Adzan maghrib baru saja berlalu dan matahari terlihat tumbang di ufuk Barat, saat saya membaca pesan suami di WA. Dia sedang terjebak macet teramat sangat karena Bandung sesorean itu masih diliputi hujan rintik. Weekend di Bandung tuh memang luar biasa. Setiap sudut jalan penuh oleh kendaraan terutama pewisata yang datang dari Jakarta (Plat B) dan Bogor sekitarnya (plat F). Saudara-saudara yang tinggal di kota Paris Van Java ini sering berucap dan mengeluhkan bahwa mereka segan keluar rumah di setiap penghujung minggu karena jalan dipenuhi oleh mobil dengan plat dari kedua daerah ini.
“Tungguin ya. Habis salat maghrib nanti kita jalan kaki cari makan malam di dekat hotel,” begitu lanjut suami yang tampaknya sudah gak sabar untuk sampai di Kollektiv Hotel, di mana kami menginap saat itu.
Saya menjawab dengan emoticon memeluk sebelum akhirnya terlelap di sofa kamar. Capek tawaf di PVJ Mall plus udara dingin memang kombinasi yang sempurna untuk dihabiskan dengan mengukur kasur.
Tentang Bandung : Semalam Betah Menginap di Kollektiv Hotel Bandung
Nikmat Serundai Hidangan Hachi Grill Satami Bandung
Suami tiba di hotel sekitar 30 menit kemudian. Mengeluhkan lapar yang teramat sangat dengan ekspresi super lelah. Saya tetiba merasakan hal yang sama. Menanggapi Ayahnya yang terlihat lapar, si bungsu akhirnya bergegas membuka Google Maps, menggali informasi restoran yang walking distance.
Pilihan akhirnya jatuh pada sebuah resto kekinian yang berada sekitar 100an meter dari hotel. Melirik akun media sosialnya sih, resto ini aktif mengunggah masakan-masakan andalan mereka dan berbagai aktivitas yang sering diadakan. Semua menarik hati apalagi di akun Instagram tersebut tampak interior design yang estetik dan jadi incaran untuk pepotoan. Wah bakal asik banget ini sih. Tapi ternyata kenyataannya berbeda. Dari halaman parkir tadi sebenarnya saya sedikit bertanya. Kok remang-remang banget ya. Dan itu terasa hingga ke dalam ruangan. Saking remangnya saya sempat hampir tersandung saat hendak menaiki tangga, menuju ke lantai dua. Suasananya juga sepi. Tak ada tamu di dalam. Restoran seluas itu terlihat kosong melompong dan hanya dikelilingi oleh belasan petugas saja. Saya sempat menebarkan pandangan. Sekilas memang terlihat sentuhan-sentuhan unik di setiap sudut resto dengan dekorasi handmade yang menarik hati. Tapi kalau remang-remang kan susah juga motretnya. Makan pun sepertinya gak bakalan nyaman karena kurangnya cahaya. Suami akhirnya menarik tangan saya, berbisik sembari mengatakan bahwa dia tidak hendak makan di situ. Saya setuju dan kami pun pamit meninggalkan resto.
Persis di saat berada di halaman resto tadi dan mengurai pandangan, mata saya langsung tertuju pada lampu terang benderang milik Hachi Grill Satami Bandung. Terlihat sebuah gedung kecil dengan fasad yang sederhana. Kotak begitu saja tanpa rancang arsitektur kekinian. Di halaman gedung itu berderet beberapa mobil yang saya duga adalah milik para tetamu. Mengurai kebingungan orang tuanya, si bungsu pun langsung berkomentar, “Hachi Grill itu resto all you can eat gitu loh. Ada masakan yang dipanggang, ada juga yang berkuah.” Saya dan suami langsung semangat. Kami pun sregep nyebrang dan tanpa ragu ingin menuntaskan rasa lapar yang sudah melebihi volumenya.
Kedatangan kami disambut dengan hangat. Sangat ramah. Di bagian penerimaan tamu, saya bisa melihat sentuhan hijau yang dibuat sedemikian rupa agar bisa menjadi tempat menunggu yang tidak membosankan. Meski beragam tanaman yang ada di lobby Hachi Grill kelihatan sebagian besar adalah artificial, kehadirannya membuat sisi depan resto menjadi hangat dan membumi. Di satu sisi saya melihat sebuah dinding yang dipenuhi oleh tanaman vertikal yang kemudian dilengkapi oleh neon sign yang bertuliskan Hachi Grill. Satu spot foto yang apik diatur selagi menunggu. Di sampingnya juga tersedia camilan dan minuman yang cukup menghibur. Menunggu jadi gak membosankan pastinya.
Tapi kami tak perlu duduk di sana karena seorang petugas langsung menggiring kami masuk.
Dining area nya cukup luas dengan puluhan tempat duduk yang menyebar di sisi kanan dan di bagian belakang ruangan. Kami diarahkan ke belakang karena banyak tempat duduk di bagian depan sudah memajang tulisan reserved meskipun yang memesan belum datang. Wah ternyata bakalan rame juga ini sih karena signage reserved ini terpajang di banyak meja.
Jajanan di Bandung : Bakmi Ayam dan Bakso Goreng Anugerah. Kuliner Kaya Rasa di GOR Pajajaran Bandung
Pilihan Sajian yang Serundai Tak Terkira
Sejenak setelah kami duduk, buku menu khusus weekend pun diberikan. Di lembaran berukuran A3 dan telah dilaminating ini terbaca beberapa paket hidangan dan harga untuk tamu dewasa (regular), orang tua (Senior), dan anak-anak. Untuk anak-anak dengan tinggi di bawah 100cm semua terhitung gratis. Sementara yang tingginya sekitar 101-140cm mendapatkan harga khusus dan termurah tentu saja.
Selisihnya cukup lumayan. Untuk paket Yakiniku dan Shabu Shabu misalnya. Jika tamu dewasa dikenakan biaya Rp228.000,00, orang tua hanya membayar Rp198.000,00 dan anak-anak Rp118.000,00. Paket ini juga diberikan tiga opsi. Ada yang regular dengan biaya yang barusan saya sampaikan, tapi ada juga paket Prime (kelas menengah) dan Supreme (kelas terlengkap). Harga ini sudah meliputi semua pilihan makanan/masakan yang sudah tersedia. Mulai dari appetizer, menu utama, hingga dessert. Dan itu pilihannya berlimpah ruah. Untuk Prime dan Supreme, Hachi Grill menyiapkan menu tambahan selain yang sudah dihidangkan untuk umum. Jadi disinilah kelebihannya.
Opsi lainnya adalah khusus untuk mereka yang ingin menikmati Yakiniku, Grill atau bakar-bakaran aja. Jadi resto hanya menyalakan alat pemanggang yang di tengah, lalu tamu bisa menikmati semua sajian sepuasnya. Sama seperti paket yang disebutkan di atas. Untuk hanya Yakiniku saja, biaya yang dikenakan adalah Rp208.000,00 untuk dewasa (tamu regular), Rp178.000,00 untuk warga senior, dan Rp98.000,00 untuk anak-anak. Di tipe Yakiniku ini juga ada hidangan Prime dengan harga yang lebih mahal dan juga Supreme di harga yang paling tinggi.
Mau menikmati rebus-rebusan saja juga bisa. Kita bisa mengambil semua dengan catatan bahwa dimasak rebus saja. Harganya lebih murah. Rp188.000,00 untuk regular, Rp158.000,00 untuk warga senior, dan Rp98.000,00 untuk anak-anak Hidangan Shabu Shabu atau rebusan ini juga memiliki pilihan Prime dan Supreme. Sementara pilihan jenis sup/kuah adalah Collagen yang katanya memberikan manfaat untuk kulit, Shoyu Dash, Tori Dash, Tom Yum, dan Vegetarian. Setelah berbincang dan untuk bisa saling mencicipi, saya memilih sup collagen, suami memilih tom yum, dan si bungsu memilih shoyu dash. Pilihan si bungsu disebabkan karena dia memang suka (hampir) semua menu Jepang. Bahkan hafal satu persatu dan cara memasak serta menghidangkannya. Semua kuah yang kami coba kaya rasa dan umami pastinya. Dan asiknya lagi, setiap personal menggunakan alat pemanas dan penghidang Shabu Shabu sendiri-sendiri. Jadi bisa menikmati Shabu Shabu dengan pilihan sauce yang menyesuaikan selera, tanpa harus berdiri menuang kuah dan menikmati Shabu Shabu yang diracik oleh kita sendiri. Puas banget pastinya.
Ulasan Tentang Kuliner : Bumi Aki Heritage Puncak. Estetik Tempatnya Umami Sajiannya
Kami memutuskan untuk mengambil paket Yakiniku dan Shabu Shabu. Apalagi setelah melihat pilihan daging segar Wagyu, aneka sate, dan bahan dasar lain yang sangat cocok untuk dinikmati sebagai masakan panggang seperti yakitori dan banyak pilihan sebagai rebusan saja seperti aneka produk seafood, bakso, otak-otak, jejamuran, tahu, dan sayur-sayuran hijau. Usai berkeliling, saya memutuskan untuk mencoba satu persatu dalam jumlah sedikit agar lambung kisut ini mampu menampung semunya. Apalagi di saat yang bersamaan, Hachi Grill juga menawarkan aneka gorengan dan opsi penganan ala Korea seperti kimchi, tteokbokki, japchae, dan olahan daging yang siap konsumsi. Jadi meskipun Hachi Grill membawa bendera kuliner khas Jepang, mereka juga memberikan opsi lainnya sebagai penggugah rasa.
Pilihan grilled items terlihat segar dengan proses marinasi yang terasa sangat meresap dengan baik. Jumlahnya juga turah-turah. Tapi yang paling saya sukai adalah potongan daging yang menyertakan lemak di beberapa bagian. Duh itu rasanya juicy tak terbantahkan, membangkitkan selera, dan memanjakan lidah banget. Seng ada lawan lah pokoknya. Apalagi untuk saya yang pada dasarnya adalah seorang meat lover. Untuk ini saya acukan sepuluh jempol untuk Hachi Grill Satami Bandung.
Bicara soal saucenya juga tempeted banget. Semua tersaji spesial seperti special mix shabu shabu dengan sentuhan pedas, asam, manis dan gurih. Lalu ada signature sauce yakiniku yang manis, gurih, dan asin. Japanese citrus sauce dengan rasa asam seperti lemon yang menyegarkan. Kemudian ada thailand sauce yang menggabungkan rasa pedas, asin dan manis. Suami sampai bolak-balik ngambil karena keunikan sauce yang belum pernah kami nikmati di resto all you can eat lainnya.
Asiknya lagi pilihan makanan pembuka dan penutupnya juga sama banyaknya. Mulai dari yoghurt, salad, buah-buahan, puding, minuman hangat, minuman dingin, dan beberapa sajian asupan dingin dengan aneka wujud seperti ice cream dan es buah. Saya dan suami menyempatkan diri menutup serangkaian hidangan lezat ini dengan menikmati secangkir kecil black coffee dengan sedikit gula. Sementara si bungsu bersuka cita merasakan beragam rasa ice cream yang bisa dia ambil sepuas-puasnya.
Dari serangkaian dining pleasure di atas, ada beberapa catatan penting yang perlu kita perhatikan saat mengambil dan menikmati berbagai penganan yang ditawarkan oleh Hachi Grill. Diantaranya adalah:
- Konsumen bisa menikmati semua sajian sesuai dengan pesanan yaitu Yakiniku + Shabu Shabu, Yakiniku saja, atau Shabu Shabu saja;
- Semua minuman dan makanan hanya bisa dinikmati di tempat dan wajib dihabiskan. Jika ada yang tersisa (tidak dimakan tapi sudah diambil), konsumen akan dikenakan denda senilai Rp50.000,00/gram;
- Anak-anak dengan tinggi melebihi 140cm akan dianggap sebagai tamu dewasa;
- Tamu senior adalah mereka yang berumur di atas 60 tahun. Tentu saja dengan menunjukkan identitas diri;
- Waktu makan adalah selama 105 menit;
- Biaya tambahan akan dikenakan sebesar Rp50.000,00/orang untuk setiap 30 menit waktu ekstra;
- Harga yang tertera di dalam menu belum termasuk 10% pajak dn 5% service charge (biaya pelayanan)
Ulasan Tentang Kuliner : Sarapan Nikmat dengan Bubur Ayam dan Soto Pemalang Mbak Wulan di Jababeka Cikarang
Ulasan Tentang Kuliner : Pindang 77. Pilihan Sajian Masakan Sumatera di Kota Bengkulu
Good Food, Good Ambience and Warm Hearted People
Saya setuju dengan slogan yang diusung oleh Hachi Grill ini. Good Food, Good Ambience and Warm Hearted People.
Dengan harga yang ditawarkan, kualitas premium dari setiap hidangan dan pelayanan yang cepat dan ramah, Hachi Grill sudah meninggalkan kesan berwisata kuliner yang tak terlupakan bagi saya, suami, dan si bungsu. Bahkan dalam perjalanan kembali ke Kollektiv Hotel yang berjarak sekitar 100m dari restoran, kami tak henti melantunkan pujian atas semua level premium yang barusan kami rasakan. Dari sekian penjelajahan kuliner all you can eat di Jakarta dan Bandung, kami memastikan bahwa Hachi Grill adalah yang terbaik yang pernah kami hampiri. Si bungsu bahkan menagih Ayahnya agar mengajaknya dine-in di salah satu cabang Hachi Grill yang ada di Puri Indah Mall. Salah satu mall besar dan ternama di Jakarta Barat, dan yang lokasinya tak jauh dari kost si bungsu. Tentu saja dengan mengajak si sulung yang penasaran mendengarkan cerita dan ulasan langsung saya yang sarat dengan pujian. Apalagi si sulung, sama seperti ibunya, sangat menyukai daging Wagyu yang tak terbantahkan lezatnya.
Selain di Puri Indah Mall, dari info yang saya telusuri belakangan, Hachi Grill juga memiliki outlet di Synthesis Tower – Jakarta Selatan, The Breeze – BSD City, dan Jl. Sutera Niaga – Alam Sutera. Saya berharap Hachi Grill buka di seputaran Bekasi. Wah, jika ini terwujud, bisa dipastikan kami akan bikin kartu anggota supaya bisa menikmati semua kenyamanan dan jelajah rasa yang jempolan dari Hachi Grill, dengan harga khusus kapanpun kami inginkan.
Teman-teman yang ingin mengenal lebih jauh tentang Hachi Grill, bisa berselancar di akun IG @thehachigrill ya. Akun medsos sangat aktif memberikan informasi dan literasi tentang all you can eat treatment and dining arrangement.
Usai membasuh tubuh dan menikmati waktu dengan minuman hangat sebelum tidur dan melegakan lambung yang kekenyangan, saya menyempatkan diri membaca tulisan teman-teman blogger yang berada di komunitas yang sama. Salah satu tulisan menarik yang saya baca adalah karya dari Fiona (nama yang persis sama dengan si bungsu). Lifestyle blogger ini juga menuliskan tentang pengalaman menginap di hotel seperti yang juga saya lakukan. Saya kemudian menelusur blog tersebut hingga akhirnya rasa kantuk menyerang dan tertidur pulas.
aku juga suka makan disini, side dish nya lengkap bangettt :D
Betul banget. Kita harus ngambil setiap sajian sedikit2 biar bisa ngerasin semua.
Kalau waktunya dibatasi gitu, biar bisa mencicipi semua menu yg ada dalam paket pilihan harus nyicip-nyicip dulu ya.
Soalnya sajian di Hachi Grill Sutami Bandung benar-benar menggiurkan mata.
Pilihanmya nikmat-nikmat nih Bu.
Bisa bolak-balik untuk datang sih ya, karena rekomen buat dikunjungi.
Apalagi daku suka banget nih sama kewajiban “Harus Dihabiskan” dengan begitu kan bisa kira-kira ngambilnya di piring ya
Saya juga setuju banget dengan konsep HARUS DIHABISKAN. Mendidik kita untuk menghargai apa yang terhidang di depan kita dan sudah kita ambil sebelumnya. Sebuah bentuk tanggung jawab yang harus kita tanam meski tidak sedang makan di Hachi Grill.
kayanya saya harus lebih sering jalan ke PVJ Bandung, hehehe
karena sebagai urang Bandung, saya baru tau tentang Hachi Grill ini
padahal kawasan ini dulu gue banget, anak sulung saya lahir di klinik Ibu dan Anak Sukajadi (dekat PVJ), saya punya kenalan yang dianggap “ibu” di jalan Sukajadi, dan biasa wara wiri ke jalan Sutami untuk ngurusin komunitas/
Saatnya jalan dengan nengok kiri kanan ya Mbak? :D
Nah nah nah. Mungkin sempat terlewat dari perhatian itu Mbak. Harusnya sih gampang dikenali karena bangunannya cukup besar.
Wah, banyak juga ya pilihannya. Ada beberapa palet juga. Bisa nih kalo liburan ke Bandung nyobain all you can eat di sini.
dengan adanya pilihannya malah bikin mau makan semuanya ya kak haha.
cuss ah pankapan ke Bandung mampir ke sana
Saya sama temen-temen hampir aja ke sini, tapi khawatir waktu makannya cuma 60′. Ternyata 105′ ya cukuplah kalau AYCE yah…
Wah…harus baca dulu nih reviewnya, sebaiknya ambil paket yang mana. Kayaknya mau yg Yakiniku saja deh…
Sip…cus ah janjian sama temen, supaya waktunya samaan datengnya…
Makasih reviewnya…
105 menit tuh udah pas banget menurut saya sih. Gak mungkin kita bisa sekuat itu makan AYCE lebih dari waktu itu. Saya 60 menit aja dah teler hahahaha.
Hachi Grill Satami Bandung ini pindahan dari depan Pusdai bukan ya..
Hehhe, aku aga aga lupa inget karena cabang Hachi Grill mendadak tutup dan aku kira gak buka di tempat lain.
Beneran enyaa banget, ka Anniee.. Jadi bener yaa.. kudu dalam keadaan laper biar bisa menikmati makanan dengan nikmat.
Paling seneng anakku kalo boleh makan es krim bolak-balik.
Nuhun, kak Annie infonya.
Wah kurang tahu kalo itu Len. Yang pasti bangunan restonya cukup besar dengan neon-sign yang ditempelkan di fasad depan. Saya malah sempat nengok ke arah resto ini saat terjebak macet, mencapai Kollektiv Hotel yang hanya berjarak sekitar 150m. Resto yang highly recommended bagi penyuka hidangan all you can eat. Setaralah antara kualitas dan harga yang harus kita bayar.
Mantap banget akhir pekan ke sini pastinya dengan menu berbagai pilihan dan sesuai dengan budget bisa membawa keluarga makin happy makan di sini. Aiih coba deh deh
Kenapa ada batasan waktu, sebagai orang yang kalau lagi makan lelet jadi sedih deh…cukup nggak yaa waktu segitu untuk nyobain menu2 yang menggoda selera itu
Ice cream yang bisa dinikmati sepuasnya, nggak cuma si bungsu, saya pun pasti bakal suka mbak.
Jadi emang tampilan di medsos itu belum menjamin bahwa kenyataannya juga sama ya mbak. Tapi kalau ini berlau buat resto, kok ya gimana gitu ya. Resto bagus, tapi remang-remang dan sepi. Untungnya pas balik badan terus pandangan nemu Hachi Grill ya, dan nggak cuma menarik dalam pandangan, setelah di dekati, menunya juga menarik, pilihannya banyak dan rasanya juga enak
Iya Mbak Nanik. Di Sutami ini perkenalan pertama saya dengan Hachi Grill. Duh nyenengin banget paket AYCE nya. Semua sajian Yakiniku dan Shabu Shabu nya menyelerakan. Worth buying lah pokoknya. Gak rugi kita merogoh dompet sangat dalam. Pleasure setelah makannya juga terasa banget.
Wah harganya terjangkau sekali ya mbak.. aku kira makanan spt ini bisa sampai 700-1juta lho.. tapi ternyata sangat ramah di kantong… dengan harga muali dari 100-299 kita bisa menikmati aneka paket yang disediakan.
Bisa nih kapan-kapan aku datang ke hachi grill…
Untuk resto dengan konsep All You Can Eat (AYCE) harga 200an memang sudah pasaran Lel. Semua hampir sama di harga segitu. Tapi kualitas sajian Hachi Grill menurut saya, sejauh ini, adalah yang terbaik. Khususnya untuk materi2 yang dipanggang. Wuiihh sangat berlimpah ruah. Tinggal siapkan lambung karet supaya puas makan di sini hahaha.
denda 50 ribu per gram jika tak dihabiskan, ini membuat para pembeli nggak kalap mata ya mbak. Mengambil porsi pakai kira-kira, disesuaikan dengan kemampuan perut.
Sangat mendidik banget untuk menghargai makanan jika makan si Hachi Grill ini ya mba.
Ambil menu yang sekiranya pas di lidah dengan porsi yang dapat dihabiskan, jadi gak ada ceritanya makanan terbuang sia-sia.
Yup. betul banget. Mengajarkan kita untuk menghargai makanan
Saya ngga suka daging2an, Bu, tapi ambience nya pavoriiiiittt…
Kalo diajakin kesini mau bangeet meski ngga bisa makan.
Yang penting bisa ngerasain suasana restonya yang nyaman dan bikin betah itu….
Btw, kalo dipikir2 kita kan makan ya, bayar juga
kenapa banyak peraturan ya, hihiii
Selain daging2an juga ada opsi rebusan Ci. Itu juga dengan rasa kuah yang sangat beragam. Itu juga enak banget.
Baru beberapa hari lalu aku liat reels anak gym yang bodi gede gitu nyerbu resto dengan konsep gini buat menyuplai protein kata mereka hehe. Jadi pada gercep ambil tumpukan daging dan makan sepuasnya. Aku pribadi, kurang cocok dengan resto model gini yuk. Rasa kurang puas kalau makan cuma “dijatah” sekian ratus menit walaupun sebetulnya sih, waktu segitu pas aja ya. Toh kalau makan bakso di warung bakso juga paling banter 15 menit ya kan haha. Cuma emang buat ngedate dan ngobrol lama gak pas.
Tapi aku gak nolaklah kalau ada yang ngajakin hahaha. Terakhir diajakin kakak ipar, dan seneng aja. Itu resto sederhana padahal nggak sekeren Hachi Grill Sutami ini yang tempatnya nyaman banget dan pilihan makanannya juga buanyaaak bener.
Makan dengan konsep hidangan AYCE justru seru Yan. Apolagi kalo perut karet. Puas dari awal sampe akhir. Tapi harus pintar jago ritme makan supayo pacak tecubo galo. Kalo daya tampung perutnyo ciut, memang rasonyo rugi. Kapan maen ke Jakarta gek aku ajak ke sini ye.
menikmati aneka suki dan hidangan hangat lainnya emang pas banget ya di tengah cuaca Bandung yang mulai sering hujan ini. Apalagi makannya rame2 bareng keluarga n dalam keadaan perut lapar. Nice eview kak Annie, thx for share
cahaya remang-remang emang jadi musuh photographer ya mbak
khususnya pemotret makanan, sampai ada adagium ”Shoot Your Lunch, Enjoy Your Dinner”
jadi jangan salahin kalo pengunjung batal ke resto remang-remang dan lebih memilih Hachi Grill ^^
Hachi Grill nyaman banget tempatnya, ya mbak. Lihat foto Mbak Annie tempatnya cozy abis, pengunjungnya juga pada happy dan semangat masak di meja.
Perlu ditandai nih, siapa tahu bisa mlipir sampai di Bandung.
“Harga tak pernah bohong” dan “ada harga ada kualitas” bener-bener berlaku ya di Hachi Grill ini.
Couldn’t agree more Mbak Retno. Tepat sekali.
Wajib perut lapar, kalau ke Hachi Grill ini ya, biar lebih puas menikmati semua sajian disini. Apalagi tempatnya juga nyaman banget untuk ngumpul bareng keluarga
Kudu diniatkan ngosoin perut dulu ya Mbak hahahaha. Biar gentong lambungnya terbuka lebar
wow pernah mkn disini , pilihan makanannya byk bgt dan tempatnya juga nyaman.. pengen bgt balik lg kesitu
Saya juga ketagihan Mbak Shinta. Dari ini yang pertama, mungkin dah tiga kali saya makan di sini lagi tapi di lokasi yang berbeda. Sejauh ini, menurut saya, AYCE terbaik dipegang oleh Hachi Grill.
Waktu makan 105 meni itu lumayan lama juga ya Bu, kalau Saya kyknya udah ngantuk duluan,..btw potongan daging nya besar dan lebar ya ukurannya puas banget ini
Lama banget itu Yu. Sudah bisa sambil ngobrol-ngobrol lama terus bolak-balik ngambil. Tapi tetap aja ya, sekuat apapun lambung kita, pasti ada keterbatasan. Dan itu gak bisa dipaksakan. Saya dan keluarga biasanya maksimum 60menit. Itu juga dah teler luar binasa hahahaha.
Ikut ngebayangin gimana rasanya lapar setelah terjebak macet yang cukup menyita waktu. Btw paket-paketnya lumayan terjangkau ya, Kak, karena sudah lengkap Mulai dari appetizer, menu utama, hingga dessertnya.
Iya Mas Sugi. Yang lambung lebar, gampang melar, dan kuat, makan di Hachi Grill itu bagaikan surga memamahbiak hahaha. Apalag waktu makannya cukup lama kan.
Benar-benar terpuaskan ya mbak annie. Setelah menikmati santapan di hachi grill. Jujur, saya masih ada beberapa nama makanan yang baru tahu dan asing malahan. Mungkin karena tidak hobi eksplore makanan dan main ke resto ternama. So, ditunggu novelnya ya mbak. Siapa tahu jadi pembaca setianya. pasti akan banyak wawasan baru bagiku.
AYCE tuh asik banget pas kita di tengah kelaparan yang heboh. Semua menu sepertinya bakal masuk ke dalam perut hahaha.
InshaAllah Mbak Windi. Masih dalam proses. Doakan bisa cepat rampung ya Mbak. Nanti saya kabari di grup kalo sudah siap untuk dipesan. Makasih supportnya Mbak Windi
Tempatnya instagramable ya jadi bisa foto-foto mba, sayangnya baru baca tulisan ini padahal november kemarin sempat main ke bandung dan kebingungan mau coba makan dimana karena emang gak begitu familiar sama bandung.
Iya. Vibes dan atmospherenya keren dan nyaman banget. Betah berlama-lama di sini.
ngiler banget loh menu makanan di atas, pastinya enak-enak dan bisa makin happy abis makan di sini. Ngiler abis deh.
Kapan2 cobain Mbak Naqi. Pas berkunjung ke Jakarta pastinya.
udah lama gak makan di Hachi Grill, semenjak ada Fogo aku jadi lebih suka makan all you can eat di sana. Kebanyakan resto grill tuh selalu mengusung tema Jepang/Korea. Makanya ketika ada resto dengan konsep yang berbeda jadi lebih suka pergi ke sana.
Saya juga sudah nyoba Fogo. Asik juga di sana. Harganya lebih murah dan ekonomis.