Sebagai penggemar Jung Hae-in (Hae-in), menantikan setiap film atau drama yang diperankan oleh aktor imut ini hukumnya adalah wajib. Dalam beberapa waktu belakangan, saya sebenarnya menunggu drama Snow Drop yang menurut informasinya diperankan oleh Hae-in bersama dengan Kim Ji-soo, salah seorang anggota K-Pop Girl, Red Velvet. Drama ini sempat mengalami masa-masa cobaan pada saat produksi karena bersinggungan dengan kisah perjuangan demokrasi rakyat Korea yang terjadi pada tahun 80-an. Tapi tak lama yang lalu kasus ini sudah usai.
Di periode menunggu inilah, Netflix memberikan surprise istimewa bagi penggemar Hae-in. Channel dan rumah bagi berbagai produk sinema dari belahan dunia ini, menghadirkan D.P (Deserter Pursuit) untuk para penggemar drama korea. Yang lebih menyenangkan lagi adalah, menurut pendapat pribadi saya, setiap drama korea yang diproduksi oleh Netflix selalu menarik. Bukan hanya menarik dari segi tema, tapi selalu (setidaknya sebagian besar) mampu mengangkat popularitas dari para pelakon yang terlibat.
Asiknya lagi, drakor yang dihadirkan Netflix tidak pernah berlama-lama. Ceritanya juga gak bertele-tele. Apalagi sengaja dipanjang-panjangkan demi kepentingan rating. Dari yang pernah saya tonton, jumlah episodenya kebanyakan 10 atau 12. Nah untuk D.P, Netflix menyiapkan 6 episode dengan jalan cerita yang berbeda-beda. Meskipun berbeda, pada intinya atau secara keseluruhan, D.P mengisahkan tentang betapa kerasnya hidup menjalani wajib militer dan mereka yang “terpaksa” desertir karena berbagai alasan.
Beberapa Fakta di Balik Pembuatan D.P
Jung Hae-in berlatih tinju. Drama atau film yang diperankan Hae-in didominasi oleh genre drama romansa mendayu. Ada beberapa yang ada laga nya tapi gak banyak. Seperti contohnya The Three Musketeers, drama yang dia lakoni saat awal-awal menjadi aktor. Untuk D.P, Hae-in berperan sebagai seorang tamtama/prajurit, warga negara Korea berusia 20an yang harus menjalankan wajib militer bernama Anh Jun-ho (Jun-ho).
Jun-ho digambarkan sebagai pribadi yang tenang dan cenderung pendiam. Karena kesabaran dan kemampuannya dalam mengamati situasi, Jun-ho ditugaskan sebagai salah seorang anggota tim D.P yang dipimpin oleh Sersan Park Bum-go (Bum-go) yang diperankan oleh aktor senior Kim Sung-kyun. Yang pernah nonton serial Reply 1988, pasti dah kenal dengan aktor berkarakter yang satu ini. Selain Bum-go, Jun-ho didampingi dan dipimpin oleh Kopral Han Ho-yeol (Ho-yeol) yang diperankan oleh Goo Kyoo-hwan. Mereka bertiga inilah yang menjadi motor pergerakan tim D.P.
Tugas tim D.P adalah mencari dan menyeret kembali mereka yang disertir atau melarikan diri dari kesatuannya demi berbagai alasan. Cerita dari masing-masing kejadian inilah yang diuraikan mulai dari episode 1 hingga episode 6.
Jun-ho, dibalik kemampuannya mengontrol emosi, ternyata serem banget jika sudah terpojok atau terinjak-injak harga dirinya. Dia semerta-merta bisa memukul atau beradu kekuatan dengan lawannya. Pukulannya juga mematikan. Kuat, membabi buta tanpa ampun. Bahkan hingga korbannya KO tak berdaya. Untuk mendalami karakter orang yang diperankan inilah, Hae-in berlatih tinju selama 3 bulan. Pantesan aja saya sempat melihat, dalam beberapa scene singkat, Hae-in tampak lebih gagah dan tegap. Otot-otot lengan dan bahu nya menandakan bahwa dia sudah atau sedang berlatih fisik yang berkonsentrasi pada kekuatan lengan.
Jung Hae-in sering terpecah konsentrasi dengan menyebutkan nama dirinya saat bersikap tegak di depan pimpinan militer. Alih-alih menyebutkan Anh Jun-ho, dia malah menyebutkan Jung Hae-in. Ini tentunya menghadirkan tawa di tengah-tengah proses shooting. Dari yang saya ketahui memang Hae-in menyelesaikan wajib militernya sebelum debut (jauh sebelum drama ini dibuat). Dia pernah bercerita saat ngobrol dengan 2 temannya di New York bahwa dia, saat wamil, ditugaskan menjadi supir dari seorang perwira tinggi.
Disutradarai oleh Han Jun-hee yang sudah terbiasa mengarahkan film laga. Dengan pengalamannya ini D.P akhirnya menjadi salah satu film laga dengan banyak arahan yang ciamik dan artistik. Saya merasakan itu. Adegan kejar-kejaran dan berkelahi heroik banget.
D.P diangkat dari serial webtoon populer berjudul D.P (Dog Days) karya Kim Bo-tong. Serial ini sudah dibaca oleh sekitar 10 juta orang. Kim Bo-tong jugalah yang menuliskan naskah film D.P dengan alur kisah yang sama persis.
Membangun setting shooting yang sama persis dengan barak wajib militer yang sesungguhnya. Dengan setting yang sedemikian rupa, penonton bisa menyaksikan kehidupan dan budaya wamil seperti nyata di Korea Selatan. Dan para pemain yang sudah melewatkan wamil pun seperti kembali bisa bernostalgia. Jadi gak aneh ya kalau Hae-in seringkali salah dalam mengucapkan nama.
Kisah Seru di Setiap Episode
Seperti yang diuraikan oleh beberapa media on-line, D.P menghadirkan berbagai konflik fisik dan batin para tokoh yang sedang dibahas dalam setiap episode. Termasuk perjuangan tim D.P dalam melaksanakan tugasnya. Terkadang begitu mencekam, beberapa waktu lucu bikin ngakak, tapi ada juga yang mampu mengajak kita menitikkan airmata.
Saya coba bahas singkat satu persatu ya.
Episode 1. A Man Holding Flowers (Pria yang Memegang Bunga)
Layaknya episode awal, penonton diajak untuk mengenal profile pemeran utama dan mereka yang ada di sekitarnya. Jun-ho dikisahkan harus meninggalkan rumah dan mendaftar wamil karena terdesak oleh situasi ekonomi dan keluarga yang tidak kondusif. Mendapatkan pekerjaan menjadi petugas food delivery, Jun-hoo malah mengalami penindasan. Baik dari pelanggan maupun dari boss nya yang sudah sangat lama tidak membayar upahnya.
Singkat cerita Jun-ho pun bergabung di angkatan darat, menjadi anggota polisi militer dan melewati berbagai tempaan fisik dari para senior yang sudah lebih dulu wamil. Penonton yang tidak biasa atau mengenal dunia kemiliteran, sepertinya akan langsung ngilu liat adegan tampar menampar, pemukulan, bahkan kelakuan senior yang tampak mengada-ada agar juniornya teraniaya.
Karena ketenangannya dalam menghadapi proses penggemblengan ini, Jun-ho akhirnya ditarik menjadi tim D.P dan menemani Kopral Park Sung-woo (Sung-woo) yang diperankan sangat apik oleh Gong Kyung-pyo, untuk menangkap seorang desertir. Alih-alih langsung melaksanakan tugas, Jun-ho malah diajak bersenang-senang, mabuk-mabukan. Kelalaian mereka ini akhirnya mengakibatkan desertir yang tadinya mau ditangkap keburu bunuh diri.
Jun-ho yang sejak awal sudah kesal dengan Sung-woo mendadak mengamuk saat Sung-woo tidak peduli dengan keadaan yang mereka hadapi. Sung-woo malah terkesan menganggap enteng kesalahan mereka dan tertawa bagai tak ada salah. Padahal karena kesalahan mereka, ada nyawa yang harus hilang. Jun-ho pun memukuli Sung-woo habis-habisan, hingga lelaki berkacamata itu terpakar bersimbah darah dan harus dilarikan ke rumah sakit. Jun-ho sendiri mendapatkan hukuman penjara militer dan dibebastugaskan sementara karena hal ini.
Episode 2. Daydream (Lamunan)
Di episode ini Jun-ho mulai bekerjasama dengan Ho-yeol. Tugas mereka saat itu adalah menangkap prajurit Choi Jun-mok (Jun-mok) yang melarikan diri karena tak kuat terus dibully gegara tidurnya ngorok dan mengganggu teman-teman sebarak.
Lewat penelusuran via kekasih, ibu kandung dan tempat penyewaan internet, Jun-ho dan Ho-yeol berhasil melacak keberadaan Jun-mok. Lelaki desertir ini sering berkeliaran malam hari, tepatnya tengah malam agar tidak menarik perhatian. Sengaja mencari tempat sepi agar dia bisa tidur dengan tenang. Salah satunya adalah di gerbong kereta. Disinilah akhirnya dia ditangkap kembali.
Di episode ini pulalah kita mulai melihat chemistry yang begitu erat antara Jun-ho dan Ho-yeol. Meski Ho-yeol tampak selengek’an dan terlihat pandir, tapi sifatnya yang periang bisa mengimbangi Jun-ho yang cenderung kaku. Bahkan Ho-yeol juga mengajarkan Jun-ho berbagai seni white-lies agar bisa menggali informasi dari berbagai sumber.
Episode 3. That Woman (Wanita Itu)
Mulai episode 3 penonton mulai dikenalkan dengan seperti apa dan bagaimana keluarga Jun-ho. Terutama bagaimana KDRT yang dilakukan oleh Ayah Jun-ho terhadap ibunya. Dipukul habis-habisan, Jun-ho hanya mampu melihat tanpa bisa melakukan pembelaan apapun.
Terlepas dari hal di atas, karena keberhasilan menarik balik beberapa desertir, Jun-ho dan Ho-yeol diperkenankan mengambil hari libur/cuti. Tapi baru saja menikmati sarapan bersama, Bum-go, atasan mereka, menelepon dan meminta mereka mengejar seorang desertir, Jeong Hyeon-min (Hyeon-min), yang berada di Busan.
Tanpa melewati kesulitan berarti, mereka berhasil menemukan lokasi Hyeon-min, tapi sang desertir berhasil melarikan diri. Usut punya usut, akhirnya mereka bertemu dengan kekasih Hyeon-min bernama Mun Yeong-ok (Yeong-ok) yang seringkali dimanfaatkan oleh Yeon-min dalam banyak hal termasuk soal uang. Singkat cerita Yeong-ok dijadikan pancingan agan Yeon-min keluar dengan membawakan uang cash 3juta Won. Uang yang dipinjamkan dari tim D.P. Penangkapan sukses tapi uang cash tersebut dibawa lari oleh Yeong-ok yang sudah letih dengan hidup susahnya.
Di episode ini juga, Hae-in yang sempat berlatih tinju memerankan tokoh Jun-ho mempraktekkan latihannya. Di perkelahian pertama dia kalah lawan Hyeon-min. Sampai akhirnya dia pingsan dan Ho-yeol terkilir pinggangnya. Keduanya akhirnya harus berobat ke RS. Nah, dipertemuan kedua (saat penangkapan terakhir), Hyeon-min tersungkur digebuk oleh Jun-ho. Seru pokoknya.
Episode 4. The Monty Hall Problem (Masalah Monty Hall)
Kisah lebih lanjut tentang keluarga Jun-ho dikupas lagi di episode ini. Jun-ho menemui Ayahnya yang dirawat di RS karena dipukuli orang. Pertemuan ini justru menambah kebencian Jun-ho terhadap Ayahnya karena sang Ayah malah meminta uang ketimbang bertanya soal kabar Jun-ho. Lelaki tangguh ini juga jadi semakin gemas pada ibunya karena masih saja mempertahankan rumah tangganya, padahal sang Ayah sudah tak pantas untuk dirawat.
Episode kali ini bercerita tentang Sersan Heo Chi-do (Chi-do) yang desertir demi menyelamatkan neneknya, yang rumahnya akan digusur demi pembangunan gedung. Chi-do sengaja masuk wamil supaya dengan melihat seorang nenek dimensia tinggal sendirian, penggusur tidak akan tega.
Chi-do sangat mencintai neneknya dan satu-satunya keluarga yang ada. Chi-do juga bela-belain mengikuti beberapa program berbayar yang diadakan oleh tentara, supaya bisa mengumpulkan banyak uang. Uang inilah yang ingin dia gunakan untuk mengirimkan neneknya yang sudah pikun itu agar bisa masuk panti jompo. Saat berhasil ditangkap Jun-ho dan Ho-yeol, Chi-do menceritakan alasan yang menyebabkan dia desertir. Dan dia butuh 2 bulan lagi untuk bekerja agar uang yang dibutuhkan bisa terkumpul. Di titik ini rasa kemanusiaan yang sesungguhnya hadir di nurani Jun-ho dan Ho-yeol. Apalagi mereka berdua sendiri sempat bertemu sang nenek yang melihat kondisi tempat tinggalnya. Merekapun rela melepaskan Chi-do dan meminta sang desertir menyerahkan diri setelah 2 bulan tersebut.
Dari pengalaman ini, Jun-ho mendadak ingat dengan ibunya. Yang awalnya kesal karena ibunya terlalu baik pada Ayahnya yang kejam, sampai akhirnya dia merasa kasihan pada wanita yang sudah melahirkannya. Dia pun bersegera menelpon Ibunya dan membangun komunikasi yang lebih baik.
Disamping cerita tentang Chi-do, episode ini juga semakin menampilkan watak Jang-soo, si senior yang jahat dan sudah dikenalkan di awal-awal episode, yang kerap menyiksa Cho Suk-bong (Suk-bong), senior Jun-ho yang tampak memperhatikan Jun-ho. Tak kuat menahan siksaan Suk-bong pun desertir.
Episode 5. Military Dog (Anjing Militer)
Episode khusus yang membahas tentang desertirnya Suk-bong. Kita juga diberikan berbagai kilas balik peristiwa yang menampilkan kekejaman Jang-soo selama dia menjadi senior selama wamil. Kalau ngeliat adegan-adegan yang disajikan, paham rasanya kalau Suk-bong desertir dan berniat banget ngejar Jang-soo. Lelaki terkejam di barak dan sering merendahkan prajurit-prajurit lain dan tampak tidak merasa bersalah saat bebas tugas wamil.
Pengejaran Suk-bong gak main-main. Bahkan hingga menyebabkan seorang anggota D.P wafat tertabrak bis karena bergulat dengan Suk-bong. Tapi Suk-bong sangat ulet. Dengan kemampuannya yang lebih dari cukup dalam hal militer, membuatnya gampang menelusuri keberadaan Jang-soo. Suk-bong sudah siap dengan segala peralatan berat untuk membalas dendam.
Berbagai scene perkelahian sangat seru terjadi di episode ini karena memang dalam skenarionya Suk-bong adalah seorang juara karate. Jun-ho pun sampai terseok-seok berusaha mengalahkan Suk-bong. Tapi karena dendam yang begitu dalam, Suk-bong selalu berhasil melepaskan diri dari kejaran tim D.P. Bahkan saat sudah tertangkap pun, diborgol tangannya di mobil, tetap berusaha melepaskan diri hingga terjadi kecelakaan. Luar biasa.
Jun-ho sebenarnya sempat mengingatkan Jang-soo bahwa Suk-bong sedang bergerak mengejar dirinya. Tapi kesombongan Jang-soo tak surut. Bahkan hingga benar-benar bertemu Suk-bong, Jang-soo masih terlihat pongah dan menghina Suk-bong. Ini yang menyebabkan Jun-ho dan Ho-yeol sebenarnya ingin memukul Jang-soo
Episode 6. Onlookers (Pengintai)
Cerita Suk-bong desertir ini sepertinya menjadi puncak dari seluruh rangkaian cerita di drama D.P. Di episode terakhir (episode 6) kita disuguhkan bagaimana sebuah penganiayaan bisa begitu membekas dalam hati seseorang. Menimbulkan dendam yang sangat berurat berakar. Apalagi ternyata sang pelaku penganiayaan merasa tidak bersalah dan menganggap apa yang sudah dilakukannya itu adalah sebuah “hal biasa” di perploncoan atau pengujian mental dari seorang senior kepada juniornya.
Sepanjang episode ini diputar, siap-siap tarik napas dalam. Ketegangan Suk-bong yang berhasil menyandera Jang-soo semakin mendebarkan. Apalagi dilain pihak bukan hanya tim D.P yang mengejar Suk-bong. Tapi juga tim Polisi Militer dan pihak kepolisian. Pemukulan berdarah-darah pun begitu seru ditampilkan.
Pihak D.P yang berusaha agar Suk-bong tidak ditangkap oleh Polisi Militer atau polisi karena mereka paham bagaimana dulu kejamnya Jang-soo pada Suk-bong. Apalagi ada di satu kejadian dimana Jang-soo pernah membakar, maaf, bulu kemaluan Suk-bong dengan lighter. Menonton bagian ini saya rasanya pengen mites si Jang-soo. Ambil beceng dengan peredam dan nembak Jang-soo dari jarak dekat. Kejam yak.
Tapi seperti yang disampaikan oleh Sersan Bum-goo, seekor anjing itu akan menggigit manusia karena dia dianiaya oleh manusia tersebut. That makes sense.
Suk-bong yang berhasil menawan Jang-soo dan terkepung banyak pihak akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan menembakkan pistol yang dipegangnya.
KDrama yang Sarat Pesan Moral
Sebagai seorang pribadi yang sempat/pernah dibesarkan dalam lingkungan militer, banyak sekali hal-hal yang pernah saya lihat dalam rangka pematangan mental dari seorang prajurit. Bahkan saya pernah mengikuti serangkaian pelatihan militer dalam rangka bergabung dengan salah satu kelompok kepemudaan. Dari apa yang saya alami, pendadaran yang saya ikuti memang cukup berat, mulai dari rangkaian kegiatan outdoor hingga indoor. Tidak hanya secara fisik tapi juga dari lengkingan suara para pelatih yang sangat menguji kesiapan raga dan mental. Tapi tidak sekalipun melihat atau mengalami hal-hal yang sifatnya menyentuh tubuh apalagi tindakan yang mengarah kepada pelecehan.
Drama ini yang temanya mengarah kepada pengejaran pelaku desertir, mengajarkan kepada kita tentang menghormati orang lain secara pribadi dan bahwa tidak ada seorang pun yang berhak melakukan perundungan kepada orang lain meski dalam rangka latihan mental sekalipun.
Wamil menurut saya bagus untuk memahami arti kesiapan fisik, berinteraksi dalam sebuah kedisiplinan dengan orang atau sekelompok orang dan menumbuhkan kecintaan pada tanah air. Apalagi saat rasa nasionalisme mulai meluntur di kalangan generasi penerus yang lebih banyak memikirkan kepentingan pribadi dengan waktu yang habis untuk rangkaian kesibukan. Korea Selatan tentunya memiliki banyak pertimbangan saat memutuskan bahwa lelaki di usia 20-30tahun harus mengikuti wajib militer selama 2 tahun.
Yang meng-idola-kan aktor Hae-in, tak boleh melewatkan KDrama ini. Disini Hae-in tampil beda dari sebelumnya. Kalau di beberapa KDrama lampau, aktor charming dan baby-face ini sering memerankan tokoh-tokoh romantis, kali ini kita melihat sisi lain acting Hae-in. Dan ternyata oke pake banget. Apalagi melihat tampannya Hae-in dalam seragam militer. Daebak!!
#D.P #KDrama #ReviewKDrama #DramaKorea #JungHaeIn #DramaMiliter
Bgs Kdramanya ya. Indonesia kurang bgt film2 nasionalisme. Pdhl bgs buat menambah rasa kebangsaan hehe. Istri saya suka actingnya Hae-n, wajib nih nonton
Bagus banget Bang Sani. Saya pribadi setuju dengan wajib militer. Apalagi lihat generasi sekarang yang terlihat mulai kendor nasionalismenya. Tentu saja TANPA pem-bully-an seperti yang diceritakan dalam drama ini.
“Tidak memanjang-manjangkan episode demi rating”. Ahahaha…. Jadi teringat sesuatu yang suka begitu :D
Kelihatannya seru ya dramanya. Tapi aku nggak sanggup kalo ada adegan penganiayaannya. Duh, bisa nempel seumur hidup dalam ingatanku :(
Hahahaha iya Mbak. Paling malesin liat drama yang dipanjang-panjangin gak keruan karena tuntutan rating. Alur ceritanya seperti diada-adain dan akhirnya gak masuk akal hehehehe
Aku suka banget drama yang ambil tema militer-militer begini. Apa karena aku suka angkatan ya? Mana aktornya ganteng-ganteng lagi. Mau nontonlah. DI netflix ya, Kak. Di Viu ada nggak ya?
Ah sama Mbak. Seru memang. Apalagi ada Hae-in nya. Salah seorang aktor Korea yang saya suka.
Serial ini keluaran NETFLIX. Memang gak ada di VIU
Netflix drakornya sangat-sangat berkualitas ya mba. Drama DP ini patut ditonton ini, sepertinya bakal nonton drama dengan kualitas film dari semua aspek.
Siap masuk list tontonan. Makasih referensinya mba.
Betul banget. NETFLIX sepertinya mumpuni dalam membuat drama-drama serial. Banyak yang bagus. Gak cuma KDrama aja. Belakangan saya jadi rajin ngintip berita-berita yang dishare oleh NETFLIX. Dan langsung langganan untuk jangka panjang. It’s worth lah daripada nonton TV lokal dengan sinetron-sinetron yang low quality.
Setuju banget, Netflix selalu berhasil menarik hati penonton dan ga bertele-tele. Selain itu biasanya Serial Netflix membuat penonton penasaran berharap ada season 2 nya hehe.
Menarik nih ceritanya tentang wajib militer, tema yang sangat jarang diangkat pada K-drama ❤️
Naaah betul juga itu hahahaha. Pada nungguin sequelnya ya.
jadi penasara, selama ini nonton drama romantis yang diperankan Jung Hae-In sebagai sosok pemalu dan childish
di sini ikut wamil yang gak ada romantis romantisnya :D
dan pastinya gak boleh malu malu :D
Nonton Mbak. Seru loh acting dan karakter yang diperankan oleh Hae-in disini.
Film drama berbalut serial dalam militer apik sajian reviewnya berbentuk tulisan, penasaran lihat film versi visual dengan aktor yang bisa KO kan lawan jika terdesak
Jadi inget paman2 sy yang ada di Militer, kehidupannya penuh dengan perjuangan di medan perang ya, setelah kubaca kisah di atas, hmm.. cerita2 wajib militer pernah saya dengar darinya, kasusnya tidur ngorok pastinya ada, adalah teman sebarak, persis kayak si Jun-Ho dan Ho-Yeol…
Di keluarga saya juga banyak yang anggota militer. TNI ya. Bukan polisi. Dan cerita-cerita tentang pendidikan selama di Akademi Mliter tuh seru-seru. Apalagi pas dapat giliran tugas di Timor Timur
Aku sukanya tuh adegan adegan militer gini, banyak banget ilmu yang kita belum tahu sama sekali
dan kalo dulu ((((duluuu)))) Band of Brothers yang bertemakan Perang Dunia II.
Tv series ini diangkat dari novel non-fiksi yang kemudian diangkat menjadi tv series oleh Steven Spielberg dan Tom Hanks.
Band of Brothers bercerita tentang regu militer bernama Easy Company America. Dari mulai proses pelatihan, sampai saat regu ini diturunkan ke medan perang. Sama,saat nonton ya mengharu biru gitu deh yuk Annie
Iya. Aku juga sempat nonton BAND OF BROTHERS ini. Sarat banget pesan moralnya. Soal kebersamaan, kesetian dan bagaimana berpikir, bekerjasama dalam sebuah tim. Banyak scene yang bikin kita mewek juga ya.
sebagai pengemar Jung Hae In pasti wajib nonton drama ini ya mbak
menarik ceritanya, mengupas sisi kelam wajib militer di Korea Selatan
Betul banget Mbak Dian. Bisa menyaksikan peran berbeda dari yang biasa dimainkan oleh Jung Hae-in
Cie cie ketauan oppa nya yang mana hehe btw aku belum nonton tapi emang ya kalo Netflix tuh eps nya dikit dan akupun sekarang suka nonton yg eps dikit dan banyak twist plotnya hehe
Hahahaha iya Mbak Sandra. Jung Hae-in salah seorang aktor Korea kesukaan saya. What a prince charming though
Total banget ya mba mereka kalau produksi drama. Selalu suka nonton drakor karena ga cuma sinematografinya aja yg bagus ektingnya juga totalitas mereka❤️❤️
Setuju banget Mbak Atik. Karya sinema yang layak dapat banyak pujian
Saya berlangganan netflix juga nih tapi baru nonton ketika ada drakor yang lagi viral itu. Kalau drakor mengenai wajib militer ini sepertinya menarik ya Bu, Saya lihat drakor tema semi militer yang crush landing on you itu.
Iya. D.P ini sudah launch duluan Mbak. Aahh iya ya. Jadi teringat CLOY yang sama-sama mengambil tema militer. Sama bagusnya
Keren banget nih ya kak filmnya. Sukak banget film yang militer gini gara-gara dots dulu. Buat tontonan weekend besok pas nih kayaknya. Trims
Serialnya NETFLIX memang selalu keren. Baik dalam penggarapan maupun temanya.