
Si bungsu tampaknya tak ingin menyia-nyiakan waktu di hari pertama kami tiba di Yogyakarta. Setelah puas mencicipi pizza dan pasta otentik Italia di resto Aroma Italia, si bungsu langsung mengatur kunjungan berikutnya ke Tempo Gelato yang berlokasi di Prawirotaman. Satu outlet refreshing dessert yang sudah lama diincar si bungsu. Jadwal jajan dan nongkrong pun kami lanjutkan di sini.
Saya butuh sekitar 30-45 menit untuk mencapai Tempo Gelato karena saat itu adalah jam-jam sibuk orang pulang kantor. Tapi asyiknya saya bertemu dengan supir Gocar yang ramah dan senang berbagi cerita. Setelah sekian menit bertukar cerita, saya menemukan bahwa kami (saya dan si pak supir) lahir di tahun dan generasi yang sama.
Akhirnyalah banyak topik pembicaraan yang nyambung satu sama lain. Khususnya point of view tentang politik dan beberapa hal penting yang kami rasakan saat hidup di beberapa zaman pemerintahan yang sama. Mulai dari zaman order baru (Soeharto), reformasi (B.J Habibie), zaman Megawati dengan kabinet Gotong Royongnya, pemerintahan SBY yang adalah presiden pertama yang terpilih lewat pencoblosan langsung, lalu ke era Mulyono yang baru saja kita lewati. Kami pun bertukar cerita tentang hebohnya masa reformasi, kesukaan di zaman kami kecil, sekolah, dan masih banyak lagi.
Seandainya bisa nongkrong bareng dan ngobrol lebih lama dalam kondisi lebih santai, pasti deh acara ketemuan ini bisa sampai pagi. Seru banget kan kalau berbincang dengan orang sefrekuensi, seumuran, segenerasi, dan punya sudut pandang yang seragam. Nyetrom deh apa yang semua ada di otak. Sehat-sehat terus ya Pak. Terima kasih atas obrolannya yang asyik. Semoga bapak selalu sehat, dimudahkan segala urusannya, dan diringankan rezekinya.
Baiklah. Sekarang kita lanjut cerita tentang Tempo Gelato ya.
Baca Juga : Menyesap Rasa Otentik Italia di Resto Pizza Aroma Italia Yogyakarta


Menemukan Tempo Gelato di Prawirotaman
Jalur di sepanjang destinasi wisata yang ada di Jl. Prawirotaman ini sedang penuh sesak karena ada satu bis 45 seats yang super duper gendut dan sarat penumpang berhenti persis di depan salah satu hotel. Mobil yang saya naiki harus diam sementara. Tidak bisa lewat dan menunggu para penumpang turun. Takes times banget. Mobil tidak dapat mendahului/memotong meskipun jalan ini dibuat satu jalur. Karena selain sempit (hanya 2 jalur kecil) juga banyak kendaraan yang parkir di bahu jalan. Belum lagi pedagang dorongan yang tampak sibuk melayani pembeli dan juga parkir di jalur yang disediakan untuk pejalan kaki.
Saya mendadak ingat dengan jalanan yang berada di Bali. Baik di kota Denpasar maupun kawasan-kawasan wisata lainnya. Jalanan yang sungguh sibuk dan padat dengan luas yang cukup untuk sepasang mobil saja. Setelah saya perhatikan lebih rinci, memang sih suasananya mirip dengan beberapa sudut wisata yang ada di Bali. Kuta, Seminyak, atau Legian. Termasuk toko-toko yang ada di pinggiran jalan. Mirip banget dengan suasana Bali. Ada toko perhiasan silver, toko art and craft, fashion outlet yang unik, cafe dengan vibes ke-bali-bali-an.
Saya terkesan.
Tak lama, tak jauh dari bis berhenti ini, terlihat sebuah fasad bangunan yang terang benderang dengan sinar lampu yang mencorong banget. Sinar yang menyilaukan mata itu bertuliskan TEMPO GELATO. Jadi saat mobil berhenti tepat di depan outlet, saya tak perlu lagi bertanya. Udah yakin dan pasti gak nyasar lah.
Wajah si bungsu langsung berbinar-binar. Keinginannya tercapai sudah.
Fasad bangunannya sendiri terlihat jangkung dengan halaman parkir yang cukup luas di bagian depan. Dengan sentuhan industrial ala Eropa dan beberapa ornamen rumah tinggal ala benua tersebut, Tempo Gelato sudah memberikan kesan pertama yang begitu menohok.
Sementara perhatian saya sendiri terpecah oleh kehadiran PALKA ART CRAFT yang persis berada di depan Tempo Gelato Prawirotaman ini. Tempat yang meskipun kecil juga mencorong dengan pencahayaan yang dominan. Ah nanti deh mampirnya. Saya mau ke Tempo Gelato dulu ya. Sayangnya karena sudah kecapek’an, kunjungan saya ke craft house ini batal dengan hormat. Saya akhirnya kembali ke sini satu bulan setelahnya bersama seorang sahabat.
Baca Juga : Palka Art Craft. Rumah Mini Produk Kreatif di Prawirotaman Yogyakarta

Baca Juga : Blusukan di Pasar Ngasem Yogyakarta

Ruang Dalam yang Mengesankan
Sembari berjalan menuju pintu utama, saya sekali lagi mendangak dan menemukan tulisan Tempo Gelato dan sebuah lambang ice cream cone yang terpasang indah dengan lampu yang terang benderang. Di salah satu sisi tertingginya juga terpasang sebuah jam dinding yang mungkin diameternya sekitar 2 meter. Selain bata merah yang menjadi bahan utama bangunan, terlihat juga kaca-kaca tebal yang berkolaborasi apik dengan bata tersebut. Di pinggiran kaca itu sendiri ada list kayu berukir termasuk di pintu utama yang tampak begitu megah. Cakep banget deh kombinasinya.
Baca Juga : Lezatnya Ramen Otentik Jepang di ROKA Ramen Yogyakarta
Saat melangkah masuk suasana terang benderang pun kembali menyambut. Kali ini sumber cahaya berasal dari banyak lampu gantung etnik serta langit-langit yang putih tinggi yang begitu sempurna menemani banyak lampu tersebut. Saat saya mendangak, saya bisa membaca banyak tulisan tentang berbagai rasa gelato dan sorbet yang ditawarkan oleh Tempo Gelato Prawirotaman.
Dinding ruang dalamnya juga begitu mengesankan. Hampir di setiap inci dinding dihiasi oleh foto-foto berfigura. Tata letaknya apik betul. Presisi dengan jenis foto yang beragam. Area makannya sendiri ditata rapi berbaris dengan bangku dengan sandaran jok kulit, kursi kayu, dan meja putih. Ada yang disediakan untuk hanya 4 orang tamu tapi ada juga dengan meja yang cukup besar yang tentunya disiapkan untuk tamu dalam jumlah yang lebih banyak.
Saya kemudian teringat dengan nuansa resto cepat saji yang ada di beberapa pemberhentian dan hadir di beberapa film Hollywood. Resto yang menawarkan sajian dari bahan roti, burger, french fries, american breakfast, dan aneka minuman bersoda.
Saya kemudian terpaku pada keramik yang digunakan. Warna hitam dan tangerine menyatu dengan apiknya dan dipasang dalam posisi miring-miring. Komposisi yang unik dan tidak biasa.
Di sudut kanan dari pintu masuk akan langsung terlihat area kasir yang dikepung oleh sekian banyak ornamen hiasan dinding. Kemudian ada area pelayanan pesanan di bagian tengah. Para tamu diarahkan untuk ke kasir terlebih dahulu. Kita akan dikasih daftar menu saat mengantri atau jika memang sudah mengakses daftarnya secara on-line, tentunya akan jauh lebih baik.
Di bagian tengah ruangan kita akan bertemu beberapa orang petugas yang menerima nomor urut dan bon pesanan kita. Lemari pendinginnya gede-gede banget. No wonder ya. Itu karena memang pilihan rasa yang ditawarkan memang sebanyak itu. Sayangnya saya tidak sempat memotret deretan rasa gelato ini karena para customer tak beranjak dari depan refrigerator grande ini.
Setelah area pelayanan ini masih ada ruang makan di sisi belakang. Meja dan kursinya juga banyak dan ada pintu kaca yang menghubungkan antara area dalam ruang dengan teras yang dibuat setengah terbuka.
Di bagian akhir dari ruangan ini ada satu icon Tempo Gelato yang jadi spot foto favorit para pengunjung. Sebuah patung kayu berbentuk ice cream cone berukuran tinggi besar dengan komposisi warna yang sangat indah. Saya harus sabar mengantri berfoto di spot ini karena banyak sekali tamu yang hendak mengukir kenangan di area ini. Sayangnya icon ini diletakkan nyempil di belakang. Seandainya ditaruh di tengah dengan pencahayaan yang lebih mumpuni dan dengan sirkulasi udara yang lebih baik, niscaya keindahannya akan langsung terlihat dari pintu utama.



Tawaran Sajian Tempo Gelato Prawirotaman
Seperti yang sudah saya sebutkan di atas, begitu kita masuk melalui pintu utama, kita akan diarahkan ke satu sudut kanan ruang depan, dengan signage “Kasir/Cashier” yang mudah dilihat dari kejauhan. Kita diwajibkan untuk terlebih dahulu melakukan pemesanan dan pembayaran di sini.
Yang harus diperhatikan adalah tentang sistem pembayaran. Tempo Gelato Prawirotaman hanya menerima transaksi cash. Setidaknya di saat saya berkunjung ke sana pada Agustus dan September 2024. Outlet ini tidak melayani transaksi digital dalam bentuk apa pun. Saya sempat kaget saat si bungsu melambai ke arah saya meminta uang kertas biru. Ah tumben. Di zaman ini kok masih ada transaksi uang fisik yang riskan dengan kehilangan dan mis-administrasi. Tapi entahlah. Mungkin Tempo Gelato Prawirotaman punya banyak pertimbangan saat mengambil kebijakan ini.
Setelah mendapatkan bukti pembayaran dan nomor urut, si bungsu pun setor muka ke service area yang ada di tengah ruangan tadi. Dia pun langsung melapor dan menyerahkan kupon yang telah dicetak. Prosesnya lumayan lama karena memang konsumen dan antriannya panjang banget. Bahkan saat saya mencoba mencari tempat duduk sembari menunggu si bungsu keluar dari antrian, usaha ini tidak membuahkan hasil. Jadilah saya ikut berdiri, memperhatikan si bungsu yang sabar mengantri dari kejauhan, dan menyempatkan diri memotret ke setiap sudut outlet.
Baca Juga : Memanjakan Rasa Mengademkan Hati dengan Masakan Rumahan di Geblek Pari Yogyakarta

Tadi saat sempat melirik ke daftar menu yang ada di kasir, saya melihat ada dua pilihan produk yang bisa kita nikmati. Pertama adalah gelato dan yang kedua adalah sorbet. Dari rangkaian daftar yang panjang itu, saya melihat setidaknya ada 60-an pilihan rasa. Mulai dari rasa dengan sentuhan coklat dan turunannya, kacang-kacangan, sekian banyak jenis buah, dan essence flavour lainnya. Tapi ada dua jenis yang cukup unik dan baru saya temukan di Tempo Gelato Prawirotaman adalah rasa ginger (jahe) dan kemangi (daun lalapan sayur).
Dari beberapa tautan, saya juga membaca bahwa ada sekitar 10 rasa yang best seller seperti nutella, oreo, thai tea, lollipop, pistachio, chocolate, matcha tea, kemangi, vanilla, caramel mix fruit. Lewat tautan itu juga banyak customer yang memberikan pujian untuk essence pistachio. Kacang lembut, biji-bijian dari pohon pistachio, tanaman dari keluarga mete yang secara visual adalah kacang dengan cangkang keras dengan biji hijau kekuningan. Sebagai penggemar pistachio saya bisa membayangkan bagaimana nikmatnya rasa kacang pistachio diolah menjadi wujud sebuah gelato. Asupan menyegarkan yang mengandung sedikit lemak (hanya 4-9%), sedikit udara dibandingkan es krim dengan tekstur yang lebih padat dan lebih lembut.
Eksplorasi akan variant nya pun patut diacungi jempol karena tidak gampang mencampurkan essence flavour untuk satu atau lebih refreshing dessert agar bisa diterima oleh selera publik. Apalagi gelato bukanlah produk asli nusantara tapi adalah produk ala Italia yang pelan-pelan menyaingi kehadiran es krim yang sudah lebih dahulu dinikmati oleh konsumen tanah air.
Yang pasti produk gelato milik Tempo Gelato Prawirotaman ini berani menghadirkan jelajah rasa segar dan efek milky yang biasa muncul dari sebuah gelato. Gak heran sih karena sejatinya gelato diolah dengan tiga unsur utama yaitu susu, krim, dan gula. Es krim ala Italia yang kehadirannya mulai menyaingi es krim yang sudah lebih dulu dikenal oleh masyarakat.
Oiya, selain gelato, seperti yang saya sebutkan di atas, Tempo Gelato Prawirotaman juga menawarkan beberapa pilihan sorbet. Olahan es krim yang tidak menggunakan campuran susu. Essence yang digunakan adalah lebih kepada buah-buahan, sari buah, atau juice, yang menghadirkan efek/rasa asam. Jadi kalau dicampurkan atau dihadirkan bebarengan dengan gelato, kita bisa menikmati sebuah sajian kaya rasa yang membuat lidah kita menari bahkan terkadang mengernyitkan dahi karena efek asam yang menghantam lidah. Berselancar pada sebuah pengalaman kuliner yang asyik dan menyegarkan.
Berapa harga yang ditawarkan oleh Tempo Gelato Prawirotaman kepada konsumennya?
Yang pasti ramah di kantong. Setara dengan kualitas dessert yang kita harapkan. Untuk 1 cone dengan maksimum 2 rasa, harganya adalah 35K/cup. Sementara untuk seri cup ada 4 pilihan yaitu small (maksimal 2 rasa) di harga 30K/cup, medium (maksimal 3 rasa) di harga 50K/cup, large (maksimal 4 rasa) di harga 75K/cup, dan extra big (maksimal 5 rasa) di harga 125K/cup.
Harga tersebut di atas adalah versi 2025 (terbaru) saat saya menuliskan artikel ini. Sementara di Agustus 2024, saat saya berkunjung dengan si bungsu, harga masing-masing paket lebih murah 5K/cup/cone.
Gimana? Masih masuk harga pasaran lah ya.
Jadi kapan kalian ke Yogyakarta dan mampir ke Tempo Gelato? Jajan dan nongkrong di tempat yang estetik sembari memanjakan lidah dengan dessert dingin ala Italia.
Perlu dicatat juga bahwa outlet yang buka mulai pkl. 09:00 – 22:00 wib ini juga ada di daerah Kaliurang, Sleman dan Tamansiswa, Mergangsan. Tapi menurut catatan, outlet yang berada di Prawirotaman ini adalah tempat pelopor yang sudah ada sejak 2015.

Wah jadi nyesel, waktu tidur di Greenhost Boutique Hotel bareng Danone Blogger Academy banyak yang ke sini untuk nyicipin gelato
Tapi saya gak ikutan karena terlalu cape dan mau tidur aja.
Entar ke Yogya lagi kesini ah, gara-gara baca reviewnya Mbak Annie jadi penasaran
Ih padahal deket banget loh itu Mbak. Cuma selisih 2 gang aja dan bisa nyantai sambil jalan kaki. Saya sempat juga cari kamar di Greenhost Boutique Hotel Prawirotaman itu. Tapi saya gak kebagian kamar standarnya. Yang available hanya yang mahal-mahal.
Aku tuh suka es krim gelato. Pas di Semarang sering nongkrong di Gelato. Nanti kalau ada kesempatan ke Jogja mau nyobain ah. Mana tempatnya estetik tuh. Instagramable banget
Cus mampir Mbak kalau pas di Yogyakarta.
Kayanya ini yang lagi viral yaa, ka Anniiee.. Tempoe Gelato.
Inget jaman sebelum pandemi bangeett, sekitar tahun 2019, gelato mulai digilai banyak pecinta makanan dingin. Hihihi.. Dan rasa pistachio ini mungkin bekennya sejak si cokelat Dubai itu viral yaah..
Enaaknyaa.. siang yang terik sambil menikmati 10 rasa terdabest dari Tempo Gelato Prawirotaman.
Iya sempat lama viral Len termasuk tentang urusan kepemilikan merknya. Bertahun-tahun masih berlangsung. Banding sampai ke MA tapi aku belum nemu update terakhirnya.
Tapi yang pasti TEMPO GELATO yang di PRAWIROTAMAN ini tuh memang menarik banget buat dikunjungi. Tempatnya cantik, pilihan hidangannya juga berlimpah ruah.
Fasad luar Tempo Gelato sudah membuat antusias pengunjung untuk singgah,
ketambahan interiornya yang unik, tempat menikmati gelato keren banget, dan kalau main ke Yogya kudu sempatin mampir dan menikmati gelatonya.
Mampir Mbak Salma. A must visit place saat berlibur ke Yogyakarta.
Banyak juga best sellernya, ada 10 rasa.
Wuaah, bisa nyobain sekalian deh nih rasa best sellernya. Apalagi di sini bikin betah ya Bu tempatnya, karena bisa sekalian pepohonan dan nuansa elegannya juga terasa
Ada saya lihat ada satu keluarga yang beli hampir semua rasa terus sharing bareng. Jadi bisa nyicipin semuanya. Good idea banget.
Awalnya kebayang es krim dengan krim dkk. Suka dan enak tapi jarang jadi pilihan saya. Begitu baca sorbet…. wah, cocok banget buat jadi tempat ampiran semua orang bahkan yang sangat mengatur dietnya.
Sorbet memang cocok buat penggemar dessert dingin tapi takut dengan kandungan lemaknya. Sorbet cenderung rendah lemak seperti Gelato dan pilihan rasanya juga lebih ke buah-buahan. Cuma ya memang rata-rata asam. Kudu dinikmati bareng taste yang lain.
Jadi pengen deh ke Tempo Gelato kalau ke Yogyakarta. Terkesan dengan tempatnya yang instagramable. Dekorasinya cakep, bikin betah. Sudah buka cabang pula d tempat lain dan yang di Prawirotaman ini sebagai pelopor atau pendahulu Tempo Gelato.
Cakep banget deh outletnya Li. Estetik. Khas seperti kawasan industri yang ada di Eropa. Warna-warna yang dihadirkan juga etnik dan unik.
Jadi pengen nyoba saya soalnya tampak yummy deh Gelatonya. wah saya yang serba cashless ini harus sedia uang tunai nih kalau mau ke Tempo Gelato. Tapi gpp juga, soalnya tempatnya menarik untuk dikunjungi. Lama juga saya ga pergi ke Yogya, jangan kangen ke sana
Yogya selalu ngangenin ya Sar. Aku juga pengen balik lagi. Ada beberapa tempat yang belum sempat dikunjungi untuk ditulis. Yang pasti mampir lagi ke TEMPO GELATO tapi yang di kawasan lain.