
Semua bermula dari banyak catatan tentang pengalaman terindah khususnya dari usia masih belia. Kisah yang begitu menancap di hati, sangat berkesan, dan sulit untuk dilupakan hingga saat ini. Berangkat dari serangkaian pemahaman ini, 15 orang penulis bersepakat untuk melahirkan buku antologi ke-6 PAPI yang berjudul “dan Selalu Terindah”
Pemilik Hati
Ide bisa datang darimana saja dan oleh apa serta siapa saja. Rampung menggarap antologi ke-5 “Pergilah yang Jauh Nanti Ceritakan di Sini” di akhir 2024 yang sarat dengan cerita perjalanan dalam dan luar negeri, para anggota komunitas Pondok Antologi Penulis Indonesia (PAPI) mencapai kata sepakat untuk menggarap tentang memori indah yang pernah terjadi sewaktu usia masih belia sebagai premis dari antologi ke-6.
Memori indah ini bisa terjadi disaat kecil, remaja, bahkan hingga dewasa. Sebuah ide bernas setelah dalam 3 tahun terakhir melahirkan 5 buku antologi dengan sebagian besar menggarap tentang perjalanan (tempat dan wisata kuliner) dan membahas budaya nusantara yang tentu saja dihadirkan lewat banyak rangkaian gaya narasi dan diksi yang terurai indah.
Ternyata premis tentang memori ini mendapatkan antusiasme yang sangat kuat. Hanya dalam sekian jam, 15 penulis dari berbagai profesi, menetapkan komitmennya sebagai kontributor dari antologi ke-6 tersebut. Buku keroyokan yang akhirnya diberi judul “dan Selalu Terindah”
Saya mendapatkan ide judul buku ini dari sebuah lagu yang dibawakan oleh band Armada (kelompok musikus asal Palembang) yang berjudul Pemilik Hati. Untaian nada yang dinyanyikan oleh Tsandi Rizal Adi Pradana. Lewat lagu inilah, saya kemudian menemukan rangkaian 3 kata – dan selalu terindah – sebagai bagian dari rangkaian lirik yang sarat makna di dalam lagu tersebut.
Kapan nyantolnya? Kebetulan lagu Pemilik Hati ini ada di drive rekaman ratusan lagu-lagu di mobil saya. Saat tidak menjadi supir dan duduk di depan, saya – entah karena alasan apa – mengulak-ngulik rangkaian lagu yang sudah terekam tersebut. Setelah berkali-kali scroll up and down, jari kemudian berhenti pada lagu ini. Saat tiba di bagian “….kau terindah, dan selalu terindah…” imajinasi saya mendadak berlarian serta berlompatan lalu teringat pada proyek buku antologi ke-6 PAPI.
Begitulah. Ide bisa datang dari arah yang tidak kita duga.
Tentang Buku PAPI : Pergilah yang Jauh Nanti Ceritakan di Sini. Antologi ke-5 Pondok Antologi Penulis Indonesia
Kenalan dengan Para Kontributor
Sebagian besar kontributor untuk buku “dan Selalu Terindah” ini adalah mereka yang langganan menjadi penulis untuk buku-buku yang diterbitkan PAPI. Mereka adalah de Laras (Diadjeng Laraswati), Teguh Sudarisman, Raihana Mahmud, Maya Surono, Indah Wibowo, Moony Tan (Davetha), O’ik Moehadie, Ika Patte, Wiwi Yuningsih, Lina Martina, Heni Hikmayani Fauzia, dan Ari Dian Aryono. Kali ini kedatangan 2 penulis baru yaitu Ifah Arthur (seorang dosen komunikasi) dan Siska Meilanti (seorang rekan penulis dan voice dubber). Ditambah dengan saya total kontributor adalah 15 orang.
Jika teman-teman mengikuti perjalanan PAPI, pasti tahu persis bahwa ke-15 orang yang keroyokan di antologi ke-6 ini berasal dari berbagai profesi. Dunia literasilah yang akhirnya menyatukan kami. Khususnya lewat komunitas PAPI yang akan terus mendorong setiap anggota agar lebih produktif dari masa ke masa, dari waktu ke waktu, dari buku ke buku.

Tentang Buku PAPI : Mencinta Budaya Lewat Buku Budaya Nusantara Dalam Cerita
Menjelajah Isi Buku

Saat naskah satu persatu mulai terkumpul, saya menemukan sedemikian banyak ide berloncatan dari ingatan para penulis. Meski tetap tegak di atas premis masa lalu, ragam ide dan alur cerita sungguh sangat beragam. Bahkan saat mencoba menyelami setiap diksi yang dihadirkan, saya tetiba ikut merasakan apa yang coba dihadirkan oleh para penulis untuk para pembaca.
Ada yang mengulik tentang permainan di masa kecil, kenangan tentang seorang pengasuh yang sudah bersama dalam puluhan tahun, tentang persahabatan, profil anggota keluarga yang begitu “istimewa” di hati, cinta di masa lalu, tentang kampung halaman, kenangan akan bapak dan memori indah saat bertemu jodoh, peliharaan kesayangan, lingkungan masa kecil dan kenakalannya, serta tentu saja peristiwa penting dalam hidup yang terus membekas, nemplok pada ingatan hingga kini.
Saya sendiri menyumbang 3 buah artikel yang berjudul “Serunya Hidup Berpindah” kisah tentang bagaimana setiap 2 tahun, selama belasan tahun, ibu (almh) harus ringkes-ringkes karena ayah (alm) dimutasi ke berbagai kota. Saya juga menulis tentang kisah lucu dan seru saat dinobatkan sebagai “Si Pemilik Suara Bombastis” Julukan yang diberikan oleh banyak orang karena memiliki volume suara bak toa tanpa aliran listrik. Untuk artikel yang ke-3, saya kembali ke memori saat kami sekeluarga pindah ke Medan dari Jakarta dan mengalami kejadian yang tak terduga saat menelusur rumah dinas ayah di kota ini. Artikel ini saya beri judul “Rumah Dinas Ayah di Medan”
Secara keseluruhan buku antologi “dan Selalu Terindah” ini menghadirkan 22 artikel yang terurai dalam sekitar 320-an halaman, ada serangkaian nostalgia, memori, dan reminisensi, yang berada di ranah non-fiksi yang bisa menjadi album ingatan masa lalu. Bacaan yang bisa menjadi legacy bagi para penulis pun risalah hati bagi siapa pun yang membacanya.
Menjalankan fungsi sebagai editor dari Annie Nugraha Mediatama, publisher yang melahirkan buku ini, saya begitu antusias sembari mengosongkan diri agar bisa “menyerap” setiap tulisan dengan sepenuh hati. Lembar per lembar saya telusuri hingga akhirnya berani menyatakan bahwa konsistensi menulis dari setiap masa, setiap buku, membuat kualitas menulis para kontributor semakin membaik. Ada rangkaian proses selama 3 tahun belakangan, lewat 5 karya bersama, yang kemudian mengantarkan buku antologi PAPI memiliki “kekuatan” dalam presentasi di berbagai hal.
Gaya menulis setiap pribadi pun semakin terbentuk, semakin matang, mulai dari prolog hingga paragraf penutup yang menguatkan serangkaian isi cerita.
Saya mendadak terbenam dalam keharuan. Benar kata pepatah. Practise Makes Perfect. Suatu keahlian atau bakat yang kita miliki jika terus diasah dan dilatih hasilnya akan lebih baik. Paham ini jugalah yang mendorong saya untuk mengajak semua anggota PAPI untuk lebih produktif mulai 2025. Target menerbitkan buku yang tadinya 2 buah selama setahun, ditingkatkan menjadi 3 buah dengan rentang waktu yang sama.
Bisa? Harus bisa. Terkadang kita tuh harus didesak, dipaksa, bahkan didorong atau diseret, agar bisa dan mau untuk bergerak maju, berubah ke arah lebih baik.
Satu lagi hal berbeda dari antologi “dan Selalu Terindah” ini adalah tentang tampilan visual buku ini sendiri. Saya menghadirkan konsep dan nuansa hitam putih mulai dari front cover dan isi buku termasuk diantaranya adalah ilustrasi. Kecuali back cover yang tetap saya berikan sedikit sentuhan warna.
Meski berbeda konsep, saya bisa yakinkan para pembeli dan pembaca buku ini akan tetap bisa “menikmati” buku antologi “dan Selalu Terindah” dengan imajinasi sarat memori mengiringi tema yang diangkat oleh buku ini. Ilustrasinya sederhana saja karena sesungguhnya bagian ini adalah pelengkap yang menjadi jeda antara setiap ide cerita.
Saat artikel ini meluncur, “dan Selalu Terindah” sedang dalam proses PO hingga 1 Maret 2025. Buku ini ditawarkan dengan harga Rp90.000,00/eks belum termasuk ongkir. Jika teman-teman memesan selama masa ini, ada beberapa hadiah/merchandise unik yang akan saya berikan sebagai buah tangan.

Tentang Pondok Antologi Penulis Indonesia : Sederet Cerita dari Perayaan Ulang Tahun ke-3 Pondok Antologi Penulis Indonesia (PAPI)
Karya Perdana Annie Nugraha Mediatama
Saat buku ini sedang dalam proses produksi, PAPI sedang merayakan ulang tahun ke-3 pada 11 Januari 2025 di perpustakaan Kemendikdasmen (Kementrian Pendidikan Dasar dan Menengah) yang berlokasi di Jl. Jend. Sudirman, Jakarta. Perayaan dengan konsep kebersamaan ini dihadiri oleh para anggota komunitas dan beberapa undangan dengan sajian sederhana aja.
Selain membangun silaturahim antar anggota, saya mengundang Arul (Dr. Rulli Nasrullah, M.Ikom) seorang sahabat blogger yang juga adalah dosen komunikasi, untuk memberikan pencerahan dan ilmu tentang Digital Marketing for Writerpreneurship. Dengan harapan bahwa lewat pertemuan perdana ini teman-teman anggota PAPI bisa mengisi diri dengan pengetahuan tentang konsep pemasaran lewat digital yang semakin menguasai dan merajai ranah penjualan. Penyampaian Ruli yang lugas dan ceria menjadikan sesi pelatihan selama 1.5jam ini tak pun terasa cukup. Khususnya untuk ranah praktik agar teori yang sudah disampaikan bisa langsung diwujudkan dalam tindakan langsung.
Selain dua materi di atas, pada kesempatan yang sama saya mengumumkan kehadiran Annie Nugraha Mediatama. Publishing company milik saya yang akan menjadi “pendamping khusus” setiap buku yang dilahirkan oleh PAPI. Dan serangkaian impian ini dimulai dengan lahirnya buku “dan Selalu Terindah”. Judul buku yang begitu pas saat ingin mengenang masa di mana Annie Nugraha Mediatama memulai langkah-langkah besarnya dikemudian hari.
Last but not least, tak pernah ada kata dan rasa yang cukup untuk mewakili TERIMA KASIH atas apa yang sudah digapai oleh PAPI sejauh ini. Buku “dan Selalu Terindah,” antologi ke-6, tercatat sebagai langkah awal penuh arti yang dilakukan oleh PAPI bersama saudara kandungnya, Annie Nugraha Mediatama.
Semoga kedua institusi ini dilimpahi banyak kemudahan dan kekuatan dari Yang Maha Penentu. Setiap jejak menjadi makin berarti dan menebar jutaan manfaat baik bagi diri sendiri maupun publik secara menyeluruh khususnya bagi mereka yang dengan setia mendampingi dan membeli serta membaca setiap buku yang dilahirkan PAPI.



Luar biasa! Semoga PAPI semakin kompak dan Annie Nugraha Mediatama bersinar terang sejak langkah pertamanya ini. Congrats, Mbak Annie dan teman-teman. Terus semangat berkarya.
Aamiin Yaa Rabbalalaamiin. Semoga kedepannya karya-karya PAPI bisa semakin baik dan menjadi manfaat bagi orang banyak. Terima kasih sudah menjadi bagian dari jejak perjalanan ini ya Ka.
Bravo!! Selamat dan sukses. Teriring doa semoga buku-buku produksi Annie Nugraha Mediatama semakin banyak diminati para pembacanya.
Aamiin Yaa Rabbalalaamiin, Makasih karena terus mendukung dan tak henti menjadi bagian dari tumbuh kembangnya PAPI dan ANM. Sehat-sehat terus yo Yuk dan setia membersamai aku.
Keren banget PAPI, yuk! salut aku tahu-tahu udah antologi ke-6 aja. Sangat produktif dan kreatif. Tema yang dipilih pun menarik dan rasanya belum ada (atau akunya aja yang gak tahu ya) diangkat di buku lain. Selamat buat Yuk Annie yang tanpa lelah memprakarsai dan menyediakan wadah untuk teman-teman berkarya.
Aamiin Yaa Rabbalalaamiin. Seneng dan bahagia rasonyo bahwa mimpi-mimpi yang baru lewat bisa dan akhirnya bisa terwujudkan. Keseriusan PAPI dan ANM di dunia literasi mudah-mudahan membawa manfaat bagi orang banyak dan banyak hal.
Keren ya PAPI. Sudah buku antologi ke-6 dong. Mana sekarang sudah ada gandengan saudara kandungnya Annie Nugraha Mediatama pula. Kayak lebih simple jalur penerbitan karyanya kelak.
Sukses selalu ya PAPI dan Annie Nugraha Mediatama
Aamiin Yaa Rabbalalaamiin. Terima kasih untuk doa baiknya Mbak Yuni.
MasyaAllaah… selamat untuk terbitnya buku ke-6 PAPI.
Smoga terbit edisi demi edisi tanpa henti.
Smoga bisa menambah jiwa literasi Indonesia
Smoga PAPI melahirkan penulis2 kreatif lainnya
Aaaah smoga-smoga lainnya yang baik2.
Bangga bisa ada dalam bagian komunitas ini.
Barakallaah juga untuk Annie Nugraha Mediatama
MashaAllah. Ditunggu partisipasinya lagi di buku-bukunya PAPI ya Ci. Semoga semakin kedepan PAPI lebih bisa membawa manfaat bagi semua anggota, publik luas dan dunia literasi tanah air.
IKuutt senaang, ka Anniiee.. atas kelahiran bayi PAPI yang ke-6.
Semoga senantiasa menjadi lentera di antara kegelapan dan menjadi penyemangat untuk menuangkan ide yang menjadi sebuah karya legacy yang akan dikenang dan juga dibanggakan.
Semua penulis dalam nauangan PAPI sangat kreatif dan produktif!
Suka banget sama sampulnya yang simple dan mudah terbaca.
Semoga buku antologi ini juga bisa menjadi manfaat bagi orang banyak. Terima kasih sudah drop komen yang begitu menyemangati Lendy.
Alhamdulillah ya semoga lancar terus ya produktivitas PAPI… Juga Annie Nugraha Mediatama makin moncer dalam perjalanan melahirkan buku buku berkualitas lainnya
Kenangan indah memang paling tidak bisa dilupain. Tapi lebih indah jika bisa berbagi kenangan tersebut dengan orang lain
Aamiin Yaa Rabbalalaamiin, Makasih banyak untuk doa-doa baiknya Teh Okti. Semoga Allah Subhannahu Wata’ala berkenan mengabulkan.
Betul banget. Karena itu premis ini diangkat dalam sebuah buku. Selain menjadi legacy bagi para penulis juga bisa menebarkan informasi bermanfaat bagi setiap pembacanya.
Selamat, Mbak Annie atas lahirnya buku antologi PAPI yang ke 6.
Ide itu memang sudah ada di sekitar kita, termasuk ide selalu terindah. Apalagi setiap orang pasti mengalami sesuatu yang indah dan menariknya setiap orang menulis dengan gaya dan sudut pandang yang berbeda-beda
Well written Mas Bambang. Indeed, memori indah dalam hidup tuh cakep banget untuk diangkat sebagai topik buku.
MasyaAllah selamat mbak Annie atas terbitnya buku ke 6 antologi Papi. Kereen banget, semoga sukses selalu
Aamiin Yaa Rabbalalaamiin. Semoga bisa terus memberikan manfaat bagi orang banyak dan dunia literasi di tanah air.
Wow baca review singkatnya saja sudah bikin ngebet pengen tahu cerita lengkapnya. Sukses terus ya, mbak. Mbak tuk inspiratif banget.
Yuk order 1 buku Mas Adi biar bisa baca semua kisah dengan lengkap dan bersumbangsih pada berkembangnya PAPI dan Annie Nugraha Mediatama.
Keren PAPI yang selalu produktif dan konsisten menelurkan karya apik. Apalagi udah yang kelima ya? Waah, salut dengan dedikasinya Bu Annie ini. Semoga terus menebar kebermanfaatan dalam bidang literasi. Tapi, jangan sampai telat makan ya Bu, jaga kesehatan selalu
Antologi “dan Selalu Terindah” ini adalah yang ke-6. Dan penerbitannya sekarang melewati “pintu baru”, saudara kandungnya, ANNIE NUGRAHA Mediatama.
Aamiin Yaa Rabbalalaamiin. Terima kasih atas doa baiknya ya Fen.
wah gak kerasa PAPI sudah 3 tahun, udah batita
yang membanggakan gak hanya menerbitkan buku antologi, namun berkembang dengan adanya Annie Nugraha Mediatama sehingga lebih fokus dan bermanfaat untuk masyarakat luas
Aaaaaaakkk aku jadi penasaran ketemu kak Anne. Dari nama dan wajahnya kesannya kalem tapi ternyata toa pecah ya hahahaha. Hidup nomaden itu seru, selama single. Kalau udah berkeluarga, rempongnya nggak ada lawan 😂
Bicara soal cerita dengan pengasuh, saya jadi ingat video di Youtube yang saya tonton beberapa minggu lalu. Ada cowok Singapore yang nyamperin mantan pengasuhnya di Jawa Timur. Saya sukses mewek nontonnya.
Keren bukunya, mbak. Sukses!
Hahahaha yok kapan-kapan kita ketemuan. Ngobrol panjang kali lebar tentang kepenulisan. Kalau mau bikin buku bisa lewat publishing company saya Gi. Annie Nugraha Mediatama.
wow, congrats yaa mba untuk bukunya, jadi penasaran pengen baca isinya deh, dan keren mantap mba, punya bisnis publishing juga, sukses terus yaa mba
Aamiin Yaa Rabbalalaamiin. Makasih untuk doa baiknya ya.