Artotel Thamrin Jakarta. Hotel Unik dengan Rancang Estetik

Artotel Thamrin Jakarta. Hotel Unik dengan Rancang Estetik
Fasad ARTOTEL Thamrin Jakarta. Kaya dengan mural yang eksentrik dan unik

Saya mendapatkan undangan dari SARINAH PANDU dan PELINDO (PT. Pelabuhan Indonesia) untuk menghadiri pelatihan dan pembinaan UKM menuju dan menembus pasar ekspor. Undangan ini disampaikan untuk 50 (lima puluh) UKM terpilih yang sudah melewati kurasi yang dilakukan oleh kedua organisasi yang menjadi tuan rumah acara ini.

Excited? So pasti.

Acara seperti ini tentu saja akan memberikan banyak hal yang bermanfaat. Khususnya bagi jenama perhiasan saya, FIBI Jewelry, yang selalu bergeliat menata langkah untuk meraup pasar yang lebih luas dengan branding yang kuat serta kokoh. Kesempatan langka yang tak boleh dilewatkan karena kali inilah akhirnya saya memutuskan untuk bekerjasama dengan salah satu BUMN. Menjadi binaan sebuah organisasi pemerintah dengan segala konsekuensi administratif dan future planning yang sudah ditetapkan.

Menilik run down acara yang diberikan, workshop selama tiga hari kerja ini (2-4 Mei 2023) akan dimulai pada pkl. 08:00 wib di hari pertama.

Wah, mepet juga ya kalau saya harus berangkat naik bus dari Cikarang. Kebayang macetnya pasti menyiksa. Apalagi di tiap hari penyelenggaraan, workshop akan selesai pkl. 17:00-18:00 wib. Waktu yang pas dengan keriuhan orang pergi ke dan pulang dari kantor. Saya mendadak membayangkan kembali seperti orang kantoran yang harus dan wajib bertugas nine to five serta berjuang menembus bumper to bumper traffic jam untuk sampai ke rumah.

Rontok gak ya badan?

Saya akhirnya diskusi dengan suami. Melihat istrinya mulai meratap gentar menghadapi jadwal yang ketat, si Bapak yang baik hati ini akhirnya mengijinkan emak-emak rewel yang sudah dinikahi selama 24 tahun itu, untuk stay di Jakarta. Semalam menginap di hotel yang walking distance dengan Sarinah Thamrin (venue workshop) dan tiga malam berikutnya di rumah kos si bungsu yang berlokasi di Slipi, Jakarta Barat.

Setidaknya loh sehari bisa nyantai-nyantai, yakin gak telat, lalu hari-hari berikutnya tinggal naik taxi atau taxi on-line dengan waktu jelajah 30 menit untuk sampai di Sarinah.

Artotel Thamrin Jakarta. Hotel Unik dengan Rancang Estetik
Di depan pintu masuk utama Artotel Thamrin. Tanaman yang tumbuh di area depan membuat kesan adem di tengah cuaca panas yang melanda Jakarta

Artotel Thamrin Jadi Pilihan

Saya cukup sering kelayapan di seputaran Sarinah dan Sabang.

Selain memang suka banget dengan atmosphere lingkungannya, saya kerap membuat janji temu di Sarinah. Area ini, menurut saya, bisa jadi titik tengah yang pas untuk janjian dengan teman-teman. Tempat nongkrongnya juga asik-asik. Mau yang sekedar ngopi sembari ngobrol ada. Mau yang makan berat juga ada. Atau ingin sekedar menikmati camilan sembari ngeteh nikmat, tersedia juga loh.

Alasan lain yang membuat saya secara rutin berkunjung ke Sarinah adalah karena di lantai 5 landmark Jakarta ini, perhiasan dari jenama FIBI Jewelry ditampilkan sebagai salah satu source atau display materials khusus untuk trading agreement (Business to Business). Bisalah jadi valuable meeting point saat harus bertemu (calon) customers.

Jadi saat harus mencari tempat menginap, di kepala langsung bertebaran jenama-jenama hotel yang mengepung Sarinah. Banyaknya bukan kepalang. Sebagian besar adalah akomodasi bintang tiga dan beberapa bintang empat yang sudah puluhan tahun eksis di lingkungan Thamrin, ring satu ibu kota negara. Ada yang persis di samping Sarinah tapi ada juga yang bisa diraih dengan hanya berjalan kaki.

Satu yang sudah lama saya incar adalah Artotel Thamrin. Hotel yang tergabung dalam Artotel Group. The leading Indonesia homegrown Hospitality Management with creative lifestyle and community as its core. Setiap saya parkir mobil di salah satu sisi lahan Sarinah, Artotel selalu terlihat di depan mata. Mural fasad nya eye-catchy dan terlihat menjulang langsung tampak dari kejauhan. Mendominasi sudut pandang. Hotel unik dengan rancang estetik yang sangat menarik perhatian.

Memang dasarnya rezeki, begitu buka salah satu aplikasi booking hotel, Artotel Thamrin sedang menawarkan diskon yang lumayan besar. Dari kamar seharga jutaan hingga hanya Rp600.000,00an per malamnya.

Saya memesan kamar tipe Studio 20. Kamar seluas 20m2 ini dilengkapi dengan king size bed, mural eksentrik di beberapa dinding yang ada, sebuah jendela kecil dengan pemandangan gereja St. Theresia, TV pipih layar lebar 32inch, kulkas kecil, lampu meja yang nyeni habis dan sebuah Dolce Gusto Coffee Maker. Jadi jika Artotel Thamrin mengclaim bahwa mereka adalah akomodasi dengan blend of original artwork, saya akan langsung setuju.

Pendingin ruangan yang bekerja dengan baik plus cahaya ruang yang cukup serta bersih dan empuknya kasur, langsung membuat saya merasa nyaman seperti kembali ke kamar sendiri. In fact, seperti inilah ruang istirahat yang saya impi-impikan. Setidaknya tata ruangnya. Sementara untuk luas mungkin akan saya gandakan agar bisa menampung long leg sofa atau couch untuk membaca, walk-in closet serta sebuah meja kecil untuk bekerja.

Baca Juga : Stanley Boutique Hotel. Akomodasi Bintang Tiga yang Strategis di Pusat Kota Jakarta

Artotel Thamrin Jakarta. Hotel Unik dengan Rancang Estetik
Kasur empuk dan bersih dengan empat bantal yang memanjakan kepala. Mural di kamar yang saya tempati ini juga unik dan estetik

Artotel Thamrin Jakarta. Hotel Unik dengan Rancang Estetik
Sudut kamar dengan sebuah jendela dengan pemandangan gereja St. Theresia. Jendela yang bisa dibuka ini, bisa menghadirkan kesegaran udara pagi dan sejenak melepaskan kita dari dinginnya AC

Artotel Thamrin Jakarta. Hotel Unik dengan Rancang Estetik
Meja panjang yang terasa luas. Ada lampu meja yang unik, kotak colokan yang rapi, compliment drinks and sachet, serta Dolce Gusto Coffee Maker dengan dua cup coffee yang nikmat tiada tara.

Baca Juga : Jambuluwuk Thamrin Jakarta. Staycation di Tengah Kerisauan Pandemi

Fasilitas Lain di Luar Kamar

Siang tadi, saat check in, saya tidak mengalami kesulitan sama sekali. Layanannya cepat, efektif dan ramah. Saya sempat memotret area terbatas di ground floor ini karena begitu terkesan dengan penataan minimalisnya serta beberapa patung dan ornamen yang berada di seputaran area penerimaan tamu ini.

Patung-patung manusia dengan gerak tubuh dan raut wajah ekspresif dan berwarna hitam tergantung dengan apiknya. Menyempurnakan sudut estetika yang ingin ditampilkan oleh Artotel Thamrin. Berkolaborasi dengan delapan orang seniman kotemporer yang menggiring urban concept, Artotel Thamrin tentunya kaya akan sudut-sudut seni modern yang memanjakan indera penglihatan para tetamu. Setidaknya, selangkah masuk ke dalam hotel, decak kagum akan keunikan rancang dalam ruang hotel, langsung menyergap rasa yang ada di dalam diri kita.

Mengesankan.

Selangkah dari pintu masuk utama, kita akan langsung bertemu dengan sebuah huge bar beratap tinggi dengan puluhan, bahkan mungkin ratusan, liquor (cocktails and wine) yang berjejer rapi. Tempat ini sepertinya memang diperuntukkan bagi kaum executive yang ingin menghabiskan waktu sembari ngobrol. Hal ini terlihat dengan tersedianya banyak tempat duduk yang fully comfortable. Sepertinya jadi tempat tongkrongan yang asik setelah pulang kantor sembari menunggu kemacetan dalam kota terurai.

Di sebelahnya lagi ada sebuah restoran dengan area berbentuk memanjang. Suasana tempat duduknya didominasi banyak unsur kayu, a bit gold dan hitam. Sementara di bagian ujung terdapat colorful yet urban mural yang mencolok dan seru untuk dilihat. Konsepnya yang penuh warna membuat kita terpana.

Di resto inilah keesokan harinya saya dan si bungsu akan menikmati makan pagi.

Double Chin Restaurant & Bar namanya.

Persis di samping restoran ini, Artotel Thamrin menyediakan sebuah ruang panjang dengan, lagi-lagi, interior design yang comfy dan suitable untuk para perokok. Jika biasanya saya melihat area merokok dengan tempat yang pas-pasan termasuk dalam hal kenyamanan, di Artotel Thamrin suasananya (sangat) berbeda. Meski terkesan seperti di luar ruang, area khusus ahli hisab ini dibuat dengan ceiling yang sangat tinggi, dan atap yang bisa tembus cahaya matahari. Tempat duduk yang disediakan terlihat comfortable untuk berlama-lama. Alat exhause nya juga terlihat bekerja sangat baik karena saat saya masuk ke ruangan ini, bau asap rokok sama sekali tidak tercium.

Saya suka pengaturan seperti ini. Smoking and non-smoking room benar-benar dibuat terpisah. It makes us respect each other. Juga tidak mengganggu satu sama lain dalam hal kenyamanan.

Keesokan harinya, setelah merampungkan makan pagi, saya bersengaja mampir ke lantai mezzanine. Di lantai ini terdapat beberapa lukisan hasil karya Sandy Tisa. Seorang seniman kelahiran 1989 dan menamatkan ilmu seni nya di STSI Bandung pada 2014. Karya-karya nya banyak dipengaruhi oleh perpaduan antara warna, garis, bentuk dan tekstur yang dia ciptakan sendiri. Sentuhan dan guratan terlihat spesifik. Berbeda dari banyak lukisan kotemporer yang pernah saya jumpai.

Sayangnya saat saya berkunjung ke galeri seni ini, lampu ruangan ini sedang tidak menyala. Jadi keindahan beberapa lukisan yang disajikan tidak dapat saya nikmati secara maksimal.

Oia, Artotel Thamrin ini punya rooftop bar dengan view dalam kota yang mengesankan. Tapi saya terlalu lelah untuk ke tempat ini. Bahkan untuk sekedar memotret. Udara juga sepertinya kurang bersahabat. Panasnya luar biasa.

Baca Juga : Keindahan dan Kenyamanan Tersembunyi di Taman Boutique Hotel Bandung

Artotel Thamrin Jakarta. Hotel Unik dengan Rancang Estetik
Receptionist area yang simpel tapi tetap dengan sentuhan seni yang unik dan estetik

Artotel Thamrin Jakarta. Hotel Unik dengan Rancang Estetik
Nuansa dan sentuhan elegan yang ditampilkan oleh Double Chin Restaurant & Bar yang ada di lantai dasar

Baca Juga : Semalam Menyenangkan di Ibis Bandung Trans Studio Hotel

Makan Pagi yang Menyenangkan

Here comes one of the most important thing of staycation.

Sarapan pagi. Yup. Breakfast yang selalu menggugah rasa dan selera. Ada apa saja ya kira-kira hidangannya?

Saya turun ke lantai dasar untuk sarapan sekitar pkl. 06:45 wib dengan asumsi bahwa saya memiliki cukup banyak waktu untuk bersantai, berbincang dengan anak dan tentu saja memotret. Resto yang tadinya saya kira sepi di jam segitu ternyata sudah dipenuhi oleh beberapa tamu yang memiliki kegiatan pagi. Ada yang bergegas makan lalu menunggu jemputan untuk ke bandara. Ada juga beberapa yang tampak terpekur di depan laptop sembari ngopi. Ada juga yang terpekur dengan smartphone yang tak lepas dari genggaman.

Semua kegiatan hectic yang mengingatkan saya saat masih jadi mbak-mbak kantoran dan harus bertugas jauh dari rumah. Masa masih berusia muda dan seperti gak ada capeknya. Nostalgia sekaligus de ja vu yang menyenangkan.

Kuy ah, kita intip menu sarapan yang ditawarkan oleh Artotel Thamrin pagi ini.

Dari segi jumlah, makanan yang ditawarkan lumayan banyak. Standard sajian yang biasa kita temukan di hotel-hotel bintang tiga lainnya. Yang bikin istimewa dan menarik perhatian adalah dekorasi ruangnya. Satu keberuntungan untuk food blogger dan food photographer seperti saya. Penyusunannya juga rapi dengan tingkat kebersihan area yang patut dapat pujian.

Untuk barisan buffet nya disediakan dua macam nasi (putih dan goreng), kwetiau goreng, tumis sayuran (sawi putih) dan ayam yang dimasak mentega. Barisan juice dibarengi dengan deretan minuman hangat (teh, kopi) dan sereal serta susu. Sementara untuk pilihan menu utama lainnya ada bubur ayam, lontong sayur, bubur ketan hitam, bubur sumsum dan aneka bakery. Beberapa kue dan aneka rebusan juga dihidangkan sebagai makanan penutup. Sajian telur ada counter khususnya. Gak besar karena menyesuaikan dengan ukuran resto yang terbatas. Tapi selalu ada petugas yang siap siaga untuk melayani tamu.

Semua makanan tersaji apik, rapi dan menggoda selera. Untuk rasa ada di level average. Tidak istimewa tapi juga tidak tasteless. Cukup sih untuk indera pengecap saya yang memang tidak begitu klop dengan makanan yang “terlalu”. Terlalu manis, terlalu asin atau terlalu sarat bumbu dan rempah-rempah. Apalagi untuk kualifikasi sarapan. Memiliki lambung yang cenderung sensitif, saya cukup ketat menjaga asupan pagi.

Dari semua hidangan, saya menikmati kwetiau goreng dengan ayam goreng mentega, semangkok kecil bubur ayam, telur omelette, dua buah produk bakery (roti isi coklat dan croissant) serta sepotong kue sebagai penutup. Minumannya cukup orange juice, watermelon juice, air putih dan secangkir kopi hitam dengan sedikit gula.

Si bungsu makannya lebih heboh. Hampir semua dia coba. Bahkan sempat beberapa kali menikmati kue Sosis Solo. Enak banget katanya.

Saya memutuskan untuk tidak makan banyak seperti biasa karena dari info petugas workshop, Sarinah menyediakan sarapan yang cukup heavy. Apalagi kemudian disertai dengan teh, kopi dan beberapa opsi minuman dingin. Peserta diberikan waktu kurang lebih hampir satu jam untuk mengurus registrasi dan berkenalan dengan semua peserta. Jadi bisa dibayangkan kan, waktu-waktu ini akan terisi dengan kegiatan mengunyah dan minum. Lambung bakalan full quota banget itu sih.

Keputusan ini ternyata tepat dan melegakan.

Baca Juga : Swiss-BelHotel Borneo Banjarmasin. Semalam Menginap di Depan Sungai Martapura

Artotel Thamrin Jakarta. Hotel Unik dengan Rancang Estetik
Ronde pertama sarapan. Sepiring kwetiau goreng dengan ayam mentega, bubur yam, lontong sayur, rebusan dan kue Sosis Solo yang enaknya luar biasa

Artotel Thamrin Jakarta. Hotel Unik dengan Rancang Estetik
Omelette dengan kentang goreng, kacang merah dan rebusan sosis. Kombinasi yang apik. Roti coklat dan croissant nya pun enak deh.

Berbagai Spot Wisata yang Berada di Sekitar Artotel Thamrin

Berada di pusat kota negara, Artotel Thamrin tentunya dikelilingi oleh banyak destinasi wisata yang wajib untuk dikunjungi.

Kita mulai dari lingkungan terdekat ya. Tempat-tempat yang bisa diraih dengan hanya berjalan kaki tak lebih dari lima sampai sepuluh menit.

Di area ini tentu saja ada Sarinah. Sebuah shopping centre sekaligus landmark DKi Jakarta yang baru dua tahun belakangan ini beroperasi kembali. Selama hampir tiga tahun “berganti wajah”, Sarinah sekarang tampil dengan sangat mengagumkan. Yang lama tidak ke Jakarta, pasti tidak akan menyangka bahwa renovasi yang sudah dilakukan membuat project face-off Sarinah patut dapat pujian. Selain menjual produk kreatif UKM, Sarinah juga bekerjasama dengan banyak designer lokal berskala internasional di lini fashion dan produk-produk pendukungnya yang tersebar mulai dari ground floor hingga lantai 4.

Yang suka dengan produk kreatif dan handmade, siap-siap mengontrol emosi belanja ya. Godaan tingkat tinggi ada di Sarinah.

Semua produk retail ini mendampingi beragam outlet kuliner yang gak main-main kualitasnya. Sebagian besar mengolah kekayaan otentitas kuliner nusantara, hingga beberapa outlet yang menyajikan masakan negara lain, seperti Jepang dan Amerika. Selain resto, Sarinah juga menyediakan area khusus untuk kudapan nusantara di basement. Tempat yang diberinama Pasar Nusantara Sarinah ini memiliki foodcourt, mini market, dan beberapa warung modern yang sudah melegenda dan lebih dari asik buat kita untuk nongkrong berlama-lama.

Ingin sekedar jalan-jalan dan foto-foto? Bisa banget kita lakukan di Sarinah. Di halamannya aja bertebaran spot foto yang istagenic. Bisa juga ke sky-deck yang berada di lantai 3, jika ingin menikmati sebagian kecil Jakarta dari sebuah ketinggian.

Lanjut ke tempat lain ya.

Yang menyukai warung-warung tenda, jalan sedikit kita akan ketemu banyak diantaranya sepanjang Jl. Sabang. Semua rasanya cukup populer dan rutin jadi incaran penikmat kuliner. Ada nasi goreng, mie goreng, sate, mie ayam, dan masakan-masakan lain yang biasa terhidang di warung tenda. Harga setiap makanan cukup bersahabat dengan dompet. Seporsi tak lebih dari Rp50.000,00 tanpa minuman. Kalau kesini coba deh rasakan sensasi ketukan-ketukan spatula dan wajan besar yang bokongnya sudah menghitam serta loncatan-loncatan api yang mengelilingi wajan. Inilah sejatinya seni masakan jalanan.

Kalau mau nongkrong-nongkrong di resto juga banyak loh pilihannya. Selain beberapa resto yang di dalam gedung Sarinah, di Skyline Building, gedung yang persis bersebelahan dengan Sarinah, ada berbagai jenama kuliner yang populer. Seperti Pizza Hut, Popeye Lousiana Chicken, Burger King, Bakmi GM, dan masih banyak lainnya.

Pengen tawaf di pusat perbelanjaan yang lebih besar? So tentu bisa. Berjalan kaki sekitar 15 menit, ada Plaza Indonesia dan Grand Indonesia. Dua jenama pertokoan dengan tenant internasional.

Spot foto-foto keren juga ada di berbagai pemberhentian kendaraan (Trans Jakarta) dan JPO (Jembatan Penyeberangan Orang) yang membentang sepanjang jalan protokol Thamrin hingga Sudirman. Coba saja berhenti di JPO Plaza Indonesia, JPO Tosari dan JPO Karet. Dijamin bakal betah berlama-lama memotret dan dipotret di ketiga lokasi ini.

Sedikit lebih jauh, juga ada Pasar Tanah Abang, Monumen Nasional (Monas), Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, kota lama Cikini bahkan ngelencer agak jauh ke Kawasan Kota Tua.

Lengkap banget kan ya?

Kesimpulannya asik banget kan staycation di Artotel Thamrin. Selain unik dengan rancang estetik, kita bisa menikmati banyak tempat hiburan yang tak jauh dari lokasi hotel.

Galeri Foto

Artotel Thamrin Jakarta. Hotel Unik dengan Rancang Estetik
Beberapa pilihan roti dan bakery untuk makan pagi

Artotel Thamrin Jakarta. Hotel Unik dengan Rancang Estetik
Serangkaian hidangan buffet untuk makan pagi di Artotel Thamrin

Artotel Thamrin Jakarta. Hotel Unik dengan Rancang Estetik
Saya dan beberapa kue yang enak dan menyelerakan

Artotel Thamrin Jakarta. Hotel Unik dengan Rancang Estetik
Sajian bubur ayam dengan beberapa condiment yang menyelerakan

Artotel Thamrin Jakarta. Hotel Unik dengan Rancang Estetik
Lontong Opor yang menyemangati pagi

Artotel Thamrin Jakarta. Hotel Unik dengan Rancang Estetik
Sederetan minuman hangat dan dingin serta susu dan sereal yang menyegarkan sarapan pagi

Artotel Thamrin Jakarta. Hotel Unik dengan Rancang Estetik
Smoking area yang estetik, luas dan memberikan kenyamanan bagi para ahli hisab

Artotel Thamrin Jakarta. Hotel Unik dengan Rancang Estetik
Galeri kreatif yang ada di lantai mezzanine Artotel Thamrin

Blogger, Author, Crafter and Photography Enthusiast

annie.nugraha@gmail.com | +62-811-108-582

24 thoughts on “Artotel Thamrin Jakarta. Hotel Unik dengan Rancang Estetik”

  1. Daku ke Artotel belum sampai staycation.
    Waktu itu karena pas ada tugas negara yang liputannya di sana. Memang terjangkau menuju Sarinah, walau sih saat itu transportasinya yg daku andalkan Commuter Line karena saat itu jalur kereta Bekasi gak pake acara transit di Manggarai kalau lanjut ke Kota, beda sama sekarang hehe

    Reply
    • Semoga suatu saat bisa main lagi ke hotel ini untuk staycation ya Fen. Nyenengin banget tempatnya.

  2. Sering lihat hotel Artotel ini, tapi cuma lewat doang, ternyata Artotel ini bagian dalamnya unik banget ya, apalagi desain wallpaper di kamarnya, suka! :)

    Dan banyak spot Instagramable juga ya di hotel ini, jadi bisa stok banyak foto menarik ya, lumayan buat upload di Sosmed ya. Hehehe

    Reply
  3. Pertama salut banget.. Mba Annie..Semangatnya beneran menginspirasi. Sukses selalu dengan karya dan berbagi ilmunya ua! Keren bangets!

    Btw, staycation di Artotel Thamrin seru ya, Sering lewat aja saya, dan ini dari luar saja sudah nampak cantik, artistik dan estetik..Tambah lagi mantengin foto yang ada di sini. Asli, tema seninya dapat. Mana dekat pula kemana-mana kalau nginap di sini ya, banyak spot wisata.

    Reply
    • Aamiin YRA. Makasih doa dan rapid supportnya Mbak Dian. Really appreciated.

      Lokasi yang strategis sepertinya yang menjadi kelebihan utama Artotel Thamrin. Dan dengan rancang design yang unik dan estetik, hotel ini banyak sekali sudut istagenic nya. Menyenangkan pokoknya.

  4. Warna gedung hotel Artotel ini memang menarik perhatian. Ternyata, bagian dalamnya lebih menarik lagi. Menginap di daerah sana memang gak perlu khawatir urusan makanan ya, Mbak. Banyak pilihannya dari mulai kaki lima hingga resto. Banyak yang enak pula.

    Reply
  5. Suasana Artotel Hotel sejak dilihat dari luar sudah menunjukkan hal berbeda, makin masuk ke dalam suasan tiap ruangannya pun memberikan semangat tersendiri. Staycation jadi makin lebih membahagiakan kalau seperti ini. Belum lagi menu-menunay bikin pengen menyantap semuanya.

    Reply
  6. Mbak Annieee apa kabar? Minal Aidin ya Mbak… maaf lahir batin…

    Senang sekali pasti deh mendapat undangan dari Sarinah Pandu dan Pelindo, Mbak Annie bisa menebar manfaat kepada khalayak, masyaallah keren banget sih Mbak..

    Aku belum pernah ke Artotel, sih tp membaca tulisan Mbak Annie nampaknya bagus juga untuk dijadikan tempat staycation dengan vibes Jakarta… krn selama ini selalu staycation vibesnya gunung terus kan. Boleh lah sesekali dicoba menginap di sana..

    Reply
    • Alhamdulillah kabar baik Laila. Maaf lahir batin juga. Semoga ramadan dan Idul Fitri 1444 H ini menjadikan kita manusia yang jauh lebih baik lagi ya.

      Highly recommended pokoknya. Tempatnya strategis untuk berbagai keperluan. Kamarnya juga nyaman untuk bawa anak-anak.

  7. Dari foto pertama saja dengan tapilan luar hotel, sudah sangat menarik ya, Mbak. Dan pas terus menyusuri hotelnya, memang sangat artistik. Sesuai namanya artotel. Apalagi letaknya sangat strategis. Semoga bisa segera staycation di artotel.

    Reply
    • Cocok untuk mereka yang ingin menabung pengalaman seru selama berwisata di Jakarta Mas. That’s for sure.

  8. Sukses terus untuk FIBI Jewelry, kak Annie.
    Kagum sama kak Annie yang selalu semangat.
    Jadinya kalau ada keperluan di sekitaran Jakarta Pusat, rekomendasi kak Annie untuk menginap di Artotel Thamrin. Dekat dengan seputaran Thamrin, PI, Gambir dan lain-lain. Semuanya oke banget ya, kak Annie.. selama menginap di Artotel Thamrin.

    Reply
    • Aamiin YRA. Semoga dengan kehadiran FIBI Jewelry di ranah handcrafted jewelry bisa turut menaikkan usaha UKM agar lebih dikenal oleh publik.

      Artotel Thamrin highly recommended Len. Strategis dan dikelilingi oleh banyak destinasi wisata yang Jakarta yang patut untuk dikunjungi.

  9. Keren banget sih hotelnya, muralnya juga bagus. Menurutku lumayan berani mengusung gaya seni begini untuk sebuah hotel.

    Reply
  10. Ada muralnya gitu jadi lebih estetik hotel artotel thamrin ini. Selain itu menu makanan yang lezat dan bergizi tentu membuat kenyang dan ketercukupan gizi harian bagi para pengunjung. Produktivitas semakin bagus.

    Reply
    • Muralnya konseptual banget ya Mas Wahid. Jadi sangat menyenangkan untuk dinikmati visualnya.

Leave a Comment