Today: Dec 06, 2024

The Sentra Manado. Hotel Berkelas dengan Kenyamanan Maksimal di Minahasa Utara

The Sentra Manado. Hotel Berkelas dengan Kenyamanan Maksimal di Minahasa Utara
2 months ago
The Sentra Manado. Hotel Berkelas dengan Kenyamanan Maksimal di Minahasa Utara
Di sebuah wall mural indah milik The Sentra Manado Hotel.
Lukisan ini menampilkan beberapa destinasi wisata, fokus wisata, dan budaya yang ada di Minahasa Utara.
Saya pun mengenakan baju dan tas yang terbuat dari kain Bentenan. Wastra khas Minahasa Utara

Sedang mencari akomodasi berkelas yang memberikan kenyamanan maksimal di Minahasa Utara? Saya – tanpa ragu – akan merekomendasikan The Sentra Manado Hotel.

Sinar matahari terlalu garang menghujan tanah Minahasa Utara saat saya menggeret koper berpindah dari Luwansa Hotel & Convention Center yang berada di Tikala, kota Manado ke The Sentra Manado di Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara. Jarak keduanya lumayan jauh. Berada di dua sisi kota yang berbeda. Tapi kami (saya dan suami) memang bersengaja melanjutkan pengalaman akomodasi selama berada di provinsi ini dia 2 (dua) tempat menginap yang berbeda.

Di sepanjang perjalanan check-out hingga mencapai The Sentra Manado, saya tak henti bercakap-cakap dengan Axel yang sudah 3 (tiga) hari menemani saya menyusur kota Manado dan beberapa tempat di kabupaten Minahasa Utara. Saya mulai terdiam justru saat mobil yang dikendarainya berbelok lalu memasuki Jl. Ir. Soekarno, melewati sebuah gedung pusat kegiatan sebuah partai politik, kompleks pemakaman warga Tionghoa, hingga akhirnya saya melihat sebuah gedung besar, kotak memanjang, dan menampilkan light signage (neon sign) besar bertuliskan Rumah Sakit Sentra Medika. Satu identifikasi tempat yang sengaja dipasang di area fasad dengan posisi tertinggi hingga mudah dilihat dari kejauhan.

“Ini jalannya udah bener Xel?” tanya saya ragu.

“Bener Bu,” jawab Axel dengan senyum dikulum.

Laaah ngapain juga sih kalimat pertanyaan itu muncul. Ini kan daerah kekuasaannya Axel yang hidup sebagai pendamping para wisatawan yang datang ke tanah kelahirannya. Jelaslah dia yakin dengan arah dan area.

Alih-alih terlepas dari kebingungan, saya malah tambah kaget saat Axel membawa mobil memasuki wilayah pintu parkir yang ada di sisi depan rumah sakit. Saya kan mau ke hotel bukan ke rumah sakit. Mati penasaran dengan kalimat ini, saya mencondongkan badan, melihat lewat kaca depan mobil, hingga akhirnya tersenyum dalam beberapa detik kemudian. Dasar emak-emak kepo’an.

Ealah dalah. Ternyata gedung The Sentra Manado dan rumah sakit Sentra Medika itu jadi satu. Pintu masuk dan keluar parkiran mereka pun kompakan. Kanan kirinya sama persis. Jendelanya seragam. Yang berbeda adalah pintu masuk ke area dalamnya. Posisinya saling membelakangi. Ujung ke ujung.

Axel kemudian menurunkan saya di bawah sebuah kanopi besar dan kemudian disambut oleh seorang petugas keamanan. Melihat saya menurunkan koper dan beberapa gembolan, beliau pun sigap membantu. Menggeser dan mengangkat semua printilan hingga ke dalam gedung dengan sebuah area penerimaan tamu. Meja kerja para penjaga keamanan lebih tepatnya.

“Resepsionisnya ada di lantai atas Bu,” jelas Pak satpam saat saya mulai celingukan. Dengan sigap beliau menaruh koper-koper saya di sebuah luggage carrier berukuran sedang sembari mempersilahkan saya memasuki lift lebih dulu.

Saya menjawab dengan anggukan, dan kata “oh” yang tertahan di mulut kemudian – tentu saja – mengucapkan terima kasih karena sudah dibantu dengan keramahan yang mengalahkan suhu luar ruang yang panas memanggang kepala.

The Sentra Manado. Hotel Berkelas dengan Kenyamanan Maksimal di Minahasa Utara
Area tempat duduk yang berada persis di depan receptionist The Sentra Manado

The Sentra Manado. Hotel Berkelas dengan Kenyamanan Maksimal di Minahasa Utara
Talise Bar & Lounge di lantai dasar The Sentra Manado

Area Ground Floor yang Sangat Mengesankan

Berbanding terbalik dengan area Concierge atau penerimaan tamu yang disebut sebagai basement yang barusan saya lewati tadi, di ground floor (lantai dasar) The Sentra Manado ini diliputi dengan berbagai fasilitas umum yang sungguh megah dan mengesankan.

Di lantai dasar ini, dengan ukuran yang sangat luas, selain receptionist dengan ruang duduk yang cukup luas, ada juga Muscade Restaurant – resto untuk sarapan dan fungsional kegiatan makan di setiap waktu, Talise Bar & Lounge – area untuk menunggu dan tempat para penghuni untuk menerima tamu atau pertemuan-pertemuan dengan rekan bisnis, beberapa meeting rooms yang disewakan kepada publik, kids playground serta swimming pool setengah terbuka yang berada di sisi luar bangunan dengan akses khusus.

Keluar lift dan melangkahkan kaki ke arah penerima tamu, mata saya terhibur oleh pengaturan furniture yang bernuansa klasik dan dekorasi ruangan yang begitu sophisticated. Sofa-sofa tersusun rapi dengan komposisi warna yang apik dengan pengaturan spacing dan tata letak yang sangat memanjakan indera penglihatan. Di salah satu sudut ada sebuah lukisan memanjang yang menampilkan keindahan biota laut. Satu pemandangan indah yang dalam asumsi saya begitu mewakili Minahasa Utara sebagai salah satu destinasi wisata bahari yang cukup disegani di Indonesia.

Kesan mengagumkan juga saya dapatkan dari berbagai ukiran serta keramik mewah yang digunakan untuk lantai dan beberapa area khusus. Stunning dan mencerminkan kelas bintang 4 (empat) yang disandang oleh The Sentra Manado. Saya menyempatkan diri menebarkan pandangan, dan memotret berbagai sudut ground floor ini dalam berbagai kesempatan. Karena menginap selama 2 (dua) malam di hotel ini, saya memiliki beberapa waktu cukup untuk menjadi penyaksi bagaimana sentuhan artistik dan seni interior design yang serius dikerjakan untuk The Sentra Manado.

Foto-foto berikut yang saya cantumkan di artikel ini mudah-mudahan bisa mewakili apa yang langsung saya nikmati saat menjadi tamu The Sentra Manado.

The Sentra Manado. Hotel Berkelas dengan Kenyamanan Maksimal di Minahasa Utara
Sofa-sofa cantik yang tersusun indah di area receptionist The Sentra Manado

The Sentra Manado. Hotel Berkelas dengan Kenyamanan Maksimal di Minahasa Utara
Lukisan dengan pemandangan biota laut yang ada di area receptionist The Sentra Manado (kiri foto).
Sofa panjang dan nyaman yang berada di persis di depan lift lantai dasar (kanan foto)

Tentang Manado : Surga Oleh-oleh Manado di Kawanua

Kamar yang Lega, Bersih, dan Indah

Melewati proses check-in yang ringkas dan singkat, saya langsung melangkah menuju kamar tipe superior yang sudah kami pesan. Kamar tipe terendah yang dimiliki oleh The Sentra Manado.

Menaiki lift yang sama tadi, hati saya diburu oleh rasa penasaran akan visual kamar ini. Apalagi beberapa hari sebelumnya (sebelum terbang ke Manado) saya membaca review para penginap yang sebagian besar berfokus pada cantiknya kamar yang mereka inapi.

Saya sepakat dengan apa yang disampaikan oleh para tamu. Untuk kamar superior, tipe terendah, kamar ini melebihi standard rata-rata. Selain luas, kamar yang saya tempati ini tersaji dengan lengkap dan bersih. Komposisi warnanya juga adem di mata dan nyaman di mata. Semua serba luas bahkan untuk kamar mandi. Fasilitasnya lengkap betul. Termasuk sebuah teras kecil dengan bangku yang menghadap ke jalan raya. Terkadang pintu kaca geser yang menghubungkan kamar dengan teras ini saya buka karena suhu AC yang dingin dan ingin merubah pemandangan. Bahkan sesekali saya menjemur baju dalam, meletakkannya di bangku yang ada, dan ajaibnya langsung kering hanya dalam hitungan menit. Kebayang kan bagaimana panasnya udara pada saat itu.

Saya dan suami mendapatkan 2 (dua) tempat tidur berukuran queen dan sedang (ukurannya terlalu bias untuk dikatakan kecil). Bedheadnya berupa bantalan dan dengan wall mural yang sederhana tapi cantik. Warna gold yang disematkan ke tarikan garis berupa gelombang begitu kontras dan apik bersanding dengan warna biru pekat. Berlantaikan keramik yang sama seperti di ground floor tadi, lantai kamar dilengkapi dengan karpet dengan motif dan warna yang senada dengan dinding. Ada sebuah meja kerja kokoh di salah satu sudut kamar. Ada sofa kecil dengan standing light dengan tiang besi berwarna keemasan. Gorden dan vitrasenya pun bersih serta cantik. Mudah untuk digeser-geser. Televisi? Tentu ada. Layarnya cukup lebar, sesuai dengan ukuran kamar. Pilihan channelnya pun banyak dengan gambar yang clear and clean.

Sehari sebelum kami check-out, saya ada 2 (dua) jadwal zoom yang wajib saya ikuti. Dan saya (sangat) bersukacita karena jaringan internetnya lancar jaya. Totally gak ada gangguan sama sekali. Meja kerja yang apik, bangku kerja dengan dudukan empuk, menyempurnakan masa-masa liburan yang mendadak terisi dengan urusan pekerjaan.

Saya bahkan sempat menggunakan room service untuk makan siang saya hari itu. Memesan sepiring nasi kuning spesial khas Manado yang ternyata kuantitas besar lengkap dengan gorengan ayam, telur ceplok, sate, dan potongan sayur yang lumayan banyak. Dan ini beneran enak. Meski porsinya over buat lambung saya. Tapi karena kelezatannya, saya berjuang menghabiskan sepiring besar nasi kuning tersebut, sembari nonton film dari sambungan Netflix yang disediakan oleh The Sentra Manado.

Daebak!!

The Sentra Manado. Hotel Berkelas dengan Kenyamanan Maksimal di Minahasa Utara
Apa yang menurut teman-teman yang paling eye-catchy di sini? Menurut saya sih wall muralnya. Tarikan gelombang garis dengan warna keemasan begitu sempurna terpadu dengan warna biru tua di belakangnya.

The Sentra Manado. Hotel Berkelas dengan Kenyamanan Maksimal di Minahasa Utara
Sofa kecil, meja kayu, dan standing light dengan rangka besi keemasan. Cakep betul.

The Sentra Manado. Hotel Berkelas dengan Kenyamanan Maksimal di Minahasa Utara
Meja kerja kayu kokoh dan fungsional dilengkapi oleh lampu meja sewarna dan semodel dengan standing light serta kursi kerja yang nyaman tak terkira

Makan Pagi yang Membangkitkan Selera

Saat suami pulang kerja dan saya sudah leyeh-leyeh dengan kenyamanan kamar, sambutan dan kesannya akan kamar superior persis seperti apa yang saya bayangkan.

“Boleh nih dicontoh buat kamar pribadi,” ujarnya sambil berdecak kagum. Naah kaann. “Gak terlalu rame dengan furniture, kamar ini jadi lega banget. Komposisi warnanya apik loh. Sukak deh.” Kalimat makjleb yang kemudian diiringi dengan keseruan membuka dinding kaca kamar dan menghabiskan waktu sejenak di teras kecil yang ada di luar.

Pemandangan yang terhampar di depan sih biasa saja. Yang terlihat adalah parkiran hotel, jalanan raya, dan tanah luas yang begitu lapang terbuka.

“Sarapannya kudu mantab ini biar lengkap sudah kesempurnaan nilai hotelnya.” Saya mengangguk setuju. Mari kita buktikan.

Keesokannya, pagi-pagi sekali kami sudah mandi dan tampil dengan pakaian pergi. Suami mau ke kantor sementara saya ada rencana menyusur tempat-tempat yang belum dikunjungi dua hari sebelumnya. Kami turun ke lantai dasar dan bertamu ke Muscade Restaurant. Sambutan hangat dan ramah terhidang di pintu masuk. Selangkah masuk saya kembali berdecak kagum. Lagi-lagi hal pertama yang bikin saya suka adalah interior designnya. Menjadi semakin sempurna dan indah ketika saya melihat banyak titik lampu yang memberikan efek adem di berbagai sudut resto.

Satu meja panjang gabungan antara marmer dan kayu, menjadi sentral perhatian yang memanjakan mata. Sajian buffet berjejer 2 (dua) sisi siap tersaji hangat. Pilihannya berlimpah ruah. Mulai dari masakan khas Manado, ada juga sarapan ala nusantara. Tak ketinggalan setoples besar kerupuk yang bagi saya pribadi menjadi pelengkap utama menikmati makanan rumahan.

Ada asupan gorengn, berkuah, lalu saat bergeser sedikit saya menemukan aneka hidangan roti & bakery. Kemudian di meja bulat di sebelahnya ada salad dan buah-buahan serta pudding. Berkelas layaknya hotel bintang 4 (empat).

Selain deretan pilihan makanan di atas, ada beberapa stand kecil dengan sajian asupan lokal. Lalu ada semi open kitchen yang menawarkan menu berkuah dan berbagai opsi hidangan telur. Bagian yang hampir selalu tidak pernah saya lewatkan saat menikmati sarapan di hotel.

Di hari ke-2 makan pagi keesokan harinya, saya menemukan tawaran makanan yang nyaris 90% sama. Tapi sayangnya saya hanya bisa makan sedikit karena sakit gigi. Duuhh gak ngenakin betul ya. Untung berdekatan dengan RS, suami jadi bisa beli obat buat saya.

Ingin melihat makanan apa saja yang membuat saya dan suami lahap menghabiskan pagi? Kuy, silahkan menikmati foto-foto yang saya sajikan berikut ini.

But again. Yang namanya nasi kuning khas Manado dan beberapa masakan ikan bersantan Minahasa Utara adalah santapan wajib yang tidak boleh dilewatkan saat kita berkunjung ke bagian selatannya Sulawesi ini.

The Sentra Manado. Hotel Berkelas dengan Kenyamanan Maksimal di Minahasa Utara
Meja hidang utama yang apik dengan sajian buffet yang lengkap

The Sentra Manado. Hotel Berkelas dengan Kenyamanan Maksimal di Minahasa Utara

The Sentra Manado. Hotel Berkelas dengan Kenyamanan Maksimal di Minahasa Utara

Tentang Manado : Memanjakan Lidah dengan Masakan Khas Manado di Dabu Dabu Lemong

Kesan Pribadi Untuk The Sentra Manado

3 (tiga) hari 2 (dua) malam saya bertandang ke The Sentra Manado dan leganya waktu yang saya habiskan untuk menjelajah, ada beberapa hal yang kemudian tercatat di pengalaman saya, mamak-mamak penebeng suami dan suka banget staycation di banyak daerah.

Untuk urusan dalam ruang termasuk kamar, The Sentra Manado patut dapat jempol. Selain apa yang sudah saya uraikan di atas tentang kamar, hotel ini punya sesuatu yang unik tentang kamar-kamar yang disewakan. Saat keluar lift dan tiba di lantai tempat di mana kamar saya berada, saya tertegun dengan satu area besar, kamar-kamar tipe berbeda dan punya teras yang menghadap ke dalam gedung. Di salah satu sudut dinding yang tinggi, di dekat teras-teras dalam ini, terlihat lukisan tinggi menjulang. Gambar dedaunan besar dan sekumpulan kupu-kupu dalam berbagai warna. Saya kemudian membayangkan. Seandainya saja, di space yang terlihat masih kosong melompong ini, The Sentra Manado menghadirkan taman kecil memanjang di antara teras dalam kamar tersebut. Lebih terasa menghanyutkan jika ada kolam kecil berisikan ikan-ikan koi dan kecipak air dari sebuah terjunan buatan yang mengarahkan air untuk kerap mengalir. Suara inilah yang saya yakin begitu pas menemani para tamu yang menghabiskan waktu di teras bagian dalam tersebut.

Jika ada ini, saya bakalan minta pindah kamar deh. Asik kan duduk-duduk di teras itu sambil ngemil, ngopi, dan membaca. Sementara di saat yang sama, ada suara air mengalir, pelan dan syahdu. Duh semilirnya mengalir sampai ke hati itu sih.

Ada hal lain yang pengen saya usulkan.

Karena lokasi yang yah lumayan jauh dari pusat kegiatan umum, gimana jika The Sentra Manado menyediakan mini market? Meski penamaannya “mini” tentunya, pengennya, apa yang dijual juga bermacam-macam. Mulai dari kebutuhan dasar menginap (odol, sabun cair, dll.) hingga aneka jajanan, makanan, kecil hingga mengenyangkan. Lumayan banget buat ngemil-ngemil selama menghabiskan waktu di kamar sambil nonton film atau harus tetap bekerja di dalam kamar. Berasa banget juga saat bawa anak-anak kecil yang biasanya menghabiskan banyak waktu di kolam renang atau menikmati fasilitas kids playground yang berdekatan dengan kegiatan/permainan air tersebut. Biasanya nih, anak-anak itu bakal kelaparan berat setelah berenang. Makan pun banyak gak kira-kira. Kebayang dong kalau ada mini market. Jajannya pasti berlimpah ruah.

Oia selain lukisan dedaunan dan kupu-kupu tadi, The Sentra Manado juga punya lukisan dinding yang inspiratif di basement saat saya datang. Lukisannya lumayan besar dan ditata seperti backdrop dengan bangku panjang yang terbuat dari rotan. Di lukisan itu, The Sentra Manado menghadirkan beberapa keunggulan dan obyek wisata Minahasa Utara.

Seperti misalnya Tarsius, binatang atau primata yang bentuk fisiknya mirip Koala. Satwa langka ini konon kabarnya ditemukan di salah satu hutan mangrove Grand Luley. Kemudian ada ulasan sekilas tentang wastra Minahasa Utara yaitu kain Bentenan dan Pinawetan Batik. Kemudian ada gambaran dan ulasan tentang Bunaken, alat musik tradisional Kolintang, buah Pala yang menjadi rempah unggulan dari banyak daerah di Indonesia Timur, lalu Ikan Woku yang menjadi jawaranya kuliner Sulawesi Utara.

Jadi, jika belum punya rencana apapun untuk berkelana, beberapa poin di atas adalah pilihan terbaik untuk pengalaman pertama menjelajah Sulawesi Selatan.

Selain apa yang disebutkan di atas, saya juga mengusulkan Likupang sebagai destinasi. Kawasan ini menjadi salah satu Destinasi Wisata Super Prioritas (DWSP) yang ditetapkan oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia pada 2023. Kawasan ini diharapkan bisa menjadi salah satu Bali baru yang berlokasi di timur Indonesia. Saya sendiri sudah sempat bertandang ke pantai Paal dan pantai Pulisan yang menjadi andalan wisata bahari di Likupang, serta menjadi tamu istimewa dari Krisma Kain Bentenan yang lokasinya ada di dalam kota Manado. Pelestari dan penjual produk wastra kebanggaan Minahasa Utara.

Tautan tulisan tentang Kain Bentenan, pantai Paal, pantai Pulisan saya bagikan di bawah ini ya. Semoga bisa melengkapi pengetahuan teman-teman akan indahnya pariwisata Sulawesi Utara.

Baca Juga : Bentenan Maha Karya dari Minahasa Utara

Baca Juga : Menjadi Penyaksi Keindahan Destinasi Wisata Super Prioritas di Likupang, Minahasa Utara

Mau balik lagi nginap di The Sentra Manado? So pasti dong. Tapi saya pengen nginap di jenis kamar dengan kualifikasi yang lebih tinggi dari kamar yang sudah saya tempati ini. Kebayang saya bakalan betah gegoleran sembari nonton tivi atau baca buku. Lalu menyediakan waktu untuk menulis sembari nyamik-nyamik dan makan nasi kuning sepuasnya. Atau jika ingin merubah suasana, bisa ngacir ke Muscade Restaurant dan dine-in di resto ini sepuasnya.

The Sentra Manado. Hotel Berkelas dengan Kenyamanan Maksimal di Minahasa Utara
Ruangan kosong yang begitu lega di antara kamar yang berada di lantai tempat saya menginap.
Ada gambar/lukisan kupu-kupu berwarna-warni di salah satu dinding menjulang. Spot foto unik yang bisa kita abadikan.

The Sentra Manado. Hotel Berkelas dengan Kenyamanan Maksimal di Minahasa Utara
Salah satu sudut foto di Muschate Restaurant. Cakep banget menurut saya sih. Saya bahkan bersengaja menunggu area ini kosong agar dapat memotret keindahannya tanpa bocor.

The Sentra Manado. Hotel Berkelas dengan Kenyamanan Maksimal di Minahasa Utara
Kolam renang setengah terbuka dan sebuah area duduk-duduk di sampingnya. Suasana sedang sepi karena mungkin disebabkan oleh panasnya udara

25 Comments Leave a Reply

  1. Liat mural tarsius di atas, jadi inget patung tarsiusku, hadiah dari perjalanan ke Manado beberapa waktu lalu ^^ sayang belum pernah lihat langsung. Dan nyesel juga kenapa gak nginep di The Sentra Manado aja dulu haha. Gak nyangka aku hotel daerah tampilannya udah kayak hotel berbintang di Jakarta. Dari eksterior hingga interior. Walau gak sepenuhnya berkarpet tapi dengan adanya karper di area kasur itu bikin nuansa nyamannya lebih terasa. Aku malah lebih suka yang karpetnya gak ful gini.

    Usulan untuk keberadaan minimarket itu boleh juga. Hahah keingat dulu nyari obat anti mabuk perjalanan lumayan susah di Manado (pas mau ke Likupang), nemunya di warung kecil. Nah kalau tersedia minimarket yang menjual berbagai kebutuhan termasuk obat-obatan akan jadi nilai plus tentunya.

    • Nah aku juga gak sempat mampir di penangkaran Tarsius itu Yan karena pagi pas lewat tempatnya belum buka. Waktu itu OTW ke Likupang. Pas pulang eh tempatnya udah keburu tutup. Padahal ngebut pengen bisa mampir. Ah siapa tahu bisa ke Manado lagi. Berkunjung ke beberapa tempat yang belum sempat aku hampiri.

      Sama Yan. Aku seneng karpet dalam ruang yang secukupnya saja. Setidaknya bisa jadi ganti sajadah. Biar nyaman salatnya.

  2. Udah deg-degan ya mba dibawa ke depan rumah sakit bukan hotel hehehe. Ternyata pintu masuknya aja yang sama.
    Suka deh dengan lobby hotel yang banyak sofa-sofanya apalagi tampulannya yang bagus jadi nyaman. Puas banget diajak jalan-jalan dihotel lewat tulisan sama Mnak Anne

    • Hahahaha iya Lyd. Soalnya bangunan dan area parkirnya menyatu gitu. Di awal sampe gak ngenalin sama sekali kalau di situ ada hotel. Signagenya pun gak terbaca dari jalanan utama.

  3. Malah enak padahal berenang di saat panas terik hehehhe. Itu sofanya warna tosca ya, Mbak? Jadinya kayak langsung menarik perhatian. Karena sekelilingnya lebih ke klasik warnanya.

    • Aiiihh kalo aku takut gosong Myr hahahaha. Kulit priyayi yang gampang terbakar #pingsan. Jadi aku biasanya milih gak berenang daripada berbulan-bulan menghabiskan duit buat healing #manjanya_kumat

  4. Ruang kosong di antara kamarnya unik, salah satu yang membuat nyaman sepertinya di The Sentra Manado Hotel ya, Mba.
    Plue ruang restorannya tjantik banget, sementara foto makannya sukses membuat laper yang melihat, warnanya menggugah selera.

    • Dekorasi dalam ruang plus furniturenya memang ketjeh deh. Sentuhan pernak-pernik dan pengaturan cahayanya pun apik betul. Dipadu dengan keramik yang mewah dan berwarna alam, suasananya jadi terbawa adem betul.

  5. Wooow bagus banget hotel The Sentra Manado ini. Selain kamarnya luas dan bersih, suka banget lihat area lobi dan restonya yang juga luas dan tertata rapi, makanannya juga cukup beragam ya, dan pastinya banyak spot menarik yang bisa kita manfaatkan untuk mendapatkan konten foto yang bagus. :)

    • Iya Mas. Saya motret hampir di setiap sudut hotel. Semuanya istagenic dalam jepretan kamera. Beruntung banget bisa nginap di The Sentra Manado ini. Pokoknya highly recommended untuk teman-teman yang akan berkunjung atau berlibur ke Manado.

  6. bagian koridornya gitu bersih ya Bu. Pantesan cocok jadi spot foto juga.
    Sepertinya bisa tambah nih staycationnya Bu Annie, jadi semingguan hehe. Soalnya kelihatan nyaman di sana.
    Bisa nih jadi rekomendasi menginap buat siapa saja yang datang ke Minahasa Utara

    • Iya. Betah banget nginap di sini Fen. Kamarnya nyaman, bersih, dengan fasilitas yang lengkap. Sekedar leyeh-leyeh sambil nonton Netflix aja udah menghibur. Kebayang ya kalau kita bisa melahirkan tulisan-tulisan apik selama di sini.

  7. Saya juga langsung suka muralnya, Mbak. Dan itu spot wajin foto di Hotel Sentra Manado. Dan saya setuju, itu desain interiornya sangat apik. Pemilihan warnanya juga netral. Dan.. saya juga suka meja kerja dan kursinya. saya jadi membayangkan duduk tampan rupawan mengetik di laptop, Mbak hehehe.Sebagai penutup.. ngiler benar lihat nasi kuning.

    • Hotel paket lengkap ini Mas. Kualifikasi bintang 4 (empat)nya lebih dari pantas. Saya betah berada di sini. Terlepas dari lokasinya yang lumayan jauh dari pusat kota.

  8. Ada 2 hal yang selalu saya perhatikan ketika menginap

    kamar (termasuk toilet) dan sajian sarapan pagi ! hehehe

    soalnya ketika mengunjungi suatu daerah, kan kita gak bisa selalu bisa menemukan kuliner khas setempat

    sayang Mbak Annie sakit gigi, penyakit yang paling nyebelin ya?

    • Naahh sama kita Mbak. Kamar dan makanan hotel tuh jadi rujukan tentang kualitas hotel. Termasuk di dalamnya adalah urusan kebersihan. Kalau sudah dapat dua hal itu, saya berani mereferensikannya kepada orang lain.

      Iya tuh. Dua hari sebelum pulang, saya sakit gigi. Ya ampun menyiksanya. Untunglah di sebelah tuh RS, suami jadi bisa ke apoteknya untuk beli obat.

  9. Betul, saya juga setuju, Bu. Kalau bad, furniture dan lainnya di kamar itu termasuk standar ya… Biasa ditemukan juga di tempat penginapan lain. Yg bikin unik itu pemilihan model dan warna mural di dinding nya itu. Merasa jadi lebih mewah dan tidak bisa diartikan dengykata kata saking takjub dan memiliki kesan uang mendalam

  10. Kalo aku yang piunya The Sentra Manado Hotel, aku pasti berterima kasih sekali sama ka Annie yang mreviewnya dengan sangat detil.
    Biasanyaaa.. orang kalau review hanya kondisi kamar, fasilitas dan harga.
    Tapi ka Annie menambahkan point of view yang berbeda, seperti mural, lengkap dengan detailing pembuatnya.
    Iiih selalu sukaaaa deh.. Referensi dan gambaran yang bisa menjadi rujukan ketika akan berkunjung ke suatu wilayah di Indonesia.

    • MashaAllah. Terima kasih untuk complimentnya Lendy. Pada dasarnya aku tuh suka merhatiin printilan hahaha. Jadi gemes pengen mengulik.

  11. Sebentar, RS Sentra Medika? Apakah ini salah satu cabang dari RS Sentra Medika Cibinong dan di Cisalak daerah kab. Bogor dan Depok? Hehehe maaf kak malah melenceng temanya. Jadi hotel The Sentra Manado tuh nempel banget ya sama Rumah Sakit. Walau begitu suasananya mewah, bersih dan terang ya, aku suka banget sama ruangan terang. Usul mba Annie boleh juga tuh, biar bagaimana pun mini market tetep diperlukan kalau jauh dari mana-mana. Dulu alm ayah pernah cerita ke Manado, ya memang jauh kalau mau beli ini itu

    • Sepertinya memang satu grup perusahaan ya Li. Sama kek RS Mitra Keluarga dan Siloam. RS dan The Sentra Manado bangunannya jadi satu, hanya pintu masuk utamanya yang saling membelakangi. Jadi cukup mengagetkan bahwa dari kejauhan yang terlihat adalah signage RS Sentra Medika aja.

      Iya bener. Kalau hotel yang jauh dari fasum, memang sebaiknya dilengkapi dengan mini market yang mengakomodir kebutuhan penting sehari-hari. Terutama printilan yang mungkin saja terlupakan dibawa untuk menginap. Produk F&B juga keknya pilihan bagus. Sering kan kita pas nginep pengen ngemil, sementara kalau di resto hotel makanannya hampir semua berat.

  12. Aih suka deh dengan meja kerja yang kokoh dan ukurannya lumayan besar gitu, jadi nyaman buat kerja di depan laptop dengan siku bertumpu pada meja. Apalagi kursi kerjanya juga empuk.
    Posisi hotel yang nempel rumah sakit, emang jadi membingungkan ya bagi yang baru pertama kali ke sana, padahal udah sama pemandu yang menguasai seluk beluk kotanya

    • Iya Mbak. Pas pulang saya sampai nyari kemana-mana meja kerja seperti itu buat saya sendiri. Jikapun ada yang mirip, kaki-kakinya tidak sekokoh itu. Bagus banget loh. Designnya sederhana tapi ukurannya pas banget.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

About Me

Annie Nugraha adalah ibu dua orang anak yang saat ini tinggal di Cikarang, Kabupaten Bekasi. Hobinya membaca, nonton berbagai genre film dan drama serta mengulik beragam dunia kreativitas. Selain mendalami dunia tulis menulis, Annie Nugraha juga adalah seorang pengajar, crafterwire jewelry designer dan pembelajar aktif di dunia photography.


Annie Nugraha dapat dihubungi via email annie.nugraha@gmail.com, atau  WA +62-811-108-582. Profilnya juga bisa dilihat di IG : @annie_nugraha, @annie_nugraha_handmade_jewelry
(untuk menampilkan karya-karya perhiasan handmade milik Annie) dan @pondok_antologi (untuk jejak langkah di dunia publishing dan literasi)

Blog ini adalah sebuah legacy. Warisan bagi siapa pun yang sempat mengenalnya. Sebuah kenangan tak bernilai jika di satu masa hanya tulisan-tulisan inilah yang menjadi bukti bahwa dia pernah hadir dan ada di dunia.

Don't Miss

Dua Malam Rehat Berkualitas di Luwansa Hotel & Convention Center Manado

Dua Malam Rehat Berkualitas di Luwansa Hotel & Convention Center Manado

Sudah puluhan tahun saya tidak menginjakkan kaki di Sulawesi Utara. Sebelum kunjungan