Weekend ini kebetulan si bungsu lagi pulang ke rumah. Seperti biasa, saat ini terjadi, suami sering mengajak kami untuk makan di luar. Setelah menelusur ke beberapa opsi, pilihan akhirnya jatuh pada Pochajjang. Sebuah restoran korea bbq all you can eat (AYCE) yang berada di Jababeka, Cikarang. Sekitar 8-10 km jaraknya dari rumah.
Dan ini bakal jadi pengalaman pertama keluarga kami untuk mencoba hidangan korea yang lengkap dan makan sepuasnya seperti konsep AYCE lainnya. Saya sendiri baru kali itu mendengar nama Pochajjang. Imajinasi saya langsung melanglang buana ke beberapa kedai daging – masakan Korea – yang sering saya lihat di film dan drama korea. Dan itu tampaknya seru banget.
Tentang Kuliner : Digebrak Oleh Depot Soto Gebraak Setiabudi Jakarta
Tentang Kuliner : Rela Mengantri Demi Dim Sum Enak di Bandung
Sajian yang Disiapkan oleh Pochajjang Jababeka Cikarang
Resto ini meski posisinya tidak persis di depan sisi jalan besar tapi mudah dicari. Jika teman-teman datang dari pintu utama Jababeka kemudian melewat Living Plaza Jababeka di dekat patung kuda dan melihat McDonald di kanan jalan, ambil U-turn setelah pabrik Mattel Indonesia East Plant. Setelah memutar balik, lajukan kendaraan pelan-pelan lalu belok kiri persis sebelum McDonald tadi. Pochajjang menempati dua buah ruko besar dengan dominasi warna merah dan outlet Xiboba persis di bagian depan kedai. Parkirannya cukup luas dan lega. Ada parkiran khusus motor, sementara di sisi seberang ada area khusus mobil.
Sesaat melangkah masuk melewati pintu geser, saya mendengar sappan Annyeonghaseyo 안녕하세요 (hello) yang diucapkan oleh staff berseragam yang sedang bertugas. Seperti apa yang saya bayangkan sebelum berangkat, setting up interior ala Korea terhidang di depan mata. Seluruh dinding dipenuhi oleh poster-poster makanan dengan panci-panci kuning, selebritis Korea, kanopi merah putih dan banyak stiker-stiker yang ditempel tak beraturan.
Untuk tempat makannya juga mirip seperti apa yang saya tonton di drama atau film Korea. Meja persegi berwarna hitam, gentong dengan badan hitam dan dudukan/jok warna-warni. Lalu di mejanya sendiri sudah tersedia kompor gas portable dan sebuah wajan terbuka untuk memanggang. Melengkapi apa yang ada di meja tadi, tersedia juga perlengkapan makan, tisu, air putih botolan dan beberapa informasi yang dijepit oleh akrilik. Dari kesemuanya yang paling menarik perhatian adalah sebuah smoke pipe exhaust grill berwarna keemasan yang terpasang/digantung dari langit-langit dan mendekat ke arah kompor. Sependek pengetahuan saya, penghisap asap inilah yang menjadi ciri khas dari resto bbq korea. Alat ini bisa digerak-gerakan, ditarik ulur, panjang pendek, mengikuti kemauan para tetamu. Tentu saja pastinya mengarah mengikuti hembusan asap dari proses pembakaran. Asik juga ya. Ruangan jadi tidak terkepung asap dan kita jadi lebih nyaman untuk mencari oksigen.
Seorang petugas mendatangi kami dan bertanya apakah ini kunjungan pertama kami. Dengan jawaban YA yang saya ucapkan, dia lalu mengurai rangkaian service dari Pochajjang, do and don’t, dan usulan pilihan paket yang cocok untuk para pecinta kuliner Korea atau yang ingin makan tanpa repot harus memilih menu dengan cara ala carte.
Dari pilihan AYCE nya, saya memutuskan untuk mencoba paket Wagyu Beef seharga Rp139.000,00 ++ (pajak dan service charge) dengan tiga hidangan utama wagyu bulgogi, wagyu original, dan wagyu saikoro. Tiga daging ini bebas kami pesan sekuat kita makan. Lalu untuk yang lain ada japchae, aneka gorengan (ayam dan gimmari), ayam yang sudah dimarinasi, nasi putih, dan sayuran (daun selada), tiga pilihan minuman dengan es balok yang tersedia. Sayangnya saya tidak ngeh atau memang tidak perhatian bahwa ada sajian lain seperti corn dog, tteokbokki, gimbab, kimchi, jumeokbap, bingso, dan ramyeon, yang bisa dipesan terpisah alias by request only. Yah sayang banget deh. Padahal setidaknya saya bakalan pesan atau mencoba tteokbokki dan ramyeon untuk dinikmati keroyokan.
너무 기대되고 빨리 먹고 싶네요 | neomu gidaedoego ppalli meoggo sipneyo | Saya sangat bersemangat dan tak sabar ingin segera makan.
Baiklah. Mari tak ulas tentang rasanya.
Saya pribadi menyukai menu ala korea sejak lama. Favorit saya lumayan banyak. Diantaranya Japchae, Ramyeon, Mandu, Jajangmyeon, dan Kimchi. Tidak menggilai tapi jika berkunjung ke satu tempat dan ada referensi kedai atau restoran Korea yang recommended, biasanya saya tertarik untuk mencoba. Di rumah pun saya biasa nyetok masakan instan korea dari jenama Mujigae. Satu yang terbaik dari instan mana pun yang sudah saya coba.
Dari hidangan paket wahyu meats yang kami pesan, tidak ada satupun yang gagal dalam soal rasa. Khususnya untuk daging sapi dan ayam yang sudah dimarinasi. Saya suka karena biasanya dengan dimarinasi, bumbunya sudah meresap dengan baik. Japchae nya juga saya suka. Soun yang dicampur dengan daging dan sayur-sayuran ini bumbunya pas, gorengannya terasa tidak terlalu lama, dengan kematangan soun yang juga pas. Kalau gak mikiran beratus gram daging wagyu yang harus dihabiskan, saya mungkin akan ngambil Japchae di Pochajjang ini berulang kali. Lezatnya begitu sempurna jika digabungkan dengan daging saikoro (daging yang dipotong dadu). Sementara untuk gorengan rasanya biasa saja. Standard gorengan di tempat-tempat lainnya. Kriuk, gurih, dan asin.
Bumbu bulgoginya sungguh membangkitkan selera. Namun saya berharap proses marinasinya bisa lebih lama. Saya tak lepas untuk terus mengunyah setiap potong magyu meats sembari menikmati Lychee dan Lemon Tea dinginnya bergelas-gelas. Saya sengaja mencampurkan aneka teh tersebut dengan air putih setengahnya agar minuman ini tidak terasa begitu manis. Itu juga dengan melarutkan es balok yang sungguh bikin tenggorokan lebih fresh.
Ada satu yang selalu saya terapkan selama menikmati AYCE di mana pun. Yaitu dengan tidak mengkonsumsi nasi dan masakan kuah dalam jumlah lebih dari semangkok kecil. Kondisi ini membuat saya tidak mudah begah dan atau kekenyangan berlebihan. Saya lebih memilih mengimbanginya dengan aneka sayuran atau salad tanpa bumbu yang banyak. Bumbu daging sempurna menyentuh lidah dan kita tetap aware untuk mengimbangi asupan protein yang berlimpah ruah dalam daging dengan serat yang kita dapat dari salad. Sayangnya di Pochajjang Jababeka Cikarang ini hanya disediakan daun selada sebagai pembungkus daging yang akan kita makan. Tidak ada jenis salad lainnya kecuali kimchi.
Sebagai penutp semua asupan, setiap tamu boleh menikmati es bon-bon rasa buah jeruk, semangka, atau nanas. Seorang satu yak. Tapi itu pun sudah cukup sih menurut saya. Dessert yang pas apalagi setelah mengunyak sekian banyakan masakan panas/hangat.
Kesan Pribadi Untuk Pochajjang Jababeka Cikarang
Dengan menggeliatnya peta bisnis di Cikarang belakangan tahun (khususnya lima tahun terakhir), kemunculan banyak tempat makan, resto, dan kedai, sungguh membantu kebutuhan konsumsi para pegawai yang bekerja di beberapa daerah industri yang ada di Cikarang. Bahkan sangat memanjakan warga Cikarang yang tinggal di beberapa kantong perumahan yang makin hari semakin luas. Sungguh suatu keadaan yang jomplang saat saya pertama kali memutuskan untuk tinggal di salah satu kabupaten di Bekasi ini pada tahun 2000. Ya iya lah ya. Kan sudah 24 tahun yang lalu.
Perusahaan-perusahaan berbendera Korea juga menjamur. Di Lippo Cikarang, tempat saya tinggal pun, saya masih sering bertemu warga Korea di tempat-tempat umum. Rumah makan ala Korea juga bertebaran disana-sini. Mulai dari yang berukuran kecil dan buka di ruko hingga yang besar dan memiliki gedung sendiri. Setiap malam resto ini selalu ramai dan buka hingga tengah malam atau bahkan hingga hari berganti.
Kebanyakan dari resto ini non-halal. Makanya kami tidak tertarik untuk mencoba. Tapi saat suami menemukan resto korea yang halal, saya, suami, dan anak-anak langsung berancus. Secara ya, selain kami serumah-rumah memang penggemar daging bbq AYCE, mencoba sesuatu yang khas negara tertentu pastinya akan memberikan pengalaman kuliner yang berbeda.
Kesimpulan secara garis besar sih menu paket yang kami pesan semua cocok di lidah. Pada dasarnya tak berbeda jauh dengan resto AYCE (non-korea) yang pernah kami coba sebelumnya. Ruang dine-in nya juga nyaman. Tapi jika memungkinkan, berilah opsi tempat duduk dengan sandaran agar pengunjung bisa merasa lebih rileks saat bersantap.
Dan eeehh selama saya berkeliling memotret, tak satupun saya menemukan foto atau poster BTS. Ileon. BTS kan sedang ngetop dan setiap membernya berada di peringkat atas tuh. Kok bisa gak nyantol di tempat ini? Sebagai ARMY saya sempat protes tuh dan dijawab oleh si Mas, “Emang BTS itu apa Bu?” Ya salaaam.
Hwaaaa liat foto gorengan langsung liat jam hahaha
Untung ngga doyan daging, jadi ngga ngiler2 amat di jam2 rawan begini.
Kalo ngga suka daging ada pilian ayam juga kok itu, ya, Bu,,,
ada AYCE juga lagi, bisalah untuk bukber nih…
Tak cek dulu di Medan ada ap ngga ya, klo ngga ada cari AYCE lain deh hehee
Kali ini kebalikan kita. Saya lebih suka daging sapi ketimbang daging ayam. Di sini daging ayam juga enak beud. Sudah dimarinasi dengan baik dan lama. Jadi pas dibakar, rasanya juicy banget.
Keren banget dech. Beneran pengen nyobain semua korean food di Pochajjang Jababeka Cikarang. Bikin ngiler mbak reviewnya! Cemungudh
Kapan ke Cikarang, mampir2 ke sini Mas Adi. Top rasanya.
syukurlah ketemu resto Korea yang halal ya Bu Annie
sehingga bisa menikmati aneka hidangan favorit
terlebih juga melihat suasananya, kebayang daku kalo pas momen buka puasa gini bakalan ramai banget kayaknya ya
Iya Fen. Di lingkungan kompleks ku itu banyak expatriate Korea. Jadi banyak resto, cafe & club dengan makanan dan minuman otentik Korea. Masakannya kebanyakan B2 dengan suasana night club gitu. Jadi pas ketemu AYCE Pochajjang ini, kita langsung cus nyobain. Alternatif kuliner bbq yang asik.
Wah, pengin ikut nyicip gimmarinya. Ada wagyu juga ya, mba. Kalo di sini aku makan makanan korea sama temen selalu nggak habis, jadi pasti ngajak keluarganya juga. Biar satu porsi besar bisa kemakan semua. Atau kalau makanannya sisa ya udah bungkus aja. Hehe
Gimmarinya garing, renyah, dan tasty. Enak banget itu kalau digabungkan dengan Tokpokki atau dengan bumbu merah-merahnya khas Korea. Woaahh muantab Mbak.
Ini lumayan banget dong ya mba 139rb next mau juga mampir kebetulan adikku rumah di Cikarang Makan Puas ala Korea di Pochajjang Jababeka Cikarang, udah lama juga gak makan
Wagyu meats di Pochajjang bisa jadi pilihan yakk. aplg AYCE
Untuk ukuran resto AYCE harga segitu tuh udah pasarannya. Apalagi kan dagingnya Wagyu. Daging terlembut dan terenak menurutku sih. Ayok Mbak Utie, kapan ke Cikarang makan di Pochajjang di Jababeka ini. Tempatnya juga asik. Interior designnya juga Korea banget.
laperrrr…..hahaha
Lihat wagyu berbumbu dibakar hingga juicy
Terlebih jika sudah dibungkus daun selada, dikunyah krauk-krauk rasanya umami
Agak heran dengan Japchae yang Mbak Annie berulangkali ambil
Selama ini kulineran masakan Korea selalu gagal Japchae-nya hambar gitu
Bikin kesel dan pingin bikin sendiri :D
Wagyu sih all the best lah untuk skala bbq. Apalagi yang sudah dimarinasi. Beeehhh rasanya nonjok banget ya Mbak hahaha. Makan dengan sayuran beneran enak. Bikin proteinnya ditemani sama serat. Bener Mbak, gak semua tempat/resto Korea yang bisa menghidangkan Japchae yang lembut dan tasty. Tapi di Pochajjang, Japchaenya enak.
Orang Korea kyknya makin banyak di mana2 yaaa di sini hehe
Di Cikarang karena ada pabrik2 asal Korea ya seperti ya?
Aku tahu makanan2 itu dari drakor.
Wah untuk harga segitu menurutku lumayan woth it buat AYCE sih ya.
Catet ah kali kapan2 main ke Cikarang.
Btw mau cerita kapan hari juga main ke resto korea brand lain. Klaimnya no pork no lard, cuma sayang mereka menyajikan soju. Huhu. Yawda deh buat pengalaman.
Betul. Karena banyak expatriate Korea yang kerja dan tinggal di sini, akhirnya semua ala Korea pun menyebar dimana-mana. Mulai dari resto, supermarket sampai rumah pijat ala Korea. Full treatment pokoknya.
Ya ampun. Harusnya tidak menghidangkan makanan atau minuman non-halal apa pun ya. Jadi bukan cuma no pork no lard. Pemilik restonya sepertinya tak paham akan apa makna halal yang sebenarnya.
Auto ngiler deh, apalagi dengan tiap gigitan daging yang juicy gimana gitu. Recommended banget nih tempat makannya kak, pankapan mau aahh makan disana🤩
Kapan ke Cikarang sempatkan kuliner di sini. Recommended.
wah pecinta drakor wajib makan kesini ya, seru dan menggoda selera nih
Aduh mbak, baca artikel ini jam segini bikin ngiler banget. Mana semua menunya terlihat enak-enak lagi. Udah lama nih gak makan AYCE, dengan harga segitu cukup worth it ya harganya.
Aku sampe zoom in zoom out nih, ka Annie.. buat nyari poster Kpop.
Ternyata kayaknya based on drakor sii yaa.. rata-rata poster drama Korea yang memenuhi dinding Pochajjang Jababeka Cikarang.
Yang menarik memang interiornya yaa..
Berasa abis pulang kerja trus makan bareng rekan kerja di Pochajjang Jababeka Cikarang.
Cheers~
Hahahaha. Iya kebanyakan yang ditempel itu tuh poster drakor atau film. Ada juga beberapa KPop. Tapi generasinya Bing Bang. Udah lumayan jadul. Yang generasi Z gak ada sama sekali. Sepertinya memang pemilik dan pegawainya malah gak paham dengan KPop hahahaha.
Memang lokasinya berada di daerah industri. Jadi memang cocok untuk makan bareng temen kantor.