Soto Ayam Lamongan Cak Har. Rekomendasi Kuliner Enak di Surabaya

Soto Ayam Lamongan Cak Har. Rekomendasi Kuliner Enak di Surabaya
Counter utama pelayanan di soto ayam lamongan Cak Har surabaya

Tugas jadi SPG di pameran Surabaya International Jewelry Fair 2022 sudah lewat. Badan saya kemeretek. Capeknya sampai ke tulang. Selain memang faktor U, penyebab utama kemungkinan besar adalah karena sudah lama gak ngamen (istilah keren untuk pameran). Hampir tiga tahun terbelenggu jualan secara on-line, event jewelry berskala internasional di Surabaya ini jadi pengalaman pertama berjualan langsung di tengah pandemi masih ada di sekeliling kita.

Sebelum berangkat ke Surabaya, saya sempat mengabari beberapa teman blogger yang tinggal di kota pahlawan ini. Salah seorang diantaranya adalah Nurul Rahma. Blogger yang tulisannya selalu renyah dan menyenangkan untuk dibaca. Setiap saya membaca artikel yang dibuat Nurul, saya seperti sedang ngobrol langsung, berbagi cerita dan pengalaman layaknya teman yang sudah kenal bermasehi yang lalu.

Karena Nurul tidak sempat datang ke pameran, kami pun membuat janji persis sehari setelah pameran berakhir. Janji brunch di pagi hari sebelum akhirnya saya bersiap pulang ke Jakarta naik kereta pkl. 20:00 wib yang berangkat di hari yang sama dari Pasar Turi.

Soto Ayam Lamongan Cak Har. Rekomendasi Kuliner Enak di Surabaya
Tampak depan resto soto ayam lamongan Cak Har di Jl. Ir. Soekarno, Surabaya

Tiba di Soto Ayam Lamongan Cak Har Surabaya

Saya terbangun mendadak persis di pkl. 07:00 wib saat alarm di gawai saya bernyanyi merdu. Saya sengaja menyetel alarm ini sedari semalam agar tidak terlambat memenuhi janji temu di pkl. 09:00 wib dengan Nurul. Seperti yang disampaikan oleh ibu dua orang anak itu, menimbang jarak antara hotel tempat saya menginap dengan lokasi Soto Ayam Lamongan Cak Har yang berada di Jl. Ir. Soekarno, akan butuh satu jam masa perjalanan.

Jika ditambah dengan masa-masa “mengembalikan nyawa”, mandi, bersolek dan memesan kendaraan on-line, selisih waktu dua jam tentunya sudah pas. Apalagi sepagian itu, bahkan dari semalam sebelumnya, hujan bagai tak henti menerjang kota Surabaya. Jadi tentunya butuh waktu ekstra agar tidak terjebak kemacetan di sepanjang kota Surabaya.

Here I am!!

Menyambung kantuk yang masih terasa, saya ditemani Dewi, menuju ke sarapan kesiangan soto ayam lamongan yang berdiri sejak 1992. Saya sempat beberapa kali tertidur sekilas. Berharap bisa membayar kantuk yang muncul tak tertahankan. Hujan deras yang menyertai perjalanan kami tampaknya enggan untuk beranjak. Sama halnya dengan perut saya yang mulai menggeliat minta diisi.

Seperti yang sudah disampaikan Nurul, saya tiba di salah satu rekomendasi kuliner terenak di Surabaya ini dalam waktu sejam dari titik keberangkatan. Driver Grab yang mengantarkan saya paham betul dengan tempat ini. Beliau menawarkan menurunkan kami di pinggir jalan agar tidak harus membayar biaya parkir. Tapi karena hujan masih betah, saya pun minta didrop di dekat fasad. Tak apalah membayar ekstra.

Baca Juga : Bertamu ke Pusat Oleh-Oleh Legendaris di Surabaya

Resto yang sudah beroperasi selama 30 tahunan ini terlihat cukup besar menurut saya. Meski bukan berupa bangunan bertingkat dengan design kekinian, soto ayam lamongan Cak Har, tampil dengan fisik yang mengesankan.

Halaman parkirnya cukup luas. Bisalah menampung puluhan mobil dan sepeda motor. Sebelum masuk ke area makan, di teras depan ada berbagai gerobak jajanan yang begitu menggoda. Seperti bola ubi, serabi, potongan buah (seperti asinan gitu), jajanan ala Korea, dan masih banyak lagi. Ada juga outlet khusus penjualan produk bakery dan oleh-oleh khas Surabaya.

Saya sempat menilik gerobakan ini satu persatu. Duh menggoda sekali ya. Pengen rasanya dibeli semua. Apalagi dengan kondisi perut yang masih kosong begini. Selera yang lahir dari indera penglihatan rasanya seperti sebuah rangkaian godaan yang susah untuk ditolak. Apalagi beberapa diantaranya adalah panganan hangat yang tentunya pas untuk dikonsumsi di pagi hari.

Melangkah masuk, saya disambut dengan kesibukan yang luar biasa. Puluhan tamu sudah tersebar hampir di setiap sudut ruang makan. Baik di ruangan non-AC maupun di dalam sebuah ruangan khusus yang berpendingin ruangan. Para petugas tampak membawa bermangkok-mangkok soto dengan nampan-nampan besar.

Soto Ayam Lamongan Cak Har. Rekomendasi Kuliner Enak di Surabaya
Gerobak bola ubi yang begitu menggoda. Salah satu gerobak jajanan yang ada di teras depan soto ayam lamongan Cak Har

Soto Ayam Lamongan Cak Har. Rekomendasi Kuliner Enak di Surabaya
Salah satu gerobak jajanan yang menawarkan camilan khas korea yang juga ada di teras depan soto ayam lamongan Cak Har. Saya sempat tergoda untuk memesan karena kuliner korea adalah salah satu kuliner favorit saya

Soto Ayam Lamongan Cak Har. Rekomendasi Kuliner Enak di Surabaya
Aneka puding dan potongan buah serta serabi solo. Godaan banget ini sih. apalagi serabi solonya. aroma dan kehangatannya itu loh. menggelitik perut yang memang masih kosong

Baca Juga : Rumah Makan Sunda Bu Joko Batam. Bikin Saya Kangen Masakan Rumah

Soto Ayam Lamongan yang Umami dan Menyelerakan

Sebelum melihat bagaimana sajian soto ayam Lamongan versi Cak Har, saya ingin berbagi sedikit info tentang soto jenis ini.

Soto ayam Lamongan, sesuai dengan namanya, berasal dari salah satu kabupaten yang ada di Jawa Timur. Soto ini berkuah kuning yang menurut saya tidak terlalu kental. Ciri khas dari soto ini adalah kuah yang berwarna kuning itu. Rasanya menjadi semakin menyelerakan karena ada berbagai rempah yang tercampur di dalamnya. Kita bisa menemukan rasa gurih yang membangkitkan selera. Apalagi saat ditambah dengan bubuk Koya yang selalu dijadikan sebagai topping dari soto ayam Lamongan ini. Keistimewaan dan ciri khas yang mempermudah kita mengenali salah satu lauk berkuah yang menjadi khazanah kekayaan kuliner nusantara.

Apa itu serbuk Koya? ini adalah campuran dari kerupuk udang dan bawang putih yang digoreng lalu dihaluskan. Keduanya ditumbuk, dihaluskan hingga menjadi bubuk. Saat saya makan di soto ayam Lamongan Cak Har, bubuk Koya ini disediakan dalam wadah plastik besar-besar sehingga pengunjung dibebaskan untuk mengambil sebanyak yang kita inginkan. Saya sendiri sangamenyukai Koya ini. Selain karena memang menggemari kerupuk udang, bawang putih itu sendiri selalu menjadi rempah perasa yang mampu membangkitkan selera.

Dari berbagai tautan, saya juga menemukan info bahwa soto ayam Lamongan sudah dikenal sejak tahun 1980an sampai 1990an. Tapi menurut saya, hingga kini pun sebenarnya soto ayam Lamongan memiliki tempat tersendiri di hati para penggemar soto seperti saya. Bahkan saya seringkali menemukan warung tenda atau gerobak soto ayam Lamongan di beberapa kota yang pernah saya kunjungi. Bukan hanya di pulau Jawa tapi juga di pulau-pulau lain di Indonesia.

Pernah di satu waktu saat menyusur beberapa sudut sentra kuliner di Bali, saya bertemu dengan satu warung tenda gerobakan soto ayam Lamongan. Dan itu luar biasa larisnya. Meski buka hanya di malam hari, sebelum tengah malam warung ini sudah tutup karena sold out. Jadi saat mereka baru buka, selepas maghrib, saya selalu buru-buru datang biar gak kehabisan. Tapi ternyata baru buka aja ngantrinya sudah mengular.

Asiknya lagi di warung ini ada ceker sebagai sajian tambahan. Duh kesukaan saya banget ini. Dan itu lezatnya tak terkira. Cekernya bersih, dibumbui hingga meresap dan diolah terpisah. Saya bahkan sering memesan ceker satu porsi dengan mangkok terpisah.

Ngetik ini kenapa tiba-tiba jadi terkenang-kenang warung itu ya.

Tapi yang pasti soto apapun itu, dari daerah manapun itu, selalu mampu menggugah selera. Salah satu jenis kuliner nusantara yang memiliki keunikan dan menjadi kebanggaan tanah air.

Bagaimana dengan Soto Ayam Lamongan di Cak Har?

Berbekal berbagai informasi di atas dan pengalaman mencoba soto ayam Lamongan di berbagai daerah, saat Nurul menawarkan untuk bertemu di salah satu rekomendasi kuliner terbaik di Surabaya ini, saya langsung setuju. Apalagi setelah berhari-hari nangkring di stand pameran, saya tidak pernah memesan makanan berkuah karena pertimbangan kepraktisan. Bahkan sebelum beranjak dari hotel pun, saya sudah membayangkan makan sepiring penuh nasi dengan soto berkuah hangat yang mampu menghangatkan lambung.

Cus begitu memilih tempat duduk di ruangan ber-AC, saya pun sregep memesan tiga mangkok soto ayam Lamongan, tiga piring nasi, semangkok sayur kol yang berlimpah dan semangkok penuh balungan yang diambil langsung oleh Nurul. Di sini saya baru tahu bahwa restoran ini menyediakan balungan yang boleh diambil sepuasnya tanpa biaya.

Saat soto pesanan kami datang, saya terkesan dengan genangan kuah yang masih mengepul. Kuahnya banyak banget sampai isi sotonya terbenam. Setelah saya aduk dan menemukan isi yang banyak. Selain suiran daging ayam yang banyak dan kulitnya, juga ada bihun dan taburan bawang goreng. Tapi kenapa sayur kol nya dipisah ya?

Tapi apalah artinya sayur kol yang dipisah itu ya. Perut dan naga yang bersemanyam di lambung saya, butuh perhatian dan digarap terlebih dahulu. Melengkapi kelezatan soto ini, sayapun langsung menyendok bubuk Koya yang begitu menggoda. Plus kerupuk yang juga melambai-lambai untuk ikut dinikmati. Suiran ayamnya lembut, kulit ayamnya kenyal dan garing, suunnya pun masih segar dan tidak lembek untuk dikunyah.

Meski sudah mendekati pkl. 10:00 wib, late breakfast atau brunch yang gak jelas, duduk menikmati semangkok soto ayam Lamongan Cak Har saat itu adalah surga dunia pemamahbiakan yang sangat berkesan. Apalagi di saat yang sama bisa bertemu dengan teman sefrekuensi dan membahas segala hal yang bisa menghubungkan pikiran dan rasa diantara dua orang yang memiliki profesi sama, minat yang juga sama tapi baru kali itu bertemu muka.

Yang sempat saya rasakan sebagai suatu kehilangan dan mungkin terlupakan saya pesan adalah telur rebus dan ceker. Bahkan saking konsennya menyuap setiap isi soto dan ngobrol seru dengan Nurul, sampe lupa kalau dua kegemaran ku ini tidak ada di dalam mangkok.

Yah kelewatan deh.

Baca Juga : Jelajah Rasa Masakan Rumahan di Rumah Makan Sumber Rejeki, Tegal Danas, Cikarang

Soto Ayam Lamongan Cak Har. Rekomendasi Kuliner Enak di Surabaya
Soto ayam lamongan Cak Har yang umami itu

Soto Ayam Lamongan Cak Har. Rekomendasi Kuliner Enak di Surabaya
Si balungan yang gratis dan bebas diambil sepuasnya

Kesan Pribadi Tentang Soto Ayam Lamongan Cak Har

Pertemuan dan obrolan panjang dengan Nurul adalah kisah terpenting dari kunjungan saya ke soto ayam Lamongan Cak Har yang berada di bagian barat kota Surabaya. Menikmati soto ayam yang umami dan menyelerakan adalah bonus dari kebersamaan saya dan Nurul di pagi itu.

Nurul juga bercerita bahwa soto ayam Lamongan Cak Har ini punya dua outlet yang cukup besar di Surabaya. Yang di Jl. Ir. Soekarno ini adalah outlet yang kedua. Area dan bangunan yang ditempati ini masih milik pihak lain yang menyewakan tempat dengan cara bagi hasil yang proporsional. Bisa jadi ya, suatu saat nanti, tempat ini akan dibeli oleh soto ayam Lamongan Cak Har. Apalagi melihat pengunjung yang tak henti memenuhi ruang makan resto.

Sempat berkeliling sebentar, saya menemukan sebuah bangunan dua lantai seperti rumah yang juga menjadi area dine-in. Tempat ini lebih terkesan kekinian dan nuansa cafe. Saya melihat sebuah dinding dengan mural dedaunan hijau yang tentu saja memberikan kesan segar dan menjadi obyek foto pengunjung.

Baca Juga : Sensasi Makan Tanpa Piring di Rumah Makan Alas Daun Bandung

Soto Ayam Lamongan Cak Har. Rekomendasi Kuliner Enak di Surabaya
Saya dan Nurul di salah satu sudut area makan di soto ayam lamongan Cak Sar Surabaya

Untuk soto nya sendiri menurut saya tidak begitu istimewa karena saya sempat merasakan soto sejenis yang lebih umami di tempat lain. Salah satunya adalah warung tenda yang ada di Bali itu. Tapi untuk sebuah kuliner khas daerah, soto ayam Lamongan Cak Har tetap jempolan. Bisalah menjadi salah satu rekomendasi kuliner saat kita berkunjung ke kota Surabaya.

Dan jika menengok fasilitas yang ada di dalam resto ini sendiri, makan bareng keluarga atau menjadi tempat pertemuan dengan jumlah orang yang cukup banyak, soto ayam Lamongan Cak Har bisa mengakomodir kepentingan tersebut. Di ruangan tengah yang setengah terbuka itu banyak tersedia banyak meja-meja panjang yang sangat nyaman untuk berlama-lama. Apalagi ada beberapa gerobakan camilan yang bisa kita nikmati sembari mengobrol.

Saya pun sebenarnya ingin nongkrong di situ lebih lama sembari jajan serabi atau panganan ala Korea yang ada di teras depan. Tapi mengingat waktu yang terbatas karena harus kembali ke Jakarta dan mampir membeli oleh-oleh terlebih dahulu, saya pun harus merelakan mengakhiri pertemuan saya dan Nurul sepagian itu.

Kapan nanti jika ada kesempatan ke Surabaya lagi, saya ingin mengunjungi soto ayam Lamongan Cak Har yang berada di Jl. Arief Rahman Hakim. Resto yang menjadi outlet pertama dari jenama resmi kedai makan ini.

Dan oh ya, dengan serangkaian sajian yang saya, Dewi dan Nurul nikmati sepagian itu, termasuk tiga gelas air jeruk, serta kerupuk, biaya yang harus dikeluarkan berkisar 150 ribuan saja. Harga yang menurut saya cukup murah dan reasonable.

Koleksi Foto

Soto Ayam Lamongan Cak Har. Rekomendasi Kuliner Enak di Surabaya
Bubuk Koya yang super duper enak itu. Botol-botol plastik besar ini tersedia di setiap meja dan bebas kita ambil sepuas mungkin

Soto Ayam Lamongan Cak Har. Rekomendasi Kuliner Enak di Surabaya
Suasana di dalam resto yang luas

Soto Ayam Lamongan Cak Har. Rekomendasi Kuliner Enak di Surabaya
Meja-meja panjang dan kursi yang banyak membuat Soto Cak Har Surabaya bisa menampung banyak sekali tamu

Soto Ayam Lamongan Cak Har. Rekomendasi Kuliner Enak di Surabaya
Sepirin/semangkok nasi, soto ayam Lamongan dan balungan yang memanjakan lidah. Pengalaman kuliner yang sangat berkesan.

Blogger, Author, Crafter and Photography Enthusiast

annie.nugraha@gmail.com | +62-811-108-582

57 thoughts on “Soto Ayam Lamongan Cak Har. Rekomendasi Kuliner Enak di Surabaya”

  1. Beughhh, rasanyaaaa masih pengin ngobrol seruuuu ama mba Annieee 😂😁 positive vibes dan kocaknya mba Annie nih warbiyasaakk dah..
    Moga2 ada kesempatan bs bersua lagi yaah. Semogaaa selalu sehaatt ya mba 😍

    Reply
    • Aamiin YRA. InshaAllah ketemu kembali di Surabaya ya Nur. Pengennya tidak dalam rangka kerja tapi bener-bener liburan dan blusukan di banyak tempat termasuk kulinernya

  2. Sebenernya klo d Sby Timur ada banyak soto yg lebih enak, mantul, segerrr pol mba.

    Tapi kdg lokasinya ga seberapa luas. Klo
    cak Har ini dia menang d lokasi memang.. Strategis bgt, mudah ditemukan

    Kapan² moga² kita ada rezeki bisa silaturahim lagi ya mbaaaa😍😍😍

    Reply
  3. Entah mengapa saya merasa sulit sekali cari soto lamongan yang otentik dan khas setara cak Har. Pengalaman yang unik mbak, apalagi badan capek habis kerja, emang manyap langsung kulineran. Ditunggu pengalaman lainnya.

    Reply
    • Saya pernah ketemu soto Lamongan yang jempolan Mas Adi. Dan itu ada di Kuta, Bali. Hanya warung tenda tapi larisnya alhamdulillah luar biasa. Buka ba’da maghrib sekitar jam 9-10an udah sold out. Tapi memang luar biasa itu. Selama saya merasakan soto Lamongan, yang di Bali itu, menurut saya yang terbaik.

  4. duh laperrrr….

    Wah harus ke sini kalo lain kali ke Surabaya

    karena belum pernah jajan soto lamongan di surabaya

    Seringnya di Cirebon. Penampakannya mirip foto di atas

    rasanya lezat banget, gak heran banyak yang ke sana

    wah jadi pingin kulineran soto lamongan nih

    Reply
  5. Menikmati soto memang tiada duanya.
    Apalagi dengan rasa nampol ada asem, gurih, sedap, plus kalau mau pedes ya tambah sambalnya aja sendiri hehe. Enak banget itu lihat fotonya 🤤
    Btw, sregep itu apa Bu Annie artinya? Sepertinya daku menemukan diksi baru di sini, hehe

    Reply
    • Makannya pas anget-anget. Nasi sebakul rasanya oke oke aja masuk lambung hahahaha.
      Sregeb/sregep itu dari bahasa Jawa yang artinya cekatan.

    • Oaahhh cekatan berarti masih sodaraan sama gercep ya, hehe.
      Nasi sebakul mah boleh lah, yang penting happy. Kan lagi me time manjaah hihi

    • Sama seperti soto-soto lainnya Mbak Vivi. Keistimewaannya itu ada di bubuk Koya nya. Bikin sotonya tambah gurih dan menyelerakan. Nampol abis pokoknya.

  6. Yuk Anniiiieeee
    selalu suka deh dengan cara dikau kulineran dan direview jujur hahhaaa … terutama masalah RASA dan SERVICE

    aku pernah ikutin sebuah website – yang rekomendasi beberapa tempat. Seolah tempat itu baguuus banget, indah kayak di negeri dongeng. Apa daya, ketika aku sampai di sana aku kecewa berat, Pelayanan buruk, lama dan makanan …. ya makanan ga bisa dicela ya tapi jujur aku gak ketelen blas, so abis itu aku hati hatiiii sekali untuk memilih tempat makan

    kalau bukan blogger yang apa adanya (bukan ADA APANYA) ku rada ogah ke sananya. Selalu follow your articles yuk, terimakasiiiih

    Reply
    • Harus begitu ya Tan karena apa yang kita tulis diharapkan bisa menjadi referensi yang dipercaya oleh publik. Ada terselip tanggung jawab moral di sana.

  7. Kota Surabaya begitu kaya pengalaman histori dan pilihan kuliner, salah satunya soto cak har. Beberapa kali ke Surabaya kayaknya baca referensi dari kak annie boleh lah mencoba.

    Reply
  8. Saya beberapa kali makan soto lamongan, Mbak. Dan memang salah satu jawaranya, karena koya-nya itu. Dan ini juga diterapkan juga pada mie instan rasa soto lamongan.
    Terus ini ada pemikat lain, yaitu balungan. Jadi menambah semangat menikmati soto lamongannya hehehe.
    Insya Allah kalau ke Surabaya, mau mampir ke soto lamongan Cak Har.

    Reply
    • Bubuk Koya memang pembangkit selera ya Mas Bambang. Nasi berpiring-piring juga bisa dilahap tanpa ampun hahaha.

  9. Alhamdulillah,masha Allah … ya aku juga suka dengan soto lamongan.

    Bikin ngiler nih dg gambar2 sotonya yg keren abis. Pasti gk kalah ya dg rasanya…

    Tempatnya juga bersih, jadi gk ragu makan disitu…

    Reply
  10. Jadi ngiler pengen makan soto lamongan, apalagi cuaca lagi mendung dan dingin gini, pas banget menyantap makanan berkuah yang masih panas.

    Harus balik lagi ke sana mbak, pesan telur rebus dan ceker yang ketinggalan nggak di pesan kemarin.

    Reply
    • Hahahaha bener banget Mbak. Makan yang anget-anget pas musim hujan tuh pas banget.
      Iya ih pengen balik lagi. Mau request tambahan telor dan cekernya

  11. Mantuuull..
    Aku belum pernah makan Soto Lamongan Cak Har, padahal arek Suroboyo.
    Huhuu…kucedillaaa~

    Soto ini makanan unik ya.. Dimanapun ia berada bisa mengikuti selera mesyarakatnya.
    Cukup membingungkan kalau ke suatu daerah di Jawa dan ada menu Soto. Karena soto mana dulu?
    Dengan adanya keunikan ini yang menambah khasanah kuliner Indonesia.

    Aku sejujurnya gak terlalu suka koya.
    Tapi kalo Ibuk masa soto, aku kebagian bikin koya. Jadi mau gak mau, jadi suka..hehhee… semakin kentel kuah soto karena koya, semakin maknyyuusss~~

    Reply
    • Ah bener Len. Soto itu sepertinya merata ada dimana-mana dan selalu jadi unggulan dengan ciri khas masing-masing. Sepengetahuan ku juga, jarang banget orang Indonesia yang gak suka soto.

    • Bahkan bumbu instannya pun bisa beragam ya, kak Annie.
      Itu koya kesukaan aku banget. Biasanya kalok bubur, ada pilihannya “Bubur Diaduk” atau “Bubur Gak Diaduk”.
      Kalo soto, “Soto Koya banyak” atau “Soto Koya dikit” alias encer.
      hihii..

      Beneran puas banget makan di Soto Ayam Lamongan Cak Har Surabaya.

  12. Sebagai pendatang di belantara Surabaya-Sidoarjo, 15 tahun lalu saya juga merasa aneh dengan serbuk koya yang ditaburkan diatas soto, juga rujakan yang isinya sayuran campuran buah plus cingur sapi aka rujak cingur, belum lagi masakan berkuah hitam aka rawon, tapi lama-lama lidah akrab juga. gimana ngga akrab mabelas taun ketemunya itu ya kak..

    Reply
    • Hahahaha. Kalo saya sampai saat ini gak bisa makan rujak cingur. Kebayang aja itu cingurnya sapi hahahaha.

  13. Wah Cak Har. Aku sudah pernah makan, tapi bukan yang di Surabaya, melainkan di Denpasar. Laris manis, ramai terus. Mungkin lezatnya sama kayak yang di Surabaya ini ya Mba Annie. Kuah kuningnya itu loh, emang beda. Cakeup banget outletnya yang di Surabaya.

    Reply
    • Kalau aku makan soto Lamongan di Kuta. Warung tenda gitu. Sederhana banget. Tapi sotonyaaaa. Ampuunn. The best soto yang pernah aku makan sejauh ini.

    • Oya? Wah, aku udah pernah makan apa belum ya, soto lamongan di Kuta yang pernah dimakan Mba Annie juga. Secara Kuta dan sekitarnya itu sering banget aku makan di sana. Hahahaha.

  14. Soto lamongan surabaya memang terkenal weenaak mba.. kemarin pas ke Surabaya juga nyobain dan bikin nagih… Kalau di Jakarta sayang gak ada yg seenak ini..

    Next klo ke Surabaya lagi harus mampir

    Reply
    • Nah itu saya nyari yang di Jakarta. Gak ada ya ternyata. Ih padahal saya pengen bangets deh. Kangen sama Koya nya.

  15. Wah, kebayang sedepnya makan ini pas lagi laper2nya. Di Surabaya banyak kuliner enak yaa, mba. Aku pas ke surabaya malah cobain rawon, tapi soto belum sempet cobain. Kalau di Tegal sotonya lebih pekat pakai tauco. Hehe

    Reply
    • Buat sarapan juga asik kali ya. Kuah anget2 tuh bikin perut nyaman.

      Wah saya blom coba sotonya Tegal. Belum pernah jalan2 ke kota ini. Kapan2 nyobain ah. Road trip sepanjang Jawa.

    • Soto memang enak ya Mbak. Dan setiap daerah punya versinya masing2. Dan itu selalu enak

  16. sebagai pecinta soto dan ngeliat kedainya pun bersih dan nyaman, jadi ngiler bangettt mba baca review soto lamongannya. berbeda dengan soto di Semarang berkuah bening, soto lamongan ini kuahnya macam kari gitu yaaa..pingin banget bisa nyobain

    Reply
    • Kuah kuning Mbak Meyke. Yang bikin Soto Lamongan ini sesuatu tuh adalah bubuk Koya nya. Duuhh itu bikin sotonya tambah nikmat banget.

  17. Soto ayam lamongan memang aku suka banget. Rasanya itu enak. Kuah2 kuning gitu dan ada koya nya ya. Ini yg membedakan dg soto lainnya. Kl di surabaya nanti aku mau mampir ah makan soto lamongan cak Har.

    Reply
    • Bener banget Mbak. Kuah kuning dan bubuk Koya itu yang jadi ciri khasnya. Dan itu bikin nagih banget deh. Bisa makan bermangkok-mangkok

  18. Wajib catat alamatnya nih: Soto Ayam Lamongan Cak Har, Jl. Ir. Soekarno, Surabaya

    soalnya selama di Surabaya, anakku hanya tahu kulineran nasi rawon

    dan sepupu yang tinggal di Surabaya malah ngajak ke mie jawa

    saya pun manut karena kudet kulineran Surabaya, hiks :D

    Reply
    • Saya juga baru kali itu Mbak nyobain Soto Cak Har ini. Seger banget dengan Koya yang menyelerakan. Next, kudu mampir dan nyobain juga Mbak Maria.

  19. Soto ayam Lamongan Cak Har Surabaya, salah satu soto legend yang ada di Surabaya. Siapa yang ga kenal. Hampir semua orang luar daerah pasti pengen merasakan nikmatnya soto ayam cak har kalau ke Surabaya

    Reply
    • Iya Kang Ugi. Sudah belasan tahun dan memang sudah punya nama baik di Jawa Timur. Segar dan punya ciri khas khusus.

  20. wah soto ayam lamongan… suka banget deh… jadi referensi nih kalau nanti berkunjung ke surabaya. seger banget ya mbak dinikmati bareng keluarga disini

    Reply
    • Soto ayam Lamongan memang top deh rasanya. Segar dan umami apalagi ditambah dengan bubuk Koya.

  21. Setahu sy nih ya, kenapa di resto2 yg jual soto dll kadang sayuran kol dipisah karena biasanya pantangan bagi penderita asam urat. Hehe..

    Btw, review kuliner sotonya bagus. Tempatnya bersih dan terlihat enak sekali soto ayamnya

    Reply
  22. Ya ampun jadi kangen Surabaya. Kapan-kapan kalau ke Surabaya meet up yuk mom….
    Aku selalu mampir kesini karena Soto Ayam Lamongan Cak Har merupakan salah satu kuliner ikonik di Surabaya.

    Reply
    • Yuk. Saya pengen banget ketemu banyak rekan2 blogger di JaTim. Pasti banyak banget ya

    • Jadi makin penasaran nih sama Soto Lamongan cak Har.
      Beberapa kali ada kegiatan di Surabaya, tapi belum juga sempat mencicipi kelezatan soto di sini.

  23. Meskipun hampir tiap minggu menu makan siangku soto Lamongan (tapi bukan Soto Lamongan Cak Har 😅), baca cerita Mbak Annie ini kok ya tetep aja ngiler banget.. apalagi lihat gambar balungan berkuahnya duh..🤤

    Yuk Mbak kapan-kapan cobain soto Lamongan dari Lamongannya langsung 😄

    Reply
    • Nah nah kepengen banget deh Mbak. Pergi ke Lamongan dan makan soto aslinya di kota asal. Ih pengen banget.

Leave a Comment