Taman Rusa Sekupang. Eco Edu Park Ramah Anak di Batam

Saya baru saja tuntas makan siang super enak di Rumah Makan Sunda Bu Joko yang berlokasi di Nagoya saat Bams memberitahukan bahwa dia berniat mengajak saya berkunjung ke Taman Rusa Sekupang, kemudian mengakhiri hari yang cerah dan panas itu dengan menikmati sunset di KTM Resort.

Wooaahh kedengarannya asik nih.

Selama dalam perjalanan, Bams banyak menceritakan beberapa hal tentang Taman Rusa Sekupang yang berfungsi sebagai Eco Edu Park ramah anak plus tentu saja keluarga. Apalagi setelah melewati beberapa kali renovasi, Taman Rusa Sekupang sekarang sangat menyenangkan untuk dikunjungi. Bahkan sudah menjadi salah satu destinasi wisata andalan Batam, yang indah dengan banyak spot foto yang cantik untuk ditampilkan di media sosial.

Dengan rentang target pengunjung yang sangat luas, Taman Rusa Sekupang, tentunya, dalam pemikiran saya, dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang memenuhi harapan dari segala umur. Anak-anak, bapak ibu, orang tua bahkan lansia serta tentu saja generasi milineal yang sangat peduli akan media sosial.

Yok kita buktikan. Baca sampai habis dan lihat foto-fotonya ya.

Baca Juga : Jangan Lupa Nongkrong Asik Di Sini Saat Berada di Batam

Sejarah Singkat Taman Rusa Sekupang

Taman ini berada di dalam kompleks luas milik Badan Pengusahaan (BP) Batam di Sekupang. Untuk mencapai area yang berbukit-bukit dan kaya dengan penghijauan ini kita bisa berkendara hanya sekitar 30 menit dari pusat kota. Selama dalam perjalanan, saya melihat proyek jalan raya yang diperlebar, rumah-rumah dengan luas tanah yang cukup besar, kemudian ada fasilitas sosial seperti rumah sakit dan fasilitas umum lain yang bisa dinikmati oleh masyarakat.

Awalnya tempat ini adalah sarana olah raga bagi karyawan BP Batam. Dibangun pada April 2000, fasilitas yang ada diperuntukkan sebagai pusat kebugaran istri karyawan otorita Batam. Lumayang lengkap untuk sebuah area olah raga. Ada sarana gymnasium, lahan badminton (bulu tangkis) dan jongging track dengan rute turun naik yang cukup menantang.

Persis berseberangan dengan Guest House, sarana tempat tinggal bagi para tamu BP Batam, pada 2008, Taman Rusa Sekupang mendatangkan rusa Tutul dari Bogor untuk meramaikan suasana taman. Kejadian inilah kemudian diperhitungkan sebagai event peresmian perdana Taman Rusa Sekupang. Hingga akhirnya direnovasi dengan berbagai fasilitas lain dan diresmikan kembali (peresmian kedua) pada 18 Maret 2002.

Baca Juga : Hotel Santika Batam. Akomodasi Bintang Tiga Berkualitas di Kota Batam

Taman Rusa Sekupang di Oktober 2020

Saya sedang mengagumi beberapa rumah yang besar dan asri di dua sisi jalan, ketika Bams membelokkan mobilnya ke arah kiri. Terlihat sebuah area parkir yang cukup luas dengan semen cor dan sebuah pintu masuk minimalis di bagian depan. Ada petugas tiket di sana. Setiap orang dewasa dikenakan biaya Rp 10.000,-/orang, anak-anak Rp 5.000,-/orang dengan biaya parkir mobil Rp 5.000,-/unit dan Rp 1.000,-/unit untuk motor. Murah banget pastinya.

Dari area parkir ini, patung bernuasa tembaga dengan dua rusa berwarna rose gold langsung terlihat dari kejauhan. Sculpturing nya sungguh mengesankan. Satu rusa dibuat tinggi besar, sementara yang satu lagi dikerjakan dengan ukuran yang lebih kecil. Keduanya terlihat gempal dan sehat. Di samping patung ini ada beberapa gedung yang cukup besar dan disediakan sebagai sarana olah raga.

Masuk dari pintu utama, saya langsung disambut dengan jalur jogging yang lebar dan nyaman. Pijakannya dibuat berwarna dengan pohon-pohon tinggi di sisi kanan dan kiri. Saya langsung bisa merasakan bagaimana pepohonan ini menyumbangkan sekian banyak oksigen saat publik berolah raga di pagi hari.

Di balik pagar tanaman ini, ada sebuah kolam ikan besar yang berdampingan dengan sebuah danau buatan berbentuk bulat yang dikelilingi oleh jogging track. Ada ribuan pohon yang sedang bertumbuh di sekelilingnya. Cocok untuk mereka yang tak ingin olah raga lari di rute yang naik turun.

Sekitar 200 meter kemudian, saya berjumpa dua bangunan kecil dengan mural bergambarkan fauna. Warna-warna shocking seperti kuning, hijau dan merah muncul di wall mural ini. Sangat menarik perhatian. Bahkan saking terangnya warna yang digunakan, bangunan ini langsung terlihat dari kejauhan. Gedung kecil yang ternyata digunakan oleh pengelola Taman Rusa Sekupang ini juga menjual bungkusan makanan bagi para hewan yang diperlihara dan bisa kita beli seharga Rp 10.000,-/bungkus. Sementara satu bangunan lain yang berada di belakangnya menyediakan toilet yang bisa digunakan oleh pengunjung.

Beberapa langkah sesudah gedung ini, ada mini zoo dengan pagar tinggi dan kandang-kandang kayu di dalamnya. Saya melihat kandang marmut dan kelinci di tahap awal. Sayangnya saya tidak bertemu satupun dari mereka. Tampaknya sih sedang istirahat atau bersembunyi di kandang kayu yang disediakan di dalam.

Di sebelahnya ada kandang ayam mutiara. Salah satu jenis dan spesies ayam yang baru kali ini saya lihat. Badan terlihat padat dengan bulu-bulu tebal dan totol-totol kecil seperti mutiara. Ini mungkin yang menjadi alasan mengapa ayam ini disebut ayam mutiara. Ayam ini memiliki kaki dan leher yang pendek serta kepala yang sangat unik. Ada bulu-bulu kecil berwarna putih di atas kepala. Bentuknya mirip seperti topi. Waaahh lucu banget deh. Keunikan fisiknya sangat menarik hati.

Di sebelahnya lagi ada sebuah tanah lapang luas. Di sinilah rusa tutul yang dikirim dari Bogor itu berada. Ada diantara sedang duduk-duduk di beberapa kayu dan dibawah kandang-kandang kayu tinggi yang ditempati oleh burung-burung merpati. Jumlahnya sangat banyak.

Merapat ke kandang yang luas ini, seekor rusa tutul mendekati saya. Tanduknya tinggi bercabang, tubuh yang padat dengan kaki-kaki kecil. Cantik banget. Cuma saya tidak bisa bertahan lama di dekat rusa ini karena ternyata bau badannya lebih menyentak dibandingkan dengan kambing. Atau tidaknya setara lah. Sungguhan. Mabok banget sama baunya.

Jadi teringat, dulu saat masih kecil dan sepulang dari main di luar rumah sore hari, Ibu saya selalu meneriaki saya “bau kambing” supaya cepat-cepat beranjak mandi. Saya jadi paham dan tertawa sendiri saat berjumpa dengan rusa tutul ini.

Dari keseluruhan penghuni mini zoo yang saya lihat, tentu saja kehadiran mereka memenuhi konsep eco edu park yang dimiliki oleh Taman Rusa Sekupang. Selain mengajak kita mencintai lingkungan, menyayangi makhluk hidup serta melihat keberadaan fauna dengan jenis yang unik memberikan pengetahuan baru bagi para pengunjung.

Lanjut lagi yok jalan-jalannya.

Selepas bertemu ayam mutiara, saya menyusur jogging track yang memanjang hingga ke belakang. Tidak seperti jalur yang sudah dicat tadi, mulai dari mendekat bangunan, hingga saya melangkah lebih jauh, jalur lari yang disediakan belum diwarna. Setidaknya seperti itulah kondisinya saat saya berkunjung di Oktober 2022.

Oia di depan kantor pengelola tadi, ada sebuah gazebo yang cukup besar dengan atap genteng dan tiang-tiang yang kokoh. Tersedia dudukan semen dan keramik permanen hingga kita akan merasakan aman untuk berteduh. Di sampingnya ada sebuah warung kecil. Cukuplah untuk sekedar melepas dahaga atau menikmati makanan kecil. Yang saya perhatikan sih, warung itu menjual berbagai jenis mie instan di dalam gelas. Pengen sebenarnya nongkrong sambil nge-mie, tapi quota makan siang tadi masih terasa full di perut.

Menyempatkan diri berpose di salah satu dinding bukit yang bertuliskan Taman Rusa Sekupang yang dicat warna-warni, saya melangkah tegap menuju area yang jadi favorit para pengunjung.

Di salah satu sudut terbesar Taman Rusa Sekupang, ada sebuah danau buatan yang berisikan ratusan bahkan mungkin ribuan ikan Koi warna-warni. Semuanya lincah bergerak dengan tubuh yang besar dan menggemaskan. Di atas danau ini ada sebuah pijakan kayu seperti dermaga yang kemudian berhadap-hadapan dengan sebuah bukit kecil. Di bukit ini tersaji deretan batu menhir artificial yang sering kita kenal dengan stonehenge. Batu-batunya lumayan besar, tinggi dan diletakkan saling menyilang, berjajar mengikuti kontur bukitnya. Beberapa kali saya melirik, rasanya tak henti-henti orang antri untuk berfoto atau merekam video di batu buatan ini.

Kayaknya pengelola harus memikirkan pijakan di sekitar stonehenge itu. Karena rumput gajah yang tertanam terlihat tengkurap skak mat akibat sering terinjak-injak. Mungkin bisa diganti dengan bebatuan yang tidak licin aja kali ya.

Yang paling mengasikkan adalah posisi/letak dari stonehenge ini. Berada persis berseberangan dengan pijakan kayu di tengah danau tadi, stonehenge ini bisa jadi latar belakang foto yang apik banget. Apalagi ditambah dengan hutan yang berada di belakangnya. Dan menjadi begitu sempurna saat langit cerah, berwarna biru dengan awan putih yang cerah ceria.

Nah untuk lebih mempercantik foto kita, tunggu sampai air mancur di danau itu beroperasi dalam jam-jam tertentu. Setiap jam kalau tidak salah ingat. Saya beruntung. Karena tak lama setelah saya tiba di danau itu, air itu berloncatan. Saya pun segera memanggil Bams agar merekam saat-saat berharga ini. Ah senengnya!! Bahkan meski hanya menyaksikan airnya belompatan dan saya duduk disebuah bangku besi di pinggir danau, saya tetap bisa menikmati suara-suara kecil serta hembusan angin plus cipratan airnya. Healing banget pokoknya.

Cari tempat buat piknik, duduk-duduk atau ngemper juga oke loh. Banyak banget space nya. Tentu saja dengan kondisi tidak mengganggu aktivitas dan ruang gerak pengunjung yang lain. Ada bangku besi hitam yang sempat saya duduki, ada bangku semen panjang, area rerumputan dan tangga-tangga yang sudah bersolek dengan mural.

Jalan konblok nya juga asik tuh buat ngemper. Duduk-duduk di atas alas apapun rasanya asik aja kalau diisi sembari ngobrol, bawa bekal bonus teh atau kopi. Dan oiya, kan ada warung dan gazebo tadi ya. Bisa juga nongkrong asik disana sambil melariskan dagangan warung kecil di sebelahnya.

Buat para orang tua yang mengajak anak-anak, Taman Rusa Sekupang juga menyediakan berbagai permainan. Seperti besi-besi untuk panjatan, seluncuran, dan lain-lain. Anak-anak suka main air? Ada juga fasilitasnya. Disediakan sebuah lapangan semen kecil dengan beberapa titik air mancur. Anak-anak bisa tuh leloncatan di atas air yang sedang meluncur ke atas atau menunggu di dekatnya untuk sekedar merasakan limpahan air yang berkelimpahan di sisi kanan dan kiri. Hiburan sederhana yang saya yakin sangat disukai anak-anak.

Baca Juga : Dua Malam Pindah Tidur ke Planet Holiday Hotel & Residence Batam

Main Lagi ke Taman Rusa Sekupang? Kenapa Tidak?

Edu Eco Park ramah anak seperti Taman Rusa Sekupang ini menyenangkan menurut saya. Buka mulai pkl. 06:00 wib hingga 18:00 wib setiap harinya, taman yang dikelola oleh BP Batam ini sangat saya referensikan sebagai salah satu destinasi wisata wajib kunjung selama kita berada di Batam. Apalagi saat itu kita sedang traveling bersama anak-anak.

Lingkungannya bersih dan terlihat sekali begitu dirawat. Kehadiran dan penataannya juga konseptual. Pas untuk olah raga, khususnya jogging, cocok juga untuk hiburan keluarga. Mini zoo nya gak sekedar hadir, tapi mengajak kita untuk mengenal beberapa diantaranya yang unik dan jarang kita lihat. Semoga nanti bisa ditambah lagi dengan hewan-hewan unik yang jarang terlihat di hadapan publik.

Kenapa saya langsung terbayang dengan kucing ya? Lucu juga kali ya jika Taman Rusa Sekupang menghadirkan kucing yang lucu-lucu dari berbagai ras. Anak-anak pasti seneng banget tuh. Apalagi jika mereka diberikan kesempatan langsung untuk berinteraksi dengan hewan lucu ini.

Mau tetap eksis di media sosial? Bisa juga. Banyak banget sudut foto yang ciamik untuk ditampilkan.

Yang hobi mancing atau sekedar lihat-lihat ikan, bisa loh main ke kolam ikan yang lumayan besar dekat kantor pengelola. Di danau buatan juga ada ikan koi yang dengan kecantikannya sangat menghibur hati. Ikan jenis ini tuh gampang banget menarik perhatian. Kita berdiri di pinggir kolam pun mereka langsung mendekat. Seolah memberikan kita waktu untuk menatapi sisik-sisik mereka yang berwarna dan cantik luar biasa.

Saya yakin BP Batam pasti sudah menyimpan banyak rencana kedepan agar Taman Rusa Sekupang ini tampil lebih tertata dan teduh dengan hadirnya lebih banyak pohon-pohon yang rindang. Bahkan bisa jadi nantinya akan lebih luas dari 12 hektar yang ada sekarang. Punya lapangan dengan rumput gajah yang tumbuh subur. Tampil alami dan menentramkan hati.

Ditambahi warung-warung makan yang permanen juga menyenangkan kali ya. Atur di satu area tertentu barisan tempat makan yang menawarkan bermacam-macam pilihan kuliner. Warung gubuk sederhana tapi apik yang visualnya bersentuhan dengan alam. Bukan dengan konsep modern.

Main lagi ke Taman Rusa Sekupang? Kenapa tidak?

Saya suka dengan taman-taman seperti ini. Meskipun sekarang saya tidak memiliki anak-anak di bawah usia remaja, tapi saya menikmati waktu-waktu dengan nuansa berbeda, jauh dari kebisingan dan modernitas. Berada di sini, menikmati curahan oksigen dari hutan kecil yang mengelilingi, saya pun merasakan bagaimana BP Batam sudah serius untuk mengabdikan keberadaan mereka agar lebih terlibat dalam bidang pariwisata.

Bahkan jika nantinya diperluas dan lebih dirapihkan, saya berharap di Taman Rusa Sekupang juga disediakan fasilitas untuk gathering, outing dengan permainan-permainan yang menantang dan mengasah rasa kebersamaan. Bisa untuk keluarga, bisa juga untuk perusahaan. Tetap menjaga onsep edukasi, ramah anak dan lingkungan serta meninggalkan kesan yang begitu berarti bagi siapapun yang menginjakkan kaki di sini.

Baca Juga : Menyaksikan Jejak Sejarah Batam di Museum Batam Raja Ali Haji

Album Foto