
Izinkan saya memulai rangkaian tulisan berikut dengan mengucap Alhamdulillah dan puji syukur ke hadirat Allah Subhannahu Wata’ala atas semua berkah yang telah diberikan kepada Pondok Antologi Penulis Indonesia (PAPI) hingga mencapai usia 3 tahun di 10 Januari 2025. Masih di usia balita tapi saya berharap banyak langkah-langkah besar akan tercipta kedepannya
Kenapa kok masang kue tampah duluan di atas?
Nah ini ada ceritanya.
Karena bawa cake ultah terus tiup lilin sudah biasa, akhirnya terpikirkan untuk beli setampah kue basah (jajan pasar) dengan bermacam-macam warna, jenis, dan rasa. Beralaskan dan berhiaskan daun pisang yang disusun cantik, sesungguhnya di balik presentasi ini ada pesan penuh makna yang ingin saya sampaikan.
Tampahnya sendiri bermakna wadah mewakili PAPI yang hari itu sedang merayakan ulang tahunnya yang ke-3. Sementara kue-kue yang cantik berwarna-warni itu mewakili setiap anggota keluarga PAPI. Mereka yang datang dari berbagai profesi yang memiliki dan mengusung rasa tersendiri. Rasa kue? Bukan. Rasa dan sentuhan dalam merangkai diksi. Karena sejatinya setiap penulis adalah seorang seniman yang terlahir dengan talenta, cara berfikir, gaya menulis, dan sentuhan akhir yang tak sama satu sama lain.
Jadi saat memesan setampah jajan pasar dengan keragaman visualnya, saya bisa tersenyum penuh arti. Di sanalah tampah itu saya sediakan untuk kemudian ditempati oleh banyak kue agar nanti saat dihidangkan kepada publik, satu persatu akan diambil karena alasan suka atau bisa jadi karena ingin segera memiliki dan merasakannya.
Atau bisa jadi begini.
Kita ganti analogi dari kue itu sendiri. Bukan lagi mewakili orang/pribadi tapi mempresentasikan satu persatu karya literasi dari PAPI. Meskipun belum sebanyak jumlah kue yang ada, saya yakin sekarang dan nantinya PAPI bisa menghadirkan setiap karya dengan “tampak” dan sentuhan yang berbeda-beda. Ada yang manis tapi juga ada yang asin.
Tapi apa pun rasa yang dihidangkan, setiap tangan yang menyentuh, memilih, kemudian mengambil, akan dengan hati gembira menikmati sajian di hadapannya.
Tentang Buku PAPI : Pergilah yang Jauh Nanti Ceritakan di Sini. Antologi ke-5 dari Pondok Antologi Penulis Indonesia

Launching Komunitas Penulis Pondok Antologi Penulis Indonesia (PAPI)
Ide untuk launching ini sejatinya sudah lama digaungkan oleh anggota komunitas jauh-jauh hari. Tujuan utamanya adalah agar ada acara khusus bagi para anggota untuk saling bertemu, saling mengenal, mengakrabkan diri, dan membangun silaturahim yang lebih erat. Acara off-line yang menjadi penyempurna dari kegiatan on-line yang biasanya terbangun di dalam grup whatsapp setelah komunitas ini berjalan selama 3 tahun.
Waktu bergulir hingga akhirnya saya menemukan saat yang tepat untuk mewujudkan usulan ini menjadi sebuah kenyataan. Keputusan ini menjadi semakin bulat dan kuat ketika sebuah ide tambahan terlintas. Acara kumpul-kumpul tentunya akan lebih berarti dan bergizi jika diisi dengan mendapatkan pencerahan serta ilmu yang berhubungan dengan branding, dunia media dan komunikasi kekinian. Serangkaian ilmu yang diharapkan dapat membantu saya dan teman-teman dalam membangun citra dan identitas diri dari komunitas PAPI. Plus tentu saja terus menumbuhkan rasa memiliki (sense of belonging) atas PAPI sebagai rumah untuk berlindung dan melahirkan banyak karya literasi.
Pucuk dicinta ulam pun tiba. Setelah mondar-mandir mencari tempat, Yang Maha Penentu akhirnya memberikan kemudahan yang tidak saya duga. Terhubung dengan salah seorang teman saat kuliah dulu, saya kemudian mendapatkan Perpustakaan Kemendikdasmen yang berlokasi di Jl. Jend. Sudirman (persis di samping FX Building) sebagai tempat yang (sangat) representatif untuk menjalankan niat ini.
Beberapa kelebihan Perpustakaan Kemendikdasmen yang membuat saya langsung jatuh cinta adalah soal lokasi yang strategis, mudah dicari, mudah digapai transportasi umum, dan memiliki ruangan dengan kondisi yang saya idam-idamkan. Tidak kebesaran pun tidak kekecilan. Sebuah tempat baca yang juga bisa mewakili PAPI sebagai komunitas menulis.
Bagian terpenting yang satu lagi adalah bahwa sebagai institusi dan fasilitas pemerintah, saya bisa menggunakan perpustakaan ini gratis alias tanpa biaya. Tentu saja dengan menyampaikan proposal dan program acara berikut dengan community profile kepada pihak perpustakaan terlebih dahulu.
Biaya kecil yang patut kita berikan kepada petugas yang membantu di tempat adalah pengurusan kebersihan. Yah, menurut saya wajar sih karena kita kan dibantu pengaturan tempat, rapih-rapih, sekaligus membereskan apa yang kita tinggalkan setelah acara.
Tentang Buku PAPI : Mencinta Budaya Lewat Buku Budaya Nusantara dalam Cerita
Proses persiapan pun saya lakukan. Waktu selama 2 bulan penuh saya manfaatkan dengan terus berkoordinasi, menyiapkan sekian banyak printilan, hingga menghubungi seorang rekan blogger yang sudah saya kenal lama (saat saya masih di zaman jahiliyah), Arul (Dr. Rulli Nasrullah, M.Si.), seorang ahli di bidang komunikasi media sosial untuk memberikan sebuah pelatihan kaya ilmu dengan judul “Digital Branding for Writerpreneurship”. Sekali lagi saya mendapatkan kemudahan. Arul tidak punya jadwal di hari dan tanggal yang saya sebutkan.
Pe-er yang memerlukan persiapan jauh-jauh hari tuh justru printilannya. Karena sifatnya benar-benar dari kantong pribadi, ada beberapa hal yang memang harus dipersiapkan sendiri. Seperti konsumsi (air dan kudapan), goodie bags, dekorasi mini, door prize, honor photographer – videographer (meski keponakan sendiri ya harus tetap digaji secara profesional) dan salah seorang “korban” untuk dijadikan pembawa acara.
Alhamdulillah semua dimudahkan. Beberapa diantara anggota komunitas berkenan menjadi donatur isi goodie bags (Ika, Siendy, Adjeng, Dudi dan tentu saja beberapa wire jewelry sederhana dari jenama Annie Nugraha Handmade Jewelry). Dekorasi mini juga saya cicil pembuatannya (flower board dan bunga meja). Siendy juga sigap banget jadi penerima tamu. Lalu ada Dudi yang hadir dengan seluruh produk dari Photo Coffee. Jenama kopi yang sudah dijalankan selama bertahun-tahun. Untuk kue tampahnya saya pesan dari Kue Subuh Senen. Tinggal hubungi via WA, pilih paketnya, bayar, dan mereka aturkan pengantarannya. Puding dan aneka kacang disiapkan oleh anak-anak. Lalu hadir Ipeh, sahabat sejak kuliah S2, yang berkenan direpotkan sebagai pembawa acara. Tak lupa juga makasih sekebon buat Siska yang sudah jadi teman diskusi pagi, siang, dan malam hingga acara ini berakhir dengan aman dan damai.
Orang terpenting dari serangkaian acara ini adalah tentu saja suami. Berkat ridha, keikhlasan, izin, dan dukungannya lah acara ini bisa terselenggarakan. Setiap sen yang dibutuhkan untuk keseluruhan acara berasal dari dompetnya. Tak pernah ada tolakan. Tak pernah ada kata melarang. Bahkan beberapa hari sebelum acara berlangsung, suami kembali bertanya jika ada hal yang masih belum terselesaikan. Sehat selalu dan panjang umur suamiku. Semoga Allah Subhannahu Wata’ala melimpahkan trilyunan rezeki serta pahala kepadamu.
Tentang Buku PAPI : Serunya Mengulas Tentang Kuliner Nusantara Lewat Buku Antologi “Jelajah Kuliner Nusantara”


Sesuai dengan susunan acara yang sudah ditetapkan jauh-jauh hari, hari itu, Sabtu, 11 Januari 2025 ada beberapa agenda penting yang menjadi topik dari event ini. Kesemuanya menitikberatkan pada silaturahim anggota dan penguatan eksistensi PAPI di dunia penerbitan buku antologi.
Menghadirkan 5 buah buku antologi yang sudah diterbitkan selama 3 tahun berjalan (Aku dan Masa Lalu, Ngelencer Yuk!!, Jelajah Kuliner Nusantara, Budaya Nusantara dalam Cerita, dan Pergilah yang Jauh Nanti Ceritakan di Sini), PAPI juga memberikan kesempatan kepada semua anggota untuk saling bertatap muka, mendekatkan diri sebagai anggota keluarga besar, dan menghadirkan buku solo mereka untuk disosialisasikan.
Lewat kesempatan ini pula, saya kembali menyampaikan visi dan misi PAPI, rencana ke depan (jangka pendek dan jangka panjang), dan karakter PAPI yang fokus melahirkan tulisan/artikel non-fiksi sebagai DNA atau profil tulisan. Lingkupnya akan membahas tentang kisah perjalanan dalam dan luar negeri, makanan atau masakan yang mengesankan, tentang budaya dan kearifan lokal dari setiap tempat yang disambangi, dan banyak kisah seru tentang pengalaman pribadi yang asyik untuk dibukukan.
Tulisan Novarty untuk perayaan ulang tahun ke-3 PAPI

Selamat Datang Annie Nugraha Mediatama
Tiga tahun menjejak langkah dan bekerja sama dengan pihak ke-3 dalam penerbitan buku, menjadi book editor, book layouter, book ilustrator, tahunan menjadi ghost writer, dan mengelola PAPI, sejak 2023 sesungguhnya saya sudah memaku tekad untuk berdiri sendiri, mandiri, dan mendirikan publishing company yang saya manage dari titik awal.
Memiliki “rumah sendiri” tentunya akan lebih melegakan hati. Mengajak kita untuk terus menata, mengatur apa yang kita butuhan sesuai dengan keinginan serta kemampuan sendiri, tidak bergantung pada pihak lain, mendidik diri sendiri untuk disiplin, dan punya forecasting yang mumpuni dan terencana dengan baik. Belasan tahun berada di tangga manajemen dan menjadi kuli orang lain, sedikit banyak mengajarkan saya agar bisa bekerja dengan strategi yang pas, tepat waktu, konsisten, dan mampu mengemban tanggung jawab.
Berlandaskan sederetan tujuan di atas, di event yang baik ini saya mengumumkan kehadiran Annie Nugraha Mediatama yang telah secara resmi dan legal berdiri sebagai jenama usaha publishing sejak 10 Januari 2025.
Selain bergerak di usaha percetakan buku, Annie Nugraha Mediatama akan menjadi rumah produksi segala jenis percetakan dan materi literasi, termasuk diantaranya usaha cafe library yang inshaAllah akan saya bangun step by step, langkah demi langkah, pelan tapi pasti, sembari menentukan tempatnya. Hingga saat ini yang masuk dalam kualifikasi pemilihan tempat adalah Bali, Yogyakarta, atau Bandung. Di dalam cafe library ini juga selain perpustakaan dan penjualan buku (khususnya buku yang terbit indie) saya akan menyediakan tempat khusus untuk pelatihan menulis, pelatihan craft yang akan didominasi oleh berbagai kerajinan tangan yang saya produksi seperti handmade wire jewelry di bawah bendera Annie Nugraha Handmade Jewelry.
Serangkaian langkah besar dan beragam lompatan yang butuh effort yang tidak sedikit, tidak sebentar, dan tentu saja tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Tentang Buku PAPI : Cerita di Balik Lahirnya Buku Antologi “Ngelencer Yuk!!”
Rencana Kini dan Nanti
Di usia yang masih balita, PAPI tentunya butuh banyak dukungan solid dan pengalaman yang berisi untuk menapak langkah-langkah berarti ke depannya. Sebagai komunitas yang tujuan utamanya adalah menerbitkan buku antologi di ranah non-fiksi, PAPI akan terus konsisten di lini ini. Ide ataupun topik yang akan digarap pun akan semakin diperluas dengan ulasan yang lebih greget.
Menyentuh ranah travel writing, saya mengajak para anggota untuk belajar lebih jauh tentang travel photography sesuai konsep dasar dari buku-buku PAPI, setiap buku akan menghadirkan foto penunjang yang melengkapi isi dari tulisan. Dan ini menjadi DNA buku yang diterbitkan oleh PAPI.
Dengan hadirnya Annie Nugraha Mediatama sebagai rumah besar dari PAPI, mulai 2025 semua proses kreatif dan produksi buku akan langsung ditangani oleh Annie Nugraha Mediatama. Mulai dari pengumpulan naskah, proofreading, layouting, book designing hingga pengurusan ISBN. Mudah-mudahan dengan 90% pengerjaan ini, PAPI bisa menawarkan buku dengan harga yang lebih kompetitif dan ramah di kantong dengan pengerjaan yang lebih personal.
Semoga setiap harapan tersebut di atas dimudahkan proses dan perwujudannya. Tentu saja dengan harapan bahwa semua anggota memberikan dukungan maksimal kini dan nanti.
Berminat menjadi anggota keluarga besar Pondok Antologi Penulis Indonesia (PAPI) dan Annie Nugraha Mediatama? Monggo, silahkan ngobrol dengan saya di 0811-108-582. Tangan yang luas dan pelukan yang hangat akan menyambut kalian.
Galeri Foto








Masya Allah tabarakallah, selamat atas community launching PAPI serta lahirnya Annie Nugraha Mediatama 😍😇. Rupanya kue tampah yang sangat cantik ini memiliki artian yang sangat mendalam dan harapan baik buat seluruh anggota komunitas PAPI.
Bersyukur dan merasa beruntung karena diberikan kesempatan untuk mengikuti event sekeren ini serta diberikan kesempatan buat menjadi anggota PAPI.
Terima kasih banyak atas persiapan dan effort luar biasa dari mba Annie serta semoga setiap sen yang keluar untuk acara tersebut menjadi keberkahan dan Allah ganti dengan rezeki berlimpah ruah.
Setiap rencana baik semoga dapat terwujud dengan penuh kemudahan serta kelancaran 😇.
Terima kasih juga sudah hadir di event ini ya La. PAPI juga senang menyambut kedatangan dan bergabungnya Lala di komunitas ini. Semoga PAPI bisa menjadi rumah yang menyejukkan dan memacu Lala untuk aktif menulis.
Aamiin Yaa Rabbalalaamiin. Makasih untuk doa-doa baiknya.
Selamat ya buat PAPI… Duh senengnya kumpul-kumpul sama teman sefrekuensi… Btw, gak terasa ya PAPI sudah melahirkan 5 buku bermutu… Semangat ya semuanya….
Terima kasih Mas Taufiq.
Aku kok terharu loh, atas lahirnya Annie Nugraha Mediatama. Totalitas yuk Annie. Selamat yaaa…semoga melahirkan banyak buku-buku bermutu.
Selamat juga PAPI udah mencapai usianya yg ke-3, si Balita imut ini semoga makin berkembang dan lebih banyak lagi penulis yang bergabung.
Makasih banyak Mbak Hani. Terima kasih untuk semua doa-doa baiknya. Semoga PAPI bisa melahirkan banyak karya literasi yang berkah dan memberikan manfaat bagi orang banyak.
Yok Mbak Hani, ayok bergabung di PAPI. Tulisan-tulisan berkualitas Mbak Hani sangat cocok dengan standarisasi dan scope of worknya PAPI.
Ternyata hidangan kue warna-warni yang bikin aku bingung mau makan yang mana duluan itu ada filosofinya 😍
Selamat untuk kesuksesan acara launching-nya, PAPI ❤️
Selamat juga atas lahirnya Annie Nugraha Mediatama.
Semoga segala rencana dilancarkan dan dapat memberi manfaat sebesar-besarnya. Aamiin aamiin YRA.
Aamiin Yaa Rabbalalaamiin.
Terima kasih juga sudah menjadi bagian penting dari komunitas PAPI. Semoga kebersamaan PAPI dan Novarty bisa terus berlangsung kini hingga nanti. Menghasilkan karya-karya literasi yang berkah dan membawa manfaat bagi orang banyak.
Selamat untuk ulang tahun PAPI yang ke 3, Mbak Annie. 3 tahun dengan 5 buku antalogi itu sudah keren sekali. PAPI merangkul anggota dari berbagai latar untuk menuangkan tulisan dengan gaya masing-masing dalam 1 tema. Sukses dan terus berkembang PAPI.
Aamiin Yaa Rabbalalaamiin. Makasih untuk doa baiknya Mas Bambang. Yok bergabung dengan PAPI agar produktif menerbitkan buku
Saya itu kagum banget sama Mbak Annie, benar-benar aktivis sejati. Salut deh, ada aja gebrakannya yang positif. Bahkan sekarang ikut PAPI merayakan ultah yang ke 3. Happy Bday Papi.
Biar bisa terus berkarya Mas Adi. Selalu menjadi manfaat bagi orang banyak.
MasyaAllah Tabarakallaah ya, Bu…
Juga untuk kita semua.
Suci banggaaa bisa bergabung dalam sebuah komunitas yang isinya bukan “orang biasa”
Meski belum pernah bertatap, tapi seperti merasakan ada disana kala itu.
Ngiriiiiii bangeeet sebenernya.
Apalah daya belum ada rezeki untuk bisa ikut berpartisipasi secara langsung.
Smoga suatu saat Allah dan semesta mendukung untuk bisa bertemu semua anggota, Aamiin…
Duuuuh kuenya warna warni menyelerakan…
Aamiin Yaa Rabbalalaamiin. Kabarin kapan Suci ke Jakarta ya. Nanti kita atur waktu ketemuan biar bisa ngobrol sari Sabang sampai Merauke. Disempetin ketemu pokoknya.
Selamat ulang tahun PAPI, gak kerasa udah 3 tahun
dan saya belum juga ikut proyek buku antologi (tutup muka, malu ::D)
Semoga panjang umur dan semakin bermanfaat untuk anggotanya
Selamat juga untuk Annie Nugraha Publishing, bisa dong ikutan bikin buku solo?
Aamiin Yaa Rabbalalaamiin. Makasih untuk doa baiknya Mbak Maria. Yuk mulai aktif berpartisipasi di buku antologinya PAPI.
Pertama-tama, welcome untuk Annie Nugraha Mediatama yang bakal ciamik nih untuk mendukung siapa saja yang ingin menulis buku ya. Dan barakallah untuk PAPI di usianya yang ke 3 tahun, semoga banyak memberikan manfaat untuk komunitas dan para membernya. Semangat selalu untuk produktif bersama.
Aamiin Yaa Rabbalalaamiin. Makasih untuk doa2 baiknya ya Fen.
MashaAllaa~
Selamat dan sukses selalu para penulis di Pondok Antologi Penulis Indonesia (PAPI).
Tentunya gak mudah yaa, ka Annie.. untuk sampai ke titik ini.
Dan mashaAllaa.. luar biasa sekali produktivitasnya. Energinya ka Annie dan tim sungguh luar biasa untuk menghidupkan literasi Indonesia melalui karya berupa buku antologi yang temanya selalu unik.
Semoga Pondok Antologi Penulis Indonesia semakin luas menjejak di ranah literasi Indonesia. Semakin banyak juga melahirkan penulis-penulis berbakat yang cinta dengan dunia literasi.
Barakallahu fiikum.
Aamiin Yaa Rabbalalaamiin. Makasih untuk doa-doa baiknya ya Len. Semoga PAPI selalu menjadi manfaat dan berkah dalam setiap langkahnya.