Malam itu saya menyusur kawasan Prawirotaman. Salah satu area yang sepertinya memang dipersiapkan untuk para wisatawan dalam dan luar negeri. Di salah satu ujung area ini, saya kemudian bertemu dengan Palka Art Craft yang tampak bersinar terlihat dari pinggir jalan. Saya pun langsung bersemangat masuk dan meniti setiap sudut rumah mini produk kreatif di Yogyakarta ini.
Saya dan Ipeh berniat menyusur kawasan Prawirotaman dengan maksud mencari makan malam. Maghrib baru saja lewat dan lambung kami sudah bernyanyi riang. Atas usul petugas hotel, kami dianjurkan berjalan kaki aja karena jarak hotel ke kawasan Prawirotaman hanya sekitar 10 (sepuluh) menit saja. Yah gapapa deh. Hitung-hitung berjalan santai sambil ngobrol dan melewati berbagai fasilitas yang ada di sepanjang Prawirotaman. Kawasan yang baru satu kali saya lewati setelah beberapa kali ke Yogyakarta.
Berjalan pelan kami menikmati begitu banyak tempat yang berderet seperti apa yang biasa saya lihat di sepanjang area Kuta, Seminyak, dan lain-lain yang biasa menjadi pusat hang-out para wisatawan dalam atau luar negeri. Saya tetiba merasakan vibes seperti itu saat melihat banyak bule duduk-duduk, berkumpul, ngobrol sambil makan bareng, atau sekedar minum-minum sambil merokok. Dominasi bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya, mendadak mengantarkan nuansa persis seperti di beberapa sudut Bali di malam hari.
Begitu pun dengan toko-toko pernak-pernik, fashion, dan local handmade yang biasanya menjadi sasaran belanja favorit wisatawan. Semua tampil begitu atraktif dan pantas untuk menjamu tamu internasional.
Untungnya kawasan ini dibuat one way sehingga tidak terjadi kemacetan yang buntu saat banyak kendaraan menurunkan tamu atau parkir di pinggir jalan. Apalagi di sepanjang jalan ada beberapa hotel yang terlihat selalu sibuk. Saat saya melewati salah satu hotel tersebut, saya cukup dikagetkan dengan kehadiran sebuah bis besar 45 seats yang “makan jalan”. Alamak. Di jalan sesempit itu ada gitu kendaraan roti tawar segedang itu lewat.
Ketemu Palka Art Craft
Saya menyusur kawasan ini dari ujung ke ujung hingga di satu titik melihat sebuah ruangan berdinding kaca yang begitu menarik perhatian. Hati langsung membuncah saat saya mendekati tempat ini dan menemukan dua kata, ART dan CRAFT, diantara neon sign yang dipasang di fasadnya. Saya langsung mempercepat langkah sembari membawa euphoria bahwa saya akan menemukan begitu banyak pernak-pernik yang menjadi bagian dari hidup saya sebagai seorang crafter.
Ukuran ruangannya tidak begitu besar dengan pengaturan produk yang sangat teliti. Entah berapa ribu produk upcycle yang dihadirkan. Membuat saya mendadak terkesima dan memuji bagaimana apiknya tempat ini menghadirkan setiap produk. Karena jujur ya, tidak gampang loh menata display agar semua item terlihat menarik di mata para pengunjung. Saya pun berdiri tak jauh dari pintu masuk, menebarkan pandangan serinci mungkin agar bisa memulai penjelajahan dengan baik.
Apa aja sih yang disajikan di tempat ini?
First of all among those thousand manmade items saya terkesima dengan tema mereka yang mengedepankan produk upcycle. Memanfaatkan sisa bahan menjadi produk yang lebih baik, lebih kreatif. Karya yang tak kalah berkualitasnya dengan apa yang sudah diproduksi sebelumnya dengan bahan yang sama.
Luar biasa!!
Hanya dari langkah pertama, hati saya langsung kesambet dengan berbagai produk gantungan kunci, kalung-kalung mini dan pembatas buku yang menggunakan sisa-sisa kulit, tali temali untuk hiasan macrame, serta ornamen cilik temintik yang turut memperindah produk olahan baru tersebut. Saya langsung jatuh cinta dan membeli beberapa.
Kemudian saya melihat deretan materi kreatif untuk journaling. Mulai dari bukunya yang terbuat dari berbagai pilihan bahan dasar, stempel, stiker, dan printilan lain yang sering digunakan saat journaling. Kalau gak ingat saya masih punya semua ini di meja kerja saya, bukan gak mungkin tabungan bisa tergasak di sini. Duh gusti, godaan dunia betol ini sih. Satu persatu saya pegang, saya amati, saya kagumi, dan cekatan ngecek balance amount di dompet digital (ngekek).
Mata langsung melotot. Sepertinya butuh call a husband untuk suntikan dana (ngekek lagi).
Baik. Sembari menunggu suntikan dana dari Cikarang, saya beranjak ke meja yang lain. Ipeh menatap saya dan langsung ngikik melihat saya khusuk dan terjebak kegalauan dan dengan diri sendiri. Boleh gak sih tokonya saya beli sekalian (halah).
I then found my path here. Gimana kemudian keindahan ratusan accessories creatives dalam berbagai jenis merabuk jiwa saya. Bros, bandul, kalung, gelang, anting, dan lain-lain hadir dari tangan para pekerja seni. Ya ampun rasa bangga mendadak membuncah tanpa bisa ditahan.
Palka Art Craft sudah membius saya.
Bikin Aaahh!!
Melangkah keluar, saya duduk di sebuah teras sembari kembali memanjakan mata dan menengok ke arah Palka Art Craft kembali. Jari jemari saya cepat mengetikkan rangkaian pesan ke sang belahan jiwa.
“Aku kudu punya tempat seperti ini” sembari melengkapinya dengan rangkaian video yang sudah saya rekam barusan di dalam. Pesan yang kemudian diiringi dengan emoticon love berkepanjangan.
Suami membalas dengan satu kata aja “ok”
Saya tersenyum mahfum. Untuk seorang introvert dan begitu memahami pribadi istrinya, jawaban ini adalah cara paling aman. Entah berapa kali pesan keinginan yang saya kirimkan kepada suami saat setelah menginjakkan kaki di berbagai tempat yang menggugah hati. Termasuk Palka Art Craft tentunya. Terkadang tentang toko bunga, taman kecil di sebuah rumah, warteg, resto siap saji, bahkan dekorasi kamar sekalipun. Dengan jawaban sekedar “ok” setidaknya saya merasa “didengarkan” Terlepas apakah hal itu nantinya bisa terwujudkan atau tidak, setidaknya ada satu wadah khusus yang menampung keinginan saya, yang sering meloncat kesana kemari. Emak-emak kebanyakan maunya.
“Gapapa dong. Bahkan orang sakit yang hanya berbaring di tempat tidur dan mengandalkan bantuan orang lain, punya cita-cita justru menghidupkan rasa yang ada di hati kita. Menunjukkan bahwa kita memimpikan masa depan dengan semangat hidup yang membara.” Begitu tanggapan seorang teman saat saya curcol tentang hal ini.
Iya juga sih ya. Mimpi dan harapan adalah sesungguh bagian dari hidup kita. Punya toko kreatif seperti Palka Art Craft sebagai “rumah kreatif” di masa pensiun adalah bagian dari itu. Kenapa pengen banget punya tempat seperti Palka Art Craft ini? Karena saya ingin para craft, art creator, seniman, atau apalah namanya itu, bisa punya wadah untuk tampil dan memperdagangkan hasil karyanya secara langsung. Meski dunia on-line akan merajai kedepannya, sajian off-line tuh beda girahnya. Bagi crafter seperti saya, ngobrol dengan para peminat aja sudah jadi kesenangan tersendiri. Meski terkadang menghabiskan waktu berjam-jam. Apalagi hasil dari oborolan tersebut kita mendapatkan apresiasi hingga akhirnya menjadi pelanggan.
Bener kan? Kuy teman-teman tolong bantu doakan agar mimpi saya ini bisa (segera) terwujud.
Makasih Palka Art Craft yang sudah menginspirasi. Semoga terus konsisten di dunia kreatif dan sukses di tangga-tangga serta langkah-langkah berikutnya.
Aku yo seneng berada di tempat seperti Palka Art Craft. Melihat beragam karya yang bisa memanjakan mata pasti mengasyikkan banget. Aku juga pingin main ke sana.
Bikin betah ya Mbak. Kalau sudah di tempat seperti ini bisa lupa waktu.
Aku pernah lho stay di salah satu hotel di Prawirotaman dan sempay jalan-jalan menyusuri jalan disana…. Tapi kok gak nemu Palka Art Craft ya… Kalo tempat unik kayak gini, biasanya aku sama anak wedok yang paling semangat. Apalagi anak wedok suka banget journaling. Kalau ke Jogja, aku sempatkan mampir ke rumah seni ini ah…. Makasih ya mbak Annie… Selalu takjub dengan hasil jepretan Mbak Annie….
Letaknya berseberangan dengan Tempo Gelato Mas. Gak begitu besar memang. Tapi gampang dicari.
Iya mbak, klo dunia kreatif seperti art dan Craft, akan beda rasanya bila disajikan secara offline seperti ini
Rasanya lebih hidup gitu ya
Bisa interaksi sama orang membahas art dan Craft
Betul banget. Konsumen tuh seneng banget perhatikan dan pegang2 langsung. Ada kepuasan tersendiri kalo bisa begitu sebelum beli. Pengalaman untuk diri sendiri sebagai konsumen dan penjual.
Woh mbak Annie, udah ke Jogja ajah nih, perasaan baru kemaren ke Manado. Semangat ya mbak berbagai kebaikan dan membangun UMKM melalui blog yang keren ini. Termasuk untuk Palka Art yang emang keren dan cantik-cantik banget .
Kebetulan di tiga bulan belakangan sering pergi-pergi. Ke Manado sama suami, ke Yogyakarta dua kali bolak-balik dengan dua orang yang berbeda dan tujuan yang gak sama. Alhamdulillah diparingi sehat jadi bisa menikmati masa-masa pelesiran sambi motret untuk bahan tulisan.
Call a husband adalah jalan ninjaku juga jika perlu suntikan dana apalagi dalam situasi berada di tempat gemesin seperti Palka Art Craft ini hihi
Aamiin yang kenceng buat Mbak Annie semoga terwujud cita-cita punya “rumah kreatif” di masa pensiunnya nanti
Hahahahaha. Apalagi kalau uang jajan sudah mepet ya Mbak. SOS nya cuma sama suami. Maklum emak-emak pengacara (pengangguran banyak acara) hahaha.
Aamiin Yaa Rabbalalaamiin. Makasih untuk support doanya ya Mbak.
Aamiin…
Saya ikut mendoakan, Bu…
Salut ya sama Palka Art Craft yang sudah menginspirasi ini.
Sukses selalu, semoga terus konsisten di dunia kreatif yang memberikan banyak manfaat dannkisah inspiratif
Aamiin Yaa Rabbalalaamiin. Makasih untuk supportnya Teh Okti.
Yogyakarta emang gak ada matinya ya?
Serasa rumah kedua, kayanya saya cukup mengenal Yogyakarta, ternyata baru tau ada palka craft ini
entar kesini ah
(sambil ngekepin dompet, takut belanja diluar nalar :D )
Iya Mbak. Sisi rekreasi dan dunia kreatifnya maju banget. Apalagi untuk urusan kuliner. Puas banget liburan di sini.
Wah, baca artikel tentang Palka Art Craft ini bikin pengen langsung meluncur ke Jogja! Tempatnya unik banget, mengusung konsep upcycle art yang bikin kagum. Cocok buat yang suka barang-barang handmade atau journaling, karena koleksinya mulai dari aksesoris sampai peralatan journaling kreatif. Plus, suasana Prawirotaman yang kayak Bali vibes banget, makin bikin betah lama-lama di sana.
Mampir Ded kalau pas ke Yogya. Banyak printilan yang cocok untuk cowok2.
Kalau melihat penyusunannya yang apik dan teratur warnanya, jadi terinspirasi ya bisa menyediakan wadah seperti itu.
Keren Bu Annie untuk niatnya, daku ikut meng-aamiin-kan semoga apa yang diharapkan tentang produk kreatif ini tercapai.
Aamiin Yaa Rabbalalaamiin. Semoga Allah Subhannahu Wata’ala berkenan mengabulkan mimpi-mimpi saya untuk membangun dan memiliki galeri seperti Palka Art Craft ini. Benar-benar surga kegiatan selama pensiun.
Langsung betah berlama-lama di Palka Art Craft.
Ada banyak hal yang bisa ditongkrongin sambil memilah-milih, mana yang cocok untuk diadopsi.
Pasti bermanfaat kalo memang hobi journaling yaa, ka Anniie.. Aku pun melihat fotonya ka Annie auto berbinar-binar.
Serasa menemukan surga untuk diri sendiri loh Len. Seneng banget bisa menemuka Palka Art Craft di tengah keriuhan kawasan Prawirotaman.