Hujan rintik menyertai ketibaan saya di Jembatan Barelang, icon kota Batam. Saya dan Bams melipir, mencari tempat berteduh, sembari melanjutkan obrolan yang sempat terhenti dan menunggu hujan menenangkan diri. Obrolan kami panjang dan seru layaknya sahabat lama yang bertahun-tahun tidak ketemuan. Kadang serius tapi sering juga diselingi tawa berderai.
Emang asik ya ngobrol, bertukar pikiran dengan seseorang yang sefrekuensi dengan kita. Ada aja materi omongan yang seru untuk dibahas.
Dari obrolan kami ini, Bams banyak menceritakan tentang jembatan Barelang. Menyambung topik dan informasi yang saya dapatkan dari Museum Raja Ali Haji yang sebelumnya saya kunjungi. Di Museum ini banyak foto-foto dan narasi yang menceritakan tentang proses pembangunan jembatan Barelang oleh Otorita Batam yang saat itu dibawah kepemimpinan Bapak B. J. Habibie almarhum.
Pembangunannya sendiri memakan waktu sekitar enam tahun, dari 1992 hingga 1998. Jadi saat pertama saya menginjakkan kaki di kota Batam, seputaran 1995-1996, jembatan yang menghubungkan Pulau Batam, Pulau Tonton, Pulau Nipah, Pulau Rempang, Pulau Galang dan Pulau Galang Baru ini sedang heboh-hebohnya dibangun.
Dari beberapa artikel yang sempat saya baca, jembatan Barelang ini benar-benar produk dalam negeri karena semua insinyur yang terlibat adalah putra bangsa, tanpa seorang pun ahli dari luar negeri. Bangga pastinya ya. Jembatan seindah dan segagah itu bisa diwujudkan oleh ratusan insinyur yang adalah juga aset negara.
Baca Juga : Menyaksikan Jejak Sejarah Batam di Museum Batam Raja Ali Haji
Menyapa Pirates Cafe & Bar
Usai berfoto sepuasnya, saya melanjutkan perjalanan melintasi jembatan Barelang yang utama kemudian berkendara di jembatan kedua yang menghubungkan kota Batam dan pulau Nipah dimana Pirates Cafe & Bar berada.
Sedari tadi, saat masih di satu titik spot foto yang berada di sebuah bukit kecil, Bams sempat mempromosikan Pirates Cafe & Bar. Tempat ini, menurut Bams, memiliki berbagai spot foto ciamik, fasilitas yang asik dengan lokasi yang sangat strategis. Termasuk salah satunya adalah kesempatan untuk kita menikmati indah dan gagahnya jembatan Barelang dari satu kejauhan.
Saya jadi makin penasaran.
Baca Juga : Taman Rusa Sekupang Eco Edu Park Ramah Anak di Batam
Tak lebih dari sepuluh menit kemudian, mobil yang dikendarai Bams memasuki sebuah kawasan yang berada di sisi kiri jalan. Pirates Cafe & Bar berada di dalam sini. Ada beberapa pelabuhan kecil tempat diparkirnya speed boat milik pribadi atau perusahaan di kawasan ini. Lalu ada sebuah bangunan besar hotel. Baru setelah itu sampai di Pirates Cafe & Bar yang jalannya sedikit menanjak.
Area depannya sungguh menarik dan sangat atraktif.
Semen-semen dibuat menyerupai susunan balok kayu dengan patung udang yang terbuat dari semen yang menempel di sana. Ada juga sebuah pondokan kayu kecil bercat hitem dengan dekorasi jaring dan bola pelampung yang biasa kita lihat di pelabuhan. Tulisan PIRATES pun dibuat mencorong berdiri di atas rangkaian kayu yang mengesankan bahwa kita sedang melihat sebuah kapal kayu yang sedang karam. Bendera khas bajak laut berwarna hitam pun ditegakkan di jalan masuk. Salah satu ciri yang menegaskan eksistensi Pirates Cafe & Bar.
Dekorasi luar ruang ini ditampilkan all out untuk memberikan kesan bagi para pengunjung. Termasuk saya. Setidaknya seiring sejalan dengan penamaan dari cafe & bar itu sendiri.
Baru melewati sisi depan tadi, saya langsung terpana melihat apa yang disajikan oleh Pirates Cafe & Bar. Di bagian kiri ruang terbuka terdapat beberapa pondokan kayu yang berjejer rapi. Ada dua pondokan yang digunakan sebagai tempat penerimaan dan pembayaran pesanan sementar dua lagi bisa digunakan oleh para pengunjung. Lumayan luas. Bisalah menampung sekitar sepuluh orang tamu.
Di depan barisan pondokan ini, ada satu area khusus yang dikelilingi pepohonan dengan dekorasi yang cukup mencolok. Semua tentu saja bertemakan bajak laut. Pijakannya sejajar dengan pondokan berkayu hitam yang tadi saya lihat dari parkiran dengan banyak tempat duduk kayu yang terlihat bergaya untuk difoto.
Yang paling cantik itu adalah sebuah ayunan kayu dengan tali-tali besar yang biasa dipakai oleh perahu-perahu kayu besar yang biasa kita lihat di beberapa film. Karena peletakannya agak menyudut, saya malah jadi lupa untuk berfoto di sini. Apalagi sempat beberapa waktu hujan kembali turun dengan hembusan angin yang lumayan kencang.
Setelah sempat berkeliling sebentar dan memesan makanan serta minuman, saya memilih sofa kayu untuk melanjutkan obrolan dengan Bams. Sembari tentu saja menunggu angin dan hujan mereda. Berharap langit kembali cerah agar hasil foto saya juga terlihat cerah tanpa harus diedit mati-matian agar terlihat paripurna.
Baca Juga : Hotel Santika Batam. Akomodasi Bintang Tiga Berkualitas di Kota Batam
Dari tempat saya dan Bams duduk di bagian tengah Pirates Cafe & Bar, saya bisa menengok ke hampir semua fasilitas yang ada. Hanya beberapa langkah, Pirates Cafe & Bar menyediakan teras berkayu dengan banyak bean bags warna -warni yang menghadap ke arah laut dan jembatan Barelang. Di bagian kirinya terdapat beberapa kursi kayu tinggi dengan meja kayu panjang yang menempel ke pagar besi.
Kebayang sekali asiknya nongkrong di sini saat malam dengan langit cerah, lampu-lampu berwarna-warni menyala sembari menikmati kopi hitam dan camilan yang memanjakan lidah. Lebih klop lagi jika disertai ngobrol panjang lebar dengan para sahabat. Beramai-ramai sekompi, membahas isu segala rupa. Lupa waktu, lupa pulang ke rumah. Gawat.
Saking asyik nongkrong di Pirates Cafe & Bar.
Pirates Cafe & Bar juga menyediakan sebuah panggung kecil dengan beberapa sound system yang siap digunakan. Tempat ini tampaknya memang diatur sedemikian rupa agar bisa menjadi tuan rumah diadakannya private party atau pertemuan-pertemuan sosial seperti gathering atau launching product. Vibes nya gaul dan kekinian banget. Plus punya identitas yang unik, menarik dan tematik.
Saya bahkan sempat membayangkan asiknya jika Dispubpar Kota Batam mengadakan blogger gathering di sini sembari berbicara banyak tentang pengembangan banyak potensi wisata dengan semua blogger Kepri yang terkenal dengan kekompakan dan eksistensinya.
Masih di area yang sama, melengkapi branding image dari nama tempat, Pirates Cafe & Bar, tempat ini membangun dekorasi sebuah kapal dengan layar yang berkibar-kibar. Ada juga kotak harta karun yang lucu banget. Pijakan-pijakan dari sambungan tali tebal dengan simpul-simpul ala pramuka. Tali temali yang terurai kesana kemari. Ban-ban penyelamat. Juga drum-drum kayu yang biasa kita lihat di geladak kapal.
Teras tempat nongkrong pun dibangun menjorok ke laut dengan banyak pohon-pohon tinggi di sepanjang bibir laut. Tak ada pantai di sini. Tapi lokasinya cukup strategis untuk memandang jembatan Barelang dari kejauhan. Kegagahan dua tiang tinggi yang menyanggah jembatan terlihat tegak berdiri dengan tali-tali baja yang ikut menyanggah kekuatan jembatan sepanjang 2.264 meter dengan tinggi sekitar 38 meter dari permukaan laut.
Jembatan tipe cable stayed bridge ini juga adalah satu dari lima jembatan terpanjang di Indonesia. Mengangkat memori saya saat melintasi jembatan Suramadu, jembatan Indonesia terpanjang pertama yang menghubungkan Surabaya dan Madura yang memiliki visual yang sama.
Menuntaskan pesanan rice bowls, Bams mengajak saya untuk naik ke teras tertinggi yang ada resto ini. Tempatnya tidak luas tapi di sini kita bisa menyebarkan pandangan dengan sudut penglihatan yang jauh lebih membentang. Jembatan Barelang meskipun terlihat jauh lebih kecil di atap ini, keberadaannya jadi satu keindahan yang tak terbantahkan.
MashaAllah. Setiap berada di satu ketinggian, saya selalu teringat bahwa kita, manusia, hanyalah setitik debu dari luasnya dunia. Di satu waktu seperti saat itu, selalu ada sentuhan spiritualitas yang menyentuh hati kita. Seperti halnya blog tentang spritualitas yang digawangi oleh salah seorang sahabat blogger saya, Dhenok Hastuti. Dia pun sering mengajak kita untuk belajar spiritualitas untuk menumbuhkan sisi lain dari kehidupan yang sesungguh tertanam di lubuk hati kita yang terdalam.
Baca Juga : Rumah Makan Sunda Bu Joko Batam. Bikin Saya Kangen Masakan Rumah
Kesan Saya Untuk Pirates Cafe & Bar
Buat saya pribadi, satu kalimat yang tepat untuk Pirates Cafe & Bar adalah premises yang pas untuk nongkrong bareng dan jauh dari kebisingan. Ada kalanya di satu waktu, kita ingin sebentar menjauh dari rumah sembari menikmati nuansa yang berbeda untuk mengusir kebosanan.
Meski sebagian besar tempatnya adalah area terbuka, tanpa pendingin ruangan, berada di Pirates Cafe & Bar buat saya sih tetap bikin betah. Atau jika tidak ingin bersentuhan dengan panasnya matahari atau angin yang berhembus, kita bisa datang kesini sore hari sembari menikmati sunset.
Buat ngobrol berlama-lama sih asik-asik aja. Banyak pilihan makanan berat yang bisa mengisi penuh perut kita. Tapi buat teman-teman muslim/muslimah, harap berhati-hati saat memesan minuman. Pirates Cafe & Bar menyediakan banyak liquor atau minuman keras yang tentu saja tidak diijinkan dalam agama Islam. Untuk makanannya sendiri, saat mengintip menunya, semua tersedia halal.
Tempatnya yang menyendiri, jauh dari keramaian dan pusat kota, harus dipertimbangkan oleh siapapun yang ingin main kemari agar membawa kendaraan sendiri dalam kondisi prima.
Pe-er yang menjadi masukan bagi Pirates Cafe & Bar adalah mengenai sanitasi nya (toilet/WC). Restrooms nya berada di satu gedung yang terpisah dari tempat kita nongkrong. Sayangnya seperti kurang terurus dengan fasilitas air bersih yang minim. Semprotan airnya hidup segan mati tak mau. Bahkan di wastafelnya tidak ada sabun cuci tangan dan air yang mengalir. Duuhh untung saya terbiasa membawa tissue basah dan kering. Jadi cukup terbantukan dengan kebiasaan ini.
Oia, saya hanya memesankan dua rice bowls (beef teriyaki dan chicken pop corn). Jadi tidak banyak bisa mengulas kuliner yang ditawarkan oleh Pirates Cafe & Bar. Tapi dari IG @piratescafe_batam, teman-teman bisa melihat beberapa makanan berat yang dipesan oleh beberapa pengunjung. Yang saya pesan cukup enak. Rasanya standard untuk sekelas nasi dalam mangkok. Kuantitasnya tidak berlebihan tapi juga tidak kurang untuk lambung saya.
Satu yang pasti bahwa Pirates Cafe & Bar adalah tempat yang cocok bagi mereka pengejar foto-foto instagram worthy, istagenic, estetik dan tematik. Menampilkan tempat ini di media sosial dan menjadikannya sebagai salah satu referensi wisata di Batam, tentunya akan sangat membantu para pelancong yang berkesempatan berkunjung ke Batam.
Jujur aku belum pernah ke Batam seumur hidup hihi, setelah baca ini jadi kepengen ke sana dan eksplore alamnya deh. Apalagi mau foto sama jembatan Barelang ituu! :D
Kuy Mas Diko. Banyak tempat yang worth visiting di Batam. Beberapa sudah saya ulas di blog ini. Happy traveling Mas Diko.
Yang paling saya suka dari blog nya Mbak Annie ini adalah foto-foto nya yang selalu hidup.
Selain itu, artikelnya juga tertata rapi dengan gaya bahasa yang enak dicerna.
Jadi pingin liburan ke Batam deh gegara baca tulisan mbak Annie yang persuasif.
Cuss ah… Cari tanggal merah
Makasih untuk complimentnya Mas Taufiq. Alhamdulillah jika tulisan saya bisa menyemangati para pembaca untuk traveling. Banyak loh tempat-tempat asik di Batam untuk dikunjungi. Happy Traveling Mas Taufiq
Akhirnya bisa melihat lagi jembatan barelang. Dulu tahun 2000an saya main saat masih kerja di Singapura. Tidak secantik itu, sekarang pastinya sudah lebih maju ya Batam dan kepulauan sekitarnya… Semoga ada kesempatan lagi bisa main ke Batam. Foto fotonya sangat bagus Bu
Betah banget saya melihatnya. Bernostalgia juga hehehe
Waaahh tahun segitu saya juga sering bolak balik ke Singapore karena pekerjaan Teh. Seandainya kita sudah saling kenal ya. Bisa meet-up sambil kulineran bareng.
Pengen banget suatu hari keliling Indonesia, termasuk Batam. Apalagi abis baca postingan keren dan foto-foto menarik dari Mbak Annie Nugraha. Jadi makin pengen.
Impian yang sama Mas. Pengen juga keliling Indonesia mulai dari Barat ke Timur. Pasti seru banget karena sekarang-sekarang sudah banyak sekali tempat-tempat wisata baru yang cantik dan estetik. Saya ingin lama mengeksplor Indonesia Timur yang terkenal dengan pantai-pantai yang masih bersih.
Pirates cafe & Bar. Kupikir hanya paling cuma so so ajalah nampak piratesnya. Ternyata nggak begitu dong.
Foto-foto nya tuh bikin kita kayak ngeliat bajak laut beneran. Mana pula viewnya ada yang ke laut yah.
Kayak berasa. Well, kita beneran di kapal ini.
Lokasinya menyepi, pemandangannya apik (barelang gitu loh), makanannya lengkap, kafenya cakep… so apalagi yang kurang yaa…
Kurangnya, saya belum pernah ke Batam, hiks!
Tapi ada obatnya. Dengan mandangin foto-foto Bu Annie serasa dibawa ikut jalan-jalan kesana selalu begitu…
Padahal Medan Batam itu termasuk deket,deh. Tapi belum kepikiran terbang kesana. Patut dipertimbangkan, hehee
Kuy Kak Suci. Segeralah main ke Batam. Banyak tempat yang worth visiting di sini. Beberapa diantaranya sudah saya tuliskan di blog ini. Kak Suci foto-fotonya juga bagus-bagus. Keren dan meninggalkan kesan pastinya.
Menarik banget Pirates cafe and bar ini, tempatnya asyik dengan pemandangan indah di sekelilingnya. Saya kok jadi membayangkan duduk di bean bags bersama teman-teman saat malam bulan purnama, ngobrol ngalor ngidul sampai lupa waktu.
Hahahaha sama Mbak Nanik. Kalau tidak ingat padatnya jadwal selama di sana, saya pengen balik lagi ke tempat ini di malam harinya. Setidaknya bisa memandangi sunset sembari duduk-duduk di bean bags itu. Apalagi kalau nongkrong bareng sahabat ya Mbak. Bisa ngobrol berjam-jam itu sih hahahaha.
huhuhu beda ya liputan Mbak Annie sebagai blogger traveling,
spot-spot sederhana jadi amazing dan bikin pingin ke sini
karena belum pernah nemu blog lain yang berkisah tentang Batam dengan sebagus ini
Makasih untuk complimentnya Mbak Maria
Cantiknya pemandangan dan menikmati sunset merupakan anugrah bikin relax badan kita dan balik lagi.
Baru mau bilang bahwa ini cafe pas banget buat ide bikin konten karena tiap spot-nya itu bagus semua, eh ternyata diterangkan di bagian akhir hehe.
Walau sih menurut daku gak hanya buat ngonten asik di sini, sambil memandangi indahnya lukisan alam bisa jadi healing manis juga sih
Betul banget Fen. Tempat-tempat yang menyendiri dengan pemandangan asik dan luar biasa ini memang asik banget buat nongkrong-nongkrong sembari nulis. Vibesnya mendukung banget
Wah suasananya tenang banget ya mbak .. berasa pas banget buat healing kalau ke Batam keren deh mampir kesini kalau pas liburan
Seneng banget kalo makan di cafe dapet ambiance oke dan di tempat asing (bukan di kota sendiri, hihi) tapi feels like home.
Batam indah banget ya, kak Annie.
Pesan makan di Pirates Cafe & Bar jadi teringat akan game di gembot zaman masih kecil dulu yang bertemakan cowboy.
Suasana yang unik dan estetik, tentunya.
Suasana yang asyik bikin kita betah buat nongkrong dan ngobrol bareng besties tentunya
viewnya bagus bangettt, wajib masukin wish list :D