Menyelami Kisah Inspiratif 20 Blogger Indonesia Lewat Blog at First Sight

Saya sedang leyeh-leyeh sembari bolak-balik mengunjungi beberapa akun IG saat di sekian menit berhenti di akun milik Mutia Ramadhani @muthe_bogara. Seorang sahabat blogger dengan alamat blog www.muthebogara.blog.

Terpampang jelas di salah satu postingan Mutia sebuah informasi menarik bahwa dia telah bergabung menjadi salah seorang penulis di buku antologi yang berjudul Blog At First Sight. Sebuah buku keroyokan 20 orang blogger Indonesia yang sejarah karir dan prestasinya patut diacungi jempol. Beberapa diantaranya sudah saya kenal secara pribadi. Baik telah sempat bertemu muka secara langsung maupun hanya kenal lewat dunia maya karena berada di satu komunitas yang sama.

Tak perlu nunggu 1 menit, saya pun langsung menghubungi Mutia untuk ikutan PO buku tersebut. Kapan lagi toh menikmati kisah perjalanan para penulis hebat yang sesuai dengan judulnya, menjejakkan diri sebagai sebuah karya literasi yang menginspirasi. Jadi harapannya saya saat menggenggam buku ini adalah menyelami kisah inspiratif 20 blogger Indonesia lewat buku Blog At First Sight.

Menyelami Kisah Inspiratif 20 Blogger Indonesia Lewat Blog at First Sight

Mengupas Sekilas Tentang Blog at First Sight

Buku setebal 142 halaman ini diterbitkan oleh Dandelion Publisher yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat. Yang saya beli ini adalah cetakan pertama yang disebarkan kepada publik pada Januari 2022. Seperti yang ditulis dalam lembaran Pengantar Penulis, buku ini menceritakan beragam kisah inspiratif 20 blogger Indonesia dari awal ngeblog hingga menjadi professional blogger, menjadi juara berbagai lomba menulis, bahkan meraih kesempatan pergi keluar negeri sebagai hadiah dari kemenangan tersebut. Asik banget kan?

Kedua puluh blogger tersebut adalah Mutia Ramadhani, Janu Muhammad dan Sulistiana Febriawati, Andri Marza Akhda, Jihan Mawaddah, Lintang Gumilang, Priyo Harjiyono, Rini Novita Sari, Romy Syawal, Supadilah, Alto Refa Chandra, Nabila Ghaida Zia, Siti Mustiani, Adhi Nugroho, Firmansyah, Muhammad Nur Ardi Handayat, Adhi Hermawan, Ferry Aldina, Naqiibatin Nadliriyah, Joko Yugiyanto dan Riza Edmanda.

Mereka memiliki niche blog yang beragam. Mulai dari parenting, review, bercerita/membahas tentang lingkungan, life style hingga traveling. Profesi merekapun berwarna bak pelangi. Ada yang ibu rumah tangga, pekerja kantoran di berbagai bidang (IT, accounting, jurnalistik, dll.), wirausahawan, dosen, guru, mahasiswa, dll. Satu sudut pandang yang mengedukasi publik bahwa menjadi seorang blogger bisa beranjak dari profesi asal yang berbeda-beda. Tujuan menjadi blogger pun bervariasi. Sebagai wadah sekedar (menyalurkan) hobi, lahan untuk mendapatkan pendapatan sampingan bahkan bisa juga jadi sumber nafkah utama. Yang dalam istilah kerennya disebut dimonetisasi (monetized).

Tapi yang pasti mereka semua pernah diganjar predikat juara dalam beberapa event lomba menulis yang diadakan oleh banyak pihak. Tidak cuma sekali. Ada yang sampai berkali-kali (puluhan kali) dengan jumlah kekalahan yang berulangkali juga. Intinya mereka berbicara soal usaha yang sarat konsistensi, tidak mudah menyerah dan menjadikan kegiatan menulis sebagai salah satu kegiatan bermanfaat plus tentu saja memberikan penghasilan yang cukup diperhitungkan.

Banyak sekali catatan, guratan stabilo dan tambahan catatan, yang saya buat untuk buku ini. Semua cerita saya telusuri satu persatu, lembar demi lembar, hingga menemukan banyak pemicu semangat untuk tetap terus menulis, mendalami dan terlibat di dunia literasi.

Cover yang ditampilkan juga sangat menarik. Ilustrasi 20 wajah penulis (8 perempuan dan 12 lelaki) ini dikerjakan dengan sangat menarik serta menghadirkan tulisan judul buku yang menggunakan font yang juga kece pake banget. Hadir juga ilustrasi sebuah laptop sebagai salah satu identifikasi profesi seorang blogger.

BACA JUGA : Blog at First Sight. Jatuh Cinta Dengan Blog Setiap Hari

Menyelami Kisah Inspiratif 20 Blogger Indonesia Lewat Blog at First Sight

Beberapa Tulisan yang Ingin Saya Ulas

Inginnya sih keduapuluh artikel di dalam buku ini, tanpa terkecuali, saya ulas dan uraikan kembali lewat sudut pandang saya pribadi. Tapi rasanya cukup berat ya karena bisa jadi pekerjaan berhari-hari. Sementara saya, kalau sudah keasikan menulis, bisa lupa dimana Sabang dan dimana Merauke. Ngoceh aja terus sampai berlembar-lembar dalam ribuan kata. Duh enggak banget yah. Bisa bosan para pembaca saya dibuatnya. Jadi saya pun memutuskan untuk memilih beberapa saja.

Mutia Ramadhani

Untuk buku ini, Mutia membuat sebuah artikel yang berjudul “Blog Parenting Untuk Orang Tua Anak-anak Istimewa”

Berada di sebuah komunitas menulis yang sama, otomatis saya jadi (cukup) sering membaca beberapa tulisan Mutia. Banyak diantaranya yang membahas tentang apa dan bagaimana menjadi orang tua istimewa yang dititipkan seorang anak berkebutuhan khusus. Rentetan pengalaman dalam menangani Rashif, anak lanang yang didiagnosis menderita ASD (Autism Spectrum Disorder) ketika berumur 18 bulan, tepatnya Juli 2020.

Terpuruk dan kecewa? Sudah pasti pernah melewati itu. Tapi jika hanya berkutat pada 2 hal ini, bukan Mutia namanya. Karena sejatinya dipundaknya lah perubahan itu akan terjadi. Tentu saja diiringi dengan ikhtiar tanpa henti dan terus menggali semua ilmu tentang ASD dari berbagai sumber dan berdiskusi dengan dokter spesialis anak serta konsultan khusus atau ahli di bidang autisme.

Blog lah yang akhirnya “lahan” untuk bercerita. Media atau tempat menampung semua curahan hati, berbagi pengalaman, proses menangani Rashif, kemajuan-kemajuan yang dialami dan pengobatan untuk menggapai harapan agar Rashif bisa sembuh.

Good things to share. Hingga tanpa disangka-sangka blog tersebut melahirkan jejaring silaturahmi dengan banyak ibu yang memiliki nasib yang sama. Kehadiran mereka yang berkenan membaca tulisannya lalu saling berbagi cerita, pada akhirnya bisa membangun ikatan kebersamaan karena memiliki satu cerita yang sama. Dari titik inilah akhirnya blog milik Mutia terus berkembang dan menjadi semakin berarti.

Selain tema parenting, Mutia tentu saja mengisi lamannya dengan beragam topik artikel lainnya. Kemenangannya di berbagai lomba juga tidak sedikit. Yang terbaru adalah pencapaiannya di The Asian Parent Indonesia Blog Competition 2021 dan Fortune Indonesia Blog Review Competition 2021. What a hit.

Tapi memang, jujur saya ungkapkan bawah pengalaman menjadi journalist selama 9 tahun setidaknya sudah berkontribusi banyak pada keahlian Mutia dalam mengolah diksi. Sebagai seorang pembelajar, saya sering menemukan perbendaharaan kata-kata baru di banyak artikel yang dibuat oleh Mutia. Satu kesempatan berharga yang memperkaya khasanah ilmu pengetahuan umum saya.

Blogging adalah sebentuk komunikasi yang lebih santai ketimbang news writing. Blogger cenderung menawarkan opini dan analisis pribadi yang bisa ditautkan dengan berita atau informasi dari media arus utama” [Mutia Ramadhani, Blog at First Sight, 2022:6]

BACA JUGA : Discovering Uzbekistan. Sebuah Rangkaian Kisah Petualangan dan Perjalanan Seorang Diri Menyusuri Negeri 1001 Malam

Nabila Ghaida Zia

Di buku ini, Nabila berkontribusi dengan menghadirkan tulisan yang berjudul “Berawal Dari Ngeblog, Gaji Kota dan Kesempatan Tak Terduga Kudapatkan”

Saya langsung tergelitik pada 2 kata : GAJI KOTA. Apa yang membuat 2 kata ini jadi istimewa?

Menjelajah cerita yang diungkapkan ternyata Nabila memulai jejak kesuksesannya sebagai blogger dari sebuah desa, tempat dia dibesarkan dan tinggal. Anak desa, seorang guru TK, yang berhasil menata diri, meningkatkan kualitas pribadi dengan terus belajar/rajin mengikuti berbagai writing workshop, hingga akhirnya mampu bersaing dan memiliki beberapa pencapaian yang bukan kelas kaleng-kaleng. Setara dengan skala pendapatan mereka yang tinggal di kota besar.

Semua pencapaian yang tentu saja akhirnya bisa membawa Nabila mereguk banyak sumur penghasilan. Benar-benar seseorang yang pantas dijadikan achievement mentor khusus untuk di dunia penulisan.

Banyak sekali important statement dari Nabila yang saya acungi jempol di buku ini. Berbagai pernyataan yang juga menjadi pegangan bagi saya sebagai seorang blogger.

Pertama adalah agar tujuan kita bisa tercapai, selaraskanlah doa kita dengan orang-orang yang memberi restu pada kita. Untuk yang belum menikah, restu bisa kita dapatkan dari orang tua. Sementara untuk yang sudah menikah, seperti Nabila, ridha dan support suami menjadi satu dukungan yang begitu bernilai.

Kedua adalah janganlah pelit untuk investasi ilmu karena kita akan menuai hasil yang jauh lebih banyak dari biaya yang dikeluarkan. Karena sejatinya ilmu itu adalah harta yang akan terus melekat di diri kita. Dengan ilmulah kita terdidik. Dengan ilmulah kita terus berkembang. Dan dengan ilmulah kita menjadi lebih baik.

Selain kedua statement tersebut diatas, Nabila juga membagikan 5 rahasia lagi untuk mendapatkan gaji kota hingga kesempatan tak terduga:

  1. Memperbaiki media sosial untuk sarana personal branding;
  2. Aktif berbagi dan beraktivitas di LinkedIn;
  3. Memperluas jejaring pertemanan dengan berkomunitas;
  4. Mengasah kemampuan diri dengan berkompetisi;
  5. Jangan cemas dan yakin bahwa akan selalu datang rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka

MashaAllah. Bener banget. Couldn’t agree more.

BACA JUGA : YATRA & MADHYAANTAR. Kecintaan Hakiki Atas India Dari Seorang Pengelana

Firmansyah

Artikel yang ditulis Firman adalah tulisan pertama yang saya baca saat pertamakali membuka buku ini. Yep. Frankly, I am one of his fans. Untuk saya Firman adalah salah seorang guru yang sukses menjadi blogger. Bukan cuma sekali saya membaca cerita tentang kemenangannya di berbagai lomba. Berulangkali sampe saya suka membatin “Yaahh menang lagi dia”. Sebagai ungkapan turut bangga, sayapun langsung mengucapkan selamat di setiap pencapaiannya.

Meskipun berprofesi sebagai guru, gaya menulis Firman tidak menggurui meski isinya sarat akan penyampaian ilmu. Menariknya lagi artikel-artikelnya dilengkapi dengan pencarian data pendukung, menjadikannya sebagai supporting information dan dipercantik dengan tampilan ilustrasi yang menjadi mind mapping dari topik yang sedang dibahas. These are excellent yet valuable.

Lewat tulisannya yang diberi judul “Menjadi Seorang #TeacherBlogger, Super atau Keblinger?” untuk buku ini, Firman mengajak kita untuk menjejak langkah awalnya menjadi seorang blogger. Mengusung hashtag #TeacherBlogger yang kini menjadi identifikasi diri, Firman mengurai jati dirinya dari seorang guru bahasa Inggris, bahasa Arab, dan beberapa pelajaran lain yang berhubungan dengan bahasa Arab dan Pendidikan Agama Islam di Pondok Pesantren Daar el-Qolam 2 yang berada di Tangerang, Banten. Guru yang bertransformasi ke profesi yang berbeda sebagai sampingan dari sisi profesi utama.

Kemudian kita diajak merasakan keseruan serta ribuan rasa saat mengikuti berbagai lomba, serta bagaimana mengatur birama hati saat melewati proses agar menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi orang lain. Termasuk salah satunya adalah berkolaborasi dengan Ruang Guru dan Siberkreasi dalam event Bincang Literasi yang mengusung topik “Guru Juga Bisa Menjadi Content Creator“. Satu kesempatan yang sarat makna karena di event seperti inilah, dia dapat berbagi cerita, manfaat, inspirasi dan pengalaman dan kebaikan kepada orang lain termasuk sesama teman blogger dan content creator“. Satu special feeling yang menorehkan kesan teramat mendalam.

I feel you brother. Sebagai sesama pendidik, BERBAGI SESUATU YANG BERMANFAAT adalah salah satu koentji emas kepuasan raga dan bathin dari seorang guru.

Menyelami Kisah Inspiratif 20 Blogger Indonesia Lewat Blog at First Sight

Muhammad Nur Ardi Handayat

Sumpah. Saya pengen banget ketemu langsung dengan blogger yang satu ini. Anak muda yang seumuran dengan anak sulung saya. Beneran. Adakah yang bisa menjembatani? Gemes saya.

Bayangkan. Sementara anak-anak lain asik bermain game, sepedaan menyusur jalan berkilo-kilo demi untuk main bareng atau bahkan berjibaku dengan tugas-tugas sekolah, Ardi justru asik ngoprek segala hal yang berhubungan dengan bagaimana membuat blog dan menjadi blogger. Itu terjadi di usia 10 tahun. Saat masih berseragam putih merah. Ajib.

Semangatnya bahkan mampu mengalahkan banyak cibiran dan hinaan. Secara ya. Mana ada orang percaya bahwa anak piyik seumuran itu bisa mendulang penghasilan dan sukses berprofesi di dunia digital. Bahkan lewat prestasi di bidang menulis inilah, Ardi akhirnya bisa diterima kuliah di Fakultas Komunikasi Universitas Diponegoro (UNDIP) lewat jalur Seleksi Bibit Unggul Berprestasi (SBUB).

Satu prestasi yang sungguh bikin saya angkat topi adalah menjadi pemenang ketiga, pemenang termuda (kelas 2 SMA), mengalahkan 200 peserta dari seluruh Indonesia untuk lomba menulis yang diadakan oleh Kamar Dagang dan Industri (KADIN). Satu lomba yang mengusung tema Pentingnya Pembangunan SDM untuk Indonesia yang Lebih Produktif. Tema yang tentu saja mewajibkan kita memiliki pola pikir dan penguasaan materi pendukung yang bukan hanya selembar kertas.

Semua hal di atas bisa kita simak lewat tulisannya yang berjudul “Berkat Lomba Blog, Bocah Desa Biasa Masuk PTN Top Indonesia”

BACA JUGA : KOREA WANDERER. Sebuah Perjalanan Untuk Pulang

Rizka Edmanda

Ibu 2 orang anak balita yang pernah menjadi Puteri Indonesia Favorit 2014 ini, adalah salah seorang teman blogger yang berada di satu komunitas yang sama. Jadi saya sudah berulangkali membuka beberapa link artikelnya yang secara visual selalu tampil istimewa.

Pengalamannya yang pernah menyabet 50 gelar jawara dalam berbagai kompetisi blog di Indonesia, seringkali bikin saya rendah diri, jiper dan termegap-megap melihat blog yang dikelolanya. Apalagi saat membaca betapa beruntung Rizka mendapatkan hadiah menjejakkan kaki dan kesempatan menjelajah berbagai negara impian. Seperti Palestina, mengunjungi Piramida, Sphinx di Giza, kota Alexandria, menyusur sungai Nil, melihat salah satu keajaiban dunia di Petra, Yordania, hingga melaksanakan shalat di Masjid Al-Aqsa berikut menziarahi berbagai tempat bersejarah Islam disana. Dan nyatanya semua ini didapat sebagai hadiah atas kemenangannya di sebuah lomba blog yang diadakan oleh sebuah penyedia jasa wisata muslim ternama di Indonesia. MashaAllah.

“Memang tak ada blogger yang sempurna. Tetapi menurut saya, alangkah baiknya jika seorang blogger berusaha untuk menjadi penulis yang serba bisa” [Rizka Edmanda, Blog at First Sight, 2022:127]

Rangkaian pernyataan yang sesuatu banget. Dan itu menurut saya bener tak terbantahkan. Upskilling and make ourself be a better person is a must. Itu menurut saya ya. Karena pada kenyataan kita harus berjalan mengikuti perkembangan jaman, kemajuan teknologi dan kebutuhan publik, dalam profesi apapun itu. Jika tak mampu berlari maka berjalanlah. Jika tak kuat berjalan maka merangkaklah. Dan jika merangkakpun kamu susah maka lalukan sesuatu yang terbaik di posisimu yang sekarang.

Rizka menurut saya adalah contoh seorang yang bisa menjadi mentor bagi orang lain. Atau setidaknya menjadi penyemangat dan pemberi petunjuk bagaimana menjadi seorang blogger yang terus berkembang menjadi lebih baik. Bahkan di salah satu sub bagian dari artikelnya di buku ini yang berjudul “Belajar Memahami Kebutuhan dan Karakter Pembaca”, saya menemukan banyak uraian yang pantas kita pahami.

Nyatanya memang begitu. Sebuah eksplorasi dan penggalian informasi awal, termasuk kebutuhan dan keinginan pembaca, bisa jadi kebiasaan yang bermanfaat dan bernilai sebelum kita serius menggarap sebuah artikel.

Sama seperti saat kita ingin mengenalkan sebuah jenama atau produk. Memenuhi diri dengan ilmu atau pengetahuan awal tentang jenama atau produk tersebut, tentunya bisa membuat tulisan kita lebih berisi. Punya nilai berbeda pastinya. Dan ini bisa kita praktekkan saat mengikuti lomba. Ah, bener sekali. Bagaimana kita bisa membuat ulasan yang baik jika kita tidak memahami apa yang akan kita ulas.

“Saya juga berusaha mempelajari skill lain yang dapat menunjang konten blog saya. Mulai dari belajar desain grafis, fotografi, animasi, hingga teknik editing video. Karena tak dapat dipungkiri, blog kekinian telah berkembang dengan sangat dinamis. Isinya tak hanya berupa gambar dan tulisan, tetapi juga menyajikan berbagai konten visual. Maka demi memanjakan mata para pembaca, saya mencoba belajar secara otodidak, dengan memanfaatkan internet, agar dapat dapat menata konten lebih apik. Harapannya, konten yang saya buat tak hanya sarat manfaat tapi juga lebih nyaman dilihat” [Riza Edmanda, Blog at First Sight, 2022:127]

Ada yang mau meyanggahnya? Saya rasa tidak. Karena pada kenyataannya MENJADI LEBIH BAIK tuh tidak pernah ada ruginya. Apalagi jika ternyata perubahan itu mendatangkan banyak manfaat baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Yang tentu saja bisa membarengi kita mewujudkan semua impian kita.

Ulasan lengkap tentang semua pendapat yang diuraikan oleh Rizka ini dapat Anda nikmati lewat tulisannya yang berjudul “Menebar Inspirasi, Menggapai Mimpi”

Menyelami Kisah Inspiratif 20 Blogger Indonesia Lewat Blog at First Sight

Pendapat Pribadi Untuk Blog at First Sight

Saya penyuka buku-buku motivasi dan self improvement. Apalagi jika buku itu berhubungan dengan salah satu profesi yang sedang saya jalani atau tentang kisah rangkaian tangga kesuksesan dari mereka yang saya kagumi. Karena dengan membaca buku seperti ini, saya seperti mendapatkan percikan semangat baru bahkan seringkali melahirkan sentilan-sentilan istimewa untuk diri saya pribadi.

Mereka ini, yang usianya jauh di bawah saya, dengan beberapa dari mereka memiliki jumlah waktu hidup yang juga baru setengah saya, nyatanya sangat mengilhami diri saya pribadi untuk makin mencintai dunia tulis menulis yang saya jejaki sejak 2017. Kegigihan dan mental baja yang mereka miliki untuk berjuang pada banyak kompetisi, sungguh membuat saya terkagum-kagum. Bahkan sempat di banyak bagian saya baca berulang-ulang untuk bukan hanya dimengerti tapi untuk lebih dipahami.

Bukan itu saja. Ilmu pengetahuan dan penguasaan teknik mereka atas blog dan perintilannya juga sungguh mumpuni dan patut jadi contoh bagi blogger yang lain atau mereka yang ingin serius terjun menjadi blogger. Rangkaian kalimat motivasi yang diuraikan pun sangat inspiratif. Bisa loh untuk menjadi jembatan untuk memecah writing block. Tentu saja dengan lebih dahulu membuka diri, menjadi sebuah gelas kosong yang siap diisi.

Untuk tampilan fisiknya buku ini tampil rapih. Huruf yang digunakan cukup jelas dengan ukuran yang pas. Ketebalannya juga terukur. Tidak berlebihan tapi juga tidak terlalu tipis. Lem pada bukunya cukup kuat sehingga saat kita buka dan sering bolak-balik, setiap lembarannya tidak gampang terlepas.

Buku ini juga sangat informatif. Ada satu sesi khusus mengenalkan semua penulis dalam sebuah biografi singkat. Lalu di halaman paling akhir ada daftar alamat blog para penulis yang bergabung di dalam antologi ini. Bisa banget untuk blog walking sembari menggali banyak pembelajaran dari para juara.

Oia berikut ini adalah beberapa personal quote yang bagus untuk kita resapi dan dalami maknanya.

“Blog bukan hanya tentang bagaimana kita bisa mencurahkan ide dan gagasan. Didalamnya ada mimpi yang bisa diraih bagi mereka yang percaya” [Joko Yugiyanto, Blog at First Sight, 2022:120]

“Menulis dengan hati bagi saya adalah fondasi untuk membuat sebuah karya yang tak hanya akan dibaca tetapi akan terus diingat”. [Rizka Edmanda, Blog at First Sight, 2022:129]

“Saya seorang Ibu. Saya akan bertahan. Saya akan mengantar Rashif ke gerbang kesembuhan. Kalah bukanlah pilihan karena harapan saya berlimpah. Cinta saya pada Rashif pasti mengantar saya ke garis kemenangan” [Mutia Ramadhani, Blog at First Sight, 2022:3]

“Semua berawal dari iseng ngeblog, sampai akhirnya membangun personal branding. Personal branding ini yang membuat orang percaya untuk bekerjasama dengan kita. Personal branding terbangun melalui proses, tidak bisa hitungan tiga menit seperti layaknya menyeduh mie instan” [Janu Muhammad, Blog at First Sight, 2022:19]

“Menulis melatih kita mengkomunikasikan apa yang ada dalam pikiran menjadi sebentuk karya yang bisa dinikmati orang lain” [Priyo Harjiyono, Blog at First Sight, 2022:39]

“Menjadi blogger, selain mampu memberikan manfaat lewat tulisannya, juga perlu untuk memastikan bahwa apa yang kita tuliskan dapat dipertanggungjawabkan” [Priyo Harjiyono, Blog at First Sight, 2022:41]

Ingin serius menjadi blogger professional dan menjadikan profesi ini menjadi salah satu penghasilan tambahan atau bahkan sumber penghasilan utama? Atau mau menjadi jawara lomba menulis dan trik serta tips agar siap dengan karya-karya yang bikin para juri mengacungkan jempol? Buku ini bisa menyajikan banyak info yang bisa menjawab semua pertanyaan itu. Hubungi aja Mutia di +62 852 1406 7133 ya. Cus lah.

Menyelami Kisah Inspiratif 20 Blogger Indonesia Lewat Blog at First Sight
Menyelami Kisah Inspiratif 20 Blogger Indonesia Lewat Blog at First Sight

Blogger, Author, Crafter and Photography Enthusiast

annie.nugraha@gmail.com | +62-811-108-582

33 thoughts on “Menyelami Kisah Inspiratif 20 Blogger Indonesia Lewat Blog at First Sight”

  1. Penasaran pengen baca isi buku ini, dari kemaren liat bukunya wara wiri di timeline instagram dong, keren banget sih ini menurut saya, dan perlu banget dimiliki dan dibaca untuk para blogger.

    Karena semua yang nulis di buku ini, keren-keren banget, semua menginspirasi banget, terutama untuk Rini, salut banget sama perjuangannya dalam dunia blogger.
    Dan lainnya juga sih :)

    Oh ya, suka juga dengan tulisan Mas Priyo tuh “Menulis melatih kita mengkomunikasikan apa yang ada dalam pikiran”
    Betul sekali, daripada dipendam di dalam pikiran, mending tulis di blog :)

    Reply
    • Setuju banget Mbak Rey. Semuanya sangat menginspirasi. Berangkat dari latar belakang yang beragam, nyatanya menjadi blogger bisa menggiring kita menjadi penulis dengan sentuhan diksi yang beragam. Deretan pencapaian mereka pun juga menginspirasi. Apalagi saat membaca berbagai anak tangga dan perjuangan yang harus mereka hadapi.

  2. Saya sudah punya lho buku itu. Walaupun belum selesai aku baca sih… Isinya bagus banget dan sangat menginspirasi.
    Buat para bloger pemula seperti saya, bacalah buku ini… biar kita tahu bahwa pejuangan kita belum ada apa-apanya dibanding para bloger senior seperti mereka… Saya paling terkesan dengan cerita mbak Mutia dan Mbak Jihan…

    Reply
    • Sepakat Mas. Membaca buku motivasi seperti ini, kita jadi lebih semangat untuk menjadi blogger yang lebih baik lagi ya. Semoga suatu saat, kita-kita pun bisa menjadi sumber inspirasi bagi orang lain, khususnya teman-teman seprofesi

  3. huhuhu… apalah saiyah ini, yang ngeblog musti dipaksa-paksain. karena kalau engga, hidup lempeng bener, berasa mesin. tapi seru juga sih, ada inspirasi baru dari mereka yang mengulik dengan serius. kalau ngga baca yang sudah dilakukan orang begini, bisa-bisa saiah cuma tutup mata. bener-bener kudu bersiap membuat lompatan iniiiiii… makasih sharingnya, mbak annieee…aku sudah mulai mereka-reka apa yang bisa kulakukan dan kukembangkan.

    btw, itu ilustrasinya bikinan mbak annie sendiri?

    Reply
    • Setiap pencapaian pasti ada jalannya ya Mbak Dhenok. Dan itu melahirkan rangkaian cerita yang berwarna-warni. Buat saya pribadi, dengan menulis review singkat seperti ini justru memberikan suntikan semangat yang berlipat-lipat untuk menjadi blogger yang lebih baik dan bermanfaat.

      Iya Mbak Dhenok. Ilustrasinya saya bikin sendiri. Hasil dari belajar aplikasi Canva.

  4. Aku pernah lihat buku ini kak Annie di IG tetapi sekilas saja. Namun pas baca review kakak tentang buku ini wow…luar biasa ya perjalanan para blogger ini dalam meniti karirnya di dunia blogging. Saya jadi semangat nih untuk memperbaiki blog saya yang masih newbie ini. Thanks kak untuk review yang detail dan inspiratif

    Reply
  5. Beberapa nama yang saya tau di buku ini memang jawara lomba blog. Jadi dari baca nama-namanya aja udah agak bisa membayangkan kalau buku ini isinya akan sangat menarik. Semoga jadi semakin menginspirasi para pembaca untuk terus berkarya melalui blog

    Reply
    • Worth having Mbak Myra. Bukunya menurut saya berkualitas dan inspiratif. Bagus untuk dibaca oleh kita-kita yang berkutat di dunia blogging.

  6. Setuju banget Mbak, inspiring banget bukunya
    20 orang blogger, 20 latar belakang, 20 pengalaman dalam satu buku
    Memberi tahu dunia kalo mereka bisa yang lain juga bisa
    Harus banget ada buku ke-2 , ke-3 dst dengan blogger berbeda ya?

    Reply
    • Setuju banget Mbak Maria. Bagus nih dibuat buku-buku selanjutnya. Tentu saja dengan menampilkan karakter-karakter menulis yang berbeda-beda dengan blogger yang juga beragam.

  7. Blogger emang keren banget. Pekerjaan dari berbagar latang belakang dan profesi yang banyak menginspirasi. Aku juga jadi penasaran sama bukunya ni kak, cz tidak semua blogger itu saya kenali tulisan blognya. Biar makin semangat nge-blog kalau baca kisah-kisah inspiratif blogger senior, kan..

    Reply
    • Semangat Mbak Nengsi. Buku ini juga tentunya dihadirkan untuk para blogger agar terus bersemangat menjadi blogger yang (jauh) lebih baik dan berkualitas.

  8. Sederet nama blogger yang tak asing lagi ada dalam satu buku..sungguh inspiratif ini. Mereka sudah wara-wiri baik dari prestasi yang ditorehkan maupun kebermanfaatan yang dibagikan.
    ‘Blog at First Sight’ bisa memotivasi siapa saja , tidak hanya bagi yang ingin menekuni dunia blogging saja tapi juga buat semua.

    Reply
    • Setuju Mbak Dian. Dari sudut isi secara keseluruhan, buku ini mengajarkan banyak orang tentang konsistensi dan usaha keras jika ingin mencapai apa yang diimpikan.

  9. Bagus banget isi bukunya, emang penasaran sama kesuksesan para blogger dalam jalanin blognya. Salut banget sama 20 blogger ini, termotivasi padahal baru bacca ulasannya aja disini. Apalagi baca bukunya ya..

    Reply
    • Ini baru beberapa aja yang sempat saya ulas Mbak Nurul. Masih belasan lagi yang juga cerita hidup atau perjalanan karirnya sebagai blogger yang bakal kita kagumi.

  10. Saya ngeblog dari tahun 2008 Mbak (blog FS), lanjut 2009 di blogspot, tapi buat curcol saja. Cuap-cuap masalah percintaan dan patah hati, ala anak remaja, tulisan receh tapi cukup banyak pengunjungnya. Mungkin karena dulu belum begitu menjamur blogger kali ya Mbak, hihihiii. Sekarang malah sudah diseriusin (sejak 2016 seriusnya) tapi susah banget naik peringkatnya, wkwkwkk. Keren banget kalau lihat blogger yang blognya sudah pada keceh.

    Reply
    • MashaAllah. Dari 2008? Lama bener itu ya. Saya waktu itu pernah pake Multiply tapi buat jualan/dagang hahaha. Belum kepikiran mau dimanfaatkan jadi media menulis. Keep moving Mbak Annisa. InshaAllah by the time kehadiran kita di dunia blogging akan menggapai mimpinya. Semangat Mbak.

  11. Keren2 ya kiprah 20 blogger ini jadi bikin termotivasi nih supaya saya bisa seperti mereka juga penvcapaiannya khususnya dalam dunia blogging. Jadi mau beli juga bukunya biar bisa baca secara utuh.

    Reply
    • Dan memang begitulah salah satu tujuan kita saat memutuskan untuk menjadi blogger. Melahirkan tulisan/artikel yang berkah dan bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

  12. Hai Mbak Annie, ini ulasan bukunya menarik dan jadi pengin banget baca full. Pasti ndaging banget dan bisa kasih motivasi ngeblog buat banyak orang. Saya suka banget sama kata-kata Rizka Edmanda bahwa “Menulis dengan hati bagi saya adalah fondasi untuk membuat sebuah karya yang tak hanya akan dibaca tetapi akan terus diingat”. Thankyouuu udah nulis ini yaa.

    Reply
    • Hai Mas. Thanks for dropping some nicest words at mine. Highly appreciated.

      Bukunya memang bagus menurut saya. Pantas jika jargonnya ditulis sebagai buku inspiratif. Worth buying and reading pokoknya.

  13. Halo mbak, terima kasih banyak atas review bukunya. Saya jadi seneng sekaligus terharu membacanya, semoga kita beneran bisa ketemu yah!

    Reply
    • MashaAllah. Terimakasih sudah mampir di blog saya ya. InshaAllah semoga ada kesempatan untuk bertemu muka dan bertegur sapa. Sukses selalu untuk karir menulis dan kuliahnya ya.

Leave a Comment