan yang menjadi pintu pembuka Ika Patte berinteraksi dengan para pembaca bukunya. Sebuah lobby lounge yang much comfortable untuk siapapun yang memasukinya.

Saya (sangat) merasakan sentuhan personal dan profesional di bagian ini. Baik sebagai penulis pun sebagai seorang pengajar bahasa Inggris. Layaknya seorang pendidik yang sudah berkarya selama puluhan tahun, identitas guru tergambarkan begitu terbuka. Ika Patte runut mengajak setiap pembaca untuk lebih dulu menyamakan cara berfikir dan sudut pandang dengan “mengosongkan gelas” lalu diisi dengan cairan yang sama, agar apa yang akan dia uraikan masuk ke dalam otak kita lewat pipe line yang juga sama. Pemahaman yang seragam.

Langkah penting yang patut ditiru oleh siapapun. Utamanya mereka, para penulis, yang ingin melahirkan buku bahasan pendidikan.

Hal apa lagi yang membuat buku ini berkesan bagi saya pribadi?

Terlepas dari beberapa landasan teori yang Ika Patte hadirkan sebagai landasan berpikir, buku “Anakku Bingung Bahasa?” ini menggunakan banyak kata, kalimat dan ungkapan yang mudah sekali untuk dipahami. Masukan, usulan dan contoh-contoh praktiknya pun realistis dan lebih dari mudah untuk kita lakukan sendiri, meskipun pekerjaan kita bukanlah seorang pendidik seperti Ika Patte.

Sub-judul “Panduan Mudah Mendampingi Anak Usia Dini Belajar Bahasa Inggris” pun terasa begitu “mengigit” dan pas untuk mendampingi judul utama.

You’ve nailed it Ika Patte.

Saya menunggu karya literasi berikutnya. Buku sarat manfaat, berlimpah pengetahuan dan memberikan ratusan, ribuan, bahkan jutaan valuable insight bagi siapapun yang membuka setiap lembar halamannya.

Can’t hardly wait indeed!!

BTW, ada yang tertarik untuk membangun komunikasi lebih lanjut dengan Ika Patte? Penerima gelar “Amazing Minds Person South Asia 2010”, lulusan cumlaude FKIP Bahasa Inggris Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang berdomisili di Balikpapan, Kalimantan Timur ini bisa ditemui di Facebook Ika Budiwanti Patte, IG @ikapatte dan @tabir_ikapatte.

Mengulik Lembar Pengetahuan di Dunia Pendidikan Bahasa Lewat Buku ANAKKU BINGUNG BAHASA?

31 Comments Leave a Reply

  1. Dear Mbak Annie Nugraha,
    Terima kasih sudah membaca buku “Anakku Bingung Bahasa?” sampai tuntas dan membuat review panjang yang membuat saya semakin bersemangat berkarya. Terima kasih juag sudah berbagi kisah Mbak Annie di awal review ini. Semoga dengan review ini, makin banyak orang tua di Indonesia yang mau terus belajar mendampingi putra-putrinya berproses.
    Matur nuwun, Mbak Annie.
    Peluk sayang.

    • Terimakasih sudah memberikan kepercayaan kepada saya untuk me-review bukunya Mbak Ika. Satu penghormatan bagi saya untuk mengulas buku yang sangat berbobot dan berkualitas ini.

      Keep writing and inspiring Mbak Ika.

      Peluk sayang balik.

    • Wow pengarang buku langsung hadir disini ya
      Salam kenal Mbak Ika
      Terimakasih ini karyanya sudah banyak memberikan wawasan baru untuk saya
      Terimakasih juga nih Bu Anni dengan review-nya ini
      Saya setuju dengan adanya pro dan kontra itu justru memperkaya masukan dan kepentingan buku ini makin terlihat dibutuhkan

  2. Review buku yang kelaasssss bgt.
    dikau tlah menghipnotis akuuu mba 😁
    aku termasuk tim ortu yg setuju bahwa bahasa (asing) tu penting dikenalkan sejak bocah kicik

    banyaakkkk bgt faedahnya

    • Toss dulu kita. In fact, menguasai bahasa kedua banyak banget manfaatnya. Termasuk salah satunya menguasai banyak informasi dunia yang lebih banyak, bahkan hampir semua, menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantarnya.

  3. Mempelajari tahapan pembelajaran bahasa Inggris dari buku oleh orangtua yang bukan pengajar dan kurang pengalaman, panduan buku ‘Anakku Bingung Bahas’ dari praktisi pengajar Bahasa Inggris berpengalaman seperti mba Ika Patte pastinya sangat membantu. Pengalaman adalah guru terbaik.

    • Agree Mbak Salma. Di buku ini banyak sekali usulan-usulan praktik yang bisa kita (para orang tua) terapkan sendiri di rumah.

  4. Ini buku yang menarik dan reviewnya cukup panjang.
    Buku bertema pendidikan seperti ini, cocok sekali bila berbahasa yang mudah dipahami oleh orangtua, agar cakap dalam memberi informasi baru ke anak. Apalagi dalam hal mendidik anak sekarang dengan anak dulu, caranya berbeda.

    • Buku yang sarat dengan informasi praktik yang bisa kita terapkan langsung di rumah Mbak. Dilahirkan oleh seorang praktisi dan pendidik bahasa Inggris yang sudah puluhan tahun terlibat dalam hal ini.

  5. Di era globalisasi kerap kali mendorong segalanya menjadi lebih kompetitif. Oleh karenanya kemampuan berbahasa asing menjadi salah satu tolak ukur serta landasan dasar untuk bisa di pahami sejak dini. Buku “Anakku Bingung Bahasa?” tampaknya menjadi suatu hal bacaan bermanfaat terlebih bagi para orang tua. Karena klo baca review nya di artikel mba Annie ini, pembahasan seputar pengasuhan terutama dlm mendalami bahasa cukup lengkap.

    • Setuju sekali Mbak. Salah satu cara agar anak-anak kita kompetitif ke depannya adalah dengan mengajarkan bahasa kedua, khususnya dalam hal ini bahasa Inggris. Bermanfaat tak hanya untuk skill sehari-hari dalam berkomunikasi tapi juga memberikan kemampuan pada anak untuk menjadi warga negara dunia karena banyak mengenal lebih banyak orang yang berbeda budaya & bahasa.

  6. Buku ini menarik, saya juga penasaran jadinya harus baca buku ini.
    Benar apa yang Mba Annie sampaikan bahwa mengenalkan bahasa asing pada anak memang harus konsisten, sebaiknya tidak campur-campur saat menggunakan biar menghindari delay speech atau bingung bahasa. Karena kita tahu bahasa asing saat ini memang jadi kebutuhan juga untuk anak-anak..

    • Yup betul. Selain disiplin dan konsisten, proses pengajaran harus memberikan kenyamanan dan kegembiraan anak-anak usia dini. Biar mereka terus enjoy dan menikmati masa-masa belajar bahasa Inggris.

  7. Hal ini memang menjadi kegundahan saya

    Karena antara saya dan ayahnya anak anak tidak ada kata sepakat

    Saya yakin Bahasa Inggris harus diajarkan sejak dini. Ortunya gak bisa?
    Ya sambil belajar

    Sayang ayahnya anak anak bilang, lha kita kan hidup di Indonesia, ngapain belajar bahasa Inggris

    (Malah curhat 😀😀)

    • Hahahaha. Memang masih banyak pro dan kontra soal pengajaran bahasa Inggris ke anak-anak usia dini. Jadi memang dikembalikan kepada kebijakan masing-masing orang tua dan kebutuhan anak-anak.

  8. Wah, menarik banget nih bukunya. Saya sih ada di pihak “kontra” ya mbak Annie, sesuai dengan teori tumbuh kembang anak.
    Tapi saya pernah dapat pasien speech delay yang benar2 belum bisa bicara bahasa indonesia di usia 2 th. Namun, orang tua pasien kaget, waktu dicoba ngobrol pake bahasa inggris, si anak nyerocos lancar banget bahasa inggris nya. Usut punya usut ternyata si anak selalu nonton tv berbahasa inggris saat ortunya sama-sama kerja.
    Ya udah, terusin deh pake bahasa inggris untuk percakapan sehari-hari.

    • Memang masih pro dan kontra tentang hal ini ya Mas. Karena semua kembali kepada kebijakan keluarga, dalam hal ini orang tua. Kebutuhan anak dan juga kondisi dari anak itu sendiri. Semua tentunya memiliki pertimbangan, plus dan minus.

  9. waah berarti memang harus terus di push ya sejak dini si kecil dengan ragam bahasa.
    daku pernah jajal ngomong bahasa inggris ke ponakan daku yang masih balita, emmang diikuti sama dia, ternyata ini manfaatnya bagus juga ya.
    siip deh, nanti dilanjutkan lagi hehe

    • Yang penting si anak merasa senang dalam mengikuti prosesnya. Supaya penguasaan bahasa kedua dapat terserap dengan baik.

  10. Setuju banget bahasa Inggris adalah bahasa kedua yang harus diajarkan pada anak sejak usia dini di luar bahasa ibu sebab anak usia dini punya kempampuan mengingat yang lebih cepat dan kuat. Bagus banget ulasan bukunya.. bisa buat panduan orang tua yang ada di fase sedang mau mengajarkan bahasa inggris ke anak-anaknya.

    • Yup. Kemampuan lebih dalam mengingat dan kecepatan anak-anak usia dini dalam menyerap ilmu, memang menjadi satu nilai plus untuk anak-anak usia dini. Jadi jika memang orang tua menginginkan anak untuk fasih berbahasa kedua,, usia 0-8tahun adalah masa yang tepat.

  11. Buku yang menarik
    Related dengan kondisi saat ini
    Banyak anak yang bingung bahasa
    Buku ini bisa menjadi panduan bagi orang tua agar memandu anak ya mbak

    • Ya Mbak Dian. Buku ini banyak menyajikan praktik yang bisa diikuti oleh orang tua agar bisa mengajarkan anak-anak secara mandiri.

  12. Coba buku ini sudah ada tahun 2011 lalu, pasti bakal membantu huhu
    Sempat tinggal 2 tahun di Amerika, anak sulung saya TK di sana, sementara adiknya baru belajar bicara. Di rumah, karena kakaknya di sekolah pakai bahasa Inggris otomatis aaiknya denger dan berdua ngomong itu. Ibu ngomong ke si Adik bahasa Indonesia, ke si Mas campur – banyakan bahasa Inggris biar cepet paham pelajaran sekolah. Akhirnya balik Indonesia, si Mas penyesuaian 1-2 tahun di sekolah, Adik speech delay :D

    • Lingkungan memang sangat berpengaruh ya Mbak. Saya ngalamin saat harus berpindah-pindah kota saat Ayah (alm) dimutasi. Penguasaan bahasa daerah saya jadi bagus dan luas.

  13. Modal belajar bahasa memang yang dibutuhin satu, BERANI.
    Kalau sudah berani dan menyediakan lingkungan yang tepat, in syaa Allaah semakin lancar mempelajari dan menguasai Bahasa Inggris.
    Aku jadi inget sama Mark NCT.

    Karena dia orang Kanada, jadi bahasa Inggrisnya casciscus banget. Meski kadang mengerutkan kening, ko gini?
    Tapi namanya bahasa inggris aktif dan pasif memang beda yaa.. Gapapa untuk pergaulan, ngomong dulu. Namanya anak muda.. eh, anak kecil, kalo berdasarkan tulisan kak Annie, hehehe..

    • Agree. BERANI dalam berbicara yang terutama. Jangan takut salah. Karena penutur asli pun terkadang grammarnya salah.

    • Betul banget Mbak Diah. Jadi kita pun harus menggunakan cara-cara praktis yang pas agar penyampaiannya ilmunya maksimal dan sesuai dengan usianya.

  14. Aku termasuk yang pro nih. Penting mengajarkan bahasa Inggris untuk anak usia dini. Malah dianjurkan mumpung otak mereka sedang dalam masa perkembangan. Mudah menangkap hal baru. Anakku contohnya. Buku yang inspiratif. Terima kasih reviewnya mbak. Jadi pengen baca juga

    • Agree Mbak. Aku pun mengalami dengan anak-anak ku sendiri. Alhamdulillah hingga saat ini penguasaan bahasa Inggris mereka luar biasa. Mulai dari pasif maupun aktif.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

About Me

Annie Nugraha adalah ibu dua orang anak yang saat ini tinggal di Cikarang, Kabupaten Bekasi. Hobinya membaca, nonton berbagai genre film dan drama serta mengulik beragam dunia kreativitas. Selain mendalami dunia tulis menulis, Annie Nugraha juga adalah seorang pengajar, crafterwire jewelry designer dan pembelajar aktif di dunia photography.


Annie Nugraha dapat dihubungi via email annie.nugraha@gmail.com, atau  WA +62-811-108-582. Profilnya juga bisa dilihat di IG : @annie_nugraha, @annie_nugraha_handmade_jewelry
(untuk menampilkan karya-karya perhiasan handmade milik Annie) dan @pondok_antologi (untuk jejak langkah di dunia publishing dan literasi)

Blog ini adalah sebuah legacy. Warisan bagi siapa pun yang sempat mengenalnya. Sebuah kenangan tak bernilai jika di satu masa hanya tulisan-tulisan inilah yang menjadi bukti bahwa dia pernah hadir dan ada di dunia.