Ke Batam tanpa menikmati sajian hidangan lautnya seperti makan sayur (asem) tanpa garam. Kalo buat saya seperti menelan nasi goreng spesial tanpa kerupuk. Gak lengkap aja pokoknya. Seperti ada yang kurang.
Belum sempurna berkeliling Batam tanpa menyesap kelezatan hidangan laut yang banyak banget jenis dan cara pengolahannya. Letak Batam yang ditempel oleh lautan, membuat Batam kaya akan sumber hayati laut. Komplit adanya. Mulai dari berbagai jenis ikan, udang, sotong, kerang, dan lain-lain.
Saya, dengan pengecap ala Sumatera dan memang pada dasarnya doyan ikan, saat diajak Bams, seorang blogger Batam, untuk bertandang ke Kelong Baba, langsung bersuka cita. So excited. Resto dengan menu utama sajian laut ini bahkan sempat direferensikan oleh suami. Apalagi saat bertemu dengan banyak rekanan bisnis.
Seperti apa sih yang namanya Kelong Baba? Penasaran saya. Pengen banget menyesap kelezatan hidangan laut di Kelong Baba Batam.
Baca Juga : Jangan Lupa Nongkrong Asyik Di Sini Saat Berada di Batam
Baca Juga : Terpesona Kecantikan KTM Resort, Sekupang, Batam
Sapaan Ramah Kelong Baba Batam
Setelah berkunjung ke beberapa tempat hampir seharian penuh, acara jalan-jalan di hari pertama saya ke Batam berakhir di Kelong Baba yang terletak di Kompleks Green Bay, Kav. Kelong Tiban, Sekupang. Langit sudah gelap dan pekat saat Bams membawa saya menuju Kelong Baba. Penerangan sepanjang jalan pun secukupnya saja karena memang melewati sebuah kompleks perumahan dengan akses jalan yang terbatas. Jadi kalau ingin ke Kelong Baba di malam hari, pastikan nyetirnya perlahan aja ya. Supaya tidak nyasar dan muter-muter tanpa arahan.
Google Maps? This might be works. Untuk sebuah tempat yang sudah populer dan sering dikunjungi, tentunya sudah tercatat dengan baik di aplikasi pencari lokasi yang satu ini.
Menjejak jalur khusus yang memang dibuat untuk sampai ke Kelong Baba, saya perlahan mendengar deburan air laut. Parkiran yang cukup luas melengkapi fasad bangunan resto yang didominasi oleh kayu. Di salah satu dinding tertulis Kelong Baba Batam by Kelong Shangrila. Wah ternyata Kelong Baba Batam yang saya kunjungi ini secara administratif dan manajemen pengelolaan ada di bawah Kelong Shangrila yang berada di Tanjung Pinang.
Saya sempat mengintip profil Kelong Shangrila Tanjung Pinang dan begitu terkesan dengan besarnya resto yang ada di sana. Membaca review dari beberapa pengunjung pun sangat mengesankan. Banyak publik yang begitu terpesona dengan besarnya tempat, serta kualitas sajian hidangan laut yang mereka berikan kepada customer. Setara A class lah pokoknya.
Kesan pertama saat tiba di Kelong Baba Batam adalah sebuah kehangatan. Seorang petugas memberikan sapaan ramah kemudian mendampingi saya dan Bams untuk mendapatkan tempat duduk yang nyaman.
Sepanjang melangkah saya melihat beberapa fasilitas yang dimiliki oleh Kelong Baba Batam.
Tak jauh dari area kasir tadi, ada sebuah ruangan VIP Rempang yang cukup besar. Sementara di sebelah kirinya ada ruang penyimpanan dan toilet. Ada juga area khusus dengan kotak atau kolam kecil-kecil penampung yang berisikan aneka biota laut yang siap untuk dipilih pengunjung lalu diolah/dimasak. Saya tadinya sempat tergoda untuk melihat dan memilih langsung. Tapi karena hanya makan berdua, keinginan ini saya batalkan.
Menjejakkan kaki di lantai kayu dengan penyanggah beton yang berdiri kokoh di pinggir pantai, saya menyaksikan betapa luasnya Kelong Baba Batam. Dan karena berkunjung di malam hari, suasana pun semakin meriah karena banyaknya lampu hias yang mengelilingi setiap sudut resto. Di salah satu sisi terdapat dua VIP room (Karas dan Tonton) dengan pemandangan laut yang menyegarkan mata.
Saya memutuskan untuk duduk di ruang tengah dengan dinding terbuka dan pemandangan pantai (meskipun saat itu tidak terlihat karena langit sudah pekat). Angin malam begitu derasnya menghembus. Petugas pun sigap memasang tirai dan mengikat tali nya di tiang kayu. Kebayang kalau gak ada tirai ya. Buat emak-emak berumur banyak seperti saya, kalau dapat “serangan angin” seperti ini pulangnya bisa langsung kerokan massal (ngekek gak berkesudahan).
Baca Juga : Menikmati Barelang dari Pirates Cafe and Bar Batam
Baca Juga : Rumah Makan Sunda Bu Joko Batam. Bikin Saya Kangen Masakan Rumahan.
Kelezatan Sajian Hidangan Laut dari Kelong Baba Batam
Mengusung slogan “Makan Mewah Gak Pakai Mahal”, resto hidangan laut Kelong Baba Batam, tampak benar-benar serius mengakomodir selera pelanggan. Pilihan menunya ditawarkan dengan banyak alternatif baik jenis makanan lautnya maupun untuk bumbu pelengkapnya. Satu persatu saya telusuri. Semakin sering dibolak-balik buku menunya, makin puyeng kepala. Makin bingung untuk menetapkan pilihan. Ampun dah ah.
Jurus terakhir memecah kegalauan adalah call eh ask a friend. Apalagi yang dipanggil adalah person in charge yang memimpin sekompi petugas. Mbak Clara namanya. Berkat usulan Mbak Clara, pilihan pun jatuh pada empat menu yaitu Gonggong Rebus, Brokoli Jamur Seafood, Sup Kari Baba Ikan Kerapu dan Sup Asparagus.
Untuk minuman, Bams memesan juice alpukat yang tampaknya memang jadi minuman favorit Bapak lima anak ini. Sementara saya memesan Es Mangga Tetangga. Minuman sarat kesegaran dari buah mangga yang mantab tiada banding. Mangganya itu loh. Segar, gak lembek dengan tingkat kemanisan yang pas banget. Dengan potongan-potongan mangga yang gak pelit bertebaran di bagian atas, Es Mangga Tetangga ini sukses membuat saya ketagihan. Setidaknya saya takjub sama diri sendiri yang bisa dan mampu menghabiskan dua gelas tinggi minuman dingin ini tanpa ragu.
Sajian istimewa milik Kelong Baba Batam adalah Gonggong Rebus.
Dari apa yang diceritakan Bams, Gonggong atau siput laut ini adalah satu jenis siput yang hidup dan berkembang di Kepulauan Riau saja. Jadi Gonggong menjadi satu sajian khusus saat ingin melengkapi pengalaman menikmati sajian hidangan laut di Batam. Hewan laut ini selain di Pulau Batam juga banyak terdapat di Lobam, Tanjung Uban, Pulau Bintan dan tentu saja Kepulauan Riau. Dan inilah kali pertama saya melihat, memegang dan merasakan Gonggong.
Dari yang disajikan di depan saya saat itu, Gonggong terlihat bercangkang keras, bentuknya panjang, berwarna putih dengan motif garis cokelat dan abu. Gonggong disajikan lengkap dengan cangkangnya. Dan karena cangkangnya cukup tebal, saya perlu sedikit usaha untuk menarik dagingnya dari dalam cangkang. Untuk ini pihak resto sudah menyediakan tusuk gigi sebagai alat bantu congkel.
Gonggong di hadapan saya ini hanya direbus dalam waktu tertentu agar tekstur kenyal dagingnya gampang untuk dikunyah. Dihidangkannya juga simpel banget. Hanya dicocol saus asam pedas yang diracik khusus dengan perasan air sama jawa atau jeruk lalu ditambah dengan potongan cabe rawit.
Satu jelajah dan pengalaman kuliner yang baru saya rasakan selama menikmati sajian kelezatan hidangan laut di hampir semua tempat.
Bams juga menceritakan bahwa selain hanya direbus, Gongong juga bisa dimasak tumis, diolah asam pedas ataupun dibuat sup. Ada yang beranggapan bahwa Gonggong bermanfaat untuk kesehatan khususnya untuk vitalitas pria dewasa. Gonggong juga memiliki kandungan Omega 3, protein yang tinggi, serta kolesterol yang juga tinggi. Jadi sangat dianjurkan agar mengkonsumsi Gonggong hanya secukupnya saja.
Sementara untuk si tangan kreatif seperti saya, Gonggong bisa jadi bahan craft yang unik. Setelah sempat membungkus Gonggong yang sudah kami habiskan, saya meminta pihak resto untuk membungkuskan semua cangkang untuk saya bawa pulang. Dan setelah menggali ide, Gonggong ini saya buat menjadi bandul kalung (pendant) yang dibungkus oleh kawat tembaga. Jadilah sebuah wire jewelry pendant yang unik, spesifik dengan bahan dasar alam khas Kepulauan Riau.
Oia untuk dua menu yang lain gimana rasanya? Udah jangan ditanya. Sup ikan dan sup seafood nya mantul, maknyus tanpa bantahan. Saya merasakan bumbu yang begitu pekat tapi tetap ramah dan tidak “memberatkan” lidah. Ikan yang menjadi bahan utama sajian tidak hancur berantakan serta over-cook saat dihidang. Daging ikannya masih fresh, terendam dan tercampur dengan sempurna. Jikapun tidak dinikmati bersamaan dengan nasi, sup ikan ini tetap saja menyelerakan.
Sama seperti sup ikan tadi. Sup Asparagusnya dibuat dengan kekentalan maizena yang pas banget. Wangi bawang putihnya begitu menyusup ke dalam lidah. Campuran banyak materi yang ada di dalam sup ini sangat pas dinikmati semasa hangat. Makan pelan-pelan dengan bermangkuk-mangkuk ukuran kecil, menjadikan waktu bersantap dengan sup asparagus ini begitu sempurna.
Pujian utuh saya berikan kepada Kelong Baba Batam karena mampu menyajikan kelezatan hidangan laut yang umami tak terkira.
Baca Juga : Taman Rusa Sekupang. Eco Edu Park Ramah Anak di Batam
Baca Juga : Menyaksikan Jejak Sejarah Batam di Museum Batam Raja Ali Haji
Kesan Istimewa Untuk Kelong Baba Batam
Sepulang dari Kelong Baba, saya langsung menceritakan pengalaman istimewa saya selama makan di sana kepada suami. Lalu diikuti dengan pesan khusus agar mengajak saya lagi ke Batam jika ada kesempatan business trip kembali ke kota ini. Masih banyak hal yang ingin saya explore. Khususnya tentang siput Gonggong yang menjadi sajian utama Batam. Setidaknya setelah merasakan Gonggong di hidang di sebuah resto berkelas seperti Kelong Baba, saya ingin berjumpa lagi dengan Gonggong versi kuliner tenda. Plus sekaligus merasakan olahan lain dari Gonggong.
Saya pun punya keinginan, setidaknya membayar rasa penasaran akan Kelong Shangrila yang berlokasi di Tanjung Pinang yang adalah induk dari Kelong Baba yang ada di Batam yang baru saja saya kunjungi ini. Tanjung Pinang sendiri adalah Ibu kota provinsi Kepulauan Riau yang berada di Pulau Bintan. Kota ini dulunya adalah pusat pemerintahan dari Kesultanan Riau Lingga dan memiliki banyak destinasi wisata yang mengagumkan. Selain tentu saja wisata kuliner seafood nya.
Saya ingin turut merasakan banyak kesan istimewa yang diungkapkan dan ditulis oleh publik yang pernah makan di Kelong Shangrila. Apalagi dari Batam menuju Tanjung Pinang tuh gak ribet sama sekali. Bahkan menurut saya bakal mengasikkan. Kita bisa naik ferry dari terminal ferry domestik yang ada di Punggur selama 45-60 menit saja. Ongkosnya pun masih acceptable. Terakhir saya cek sih sekitar Rp69.000,00/sekali jalan.
Semoga nanti terwujudkan.
Kembali membahas soal Kelong Baba Batam ya.
Resto hidangan laut ini selain tampak menarik secara fisik dengan dominasi unsur kayu dengan area makan yang nyaman, juga memiliki beberapa spot foto yang apik serta istagenic untuk ditampilkan di akun media sosial kita. Karena berkunjung di malam hari, beberapa jepretan selama di sini banyak didominasi oleh keindahan cahaya lampu yang tersebar di setiap titik. Asik banget.
Mengutip apa yang Bams sampaikan, saat terbaik untuk berada di Kelong Baba Batam adalah saat menjelang sunset. Saat termanis dan mengesankan melihat salah satu sudut kota Singapore mulai dari kondisi terang, meredup hingga lampu-lampu mereka mulai dinyalakan. Ketika suasana belum pekat. matahari mulai turun, jadi salah satu momen yang cantik untuk direkam.
Tempat yang pas untuk merayakan hari-hari istimewa seperti pernikahan, ulang tahun, company atau family gathering. Rincian informasinya bisa diintip di IG @kelongbaba atau dengan menghubungi nomor telepon 0811 7775 418.
Kuy lah. Saat berada di kota Batam, mampirlah ke Kelong Baba Batam ya. Rasakan kelezatan hidangan laut dengan kekhas-an dan keistimewaannya.
Langsung terbayang lezat dan segarnya menyantap sup lare ikan terapu. Kalau dilihat bumbu rempahnya kental sekali ini ya. Mbak
Bener banget Kang Ugi. Rempahnya juga kerasa banget. Kari nya jadi begitu segar dan kaya rasa.
gonggong ya namaanyaaa kok jd inget kafilah šš tapi emang kliatan so yummy mbaaa
dan ini masakan yg ga mudah ditemui d banyak lokasi.
sedap nian š
Betul Nur. Dan memang siput laut atau Gonggong ini hanya hidup di perairan Kepulauan Riau. Jadi memang khas dan unik.
Selalu salfok dengan foto-fotonya yang keren abis dari mbak Annie. Wuih seafood ya, bisa jadi ide untuk kulineran akhir pekan nih.
Makasih untuk complimentnya Mas Adi. Semoga karya photography saya bisa melengkapi isi tulisannya.
Kalau pas malam manis banget ya pemandangannya, apalagi itu yang spot setengah lingkaran dan bagian jembatannya.
Wah menikmati hidangan dengan view indah itu makin hangat rasanya
Iya. Penyusunan lampu-lampu kecilnya juga apik. Motretnya jadi menyenangkan.
Udah lokasinya bagus, pemandangannya justru sangat asri dan aman, teknik pengambilan fotonya juga dipakai semua sesuai peruntukannya kalau ini lagi membicarakan keputusan. hingga pas. Saya harus banyak belajar nih
Dan baru kali ini juga saya memotret di malam hari dengan lampu yang banyak. Alhamdulillah hasilnya cukup memuaskan ya Teh.
duh ngeces berat…
dari semua hidangan, saya cuma bisa nebak brokoli karena sering masak brokoli jamur :D
selebihnya cuma bisa bengong dan nebak-nebak rasanya
Karena harus ke Batam untuk jajal rasanya yang asli
Brokoli jamur aja sudah enak banget loh Mbak. Apalagi yang lainnya. Umami semua.
Duh, ngiler banget lihat makanannya. Ada gong gong rebus, sup asparagus pula. Yummy pasti enak. Tempatnya juga cakep banget. Apalagi di waktu malam, makin cantik ama cahaya lampu yang gemerlap.
Kapan ke Batam kudu mampir kemari Lia. Highly recommended pokoknya.
Kalok di Bandung, Gonggong ini namanya tutut, bukan kak Annie?
Rasanya sedep banget sih emang yaah..
Huhuhu..apalagi ambiance-nya istimewa banget. Batam luar biasa. MashaAllah~
Beda jauh Len. Kalo Gonggong ukurannya lebih besar, cangkangnya lebih keras dan isinya lebih kenyal. Masaknya juga keknya lebih lama deh.
Udah tampilannya menggoda bikin ngiler lagi. Ya ampun buka puasa masih lama ini udah kegoda aja. Haha.. aku udah lama gak makan hidangan laut nih. Siputnya lucu. hihi
Iya Mbak. Siput laut ini namanya Gonggong. Dan cuma ada di lautan milik Kepulauan Kepri.
Bener juga ya, gonggong itu jenis yang cukup tricky dengan waktu dan tingkat kepanasan saat memasak, agar tidak alot.Duh, duh, duh, saya baca ini jelang sahur dan jadi ingin makan juga. sugesti kalau masakan di sini enak banget jadi nancep dan bikin auto ke sana. dari tempat dan foto makanannya sudah kelihatan keistimewaannya.
Iya Mbak Susi. Cangkangnya keras. Daging siputnya juga kenyal. Jadi butuh skill khusus buat mengolahnya.
Semoga nanti suatu saat Mbak Susi bisa ke Batam dan mampir Kelong Baba ya. Ikut merasakan nikmatnya sajian di sini.
Jadi penasaran dengan cita rasa gonggong. Mirip dengan kerang nggak ya ini? Harus ke Batam dulu ya kalau ingin mencoba. Semoga kapan-kapan bisa trip ke Batam. Aamiin ..
Mirip kerang Mbak Sapti tapi dagingnya lebih alot. Kalao di Batam sempetin mampir ke Kelong Baba Mbak Sapti. Highly recommended pokoknya.
Masya Allah, sedapnya..
Itu tadi kek ada keong apalah namanya..
Gonggong ya.. lezat kayaknyašš„°
Keren mba Anniešš„°ā¤
Gonggong, siput laut, yang tumbuh dan berkembang di perairannya Kepulauan Kepri. Jadi kalo ke Batam wajib nyobain Ya. Cus, kapan ke Batam mampir ke Kelong Baba yak.
Kelong Baba lengkap banget sajian makanan lautnya. Estetik, bersih tempatnya. Lezat tuh pasti hidangan yg kak Annie potret !
One of the best seafood di Batam pokoknya Mas. Kapan punya rezeki ke Batam, makanlah di sini ya Mas
Yaampun mba, belum pun ikutan nyicip uda bikin ngiler aja dari foto-fotonya doang. Asli itu hidangannya bikin lapar..
Batam kalau ngomongin tempat2 makanya emang gk pernah negcewain yaa
Bener Mbak Pida. Terutama untuk sajian seafoodnya. Beragam tempat nongkrongnya juga enak. Ngopi sembari menikmati makanan ringan ada di banyak tempat di seputaran kota Batam.
Dududuh Mbak Annie, makanan-makanannya menggoda selera sekali. Udahlah tampilannya cakep, foto-fotonya juga mantap. Huhu aku jadi lapar nih lihatnya. Udah lama banget pula aku gak makan makanan hidangan laut. Disantap hangat-hangat bikin hari-hari yang sering hujan kayak sekarang jadi lebih terasa enaaaak. :D
Kuy Mbak Nia. Sekali-sekali makan seafood tuh menyenangkan hati. Apalagi Gonggong yang jarang ada di tempat lain.