• Home
  • About Me
  • Blog
  • Travel
  • Video
Annie Nugraha
  • Home
  • About Me
  • Blog
  • Travel
  • Video
Me and My Travel Journey
Me and My Travel Journey
Restaurant and Culinary

Menjelajah Rasa dan Keindahan Alam Bebek Joni Restaurant Ubud Bali

Annie Nugraha
26 Comments
January 25, 2022
10 Mins read
JONI cover blog

Ke Ubud terus gak nikmatin sajian lezat bonus pemandangan yang menyegarkan dan up-to-date? Itu berarti perjalanan mu ke Ubud belum komplit kawan. Beneran.

Banyak orang, rasanya, pasti tahu seperti apa Ubud itu. Di jejaring media sosial aja bejibun informasi tentang Ubud. Apalagi yang sering main, berwisata, bahkan berlama-lama menginap ke dan di salah satu sudut pegunungan Bali ini. Selain menjamurnya tempat-tempat yang kaya keindahan alam dari waktu ke waktu, Ubud juga adalah lokasi yang paling asik buat sementara waktu menjauh dari kebisingan. Menikmati, setidaknya, perbedaan suasana dari rutinitas yang tiap hari kita hadapi.

Udaranya juga relatif lebih segar dengan banyak sudut-sudut yang masih dipertahankan keasriannya. Apalagi jika menginap di cottage, bungalow atau bahkan guest house yang berada di desa-desa yang masih sepi dan masih jarang penduduknya. Jadi jangan kaget ya, justru di area-area yang nyempil seperti ini, kita menemukan tempat menginap, tempat nongkrong yang juga menghadirkan makanan dan minuman yang rich of taste. Dan itu mampu meninggalkan kesan yang tak terlupakan.

Ini nih yang saya alami dengan Bebek Joni Restaurant yang berada di Jl. Raya Goa Gajah, Peliatan. Menjelajah rasa dan keindahan alam menjadi satu paket lengkap untuk semua indera tubuh yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa.

Menjelajah Rasa dan Keindahan Alam Bebek Joni Restaurant Ubud Bali
bebek joni restoran | front gate yang sudah jauh lebih cantik (foto akhir 2021)

Pertama Kali Bertemu Dengan Bebek Joni Restaurant

Menjelajah Rasa dan Keindahan Alam Bebek Joni Restaurant Ubud Bali
area penerimaan tamu. sudah jauh lebih artistik dan cukup megah untuk direkam lewat lensa kamera

Sebelum kunjungan yang ini, akhir Desember 2021, kalau tidak salah hitung, saya kemari sekitar hampir setahun sebelum pandemi merebak di tanah air. Most probably di awal 2019. Sengaja datang kemari hanya untuk menyesap rasa bebek gorengnya (crispy duck) kembali dengan 2 orang teman yang hampir rutin menemani saya makan disini. Tapi jauh sebelum itu saya sebenarnya sudah sering bersantap di tempat ini. Langganan tetap sepertinya. Karena setiap saya ke Bali, bisa dipastikan selalu bela-belain mampir ke sini, memasukkan waktu khusus dari rangkaian kunjungan saya ke Ubud.

Saat pertama kali mengenal Bebek Joni Restaurant, tempat ini hanya berupa restoran kecil. Setting-up nya seperti warnas (warung nasi) dengan bebek garing sebagai ultimate course nya. Ada beberapa meja kayu bertaplak plastik dengan kursi lipat merek Chitose yang menemani meja-meja tersebut. Tahu kan kursis Chitose? Kursi besi kopong dengan sandaran dan dudukan berbusa dan dilapis kulit artificial yang biasanya berwarna hitam. Jaman dulu, kalau kondangan kawinan, kursi inilah yang sering dipakai untuk tamu.

Lahannya tidak begitu luas meskipun juga tidak bisa dibilang sempit. Tapi parkiran depannya, jika berdesak-desakan, bisalah untuk sekitar 8 mobil. Sementara di sebelahnya itu ada sekolahan atau kantor apa gitu ya. Udah lupa saya saking lamanya. Yang pasti, posisinya persis berdampingan dengan Bebek Joni Restaurant.

Waktu diajak kesini pertama kalinya, saya sempat underestimate. Mengingat bahwa banyak resto yang jauh lebih mentereng visualnya ketimbang Bebek Joni Restaurant. Bahkan gak jauh dari situ ada resto yang juga mengusung nama “bebek”. Resto milik seorang petinggi di Bali dan tercatat dengan sales effects yang lebih dahsyat. Hal itu diidentifikasikan dengan tak hentinya mobil travel parkir disana. Bahkan saya sering melihat wisatawan asing berkunjung dengan jumlah rombongan yang tidak sedikit. Ngetop banget lah pokoknya.

“Tenang aja Mbak Annie. Yang itu memang ngetop. Tapi resto yang akan kita kunjungi, menurutku, bebek crispy nya jauh lebih jempolan,” sahut seorang sahabat, yang pertama kali mengenalkan saya dengan Bebek Joni Restaurant.

Baiklah. Sebagai sesama pejajan, referensi pribadi tentunya lebih mantab kan?

Jadi meskipun dengan (sedikit) keraguan, saya menikmati bebek crispy yang direkomendasikan.

Lantas gimana hasilnya? Empat jempol dong pastinya. Dari kunjungan awal itulah akhirnya lahir berjilid-jilid kunjungan berikutnya. Dari setiap ngelencer ke Bali 3-4 kali dalam setahun, saya pun khatam jalan ke Bebek Joni Restaurant hingga menjadi saksi hidup bagaimana resto ini berkembang, meluas dan semakin cantik dari tahun ke tahun.

Dari sekian kali nongkrong di tempat ini, saya sempat menulis tentang Bebek Joni Restaurant di 2017. Tulisan dan banyak foto yang terus bertengger di halaman depan pencarian Google dengan review di platform yang sama.

baca juga : bebek joni restoran, ubud, bali. kaya pemandangan di tengah persaingan
Menjelajah Rasa dan Keindahan Alam Bebek Joni Restaurant Ubud Bali
heart lake | satu yang terbaru di kunjungan saya di desember 2021
Menjelajah Rasa dan Keindahan Alam Bebek Joni Restaurant Ubud Bali
salah satu pondokan dengan dinding terbuka yang berada di dekat danau

Mampir Lagi di Desember 2021

baca juga : menjadi saksi indahnya kintamani di the amora bali

Saat ke Bali lagi di akhir Desember 2021 bersama putri saya, adik ipar dan keponakan, kami menginap 3 hari 2 malam di Alam Dania Cottage yang berada di desa Kelaba Moding. Lalu berpindah ke Seminyak untuk 1 malam sebelum akhirnya pulang ke Jakarta. Saat berkendara menuju Seminyak inilah kami menyempatkan diri mampir ke Bebek Joni Restaurant untuk makan siang. Setelah tentu saja memastikan bahwa restoran favorit saya ini beroperasi seperti biasa.

Finally, setelah 3 tahun yang sarat rasa kangen, saya menginjakkan kaki kembali di Bebek Joni Restaurant.

Kejutan dan rangkaian kekaguman pun langsung menyeruak.

Hal pertama yang begitu mengesankan adalah jalan masuk. Sebuah perubahan besar sudah terjadi. Jika dulu para tamu harus menelusuri sebuah gang kecil dengan lebar yang cukup dilewati oleh 1 kendaraan untuk mencapai pintu depan resto, kali ini sudah jauh lebih luas. Dengan signage yang juga lebih besar dan mudah terbaca, Bebek Joni Restaurant sepertinya ingin lebih terlihat mampu merengkuh tamu lebih banyak. Dan itu dibuktikan juga dengan lahan parkir yang gak main-main besarnya.

Galeri seni dan lukisan masih eksis di bangunan bagian depan. Saya tidak pernah secara khusus masuk ke galeri ini tapi sempat melihat beberapa lukisan indah yang diletakkan di sisi luar saat galeri tersebut sedang dalam perbaikan.

Hal lain yang mendadak melecut kekaguman di area masuk adalah berdirinya sebuah bangunan atau rumah kecil dengan atap lancip yang berfungsi sebagai area drop-off dan penerimaan tamu. Meski tidak megah layaknya lobi sebuah hotel berbintang, kehadirannya sudah melahirkan impresi berbeda, setidaknya untuk loyal customer seperti saya. Dulu setiap tamu yang datang hanya melewati sebuah jalan masuk yang dilengkapi dengan kolam kecil dan berbagai patung bebek. Artistik sekali. Sekarang sentuhan seni nya sudah sangat berbeda. Lebih condong ke arah modern dengan konsep yang sangat jauh berbeda.

Baru di bagian depan sini aja, saya sudah tak bisa menyembunyikan kekaguman.

Rasa itupun semakin lengkap saat kami berempat melangkah masuk, berbelok kekiri dan menempati sebuah gazebo kayu yang cukup besar untuk ditempati setidaknya 6 orang dewasa. Sebelum mencapai gazebo ini, kami melewati area dine-in yang lama, di sisi kanan area kedatangan tadi, dengan sekitar 500m2 sawah di hadapan lalu menyusuri bangunan 2 lantai yang ada di sisi kiri.

Tak jauh dari area makan lama yang tadi kami lewati, Bebek Joni Restaurant tetap mempertahankan sebuah patung Dewi Sri yang tegak berdiri di tengah lahan persawahan. Sawahnya pun masih seindah dan serapih dulu. Hanya saja saat kami datang, padi yang ditanam sepertinya belum lama ditandur. Sungai kecil diantara area makan dan sawah pun masih terlihat sangat terawat. Efek yang melahirkan rasa tenang dan menjadi penjembatan yang apik antara tempat makan dan sawah yang terbentang.

Sebelum kunjungan di 2021 ini, di awal 2019 itu, pondokan kecil-kecil, area makan setengah terbuka dengan atap rumbia dengan banyak dudukan kayu sudah ada di sana. Pun dengan sebuah danau buatan yang dipisah oleh jalan setapak menuju sebuah panggung yang biasa kita lihat saat menonton pertunjukan-pertunjukan seni di Bali. Kalau dulu masih minim dekorasi, tapi saat itu danaunya sudah memelihara bunga teratai dan sudah ada tulisan BEBEK JONI di bagian depan panggungnya.

Menjelajah Rasa dan Keindahan Alam Bebek Joni Restaurant Ubud Bali
area makan setengah terbuka yang lebih mendekat ke persawahan di sisi kiri area resto. duduk disini kita bisa merasakan damainya hati saat berada di sebuah tempat yang dikelilingi oleh sawah dan air
Menjelajah Rasa dan Keindahan Alam Bebek Joni Restaurant Ubud Bali
area panggung terbuka yang instagenic banget. pas banget untuk berfoto dalam sebuah rombongan besar. apalagi saat langitnya cerah, biru dan dilengkapi dengan awan-awan putih yang berarak cantik
baca juga : menyesap indahnya semesta dan keheningan bali di alam dania cottage ubud

Di dekat rumah tak berdinding tadi, ada tempat sejenis yang sama dengan atap rumbia yang sama lebatnya. Ini juga tempatnya luas luar biasa. Selain gedung 2 lantai yang dilewati tadi, rumah tanpa dinding berbentuk U ini sepertinya cocok buat jadi venue private party atau family and company gathering. Kalau melihat sekilas luasnya, bisalah menampung sekitar 100an orang. Bahkan lebih jika acaranya diadakan dengan konsep standing party. Di sini juga adem dengan aneka tanaman, pohon-pohon tinggi dan dekorasi batu yang nyeni tak terkira.

Melengkapi nuansa air, selain danau di depan panggung batu tadi, ada juga danau bulat dikelilingi rerumputan dan diisi dengan ribuan teratai plus sebuah spot foto. Mungkin bagi sebagian orang spot foto seperti ini terlalu kekanakan atau satu rancang bangun luar ruang yang berlebihan karena kesannya tidak alami. Tapi bagi saya, justru punya nilai seni yang patut dihargai. Dengan bangunan semen yang dibuat tinggi dengan background berbentuk hati yang diramaikan dengan berbagai printilan dan patung-patung bebek di sekitarnya, saya kagum dan suka banget dengan idenya. Dan berfoto di sini, menurut saya, selain sebagai kenang-kenangan adalah juga bentuk satu penghargaan kepada seniman yang mengerjakannya.

Menjelajah Rasa dan Keindahan Alam Bebek Joni Restaurant Ubud Bali
SPOT FOTO DI DEKAT DANAU

Satu lagi yang sangat mengesankan di Bebek Joni Restaurant adalah sawah terbentang sepanjang mata memandang. Satu sajian khusus yang jarang dimiliki oleh berbagai resto. Entertaining views yang biasanya menjadi unggulan bagi hotel-hotel bintang 5 yang memang ingin menghadirkan nuansa alam.

Eh, ngomongin soal hotel, kalau saya boleh mengusulkan, bangunan 2 lantai yang ada disisi depan rasanya pas loh buat dijadikan hotel atau penginapan. Saya sempat naik ke lantai 2 bangunan itu dan memotret. MashaAllah. Suasananya kok ya pas banget untuk indera penglihatan kita. Duduk di teras luar kamar, sambil ngemil atau makan dan menyeruput kopi hitam. Nikmatnya dunia.

Kita teruskan penelusuran ya. Sedikit lagi.

Di belakang danau tempat saya berfoto tadi, ada sebuah jalan kecil menuju bagian terjauh dari Bebek Joni Restaurant. Disini disediakan gazebo buat nongkrong-nongkrong dan sepasang ayunan dengan tali gantung yang tinggi banget. Ini kalau lahan yang ada di sebelahnya dibuka, sepertinya cocok untuk dibuat lapangan besar untuk acara-acara outdoor yang mampu menampung publik yang sangat banyak. Mudah-mudahan ya lahan itu adalah milik Bebek Joni Restaurant. Jadi impian saya ini bisa diwujudkan oleh Bebek Joni Restaurant.

Bebek Goreng Garing/Crispy Favorit Saya

Menjelajah Rasa dan Keindahan Alam Bebek Joni Restaurant Ubud Bali
BEBEK GORENG GARING/CRISPY FAVORIT SAYA

Dari awal saya berkunjung hingga yang terakhir, saya selalu memesan bebek goreng garing (crispy duck) khas Bebek Joni Restaurant. Plating yang terbaru adalah di atas piring kayu yang dialasi oleh selembar daun pisang. Isinya masih tetap edisi lama. 1/2 ekor daging bebek, setangkup besar nasi, lalapan, sayur urap, sate lilit, 2 macam sambal dan kerupuk.

Rasanya masih enak seperti dulu. Tapi saya berharap agar sayur urapnya bisa lebih banyak lagi begitupun dengan sambal matahnya. Memperbanyak isi rasanya lebih mantul ketimbang minyaknya. Karena dalam kamus permamahbiakan saya, yang namanya sambal matah itu sewajarnya penuh dengan campuran irisan bawang merah dengan cabe rawit yang menyertainya. Tapi asiknya, kita bisa minta kok tambahan sambal matah itu. Persis seperti yang kami lakukan. Biar banyaknya seimbang dengan suapan nasi dan cocolan bebek yang ukurannya lumayan besar itu.

Namun yang terpenting diatas segalanya adalah bahwa bebek gorengnya tetap terjaga kualitasnya. Garingnya pas, tak berbau dan tak berminyak tapi tetap lunak dan lembut untuk dikunyah.

Untuk sepiring bebek goreng garing tersebut, kita dikenakan biaya Rp 105.000,-/piring. Reasonable enough karena asupan sejenis di restoran setara yang lainnya, sajian ini berada di range harga yang sama. Yang jauh diatas rata-rata adalah harga untuk minuman dan makanan penutup. Menurut saya sih 2 kali lipat dari harga yang umum kita temui di berbagai restoran lainnya. Oia jangan lupa juga bahwa Bebek Joni Restaurant menerapkan 15% pajak. Dan itu penting untuk kita perhitungkan ya.

Yang gemar kerupuk, bisa menemukan surganya disini karena Bebek Joni Restaurant menyediakan banyak ragam kerupuk yang asik dibawa ngobrol-ngobrol sambil nunggu makanan datang. Tadi, saat menyusur bagunan utama di ruangan seperti toko kecil, ada beragam camilan yang sering kita jumpai selama ngelencer ke Bali. Meskipun bukan toko oleh-oleh yang besar, tapi setidaknya cukup lah untuk sekedar mengisi waktu.

Oia, baru keinget, pernah sekali rekan seperjalanan yang saya bawa kemari, makan sandwich yang dihidangkan dengan kentang goreng. Dia memasan ini karena tidak suka dengan masakan bebek apapun wujudnya. Saya sempat mencoba sedikit dan rasanya patut dapat pujian. Bukan karena saya juga penggemar sandwich ya. Tapi karena memang komposisi isinya tuh pas banget. Tidak terlalu tumpah ruah tapi sangat pas untuk memanjakan lidah.

Kesan Saya Untuk Bebek Joni Restaurant

Berulang kali bertamu ke Bebek Joni Restaurant ternyata tidak pernah membuat saya bosan. Perpaduan antara kenyamanan lambung dan keindahan alam, terutama sawahnya yang subur dan terawat, menjadikan tempat ini worth visiting. Setidaknya untuk saya yang hidupnya terkepung daerah industri dan berbalok-balok bangunan pabrik.

Karena alasan itulah saya termasuk sering mengisi setengah waktu untuk berekreasi atau mengunjungi tempat-tempat yang membuat hidup lebih berwarna. Bersantap di resto berkualitas, staycation di beberapa tempat menginap yang disarankan beberapa pejalan, melengkapi salah satu profesi saya sebagai travel blogger. Pun akhirnya bisa menceritakan pengalaman tersebut lewat blog yang sudah saya rintis sejak 2017 ini.

Ada kesenangan yang tidak bisa terwakilkan oleh kata-kata saat menemukan tempat-tempat yang saya tulis dijadikan referensi atau bahan pertimbangan untuk dikunjungi bagi orang lain. Berbagi foto dan ulasan di Google Maps pun telah melahirkan kebanggaan di sisi yang lain. Sekian banyak viewers menghubungi saya lewat email atau WA yang kemudian tentu saja saya jawab dengan sukacita dan rangkaian informasi jujur yang saya dapatkan dari pengalaman pribadi.

Begitupun saat pertamakali saya mengulas tentang Bebek Joni Restaurant di artikel sebelum ini yang saya tulis pada 2017. Sungguh tidak menyangka bahwa pada akhirnya banyak sekali dari mereka yang mengucapkan terimakasih saat merasakan sendiri nikmatnya sepiring bebek goreng crispy, berfoto di berbagai spot yang istagenic, serta duduk dengan hati bahagia sembari menikmati semilir angin dan kedamaian melihat bentangan sawah yang hijau menghampar di depan mata.

Ingin turut menjelajah rasa dan keindahan Bebek Joni Restaurant? Yok mampirlah ke resto ini saat berada di Ubud.

Galeri Foto

Menjelajah Rasa dan Keindahan Alam Bebek Joni Restaurant Ubud Bali
salah satu sudut foto terluas yang bisa saya nikmati dari lantai 2 gedung utama
Menjelajah Rasa dan Keindahan Alam Bebek Joni Restaurant Ubud Bali
liukan sungai kecil dan sawah yang berada persis di depan gedung utama
Menjelajah Rasa dan Keindahan Alam Bebek Joni Restaurant Ubud Bali
saya di area taman dan berderet ruang makan beratapkan rumbia
Menjelajah Rasa dan Keindahan Alam Bebek Joni Restaurant Ubud Bali
kolam di depan panggung yang terbagi dua. sarat berisi ribuan teratai yang akan berkembang
Menjelajah Rasa dan Keindahan Alam Bebek Joni Restaurant Ubud Bali
ayunannya asik banget. terlihat di belakangnya sebuah gazebo dan lahan luas serta jalan setapak untuk mengitari sawah yang ada di resto
Menjelajah Rasa dan Keindahan Alam Bebek Joni Restaurant Ubud Bali
sawah terbentang sejauh mata memandang. 3-4 bulan lagi padinya akan terlihat siap dipanen. masa-masa cantik untuk memotret sawah ini pastinya
Menjelajah Rasa dan Keindahan Alam Bebek Joni Restaurant Ubud Bali
panggung yang cantik itu. Kecantikan yang menjadi begitu sempurna saat langit biru dengan awan putih yang berarak. lebih istimewa lagi jika teratainya berbunga dan mengapung di kolam itu dengan cantiknya
Menjelajah Rasa dan Keindahan Alam Bebek Joni Restaurant Ubud Bali

Bebek Goreng Bebek Goreng Ubud Bali Kuliner Bali Made Joni Restaurant Resto di Ubud Bali
Shares
26 Comments
  1. Nurul Rahma

    January 28, 2022 7:58 am

    Majestic!
    Ya ampun, mbaaa, ini sih more than just a restaurant, ya.
    Bisa banget nih dibikin acara yoga for healing, karena panorama-nya bener2 bikin adeemm.
    Hati tenang, pikiran riang. Duh, senangnyaaaa!

    Btw, utk seporsi bebek gedhaaa kayak gt (plus ambience resto menawan) menurutku harganya reasonable banget. Biasanya, aku bakal paroan sama anakku :D

    Aaakk, pengin ke Ubuuuddd!

    Reply
    1. Annie Nugraha

      January 29, 2022 11:33 am

      Itulah Nur kenapa aku betah bolak-balik berkunjung kemari. Favorit lah pokoknya. Apalagi di setiap kunjungan selalu ada perubahan-perubahan yang menarik untuk dilihat dan diamati. Kalau aku sih ogah berbagi hahahaha. Secara bebek crispy nya tuh endes luar binasa.

  2. Dian Restu Agustina

    January 28, 2022 1:20 pm

    Aku pernah ke resto bebek yang satunya..Memang kadang karena lebih ternama padahal untuk soal rasa hidangan resto sebelahnya lebih juwaraaa, Selalu suka bebek diapain aja. Bebek cripy salah satunya. Pun printilannya kalau disajikan versi hidangan khas Bali. Apalagi kalau ambience-nya nyaman dan menenangkan seperti di Bebek Joni ini. Pasti seperti Mbak Annie bakal balik lagi dan lagi:)

    Reply
    1. Annie Nugraha

      January 29, 2022 11:36 am

      Sepakat Mbak Dian. Bebek Joni inipun konsepnya mengembangkan apa yang ada saja. Sejauh ini, yang saya perhatikan, mereka tidak membuka cabang di tempat lain atau membuka kerjasama franchise. Makanya ya venue yang ada disini tuh selalu dipoles dan diperindah untuk lebih menarik dari waktu ke waktu.

  3. Dennise Sihombing

    January 28, 2022 7:05 pm

    Kak Annie,aku kalau kesana pasti betah banget dan nambah makanan terus terutama cemilan “kerupuknya” yang beraneka ragam. Bali memang Surganya semua ya. Makan bebek viewnya pemandangan sawah,aduh mana tahan euy! angin sepoi-sepoi. Harga seporsi diatas 100 ribu worted-lah. Kapan ya aku bisa kesana?

    Reply
    1. Annie Nugraha

      January 29, 2022 11:40 am

      Worth it banget Kak. Di tempat lain yg setara juga harganya segitu. Jadi memang wajar. Apalagi dengan kualitas yang disajikan. Pokoknya kalau sempat ke Bali dan main ke Ubud, jangan lupa mampir kemari ya Kak. Highly recommended pokoknya.

  4. Maria G

    January 28, 2022 7:31 pm

    duh Mbak Annie, auto laparrrrrr :D :D

    kebayang kulit bebek goreng yang garing

    tapi dagingnya empuk, juicy dan gurih

    Reply
    1. Annie Nugraha

      January 29, 2022 11:41 am

      Hahahahaha. Mantab pokoknya Mbak Maria

  5. Moch. Ferry

    January 28, 2022 8:27 pm

    Berkunjung bisa berulang jika ke Bali dan mampir kuliner Bebek Joni, kesan pertama menghasilkan kepuasan citarasa untuk kunjungan berikutnya

    Reply
    1. Annie Nugraha

      January 29, 2022 11:42 am

      Setuju Mas Ferry

  6. Mpo Ratne

    January 28, 2022 9:59 pm

    Ubud terkenal dengan keindahannya dan juga bebek sawahnya. Rasa Jhoni bebek mengalahkan underestimate. Enaknya keubun ubun

    Reply
  7. Okti Li

    January 28, 2022 11:47 pm

    Kalau di blog ibu ini saya betah lama lama memandang fotonya. Hehehe …
    Ujungnya suka kepikiran ini saya bisa ke sana gak ya. Mupeng deh kan jadinya
    Padahal di rumah saya juga punya bebek, ternak teman ayam meski cuma dua ekor. Hehehe

    Reply
    1. Annie Nugraha

      January 29, 2022 11:57 am

      Hahahahaha. Setidaknya menikmati foto dan tulisannya dulu ya Teh Okti. InshaAllah dipanjangkan rezeki nya untuk sampai ke Bebek Joni di Ubud.

  8. Bayu Fitri

    January 29, 2022 9:24 am

    Asri dan adem banget ya resto bebek Joni..kayaknya kalau saya berkunjung ga akan pulang sampai restonya tutup hihihi..saya juga penggemar bebek nih..jadi kepo ama rasanya sepertinya lebih lezat dari bebek yang biasa saya santap..duh pengen terbang langsung ke Bali buat makan bebek Joni

    Reply
    1. Annie Nugraha

      January 29, 2022 11:55 am

      Dan enak buat tempat ngobrol berlama-lama Fit. Habis makan bebek terus lanjut ngopi. Wooaahh asik banget dah pokoknya. Semoga ya suatu saat Fitri bisa sampai kesini dan merasakan kualitas bebek crispy nya Bebek Joni.

  9. Ira Hamid

    January 29, 2022 1:12 pm

    Mba Annie ini sering banget posting tentang Bali membuatku semakin ingin ke sana. Doain saya yaa, Mba, semoga suatu hari nanti bisa menginjakkan kakiku ke Bali, hal yang sudah saya impikan sejak tahun 2007 silam

    Reply
    1. Annie Nugraha

      January 30, 2022 11:54 am

      Aamiin YRA. Semoga suatu saat Mbak Ira dan keluarga bisa berlibur ke Bali. Saya memang sering ke Bali Mbak Ira, apalagi waktu bisnis di sana masih lancar. Tapi semenjak pandemi harus ditutup dulu.

  10. Iwan Hendrawan

    January 29, 2022 1:15 pm

    Selain tulisan yang menarik dengan tema perjalan dan kuliner yang menggugah selera. Poto-poto di artikelnya juga bagus-bagus, jadi memberikan gambaran utuh (bukan sekedar membayangkan) Bebek Joni Restaurant

    Reply
    1. Annie Nugraha

      March 12, 2022 1:15 pm

      Makasih untuk complimentnya Mas Iwan

  11. sylvianayy

    January 29, 2022 2:16 pm

    kalo liat menu masakan bebek jadi inget adekku yang suka banget makan bebek goreng. btw ini tempatnya cozy banget deh seneng banget pasti kalo makan dan main ke sana, apalagi masakannya terlihat enak, lengkap banget ada sayur kerupuk sambel, uhhhh udah enak banget pasti

    Reply
    1. Annie Nugraha

      March 12, 2022 1:16 pm

      Memang seenak fotonya Mbak. Bebeknya garing. Sambalnya pas. Pulen nasinya juga ok banget

  12. Tariita

    January 29, 2022 2:24 pm

    Di sholawatin dulu ahh . Semoga suatu saat bisa main ke Bali bareng keluarga. Dari awal disuguhi foto makanan Uda ngiler banget. Kebayang langsung deh indahnya Bali. Bagus banget lagi tempatnya.

    Reply
  13. Fenni Bungsu

    January 29, 2022 3:10 pm

    Suasananya ini bikin adem sambil bersantap di sana. Seakan-akan lagi ada di sana juga hehe.

    Sekalian bisa pepotoan juga karena spot instagramable nya banyak.

    Reply
  14. Yanti ani

    January 29, 2022 4:15 pm

    Selalu suka baca review tempat dari mbak Annie, selalu menarik dan tentu makanan yang di review bikin ngiler😆 saya jadi mau pergi ke bebek Joni nih.

    Reply
  15. Gemaulani

    January 29, 2022 4:47 pm

    Ini restonya luas banget ya mba, mana bersih dan asri gitu, berasa udara segernya sampe sini padahal liat di foto. Mba karena aku kurang suka daging bebek, aku malah penasaran sama sandwich plus kentang gorengnya itu. Noted dulu siapa tahu nanti bisa ke Bali terus ke restaurant ini :)

    Reply
  16. Sumiyati Sapriasih

    February 2, 2022 5:38 pm

    Wah restonya sangat asri dan luas, suatu saat kalau ke Bali mampir ah … kebetulan anak aku tinggal di Bali juga

    Reply
Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post

Menyaksikan Kisah Suram Perjalanan Hidup Arvin Russel di The Devil All The Time

Next Post

Menikmati Semilir Angin Echo Beach di La Brisa Canggu Bali

Categories
  • Blogging Competition and Events
  • Book Review
  • Cerita Pendek
  • Craft Activities
  • Featured
  • Film Review
  • Hotel Review
  • Publication
  • Restaurant and Culinary
  • Travel
  • Uncategorized
  • Video
You might also like
Spatula Cover Blog
Restaurant and Culinary

SPATULA COFFEE ROASTER & RESTO. Tempat Nongkrong dengan Makanan Enak, Istagenic, dan Layanan Berkualitas di Cipanas.

6 Mins read
July 19, 2019
Temu Cover Blog
Restaurant and Culinary

Bertemu di Titik Temu

3 Mins read
April 1, 2019
Este COVER BLOG
Restaurant and Culinary

Temu Singkat Berkualitas Bersama Sahabat di ESTE LEISURE Seminyak Bali

6 Mins read
March 1, 2022
WH Cover Blog
Restaurant and Culinary

White House Cafe. Tempat Ngumpul Serasa di Rumah Sendiri di Cikarang

6 Mins read
January 28, 2019
Engking Cover Blog
Restaurant and Culinary

Gubug Makan MANG ENGKING Cikarang. Sedap Masakannya. Nyaman dan Menyenangkan Tempatnya

5 Mins read
September 23, 2021
Wardani Cover Blog
Restaurant and Culinary

Lezatnya Nasi Campur Bali ala Warung Wardani

8 Mins read
January 5, 2022
© Annie Nugraha
Me and My Travel Journey
  • Home
  • About Me
  • Blog
  • Travel
  • Video
Me and My Travel Journey
  • Home
  • About Me
  • Blog
  • Travel
  • Video
  • Home
  • About Me
  • Blog
  • Travel
  • Video
Categories
  • Blogging Competition and Events
  • Book Review
  • Cerita Pendek
  • Craft Activities
  • Featured
  • Film Review
  • Hotel Review
  • Publication
  • Restaurant and Culinary
  • Travel
  • Uncategorized
  • Video