Merajut Asa Lewat Buku “Meniti Waktu Merangkai Mimpi”

Photo of author

By Annie Nugraha

Merajut Asa Lewat Buku "Meniti Waktu Merangkai Mimpi"

Setiap dari kita pasti punya mimpi dan harapan. Tentang besok, minggu depan, bulan berikutnya, bahkan bertahun-tahun mendatang. Rangkaian asa yang ingin kita capai dalam bentuk apa pun dan bersama siapa pun juga.

Konsisten di genre non-fiksi, tema ini kemudian menjadi tantangan bagi para penulis yang berada di naungan Pondok Antologi Penulis Indonesia (PAPI). Semua saling memungut pendapat dalam menata diksi, meramu kalimat, menyempurnakan ide, serta menyamakan pemahaman agar tulisan yang dilahirkan tidak terjebak pada angan-angan fiksi.

Whatsapp group komunitas PAPI (Pondok Antologi Penulis Indonesia) rame lagi. Kali ini sebagian besar anggota terlibat dalam pembicaraan hangat dan seru. Topiknya adalah buku antologi ke-7 PAPI dan akan menjadi buku antologi ke-2 yang diterbitkan bersama Annie Nugraha Mediatama.

Beberapa hari sebelumnya, kami sempat berembuk hingga akhirnya menerbitkan voting line di WAG komunitas untuk menentukan premis tulisan untuk buku antologi ke-7 ini. Beberapa dari anggota komunitas mengajukan ide-ide bernas hingga akhirnya sepakat menerima usulan Ari Dian Aryono untuk mengangkat topik “kita dan 5 tahun mendatang” dan berakhir dalam sebuah kesepakatan lainnya tentang judul buku yaitu Meniti Waktu Merangkai Mimpi.

Diskusi ternyata tidak berhenti hanya di penentuan tema/premis tapi berlanjut dengan obrolan bagaimana agar tema ini tetap konsisten di ranah non-fiksi. Genre yang sejauh ini sudah menjadi DNA PAPI dan tetap akan seperti itu. Jadi meskipun buku ini membicarakan tentang masa depan yang menggantung di dalam asa dan harapan dalam 5 tahun mendatang, uraian dan rangkaian diksi yang dihadirkan tetap akan berada di koridor non-fiksi, bukan khayalan dan atau angan-angan yang hiperbola.

Sanggupkah para kontributor mewujudkan apa yang telah disepakati bersama?

Baca Juga : Buku Solo ke-2 Annie Nugraha “Sepuluh Perempuan Bercerita”

Merajut Asa Lewat Buku "Meniti Waktu Merangkai Mimpi"

Merajut Asa Lewat Berbagai Kisah

Seperti biasa dalam setiap program penerbitan buku antologi, para kontributor mendapatkan waktu selama 3 (tiga) bulan untuk menyelesaikan naskah. Dalam masa atau periode kreatif ini saya terus mengingatkan para kontributor untuk selalu berada di jalur non-fiksi, tidak terjebak dalam narasi berlebihan, dan mengandalkan serta mempercayakan kemampuan mereka yang tentu saja sudah memiliki pengalaman pribadi dalam menulis.

Berikut adalah para penulis dan hasil karya mereka di dalam buku Meniti Waktu Merangkai Mimpi :

Ika Patte | Merawat Mimpi Menjadi Terang

Penulis yang sudah melahirkan 3 (tiga) buku solo dan telah bersama PAPI di beberapa buku antologi, kali ini menghadirkan harapan dan impiannya tentang OAK TREE. Lembaga pengajaran bahasa Inggris untuk anak-anak yang dia dirikan di 2005 dan sudah beroperasi selama belasan tahun lamanya. Ika menghadirkan impian untuk tetap konsisten dalam mengajar, merawat pertumbuhan Oak Tree dan tetap produktif dalam menulis. Menghasilkan banyak buku berkualitas baik buku solo maupun banyak buku antologi dengan berbagai komunitas menulis termasuk bersama PAPI.

Ari Dian Aryono | Dreams, Hope, and Reality

Salah satu rencana yang begitu terprogram. untuk masa depan dapat kita baca di tulisan Ari ini. Selain menghadirkan Tiga Pilar (kesehatan, finansial, dan kebahagiaan) sebagai kumpulan dari impian dan juga sebagai acuan melanjutkan langkah, Ari juga dengan sangat rinci menampilkan 8 strategi yang akan mengiringinya untuk mencapai impian masa pensiunnya bersama suami. Apa aja itu? Semua terulas dengan begitu mumpuni di buku ini.

Wiwi Yuningsih | Meniti Jalan Pulang

Mendengar/membaca kata “pulang” imajinasi kita langsung bergerak ke segala arah. Pulang kemana? Ke rumah orang tua, rumah pensiun, atau ke rumah-Nya? Hati saya begitu tersentuh saat Wiwi mengurai apa yang sedang dan akan dia siapkan untuk menyambut masa tua. Keimanan dan ibadah yang lebih baik dengan rasa mendalam yang begitu dekat kepada-Nya. Bukankah ini sejatinya jalan hidup yang kita semua inginkan?

Maya Surono | Lonceng Kematian

Setiap diksi yang Maya hadirkan di buku ini sungguh membuat hati saya bergetar. Merinding dan menghabiskan waktu hampir 4 jam untuk menyunting sekaligus memahami apa yang ingin Maya sampaikan kepada para pembaca. Termasuk makna dari Lonceng Kematian yang dia jadikan judul tulisan. Perjalanan dan pengalaman iman yang dialami secara pribadi, mengingatkan kita bahwa sesungguhnya rumah terakhir kita adalah surga-Nya.

Baira Rahayu | Pertemuan Antara Waktu dan Aku

Waktu terus berjalan sementara kita pun harus bergerak dan ikhtiar menjalani hidup. Kita sejatinya tak luput dari gejolak kehidupan, sedih dan bahagia, yang semua harus dihadapi dengan keikhlasan dan kekuatan hati. Sakit yang menimpa kita bisa jadi adalah sebuah peringatan agar kita senantiasa mengingat-Nya dan berkenan mengevaluasi diri. Inilah yang diangkat oleh Baira agar kita siap menghadapi dunia dan menikmati masa depan dengan kelapangan jiwa.

Ire Rosana | Life Begins at 40

Berbicara dengan masa saat memasuki usia 40, kita seakan membuka sebuah tahap kehidupan baru. Ire, seperti halnya saya, memiliki harapan untuk dapat mengorganisir sebuah cafe library atau perpustakaan kecil, Belalang Buku Buku, sebagai wadah segala hal yang berhubungan dengan dunia literasi yang ingin terus dijadikan bagian dari irama kehidupan seorang Ire Rosana. Termasuk selalu setia bertahan di dunia kepenulisan.

Raihana Mahmud | Menjejak Masa Menggapai Asa

Tetap produktif di dunia craft adalah angan-angan sederhana yang ingin Irai wujudkan di masa mendatang. Kami nyatanya memiliki kecintaan yang sama di dunia kerajinan tangan meski dalam bentuk atau produk akhir yang berbeda. Craft ternyata sudah mendarah daging dan mengisi setiap detik kehidupan dengan kebahagiaan, kesenangan, bahkan memperluas jejaring karena bertemu dengan banyak orang dengan minat yang sama. Di sinilah rumah yang nyaman itu menjadi salah satu tujuan yang ingin Irai wujudkan.

Dudi Iskandar | Mimpiku untuk Photo Coffee Roastery

Menanggalkan kamera yang sempat menjadi nafas finansial keluarga akibat Covid-19 bertahun-tahun, Kang Dudi akhirnya berubah haluan menjadi seorang barista. Dunia baru yang awalnya dia pelajar secara otodidak, dan menggali ilmu dari beberapa orang yang sudah terlebih dahulu mengambangkan bisnis di “dunia hitam.” Julukan yang diberikan kepada produk kopi. Membangun jenama Photo Coffee Roastery, Kang Dudi hingga kini, terus konsisten menggali kapabilitas dalam mengolah si hitam agar bisa memenuhi kebutuhan dan selera konsumen.

de Laras | Menyemai Harapan Menuai Impian

D. Larawasti H. dengan nama pena de Laras adalah seorang penulis senior sarat pengalaman yang sudah melahirkan ratusan karya literasi. Kesetiaan Mbak Adjeng, panggilan saya untuk beliau, mengajarkan kepada saya bahwa meski sibuk dengan pekerjaan sehari-hari sebagai seorang ASN, musti ada waktu yang bisa kita luangkan untuk menulis. Menjelang masa purna tugas, Mbak Adjeng ternyata telah mempersiapkan diri untuk tetap aktif berkegiatan di masa pensiun ini. Seperti menjadi motivator dan memiliki bisnis di dunia kuliner.

Merajut Asa Lewat Buku "Meniti Waktu Merangkai Mimpi"

Ifah Arthur | Welcome 4.0

Berada di usia 40 adalah masa yang sesungguhnya adalah life turning point. Di usia inilah seseorang diberikan waktu untuk merancang dan menyambut “sisi kehidupan lainnya” agar kita siap menyambut masa di mana kehidupan spiritual dan kebahagiaan pribadi yang hakiki. Impian memiliki rumah yang hommy dan nyaman, membuat Ipeh bersiap menuju masa di mana usia akan mengantarkannya ke kehidupan yang lebih

Meyrist Situngkir | Peta Mimpiku Lima Tahun Kedepan

Hidup dan memiliki pengalaman sebagai profesional, membuat Meyrist merasakan banyak manfaat dalam mempersiapkan diri menyambut kehidupan beberapa tahun mendatang. Semua unsur bisa dipersiapkan matang dalam sebuah rangkaian rencana yang matang dan memberikan pelajaran hidup yang tidak sedikit. Menata kembali hidup satu demi satu hingga sebuah kemapanan bisa terwujud selangkah demi selangkah.

E3Trip | Meniti Senja

Siendy (E3Trip) mengajak para pembaca untuk menjelajah rasa dan kebahagiaannya karena sudah memiliki sebuah hunian untuk masa pensiun di salah satu kota kecil di Jawa Tengah. Rumah dengan konsep bertumbuh dan memberikan kedamaian bagi dirinya. Tempat di mana nantinya Siendy bisa menghabiskan waktu dengan menjadikan dirinya tetap bermanfaat bagi banyak orang, khususnya para tentangga.

Soraya Yusuf | Merajut Takdir dengan Kekuatan Doa

Buku Meniti Waktu Merangkai Mimpi menjadi buku pertama Soraya Yusuf bersama PAPI. Penulis asal Aceh ini menceritakan tentang cinta tanpa syarat untuk ketiga anaknya yang dia besarkan, tentu saja, dengan kelimpahan kasih sayang tiada putus. Salah satu yang tentunya bisa dilakukan selain memberikan modal pendidikan formal, Soraya membersamai mereka dengan doa yang terus dipanjatkan kepada Yang Maha Kuasa.

Siska Meilanti | Hijrah Hati

Menjadi tamu di rumah-Nya adalah impian jutaan umat muslim di seluruh dunia. Termasuk Siska dan keluarga. Segala persiapan telah dimantabkan. Tak hanya mengumpulkan sen semi sen sebagai modal/setoran haji tapi juga persiapan mental dan memantaskan diri sebagai tamu Allah Subhannahu Wata’ala.

Annie Nugraha | Aku dan Annie Nugraha Mediatama

Bagi saya menghadirkan niat kuat untuk membesarkan Annie Nugraha Mediatama adalah sebuah kebahagiaan tersendiri. Setelah dari 2007 memasuki masa purna tugas yang diikuti dengan menjadi blogger 10 tahun kemudian (di 2017), akhirnya saya memutuskan untuk bergabung dengan berbagai komunitas penulis untuk menggali serta mengasah kemampuan diri. Dari titik inilah kemudian saya menerbitkan beberapa buku antologi, hingga akhirnya memberanikan diri untuk mandiri, berdiri di atas kaki sendiri. Maka pada 10 Januari 2025 lahirlah publishing company dengan mengusung nama Annie Nugraha Mediatama. Jenama ini tak hanya menjadi rumah bagi Pondok Antologi Penulis Indonesia (PAPI) tapi juga menerima kerja sama dengan para penulis di luar sana yang ingin melahirkan buku indie. Di sinilah mimpi saya berlanjut dengan harapan bahwa dalam 5 tahun kedepan Annie Nugraha Mediatama semakin berkembang, konsisten menjadi bagian penting dari dunia literasi tanah air, dan mumpuni untuk menjadi wadah bagi para penulis Indonesia dalam berkarya.

Baca Juga : Antologi ke-6 PAPI “dan Selalu Terindah”

Merajut Asa Lewat Buku "Meniti Waktu Merangkai Mimpi"

Baca Juga : Antologi ke-5 PAPI “Pergilah yang Jauh Nanti Ceritakan di Sini”

Rahasia Semesta

Sejatinya apa yang akan terjadi di masa mendatang adalah hak prerogatif Sang Maha Kuasa. Dia sang pemilik nyawa semua yang ada di bumi dan Dia jugalah yang menentukan apa yang melekat dalam hidup dan setiap tarikan nafas kita. Sementara kita adalah pion yang diminta untuk berjalan sesuai dengan rencana-Nya. Kita mampu bergerak karena Dia yang menentukan apa yang akan terjadi mengikuti takdir yang sudah ditetapkan. Sebuah kepastian hidup dan mati dihembuskan ke atas nyawa kita saat masih berada di dalam kandungan ibu kandung tercinta.

Tapi sebagai pion kita tidaklah sama dengan seukir kayu setinggi 4cm yang berada di atas papan catur hitam putih. Kita adalah pion bernyawa yang diwarisi kemampuan untuk berpikir, memiliki rencana, dan memantaskan diri agar Sang Pencipta senantiasa merahmati kita dengan kemuliaan.

Warisan itulah yang membimbing kita untuk memiliki mimpi, rencana, pengharapan, atau apapun itu namanya. Semua ini adalah ikhtiar untuk mengubah nasib dan menggapai kehidupan yang lebih baik.

Inilah yang tertuang dalam setiap tulisan yang dihadirkan oleh para kontributor yang bergabung dalam buku Meniti Waktu Merangkai Mimpi ini. Buku antologi ke-7 yang begitu menyentuh dengan gaya bercerita dan point of view yang berbeda-beda.

Ingin menjadi bagian dari 15 cerita inspiratif dari para kontributor di sini? Yuk, silahkan hubungi saya di 0811-108-582. Buku ini tersedia di harga 100k/eks tidak termasuk ongkir dari Cikarang.

Merajut Asa Lewat Buku "Meniti Waktu Merangkai Mimpi"

Baca Juga : Antologi ke-4 PAPI “Budaya Nusantara dalam Cerita”

Judul Buku : Meniti Waktu Merangkai Mimpi | Penulis : Annie Nugraha, Ika Patte, Ari Dian Aryono, Wiwi Yuningsih, Maya Surono, Baira Rahayu, Ire Rosana, Raihana Mahmud, Dudi Iskandar, de Laras, Ifah Arthur, Meyrist Situngkir, E3TRIP, Soraya Yusuf, dan Siska Meilanti | ISBN # 978-634-04-0017-5 | Penerbit : Annie Nugraha Mediatama | Tahun Terbit : 2025

Merajut Asa Lewat Buku "Meniti Waktu Merangkai Mimpi"

IG @annie_nugraha | Email : annie.nugraha@gmail.com

21 thoughts on “Merajut Asa Lewat Buku “Meniti Waktu Merangkai Mimpi””

  1. Covernya bagus banget, ijo terang, langsung bikin kepo isinya apa nih…
    Menuliskan “harapan 5 tahun ke depan” tuh out of the box sih menurutku, terutama bagi orang-orang yang menjelang atau sudah purnabakti.
    Seiring berjalannya waktu, kita tuh seringnya yawda gitu aja, dijalanin aja.
    Sukses ya Mbak dengan Annie Nugraha Mediatama

    Reply
    • Terima kasih banyak Mbak Hani. Banyak banget impian yang terpatri yang ada di benak para kontributor. Semoga apa pun itu akan diijabah oleh-Nya.

  2. Meniti Waktu Merangkai Mimpi….dari judulnya tidaklah mudah bagi penulis untuk tetap konsisten di koridor non-fiksi saat menuangkan harapan 5 tahun ke depan.
    Membaca ringkasannya saya salut dengan apa-apa saja yang diharapkan termasuk usaha mewujudkannya.
    Sukses buat semua, semoga harapannya jadi nyata

    Reply
    • Aamiin Yaa Rabbalalaamiin. Terima kasih sudah melambungkan doa bagi harapan dan mimpi semua kontributor yang ada di buku ini.

  3. Selamat Mbak Annie, selamat juga untuk teman-teman yang bergabung dalam penulisan buku ini
    Saya mongga-manggu mau ikutan nulis karena memang sedang mengalami dilema berat

    Baca rangkuman isi buku, saya jadi tahu penyebab tekanan yang saya alami sekaligus solusinya
    Terimakasih Mbak Annie, luv u

    Reply
    • Semoga terselesaikan dengan baik ya Mbak. Mudah-mudahan suatu saat tidak hanya menjadi “silent reader” di WAG PAPI. Ayok berkarya bersama dan menjejak legacy di dunia literasi.

  4. Masa depan memang sebuah misteri Ilahi. Kita hanya pion yang bisa merencanakan dan berusaha untuk mewujudkannya. Terlepas akan ada halangan atau hal yang lebih baik dari yang kita rencanakan untuk ke depannya nanti.

    Semoga sukses dengan buku antologinya ya Kak. Juga masing-masing rencana yang ada dalam buku tersebut

    Reply
    • Aamiin Yaa Rabbalalaamiin. Semoga semua harapan dan impian terkabul dan dikabulkan oleh-Nya.

  5. Covernya full dominasi hijau yang sering kali melambangkan pertumbuhan dan awal yang baru serta gambar jam sebaga representasi tema dari buku tersebut. Narasi dari penulis-penulis di buku Antaloginya juga menyematkan pesan inspirasi di tiap kisah yang di jabarkan dalam meniti waktu merangkai mimpi

    Reply
    • Betul banget. Hijau juga melambangkan hati yang tenang dan damai. Semoga menjadi inspirasi dan penyemangat bagi setiap kontributor yang sudah berbagi mimpinya di buku ini.

  6. Barakallahu Bu Annie untuk antologi yang ciamik ini. Udah yang ke-6 ya rupanya. Mantap terus melahirkan ide cerita yang menarik, apalagi mantap dengan jenama ANM yang bisa menjadi wadah siapa saja untuk berkarya dalam bidang literasi

    Reply
    • Alhamdulillah ini sudah antologi ke-7 di usia PAPI yang menginjak tahun ke-3. Semoga kedepannya akan makin produktif, menginspirasi, dan membawa manfaat bagi orang banyak.

  7. Warna sampul bukunya bikin adem di mata dan hati, Mbak. Sesuai tema yang diusung angan-ngan yang erat hubungan Dnegan rentang waktu bersamaan Dnegan mimpi harapan dan ada.

    Kalau saya berangan-angan punya bangunan 3 lantai. Lantai 1 tempat makan Pawon Bambang, lantai 2 toko buku. Lantai 3 kelas menulis cerita anak Kurcaci Pos hehhe.

    15 tulisan semua menarik ini, diceritakan dengan gaya bercerita masing-masing. Ada hal yang diambil dari setiap cerita. Selamat atas terbitnya buku Antologi ke 7 PAPi Mbak Annie

    Reply
    • Iya Mas. Tepat banget. Begitu juga alasan saya memilih warna hijau apel sebagai warna cover buku. Selain berhubungan dengan isi yang diwakilkan oleh sebuah jam weker, hijau juga melambangkan keteduhan dan kedamaian. Semoga dengan menghadirkan warna ini, semua harapan bisa menjadi penyejuk hati semua kontributor yang terlibat di dalamnya.

      Aamiin Yaa Rabbalalaamiin. Turut mendoakan semoga apa yang diharapkan Mas Bambang akan terwujudkan di masa yang akan datang.

  8. inspiratif banget tulisan semua kontributor ya?

    bikin pembaca merenung tentang apa yang telah dilakukan, dan apa yang ingin dicapai di masa depan

    sehingga hidup gak sekadar hidup, tapi bermanfaat minimal bagi dirinya sendiri

    Reply
    • Iya. Sebuah tulisan yang benar-benar mengingatkan kita untuk selalu peduli akan hari akhir dan mengisi waktu-waktu yang ada dengan kegiatan yang berilmu dan bermanfaat. Selalu ingat untuk beribadah dan memuliakan-Nya.

  9. Sungguh inspiratif tema yang dipilih…”Kita dan 5 tahun mendatangโ€ . Pas benar saat dikemas dalam judul buku “Meniti Waktu Merangkai Mimpi”

    Setiap kontributor membagikan mimpinya yang bisa jadi inspirasi dan motivasi bagi pembaca.

    Btw, warna dan desain sampulnya eye-catching…cakeeep!

    Sukses buat PAPI dan Annie Nugraha Mediatama!

    Reply
    • Aamiin Yaa Rabbalalaamiin. Makasih untuk supportnya Mbak Dian. Doa-doa baik yang sama juga untuk Mbak Dian.

Leave a Comment