Mengagumi Seni dan Keindahan Tembikar di Serayu Pottery & Terracota, Ubud, Bali

Mengagumi Seni dan Keindahan Tembikar di Serayu Pottery & Terracota, Ubud, Bali
3 years ago
Mengagumi Seni dan Keindahan Tembikar di Serayu Pottery & Terracota, Ubud, Bali
memulai kegiatan hari dengan berdoa
Mengagumi Seni dan Keindahan Tembikar di Serayu Pottery & Terracota, Ubud, Bali

Subuh baru beranjak ketika saya terbangun di sebuah tempat tidur kayu king size dan berkelambu. Badan masih menolak untuk bergerak karena sejatinya memang belum waktunya bangun jika menghitung selisih 1 jam antara WITA dan WIB.

Tapi suara kodok, burung dan binatang lain yang ada di hutan yang menempel ke villa tempat kami menginap terlalu merdu untuk dilewatkan. Apalagi matahari mulai beranjak dan sinarnya mengintip malu-malu lewat jendela dan pintu kaca kamar.

Saya duduk sekian menit sebelum akhirnya turun dari ranjang, membuka gorden dan vitrase jendela. Lantai kamar masih terasa dingin menggigit meskipun pendingin udara sudah saya matikan. Dan jadi tambah dingin terasa di badan karena saya tidak menggunakan alas kaki (baca: sandal rumah). Kebiasaan yang sudah puluhan tahun melekat dan seperti sudah jadi kewajiban serta pembiasaan. Dan si alas kaki itu lupa dibawa.

Saya tuh paling segen kalau kaki menyentuh lantai langsung. Maklum. Mamak yang satu ini gak bisa lihat telapak kaki kotor. Geli aja lihatnya. Apalagi saat berada di satu tempat yang bukan rumah sendiri. Hal lain yang bikin saya selalu menggunakan alas kaki adalah menghindar dari masuk angin. Dingin yang terbawa dari kaki menuju badan rasanya cepat nyetrom kalau gak pake sandal.

Tapi sudahlah.

Suara kecipak air di kolam renang depan kamar utama terlalu menggoda untuk ditolak. Apalagi untuk sekedar memikirkan soal alas kaki.

Jadi sebelum berangkat mengitari Ubud, jadwal kami hari ini, saya menyempatkan diri berenang dan menikmati floating breakfast, lalu mandi dan bersiap dijemput oleh mobil dan supir yang sudah kami pesan kemarin.

Mengagumi Seni dan Keindahan Tembikar di Serayu Pottery & Terracota, Ubud, Bali

Menemukan Serayu Pottery & Terracota Lewat Media Sosial

Mengagumi Seni dan Keindahan Tembikar di Serayu Pottery & Terracota, Ubud, Bali
a tons of enjoyment and amusement. saya, fiona, gita dan metty

Media sosial punya pengaruh kuat dalam menyebarkan informasi ya. Apalagi di jaman serba on-line yang merajai hampir semua sisi kehidupan beberapa tahun belakangan ini.

Jauh sebelum akhirnya benar-benar menginjakkan kaki kembali di Bali di minggu terakhir Desember 2021, saya sudah berulangkali mengumpulkan informasi tentang tempat-tempat baru, yang lagi hits dan happening lewat social media. Khususnya via Instagram (IG).

Meskipun tidak banyak artikel atau ulasan tentang pariwisata Bali karena sedang terpuruk akibat pandemi, beberapa teman pejalan dan travel blogger, sudah melakukan kunjungan ke Bali. Dari postingan merekalah saya menyaksikan sepinya Bali dari sentuhan wisatawan. Tapi ada juga yang justru malah menikmati indahnya pulau ini karena terlihat lebih tenang, cerah dan bersih karena jauh dari keriuhan publik.

Selain banyak pantai yang terlihat jauh lebih damai dan begitu landai, ada beberapa tempat sarat seni yang juga terlihat tak terjebak dalam keramaian.

Salah satunya adalah Serayu Pottery & Terracota (Serayu) yang menjadi satu dengan Cameng’s Studio yang berlokasi di Ubud.

Foto seorang travel blogger yang terlihat cantik, berpose ala candid di bawah tumpukan atau gantungan keramik warna-warni langsung bikin saya tertegun. Indah tak terkira. Estetika yang tercipta dari foto tersebut sungguh meninggalkan kesan istimewa di hati. Begitupun tumpukan guci dalam berbagai warna yang tersusun rapi di samping kanan dan kiri lorong kecil yang turut menyempurnakan setiap pottery yang digantung di atasnya.

Tak heran jika jumlah like untuk foto itupun bejibun. Ribuan. Pantaslah. Termasuk puluhan komentar pujian dan kekaguman yang dilontarkan oleh banyak publik. Saya lamat memperhatikan dan membaca caption dari foto tersebut dan menemukan akun @serayupot tercantum disana.

Dari link hidup yang tercantum itulah akhirnya saya bebas berselancar menemukan banyak jejak tentang Serayu. Termasuk diantaranya ke sebuah official website www.serayupot.com yang menjadi rumah utama tentang image, movement dan excellent pictures dari perajin tembikar ini.

Tak salah jika akhirnya saya sangat mengagumi seni dan keindahan tembikar khas Serayu meski baru lewat foto dan ulasan-ulasan singkat dari mereka yang sudah pernah kesana.

baca juga : lezatnya nasi campur bali ala warung wardani

Menikmati Keindahan Beragam Tembikar Cantik di Serayu

Mengagumi Seni dan Keindahan Tembikar di Serayu Pottery & Terracota, Ubud, Bali
tumpukkan pottery yang sengaja digantung di sepanjang lorong outlet serayu

Waktu ngelencer akhirnya tiba.

Bli Wayan, driver kami hari itu, sudah siap dengan seragam dan mobil Avanza milik Alam Dania Cottage, tempat kami menginap selama 3 hari 2 malam di Ubud. Sebelum berangkat, sesaat setelah duduk di dalam mobil, beliau mendiskusikan kepada saya tentang beberapa tujuan yang akan kami kunjungi hari itu. Saya menyebutkan nama berbagai tempat sebelum akhirnya Bli Wayan memutuskan untuk meletakkan Serayu sebagai tujuan pertama.

Pertimbangan utamanya adalah Serayu letaknya dekat (terdekat) dengan tempat kami menginap dan akan terlewati sebelum kami mencapai tempat ke-2. Benar-benar memudahkan rute dan tentu saja demi efisiensi waktu. Saya langsung setuju. Apalagi mengingat bahwa udara sedang lumayan adem. Cuaca yang pas untuk menikmati sajian karya seni yang sudah dinanti-nanti.

15 menit kemudian kami pun tiba di Serayu.

Tumpukan tembikar warna-warni terlihat indah dari jauh. Bli Wayan memarkirkan mobil di depan sebuah warung yang letaknya berseberangan dengan Serayu. Sementara Serayu sendiri posisinya mepet pinggir jalan, di sebuah kelokan kecil dengan jalan sedikit menanjak. Serayu pun tidak memiliki lahan parkir sendiri.

Plang nama Serayu tertulis di sebuah papan besi yang terlihat sudah mulai aus karena mulai berkarat disana-sini.

“Aaahh this is the place,” gumam saya dalam hati.

Sebelum menyusuri dan memotret sebebasnya di teras/lorong yang penuh dengan tembikar dan menjadi spot foto andalan tempat ini, saya bersegera menyapa Bli Cameng, pemilik Serayu, yang sedang asik melukis sebuah pot/guci kecil di salah satu sudut outlet.

Kudulah ya menyapa tuan rumah terlebihdahulu. Setidaknya sebagai bentuk sopan santun orang bertamu.

Dihadapan beliau terletak banyak kuas, cat dan guci serta produk tembikar lainnya dalam berbagai bentuk dan ukuran. Beliau langsung berdiri dan ramah menyambut kedatangan kami. Wajahnya cerah dengan senyum yang menenangkan dan menghangatkan.

Beliaupun mempersilahkan kami untuk berfoto sepuasnya di sebuah lorong cantik yang penuh tembikar tadi. Bahkan sempat mengusulkan atau mengarahkan sudut pengambilan gambar agar hasil foto terlihat lebih maksimal.

Saya suka banget dengar masukan dari beliau. Dan langsung teringat akan foto-foto cantik yang terpampang di website Serayu. Ada foto produk dan lingkungan yang ada di Serayu. Ada juga foto-foto pelatihan atau workshop dengan berbagai tamu. Untuk seorang yang sedang semangat belajar photography seperti saya, rangkaian foto keren-keren tersebut bisa jadi ilham tersendiri.

Melihat saya semangat motret-motret, Bli Cameng meminta saya untuk duduk di singsananya kemudian berspose seakan sedang melukis salah satu tembikar. Saya dong langsung semangat.

Selesai mentertawakan foto diri sendiri, Bli Cameng mengajak kami ke sisi lain dari studio Serayu. Persis disamping tempat saya tadi berfoto, ada bangunan lain yang terhubung dengan sebuah tangga yang lumayan curam.

Tangga ini juga jadi spot foto yang estetik karena kehadiran banyak guci tembikar dengan beragam warna dan pola lukis yang sungguh keren jika difoto. Semua tersusun rapi mengikuti setiap anak tangga yang ada. Di beberapa sudut terlihat tanaman dan lumut yang mendukung suasana alami yang tercipta di Serayu.

Bli Cameng juga sempat menyebutkan bahwa persis di atas kami berfoto tadi, ada sebuah ruangan yang cukup besar, yang biasanya digunakan untuk pelatihan. Tempat yang kemudian diberi nama Cameng’s Studio. Workshopnya juga bervariasi. Mulai dari membuat tembikar, mewarnai tembikar yang sudah jadi, hingga ada kelas paket belajar dari 0 sampai tingkat trampil. Rinciannya bisa dilihat di website mereka.

Biaya per orangnya menurut saya reasonable. Selain dapat ilmu dan pengetahuan seninya kita juga bisa membawa pulang hasil dari pelajaran yang sudah kita dapatkan. Apalagi semua kebutuhan peralatan disediakan oleh pihak Serayu. Kita loh tinggal bawa badan dan semangat belajar aja.

Serayu bahkan pernah menjadi tuan rumah diselenggarakannya pelatihan-pelatihan ketrampilan membuat dan menghias tembikar yang diadakan oleh perusahaan dan berbagai komunitas baik dari dalam maupun dari luar negeri. Jadi kepopulerannya sudah tidak diragukan ya.

Oia, sebagai apresiasi dan penghargaan kita atas tersedianya lokasi foto yang ciamik ini, teman-teman jangan lupa ya berdonasi. Serayu menyiapkan sebuah kaleng kecil untuk kita memberikan sedikit atau seikhlasnya dana untuk perawatan dan kebersihan lokasi.

Mengagumi Seni dan Keindahan Tembikar di Serayu Pottery & Terracota, Ubud, Bali
BLI CAMENG TER-CANDID LEWAT KAMERA SAYA. ORANG YANG RAMAH BANGET
Mengagumi Seni dan Keindahan Tembikar di Serayu Pottery & Terracota, Ubud, Bali
saya dan anak tangga yang keren itu. sedikit di atas saya, sebelah kiri foto, ada sebuah pintu yang membawa kita masuk ke studio serayu. studio dimana kita bisa mengikuti kelas membuat dan menghias tembikar

Ingin Balik Kembali

Mengagumi Seni dan Keindahan Tembikar di Serayu Pottery & Terracota, Ubud, Bali

Saat Bli Cameng menceritakan sekilas tentang berbagai pilihan workshop tadi, saya mendadak tertegun. Duh sayang banget ya. Sudah jauh-jauh ke Ubud, terbang melintas antar pulau di masa pandemi, tapi tidak menyempatkan diri mendapatkan ilmu baru. Padahal uraian tentang kelas-kelas yang ditawarkan tuh menarik banget. Bahkan sudah sempat saya baca berulang-ulang.

Seandainya saya traveling solo, saya pasti mau dan betah seharian di Serayu. Tujuannya bukan cuma sekedar mengagumi seni dan keindahan tembikar, tapi juga mencoba membuat, melukis dan mendapatkan skill khusus yang tidak bisa saya dapatkan saat berada di Jakarta. Apalagi kelas-kelas yang ditawarkan akan diajarkan dan dibimbing langsung oleh ahlinya. Duduk berjam-jam berlatih lalu menikmati bergelas-gelas kopi dan camilan, pastinya semakin bikin saya betah.

Apalagi disaat yang sama saya bisa bertemu orang baru, kenalan baru, sembari berdiskusi dan bertukar pikiran dengan Bli Cameng tentang perjalanan kehidupan seninya. Satu masa dan kesempatan yang mungkin hanya akan terjadi sekali seumur hidup.

Lagipun buat saya, si pembelajar yang selalu haus ilmu, mendalami satu lagi kecakapan di dunia seni, tentunya jadi pengisi waktu yang bernilai dan bermanfaat.

Pengen banget mencoba mengulen sendiri tanah liatnya, menggoyang piring putarnya dan membentuk si tanah liat menjadi sebuah wujud khayalan saya. Setelah itu ikut memperhatikan proses pembakaran, melukis/mengecat, hingga menyaksikan proses finishing touch dari produk yang saya reka sendiri.

Siapa tahu kan, dari mengikuti kelas membuat tembikar, saya jadi bisa menyediakan sendiri properti foto. Bahkan mungkin suatu saat membuat tembikar jadi satu kegiatan berkualitas dalam mengisi masa-masa pensiun yang selalu saya harapkan bisa berakhir di Bali.

Ada yang memiliki minat yang sama? Yok barengan berangkat ke Bali dan berguru pada Bli Cameng.

Mengagumi Seni dan Keindahan Tembikar di Serayu Pottery & Terracota, Ubud, Bali
saya dan spot foto yang keren itu
Mengagumi Seni dan Keindahan Tembikar di Serayu Pottery & Terracota, Ubud, Bali
pengennya suatu saat benar-benar belajar disini
Mengagumi Seni dan Keindahan Tembikar di Serayu Pottery & Terracota, Ubud, Bali
salah satu angle foto yang diarahkan oleh bli cameng
Mengagumi Seni dan Keindahan Tembikar di Serayu Pottery & Terracota, Ubud, Bali
jangan lupa berdonasi setelah foto-foto ya
Mengagumi Seni dan Keindahan Tembikar di Serayu Pottery & Terracota, Ubud, Bali
salah satu foto workshop yang saya dapatkan dari website www.serayupot.com
Mengagumi Seni dan Keindahan Tembikar di Serayu Pottery & Terracota, Ubud, Bali
kelas mewarnai tembikar. Kelihatan seru ya. foto ini juga saya ambil dari website www.serayupot.com
Mengagumi Seni dan Keindahan Tembikar di Serayu Pottery & Terracota, Ubud, Bali

24 Comments Leave a Reply

  1. Wow, keren, Kak. Suka sekali dengan foto yang serasa berada di dalam gua guci warna warni. Pasti terasa sekali nilai seni dan budayanya di Pottery Serayu ini. Seneng ya, Kak setelah sekian lama akhirnya kembali ke Bali, menikmati suasana dan destinasi yang jauh dari hiruk pikuk

    • Iya Mas. Bagai menemukan sumber keindahan seni di saat sedang berada di Ubud, Bali. Pengen kembali lagi kemari buat belajar membuat dan menghias tembikar

  2. Cantik-cantik banget Mba tembikarnya, kereenn.
    Seru banget tuh kelas mewarnai tembikarnya, cuman memang kalau traveling bersama yang lain, nggak enak kalau kita mau berlama-lama sendirian :D
    Dulu kakak teman saya jualan kayak gini juga di Bali, sayang kayaknya udah tutup, nggak diteruskan, padahal bagus-bagus sih.
    Btw sama nih, saya mudah masuk angin kalau nggak pake alas kaki, selain itu kaki saya juga mudah pecah-pecah kalau langsung injak lantai yang beda dari yang biasa saya injak :D

    • Keren banget lah Mbak Rey. Bersyukur bisa menemukan tempat ini dan menikmati keindahan tembikar selama tinggal di Ubud.

      Nah itu juga Mbak Rey. Dengan menggunakan alas kaki, kesehatan kulit kaki kita juga terjaga. Terasa banget manfaatnya.

  3. Ya ampun kak Annie beruntung banget ya bisa bertemu Bli Cameng sekaligus mewarnai.Koleksi tembikarnya gile benarrr…keren abis.Aku nih di Depok cuma berdecak kagum.Kapan ya bisa ikutan kesana? aku bisa nih berlama-lama disana memandang koleksi Bli Cameng sekalian juga ikut berfoto ria

    • Lebih asik lagi kalau kita bisa belajar membuat dan menghias tembikarnya ya Kak Dennise. Belajar langsung dari pakarnya.

    • Nah boljug Mbak Maria. Cuma senangnya kalo di Ubud ini adalah surroundingnya. Feel liburan dan wisatanya tuh epik deh

  4. Cantiiiiknya, berpose di antara tumbukan tembikan bernilai seni yang indah sekali. Tos, kalau ke Serayu Pottery Terracota bisa jadi saya juga ikutan kelasnya kalau ada…pengin sekalian belajar dong wong udah sampai di sana. Bali memang selalu istimewa!

  5. Kalau urusan religi, craft dan seni, orang Bali memang nomor satu.
    Rajin banget tiap pagi mebanten di rumah-rumah. Kemudian crafting bisa dilihat karyanya di pasar-pasar seni dan oleh-oleh. Apalagi Ubud yang memang gudangnya seni dan budaya. Keren banget tembikar-tembikar di serayu ni.

    • Alhamdulillah. Iya Mbak Dian. Selama disini tuh rasanya senang banget bisa menikmati indahnya tembikar. Bahkan sempat diskusi dengan senimannya meski dalam waktu yang lumayan terbatas.

  6. Ya ampun keren banget Bu Annie udah jalan2 aja ke Ubud Bali..next kapan mau ke Bali lagi bu ?? Saya melok ya wkwkw keren kalo bisa ikut kelas di Serayu ya bisa bikin tembikar cantik2 gitu

    • Iya. Pengen berlama-lama. Sambil belajar bisa diskusi dengan seniman tembikarnya. Pasti banyak hal yang bisa dibagi untuk nantinya ditulis

  7. Imajinasiku langsung melayang begitu melihat warna-warni tembikar!

    Pagi itu, wajah mungil Ni Luh Ayu mengintip dari balik tembikar. Ia tekun menyusun tembikar dan pot terakota, lalu menaruh canang sari, sesajen kecil persembahan untuk Sang Hyang Widhi Wasa di depan kedai mungilnya.

    David, seorang pemuda blasteran yang sedang melakukan perjalanan sendirian, melintas di tepi kedai. Ia tertarik mengabadikan keindahan tersebut dengan kamera ponsel.

    Si gadis tersentak. Matanya mendelik. Tak marah, namun terusik.

  8. Pot potnya bagus banget. Apalagi itu kita bisa mewarnai sendiri. Bisaan ya menaruhnya hingga bisa diposisikan kita bagai ada di lorong dunia pot, hehehe…
    Borong paling bagus Bu… Buat dibagikan ke kita hihi…

  9. Cantik-cantik banget tembikarnya, ditata sedemikian rupa, sebagian bergelantungan gitu. Beneran ini spot foto yang keren banget.

    Bisa ikut workshopnya juga di situ ya. Asyik nih kalau bisa ngajak anak-anak ke sini, biar mereka bisa belajar membuat karya dengan dibimbing langsung oleh ahlinya

  10. pasti seneng banget kalo ke tempat ini bisa lburan sambil healing liat pernak pernik artistik. tapi kak, aku salfok sama foto-fotonya bagus banget pake kamera apa?

  11. Mba Annie kuterpesona sama tembikar-tembikar di serayu pottery terracota Ubud Bali nya ih, tjakep semua, noted banget pengen ke situ kalau ke Bali

  12. Pengen borong rasanya, soalnya bagus2. buat happy hehe
    Tar kl ke Bali, moga bisa mampir liat tembikar-tembikar di serayu pottery terracota Ubud Bali.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

About Me

Annie Nugraha adalah ibu dua orang anak yang saat ini tinggal di Cikarang, Kabupaten Bekasi. Hobinya membaca, nonton berbagai genre film dan drama serta mengulik beragam dunia kreativitas. Selain mendalami dunia tulis menulis, Annie Nugraha juga adalah seorang pengajar, crafterwire jewelry designer dan pembelajar aktif di dunia photography.


Annie Nugraha dapat dihubungi via email annie.nugraha@gmail.com, atau  WA +62-811-108-582. Profilnya juga bisa dilihat di IG : @annie_nugraha, @annie_nugraha_handmade_jewelry
(untuk menampilkan karya-karya perhiasan handmade milik Annie) dan @pondok_antologi (untuk jejak langkah di dunia publishing dan literasi)

Blog ini adalah sebuah legacy. Warisan bagi siapa pun yang sempat mengenalnya. Sebuah kenangan tak bernilai jika di satu masa hanya tulisan-tulisan inilah yang menjadi bukti bahwa dia pernah hadir dan ada di dunia.