Semalam Menyenangkan di Ibis Bandung Trans Studio Hotel

Semalam Menyenangkan di Ibis Bandung Trans Studio Hotel

Weekend getaway yang menyenangkan.

Perginya gak jauh-jauh. Cukup ke Bandung yang jarak tempuhnya hanya sekitar dua jam perjalanan dari rumah saya di Cikarang. Bahkan terkadang, jika lalu lintas lancar, ke Bandung bisa lebih cepat daripada ke Jakarta. Apalagi jika tol Cikampek lagi kumat macet parahnya. Waktu tempuh jadi lebih lama bukan karena jarak tapi lebih karena traffic nya.

Kunjungan ke Bandung kali ini bukan dalam rangka acara keluarga besar suami seperti biasa, tapi untuk menghadiri acara reuni SMA 3 Bandung. Tempat suami dulu menuntut ilmu. Karena acara reuni diadakan di Hotel Trans Studio dan diasumsikan baru selesai menjelang maghrib, saya memutuskan untuk stay semalam di seputaran Trans Studio. Rontok juga kalau harus dipaksakan PP Cikarang – Bandung.

Setelah dengan berbagai pertimbangan kepraktisan dan sesuai dengan isi kantong, akhirnya saya memutusksan untuk menginap di Ibis Bandung Trans Studio Hotel yang memang berada di satu lingkungan/kompleks yang sama dengan Trans Studio Hotel.

Mengisi Waktu Sebelum Check In

Sementara suami mengikuti acara reuni dari pkl. 10:00 – 17:00 wib, saya terus ngapain ya?

Mau check-in di Ibis Bandung Trans Studio Hotel tapi belum waktunya. Masih empat jam lagi. Mau ngamen kok gak bawak gitar dan krecekan tangan. Mau makan, gak seru dong ya sendirian. Gak asik tengak-tenguk tanpa temen ngobrol.

But the show must go on. I have to do lot of exciting things though.

Sempat galau dengan berbagai pilihan, saya akhirnya memutuskan untuk menuntaskan rencana bertahun-tahun yang belum terwujudkan.

Apa itu? Main ke Braga.

Yup. Jelajah Braga. Kawasan heritage yang kabarnya sudah bersolek menjadi lebih cantik sejak Ridwan Kamil masih menjadi Walikota Bandung. Lihat postingan banyak influencer dan selebgram berfoto cantik dan estetik di sepanjang Braga, bikin saya makin penasaran. Berlimpah ruah dengan bangunan Belanda yang tetap eksis, ruang terbuka wisata ini melahirkan banyak foto dengan sentuhan keindahan arsitektur ala Eropa.

Dari Trans Studio saya memutuskan untuk naik mobil sewaan aja ketimbang harus nyetir sendiri. Ternyata tidak begitu jauh karena ongkosnya cuma 30an ribu. Traffic nya aja yang lumayan padat karena memang di Bandung kalau hari Minggu, di beberapa titik wisata selalu padat merayap. Termasuk di Braga pastinya. Apalagi di hari yang sama ada konser rakyat Dewa 19. Dari supir Grab yang saya naiki sih, plat B banyak yang berseliweran sedari pagi.

Baca Juga : Swiss-BelHotel Borneo Banjarmasin. Semalam Menginap di Depan Sungai Martapura

Semalam Menyenangkan di Ibis Bandung Trans Studio Hotel
Di salah satu sudut Braga. Dipotret oleh salah seorang anggota komunitas street photographer Bandung

Saya bersengaja minta diturunkan di bagian terujung Braga dan memutuskan untuk berjalan kaki menelusur Braga dari titik terawal dimana ministore Circle K berada. Saya menyempatkan beberapa menit ngopi di dalam mini market ini, duduk di terasnya yang dibatasi oleh kaca, sembari melihat logo besar BRAGA yang dipasang persis di depan Bank BJB. Puluhan orang tampak menyemut di lokasi ini untuk berfoto. Seru banget kelihatannya.

Untuk pengalaman di Braga ini akan saya buat dalam tulisan terpisah ya.

Yang pasti selesai mengeksplorasi Braga plus naik bis Banros yang fenomenal itu, saya akhirnya memutuskan untuk kembali ke Trans Studio Mall untuk makan siang. Rencananya sih pengen tawaf di dalam mall tapi ternyata ada keseruan lain persis di pelataran teras menuju Ibis Bandung Trans Studio Hotel. Di teras yang cukup luas ini ada bazar bertemakan ARABIAN. Sentuhan ala Timur Tengahnya asik banget untuk dilihat. Mulai dari stand aneka makanan, panggung, hingga meja-meja dan kursi dengan atap seperti payung yang ada di teras Al Masjid an Nabawi.

Gak semua stand berisikan sajian ala negeri gurun pasir. Di sini juga berlimpah ruah aneka jajanan yang populer di seputaran Bandung dan tentu saja kekinian. Bahkan ada beberapa counter yang menjual durian dengan beberapa varian. Sayangnya saya masih ingat larangan suami untuk makan durian karena takut dengan kandungan gulanya. Apalagi di situ gak ada tawaran bungkusan kecil. Semua harus dibeli dalam satuan buah yang cukup besar. Gak mungkin pulak kan ngabisinnya sendirian dan bawa ke dalam hotel.

Saya akhirnya memutuskan untuk makan siomay sepiring penuh dan sebuah juice strawberry. Mantab pisan sampai lupa untuk motret.

Pengen sih nyobain semua. Tapi apa daya lambung kisut saya cuma mampu untuk menampung sedikit makanan. Padahal loh ada beberapa kegemaran saya seperti cakwe, egg roll ala Korea, sosis panggang, kentang goreng (yang di sini dibuat panjang banget gitu), nasi kebuli dan banyak lagi. Seandainya ada temen makan. Mungkin bisa beli beberapa lalu berbagi.

Baca Juga : Rattan Inn Banjarmasin. Klasik dan Berkelas

Semalam Menyenangkan di Ibis Bandung Trans Studio Hotel
Keramaian publik yang makan-makan di bazaar ala Arabian di teras samping Ibis Bandung Trans Studio Hotel

Semalam Menyenangkan di Ibis Bandung Trans Studio Hotel
Beberapa pilihan jajanan yang ditawarkan di Arabian Bazaar di teras samping Trans Studio Mall

Waktunya Check In

Yeay akhirnya.

Setelah menghabiskan waktu di beberapa tempat dan tamat tawaf di dalam Trans Studio Mall yang penuh dengan dagangan godaan, khususnya baju-baju muslim, kerudung, perintilan ATK dan buku, waktu tanpa terasa sudah pkl. 15:00 wib. Saya pun bergegas check in, mandi dan leyeh-leyeh meluruskan kaki yang mulai cenat-cenut.

Layaknya hotel bintang tiga, kamar tipe standard dengan queen size bed yang saya tempati cukuplah untuk ditinggali dengan nyaman berdua. Dengan luas 18m2, fasilitas di dalam kamar sudah lebih dari cukup menurut saya. Kasur yang empuk, dua nakas simple modern dengan lampu tidur yang cantik, satu dudukan memanjang dengan bantalan duduk, TV layar datar yang menempel di dinding, complimentaries, kulkas mini, meja panjang bersisian dengan jendela kaca besar dan sebuah rak baju terbuka yang bisa menampung belasan gantungan baju.

Pembagian ruangannya juga cukup dengan kamar mandi yang cukup, lantai parquette yang cantik dan warna ruangan yang adem. Selaras dengan gorden dan semua furniture yang ada di dalam. Minimalis sesuai dengan kelasnya.

Hotel juga menyediakan tumbler atau wadah air yang terbuat dari kaca. Digunakan untuk mengambil air putih yang disediakan lewat dispenser yang diletakkan di lorong menuju kamar. Saya yang biasanya nyetok (baca: beli) berbotol-botol air mineral buat di kamar kini bisa berlega hati. Satu sisi penghematan yang cukup berarti.

Dari beberapa kelebihan yang saya uraikan di atas, kamar tipe standard di Ibis Bandung Trans Studio Hotel ini punya beberapa hal yang menurut saya pantas dijadikan masukan.

Pertama adalah untuk kamar mandinya. Penataannya mungkin bisa dirubah sedikit. Khususnya untuk posisi shower nya. Shower ini dipasang menghadap persis ke pintu kaca yang membatasi ruang basuh dan area dudukan buang air dan wastafel. Dengan ketinggian lantai yang hampir sama, saat kita menyalakan shower, airnya nya langsung meluap dan membanjiri seluruh ruangan kamar mandi. Becek serasa kebanjiran lokal.

Kedua adalah soal tempat sampah. Ukurannya terlalu kecil dan cuma ada satu. Kondisi begini tuh sering mengakibatkan para penginap bingung harus buang sampah. Jadi jangan kaget, jika kamar ditempati oleh orang yang sebodo amat, ada kemungkinan akan bertebaran sampah di lantai. Dan ini menurut saya cukup menganggu kenyamanan. Ada baiknya jika disediakan dua buah dengan ukuran agak besar. Satu untuk di ruang tidur dan satu untuk di kamar mandi.

Ketiga adalah urusan toiletries. Bener sih untuk hal ini toiletries tidaklah akan selengkap hotel dengan kelas yang lebih tinggi. Ketidaknyamanan terutama terjadi pada shampoo dan sabun mandi nya. Keduanya dibuat compact dan multi fungsi. Namun sayangnya cairannya sangat lengket dan oily. Jadi saya harus membasuh kepala dan badan bermenit-menit lamanya supaya cairan ini efek lengketnya lenyap. Jadilah tercipta pemborosan waktu, tenaga dan tentu saja banyaknya penggunaan air.

Yang mau menginap di sini, mungkin bisa bawa stok shampoo dan sabun mandi sendiri ya. Begitu yang saya lakukan saat menginap di Ibis Bandung Trans Studio Hotel ini. Satu lagi yang perlu dibawa sendiri adalah sikat gigi dan odol. Penting banget. Tidak disediakan sama sekali soalnya.

Baca Juga : Hotel Santika Batam. Akomodasi Bintang Tiga Berkualitas di Kota Batam

Semalam Menyenangkan di Ibis Bandung Trans Studio Hotel
Tipe kamar standard queen size bed yang saya tempati. Nyaman dengan tone warna yang hangat

Sarapan yang Berlimpah Ruah

Setuju gak jika saya katakan bahwa food & beverage adalah salah satu kunci penentu rating nya hotel? Kalau saya sih yes!! Terutama saat kita bertemu dengan menu sarapan yang hidangkan di awal hari.

Untuk urusan yang satu ini, saya acungkan dua jempol untuk Ibis Bandung Trans Studio Hotel.

Menyusur lantai dasar dan bersisian dengan lobby area, Ibis Bandung Trans Studio Hotel menyediakan satu ruangan dalam dan luar yang diberi nama Oopen Restaurant. Resto ini luas banget dengan salah satu pintunya terhubung dengan teras terbuka dan salah satu pintu untuk masuk ke Trans Studio Mall.

Area penyajiannya juga grande dengan pilihan asupan yang sangat beragam. Mulai dari sarapan ala nusantara seperti nasi goreng, mie, pilihan masakan telur, nasi uduk, serta buffet dengan aneka pilihan menu, bubur, dan masih banyak lagi. Ada juga produk bakery, salad, puding dan kue-kue yang sangat menyelerakan. Untuk kopi, teh (minuman hangat dan panas), air putih serta pilihan juice diletakkan di satu sisi tertentu. Jadi keberadaan dan flows pengunjung untuk mengambil minuman tidak mengganggu mereka yang akan mengambil makanan.

Di teras luar yang memang disediakan untuk merokok, juga dilengkapi dengan makanan seperti soto dan gado-gado. Lagi-lagi karena lambung yang sudah gak lagi melar ini, saya tak cukup kuat untuk meramu aneka hidangan yang penuh godaan itu.

Untuk sekelas hotel bintang tiga, sarapan sebanyak ini tuh cukup istimewa.

Penataan ruangan dan tempat duduknya juga apik. Spacious, tidak berdempetan, tertata rapi dengan wall paper yang eye catchy. Nuansa ruangannya didominasi oleh warna hitam dan merah yang disesuaikan dengan logo Ibis Bandung Trans Studio Hotel. Ada sejumput kesan mewah dibalik kesederhanaan dan konsep minimalis yang menjadi tajuk utama hotel.

Untuk rasa tidak ada yang terlalu istimewa tapi semua well-accepted untuk lidah saya yang sesungguhnya tidak rewel dan gampang beradaptasi dengan segala jenis masakan. Tapi yang pasti semua yang saya coba tidak ada yang gagal rasa. Bumbunya pas, fresh dengan tingkat kematangan yang juga acceptable.

Semalam Menyenangkan di Ibis Bandung Trans Studio Hotel
Pilihan menu sarapan saya dan suami di Ibis Bandung Trans Studio Hotel

Semalam Menyenangkan di Ibis Bandung Trans Studio Hotel
Nasi goreng yang cukup enak. Condimentnya saya ambil dari pilihan sajian yang ada di buffet

Semalam Menyenangkan di Ibis Bandung Trans Studio Hotel
Oopen Restaurant. Di area ini khusus melayani nasi goreng, mie dan pilihan sajian telur

Semalam yang Menyenangkan

Kelebihan utama dari Ibis Bandung Trans Studio Hotel ini adalah lokasi dan fasilitas yang mengepungnya.

Cocok untuk teman-teman dari luar kota yang ingin menikmati masa bermain sepuasnya di Trans Studio Bandung dan baru pertama kali menginjakkan kaki di bumi parahyangan. Bermain bisa sekalian dilengkapi dengan nge-mall yang isinya belanja dan ber-kuliner-ria dengan pilihan yang tumpah ruah.

Ada banyak jenama ternama yang buka outlet di sini. Foodcourt nya hadir dengan berbagai pilihan yang bikin kita bingung mau makan dimana dan yang mana duluan.

Paket lengkap pokoknya. Jadi siapkan dana ekstra untuk puas mengelilingi Trans Studio berikut dengan pusat perbelanjaannya.

Saya sendiri, jika tidak salah ingat, sudah tiga kali berkunjung ke Trans Studio Mall dan sekali/semalam menginap di Ibis Bandung Trans Studio Hotel. Pernah mengikuti sebuah bazaar Ramadan di lantai bawah. Waktu itu ada proyek keroyokan bareng teman-teman sesama perajin perhiasan kawat. Hasil penjualannya lumayan bagus. Tapi karena sebagian besar teman tinggalnya di Jakarta sementara masa pameran adalah lima hari, ongkos akomodasi nya terasa begitu berat.

Dan sepertinya memang Trans Studio Mall ini sering banget mengadakan bazaar yang tematik. Di saat saya berkunjung ini, area tengah mall, baik persis di depan pintu masuk utama, sisi kanan kiri, baik lantai satu maupun lantai dua, penuh sesak dengan stand yang menghadirkan produk fashion yang berkualitas. Apalagi saat ini kita sedang menyambut Ramadan dan Idul Fitri. Bisa dipastikan banyak para pesolek yang mencari fashion Islami yang cantik dan berkelas.

Jika punya dana lebih dan ingin merasakan sentuhan kemewahan, bisa juga menginap di The Trans Luxury Hotel. Akomodasi bintang lima yang berada di area yang sama. Tentu saja dengan kualitas kamar dan fasilitas yang jauh lebih mewah dibandingkan dengan Ibis Bandung Trans Studio Hotel.

Tapi untuk saya dan suami Ibis Bandung Trans Studio Hotel berbintang tiga sudah lebih dari cukup dalam menghadirkan semalam yang menyenangkan.

Baca Juga : Semalam yang Berkesan di Hotel Santika Radial Palembang

Koleksi Foto

Semalam Menyenangkan di Ibis Bandung Trans Studio Hotel
Salah satu area makan di dalam ruang. Wall papernya lucu. Dominasi warna hitam dan merah tampak terlihat

Semalam Menyenangkan di Ibis Bandung Trans Studio Hotel
Gado-gado. Salah satu kuliner nusantara yang juga ditawarkan oleh Oopen Restaurant. Pengen nyobain tapi sayang saya sudah terlalu kekenyangan

Semalam Menyenangkan di Ibis Bandung Trans Studio Hotel
Area makan yang berada di teras luar. Teras ini terkoneksi dengan salah satu pintu masuk ke Trans Studio Mall

Semalam Menyenangkan di Ibis Bandung Trans Studio Hotel
Puding dan roti tawar dengan banyak pilihan selai

Semalam Menyenangkan di Ibis Bandung Trans Studio Hotel
Aneka produk bakery yang berlimpah ruah meski hanya dengan tiga pilihan

Semalam Menyenangkan di Ibis Bandung Trans Studio Hotel
Lobby hotel di lantai dasar. Tak ada yang istimewa tapi cukuplah untuk menerima tamu

Blogger, Author, Crafter and Photography Enthusiast

annie.nugraha@gmail.com | +62-811-108-582

26 thoughts on “Semalam Menyenangkan di Ibis Bandung Trans Studio Hotel”

  1. Dulu banget pernah stay di Ibis Bandung Trans Studio Hotel, emang puas sih… Semuanya serba modern, breakfastnya lengkap dan lezat. Bisa jalan-jalan ke pusat kota bandung kapan pun soalnya dekat banget… MAkasih mbak Annie….

    Reply
    • Kudu balik berarti Nur. Aku juga baru kali itu explore Braga. Belum puas karena pergi sendiri. Jadi gak lapang buat foto-foto

  2. Daku pas ke Bandung belum kesampaian nih halan² ke Braga. Begitupula dengan menginap di Ibis sananya pun belum.
    Rekomen mantap ya buat sambil traveling asik di Bandung dan melepaskan penat

    Reply
  3. Duh Braga, udah lama banget gak menapakkan kaki di sana.
    Jadi makin merindukan Braga kondisi terbarunya setelah membaca acara menginap dan jalan-jalan mba Annie.
    Sarapan di Ibis Bandung Trans studio hotel pilihan menu sehatnya bikin laper yg lihat foto.

    Reply
    • Saya juga pengen balik lagi ke Braga. Belum puas pepotoan di sana dan menikmati banyak pilihan jajanan. Semoga ntar pas liburan lebaran bisa main kesana lagi.

  4. Bandung emang gak ada matinya
    kalaupun enggak ke Braga, bisa banget keliling-keliling di sekitar Trans Studio Bandung
    karena terletak di pusat Kota Bandung
    Mulai kulineran, jalan-jalan ke sentral industri rajut sampai menikmati budaya Sunda

    Kalo saya sih TSB untuk perawatan wajah sementara keponakan2ku ke wahana permainan di Trans Studio Bandung

    Reply
    • Nah itu yang waktu itu saya kelewatan Mbak Maria. Padahal di mall nya ada ZAP ya. Duh padahal pengen banget perawatan wajah. Sudah lama gak facial. Sayang saya tahunya ada ZAP setelah mau makan malam. Aaahhhh

  5. wahhh lengkap banget ulasan hotelnya ini mah bahkan masukan soal toiletres, tong sampah dan lantai showerpun hadir hehe…

    aku yang urang bandung belom sih staycation di Ibis tapi kalo nyicip restonya aku juga sepakat kalo menu dan citarasa hidangan di resto Ibis tuh enak-enak banget. aku pernah nyoba juga waktu hadirin event IHW

    Reply
    • Yang pasti rate nya masih ramah di kantong. Saya juga pengen balik dan nginap lagi. Lingkungannya saya suka banget. Dan bener. Nyaman buat kemana-mana

  6. Wah seru banget Mbak di samping Ibis Bandung Trans Studio Hotel sama di sebelah Trans Studio Mall. Pokoknya kalau lihat kuliner-kuliner, langsung melek mataku, hihihiiii.

    Reply
    • Yang pasti tempatnya bikin betah Mbak Annisa. Saya juga paling seneng nginap di satu tempat yang berdekatan dengan mall. Serasa lapang aja mau ngapain

  7. Beberapa kali ingin wisata ke Bandung, tapi kalau weekend pasti padat, jadi masih cari hari di weekday. Baca review lengkap tentang hotel Ibis ini, jadi pengen kesana hehe, apalagi lokasinya strategis. terimakasih infonya mbak

    Reply
  8. Duh sayangnya, durian di area bazar harus dilewatkan. Eh tapi banyak jajanan lain yang menarik juga untuk dinikmati ya mbak.

    Soal tempat sampah di dalam kamar hotel, saya pun pernah mengalami mbak. Di kamar nggak ada tempat sampah, adanya di kamar mandi saja, itupun ukurannya kecil. Jadi kalau pas banyak jajan makanan di luar, agak repot buang bungkusnya

    Reply
    • Dan itu pengaruh banget sama kita yang suka kebersihan. Berasa bener deh kalo tempat sampahnya minim. Kita jadi kudu ngumpulin kantong plastik biar sampah gak bertebaran. Kesian kan sama petugas kebersihan saat kita check out.

  9. Wah kalau ke Bandung akan recommended nginep di Ibis Bandung Trans Studio ya mbak
    Lokasinya strategis, fasilitasnya juga oke
    Aku tertarik dengan Arabian Bazaar nya

    Reply
    • Iya Mbak Dian. Sayangnya event bazaarnya berakhir pas saya kesana. Jadi malamnya mereka sudah bubar.

  10. Wah kalau nginap di Ibis Bandung Trans Studio Hotel kayaknya ga perlu kemana2 lagi ya karena dekat dengan area main trans Studio Bandung apalagi kalau bawa anak-anak. Udah itu makanannya terlihat nampak lengkap dan lezat wuih jadi pengen cuss kesana Saya

    Reply
    • Memang cocok untuk liburan keluarga Yu. Gak bakalan bosan seharian ada di lingkungan ini aja. Siap-siap dananya aja hahahaha

  11. In my opinion.. ehheh, agak kasian liat Ibis sebelahan sama The Trans Luxury Hotel.
    Karena beneran kaget banget kalo tau tetangganya nih begini..

    Tapi overall, Ibis Bandung gak cuma satu sih..
    Jadi cari tempat menginap yang nyaman kalau mau di Ibis bisa di beberapa titik strategis.

    Semuanya sukaa..
    Dan Ibis selalu ramai apalagi peak season.

    Reply
    • Harganya memang jomplang banget. Ibis hanya 1/3 dari harga Trans Luxury. Tapi itu optional ya. Terkadang orang pengen sesekali nginap di hotel yang mewah. Bintang 5 yang bikin kita betah di dalam kamar aja dengan fasilitas yang lengkap.

      Ibis memang opsi buat yang di hotel itu cuma numpang tidur aja atau memang lebih mengalokasikan dana untuk kuliner atau belanja.

  12. Suka banget sama vibes arabiannya. Makanannya juga enak-enak ya mbak. Semoga nanti bisa ke sana soalnya dalam waktu dekat mau ke Bandung.

    Reply

Leave a Comment