Kata orang bahwa Yogyakarta itu selalu ngangenin akhirnya saya buktikan sendiri. Baru aja sebulan saya ke kota slow living ini, di bulan berikutnya saya kembali lagi. Selain penasaran dengan tempat yang belum sempat saya kunjungi sebelumnya, suasana klasik Yogyakarta ternyata sudah mengusik hati saya. Jadi pengen balik lagi, lagi, dan lagi. Bukan latah tapi jadi ketagihan.
Jika sebelumnya saya ke Yogyakarta dengan si bungsu yang sedang liburan semesteran, kedatangan berikutnya saya melenggang asyik dengan Ipeh. Seorang sahabat yang saya kenal belasan tahun yang lalu dan sudah bertahun-tahun merencanakan jalan bareng ke mana pun yang kami idamkan.
Jadwal dan rincian kunjungan saya serahkan kepada Ipeh karena nota bene Ipeh jauh lebih sering ke Yogyakarta dibandingkan saya. Khususnya urusan rute wisata dan tempat untuk menginap. Saya sendiri sempat memberikan referensi dan memilih untuk tinggal di kawasan Prawirotaman. Salah satu area yang terkenal atau dikenal dengan/sebagai pusat kunjungan turis di dalam kota selain Malioboro dan sekitarnnya.
Saat berangkat ke Yogyakarta, Ipeh hanya sempat memesan satu hotel untuk kami menginap semalam dan memutuskan untuk mencari hotel di malam kedua dan ketiga secara on the spot saja.
Jadilah di satu pagi menjelang siang, saya dan Ipeh berjalan kaki menyusur Prawirotaman yang sejatinya hampir di setiap RT ada beberapa hotel yang sangat cantik secara visual. Bahkan banyak diantaranya mendapatkan tempat istimewa di hati para pejalan. Hal ini terbukti dari beberapa unggahan publik di media sosial, review, dan rating tinggi yang diberikan oleh para regular traveler untuk banyak tempat menginap di Prawirotaman.
Ah jadi tambah penasaran.
Tentang Yogyakarta : Memanjakan Rasa Mengademkan Hati dengan Masakan Rumahan di Geblek Pari Yogyakarta
Langkah-langkah kami berdua membawa keberkahan. Selain keringat yang mengucur deras karena panas yang menerjang, dengan berjalan kaki saya jadi punya waktu banyak untuk mampir ke beberapa hotel sembari ngobrol segala hal dengan Ipeh.
Yang terseru adalah melihat sendiri rancang bangun setiap hotel, guest house, dan penginapan murah, lalu bisa langsung memutuskan mana yang sreg di hati. Bonusnya lagi bisa ngobrol dengan para petugas layaknya orang yang sedang riset wisata. Satu hal yang belum pernah saya lakukan sebelumnya. Seluruh tempat inap yang kami hampiri menawarkan pemesan lewat aplikasi langsung sehingga mendapatkan harga terbaik. Wah baik banget deh.
Dan proses pencarian itu menemukan ujungnya. Kami bertemu dengan Java Villas Boutique Hotel & Resto dan langsung jatuh cinta dengan keindahan hotel ini. Kami pun diberikan kesempatan untuk melihat ke dalam termasuk kamar yang sedang kosong di lantai bawah plus diberikan harga sewa yang – menurut saya – sangat murah.
Saya pribadi mendadak begitu mengagumi interior design nya yang lawasan dan bertaburan oleh dekorasi yang menyejukkan hati. Apik, estetik, bersih, nyaman dengan keramahan para petugas yang patut dapat pujian. Kesan pertama yang langsung bikin saya jatuh cinta. Apalagi kamar yang ditawarkan berada persis di depan kolam renang yang tenang dan istimewa.
Kami yang awalnya berniat menginap hanya semalam akhirnya memutuskan untuk langsung bayar untuk dua malam karena kebetulan kamar tersebut memang tersedia di waktu-waktu yang kami inginkan.
Tentang Yogyakarta : Menemukan Cantiknya Wastra di Batik Rumah Suryowijayan Yogyakarta
Hotel yang beroperasi sejak 2017 ini rasanya pantas disebut sebagai boutique hotel. Identifikasi untuk sebuah penginapan yang menghadirkan kamar tidur dengan konsep dan nuansa beragam.
Luas tanahnya tidak begitu besar. Bangunannya juga hanya dua lantai dan terdiri dari 17 (tujuh belas) kamar saja. Ada tipe deluxe (twin dan double), tipe executive, dan suite yang hanya satu unit saja.
Menghadirkan bangunan kolonial heritage dengan dominasi unsur kayu, hotel ini juga bertebaran tanaman hias, bata expose, unsur keramik, ukiran, serta limpahan dekorasi vintage. Furniture nya minimalis klasik dengan tetap menghadirkan nuansa modern. Warna yang digunakan pun memberikan kesan adem berpadu apik dengan keramik bermotif cantik di setiap sudut ruangan.
Sentuhan lawasan bertebaran suasana klasik di tengah bangunan kolonial. Sangat artistik dan istagenic untuk direkam lewat lensa kamera. Puas rasanya memotret di sana-sini. Khususnya di area publik dengan ruang kerja penerimaan tamu, lobby, dan resto yang sempurna menjadi satu kesatuan.
Melangkah masuk, saya menemukan sebuah kolam renang dengan ukuran cukup besar dan dikelilingi oleh rimbunnya tanaman. Di salah satu sudut ada sebuah batu berbentuk telur yang berukir nama Java Villas. Air yang mengalir dari balik batu ini menghadirkan suara yang indah untuk didengarkan. Merdu, bernyanyi perlahan, mengimbangi tenangnya air kolam.
Di pinggir kolam ada beberapa bangku kayu panjang dengan bantalan yang nyaman untuk berleha-leha seperti di pinggir pantai. Sementara hanya beberapa langkah dari pinggiran kolam ada resto yang siap melayani minuman dingin dan panas serta camilan yang begitu asyik untuk menemani waktu bersantai.
Keren bener konsep tata ruangnya Java Villas Boutique Hotel & Resto ini. Meski berada di dalam gedung, nyatanya sentuhan sisi alam bebas masih dapat kita nikmati, tetapi dalam suasana private, hanya untuk para penginap.
Yok sekarang tak ajak melihat kamar yang saya sewa.
Tentang Yogyakarta : Menyusur Cerita Lawas Pasar Tradisional Beringharjo Yogyakarta
Saya beruntung mendapatkan kamar di lantai dasar karena terus terang saya rada malas mondar-mandir dengan tangga. Asyiknya lagi kamar deluxe double yang saya tempati berada persis di depan kolam renang. Apalagi di depannya juga tersedia dua sofa dan sebuah meja kecil yang sering banget jadi tongkrongan saya dan Ipeh sembari menikmati bergelas-gelas healthy juice sembari cerita ngalor-ngidul. Dihidangkan tanpa gula, juice sayur bercampur buah yang selalu saya pesan, berhasil meredakan tenggorokan yang sempat terasa kering karena panasnya udara dan tetap enak.
Pokoknya kalau kalian nginap di Java Villas Boutique Hotel & Resto ini, sepertinya wajib deh pesan healthy juice nya. Beneran enak dan menyegarkan. Kalau buat saya sih membantu banget untuk tetap menjaga kondisi tubuh selama melakukan perjalanan dengan seabrek kegiatan yang menyertainya.
Dari foto-foto yang saya hadirkan di atas, pasti sudah kebayang kan gimana nyamannya kamar yang saya tempati. Luasnya cukup dengan peralatan yang lengkap dan tone warna yang membumi dan sederhana aja.
Di ruang tidur ada ranjang besar (king size), almari yang tinggi dengan pintu dorong dan rak dalam yang berlimpah, sofa dan meja sudut kecil, meja rias berkaca dengan bangku kecil, lemari kecil lengkap dengan satu tempat khusus untuk kulkas mini, televisi, nakas, lampu di samping tempat tidur, kaca dinding, dan tentu saja menghadirkan bed runner batik yang cantik. Kamar mandi shower nya berdinding kaca dan disampingnya ada wastafel lengkap dengan toiletries.
Yang paling saya suka dari keseluruhan fasilitas yang ada di dalam kamar, termasuk kamar mandi, adalah konsistensi warna yang digunakan. Cocok juga dengan dinding dan lantai keramik termasuk frame foto-foto lawas. AC nya pun dibungkus dengan kayu berongga yang bikin kita tidak terganggu dengan kehadiran alat pendingin ini. Ide yang ciamik untuk kita contoh saat punya tempat yang sering dikunjungi oleh publik. AC jadi tidak langsung terlihat sehingga suasana di dalam kamar terasa lebih rapi.
Yang sedikit mengganggu buat saya adalah kerasnya kasur yang sudah tidak konsisten lurus. Jadi saat badan kita terbaring, bodi terasa berada di dalam cerukan kecil. Tapi saya suka dengan bantal dan gulingnya. Terutama si guling ini. Karena gak semua tempat menginap menyediakan, sementara saya tidurnya kudu dengan guling. Maklum posisi tidur saya sebagian besar adalah miring. Entah ke kanan ataupun ke kiri.
Tentang Yogyakarta : Berburu Foto Ciamik di Gamplong Studio Alam Yogyakarta
Nah sekarang ngomongin soal sarapan yak.
Mengetahui di awal bahwa harga kamar yang kami dapatkan sudah termasuk sarapan, saya cukup kaget. Apalagi kalau dilihat Java Villas Boutique Hotel & Resto tempatnya seindah dan seeksklusif itu. Tapi saya gak menyangka bahwa sarapannya ala carte bukan buffet.
Well, saya kemudian berfikir, dengan jumlah kamar yang dalam hitungan belasan saja, ala carte adalah pilihan yang tepat dan ekonomis. Saya tidak begitu ingat berapa pilihan yang diajukan, hingga akhirnya saya memutuskan untuk menikmati nasi goreng kampung sementara Ipeh memilih soto ayam. Kedua pilihan tersebut sudah dilengkapi dengan minuman dingin dan potongan buah serta pilihan kopi atau teh.
Rasanya masakannya? Average sih menurut saya. Tidak istimewa meskipun tidak juga tasteless. Kemanisan untuk saya yang berdarah dan berlidah Sumatera. Tapi cukuplah untuk sebuah makan pagi yang tanpa harus mengeluarkan uang lagi. Kalau mau jajan juga kan lumayan. Kudu pergi keluar. Perlu ongkos dan makan waktu. Belum lagi celamitannya. Niat makan apa eh yang dibeli bererot dan akhirnya saking banyaknya gak kemakan juga. Laper mata doang. Ya gak sih?
Duh pengakuan pribadi ini sih.
Jadi bagi saya, kalau menginap di hotel, emang baiknya kita juga rasakan masakannya. Seperti apa yang dikatakan oleh banyak pejalan, salah satu poin penilaian hotel adalah di layanan masakannya, terutama hidangan paginya. That’s why orang terpenting kedua dalam bisnis perhotelan adalah Executive Chef nya. Orang yang menentukan menu dan menjamin bahwa hotel yang bersangkutan bisa menghidangkan makanan yang layak, bersih, enak, dan mampu dikenang baik oleh para tamu. Bahkan kalau bisa, lewat “tangan dinginnya” dalam mengatur produk F&B, publik jadi kangen untuk kembali menginap di tempat mereka.
Saya dan Ipeh sempat melewati sekali makan pagi di Java Villas Boutique Hotel & Resto ini karena kami memang berniat untuk menyusur Pasar Ngasem. Ada beberapa makanan dan warung di dalam pasar yang tampak viral di media sosial dan sangat menggoda secara visual.
Tapi ujung-ujungnya saya hanya mampu memotret dan membuat video saja. Gak kuat euy dengan keramaiannya, harus berdesak-desakan, dan aromanya yang terlalu menusuk di indera penciuman. Akhirnya saya dan Ipeh makan di warung soto yang berada persis di seberang Pasar Ngasem. Duduk dengan aman, tidak berdesak-desakkan, jadi bisa makan dengan tenang dan menikmati setiap waktu tanpa harus tergesa-gesa mengunyah.
Dua malam menginap di Java Villa Boutique Hotel & Resto sudah meninggalkan kesan yang mendalam untuk saya pribadi. Hal terbaik yang nancep di hati adalah atmosphere dan vibes yang terbangun damai dan begitu mengesankan. Saya merasakan bagaimana damainya duduk di pinggir kolam renang yang berada di persis di depan kamar sembari menikmati sajian estetika bangunan yang begitu mengesankan.
Suasana di dalam hotel yang tenang dan juga tidak hiruk pikuk jadi saya tetap bisa merasakan privacy yang cukup. Ah sayang banget ya gak bawa baju renang. Seandainya ada, tiap pagi atau malam pasti saya bela-belain dan sempat-sempatkan berenang untuk menyenangkan hati sembari bergembira ria.
Dan satu lagi yang masuk dalam pertimbangan penting menginap di Java Villas Boutique Hotel & Resto ini adalah tentang lokasinya. Seperti nawaitu awal memilih area Prawirotaman adalah bisa mengunjungi tempat yang disukai oleh para turis.
Dan titik lokasi favorit ini hanyalah walking distance atau sekitar lima menit dari hotel ini. Sembari berjalan kaki saya seperti bernostalgia dengan Bali khususnya Kuta atau Seminyak dalam ukuran mini. Saya dan Ipeh juga sempat berlama-lama di Palka Art Craft. Sebuah art and craft store, yang bikin kami terjebak dengan produk printilan yang sangat menggoda. Hingga menutup malam dengan makan nasi goreng gerobakan di pinggir jalan.
Asyiknya.
Yogyakarta memang selalu ngangenin
Saya sudah membuktikan itu
Meski kehidupan saudara saya di sana sederhana tapi entah kenapa kok bikin betah aja ya…
Apalagi ini kalau nginap di boutique hotel yang fasilitasnya wah lengkap banget…
Saya juga suka itu sentuhan warna di kamar yang membumi alias lungguh. Nggak ngejreng bikin sakit mata. Hehehe…
Semoga kita berkesempatan mengunjungi tempat semenyenangkan Yogyakarta seperti ini ya, Bu…
Iya Teh Okti. Setelah berbagai pertimbangan, sepertinya pensiun di Yogyakarta bisa jadi pilihan yang tepat. Semoga Allah ijabah.
Aamiin Bu.
Nanti kalau sudah jadi warga Yogyakarta tetap menulis dan menceritakan day life di sana ya Bu
Hehe…
Saudara saya juga dulu merantau ke Bekasi, eh sekarang pindah ke Yogyakarta dan anak anak sekolah di sana. Betah katanya. Hehe
Wuih estetik banget ya Mbak Annie, hotelnya ada di kawasan utama Jogja dengan layanan prima dan nuansa asri yang luar biasa.
Aku kalau ke Jogja langganan nginepnya di Melia Purosani mbak. Deket banget ke Malioboro tinggal jalan kaki. Jogja itu emang selalu ngangenin. ❤️
Ternyata di Prawirotaman juga ada vila megah begini, ya. Boleh nih dicobain kalau ke jogja
Ini kali ya yang disebut hotel butik. Karena hotelnya cantik dan terasa homy banget
Nyari hotel di Yogya tuh emang enaknya disusuri langsung sih ya. Langsung kerasa aura interior hotelnya. Sebenernya hotel kuno dng banyak ukiran, aku rada gimana gitu. Ada yg fine-fine aja, ada yg kesannya gelap…hehe…
Java Villas Boutique Hotel, kamarnya terlihat terang sih. Coba cek aplikasi ah…
Bener banget, sarapan hotel juga ngaruh loh. Terakhir nginep di Yogya, sarapannya taseless, lebih ke asiiiin banget…Akhirnya besoknya cari sarapan di luar deh…
Saya baru ngalamin pas menyusur Prawirotaman ini Mbak. Deg-degan seru juga ya. Pengalaman menyusur setiap tempat tuh bikin nambah rekreasi visual kita. Lihat dan bernegosiasi langsung. Dan kalo rezeki bisa dapat tempat menginap yang oke dengan harga istimewa seperti pas saya mampir ke Java Villas ini.
saya sampai penasaran nanya ke Google tentang kriteria boutique hotel
Dulu pernah baca sih, tapi lupa
Jadi mikir ulang untuk pilih hotel ini setelah baca review Mbak Annie, tentang kasur yang gak nyaman dan sarapan yang kurang nendang
Karena tujuan boutique hotel kan agar pengunjung merasa homey, gak sekadar melihat ruangan yang cantik
Iya Mbak. Hotel dengan konsep interior beragam biasanya bisa masuk ke boutique hotel. Sepertinya Java Villas ini masuk ke dalam kriteria itu.
Setuju Bu Annie, konsistennya warna yang dihadirkan di sana bikin apik jadinya. Ters anyaman dna gak mencolok. Apalagi nuansa batiknya ini ya, serasa di rumah sendiri.
Bikin betah untuk gak kemana-mana ya. Saya membayangkan duduk di cafe kecil di samping kolam renang itu. Sambil baca atau nulis/bikin artikel. Terus minum bergelas-gelas healthy juice dengan es balok yang berlimpah ruah. Nikmatnya.
Ada yang bilang kalau Jogja tuh magis. Ada perasaan rindu ingin kembali ke sana kalau sudah pernah ke sana.
Aku juga merasakannya sih. Kayaknya sudah 2 kali ke Jogja dan perasaan rindu untuk kembali ke sana tuh selalu ada.
Ngangenin ya Mbak. Apalagi suasana pedesaannya. Buat saya yang tinggal di kawasan industri, berasa banget deh.
Aku terpukau dengan design dari hotelnya. Dari foto2 mba Annie aja udh menggambarkan ke estetikan konsep hotel ini baik utk lobi atau ruang tidurnya.
Pilihan f&b juga beragam
Asli dah jadi pingin masukin wish list saat suatu saat bertandang ke Yogyakarta lagi
Nginaplah di sini saat berkunjung ke Yogya Mbak. Worth staying pokoknya.
Ka Anniiee.. itu lantai di kamarnya mashaAllaa.. masih se-klasik itu yaa..
Menginap di Java Villas Boutique Hotel & Resto Prawirotaman Yogyakarta ini nyamaan bangeett… gapapa sarapannya B aja. Hehehe.. terpukau juga sama interiornya yang “Jawa” sekalii..
Itu kalau diteliti, mungkin ada barang antik yang bernilai puluhan tahun yaah…
Aset yang luar biasa untuk memanjakan tamu. Kalau gak hobi dan memiliki selera seni yang tinggi, kayanya syuliitt bikin hotel boutique secakeepp iniih..
Interior designernya keren ini sih. Semua dekorasi tertata rapi dengan komposisi yang apik dan menyenangkan untuk dilihat. Tempat yang bikin betah pastinya. Kalau ke Yogya, sempatkan nginap di sini Len.
Kok aku sammma sih. Salfok sama lantainya yang polanya unik banget. Apa pas kebeneran artikelku juga bahas hotel tapi di Solo, dan pola lantainya juga unik banget. Sepertinya pola lantai unik kayak gitu hanya ada di rumah-rumah kuno ya, atau dibikin vintage gitu sama desainernya.
Kan jadi bikin betah tamu ya…
Yogyakarta adalah salah satu kota wisata yang bikin saya berkunjung balik lagi. Sering ganti-ganti hotel untuk ganti suasana liburan bareng keluarga. Yang penting nyaman, bersih, rapi dan pelayanan bagus. Apalagi kalau klasik aku malah suka hehehe
Noted mba, kalau ke Jogja saya akan coba menginap disitu.
Iya Mbak Enny. Saya pun biasanya nginap setidak di dua hotel saat berada di Yogya. Beda atmosphere juga bikin seru. Aaahh jadi kangen Yogya lagi.
Cantik banget ya Java Villas Boutique Hotel ini, emang kawasan Prawirotaman terkenal dengan suasana yang santai dan kental dengan nuansa budaya. Sempat mampir kan, ke kedai kopinya si Cinta dan Rangga AADC ?
Desain gaya lawasan klasik sangat memikat, dengan kombinasi elemen tradisional dan modern yang harmonis. Jadi nggak hanya menawarkan kenyamanan, tetapi juga pengalaman estetik yang menyatu dengan keindahan budaya lokal. Sayang ya kasurnya udah ngga “kelas” hihi.. semoga jadi masukan berharga buat pak en bu sang empunya hotel
Ah jadi pengen nginap lagi di kawasan Prawirotaman. Memang se-asyik itu sih kawasan itu.
Ornamen jadi kangen dengan peralatan jaman dulu yang pernah kita pakai dan penuh kenangan seperti mesin tik manual . Boutique hotel bakalan jadi destinasi selanjutnya karena kenyamanan dan kenangan yogyakarta yang tidak terlupakan
Setuju banget Mpo.
Saya juga selalu menyesal kalau menginap di suatu tempat yang ada kolam renangnya trus lupa bawa baju berenang. Padahal kalau bawa, saya bisa betah banget di air hehehe. Cakep banget hotelnya ya, Mbak. Paling naksir sama ubinnya.
Hahahaha serasa ada hal penting dan seru yang terlewatkan ya Myr. Apalagi dengan kondisi kolam renang yang semi privacy seperti di hotel Java Villas ini.
Kuduuu nginep di Java Villas Boutique Hotel & Resto di Prawirotaman !
Aku penasaran sih karena mereka memadukan gaya kolonial elegan dengan sentuhan tradisional Jawa. langsung kebayang aura bangsawan karena suasana klasik yang ditawarkan hotel tersebut.
Kawasan Prawirotaman memang asyik deh. Gak berisik meski ada di tengah-tengah kota. Next visit sepertinya aku bakal akan tetap nginap di sini selama berada di kota Yogya.
Ihh toshh dulu donk kita..
Alu waktu ke Jogja juga nginepnya di disini loh.. di Java Villas jalan Prawirotaman gak jauh dari situ sempet sholah ied juga ke mesjid apa yaa aku lupa namanya..
Emang seestetik itu hotelnya bikin betah nginep. Aku pilih yang two bed waktu itu kamarnya
Asik banget hotelnya ya Za. Gak gede tapi justru suasananya jadi semi-privacy. Pelayanannya ramah dan sigap. Kamarku waktu itu di lantai dasar persis di depan kolam renang. Nyenengin deh.
Itulah mengapa Prawirotaman jadi jujugan para wisman ya Mba Annie. Hotelnya tuh banyakan unik begini..
Dulu banget saya pernah menginap di daerah sini, hotel kecil tapi nyaman juga
Suka saya dengan penampakan Java Villas…estetik dan cantik!
Iya Mbak Dian. Kawasannya juga lengkap dan masih di tengah kota. Jadi kalau kemana-mana naik becak juga masih nyaman. Aaahh Yogya memang ngangenin ya Mbak. Saya pengen balik. Nyobain beberapa hotel estetik yang ada di area Prawirotaman.
jadi pingin nyobain hotel yang memakai tagline Boutique Hotel & Resto pada promosinya
karena pernah baca review temen blogger tentang hotel yang mirip boutique hotel di Bandung tapi gak mencantumkan tagline tersebut
Walau akhirnya, bias tidaknya suatu penamaan, kembali ke selera konsumen ya?
Aahh kapan deh pengen nyari boutique hotel di Bandung. Pengen nginap di sana.
Prawirotaman emang gudangnya penginapan estetik dan murah di jogja, termasuk Java Villa Boutique Hotel & Resto ini. Dengan jumlah kamar hanya belasan, suasana asri dan tenang, pastinya jadi tempat istirahat yang nyaman.
Betul Mbak Nanik. Gak bosan rasanya tetap berada di dalam hotel. Menikmati keindahan yang semi-privacy di hotel ini. Nyaman betul.
Mbaaa, liat foto-fotonya aku merasa jadi priyayi kalau nginep di sini deh
. Ambiencenya jogja banget 😍
Kapan-kapan cobain nginep di sini Mbak Diah. Highly recommended pokoknya.
Ini sih beneran definisi dari Boutique Hotel. Setidaknya saya sepakat itu karena ada standarnya sendiri, kan. Tapi tempatnya sekeren ini dan banyak benda vintage yang tersaji, bahkan lantainya pun sudah tua banget usianya. Berasa menikmati keindahan zaman kolonial.
Sentuhan designnya memang secantik itu ya Mbak. Tempatnya juga bersih pulak. Jadi meskipun banjir ornamen, motret di setiap sudut tuh menyenangkan banget.
Kawasan Prawirotaman memang banyak banget hotel bagus, salah satunya yang diriview Mbak Annie. Keren dan lengkap banget pelayanannya.
Ya Mas Adi. Pengen balik ke sini lagi. Nyobain hotel-hotel lain yang sama cantiknya.
Java Villa Boutique Hotel & Resto ini membuat liburan kita lebih estetik dari berbagai sudutnya yang bergaya vintage
Yogya memang salah satu tempat yg saya suka karena selain kearifan lokalnya sangat kental, juga saya suka menu kulinernya. Memang yg dari Lampung gk cocok karena masakan jawa manis. Hehe. Btw, hotelnya bagus yuk, bersih dan makanannya juga Yogya banget. Duh jadi kangen Yogya – Kebumen banyak saudara disitu.
Lidah Sumatera memang jauh beda dengan lidah Jawa ya Mas. Saya juga barusan dari Semarang dan mampir di salah satu resto yang cukup terkenal di sana. Wooaahh masakannya manis semua. Bahkan es teh tawar juga tetap manis hahahaha.