Bertabur Bintang dan Realita Kehidupan di Our Blues

Halo semuanya.

Duh, dah lama banget nih saya tidak menulis review tentang drama korea. KDrama yang selalu jadi teman yang begitu baik saat sedang mengerjakan craft atau bahkan bisa sembari menulis/menyusun artikel dan membaca. Kegemaran yang semakin menjadi-jadi sejak pandemi menerjang kedamaian bumi, mengurung kebebasan bergerak dan kita tidak bisa beraktivitas luar ruang sebebas biasanya.

Selama mengikuti sekian banyak drama korea, hampir semua genre saya sukai. Mulai dari saeguk (cerita tentang sejarah dan kerajaan), melodrama, romansa, fantasi, misteri dan tentu saja horor. Tapi apapun genrenya, yang paling menarik perhatian saya adalah tema inti cerita dan keseruan dramanya yang bisa dibuktikan lewat 3-4 episode awal. Jika saya tidak menemukan sesuatu yang menarik, seru dan bikin penasaran hingga 4 episode itu, saya pun tak ragu untuk tidak meneruskannya.

Saya lebih menyukai drama korea dengan alur cerita yang tidak mengada-ngada dan cenderung mendekat pada realita kehidupan. Setidaknya apapun ceritanya, episode demi episode menghadirkan benang merah yang mengalir natural. Apalagi jika tokoh-tokohnya atau inti ceritanya tidak ditambah-tambahi di tengah-tengah drama berlangsung kemudian dibumbui oleh cerita-cerita bonus yang tidak berhubungan dengan materi utama drama tersebut.

Faktor lain yang turut (sangat) mempengaruhi keputusan saya untuk menonton drama korea tersebut adalah siapa aktor yang bermain di drama korea tersebut. Tidak bisa dipungkiri bahwa fandom akan pelakon tertentu, menarik minat saya dan tentunya banyak penggemar drama korea untuk bersegera menonton sebuah drama atau film yang akan atau sedang dihadirkan kehadapan publik.

Itu semualah yang melatarbelakangi saya untuk menikmati Our Blues. Salah satu drama korea produksi TVN dengan 20 episode dan berakhir di pertengahan Juni 2022. Drama bertabur bintang dan menyajikan banyak realita kehidupan serta selalu mendapatkan rating tinggi di setiap episodenya.

Beberapa Alasan Kuat untuk Saya Menikmati Our Blues

Kehadiran Lee Byung-hun

Untuk Our Blues yang pertama menarik perhatian saya adalah kehadiran Lee Byung-hun (Byung-hun). Aktor senior Korea kelahiran 1970 yang sudah merambah sekian banyak perfilm-an Hollywood. Seperti misalnya rangkaian serial GI Joe, Terminator, Red 2, The Magnificent Seven dan lain-lain yang membawanya beradu acting dengan beberapa aktor berkelas internasional lainnya.

Deretan film Korea yang diperaninya juga banyak yang fenomenal. Diantaranya Emergency Declaration (yang terbaru), I Saw The Devil, The Insiders, Ashfall, The Man Standing Next dan masih banyak lagi. Dari sekian film dan tokoh yang dia mainkan, ada 2 filmnya yang begitu berkesan di hati saya yaitu The Masquerade yang dirilis di 2012 dan Memories of The Sword di 2015. Kedua filmnya bergenre saeguk dan menghadirkan cerita yang begitu kuat dengan co-star yang juga berkelas. Acting Byung-hun yang antagonis pun terasah, terolah dan terangkat dengan baik.

Sementara untuk drama-drama suksesnya selain Our Blues adalah Mr. Sunshine. Drama dengan luapan kisah tentang masa dimana Korea sedang berjuang memerdekakan diri dari Jepang dan sebagai titik balik atau come back nya Byung-hun ke drama korea di 2018. Rasa-rasanya tak ada seorang pun penggemar drama korea yang tidak tahu akan Mr. Sunshine. Bahkan salah seorang mantan atasan pria saya di kantor lama pun mengakui akan kehebatan drama ini. Padahal ya mantan boss ini terkenal sebagai orang yang paling kritis akan hal apapun plus bukan tipe orang yang gampang memuji.

Berendeng pokoknya film dan drama korea yang dibintangi oleh Byung-hun yang patut diacungi 4 jempol. Jadi tak heran kalau Ahjussi yang satu ini sudah mengantongi banyak penghargaan seperti Grand Bell Awards, Blue Dragon Awards, Baeksang Arts Awards dan lain-lain. Semua mentasbihkan Hyung-bun sebagai best actor. Badai!!

Untuk Our Blues, Byung-hun berperan sebagai Lee Dong-seok (Dong-seok). Pria yang hampir sebagian besar hidupnya terlantarkan dari ibunya sendiri. Berjuang hidup sebatang kara, Dong-seok akhirnya menjadi pedagang kebutuhan rumah tangga menggunakan mobil bak tua yang juga digunakannya sebagai rumah berjalan. Dong-seok berdagang kesana kemari dengan gaya seru seperti bernyanyi kencang sembari menghentak-hentakkan kakinya. Tak pun dia malu akan keadaannya, meskipun beberapa teman-temannya sekampung memiliki profesi atau pekerjaan dan kehidupan yang (jauh) lebih baik dari dirinya.

Kehidupan Dong-seok pun mulai berwarna saat seorang wanita bernama Min Seon-ah (Seon-ah) yang diperankan oleh Shin Min-ah hadir dalam kehidupannya. Seon-ah sesungguhnya adalah cinta pertama Dong-seok. Hubungan yang tadinya sempat terputus karena Seon-ah pindah ke Seoul, menikah dan punya anak, akhirnya terbangun kembali dengan manisnya. Begitupun tentang hubungannya dengan sang ibu kandung. Dong-seok akhirnya mau berdekatan kembali dengan ibunya, bahkan menemani ibunya melewati masa-masa terakhir dalam hidupnya hingga wafat.

Bertabur Bintang

Beberapa aktor/aktris senior dan punya reputasi berkibar yang bermain di Our Blues ternyata berlimpah ruah.

Selain Byung-hun, ada Lee Jung-eun yang berperan sebagai Jeong Eun-hee (Eun-hee) seorang wanita single, pedagang seafood di pasar tradisional. Eun-hee juga adalah seorang wanita kaya serta disegani oleh teman-temannya. Teman-teman sekampungnya sangat menghormati Eun-hee bukan hanya karena dia memliki banyak tempat, bangunan, dan usaha yang ada di kampung mereka, tapi juga karena Eun-hee sangat ringan tangan membantu teman-temannya. Termasuk para orang tua yang tinggal disana. Kalau biasanya di drama korea kita melihat orang kaya dengan vancy cars dan pengawal yang siap bekerja dan disuruh apapun selama 24 jam, di Our Blues profil orang kaya justru ditampilkan sederhana seperti Eun-hee. Meski sudah tajir melintir Eun-hee tetap mengendarai mobil bak, mengangkut dagangan seafood kemanapun, plus untuk urusan sosialisasi di kampung kesana-kemari.

Kemudian ada Kim Hye-ja yang berperan sebagai Ibu kandung Byung-hun. Lalu Go Doo-shim yang juga adalah aktris senior. Kedua aktris veteran ini berperan sebagai dua sahabat yang selalu berbagi suka dan duka. Tapi meskipun sudah berumur, mereka setiap pagi selalu mengisi waktu dengan menyelam di laut, mencari kerang dan lain-lain untuk dijual kepada pengepul. Setelah itu mereka akan berjual sayuran di pasar tradisional. Kebersamaan mereka, mengajarkan kita banyak hal. Terutama tentang sebuah persahabatan sedari muda hingga berusia lanjut.

Our Blues juga menghadirkan Kim Woo-bin (Woo-bin) yang sempat rehat dari drama karena sakit selama 6 tahun lamanya. Dia memainkan peran sebagai pelaut yang mengantarkan ibu-ibu menyelam setelah itu berjualan ikan di pasar. Meskipun kekasihnya di dunia nyata yang juga aktris, Shin Min-ah, bermain di Our Blues, mereka tidak dipasangkan sebagai dua sejoli. Woo-bin dipasangkan dengan aktris Han Ji-min yang ternyata memiliki saudara kembar, penderita autisme. Peran kembaran ini diberikan kepada Jung Eun-hye yang memang adalah seorang wanita autis.

Yang menarik lainnya adalah 2 aktor senior, Choi Young-joon dan Park Ji-hwan. Keduanya adalah lelaki paruhbaya yang ditinggalkan istri dengan masing-masing memiliki anak seumuran. Satu laki-laki sementara yang lain perempuan. Mereka ini sering sekali terlibat pertengkaran karena memori masa lalu. Bahkan bisa gedebak-gedebuk untuk alasan receh. Jadi saat anak-anak mereka berpacaran bahkan hingga si anak perempuan hamil, situasi pun jadi semakin runyam. Tapi meski harus melewati cobaan yang ribet bin ruwet, hubungan mereka menjadi kembali baik setelah cucu mereka lahir.

Masih banyak lagi aktor dan aktris yang sudah memiliki record dan jam terbang yang tak diragukan lagi. Termasuk peran anak-anak yang nyatanya diarahkan dengan sangat baik, bermain natural, serta mampu menghidupkan suasana.

Yang pasti, kalau saya boleh mengkualifikasikan pemain di Our Blues, semua pelakon di drama korea ini masuk dalam kelas A.

Tentang Realita Kehidupan Sehari-hari

Berlokasi di Pulau Jeju, kampung Pureung, adalah sebuah pedesaan yang mendekat ke pinggir laut. Jadi visual kita banyak terhibur dengan suasana pantai, jalur darat yang mendekat ke pinggir laut, dan semua hal yang berhubungan dengan laut.

Masing-masing penokohan dihadirkan dengan karakter-karakter yang kuat dan kontras. Mereka mewakili berbagai profesi yang biasa dilakukan oleh masyarakat pesisir, seperti nelayan, penyelam, pedagang aneka makanan laut, penjual makanan untuk para pedagang di pasar, pun penjual batangan es yang dibutuhkan oleh mereka yang menjual ikan-ikan segar di pasar tradisional.

Chemistry mereka terjalin erat, bahkan terlihat semakin kuat saat diantara mereka sedang menghadapi masalah dan ujian hidup. Saling mengingatkan jika ada yang salah. Ikut berbahagia saat ada yang sedang mendapat keberuntungan. Teriakan-teriakan bahkan hanya sekedar menegur atau memanggil nama pun tampak natural mengalir. Setiap pribadi seakan tidak punya rahasia karena setiap orang merasa menjadi saudara, sahabat bahkan musuh sekalipun. Semua saling mengetahui pribadi masing-masing saking lamanya mereka tinggal di desa itu.

Jadi, jika boleh saya rangkum, Our Blues ini mengangkat isu tentang persahabatan hingga arti kehilangan. Ketulusan pun disajikan sebagai satu materi yang membuat kita menguras air mata. Kupasan masalah yang dihadapi oleh para tokoh terulas dengan baik. Rangkaian konflik, naik turun cerita kehidupan, kerapuhan hati bahkan kekuatan yang tersembunyi dalam setiap manusia pun begitu sempurna diolah oleh penulis naskah dan sutradara.

Setiap karakter pun memiliki trauma yang harus dihadapi. Mulai dari nenek-nenek, orang tua, janda, duda, para gadis dan bujangan, bahkan hingga anak-anak. Kita benar-benar disungguhi beragam realita kehidupan yang biasa dihadapi sehari-hari.

Seperti yang disampaikan Byung-hun dalam sebuah konfrensi pers, “Drama ini menunjukkan banyak bekas luka hati. Menjalani hidup itu sendiri berarti mencoba melupakan dan mengatasi bekas luka itu. Penonton akan melihat betapa dekatnya karakater-karakter di Our Blues dengan kehidupan nyata. Semua karakter membumi dan berani menghadapi trauma, menangani luka dengan cara yang menyentuh dan memberikan harapan”.

Well-said Ahjussi. Saya sepakat dengan Anda.

Kehadiran Lagu Sound-track yang Dinyanyikan oleh Jimin BTS dan Han Sung-woon

Naahh kalau untuk urusan yang satu ini, benar-benar bikin saya klepek-klepek. Selain memang saya adalah salah seorang ARMY Mom Indonesia (penggemar BTS di Indonesia), lagu yang berjudul WITH YOU yang dibawakan oleh Park Ji-min dan Han Sung-woon ini memang pas untuk Our Blues. Suara khas dan unik Jimin yang dipadu dengan lembutnya suara Sung-woon berhasil menghayutkan perasaan dan imajinasi kita tentang beberapa shoot romansa yang dihadirkan di Our Blues. Terutama saat menceritakan bagaimana hubunga antara Deong-seok dan Soen-ah yang berlangsung dari saat mereka remaja hingga dewasa. Bahkan liriknya pun begitu mewakili rasa cinta, kebersamaan, persahabatan yang kuat yang menjadi rangkaian topik yang dihadirkan lewat Our Blues.

Lagu yang easy listening ini tiap hari saya dengarkan. Terutama saat sedang nyetir dan khususnya menjelang tidur. Percampuran antara lirik dalam bahasa Inggris dan Koreanya terdengar begitu blending. Dan ini sangat memudahkan kita-kita yang bukan penutur bahasa Korea untuk memahami arti dari lagu ini.

WITH YOU | Jimin and Sung-woon for Our Blues

I wanna be with you. And I wanna stay with you. Just like the stars shining bright. You’re glowing once more.

Right here beside you. I’m still walking wherever you go. You will live forever in me. Breathing deeply, within me

Reff: Just take it all. I’m nothing without your love. I promise I’ll never leave your love. My heart is beating ’cause of you. Forever and ever and ever. Only you can take my heart. Dear my love, love, love. I wanna stay with you.

추억은 늘 여기 마음이란 방에
너와의 얘기들로 가득 차 있어

언제부터였는지 나도 잘 모르지만
너에게 말하고 싶어 나의 모든 얘기를

Kesan Pribadi Untuk Our Blues

Sejauh ini Our Blues sudah menjadi salah satu drama korea/KDrama bergenre romansa dan realita yang sangat saya gemari. Saya terpaku pada alur ceritanya yang rapi, runut dan meninggalkan kesan yang tak mudah untuk dilupakan. Di Our Blues semua bintang mendapatkan jatah tampil yang seimbang di setiap blok atau penggalan rangkaian kisah yang menampilkan mereka sebagai pokok cerita.

Lewat drama ini juga, saya mendapatkan banyak insight baru, terutama tentang long-lasting friendship hingga pelajaran tentang bersosialisasi, bertetangga, hidup diantara banyak kebiasaan, perbedaan cara berpikir dan karakter manusia yang beragam. Setiap usia, pribadi dan keluarga memiliki masalahnya masing-masing. Kita sendirilah yang akhirnya dengan bijak mengolah bagaimana harus menghadapi realita tersebut. Mulai dari menyusun setiap balok tantangan, menemukan pemecahan masalah, menyusun tangga menuju pemecahan, hingga akhirnya berdamai dengan diri sendiri.

Namun ada kalanya kita juga harus mendengarkan suara orang lain, menyediakan telinga untuk menampung banyak kebajikan dan membiarkan mata melihat apa yang sesungguh ada serta berada di hadapan kita. Biarkan semua indera yang dikaruniakan oleh Yang Maha Kuasa bekerja dengan bijak, sesuai dengan fitrahnya dan bisa kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya.

BTW, buat teman-teman yang menyukai drama korea, bisa loh berkunjung ke blog salah seorang teman baik saya, Maria G. Soemitro. Di laman yang sama, teman-teman juga bisa menemukan berbagai tulisan tentang life style, ulasan produk, dan berbagai opini yang meliputi kesehatan dan lingkungan. Ter-love pokoknya blog yang satu ini.

Sampai ketemu di review drama korea dan film-film lainnya ya. Borahae!!