Keindahan dan Kenyamanan Tersembunyi di TAMA Boutique Hotel Bandung

Kumpul bersama seluruh anggota keluarga besar suami selama Sabtu – Minggu tengah hari dan hecticnya situasi lalu lintas di Minggu pertama November 2021, membuat kami memutuskan untuk menambah liburan 1 hari di Bandung. Kebetulan pula suami saat itu (Senin) bisa off bekerja, sementara anak-anak pun tidak ada kelas on-line. Jadilah keberadaan kami di kota Kembang yang katanya Paris Van Java itu menjadi 3 hari 2 malam. 1 malam menginap di Pramestha Villa Lembang sementara 1 malam lagi kami nikmati di TAMA Boutique Hotel (Tama Hotel) di kota Bandung.

Keindahan dan Kenyamanan Tersembunyi di TAMA Boutique Hotel Bandung

Kami (khususnya saya dan suami) sebenarnya sudah lama ingin menginap di Tama Hotel ini. Tapi sayangnya selalu gagal untuk melakukan reservasi. Mungkin karena waktu itu periode inap yang kami inginkan adalah Sabtu – Minggu ya. Masa dimana Bandung menjadi favorit getaway dan short holiday bagi para pejalan. Sementara untuk kunjungan kali ini adalah Minggu – Senin. Waktu menginap yang cenderung tidak rebutan kecuali untuk mereka yang melakukan business trip.

Selain karena review nya mencapai dan selalu berada di poin 9 ke atas alias mengesankan, lokasi yang strategis lah yang membuat kami langsung kepincut dan penasaran. Berada di Jl. Dr. Rajiman, Cicendo, Tama Hotel terkoneksi langsung dengan daerah Pasir Kaliki, lalu tersambung ke Pasteur, yang memang reachable dan gampang sekali terlihat di google maps. Untuk mencapai Tama Hotel sangatlah gampang, piece of cake, terutama jika kita keluar di Tol Pasteur, salah satu akses termudah (dan termacet) saat memasuki kota Bandung.

Sesampai di Jl. Dr. Rajiman, kita akan menikmati ukuran jalan di depan hotel pun cukup luas dan cenderung tidak padat. Dengan 6 lantai saja, Tama Hotel tak terlihat dominan dari jalan raya. Apalagi di halaman hotel, signage nya nyaris ditutupi oleh pohon-pohon tinggi, sementara di bagian bawah pertanda terbesar dikuasai resto Korea bernama Bornga. Jadi jika datang ke Tama Hotel, baiknya pelankan jalan kendaraan agar tidak terlewat. Petunjuk untuk Tama Hotel ada 2 yaitu, neon box berwarna biru dan tulisan Tama Hotel yang dikelilingi oleh suburnya tanaman rambat, yang kesemuanya bisa tidak kelihatan saat parkir penuh.

Petunjuk tergampang berikutnya adalah sederetan warung tenda yang berada persis di depan hotel. Yang terbanyak adalah warung nasi uduk dengan lauk pecel lele, ayam goreng atau aneka seafood. Kami, terutama saya, yang kangen berat sama pecel lele tenda seperti ini, langsung order buat makan malam. Dan itu diikuti oleh anak-anak dengan selera yang sama. Enak loh masakannya. Jadi kalau gak mau jauh-jauh jalan, warung tenda ini bisa jadi pilihan yang pas.

Pertanda strategis lainnya adalah Tama Hotel berada sekitar 200m dari Mall Istana Plaza. Sementara di sepanjang Pasir Kaliki sendiri ada beragam resto yang selalu padat oleh pengunjung. Seperti misalnya Picnic On The Roof, Gormeteria, The White Clover, Kehidupan Tidak Pernah Berakhir, Wake Up Coffee & Eatery, Tavern by Magic Wok, dan Rijjstafel Resto. 7 resto pilihan yang menjadi jawaranya Pasir Kaliki Bandung. Sayang banget semaleman itu hujan turun cukup deras. Jadi rencana awal kami ingin dinner di salah satu resto ini terpaksa dibatalkan. Padahal setelah tawaf di Mall Istana Plaza, saya pingin banget mengajak keluarga berwisata kuliner. Tapi apa daya cuaca sedang tidak bersahabat.

Oia, sepanjang kami berjalanan kaki dari Mall Istana Plaza kembali ke Tama Hotel, kami melewati Warunk Up Normal, Circle K dan sebuah outlet perfume yang cukup besar. Anak-anak sempat memborong aneka camilan di Circle K yang kalau saya perhatikan memang dikhususkan untuk melayani dine-in dan take away aneka light fast food. Cocok banget nih untuk mereka yang doyan jajan tapi gak kepengen kekenyangan.

Jadi gak salah ya kalau saya mengatakan bahwa Tama Hotel ini sungguh memiliki lokasi yang strategis.

baca juga : santika pasir koja bandung. weekend getaway di awal oktober
Keindahan dan Kenyamanan Tersembunyi di TAMA Boutique Hotel Bandung
lahan parkir yang cukup terbatas. signage box tama berwarna biru terlihat dari kejauhan. tapi keberadaan resto korea, bornga, bisa jadi petunjuk yang memudahkan.
Keindahan dan Kenyamanan Tersembunyi di TAMA Boutique Hotel Bandung
Keindahan dan Kenyamanan Tersembunyi di TAMA Boutique Hotel Bandung
bed head yang unik dan cantik. ada lukisan rumah tradisional jepang yang dibatasi dengan sederetan kayu-kayu tirus dan berderet rapih

Kami sempat kebingungan mencari jalan masuk utama menuju hotel karena pintu terbesar ternyata adalah untuk Resto Bornga. Setelah celingukan sana-sini, saya menemukan pintu kaca dengan trolley besar, counter security (yang saat itu tidak ada penjaganya) dan pintu lift di bagian dalam ruangan. Trolley itulah yang jelas menjadi pertanda bahwa lift di sebelahnya adalah satu-satunya penghubung untuk memasuki hotel.

Benar saja, beberapa detik setelah masuk lift, kami melihat beberapa tombol yang menjadi pembimbing. Receptionist ada di sebuah Lobby yang berada di lantai 6 bersamaan dengan private dining room dan sky lounge. Lantai 3 dan 5 untuk kamar-kamar. Lantai 2 untuk Bornga Resto. Sementara lantai 1 dialokasikan untuk parkir.

Sesaat setelah keluar di lantai 6/lobby, saya langsung berdecak kagum dengan keindahan sebuah sudut hotel yang sarat dengan dekorasi unik dan cantik. Di sudut khusus ini ada sebuah tempat duduk dari kayu expose yang sudah diplitur, berbentuk kotak persegi panjang dengan dekorasi besi berkonsep design filigree di bagian dindingnya. Lalu di sebelahnya ada sebuah lukisan besar yang mengiringi beberapa kursi dengan bantalan-bantalan yang dibungkus oleh sarung motif tumbuhan serba hijau. Dan eh ada lampu gantung berwarna hitam yang rustik loh. Keceh bana-bana dan pastinya photogenic banget untuk ditampilkan di media sosial kita.

Keindahan dan Kenyamanan Tersembunyi di TAMA Boutique Hotel Bandung
salah satu sudut keindahan dekorasi di area lobby. filigree besi di dinding itu cantik tak terkira
baca juga : harper hotel cikarang. merenda kenyamanan menginap di lippo cikarang

Urusan administrasinya ringkes gak pake lama. Sebelum beranjak, petugas penerima tamu meminta kami untuk mengkonfirmasikan jenis sarapan untuk besok pagi dengan pilihan makan di kamar atau makan di private dining room yang persis berada di samping meja receptionist. Mengetahui bahwa occupancy rate nya tidak lebih dari 60% di saat kami bertandang, saya pun memutuskan untuk makan di resto. Sekalian mau foto-foto juga kan? Karena cuma dapat 2 voucher free breakfast, saya menambah 1 voucher lagi untuk si sulung seharga 95K. Sementara suami memutuskan untuk nongkrong di mamang tukang bubur yang ada di seberang hotel. Dan itu katanya enak pake banget.

Belum usai membicarakan sudut dekorasi yang cantik tadi, kekaguman pun berlanjut saat kami keluar lift di lantai 5. Dengan pengaturan ruangan kamar berbentuk persegi panjang, antar kamar diberi pembatas open space dengan dekorasi modern dan selasar yang juga dilengkapi dengan hiasan-hiasan unik dan cantik. Di bagian tengah dibiarkan terbuka, tapi tetap beratap transparan, agar sinar matahari bisa masuk dengan bebas ke setiap lantai. Disini juga ada hiasan dinding besi berbentuk daun yang juga sama menariknya dengan yang saya lihat di lobby.

Masuk ke dalam kamar pun kami lagi-lagi dibuat terpana. Menempati tipe kamar Suite Twin dengan balcony/teras yang menghadap ke jalan, konsep boutique di sini sangat terasa. Bed head nya unik berupa lukisan sederetan rumah tradisional Jepang yang dilindungi oleh kayu-kayu tirus panjang berderet-deret. Unsur kayupun sangat terasa di hampir setiap sudut termasuk lantai parquet yang adem dan masih sangat terawat. Kamar mandinya hadir dengan equipment yang modern dan lantai marmer hitam dengan pembatas kaca bermotif tipis. Shower nya ada 2 tipe. Yang bulat seperti cipratan hujan dan shower biasa. Ada dudukan juga untuk mereka yang pengen mandi sambil duduk atau khusus untuk digunakan oleh disabilitas. Setelan air panas dan air dinginnya sempurna. Gak perlu menunggu waktu lama untuk merasakan air hangat saat tombol diletakkan/diputar di tengah-tengah.

Di dalam kamar juga disediakan kulkas kecil, amenities (perlengkapan mandi) dan self service drinks serta beberapa botol air mineral gratis, lemari dengan gantungan baju, meja dan kursi kerja kecil di sudut tempat tidur, televisi dan tentu saja internet yang aksesnya lancar jaya. Semua lengkap dan berfungsi dengan baik.

Keindahan dan Kenyamanan Tersembunyi di TAMA Boutique Hotel Bandung
kasur twin yang nyaman dan hangat dengan lampu-lampu penerangan yang indah
Keindahan dan Kenyamanan Tersembunyi di TAMA Boutique Hotel Bandung
suasana koridor menuju kamar. satu lagi sudut cantik yang bisa kita nikmati
Keindahan dan Kenyamanan Tersembunyi di TAMA Boutique Hotel Bandung

Meski harus mengeluarkan biaya lebih untuk sarapan, saya lebih memilih kamar dengan paket makan pagi agar dapat merasakan the hotel’s food quality. Sarapan di Tama Hotel tidak disetting buffet tapi ala carte sesuai dengan pesanan kita saat check-in. Saya lupa menanyakan apakah ini karena pandemi atau memang sebelumnya memang sudah begini. Tapi feeling saya sih karena pandemi.

Kami sudah memesan american breakfast, toast with chicken salad, dan chicken yangyeom. 2 orang petugas langsung sigap bergerak saat kami infokan nomor kamar kami. Sikap professional yang cukup baik menurut saya. Setiap paket makanan sudah dilengkapi dengan puding kecil, fresh juice (saat itu kami dapat juice melon). Semua diletakkan di atas nampan kayu yang cukup besar dan kita harus mengambilnya sendiri. Kita juga bebas mengambil teh atau kopi. Fauzi, anak sulung saya, senang banget dengan teh Walini rasa lemon dan leci yang dia nikmati pagi itu. Bahkan sempat meminta beberapa sachet untuk dibawa pulang.

Rasanya? Semua yang kami pesan enaknya jempolan dan tandas tanpa sisa. Kuantitasnya sih untuk saya pas, tapi buat anak-anak saya ternyata kurang. Tapi mereka tak berniat mengambil tambahan karena sejak kemarin sore mereka sudah ingin makan beragam pop-mie berkuah yang sempat kami beli di Circle K saat pulang dari mall.

Sarapan di private dining room yang selantai dengan lobby dan resepsionis ini juga meninggalkan kesan asik dengan penataan ruangan yang cantik. Kombinasi antara penentuan warna furniture, tiang-tiang besi pembatas dan pernak pernik hiasan yang melengkapi keindahan ruangan, sungguh istagenic untuk difoto. Meski didominasi dengan warna hitam untuk meja dan tiang besi, beberapa sentuhan dekorasi kayu warna alam dan abu-abu menyempurnakan arrangement yang terlihat simple tapi berkesan. Ciamik menurut saya.

Merekam keindahan resto lewat mobile phone, saya akhirnya menemukan working space yang berada persis di belakang dapur bersih resto. Letaknya nyaris tidak tertandai kecuali jika para tamu berniat ke rest room. Wah sayang banget tersembunyi begini ya. Padahal pas betul loh untuk mereka yang traveling solo atau butuh tempat khusus untuk bekerja sambil menikmati makanan.

Disamping resto, mengarah keluar, ada satu area open space dengan pembatas semen hampir setinggi saya. Tempat ini diberi nama Sky Lounge. Pengaturannya sederhana saja. Hanya ada beberapa kursi, meja kecil dan tanaman-tanaman di pot yang sudah tumbuh tinggi. Saya sempat melirik kesini saat check-in kemarin dan sudah berencana untuk mampir malam harinya. Sayang, karena hujan tak berhenti, rencana itu pun terpaksa dibatalkan.

baca juga : saninten inn bandung. menginap di hotel bintang 3, senyaman di rumah sendiri
Keindahan dan Kenyamanan Tersembunyi di TAMA Boutique Hotel Bandung
private dining room dengan rancang interior yang minimalis mengesankan
Keindahan dan Kenyamanan Tersembunyi di TAMA Boutique Hotel Bandung
baca juga : menghabiskan penghujung minggu di ivory hotel bandung. feels like home

Untuk sekelas hotel bintang 3, Tama Hotel sangat mengesankan. Semua review yang saya baca lewat beberapa tautan on-line bisa dipercaya dan terbukti. Sebagian besar tamu terkesan dengan kebersihan, keindahan dekorasi di berbagai tempat khususnya kamar, dan yang teratas mendapatkan pujian adalah lokasinya. Couldn’t agree more indeed!!

Saya jarang sekali bertemu petugas hotel. Selama menginap hanya melihat 2 orang petugas resepsionis, 2 orang petugas resto dan 1 orang petugas kebersihan. Selain itu gak ada. Tidak ada concierge, bell boy atau petugas room services, bahkan security. Semua terlihat sunyi tapi tetap well-managed.

Namun dibalik semua kesempurnaan tentunya ada hal-hal yang akan jauh lebih baik jika ditingkatkan. Untuk sebuah hotel yang tidak memiliki drop off or huge area untuk menerima tamu di lantai dasar, menempatkan seorang petugas di sebuah ruangan di bawah tadi, tentunya akan sangat membantu. Setidaknya tamu gak merasa tersesat atau yakin bahwa mereka sudah mendatangi tempat yang tepat. Mendadak saya teringat pengalaman yang sama saat saya berada di Taiwan. Hotel berkelas yang saat itu saya inapi, lobby nya berada di lantai 11 dan itu semegah layaknya hotel bintang 5 meski berada di ruang yang ukurannya terbatas. Tapi ketika masuk di dalam kamar tidurnya, semua perlengkapan dan layanan high-tech tersedia dengan rapihnya. Sampe perlengkapan jahit pun ada. Jadi saat mengalami ini, saya satu-satunya orang diantara kami yang tidak kaget.

Selain urusan service area di lantai dasar, saya rasa pihak hotel perlu memperbaiki kaca pembatas antara ruang tidur dan kamar mandi. Kaca yang ada akan lebih baik jika lebih digelapkan atau ditambahkan ornamen yang membuat siluet tubuh kita, yang berada di dalam kamar mandi, tidak terlihat jelas. Hal ini akan sangat mengganggu saat kita harus berada disatu kamar yang sama dengan orang lain yang bukan anggota keluarga. Waahh malu banget kalau waktu-waktu tanpa busana di kamar mandi, bisa terlihat oleh orang lain yang turut berada di kamar. And this is for the reason of privacy menurut saya.

Overall, saya dan keluarga menikmati masa-masa menginap di Tama Hotel sebagai satu pengalaman yang menyenangkan. Saya berharap mendapatkan kesempatan kembali menginap disini karena belum sempat menjelajah berbagai resto yang direkomendasikan oleh banyak travel and food blogger. Penjelajahan kuliner yang semestinya bisa saya lakukan dimalam ketibaan kami. Apalagi most of them are just walking distance from the Tama Hotel.

Balik lagi? Hayok aja sih!!

Keindahan dan Kenyamanan Tersembunyi di TAMA Boutique Hotel Bandung
Keindahan dan Kenyamanan Tersembunyi di TAMA Boutique Hotel Bandung
AMERICAN BREAKFAST. TOAST, FRENCH FRIES, SAUSAGE, SALAD DILENGKAPI DENGAN PUDING, semangkok kecil butter DAN SEGELAS JUICE MELON
Keindahan dan Kenyamanan Tersembunyi di TAMA Boutique Hotel Bandung
SAYA DENGAN HIASAN DINDING YANG MEMESONA DI KORIDOR MENUJU KAMAR DI LANTAI 5
Keindahan dan Kenyamanan Tersembunyi di TAMA Boutique Hotel Bandung
CHICKEN YANGNYEOM YANG FULL STOMACH. TAPI TERNYATA BELUM SEPENUHNYA BERHASIL MENGISI LAMBUNG ANAK SULUNG SAYA
Keindahan dan Kenyamanan Tersembunyi di TAMA Boutique Hotel Bandung
MY TOAST WITH FRENCH FRIES AND CHICKEN SALAD. TENTU SAJA DENGAN PUDING LUCU BERBENTUK BUNGA DAN SEGELAS SEDANG MELON JUICE
Keindahan dan Kenyamanan Tersembunyi di TAMA Boutique Hotel Bandung
BED HEAD DENGAN LUKISAN RUMAH TRADISIONAL JEPANG
Keindahan dan Kenyamanan Tersembunyi di TAMA Boutique Hotel Bandung
AREA RESEPSIONIS DI LANTAI TERTINGGI (LANTAI 6). DENGAN BACKDROP LUKISAN PEMANDANGAN DESA YANG SANGAT BERKESAN. DI SEBELAH KANAN, DALAM RUANGAN TERTUTUP, ADALAH KANTOR MANAJEMEN HOTEL
Keindahan dan Kenyamanan Tersembunyi di TAMA Boutique Hotel Bandung
OPEN KITCHEN DI PRIVATE DINING ROOM
Keindahan dan Kenyamanan Tersembunyi di TAMA Boutique Hotel Bandung
2 PETUGAS RESTO YANG TAMPAK GIGIH BEKERJA. DI DEPAN INI ADALAH NAMPAN-NAMPAN UNTUK SARAPAN ALA CARTE PARA TAMU HOTEL
Keindahan dan Kenyamanan Tersembunyi di TAMA Boutique Hotel Bandung
MY BREAKFAST
Keindahan dan Kenyamanan Tersembunyi di TAMA Boutique Hotel Bandung
SKY LOUNGE YANG BERADA DI LANTAI 6. BERDAMPINGAN DENGAN PRIVATE DINING ROOM
Keindahan dan Kenyamanan Tersembunyi di TAMA Boutique Hotel Bandung
HIDDEN WORKING SPACE YANG BERADA PERSIS DI BELAKANG OPEN KITCHEN. ADA 5 TEMPAT DUDUK DENGAN MEJA YANG CUKUP NYAMAN DAN FASILITAS LISTRIK PLUS KONEKSI INTERNET
Keindahan dan Kenyamanan Tersembunyi di TAMA Boutique Hotel Bandung
HOTEL SIGNAGE YANG ADA DI AREA PARKIRAN
Keindahan dan Kenyamanan Tersembunyi di TAMA Boutique Hotel Bandung
saya di salah satu sudut kamar. ada electric water boiler yang ukurannya cukup besar
Keindahan dan Kenyamanan Tersembunyi di TAMA Boutique Hotel Bandung
saya dan private dining room di lantai 6
Keindahan dan Kenyamanan Tersembunyi di TAMA Boutique Hotel Bandung

Blogger, Author, Crafter and Photography Enthusiast

annie.nugraha@gmail.com | +62-811-108-582

21 thoughts on “Keindahan dan Kenyamanan Tersembunyi di TAMA Boutique Hotel Bandung”

  1. kenapa sih kalo udah difoto Mbak Annie semua tampakn bagus

    hehehe
    soalnya saya sering lewat Istana Plaza, pasir kaliki dan tama hotel

    tapi nampak biasa, dan saya potret juga biasa aja, hiks

    Reply
    • Hahahaha bisa aja Mbak Maria.

      Tama Hotel ini memang gak terlihat cakepnya dari luar. Tapi baru terasa kecenya kalau sudah menginap disini. Kapan-kapan sempetin Mbak

    • Setuju banget! kayaknya kalau dilihat langsung biasa, tapi kalau dipotret trus masuk blog ini jadi bagus banget, detail dan kayak kita ikutan masuk ke tempatnya.
      Keren banget emang Mba Annie, totalitasnya juara!

      Kamarnya tuh lucu banget Mba, menarik banget nginap di sini :)

  2. Pas dulu banget ke Bandung, aku lupa nama hotelnya, dapet sarapannya juga sesuai pesanan gitu bahkan diantar ke kamar. Padahal aku sebetulnya lebih suka yg prasmanan gitu hehe. Jadi kangen Bandung euy. Semoga ada kesempatan ke Bandung lg.

    Reply
    • Makan prasmanan memang lebih seru ya Mbak Mia. Tapi keknya kalau di Tama Hotel area makannya sangat terbatas

  3. Udah lama gak ke Bandung kangen juga sama suasananya, boleh deh dimasukin buat list liburan selanjutnya. Makasih rekomendasinya Mba

    Reply
  4. Ini teh di Indonesia mba? Wih, berasa kayak di luar negeri. Hehehe. Bandung emang banyak KW-nya ya di sana. Dikirain di mana, ternyata di Bandung. Kekeke.

    Suka banget sama foto Mba Annie di area lobby dengan hiasan giligree besi di dindingnya. Unik dan cantik.

    Reply
    • Saya juga surprise loh. Sempat under-estimate waktu sampai di lantai dasar. Cuma ada counter sepi dan lift doang. Eeehh taunya di dalamnya cantik betul.

      Iya bener. Sudut dekorasi yang cantik banget. Istagenic dan wajib foto disana

  5. Serasa lagi menjelajah dah hehe..
    Cakep memang suasananya, bersih apik apalagi fotonya, bikin penasaran jadi ingin mengunjungi juga 🤩
    Kalau spot bangku biru, hemm, daku suka banget tuh. Pas bagian koridornya itu ciamiik pake banget, karena gak suram dan buat pepotoan mantap di sana. Bikin betah

    Reply
  6. Lihat hotel dan suasananya bener-bener bikin nyaman kak, jadi pengen nyobain nginep di sini jika ke Bandung (aamiin). Petugasnya jarang nampak apa karena pandemi ya, tapi jujur aku pun butuh petugas buat nanya-nanya

    Reply
    • Betul Mbak Lia. Nyaman banget disini. Meski berada di tengah kota, privacy nya cukup terjaga. Dan tidak berisik. Mau jalan-jalan juga ok karena banyak tempat yang bisa dikunjungi. Apalagi kalau mau wisata kuliner.

    • Wah lupa aku tanyain. Biasanya sih di bawah 3tahun masih free kalau di hotel-hotel. Tapi sarapan disini tuh, waktu saya nginep, upon order alias ala carte. Bukan prasmanan/buffet. Di seberang hotel tuh banyak banget orang jualan sarapan Pril. Suamiku sempat explorasi ke sana dan nyobain bubur. Enak banget katanya.

      Alhamdulillah. Iya. Ini template baru. Aku juga suka banget banget deh. Lebih cerah dan friendly user.

  7. Suit twin cocok buat sekeluarga kek saya juga nih. Bisa jadi rekomendasi kalo pas ke Bandung. Saya kok ngebayangin, jangan-jangan saya makan sama anak-anak doang kalo nginep di sini soalnya ke mana-mana suami sukanya bubur ayam gerobakan. Btw, bisikin harga per malam-nya dong Mbak, biar kalkulasinya mateng nih buat rencana liburan nanti.

    Reply

Leave a Comment