
Rangkaian jadwal hari ke-2 kunjungan saya di Batam tampaknya sudah disusun begitu apik oleh Bams. Seorang teman blogger yang sangat fasih tentang kota madani, tempat dia tinggal ini. Sesuai dengan masa kunjungan saya menemani suami yang sedang bertugas di Batam, Bams sepakat menemani tiga hari jadwal eksplorasi saya.
Setelah makan siang yang super duper enak di Warung Sunda Bu Joko di daerah Sungai Jodoh, Batu Ampar, Bams mengajak saya untuk berkelana ke daerah Sekupang. Saya lalu mengunjungi Taman Rusa Sekupang. Eco edu park yang dikelola oleh BP Batam dan menghadirkan pengalaman unik untuk kita berinteraksi dengan banyak hewan yang dipelihara di sana. Termasuk diantaranya tempat bermain anak-anak serta rangkaian spot foto yang sangat apik untuk hadir di media sosial kita.
Baca Juga : Rumah Makan Sunda Bu Joko Batam. Bikin Saya Kangen Masakan Rumah
Baca Juga : Taman Rusa Sekupang. Eco Edu Park Ramah Anak di Batam
Setelah sehari sebelumnya gagal menikmati sunset di salah satu pantai karena cuaca yang kurang mendukung, Bams kemudian mengajak saya menyusur jalan turun naik, bebukitan kecil, Tanjung Pinggir Sekupang untuk sampai di sebuah resort. Menurut ceritanya resort ini adalah salah satu resort yang cukup ternama di Batam. Selain menyajikan suasana syahdu di masa matahari turun ke peraduannya, di tempat ini juga ada patung Dewi Kwan Im, dewi yang melambangkan ke-welasasih-an dan penyayang di dalam agama Budha.
Saya langsung terjebak dalam rasa penasaran sepanjang perjalanan.

tampak patung dewi kwan im berwarna putih yang menjulang tinggi
Patung Dewi Kwan Im yang Welasasih dan Penyayang
Sejenak setelah turun dari mobil, saya langsung terpesona kecantikan KTM Resort, Sekupang, Batam ini.
Tepat di belakang saya berdiri patung Dewi Kwan Im setinggi 22,374 meter, berat sekitar 112 ton, berwarna putih bersih terbuat dari beton. Raut Dewi Kwan Im tampak menyungging senyum bersahaja dengan sebuah tanda di kening. Dari beberapa informasi yang saya dapatkan, tanda itu adalah sebuah batu giok yang langsung didatangkan dari Cina.
Patung yang diresmikan pada Maret 2004 ini diprakarsai oleh seorang investor dari Singapura yang bernama Koh Tiat Meng. Lalu beliau sekaligus mendirikan beberapa tempat menginap dengan bangunan dominan kayu berikut beberapa fasilitas yang membuat tempat ini sangat layak untuk dijadikan tempat istirahat dan berlibur serta berwisata religi.
Singkatan dari nama beliau itulah akhirnya menjadi KTM Resort.
Menyempurnakan kehadiran patung Dewi Kwan Im tadi, KTM Resort juga menyediakan kuil sebagai tempat sembahyang bagi kaum Tionghoa Budha. Dan menurut cerita Bams, saat sedang ada perayaan keagamaan umat Budha, terutama peringatan khusus untuk Dewi Kwan Im, resort ini selalu padat oleh pengunjung.
Jika menilik dari tingginya, patung Dewi Kwan Im di KTM Resort ini adalah patung kedua tertinggi di Indonesia. Pemegang record nya adalah patung yang berada di Vihara Avalokitesvara, kota Pematang Siantar, Sumatera Utara. Di Vihara ini patung Dewi Kwan Im dibangun setinggi 22,80 meter. Inipun, menurut info yang saya kulik, adalah patung Dewi Kwan Im terbesar dan tertinggi di Asia Tenggara.
Baca Juga : Menikmati Barelang dari Pirates Cafe & Bar Batam
Baca Juga : Menyaksikan Jejak Sejarah Batam di Museum Batam Raja Ali Haji

Beberapa Fasilitas yang Ada di KTM Resort, Sekupang, Batam
Angin bertiup sangat kencang saat kedatangan saya.
Berbalik arah dari pandangan patung Dewi Kwan Im tadi, di atas sebuah ketinggian, saya bisa melihat pohon kelapa bergoyang-goyang kencang karena hembusan angin. Tampak di hadapan saya sebuah tempat yang luas dengan resto semi terbuka di sisi kanan dan tempat nongkrong terbuka yang berada di atas laut. Di tempat ini terdapat banyak bean bags berwarna-warni dengan meja-meja kayu bundar yang tingginya disesuaikan dengan dudukan bean bags. Perhitungan konsep kenyamanan yang patut dipuji.
Seandainya angin tidak sekencang saat kedatangan tadi, saya pasti menyempatkan diri untuk duduk dan berfoto di tempat yang istagenic ini. Melihat lantai betonnya yang begitu luas, saya membayangkan pasti seru dan asik mengadakan pesta di Resto Layang ini.
Di sebelah kiri dari tempat dimana saya berdiri, terdapat lapangan rumput yang luas dan menampung banyak permainan anak-anak. Dan beberapa langkah setelahnya tersedia sebuah kolam renang yang cukup besar. Disediakan juga banyak dudukan kayu dengan payung tenda besar yang siap digunakan.
Jajaran cottage kayu berupa rumah single maupun double sebagian berada di bukit-bukit yang tak jauh dari patung tadi. Sementara beberapa lagi berada di pinggir pantai. Dibangun dengan dua lantai yang terlihat kokoh, cottage kecil yang disusun berjejer di bawah ini ini memiliki pantai sendiri dengan penahan ombak yang cukup kokoh di hadapannya. Pasir pantainya putih bersih dan sangat terurus. Jadi bisa saya bayangkan asiknya anak-anak bersama keluarga, bermain di pantai ini tanpa harus takut akan datangnya ombak besar.
Yang paling asik saya lihat adalah bahwa semua cottage, Deluxe Cottage, Seafront Cottage dan Family Villa, memiliki teras atau patio yang cukup luas untuk duduk-duduk. Apalagi setiap teras sengaja dibangun menghadap laut. So perfect.
Membaca dari official website nya, www.ktmresort.id, KTM Resort juga menyediakan fasilitas family atau office gathering. Mereka memiliki satu tempat atau lahan khusus yang dikelilingi hutan kecil yang bisa digunakan untuk kegiatan bonding ini. Selain itu ada juga fishing deck dan water sports seperti banana boat, ski air, kayak dan masih banyak lagi lainnya. Fasilitas-fasilitas ini bisa kita sewa atau nikmati tanpa harus menginap.


Menikmati Sunset yang Begitu Sempurna
Senja mulai beranjak. Saya dan Bams memutuskan untuk nongkrong di Ombak Bar yang berada persis di bibir pantai.
Kesan serba biru dan putih, terpampang apik di depan mata. Deretan sofa dan dudukan kayu tinggi berjejer dengan apiknya. Saya memutuskan untuk duduk di sisi terujung, mendekat ke sebuah dermaga kecil, agar bisa merekam proses turunnya matahari yang berada di sisi kiri KTM Resort.
Semesta sepertinya sangat baik kepada saya. Bahkan begitu menggenggam indera penglihatan saya.
Setelah beberapa waktu angin berhembus begitu kencangnya dan langit tampak menghitam dengan awam yang gelap, mendadak semua berubah saat saya duduk di salah satu kursi dan meja tinggi tersebut. Saya yang tadinya ragu dan merasa akan kembali gagal merekam sunset, nyatanya dimanjakan dengan proses berwarna jingga itu dengan sangat sempurna.
MashaAllah. Dari sekian banyak pengalaman menanti senja, apa yang saya alami di Ombak Bar KTM Resort inilah yang paling sempurna.
Beruntungnya lagi, sembari menanti sunset yang turun perlahan ini, saya bisa melihat banyak gedung-gedung tinggi yang dimiliki oleh negara tetangga, Singapura. Kemegahan Marina Bay Sands tampak bagaikan silhouette yang terlukiskan sangat sempurna. Singapore seperti just a few minutes away. Reachable.
Kondisi ini cukup beralasan karena KTM Resort berada hanya 3km dari Sekupang International Ferry Terminal. Dan untuk menggapai Singapore dari terminal ini, kita hanya butuh waktu 45 menit saja.
Menikmati senja terbaik dalam hidup ini, saya memesan seloyang besar (8 slices) cheese pizza dengan pure orange juice untuk saya dan pure avocado juice untuk Bams. Kami mengobrol dan diskusi tentang banyak hal. Terutama tentang dunia literasi yang kami berdua geluti. Harga makanan dan minumannya cukup bersahabat di kantong. Reasonable enough dengan kualitas rasa yang saya rasakan. Dengan tiga sajian yang super duper enak ini, saya hanya mengeluarkan dana tak lebih dari Rp 200.000,-. Setidaknya, karena saya bukan tamu cottage, minimum order senilai Rp 150.000,- per kunjungan telah mencukupi.
Baca Juga : Dua Malam Pindah Tidur ke Planet Holiday Hotel & Residence Batam

sajian umami yang kami pesan di ombak bar ktm resort

sebuah lampu temaram menyempurnakan sendunya senja di hari itu
KTM Resort Dalam Kacamata Pribadi Saya
KTM Resort sesungguhnya tidak begitu jauh dari pusat kota Batam. Kita hanya perlu sekitar 30-45 menit berkendara untuk sampai di resort yang cantik ini. Tapi meskipun begitu, KTM Resort lebih cocok untuk kita yang ingin memiliki waktu pribadi tanpa terikat dengan urusan pekerjaan/kantor atau mondar-mandir ke pusat kota. Karena memang tempatnya tersendiri dan tidak dilewati oleh kendaraan umum.
Saat memutuskan untuk menghabiskan waktu di KTM Resort, lepaskan diri dari keruwetan tugas-tugas kantor atau rutinitas. Just enjoy ourself, relax and do those nothing things. Bermalas-malasan atau bersengaja menghabiskan waktu benar-benar bersama keluarga. Quality times with valuable personals. Pun bisa menjadi tempat retret yang pas untuk mengevaluasi diri, menghalau kesedihan dan berpikir matang untuk mengambil keputusan penting.
Sebagai seorang penulis, saya membayangkan KTM Resort sebagai tempat yang proporsional untuk berkarya. Termasuk diantaranya kegiatan-kegiatan mandiri lainnya seperti mengerjakan craft dan membaca. Saya tidak keberatan tinggal di salah satu cottage nya yang kecil sendirian, yang di pinggir pantai itu. Saya bisa duduk tenang sembari mendengarkan ombak bergulung atau sunset yang setiap sore menampakkan diri.
Seteko besar kopi hitam dan sepiring kudapan pastilah mampu menemani waktu-waktu kesendirian tersebut. Ah, mendadak saya kepikiran untuk menginap sekitar 3 hari 2 malam sembari menyelesaikan dua novel saya yang masih dalam proses. Meski tidak lagi mengurusi bocah-bocah karena anak-anak saya sudah berada di usia dewasa, beberapa kewajiban rumah tangga tetap tidak bisa saya tinggalkan. Sekali-sekali mungkin memang butuh me time, berada jauh dari keluarga untuk sementara waktu, fokus menulis, agar impian menyelesaikan novel tersebut bisa segera terealisasi.
Ah. Semoga ada rezeki, ada umur, ada kesehatan untuk kembali menyaksikan kecantikan KTM Resort Batam.
Baca Juga : Hotel Santika Batam. Akomodasi Bintang Tiga Berkualitas di Kota Batam




berlantaikan pasir dengan banyak tempat duduk dan hidangan buffet untuk para tetamu

yang memungkinkan saya melihat singapore dari kejauhan

tampak pohon kelapa yang dahannya terayun keras karena angin yang berhembus kencang

